PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN STRUKTUR AKTIVA
TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE
AND ALLIED PRODUCT YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK
INDONESIA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
J urusan Manajemen

Oleh :

ADEA LEVIE
NPM. 0912010185

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL”VETERAN”
J AWA TIMUR
2014
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN STRUKTUR AKTIVA
TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND
ALLIED PRODUCT YANG GO PUBLIC
DI BURSA EFEK INDONESIA

Yang diajukan
ADEA LEVIE
0912010185/FE/EM

Telah disetujui untuk diseminarkan oleh:

Pembimbing Utama

Tanggal:…………………..

Dr.Ali Maskun, SE, MS


Mengetahui
Ketua program studi manajemen
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur

Dr. Muhadjir Anwar, MM
NIP.1960121219680

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN
PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA
TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE
AND ALLIED PRODUCT YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang diajukan
ADEA LEVIE
0912010185/FE/EM


Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh:

Pembimbing Utama

Dr.Ali Maskun, SE, MS

Tanggal:…………………..

Mengetahui
Ketua program studi manajemen
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur

Dr. Muhadjir Anwar, MM
NIP.196012121968011001

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SKRIPSI
PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA
TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE
AND ALLIED PRODUCT YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang diajukan
ADEA LEVIE
0912010185/FE/EM

Disetujui untuk ujian skripsi oleh:

Pembimbing Utama

Dr.Ali Maskun, SE, MS

Tanggal:…………………..

Mengetahui
Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”

J awa Timur

Dr s.Ec.R.A.Suwaidi,MS
NIP.196003301986031003

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA
TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE
AND ALLIED PRODUCT YANG GO PUBLIC
DI BURSA EFEK INDONESIA

Disusun Oleh :

ADEA LEVIE
0912010185 / FEB / EM
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program

Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Univer sitas Pembangunan
Nasional " Veteran " J awa Timur Pada tanggal : 30 April 2014

Pembimbing
Pembimbing utama

Tim Penguji :
Ketua

Dr.Ali Maskun, MS

Dr.Ali Maskun, MS
Sekretaris

Drs. EC . Heri Pudjo Prasetyono
Anggota

Risky Dar mawan, SE, MM
Mengetahui ,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Univer sitas Pembangunan Nasional " Veteran " J awa Timur

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis mengucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul "

Pengar uh Pr ofitabilitas, Likuiditas, dan Str uktur Aktiva Ter hadap
Str uktur Modal Pada Per usahaan Automotive And Allied Product Yang Go
Public Di Bur sa Efek Indonesia " Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian
persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Progdi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terima kasih :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, Mp, selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional "Veteran" Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan nasional “ Veteran “ Jawa Timur.
3. Bapak Dr. Muhadjir Anwar, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Dr. Ali Maskun MS, Selaku Dosen Pembimbing yang telah memberi
bimbingan dan dorongan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Segenap staf Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur yang telah memberi banyak pengetahuan selama masa
perkuliahan.

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6. Ibu, dan saudara yang telah memberikan memberikan dukungan dan do’a.
7. Semua pihak yang ikut membantu, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa apa yang telah disajikan masih banyak kekurangan.

Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi
kesempurnaan skripsi. Akhirnya dengan segala keterbatasan yang penulis miliki,
semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Surabaya,.............................

Penulis

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
Daftar isi............................................................................................................... i
Abstraksi .............................................................................................................. iv
Kata pemgantar .................................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 11
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 11

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 12
BAB II. TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 13
2.2 Landasan Teori .................................................................................. 14
2.2.1 Modal ...................................................................................... 14
2.2.2 Struktur Modal ......................................................................... 14
2.2.3 Teori Struktur Modal ............................................................... 18
2.2.3.1 Modigliani - miller (MM) ............................................ 20
2.2.3.2 The Trade Off Theory ................................................. 21
2.2.3.3 Pecking Order Theory .................................................. 22
2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal .................. 24
2.2.4.1 Profitabilitas ................................................................ 24
2.2.4.2 Likuiditas ..................................................................... 27
2.2.4.3 Struktur Aktiva ............................................................ 28
2.2.5 Pengaruh antar Variabel ............................................................ 29
2.2.5.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal ......... 29
2.2.5.2 Pengaruh Likuiditas terhadap Struktur Modal ............... 30
2.2.5.3 Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Struktur modal ...... 31
2.3 Kerangka konseptual ......................................................................... 32
2.4 Hipotesis .......................................................................................... 33


viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ................................ 34
3.1.1 Variabel Dependen .................................................................. 34
3.1.2 Variabel Independen ............................................................... 35
3.2 Teknik Penentuan Sampel ................................................................ 36
3.2.1 Populasi .................................................................................. 36
3.2.2 Sampel .................................................................................... 36
3.3. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 36
3.3.1 Jenis Data ................................................................................ 38
3.3.3 Sumber Data ........................................................................... 38
3.3.4 Pengumpulan Data .................................................................. 38
3.4. Metode Analisis Data ...................................................................... 39
3.4.1 Uji Asumsi Klasik ................................................................... 40
3.4.1.1 Uji Normalitas ............................................................ 40
3.4.1.2 Uji Multi Kolinieritas ................................................. 41
3.4.1.3 Uji Heterokedastisitas ................................................. 42
3.4.1.4 Uji Autokorelasi ......................................................... 42
3.5 Pengujian Hipotesis ......................................................................... 42
3.5.1 Uji Simultan ............................................................................ 42
3.5.2 Uji Parsial ............................................................................... 43
3.5.3 Koefisien Determinasi ............................................................. 44
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian .............................................................. 47
4.1.1 Sejarah Singkat PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) ...................... 47
4.1.1.1 Visi dan Misi PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) ........... 49
4.1.2 Gambaran Umum Perusahaan .................................................. 50
4.2 Diskripsi Hasil Pengujian Hipotesis ................................................. 56
4.2.1 Uji Normalitas ......................................................................... 56
4.2.2 Uji Asumsi Klasik .................................................................... 57
4.2.2.1 Uji Multi Kolinieritas ................................................ 57
4.2.2.2. Uji Heteros Kedastisitas ............................................ 58
ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.2.3 Autokorelasi .............................................................. 59
4.2.3 Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda ................................ 61
4.2.4 Pengujian Hipotesis ................................................................. 63
4.2.4.1 Hasil Uji F ................................................................. 63
4.2.4.2 Hasil Uji T ................................................................. 64
4.3 Pembahasan .................................................................................... 66
4.3.1 Pengaruh Profitabilitas (X1) terhadap Struktur Modal (Y) ........ 66
4.3.2 Pengaruh Likuiditas (X2) terhadap Struktur Modal (Y) ........... 67
4.3.3 Pengaruh Struktur Aktiva (X3) terhadap Struktur Modal (Y) ... 68
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 69
5.2 Saran ............................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA
TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE
AND ALLIED PRODUCT YANG GO PUBLIC
DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh :
ADEA LEVIE
Abstraksi

Perkembangan teknologi dan globalisasi yang begitu besar dewasa ini
menimbulkan persaingan dalam dunia usaha yang sangat kompetitif. Sebagian besar
yang dilakukan perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba dan meningkatkan nilai
perusahaan. Namun, dalam menjalankan usahanya perusahaan memerlukan modal
yang merupakan bagian dari keseluruhan dalam perusahaan. Modal menjadi salah
satu elemen penting dalam perusahaan karena baik dalam pembukaan bisnis modal
sangatlah diperlukan. Masalah struktur modal merupakan masalah penting bagi setiap
perusahaan, karena baik buruknya struktur modal perusahaan akan mempunyai efek
yang langsung terhadap posisi finansial perusahaan. Suatu perusahaan yang
mempunyai struktur modal yang tidak baik, dimana mempunyai hutang yang sangat
besar akan memberikan beban yang berat kepada perusahaan yang bersangkutan
.Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel yang mempengaruhi
struktur modal pada perusahaan Automotive and Allied Product yang go publik di
BEI.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan automotive and allied
product yang go publik di BEI. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan metode sampel jenuh yaitu bahwa semua populasi dijadikan sampel,
maka jumlah sampel perusahaan Automotive and Allied Product sebanyak 17
perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari data laporan keuangan periode 2009-2012 yang diambil dari Bursa
Efek Indonesia. Sedangkan untuk pengujian data menggunakan analisis regresi linear
berganda dengan asumsi klasik menggunakan program SPSS
Hasil penelitian menunjukan bahwa Profitabilitas secara nyata memiliki
pengaruh negatif terhadap struktur modal, Likuiditas secara nyata mempunyai
pengaruh negatif terhadap struktur modal dan struktur aktiva secara nyata memiliki
pengaruh negatif terhadap struktur modal
Kata kunci : Struktur modal, Profitabilitas, Likuiditas, dan struktur aktiva

xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan globalisasi yang begitu besar dewasa ini
menimbulkan persaingan dalam dunia usaha yang sangat kompetitif. Sebagian
besar yang dilakukan perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba dan
meningkatkan nilai perusahaan. Namun, dalam menjalankan usahanya perusahaan
memerlukan modal yang merupakan bagian dari keseluruhan dalam perusahaan.
Modal menjadi salah satu elemen penting dalam perusahaan karena baik dalam
pembukaan bisnis modal sangatlah diperlukan. Oleh karena itu, perusahaan harus
menentukan seberapa banyak modal yang diperlukan untuk membiayai bisnisnya.
Sumber dana bagi perusahaan dapat diperoleh dari dalam perusahaan yang berasal
dari laba ditahan dan depresiasi, serta dana dari luar perusahaan yang berasal dari
hutang, yaitu dana yang berasal dari para kreditur dan dana yang berasal dari
peserta yang mengambil bagian dalam perusahaan yang akan menjadi modal
sendiri (Seftianne dan Handayani 2011).
Dalam melakukan kegiatan sehari-hari perusahaan melakukan usahanya
agar dapat berkembang dari tahun ke tahun membutuhkan modal. Setiap
perkembangan usaha juga akan diikuti dengan meningkatnya akan kebutuhan
modal semakin besar. Kenaikan modal tidak selalu diikuti kenaikan rentabilitas,
karena kenaikan modal belum dapat menentukan keuntungan atau kerugian
penggunaan modal tersebut, ini bisa dilihat dalam rasio yang dihasilkan dari

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

periode ke periode berikutnya, dengan mengetahui perkembangan modal maka
apabila terjadi penurunan maka pihak manasemen perusahaan dapat bertindak
mengambil kebijaksanaan untuk mengetahui permasalahaan yang terjadi pada
perusahaan.
Salah satu keputusan yang dihadapi oleh manajer keuangan dalam
kaitannya dalam kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan pendanaan
dan keputusan struktur modal, yaitu suatu keputusan yang berkaitan dengan
komposisi hutang saham preferen dan saham biasa yang harus digunakan
perusahaan (Yuke dan Hadri, 2005). Manajer harus mampu menghimpun dana
yang bersumber dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan secara
efisien, dalam arti keputusan pendanaan tersebut merupakan keputusan pendanaan
yang mampu meminimalisasikan biaya modal yang ditanggung perusahaan.
Biaya modal yang timbul dari pendanaan tersebut merupakan konsekuensi
yang secara langsung timbul dari keputusan yang diambil manajer. Ketika
manajer menggunakan hutang, jelas biaya yang timbul sebesar bunga yang
dibebankan oleh kreditur. Sedangkan jika manajer menggunakan dana internal
atau dari modal sendiri maka akan timbul opportunity cost dari dana atau modal
sendiri yang digunakan. Keputusan pendanaan yang dilakukan secara tidak cermat
akan menimbulkan biaya tetap dalam bentuk biaya modal yang tinggi, yang
selanjutnya dapat berakibat pada rendahnya profitabilitas perusahaan.
Pada prinsipnya, setiap perusahaan membutuhkan dana. Pemenuhan dana
tersebutdapat berasal dari sumber intern perusahaan ataupun sumber ekstern
perusahaan. Namun pada umumnya perusahaan cenderung untuk menggunakan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

modal sendiri sebagai modal permanen, sedangkan modal asing hanya digunakan
sebagai pelengkap saja apabila dana yang dibutuhkan kurang mencukupi.
Penggunaan modal sendiri akan menjadi tanggungan terhadap keseluruhan resiko
perusahaan dan merupakan jaminan bagi para kreditur. Sedangkan modal asing
adalah modal yang berasal dari kreditur dan merupakan hutang bagi perusahaan
yang bersangkutan. Oleh karena itu, diperlukan adanya kebijaksanaan dalam
menentukan apakah kebutuhan dana perusahaan akan dibelanjai oleh modal
sendiri atau dengan modal asing.
Menurut Prabansari & Kusuma (2005) Keputusan struktur modal yang
diambil oleh manajer tersebut tidak saja berpengaruh terhadap profitabilitas
perusahaan, tetapi juga berpengaruh terhadap risiko keuangan yang dihadapi
perusahaan. Risiko keuangan tersebut meliputi kemungkinan ketidakmampuan
perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya dan kemungkinan tidak
tercapainya laba yang ditargetkan perusahaan.
Apabila

perusahaan

menggunakan

modal

dari

hutang

maka

ketergantungan perusahaan terhadap pihak luar sangatlah besar, sedangkan
apabila menggunakan sumber modal dari mengeluarkan saham baru, maka akan
membutuhkan biaya yang sangat mahal. Oleh karena itu, seorang manajer
keuangan harus berhati-hati dalam menentukan struktur modal perusahaannya,
karena struktur modal berakibat secara langsung terhadap biaya modal (cost of
capital), keputusan capital budgeting dan harga pasar. Weston dan Brigham (1997
: 103).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Masalah struktur modal merupakan masalah penting bagi setiap
perusahaan, karena baik buruknya struktur modal perusahaan akan mempunyai
efek yang langsung terhadap posisi finansial perusahaan. Suatu perusahaan yang
mempunyai struktur modal yang tidak baik, dimana mempunyai hutang yang
sangat besar akan memberikan beban yang berat kepada perusahaan yang
bersangkutan.
Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui terlebih dahulu biaya yang
dibutuhkan untuk memperoleh dana tersebut (cost of capital). Dengan demikian
dalam

mempertimbangkan kebijakan struktur

modal tersebut

ada satu

permasalahan yang sering timbul, yakni seberapa besar modal sendiri dan
seberapa besar modal pinjaman yang harus digunakan oleh perusahaan.
Pengertian struktur modal menurut Riyanto (2001 : 296) adalah
perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan
modal sendiri. Oleh karena itu, struktur modal di proxy dengan Debt to Equity
Ratio (DER), yang merupakan perbandingan antara total hutang terhadap modal
sendiri. Pemakaian proxy dimaksudkan untuk mempermudah pengukuran karena
faktor tersebut tidak dapat diukur secara langsung.
Penelitian ini mengambil sampel perusahaan otomotif yang go publik di
Bursa Efek Indonesia, karena terdapat suatu permasalahan yang sedang dihadapi
oleh perusahaan otomotif yang go publik di BEI. Permasalahan tersebut adalah
tingginya tingkat hutang yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan otomotif yang
go publik di Bursa Efek Indonesia. Hal ini mencerminkan bahwa ketergantungan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

para perusahaan otomotif di Indonesia yang go publik di BEI terhadap pihak luar
sangatlah besar. Jika keadaan ini terus bertahan dan tidak segera dibenahi maka
akan membahayakan bagi kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Dengan
adanya tingkat hutang yang dimiliki oleh perusahaan tersebut akan semakin tinggi
risiko yang dimiliki, sehingga akan membuat menurunnya nilai perusahaan di
mata para investor. Hal ini dapat dilihat dari data perusahaan industri otomotif
sebagai berikut:

Tabel 1.1 Data Struktur Modal perusahaan automotive and allied product
(2009 -2012)
No

Nama Perusahaan

DER
2009

2010

2011

2012

1

polychem Indonesia.Tbk

2.41

1.11

1.04

1.09

2

Ast ra Int ernational.Tbk

0.82

0.92

1.02

1.03

3

Ast ra Otoparts.t bk

0.37

0.36

0.47

0.62

4

Indo Kordsa.Tbk

0.2

0.23

0.38

0.42

5

Goodyear Indonesia.Tbk

1.91

1.76

1.8

1.37

6

Gajah Tunggal.Tbk

2.32

1.94

1.61

1.42

7

Hexindo Adiperkasa.Tbk

0.97

0.92

1.21

1.54

8

Indomobil Sukses International.Tbk

6.83

3.97

1.54

2.13

9

Indospring.Tbk

2.75

2.4

0.8

0.49

10

Int raco Pent a.Tbk

2.11

2.74

5.96

7.06

11

M ult i Prim a Sejaht era.Tbk

0.49

0.41

0.33

0.28

12

M ult ist rada Arah Sarana.Tbk

0.74

0.87

1.68

0.83

13

Nipress.Tbk

1.48

1.28

1.69

1.56

14

Prima Alloy St eel Universal.Tbk

2.42

2.33

2.45

1.15

15

Selam at Sempurna.Tbk

0.73

0.88

0.7

0.78

16

Tunas Ridean.Tbk

0.77

0.73

0.73

0.87

17

Unit ed Tract ors.Tbk

0.75

0.84

0.69

0.56

Rat a - rat a

1.65

1.39

1.42

1.36

Sumber : ICMD (diolah)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Berdasarkan tabel 1.1 selama periode 2009 sampai dengan 2012 rata - rata
perusahaan yang terdaftar di BEI pada perusahaan automotive and allied product
mempunyai DER lebih dari satu, yang artinya proporsi hutang lebih besar dari
pada modal sendirinya. Dengan adanya proporsi hutang yang lebih besar, maka
perusahaan yang mempunyai DER lebih dari satu akan memiliki resiko bisnis
yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki DER kurang
dari satu. Nilai DER yang berada diatas satu berarti perusahaan memiliki jumlah
hutang yang lebih besar daripada jumlah modal sendiri dan hal ini tidak sesuai
dengan teori struktur modal yang optimal dimana seharusnya jumlah hutang
perusahaan tidak boleh lebih besar daripada modal sendiri. Sementara itu
kebanyakan investor lebih tertarik menanamkan modalnya ke dalam bentuk
investasi pada perusahaan yang mempunyai DER tertentu yang besarnya kurang
dari satu. Karena jika DER lebih besar dari satu berarti risiko yang ditanggung
oleh investor menjadi meningkat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Tabel 1.2 Data Return on Equity (ROE) perusahaan automotive and allied
product (2009 -2012)
No

Nama Perusahaan

ROE
2009

2010

2011

2012

1

polychem Indonesia.Tbk

4.94

1.65

11.23

1.56

2

Ast ra Int ernational.Tbk

20.5

29.4

28.15

31.36

3

Ast ra Otoparts.t bk

22.71

29.89

23.41

23.03

4

Indo Kordsa.Tbk

6.41

13.64

4.58

11.95

5

Goodyear Indonesia.Tbk

29.26

16.04

4.64

14.84

6

Gajah Tunggal.Tbk

33.9

23.55

21.35

19.92

7

Hexindo Adiperkasa.Tbk

25.73

32.72

38.68

26.21

8

Indomobil Sukses International.Tbk

18.07

32.77

20.97

15.83

9

Indospring.Tbk

35.47

30.94

19.05

12.6

9.96

19.35

22.4

8.16

11

13.21

9.57

12.44

11.98

10.81

9.08

0.67

2.9

8.55

10.74

11.9

10

Int raco Pent a.Tbk

11

M ult i Prim a Sejaht era.Tbk

12

M ult ist rada Arah Sarana.Tbk

13

Nipress.Tbk

14

Prima Alloy St eel Universal.Tbk

46.11

41.94

3.24

2.91

15

Selam at Sempurna.Tbk

24.45

29.04

32.7

8.2

16

Tunas Ridean.Tbk

31.03

22.17

21.96

30.87

17

Unit ed Tract ors.Tbk

27.36

24.28

21.32

23.05

Rat a – rata

21.28

22.35

17.83

15.03

Sumber : ICMD (diolah)
Return On Equity (ROE) digunakan untuk mengukur tingkat kembalian
perusahaan atau efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan ekuitas yang dimiliki perusahaan. Teori menunjukkan bahwa
kenaikan Return On Equity (ROE) berarti terjadi kenaikan laba bersih dari
perusahaan yang bersangkutan. Kenaikan tersebut kemudian akan menaikkan
harga saham sehingga return saham yang diperoleh investor perusahaan akan
semakin besar pula begitu juga sebaliknya. Return On Equity (ROE) dianggap
sebagai suatu ukuran efisiensi pengelolaan investasi pemegang saham, jika rasio

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

ini meningkat manajemen cenderung dipandang lebih efisien dari sudut pandang
pemegang saham.
Sedangkan dalam tabel 1.1 dan 1.2 dapat dilihat penggunaan modal dan
keuntungan yang didapat dari modal tersebut, untuk tahun pertama yaitu tahun
2009 perusahaan menggunakan hutang sebesar 1.65 dan mendapatkan keuntungan
sebesar 21.28 dari modal yang digunakan, tahun 2010 perusahaan menggunakn
hutang sebesar 1.39 dan mendapatkan keuntungan sebesar 22.35 dari modal yang
digunakan,tahun

2011 perusahaan menggunakan hutang sebesar 1.42 dan

mendapatkan keuntungan sebesar 17.83 dari modal yang digunakan, sedangkan
pada tahun 2012 perusahaan menggunakan hutang sebesar 1.36 dan mendapatkan
keuntungan sebesar 15.03 dari modal yang digunakan. Dari penjelasan di atas
dapat diketahui bahwa penggunaan hutang perusahaan tahun 2012 kurang efisien,
karena pada tahun 2012 penggunaan hutang perusahaan sebesar 1.36
mendapatkan keuntungan sebesar 15.03 sedangkan pada tahun 2010 penggunaan
hutang perusahaan sebesar 1.39 mendapatkan keuntungan sebesar 22.35. hal ini
menunjukan bahwa tahun 2012 kurang efisien dibandingkan dengan tahun 2010
karena selisih modal dari hutang yang dipakai hanya sedikit tapi selisih
keuntunganya jauh berbeda.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal pada suatu
perusahaan, menurut Weston dan Brigham (2005: 475), menyatakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal adalah tingkat pertumbuhan,
penjualan, struktur aktiva, sikap manajermen, sikap kreditur, pajak, profitabilitas,
kondisi pasar dan kondisi internal.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

Menurut penelitian yang dilakukan Seftianne dan Handayani (2011)
menyebutkan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi struktur modal adalah
Profitabilitas, tingkat Likuiditas, Ukuran perusahaan, Resiko bisnis, Growth
opportunity, kepemilikan manajerial dan Struktur Aktiva. Pada penelitian
margaretha dan Ramadhan (2010) menyabutkan bahwa faktor – faktor yang
mempengaruhi strktur modal adalah size, tangibility, profitability, liquidity,
growth, non-debt tax shield age dan investment. . Dalam penelitian ini tidak akan
dibahas semua faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal perusahaan,
hanya beberapa faktor yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu antara lain :
profitabilitas, likuiditas, dan struktur aktiva.
Indrawati dan Suhendro (2006) dalam Seftianne dan Handayani (2012)
mengemukakan bahwa perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan akan
meminjam uang atau mengeluarkan saham dengan kondisi tertentu agar
mendapatkan sumber dana untuk kegiatan operasionalnya. Perusahaan dengan
kondisi keuangan yang baik akan meminjam uang lebih sedikit walaupun
mempunyai kesempatan untuk meminjam lebih banyak. Hal ini sejalan dengan
pecking order theory yang mengemukakan bahwa perusahaan cenderung
mempergunakan sumber pendanaan internal sebanyak mungkin sebelum
memutuskan untuk berutang. Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa semakin tinggi profitabilitas

perusahaan maka akan semakin rendah

struktur modal perusahan tersebut.
Menurut

Seftianne dan Handayani (2012) Likuiditas perusahaan

merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan struktur modal yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

optimal. Sesuai dengan Pecking Order Theory, perusahaan yang memiliki
likuiditas dalam hal ini current ratio yang tinggi menandakan bahwa perusahaan
tersebut dapat menggunakan asset yang likuid sebagai sumber pembiayaan
sehingga posisi likuiditas sebuah perusahaan memiliki hubungan negatif dengan
Debt to equity ratio. Oleh karena itu terdapat hubungan negatif antara likuiditas
dengan Debt to Equity Ratio (DER). Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Seftianne dan Handayani (2011). Dimana Seftianne dan
Handayani (2011) menemukan bahwa likuiditas berpengaruh signifikan negatif
terhadap struktur modal.
Struktur aktiva mencerminkan dua komponen aktiva secara garis besar
dalam komposisinya yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar adalah
uang kas dan aktiva-aktiva lain yang dapat direalisasikan menjadi uang kas atau
dijual atau dikonsumsi dalam suatu periode akuntansi yang normal. Sedangkan
aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau
dibangun lebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak
dimasukan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perushaan dan mempunyai
masa. Dalam Penelitian yang dilakukan oleh kartika (2009) menunjukkan bahwa
struktur aktiva berpengaruh positif terhadap struktur modal.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti memilih penelitian ini dengan
judul: ” PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN STRUKTUR
AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN
AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT YANG GO PUBLIC DI BURSA
EFEK INDONESIA”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal tersebut maka, perumusan masalah dalam penelitian ini
adalahsebagai berikut:
1. Apakah

profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal pada

perusahaan Automotive and Allied Product yang terdaftar dibursa efek
indonesia tahun 2009 - 2012?
2. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan
Automotive and Allied Product yang terdaftar dibursa efek indonesia
tahun 2009 - 2012?
3. Apakah struktur aktiva berpengaruh terhadap struktur modal pada
perusahaan Automotive and Allied Product yang terdaftar dibursa efek
indonesia tahun 2009 - 2012?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal pada
perusahaan Automotive and Allied Product yang terdaftar dibursa efek
indonesia tahun 2009 - 2012
2. Mengetahui pengaruh likuiditas terhadap struktur modal pada perusahaan
Automotive and Allied Product yang terdaftar dibursa efek indonesia tahun
2009 - 2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

3. Mengetahui pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal pada
perusahaan Automotive and Allied Product yang terdaftar dibursa efek
indonesia tahun 2009 - 2012
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1.4.1. Perusahaan
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran terhadap
manajemen atas faktor-faktor yang penting untuk dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan dalam struktur modal perusahaan.
1.4.2. Penelitian
penelitian ini sangat berguna bagi penulis untuk menambah wawasan,
pengetahuan sekaligus merupakan kesempatan untuk mengetahui masalah yang
sebenarnya dihadapi oleh perusahaan dan Penelitian ini diharapkan bisa
menjadi bahan perbandingan maupun literatur dan referensi bagi karya ilmiah
atau penelitian selanjutnya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Landasan penelitian terdahulu yang di gunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut
1. Seftianne dan Handayani (2011) melakukan penelitian dengan judul
faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada peruahaan publik
sektor manufaktur dengan menggunakan variabel profitabilitas, likuiditas,
ukuran perusahaan, resiko bisnis, growth opportunity, kepimilikan
manajerial dan struktur aktiva dengan menggunakan alat uji linier
berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa growth opportunity dan
ukuran perusahaan

berpengaruh positif terhadap struktur

modal.

Sedangkan profitabilitas, likuiditas, resiko bisnis, kepemilikan manajerial
dan struktur aktiva berpengaruh negatif terhadap struktur modal.
2. Furi dan Saifudin (2012) melakukan penelitian dengan judul faktor –
faktor yang mempengaruhi struktur modal (Study empiris pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009 – 2010) dengan
menggunakan variabel ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas, resiko
bisnis, growth, struktur aktiva dan rasio hutang. dengan menggunakan alat
uji linier berganda. Hasil menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, resiko
bisnis dan rasio hutang berpengaruh signifikan terhadap struktur modal

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

sedangkan variabel likuiditas, profitabilitas pertumbuhan penjualan dan
struktur aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
3. kartika (2009) yang meneliti

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

struktur modal pada perusahaan manufaktur yang go public di BEI dengan
menggunakan variabel independen antara lain: resiko bisnis, struktur
aktiva, profitabilitas dan ukuran perusahaan. Variabel dependennya
struktur modal. Dengan menggunakan alat analisis regresi berganda.
Dengan hasil penelitian variabel yang berpengaruh positif yaitu struktur
aktiva, profitabilitas dan ukuran perusahaan. Sedangkan pada variabel
resiko bisnis berpengaruh negatif.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Modal
Modal merupakan faktor penting yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam
kegiatan operasinya di samping faktor penting lainnya, seperti tenaga kerja,
keahlian, dan faktor-faktor lainnya. Faktor permodalan yang berperan sebagai
sumber pendanaan perusahaan yang menggambarkan bagaimana perusahaan
tersebut didanai. Untuk mendapatkan dana bagi operasi perusahaan diperlukan
biaya, sama halnya dengan penggunaan faktor produksi perusahaan lainnya. Hal
ini sesuai dengan definisi yang dikemukakan oleh Brigham dan Houston (2001 :
406), “Modal adalah faktor produksi yang dibutuhkan dan seperti halnya dengan
faktor produksi lainnya, modal mempunyai biaya”.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Pengertian modal pada definisi di atas mengartikan bahwa modal
merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan. Karena setiap penggunaan sumber
dana akan menimbulkan biaya, biaya yang akan menjadi beban perusahaan
tersebut akan mengurangi pendapatan perusahaan sehingga dapat mengakibatkan
kerugian bahkan ancaman kebangkrutan.
Besarnya biaya yang ditanggung perusahaan akan sangat tergantung pada
seberapa besar jumlah dana yang akan dibutuhkan dan pemilihan sumber dana
yang akan dipergunakan, sehingga dalam menentukan kebijakan sumber dana dan
pengolahannya harus dilakukan dengan hati-hati, penuh kematangan serta
memperhatikan kondisi perusahaan.
Modal mencakup seluruh komponen pembiayaan (financial component)
yang digunakan perusahaan untuk membiayai seluruh kegiatan operasinya. Modal
dalam kaitannya dengan manajemen keuangan adalah sumber daya yang
dipergunakan oleh perusahaan yang tergambar pada sisi pasiva neraca keuangan
perusahaan yang di dalamnya terdapat komponen pembelanjaan perusahaan
berupa berbagai jenis hutang, saham preferen, dan hak pemegang saham biasa.
Menurut Atmaja (2002 : 115), “Modal adalah dana yang digunakan untuk
membiayai pengadaan aktiva dan operasi perusahaan. Modal terdiri dari item-item
yang ada di sisi kanan suatu neraca, yaitu hutang, saham biasa, saham preferen,
dan laba ditahan”.
Apabila kita melihat laporan neraca suatu perusahaan, maka selain
menggambarkan adanya modal konkret dan modal abstrak, dari neraca juga akan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

tampak dua gambaran modal, yaitu bahwa neraca di satu pihak menunjukkan
modal menurut bentuknya (sebelah kredit) dan lain pihak menurut “sumber”nya
dan “asal”nya (sebelah kredit). Modal yang menunjukkan bentuknya disebut
“modal aktif”, sedangkan modal yang menunjukkan sumbernya atau asalnya
disebut “modal pasif”.
Ditinjau dari asalnya, modal pasif dapat dibedakan antara modal sendiri
dan modal asing atau modal kreditur. Modal asing adalah modal yang berasal dari
pihak luar perusahaan dan merupakan hutang bagi perusahaan. Perimbangan
antara jumlah seluruh modal asing dengan modal sendiri akan membentuk
financial structure atau struktur keuangan perusahaan, sedangkan perimbangan
antara modal asing dan modal sendiri pada modal pasif jangka panjang akan
membentuk struktur modal perusahaan. Jadi, struktur modal merupakan bagian
dari struktur keuangan.
2.2.2 Struktur Modal
Yang dimaksud dengan struktur keuangan perusahaan adalah sumber yang
membelanjai kekayaan yang dimiliki yang terlihat pada bagian sebelah kanan dari
laporan keuangan yang terdiri dari hutang jangka pendek, hutang jangka panjang,
modal saham, dan laba ditahan.
Sedangkan, struktur modal adalah pembelanjaan permanen di dalam
mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri.
Struktur modal tercermin pada hutang jangka panjang dan unsur-unsur modal

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

sendiri, dimana kedua golongan tersebut merupakan dana permanen atau dana
jangka panjang.
Menurut Brigham dan Houston (2006 : 6), struktur modal merupakan
kombinasi antara hutang dan ekuitas dalam struktur keuangan jangka panjang.
Kebijakan struktur modal melibatkan adanya trade off antara risiko dan
pengembalian. Penggunaan lebih banyak hutang akan meningkatkan risiko yang
ditanggung oleh pemegang saham. Namun, penggunaan hutang yang lebih besar
biasanya akan menyebabkan terjadinya ekspektasi tingkat pengembalian atas
ekuitas yang lebih tinggi. Risiko yang lebih tinggi cenderung akan menurunkan
nilai harga saham, tetapi ekspektasi tingkat pengembalian yang lebih tinggi akan
menaikkannya. Oleh karena itu, struktur modal yang optimal harus mencapai
suatu

keseimbangan

antara

risiko

dan

pengembalian

sehingga

dapat

memaksimalkan harga saham perusahaan.
Selain itu, menurut Horne dan Wachowicz (2001 : 232), “Struktur modal
adalah bauran (proporsi) pendanaan permanen jangka panjang perusahaan yang
ditunjukkan oleh hutang, ekuitas, saham preferen, dan saham biasa”.
Pada prinsipnya, kebutuhan modal jangka panjang perusahaan bisa melalui
penerbitan utang (obligasi) atau modal sendiri (equity). Kedua jenis modal ini
memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan yang lainnya, masing-masing
memiliki kelebihan dan kekurangan. Penerbitan hutang mempunyai dua
keuntungan, yaitu penghematan pajak dan pendapatan tetap bagi pemegang
hutang. Sedangkan, kelemahan hutang adalah semakin tingginya risiko

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

perusahaan, sehingga jika terlalu banyak hutang juga dapat menghambat
perkembangan perusahaan.
2.2.3 Teori Struktur Modal
Teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh perubahan struktur
modal terhadap nilai perusahaan, jika keputusan investasi dan kebijakan dividen
dipegang konstan. Dengan kata lain, jika perusahaan menggantikan sebagian
modal sendiri dengan hutang atau sebaliknya apakah harga saham akan berubah,
apabila perusahaan tidak mengubah keputusan-keputusan lainnya. Dengan kata
lain, apabila struktur modal tidak mengubah nilai perusahaan, berarti tidak ada
struktur modal yang terbaik. Semua struktur modal adalah baik. Tetapi jika
dengan mengubah struktur modal ternyata nilai perusahaan berubah, maka akan
diperoleh struktur modal yang baik. Struktur modal yang akan memaksimumkan
nilai perusahaan adalah struktur modal yang terbaik (Husnan dan Pudjiastuti,
2002).
Teori struktur modal adalah teori yang menjelaskan bahwa kebijakan
pendanaan perusahaan dalam menentukan bauran antara hutang dengan ekuitas
yang bertujuan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Setiap keputusan
pendanaan mengharuskan manajer keuangan untuk dapat mempertimbangkan
manfaat dan biaya dari sumber-sumber dana yang akan dipilih.
Sumber pendanaan di dalam perusahaan dibagi ke dalam dua kategori,
yaitu sumber pendanaan internal dan sumber pendanaan eksternal. Sumber
pendanaan internal dapat diperoleh dari laba ditahan dan depresiasi aktiva tetap,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

sedangkan sumber pendanaan eksternal dapat diperoleh dari para kreditur yang
disebut dengan hutang.
Modal yang dipergunakan oleh perusahaan selalu mempunyai biaya. Biaya
tersebut bisa bersifat eksplisit (artinya nampak dan dibayar oleh perusahaan),
tetapi bisa juga bersifat implisit (tidak nampak, bersifat opportunistic, atau
diisyaratkan oleh pemodal). Bagi modal yang berbentuk hutang, maka biaya
modal mudah diidentifikasikan, yaitu biaya bunganya. Sedangkan bagi modal
yang berbentuk modal sendiri, biaya modalnya tidak nampak. Meskipun
demikian, tidak berarti bahwa biaya modalnya lebih murah dari modal dalam
bentuk hutang. Biaya modal (cost of capital) untuk modal dalam bentuk modal
sendiri merupakan tingkat keuntungan yang diisyaratkan oleh pemilik modal
tersebut sebelum mereka menyerahkan modalnya ke perusahaan. Tingkat
keuntungan ini belum tentu lebih kecil apabila dibandingkan dengan bunga
pinjaman.
Teori struktur keuangan pertama kali dibuat oleh David Duran pada tahun
1952 yang menghubungkan struktur modal dengan nilai perusahaan melalui tiga
pendekatan, yakni pendekatan laba bersih (net profit approach), pendekatan laba
operasi bersih (net operating income approach), dan pendekatan tradisional
(traditional approach). Kemudian, pada tahun 1958 Franco Modigliani dan Merton
Miller membuat teori struktur modal modern yaitu The Modigliani and Miller
Capital Structure Irrelevant Propositions I & II. Dengan asumsi pasar dalam
keadaan yang sempurna, Modigliani dan Miller menyatakan bahwa nilai
perusahaan tidak berhubungan dengan struktur modalnya. Maksudnya, berapapun

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

besarnya porsi yang perusahaan berikan untuk hutang dan atau modal sendiri akan
memberikan hasil yang sama bagi kesejahteraan pemilik perusahaan. Modigliani
dan Miller mengatakan bahwa teori struktur modal optimal didasarkan pada
keseimbangan antara manfaat dan biaya dari pembiayaan dengan hutang. Manfaat
terbesar dari suatu pembiayaan dengan hutang adalah bunga atas hutang dapat
mengurangi pendapatan atas pajak (Sundjaja dan Barlian, 2003).
2.2.3.1 Modigliani-Miller (MM)
Selama ini, teori struktur modal didasarkan atas perilaku investor dan
bukannya studi formal secara matematis. Franco Modigliani dan Merton Miller
(MM) memperkenalkan model teori struktur modal secara matematis, scientific,
dan atas dasar penelitian yang terus-menerus. Perlu diperhatikan bahwa MM
memperkenalkan teori struktur modal dengan beberapa asumsi sebagai berikut
(Sartono, 2001 ; 230) :
a. Risiko bisnis perusahaan dapat diukur dengan standar deviasi laba
sebelum bunga dan pajak (σEBIT) dan perusahaan yang memiliki risiko
bisnis sama dikatakan berada dalam kelas yang sama.
b. Semua investor dan investor potensial memiliki estimasi sama terhadap
EBIT perusahaan di masa mendatang; dengan demikian, semua investor
memiliki harapan yang sama atau homogeneous expectations tentang laba
perusahaan dan tingkat risiko perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

c. Saham dan obligasi diperdagangkan dalam pasar modal yang sempurna
atau perfect capital market. Adapun kriteria pasar modal yang efisien
adalah :
i.

Informasi selalu tersedia bagi semua investor (symmetric
information) dan dapat diperoleh tanpa biaya;

ii.

Tidak ada biaya transaksi dan investor bersikap rasional;

iii.

Investor dapat melakukan diversifikasi investasi secara sempurna;

iv.

Tidak ada pajak pendapatan perseorangan;

v.

Investor, baik individu maupun institusi, dapat meminjam dengan
tingkat bunga yang sama seperti halnya perusahaan sebesar tingkat
bunga bebas risiko.

Berdasarkan asumsi-asumsi di atas, MM berpendapat bahwa nilai
perusahaan adalah tidak tergantung atau tidak dipengaruhi oleh struktur modal.
Dengan hasil tersebut menunjukkan kondisi-kondisi dimana struktur modal tidak
relevan. MM juga memberikan petunjuk agar struktur modal menjadi relevan
sehingga akan mempengaruhi nilai perusahaan (Brigham dan Houston, 2006 : 33).
2.2.3.2 The Trade Off Theory
Teori trade off ini mengatakan bahwa perusahaan memiliki struktur modal
optimal yang ditentukan dengan membandingkan cost dan benefit dari
penggunaan hutang dan ekuitas. Salah satu keuntungan penggunaan hutang adalah
dari pengurangan pajak, sedangkan kerugian dari penggunaan hutang adalah biaya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

dari potential financial distress. Jadi, hal ini akan mengarah pada teori trade off
antara keuntungan pajak dan kerugian dari besarnya risiko kesulitan keuangan.
Walaupun model ini tidak dapat menentukan struktur modal yang optimal
dengan tepat, tapi model ini memberikan tiga masukan penting menurut Atmaja
(2002 : 259), antara lain :
1. Perusahaan yang memiliki aktiva yang tinggi variabilitas keuntungannya
akan memiliki profitabilitas financial distress yang besar. Perusahaan
semacam ini harus menggunakan sedikit hutang.
2. Aktiva tetap yang tidak umum, aktiva tetap yang tidak nampak (intangible
assets) dan kesempatan berkembang akan kehilangan banyak nilai jika
terjadi financial distress. Perusahaan yang menggunakan aktiva semacam
ini seharusnya menggunakan sedikit hutang.
3. Perusahaan yang membayar pajak yang tinggi (dikenai sedikit pajak yang
besar) sebaiknya lebih banyak menggunakan hutang dibandingkan
perusahaan yang membayar pajak rendah (tingkat pajak rendah).
2.2.3.3 Pecking Order Theory
Myers dan Majluf (1984) merumuskan teori struktur modal yang disebut
pecking order theory. Disebut sebagai pecking order theory karena teori ini
menjelaskan mengapa perusahaan akan menentukan hierarki sumber dana yang
paling disukai. Teori ini mendasarkan diri pada informasi asimetrik (asymmetric
information), suatu istilah yang menunjukkan bahwa manajemen mempunyai
informasi yang lebih banyak (tentang prospek, risiko, dan nilai perusahaan) dari

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

pada pemodal publik. Manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak dari
pemodal karena merekalah yang mengambil keputusan-keputusan keuangan, yang
menyusun berbagai rencana perusahaan, dan sebagainya. Kondisi ini dapat dilihat
dari reaksi harga saham pada waktu manajemen mengumumkan sesuatu (seperti
peningkatan dividen).
Informasi asimetrik ini mempengaruhi pilihan antara sumber dana internal
(yaitu dana dari hasil operasi perusahaan) ataukah eksternal, dan antara penerbitan
hutang baru ataukah ekuitas baru. Sesuai dengan teori ini, maka investasi akan
dibiayai dengan dana internal terlebih dahulu (yaitu laba ditahan), kemudian baru
diikuti oleh penerbitan hutang baru, dan akhirnya dengan penerbitan ekuitas baru.
Secara ringkas, teori pecking order tersebut menyatakan sebagai berikut
(Husnan dan Pudjiastuti, 2002) :
1. Perusahaan lebih menyukai pendanaan internal.
2. Perusahaan akan berusaha menyesuaikan rasio pembagian dividen dengan
kesempatan investasi yang dihadapi, dan berupaya untuk tidak melakukan
perubahan pembayaran dividen yang terlalu besar.
3. Pembayaran dividen yang cenderung konstan dan fluktuasi laba yang
diperoleh mengakibatkan dana internal kadang-kadang berlebih ataupun
kurang untuk investasi.
4. Apabila pendanaan eksternal diperlukan,

maka perusahaan akan

menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu. Penerbitan
sekuritas akan dimulai dari penerbitan obligasi, kemudian obligasi yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERTUMBUHAN AKTIVA, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP STRUKTUR Pengaruh Pertumbuhan Aktiva, Profitabilitas, Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di BEI (Bursa Efek Indonesia

0 4 15

PENGARUH PERTUMBUHAN AKTIVA, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP STRUKTUR Pengaruh Pertumbuhan Aktiva, Profitabilitas, Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di BEI (Bursa Efek Indonesia

0 4 15

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR MODAL, BEBAN BUNGA, DAN RETURN ON ASSET TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA INDUSTRI AUTOMOTIVE AND ALLIED PERUSAHAAN PADA INDUSTRI AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 6

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR MODAL, BEBAN BUNGA, DAN RETURN ON ASSET TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA INDUSTRI AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 6

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 145

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2010.

0 1 105

ANALISIS STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 1 67

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 125

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2010 SKRIPSI

0 0 22

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 23