Pengaruh kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional terhadap kebijakan hutang perusahaan studi empiris perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 2011

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN
INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN
(Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011)
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
I. M. Marnatota
NIM: 092114090


PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN
INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN
(Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011)
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
I. M. Marnatota
NIM: 092114090

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


HALAMAN PERSEMBAHAN

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi
nyatakanlah dalam segalah hal keinginanmu kepada Allah dalam
doa dan permohonan dengan ucapan syukur”
(Filipi 4:6)

“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, & janganlah
bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Ia dalam segala lakumu,
maka Ia akan meluruskan jalanmu”. (Amsal 3:5-6)

“...for when I am weak, then I am Strong” [2 Kor 12:10]

Skripsi ini ku persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Bapak dan Mamaku
Kakakku: ka’ Tassa, ka’ Ios, & Kitta
Adikku: Winnie & Yoga
Sahabat-sahabatkku
Keluarga besar Sanata Dharma


iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Motto
“When you close your eyes, see great things from God”

“Keep calm, don’t be worried, focus, and keep moving
forwards!”

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yesus Kristus, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada:
1.

Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.

2.


Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Akt., QIA selaku dosen Pembimbing
yang telah sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3.

M. Trisnawati R. SE., M.Si., Akt., QIA selaku pembimbing akademik yang
telah memberikan bimbingan selama penulis kuliah hingga menyelesaikan
skripsi ini.

4.

Seluruh Dosen, staff dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.

5.

Bapakku J. Sitanggang dan mamaku N. Siregar yang terkasih, yang luar biasa
sabar dalam mendukung, mendoakan serta memberikan kasih yang luar biasa
kepadaku.


viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6.

Saudari-saudaraku: ka’ Tassa, ka’ Ios, Kitta, Winnie, Yoga dan mas Nung
atas setiap doa dan dukungan serta semangat yang sudah diberikan. Juga
untuk Peter family member kami yang baru.

7.

Sahabat-sahabatku: Aster, Lintin, Sekar, Chika, Happy, Mbok Cum, Vani,
Gaby atas setiap dukungan, doa, masukan yang diberikan, juga menjadi
teman berjuang di Jogja dan menjadi pendengar yang luar biasa untuk setiap

keluhanku.

8.

Teman-teman “ngantri” ku: Siska, Tika, Dhea, Ayu, Maria untuk dukungan
serta sharing selama penyusunan skripsi ini, juga untuk Ratna yang telah
membantu penulis ketika belajar.

9.

Teman-teman akuntansi 2009 yang telah memberikan dukungan serta bantuan
selama kuliah maupun saat penyusunan skripsi.

10. Anak-anak kost Beo 37: Mbak Marisa, Vina, Merry, Desi atas doa dan
dukungan yang diberikan.
11. Pak Petrus dan teman-teman 56Fide (solafide) GKI Gejayan atas dukungan,
doa, dan juga telah menjadi teman yang membuktikan kalau studi dan
pelayanan itu bisa berjalan beriringan.
12. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu selama penulisan skripsi ini.


ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.

Yogyakarta, 30 September 2013

Penulis

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..........................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................

iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................

v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .....................

vi

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH.................

vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ...........................................................

viii

HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................

xi

HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................

xiv

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ............................................................

xv

ABSTRAK ................................................................................................

xvi

ABSTRACT ................................................................................................ xvii
BAB I

BAB II

PENDAHULUAN ....................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah......................................................

1

B. Rumusan Masalah...............................................................

3

C. Tujuan Penelitian ................................................................

3

D. Manfaat Penelitian ..............................................................

4

E. Sistematika Penulisan .........................................................

5

LANDASAN TEORI ...............................................................

6

A. Teori keagenan....................................................................

6

B. Kepemilikan Manajerial ......................................................

10

C. Kepemilikan Institusional....................................................

12

D. Kebijakan Hutang ...............................................................

13

E. Pengembangan Hipotesis ....................................................

15

1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap
Kebijakan Hutang..........................................................

xi

15

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2. Pengaruh Kepemilikan Institusioal terhadap

BAB III

BAB IV

BAB V

Kebijakan Hutang .........................................................

16

3. Kebijakan Hutang terhadap Variabel Kontrol lain .........

17

a. Ukuran Perusahaan ..................................................

17

b. Struktur Aset ...........................................................

18

F. Kerangka Pemikiran ...........................................................

19

METODA PENELITIAN .........................................................

20

A. Jenis Penelitian ...................................................................

20

B. Variabel Penelitian ..............................................................

20

C. Tempat dan Waktu Penelitian..............................................

23

D. Subjek dan Objek Penelitian................................................

23

E. Populasi dan Sampel Penelitian ...........................................

24

F. Jenis dan Sumber Data ........................................................

25

G. Data yang Dibutuhkan Dalam Penelitian .............................

25

H. Teknik Pengumpulan Data ..................................................

25

I. Teknik Analisis Data ...........................................................

26

1. Regresi Data Panel ........................................................

26

2. Statistik Deskriptif.........................................................

28

3. Uji Asumsi Klasik .........................................................

28

4. Pengujian Hipotesis .......................................................

31

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ..................................

37

A. Gambaran Umum BEI.........................................................

37

B. Gambaran Umum Perusahaan Sampel .................................

39

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN................................

52

A. Deskripsi Data ....................................................................

52

B. Analisis Data.......................................................................

54

1. Menghitung Variabel Penelitian ....................................

54

a. Variabel Dependen ..................................................

54

b. Variabel Independen ................................................

56

c. Variabel Kontrol ......................................................

59

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2. Menentukan Metode Analisis Data ................................

63

a. Statistik Deskriptif ...................................................

63

b. Uji Asumsi Klasik ...................................................

65

c. Perbandingan model pooled ols dan fixed effect .......

70

d. Pengujian Hipotesis .................................................

71

C. Pembahasan ........................................................................

80

1. Variabel Kepemilikan Manajerial ..................................

80

2. Variabel Kepemilikan Institusional................................

81

3. Variabel Kontrol............................................................

83

PENUTUP................................................................................

85

A. Kesimpulan.........................................................................

85

B. Keterbatasan Penelitian.......................................................

85

C. Saran ..................................................................................

86

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................

87

LAMPIRAN ..............................................................................................

90

BAB VI

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5.1

Pemilihan Sampel ..................................................................

53

Tabel 5.2

Long Term Debt to Total Capitalization.................................

55

Tabel 5.3

Persentase Kepemilikan Manajerial .......................................

57

Tabel 5.4

Persentase Kepemilikan Institusional .....................................

58

Tabel 5.5

Ukuran Perusahaan ................................................................

60

Tabel 5.6

Struktur Aset .........................................................................

62

Tabel 5.7

Statistik Deskriptif .................................................................

64

Tabel 5.8

Hasil Uji Normalitas ..............................................................

66

Tabel 5.9

Hasil Uji Multikolinearitas.....................................................

67

Tabel 5.10 Hasil Uji Glejser ....................................................................

68

Tabel 5.11 Hasil Uji Autokorelasi ...........................................................

69

Tabel 5.12 Perbandingan pooled ols dan fixed effect ................................

70

Tabel 5.13 Hasil Regresi Data Panel .......................................................

72

Tabel 5.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi ............................................

75

Tabel 5.15 Hasil Uji F .............................................................................

76

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ...............................................

xv

19

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN
INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN
(Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011)
I. M. Marnatota
NIM: 092114090
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemilikan
manajerial dan kepemilikan institusional terhadap kebijakan hutang perusahaan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian empiris. Pengambilan sampel
menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 26
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode
2009-2011. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi data panel dengan
pendekatan fixed effects yang terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik dengan
menggunakan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji
autokorelasi.
Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial dan
kepemilikan institusional secara simultan memiliki pengaruh terhadap kebijakan
hutang perusahaan. Hasil pengujian ini juga menunjukkan bahwa kepemilikan
manajerial dan kepemilikan institusional secara parsial memiliki pengaruh negatif
terhadap kebijakan hutang perusahaan.

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE EFFECT OF MANAGERIAL AND INSTITUTIONAL OWNERSHIP
ON DEBT POLICY
(An Empirical Study of Manufacturing Companies Listed at the Indonesian
Stock Exchange during the Period of 2009 – 2011)
I. M. Marnatota
NIM: 092114090
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2013
This study aims to find out the effect of managerial and institutional
ownership on the company’s debt policy.
This study is an empirical research. Sample was taken based on purposive
sampling method which were 26 manufacturing companies listed at the
Indonesian Stock Exchange in the period of 2009-2011. The technique of analysis
is panel data regression using fixed effects approach. Test of classical assumptions
i.e. the normality test, multicollinearity test, heteroscedasticity test, and
autocorrelation test was conducted to prepare data for analysis.
The research found that simultaneously, managerial and institutional
ownership effected the company’s debt policy. Further, partiality, managerial and
institutional ownership have a negative effect on the company’s debt policy.

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui
peningkatan kekayaan atau kemakmuran pemilik atau pemegang saham. Nilai
kekayaan merefleksikan investasi keuangan peusahaan dan kebijakan dividen
yang dapat dilihat melalui perkembangan harga saham (common stock)
perusahaan di pasar modal (Harmono, 2009). Pemilik atau pemegang saham
(sebagai prinsipal) melimpahkan kepada pihak manajemen atau manajer
perusahaan dalam menjalankan usahanya. Namun pihak manajemen atau manajer
peusahaan sering memiliki tujuan lain yang bertentangan dengan tujuan utama
tersebut.
Pada perusahaan besar, para pemegang saham terbagi secara luas. Pada
kondisi ini, para pemegang saham hanya memiliki daya kendali yang terbatas
terhadap jalannya operasi perusahaan. Ketika pengendalian perusahaan terpisah
dari pemilik, manajemen memiliki kecenderungan tidak selalu mewakili
kepentingan pemilik, melainkan akan bertindak sebagai pemuas melalui
pemaksimalan profit yang bersifat jangka pendek dibanding bertindak ke arah
memaksimalisasi kekayaan para pemegang saham atau nilai perusahaan yang
mengarah pada kelangsungan hidup perusahaan. Manajemen akan bertindak lebih
pada keamanan dirinya pada tingkat pertumbuhan perusahaan dalam toleransi
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

yang bisa diterima. Dengan kata lain, manajemen akan lebih mengutamakan
eksistensinya dibanding permasalahan kekayaan pemilik. Sehingga timbul konflik
kepentingan antara manajer dan pemegang saham yang biasa disebut konflik
keagenan (agency conflict).
Konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham dapat
diminimumkan dengan suatu mekanisme pengawasan yang dapat menyejajarkan
kepentingan-kepentingan tersebut. Namun dengan munculnya mekanisme
pengawasan ini akan menimbulkan biaya yang disebut sebagai agency cost. Halhal yang berkaitan dengan masalah keagenan ini selalu dimasukkan ke dalam
keuangan perusahaan karena adanya keputusan yang berkaitan dengan konflik
keagenan, seperti kebijakan hutang.
Perusahaan memerlukan dana dalam perkembanganya untuk pengelolaan
serta pengembangan bisnisnya. Salah satu keputusan pendanaan yang dapat
dilakukan adalah dengan hutang. Keputusan ini tidak disukai manajer karena
hutang memiliki risiko yang tinggi, dan mengharuskan manajer bekerja lebih
keras untuk melunasi hutang tersebut.
Jensen dan Meckling (1976) dalam Wahidahwati (2002) menyatakan, istilah
struktur kepemilikan digunakan untuk menunjukkan bahwa variabel-variabel
yang penting dalam struktur modal tidak hanya ditentukan oleh jumlah hutang
dan ekuitas tetapi juga oleh manajer dan institusional. Manajerial Ownership dan
Institutional Investor dapat mempengaruhi keputusan pencarian dana apakah
melalui hutang atau right issue. Jika pendanaan diperoleh dari hutang berarti rasio

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

hutang terhadap equity akan meningkat, sehingga akhirnya akan meningkatkan
risiko.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti membuat beberapa
rumusan masalah sebagai berikut:
1.

Apakah kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional secara
simultan memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009-2011?

2. Apakah kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional secara parsial
memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI periode 2009-2011?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah kepemilikan manajerial dan kepemilikan
institusional secara simultan memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang
perusahaan.
2. Untuk mengetahui apakah kepemilikan manajerial dan kepemilikan
institusional secara parsial memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang
perusahaan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Investor dan Kreditor
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam membuat
keputusan investasi, khususnya pada pemilihan perusahaan sebagai tempat
penginvestasian.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan mengenai hutang.
3. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengembangan
teori keuangan dalam penelitian lebih lanjut.
4. Bagi Peneliti
Dengan penelitian ini, peneliti dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang telah
dipelajari selama masa perkuliahan.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan perbandingan dalam
penelitian selanjutnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi landasan teori, pengembangan hipotesis, serta kerangka
pemikiran.
Bab III Metoda Penelitian
Bab ini berisi penjelasan tentang jenis penelitian, waktu dan tempat
penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, jenis data yang digunakan
dalam penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, teknik
analisis data, dan pengujian hipotesis.
Bab IV Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini berisi uraian singkat perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel
dalam penelitian.
Bab V Analisi Data dan Pembahasan
Bab ini berisi pembahasan statistik deskriptif, dan hasil penelitian yang
meliputi hasil pengujian serta analisis pengujian hipotesis.
Bab VI Penutup
Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran-saran yang
bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Teori Keagenan
Hubungan agen muncul ketika satu orang individu atau lebih yang disebut
pemilik (principals) mempekerjakan individu lain atau organisasi yang disebut
agen untuk melaksanakan pekerjaan dan kemudian mendelegasikan otorisasi
pengambilan keputusan kepada agen tersebut (Brigham dan Houston, 2001).
Dalam manajemen keuangan, tujuan utama perusahaan adalah memaksimumkan
kemakmuran pemegang saham. Untuk itu maka manajer yang diangkat oleh
pemegang saham harus bertindak untuk kepentingan pemegang saham, tetapi
sering ada konflik antara manajemen dan pemegang saham. Konflik ini
disebabkan karena adanya perbedaan kepentingan antara manajer dan pemegang
saham.
Permasalahan agen yang potensial ini muncul ketika manajer perusahaan
memiliki kurang dari seratus persen (100%) saham perusahaan. Kondisi tersebut
membuat keputusan-keputusan yang diambil manajer cenderung bertindak
melindungi dan memenuhi kepentingan mereka lebih dahulu daripada memenuhi
kepentingan pemilik seperti melakukan ekspansi untuk meningkatkan status dan
gaji sehingga sudah tidak lagi berdasarkan pada tujuan perusahaan (Steven,
2011). Jika perusahaan dikelola sebagai perusahaan perorangan oleh pemiliknya,
maka manajer atau pemilik akan menjalankan perusahaan untuk memaksimalkan
6

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

perusahaan sehingga memaksimalkan kesejahteraannya. Kesejahteraan ini diukur
dari meningkatnya kesejahteraan pribadi, kesenangan, atau barang-barang
mewah. Namun, jika manajer-pemilik menjual beberapa saham kepada pihak luar,
maka konflik kepentingan yang potensial akan segera muncul. Sekarang manajerpemilik mungkin akan menjalankan perusahaan dengan lebih santai dan bekerja
tidak terlalu keras untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham, karena
kesejahteraan pemilik sebagai pemegang saham telah berkurang (Brigham dan
Houston, 2001: 22-23).
Wahyudiharto (2009) dalam Susanto (2011) menyatakan teori keagenan
mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas kepentingan mereka
sendiri. Pemegang saham sebagai prinsipal diasumsikan hanya tertarik kepada
hasil keuangan yang bertambah atau investasi mereka dalam perusahaan.
Sedangkan para agen diasumsikan menerima kepuasan berupa kompensasi
keuangan dan syarat-syarat yang menyertai dalam hubungan tersebut. Karena
perbedaan kepentingan ini, masing-masing pihak berusaha memperbesar
keuntungan bagi diri sendiri. Prinsipal menginginkan pengembalian yang sebesarbesarnya dan secepatnya atas investasi yang salah satunya dicerminkan dengan
kenaikan porsi dividen dari tiap saham yang dimiliki. Agen menginginkan
kepentingannya diakomodasi dengan pemberian kompensasi atau bonus atau
insentif yang memadai dan sebesar-besarnya atas kinerjanya. Prinsipal menilai
presentasi

agen

berdasarkan

kemampuannya

memperbesar

laba

untuk

dialokasikan pada pembagian dividen. Semakin tinggi laba, harga saham dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

semakin besar dividen yang dibagikan, maka agen dianggap berkinerja dengan
baik sehingga layak mendapat insentif yang tinggi.
Sebaliknya agensi pun memenuhi tuntutan prinsipal agar mendapatkan
kompensasi tinggi. Apabila tidak ada pengawasan yang memadai maka agensi
dapat memainkan beberapa kondisi perusahaan agar seolah-olah target tercapai.
Permainan tersebut bisa atas prakarsa dari principal ataupun inisiatif agen maka
muncullah creative accounting yang menyalahi aturan, misal adanya piutang yang
tidak mungkin tertagih yang tidak dihapuskan, kapitalisasi expense yang tidak
semestinya, pengakuan penjualan yang tidak semestinya yang berdampak pada
besarnya nilai aktiva dalam neraca yang akan membuat laporan keuangan menjadi
terlihat baik walaupun tidak seperti keadaan yang sebenarnya. Melalui pembagian
income smoothing (membagi keuntungan ke periode lain) agar setiap tahun
perusahaan terlihat meraih keuntungan, meskipun kenyataannya perusahaan
merugi atau laba turun (Wahyudiharto 2009 dalam Susanto, 2011).
Penyebab lain konflik antara manajer dengan pemegang saham adalah
pendanaan. Para pemegang saham hanya peduli terhadap risiko sistematik dari
perusahaan, karena mereka melakukan investasi pada portofolio

yang

terdiversifikasi dengan baik. Namun manajer sebaliknya lebih peduli pada risiko
perusahaan secara keseluruhan.
Masalah keagenan ini akan menimbulkan biaya yang biasa disebut agency
cost. Biaya-biaya ini meliputi pengawasan (monitoring), biaya ikatan (bonding),
biaya sisa (residual loss). Biaya monitoring merupakan biaya yang timbul dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

ditanggung oleh principal untuk memonitor perilaku manajer. Biaya bonding
merupakan biaya yang ditanggung oleh agen untuk menetapkan dan mematuhi
mekanisme yang menjamin bahwa agen akan bertindak sesuai dengan
kepentingan principal. Biaya residual merupakan perbedaan return yang
diperoleh karena perbedaan keputusan investasi antara principal dan agen
(Sulistiyorini, 2008).
Ada beberapa alternatif untuk mengurangi agency cost yaitu, pertama
dengan meningkatkan kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen dan selain
itu manajer merasakan langsung manfaat dari keputusan yang diambil dan juga
apabila ada kerugian yang timbul sebagai konsekuensi dari pengambilan
keputusan yang salah. Kepemilikan ini akan menyejajarkan kepentingan
manajemen dengan pemegang saham (Jensen dan Meckling, 1976, dalam
Wahidahwati, 2002). Dengan demikian maka kepemilikan saham oleh
manajemen merupakan insentif bagi para manajer untuk meningkatkan kinerja
perusahaan dan manajer akan menggunakan hutang secara optimal sehingga akan
meminimumkan biaya keagenan.
Kedua, dengan meningkatkan dividend payout ratio, dengan demikian tidak
tersedia cukup banyak free cash flow dan manajemen terpaksa mencari pendanaan
dari luar untuk membiayai investasinya. Ketiga, meningkatkan pendanaan dengan
hutang. Peningkatan hutang akan menurunkan besarnya konflik antara pemegang
saham dengan manajemen. Pemegang saham akan melakukan monitoring
terhadap manajemen namun bila biaya monitoring tersebut terlalu tinggi maka

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

mereka akan menggunakan pihak ketiga (debholders) untuk membantu mereka
melakukan monitoring. Debholders yang sudah menanamkan dananya di
perusahaan dengan sendirinya akan berusaha melakukan pengawasan terhadap
penggunaan

dana tersebut.

Keempat,

meningkatkan

pengawasan

dalam

perusahaan. Salah satu mekanisme pengawasan tersebut adalah dengan
meningkatkan monitoring agent oleh institutional investor.

B. Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial dalam suatu perusahaan adalah pihak yang secara
aktif berperan dalam mengambil keputusan untuk menjalankan perusahaan.
Pihak-pihak tersebut adalah mereka yang duduk di dewan komisaris dan dewan
direksi perusahaan. Langkah memberikan bagian kepemilikan saham ini bagi para
manajer ditunjukkan untuk menarik dan mempertahankan manajer yang potensial
dan untuk mengarahkan tindakan manajer agar mendekati kepentingan pemegang
saham, terutama untuk memaksimalkan harga saham.
Perusahaan

yang

memisahkan

fungsi

pengolahan

dengan

fungsi

kepemilikan akan rentan terhadap konflik kepentingan karena merupakan
konsekuensi dari pemisahan fungsi tersebut. Menurut Jensen dan Meckling
(1976) dalam Diana dan Irianto (2008) berdasarkan teori keagenan, hubungan
antara manajemen dengan pemegang saham rawan untuk terjadinya masalah
keagenan. Untuk mengurangi masalah keagenan tersebut salah satu cara adalah
dengan adanya kepemilikan manajerial dan kebijakan hutang.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

Adanya kepemilikan manajerial dalam perusahaan tentu akan mendorong
pihak manajer untuk bertindak sejalan dengan keinginan pemegang saham dengan
meningkatkan kinerja dan tanggung jawab dalam mencapai kemakmuran
pemegang saham. Hal ini dikarenakan manajer akan merasakan langsung manfaat
dari setiap keputusan yang diambil dan juga kerugian yang timbul apabila
membuat keputusan yang salah.
Kepemilikan manajerial dalam kaitannya dengan kebijakan leverage dan
dividen mempunyai perencanaan penting, yaitu mengendalikan kebijakan
keuangan perusahaan agar sesuai dengan keinginan pemegang saham atau sering
disebut bonding mechanism. Bonding mechanism berusaha menyamakan
kepentingan pemegang saham dengan kepentingan manajemen melalui programprogram yang mengikat kekayaan pribadi manajemen ke dalam kekayaan
perusahaan (Diana dan Irianto, 2008).
Kepentingan manajerial yang semakin meningkat akan membuat kekayaan
pribadi manajemen semakin terikat erat dengan kekayaan perusahaan sehingga
manajemen akan berusaha untuk mengurangi risiko kehilangan kekayaannya.
Cara yang ditempuh adalah mengurangi financial risk perusahaan melalui
penurunan tingkat hutang. Selain itu meningkatnya kepemilikan manajerial dapat
mensejahterakan kepentingan para manajer dengan kepentingan outside
shareholders dan mengurangi penggunaan hutang secara optimal sehingga dapat
meminimumkan biaya keagenan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

C. Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham oleh pihak-pihak yang
berbentuk institusi seperti bank, perusahaan asuransi, dana pensiun dan institusi
lainnya (Wahidahwati, 2002). Institusi biasanya dapat menguasai mayoritas
saham karena mereka memiliki sumber daya yang lebih besar dibandingkan
dengan pemegang saham lainnya. Oleh karena menguasai saham mayoritas, maka
pihak institusional dapat melakukan pengawasan terhadap kebijakan manajemen
secara lebih kuat dibandingkan dengan pemegang saham lain.
Jensen dan Meckling (1976) dalam Diana dan Irianto (2008) menyatakan
dengan peningkatan kepemilikan institusional akan menggantikan peran
kepemilikan manajerial dalam rangka meminimumkan agency cost dalam
perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan persentase kepemilikan
institusional menyebabkan kinerja manajemen diawasi secara optimal sehingga
manajemen menghindari perilaku yang merugikan prinsipal.
Signifikasi institusional investor sebagai agen pengawas ditekankan melalui
investasi mereka yang cukup besar dalam pasar modal (Yeniatie dan Destriana,
2010). Bila institusional investor tidak puas akan kinerja manajerial maka mereka
akan langsung menjual sahamnya. Peningkatan aktivitas institusional investor ini
juga didukung oleh usaha mereka dalam meningkatkan tanggung jawab insider.
Semakin besar persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh institusi
akan

menyebabkan

usaha

monitoring

semakin

efektif,

karena

dapat

mengendalikan perilaku opurtunistik yang dilakukan manajemen. Dengan tingkat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

kepemilikan yang tinggi akan mengurangi biaya keagenan pada perusahaan serta
penggunaan hutang oleh manajemen. Adanya kontrol ini akan menyebabkan
manajemen menggunakan hutang pada tingkat yang rendah untuk mengantisipasi
kemungkinan terjadinya financial distress dan risiko keuangan

D. Kebijakan Hutang
Salah satu penyebab timbulnya konflik keagenan antara manajer dan
pemegang saham disebabkan oleh keputusan pendanaan. Keputusan pendanaan
secara sederhana dapat diartikan sebagai keputusan manajemen dalam
menentukan sumber-sumber pendanaan dari modal sendiri, dan atau melalui
hutang (Waluyo et al, 2002, dalam Indahningrum dan Handayani, 2009).
Keputusan untuk memilih sumber pendanaan yang paling baik bagi
perusahaan memerlukan analisa seksama dari manajer keuangan perusahaan
(Steven dan Lina, 2011). Keputusan pendanaan sangat menentukan kemampuan
perusahaan dalam melakukan aktivitas operasinya dan berpengaruh terhadap
risiko perusahaan itu sendiri. Keputusan pendanaan seperti ini sangat penting bagi
perusahaan.
Banyak perusahaan yang sukses dan berkembang akibat tepat dalam
mengambil keputusan pendanaan. Akan tetapi, banyak juga perusahaan yang
jatuh ke dalam kebangkrutan akibat banyak hutang dan terbelit bunga. Pendanaan
dengan menggunakan hutang yang terlalu tinggi akan meningkatkan risiko

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

keuangan perusahaan dan pada akhirnya bisa mengakibatkan perusahaan masuk
ke dalam krisis (financial distress).
Murni dan Andriana (2007) dalam Indahningrum dan Handayani (2009)
menyatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan pendanaan, pemegang saham
lebih menginginkan pendanaan perusahaan dibiayai dengan hutang karena dengan
penggunaan hutang, hak mereka terhadap perusahaan tidak akan berkurang.
Tetapi manajer tidak menyukai pendanaan ini karena hutang dinilai mengandung
risiko yang tinggi.
Dalam kajian teori agensi penggunaan hutang di dalam struktur modal
merupakan salah satu cara pihak pemegang saham untuk mengatasi masalah
keagenan yang timbul karena pemisahan antara agen dan prinsipal, dimana
dengan mengundang pihak ketiga atau debholders, maka pengawasan terhadap
tindakan pihak manajerial dapat dioptimalkan dan biaya pengawasan pemilik atau
pemegang saham dapat dikurangi, karena sebagian telah diambil alih oleh pihak
ketiga tersebut (Diana dan Irianto, 2008).
Kebijakan hutang adalah kebijakan yang diambil oleh pihak manajemen
dalam rangka memperoleh sumber pembiayaan bagi perusahaan sehingga dapat
digunakan untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan (Rahmawati, 2012).
Kebijakan hutang menggambarkan total hutang jangka panjang yang digunakan
perusahaan untuk membiayai kegiatan operasionalnya (Vidyantie dan Handayani,
2006 dalam Imanta dan Satwiko, 2011). Kebijakan hutang akan memberikan
dampak pada pendisiplinan bagi manajer untuk mengoptimalkan penggunaan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

dana yang ada. Karena hutang yang cukup besar akan menimbulkan kesulitan
keuangan dan atau risiko kebangkrutan. Perusahaan dinilai berisiko apabila
memiliki porsi hutang yang besar dalam struktur modal, namun sebaliknya
apabila perusahaan menggunakan hutang yang kecil atau tidak sama sekali maka
perusahaan dinilai tidak dapat memanfaatkan tambahan modal eksternal yang
dapat meningkatkan operasional perusahaan.

E. Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan
Kepemilikan manajerial merupakan pemegang saham dari manajemen
yang secara aktif dalam pengambilan keputusan perusahaan. Menurut Susanto
(2011), kepemilikan saham oleh pihak manajemen akan menimbulkan suatu
pengawasan terhadap kebijakan yang diambil oleh manajemen perusahaan.
Termasuk kebijakan untuk menggunakan hutang. Pihak pemegang saham
cenderung berkeinginan untuk mengurangi penggunaan hutang karena dengan
banyaknya hutang akan meningkatkan risiko perusahaan. Penelitian
Wahidahwati (2002) dan Susanto (2011) menunjukkan bahwa kepemilikan
manajerial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan hutang.
Masdupi (2005) dalam Herlina (2007) menyatakan bahwa insider
perusahaan mempunyai kepentingan yang lebih besar dalam menjamin
kelangsungan hidup perusahaan karena risiko hutang non-diversifiable
manajemen lebih besar. Insider yang kepemilikan sahamnya besar dalam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

perusahaan akan memiliki keinginan yang lebih besar dalam meminimalkan
risiko. Jadi, dengan meningkatkan kepemilikan manajerial akan menyebabkan
insider semakin berhati-hati dalam menggunakan hutang dan menghindari
prilaku yang bersifat oportunistik karena mereka ikut menanggung
konsekuensinya sehingga mereka cenderung menggunakan hutang yang
rendah yang akhirnya mengurangi biaya keagenan (Herlina, 2007).
Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1: Kepemilikan manajerial memiliki pengaruh negatif terhadap kebijakan
hutang perusahaan.
2. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kebijakan Hutang
Kepemilikan institusional umumnya bertindak sebagai pihak yang
memonitor perusahaan. Peningkatan aktivitas investor didukung oleh usaha
mereka untuk meningkatkan tanggung jawab manajemen. Murni dan
Andriana (2007, dalam Susanto, 2011) menyatakan bahwa semakin besar
persentase saham yang dimiliki oleh institusional akan menyebabkan usaha
pengawasan menjadi lebih efektif karena dapat mengendalikan prilaku
oportunistik manajer. Penelitian Wahidahwati (2002) membuktikan bahwa
kepemilikan institusional memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap
kebijakan hutang perusahaan.
Adanya kepemilikan institusional yang cukup besar mendorong institusi
untuk pengawasan terhadap tindakan manajemen dalam pengambilan
keputusan keuangan, misalnya pengelolaan utang perusahaan dengan baik.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

Bathala, et. al. (1994) dalam Mursalim (2009) menyatakan eksistensi investor
institusional merupakan subsitusi utang dalam mengurangi masalah agency.
Artinya investor institusional dapat melakukan pengawasan terhadap
kebijakan utang perusahaan. Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
H2: Kepemilikan institusional memiliki pengaruh negatif terhadap kebijakan
hutang perusahaan.
3. Kebijakan Hutang dan Variabel Kontrol Lain
a. Ukuran Perusahaan
Perusahaan besar dapat mengakses pasar modal. Karena kemudahan
tersebut maka berarti bahwa perusahaan memiliki fleksibilitas dan
kemampuan untuk mendapatkan dana (Wahidahwati, 2002). Semakin
besar perusahaan tersebut, maka semakin banyak dana yang digunakan
untuk menjalankan operasional perusahaan.
Ukuran perusahaan menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam

menentukan

tingkat

hutang

perusahaan

(Susanto,

2011).

Perusahaan-perusahaan besar cenderung lebih mudah untuk memperoleh
pinjaman dari pihak ketiga, karena kemampuan mengakses kepada pihak
lain atau jaminan yang dimiliki berupa aktiva bernilai lebih besar
dibandingkan perusahaan kecil. Maka, hipotesis yang diajukan adalah:
H3: Ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap kebijakan
hutang.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

b. Struktur Aset
Sebagian besar aktiva yang dimiliki perusahaan bentuknya nyata
dalam bentuk aktiva tetap dan memiliki nilai likuiditas yang dapat dijual.
Perusahaan dengan jumlah aktiva tetap yang lebih besar dapat
memperoleh pinjaman yang lebih besar, karena aktiva tersebut digunakan
sebagai jaminan yang lebih fleksibel daripada perusahaan yang struktur
aktivanya tidak fleksibel. Kreditur akan selalu memberikan pinjaman
apabila ada jaminannya (Susanto, 2011).
Susanto (2011) juga mengatakan, aktiva tetap yang digunakan
sebagai jaminan dapat mengurangi risiko kreditur, apabila perusahaan
tidak mampu melunasi kewajibannya maka aktiva tersebut akan diambil
alih dan dijual oleh kreditur sebagai bentuk pelunasan. Nilai aktiva tetap
yang semakin besar dapat memberikan sinyal kepada kreditur untuk yakin
memberikan pinjaman, karena kreditur akan terhindar dari risiko tidak
terbayarkan

pokok

pinjaman

maupun

bunga apabila perusahaan

dinyatakan bangkrut. Berdasarkan pernyataan diatas, maka hipotesis yang
diajukan adalah:
H4: Struktur aset memiliki pengaruh positif terhadap kebijakan hutang.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

F. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan landasan teori dan diperkuat dengan penelitian terdahulu
diduga bahwa Kepemilikan Manajerial (Managerial Ownership), Kepemilikan
Institusional (Institutional Ownership), Ukuran Perusahaan (Size), dan Struktur
Aset (Asset Structure) berpengaruh terhadap Kebijakan Hutang. Dengan demikian
dapat dirumuskan kerangka pemikiran penelitian sebagai berikut:

Kepemilikan
Manajerial (-)
Kepemilikan
Institusional (-)
Kebijakan Hutang
Ukuran
Perusahaan (+)

Struktur Aset (+)

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III
METODA PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi empiris yaitu studi yang
dilakukan berdasarkan data-data ekperimental hasil pengamatan, pengalaman,
serta uji coba, yang kemudian dianalisis sehingga menghasilkan kesimpulan
yang dapat mewakili populasi yang diteliti.

B. Variabel Penelitian
1. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel

yang dipengaruhi atau

disebabkan oleh adanya variabel independen (Sumarni, 2006: 22).
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kebijakan hutang.
Kebijakan hutang adalah kebijakan yang diambil oleh pihak manajemen
dalam rangka memperoleh sumber pembiayaan bagi perusahaan sehingga
dapat digunakan untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan
(Rahmawati, 2012).
Kebijakan hutang menggambarkan total hutang jangka panjang
yang dimiliki perusahaan untuk membiayai kegiatan

operasionalnya

(Yeniatie dan Destriana, 2010). Variabel ini diberi simbol DEBT.
Kebijakan hutang diukur dengan rasio hutang jangka panjang terhadap
20

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

total kapitalisasi (long term debt to total capitalization ratio). Menurut
Fraser dan Ormiston (2004), rasio ini mengukur sejauh mana penggunaan
hutang jangka panjang oleh manajemen untuk membiayai perusahaan
secara permanen (hutang jangka panjang dan ekuitas). Formulasinya
adalah:

���� ���� ����
�� ����� ��������������=

������ ������ �������
(������ ������ ������� + ������ )

2. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau
menjadi penyebab berubahnya variabel dependen (Sumarni, 2006: 22).
Variabel independen dalam penelitian ini adalah:
a

Kepemilikan manajerial
Kepemilikan manajerial adalah pemegang saham dari pihak
manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan
perusahaan (direktur dan komisaris). Variabel kepemilikan manajerial
diberi simbol MOWN (Wahidahwati, 2009). Variabel ini diukur dari
jumlah persentase saham yang dimiliki oleh manajer.
����������� ���������� (����)
=

�����ℎ ��ℎ�� ��ℎ�� ���������
����� ��ℎ�� �������

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

b

22

Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional adalah pemegang saham dari pihak
institusional seperti bank, asuransi, perusahaan investasi dan institusi
lainnya. Variabel ini diberi simbol INST yang diukur dari jumlah
persentase saham yang dimiliki pihak institusi.
����������� ������������� (����)
=

�����ℎ ��ℎ�� ��ℎ�� ���������
����� ��ℎ�� �������

3. Variabel Kontrol
Menurut Jogiyanto Hartono (2010: 157), variabel pelengkap yang
dikenal sebagai variabel kontrol yaitu sebagai variabel yang melengkapi
atau mengontrol hubungan kausalnya supaya lebih baik untuk didapatkan
model empiris yang lebih lengkap dan lebih baik. Variabel kontrol dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a

Ukuran Perusahaan
Variabel ini diberi simbol SIZE, yaitu diukur memakai Natural
log of asset sebagai proxy dari size. Ukuran perusahaan ini
berhubungan dengan fleksibilitas dan kemampuan mendapatkan dana
dan memperoleh laba dengan melihat pertumbuhan aset perusahaan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

b

23

Struktur Aset
Struktur aset adalah penentuan seberapa besar jumlah alokasi
untuk masing-masing komponen aktiva baik dalam aktiva lancar
maupun aktiva tetap (Syamsudin, 1985 dalam Steven dan lina, 2011)
Variabel ini diberi simbol ASSET. Variabel ini diukur dengan
menggunakan hasil bagi antara fixed asset terhadap total asset.
����� =

����� �����
����� �����

C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Pojok Bursa Efek Indonesia Universitas
Sanata Dharma selama bulan Januari sampai dengan Maret 2013.

D. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009-2011.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2009-2011.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

24

E. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi yang akan diamati adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melaporkan laporan keuangan yang
lengkap dan dipublikasikan pada Indonesian Capital Market Directory
(ICMD).
Sampel adalah bagian dari populasi. Teknik pengambilan sampel
dilakukan dengan metode purposive sampling. Teknik purposive sampling
yaitu dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan suatu
kriteria tertentu (Jogiyanto, 2010: 79).
Sampel yang diambil dalam penelitian harus memenuhi kriteria sebagai
berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun
2009 sampai dengan tahun 2011 secara berturut-turut.
2. Perusahaan

memiliki

kepemilikan

manajerial

dan

kepemilikan

institusional secara bersama-sama pada tahun 2009 sampai dengan 2011.
3. Perusahaan tersebut mempublikasikan laporan keuangan tahunan selama
tahun 2009 sampai dengan 2011.
4. Menggunakan mata uang rupiah dalam penyajian laporan keuangannya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

25

F. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,
yaitu data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui
media perantara atau yang diperoleh dan dicatat oleh pihak lain (Indriantoro
dan Supomo, 1999: 147). Data dalam penelitian ini diperoleh dari media
Indonesian Capital Market Directory dari tahun 2009 sampai dengan tahun
2011.

G. Data yang Dibutuhkan dalam Penelitian
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan yang
meliputi manajerial ownership, institutional investor, long term debt, equity,
total asset, dan fixed asset.

H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi.
Dalam penelitian ini teknik dokumentasi yang dilakukan dengan cara
memperoleh data dari Bursa Efek Indonesia melalui website www.idx.co.id
dan juga melalui Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

26

I. Teknik Analisis Data
1. Regresi Data Panel
Data panel merupakan data yang memiliki dimensi waktu dan
dimensi ruang (Suharjo, 2008). Data panel (panel pooled data) merupakan
gabungan data cross section dan time series. Dengan kata lain, data panel
merupakan data dari beberapa individu sama yang diamati dalam kurun
waktu tertentu. Regresi dengan data panel merupakan regresi dengan data
yang memiliki dimensi waktu dan dimensi ruang. Menurut Ghozali
(2006; 21) ada beberapa keuntungan menggunakan data panel. Pertama,
dengan menggabungkan data time series dan cross-section, maka data
panel memberikan data yang lebih informatif, lebih bervariasi, dan
menghasilkan degree of freedom yang besar. Kedua, data panel mampu
mendeteksi dan mengukur pengaruh yang tidak dapat diobservasi melalui
data murni time series atau murni data cross-section. Dalam penelitian
dengan menggunakan data panel, terdapat tiga macam model yaitu pooled
OLS, Fixed effect, dan Random effect.
a. Pooled OLS
Teknik yang digunakan dalam metode pooled OLS hanya dengan
mengkombinasikan data time series dan cross section. Dalam
pendekatan ini tidak memperhatikan dimensi individu maupun waktu,
dan dapat diasumsikan bahwa prilaku data antar perusahaan sama
dalam berbagai rentang waktu. Model pooled OLS:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

27

��� = �1 + �1 �1�� + �2 �2�� + �

Keterangan:
Y

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 113 118

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

2 8 124

PENGARUH SET KESEMPATAN INVESTASI, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

0 6 108

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN NON MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004 - 2006.

0 1 73

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

1 2 14

PENDAHULUAN Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 12

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 5 13

Pengaruh kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional terhadap kebijakan hutang perusahaan : studi empiris perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011.

0 1 130

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 131

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KEBIJAKAN HUTANG, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEPEMILIKAN MANAJERIAL PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2011

0 0 14