ANALISIS KINERJA JALAN TANJUNG ANOM – DALEMAN KABUPATEN SUKOHARJO.

ANALISIS KINERJA JALAN TANJUNG ANOM – DALEMAN
KABUPATEN SUKOHARJO

TESIS
Diajukan Kepada
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Magister Dalam Ilmu Teknik Sipil

Diajukan oleh
SRIYANTO
NIM

: S100030032

Program Study

: Magister Teknik Sipil

Konsentrasi


: Manajemen Infrastruktur

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2006

ANALISIS KINERJA JALAN TANJUNG ANOM – DALEMAN
KABUPATEN SUKOHARJO

ANNOTATED BIBLIOGRAFI

Diajukan Kepada
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Magister Dalam Ilmu Teknik Sipil

Diajukan oleh:
SRIYANTO
NIM


: S100030032

Program Study

: Magister Teknik Sipil

Konsentrasi

: Manajemen Infrastruktur

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2006

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Di era pembangunan seperti ini sarana transportasi jalan memegang
peranan yang sangat penting. Kondisi jalan yang baik terpengaruh terhadap

lancarnya arus lalulintas, sehingga diperlukan perencanaan lapis perkerasan yang
baik dan pemeliharaan terus menerus agar kondisi jalan tetap aman dan nyaman
untuk lalulintas kendaraan. Pertumbuhan kendaraan di Indonesia begitu cepat,
tampak dari pertumbuhan kendaraan tersebut yaitu timbulnya arus lalulintas di
jalan raya yang semakin padat, baik di jalan dalam kota maupun luar kota yang
konsekuensinya perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitas prasarana transportasi
yang melayaninya.
Jalan merupakan investasi modal yang besar. Pengabaian dalam
pemeliharaan

sebagaimana

mestinya

merupakan

salah

satu


penyebab

meningkatnya jumlah kecelakaan yang terjadi di jalan tersebut. Perlu dimengerti
bahwa pertumbuhan dan perkembangan penduduk saat ini semakin dikendalikan
tingkat pertumbuhan ekonomi yang ada. Karena pada dasarnya Negara-negara
yang sedang berkembang selalu ingin tumbuh dan berkembang cepat, termasuk
Indonesia.
Ruas jalan Tanjung Anom – Daleman adalah jalan kabupaten dan
termasuk pada kategori jalan semi perkotaan, karena terletak pada dua (2) kota
perbatasan antara Kabuipaten Klaten dan Kotamadya Surakarta, serta jalan lalu

1

2

lintas yang ada di ruas jalan Tanjung Anom–Daleman sudah ada perumahan,
pertokoan, pabrik, Kampus, SPBU, dan pasar yang ada di jalan.
Adapun jalan Tanjung Anom – Daleman mempunyai lebar jalan 6.00
meter dan panjang jalan 7 km, dimana jalan tersebut mempunyai 1 jallur, 2 lajur
dan 2 arah tak beraturan. Jenis kendaraan yang melintas di ruas jalan Tanjung

Anom–Daleman antara lain : sepeda, sepeda motor, kendaraan ringan dan
kendaraan berat.
Padatnya arus lalulintas yang ada dan kondisi lapis permukaan jalan pada
umumnya timbul berbagai jenis kerusakan misalnya retak-retak tergerus,
berlubang, dan ambles, maka diperlukan adanya penanganan pada ruas jalan
Tanjung Anom – Daleman. Agar hasilnya dapat berguna secara maksimal, maka
penanganannya dibutuhkan suatu manajemen yang baik, sehingga hasilnya
mampu melayani kepadatan arus lalulintas yang semakin meningkat, meskipun
dana yang tersedia terbatas.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian perumusan latar belakang masalah, maka dapat
diambil suatu rumusan masalah, yaitu :
1. Bagaimana kinerja ruas jalan Tanjung Anom–Daleman dari aspek tingkat
pelayanan.
2. Bagaimana mengidentifikasi kondisi masalah jalan (PCI) Tanjung Anom –
Daleman secara visual.

3


3. Bagaimana mengukur tingkat kerusakan yang diakibatkan oleh arus lalu lintas
yang ada pada ruas jalan Tanjung Anom–Daleman dengan metode Pavement
Condition Index (PCI).
4. Bagaimana alternatif penanganan kerusakan yang tejadi agar pada
pemeliharaan jalan tepat sasaran dan efisien.

C. Batasan Masalah
Untuk melaksanakan penelitian pada ruas jalan Tanjung Anom–Daleman
diberikan batasan-batasan sebagai berikut :
1. Lokasi penelitian dibatasi jalan Tanjung Anom–Daleman Kabupaten
Sukoharjo.
2. Pengamatan kondisi jalan hanya dilakukan pada struktur perkerasan jalan
saja.
3. Data volume lalulintas harian rata-rata berdasarkan hasil survey di lapangan
dan DPU (Departemen Pekerjaan Umum) Kabupaten Sukoharjo.
4. Menentukan besarnya daya dukung tanah dasar dengan menggunakan
pemeriksaan CBR (California Bearing Ratio) lapangan.
5. Penanganan dalam mengatasi kerusakan jalan disesuaikan dengan hasil
penelitian.
6. Pemeriksaan jalan dilakukan secara visual di lapangan dan pengamatan yang

dilakukan oleh DPU (Departemen Pekerjaan Umum) Sukoharjo.

4

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui ruas jalan Tanjung Anom–Daleman dari aspek tingkat
pelayanan.
b. Untuk mengidentifikasi jenis kerusakan jalan mencakup jenis luas dan
kelas kerusakan.
c. Untuk mengetahui kondisi perkerasan jalan dengan menggunakan
Pavement Condition Index (PCI).
d. Untuk menetapkan jenis penanganan yang sesuai dengan kerusakan jalan
yang terjadi.
2. Manfaat Penelitian
a. Untuk mengetahui hasil kinerja ruas jalan Tanjung Anom–Daleman
dengan dasar keadaan lalulintas sekarang agar dapat dicapai tingkat
pelayanan optimal.
b. Memberikan masukan data atau pengalaman yang dapat dipakai sebagai
pembanding bagi pemerintah Kabupaten Sukoharjo khususnya Dinas

Pekerjaan Umum.

E. Keaslian Penelitian
Penelitian mengenai “Analisis Kinerja Jalan Tanjung Anom – Daleman
Kabupaten Sukoharjo” adalah benar-benar asli. Untuk penelitian sejenis tentang
analisis kapasitas dan ruas jalan Sragen – Palur yang pernah diteliti adalah:

5

1. Penelitian tentang analisis kapasitas dan ruas jalan Sragen – Palur yang pernah
diteliti oleh Suprapto 2004.
2. Hendariyani 2003, Analisis Manajemen Pemeliharaan Ruas Jalan di Wilayah
Balai Pelaksanaan Teknis Bina Marga Surakarta.
Hasil yang didapat dari penelitian tersebut adalah pada segmen I STA 32 +
000 – 36 + 000 dengan tingkat kerusakan 77,5 (baik sekali) jenis penanganan
ATB, HRS, dan LPA; pada segmen 2 STA + 000 – 40 + 000 dengan tingkat
kerusakan 47,5 (buruk) jenis penanganan ATB, LAPEN, HRS dan LPA; pada
segmen 3 STA 40 + 000 – 44 + 000 dengan tingkat kerusakan 17 (sangat buruk)
jenis penanganan LAPEN, HRS, dan LPA; pada segmen 4 STA 44 + 000 – 47 +
000 dengan tingkat kerusakan 68,5 (baik) jenis penanganan HRS, LAPEN dan

ATB; pada segmen 5 STA 47 + 000 – 51 + 000 dengan tingkat kerusakan 20
(sangat buruk) jenis penganan HRS, LAPEN, LPA, dan ATB; pada segmen 6 STA
51 + 000 – 55 + 000 dengan tingkat kerusakan 70 (baik sekali) jenis penanganan
LAPEN dan HRS.

F. Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya
• Persamaan:
1. Pada prinsipnya jalan ini termasuk jalan luar kota.
2. Bila ditinjau dari judul Tesisnya sama-sama menganalisis tentang kapasitas
dengan kinerja jalan.
3. Kondisi jalan yang ada.
4. Tingkat kepadatan lalulintas.

6

• Perbedaan:
1. Lokasi survey di daerah Sragen – Palur.
2. Analisis kinerja dan analisis kapasitas.
3. Type jalan (datar, gunung, bukit)
4. Lebar jalan, panjang jalan.