Strategi Pengembangan Bisnis Kolam Pancing Anom Asri di Tanjung Anom

(1)

LAMPIRAN I HASIL WAWANCARA

A.Hasil Wawancara dengan Pemilik Kolam Pancing Anom Asri (Informan Kunci)

Nama Pemilik : Ibu Marlina Siahaan

Waktu : 11 Mei 2016 ( 20.56 WIB )

No Pertanyaan Wawancara Jawab

1 Dapatkah ibu jelaskan mengenai sejarah dan latar belakang kolam pancing ini, sejak kapan usaha ini didirikan?

“Kolam Pancing Anom Asri awalnya didirikan karena bapak (Suami ibu Marlina) mempunyai hobi memancing, dan dilihat wadah/tempat sudah ada, sehinggai diupayakan membuat kolam pancing, supaya ada tempat untuk orang-orang memancing dan bapak tidak perlu lagi memancing kesana kemari. Pembuatan kolam pancing ini sampai terwujud karena modal juga sudah ada. Usaha ini didirikantepat pada ulang tahun bapak yaitu tanggal 27 Juli 2007”.

2 Berapa modal awal dalam membuka usaha ini? Dan berasal dari mana modal tersebut?

“Untuk modal awalnya ibu tidak tahu pasti, karena pembangunan kolam pancing untuk jadi seperti ini dilakukan dengan 5 tahap, pembangunan sampai lima tahap , karena kita kekurangan modal dan apabila modal kita sudah ada maka kita bangun kembali. Untuk modal pembangunan kolam pancing ini berasal dari modal kita sendiri”.

3 Apakah visi dan misi dari usaha kolam pancing ini?

Visi menyenangkan orang banyak, menyenangkan pemancing . Misinya Tidak bersikap curang dan selalu menjunjung kejujuran, memberikan pelayanan terbaik untuk para pemancing, memberikan suasana yang nyaman dengan tetap menjaga kebersihan,menjaga kelangsungan usaha dan dapat mengembangkan


(2)

usaha, menjaga hubungan baik dengan para pemancing.

4 Apakah yang menjadi alasan ibu memilih untuk menjalankan usaha kolam pancing ini?

“Alasan mendirikan kolam pancing ini karena bapak mempunyai hobi memancing, jadi dari pada bapak memancing kesana-kemari, maka kita mendirikan kolam pancing ditambah lagi karena wadah/tempat sudah ada dan didukung oleh adanya modal, maka terwujudlah kolam pancing ini”.

5 Apa yang menjadi alasan pemilihan lokasi tempat usaha ini? Apakah menurut ibu lokasi ini sudah strategis?

“Karena wadah/tempat kita sudah disini dari dulu, dan kita memang sudah tinggal disini dari dulu, istilah kata ini tanah warisan. Ditambah lagi tempat strategis dekat dengan sungai, pinggir sungai kita menbendung untuk mengalirkan air, dan kalau kita membuka usaha ditempat lain pasti kita ngontrak lagi”

6 Sistem pemancingan apa saja yang disediakan di kolam pancing ini?

“Dulu ada kolam harian, namun dikarenakan karena kita tidak sanggung untuk mengelola keduanya, istilah kata tenaga kerja agak susah, sehingga hanya megelola kolam galatama . Ada juga keinginan untuk mengelola harian, tetapi karena minat pemancing kurang di kolam pancing harian, jadi biaya operasional tidak mendukung, dan apabila kita buka keduanya kita tidak sanggup untuk mengelolanya, jadi kita putuskan untuk mengelola galatama”.

7 Jenis ikan apa yang ibu sediakan untuk para pemancing?

“Yang kita sediakan disini jenis ikan lele, karena memang ini khusus kolam ikan lele, kolam galatama lele”.

8 Mengapa ibu memilih jenis ikan tersebut?

“Mengapa kita memilih ikan lele daripada ikan mas karena ikan lele lebih murah dibandingkan ikan mas. Ikan mas terlalu mahal, ikan mas paling murah Rp.35.000,00/Kg namun kalau ikan lele semahal-mahalnya Rp.21.000,000/Kg.


(3)

9 Dari mana ikan-ikan tersebut didatangkan?

“Kita ambil ikan lele ini dari Tanjung Morawa”. 10 Berapa bulan sekali ibu menbeli

ikan-ikan tesebut?dan berapa ekor yang ibu beli?

“Kita menambah ikan, apalagi saat ini saya punya tekad untuk menambah ikan sekali dalam sebulan sebanyak 200 Kg, penambahan ikan pada awal bulan. Setip hari minggu pada tanggal muda”.

11 Alat-alat apa saja yang diperlukan selama pemancing ini berlangsung?

“Alat-alat yang diperlukan tanggok, karung goni,ember kecil tempat duduk, mikrofone , timbangan digital”

12 Berapa orang karyawan yang ibu pekerjakan?

“Karyawan kita untuk saat ini ada 8 orang”. 13 Bagaimana peraturan kerja bagi

karyawan dalam usaha ini?

“Karyawan bekerja pada hari biasa selama 3 jam per hari, namun pada hari minggu selama 6 jam”

14 Bagaimana dengan sistem pengganjian karyawan?

“Kita menggaji karyawan per hari”. 15 Bagaimana pembagian kerja di

usaha ini?

“Saya sudah membagi masing-masing kerja karyawan, sehingga karyawan mengetahui tugasnya masing-masing, ada yang menaggok ikan, dan ada yang menimbang ikan”.

16 Bagaimana cara ibu memasarkan /mempromosikan usaha ini?

“Awalnya dulu, kita menyebarkan brosur ke daerah sekitar Tanjung Anom ini, namun setelah orang mulai banyak tahu kita stop menyebar brosur”.

17 Apakah ibu telah menggunakan kemajuan teknologi, seperti internet untuk mempromosikan usaha ini?

“Belum, kita belum mempromosikan usaha ini melalui internet”.

18 Mulai jam berapa pemancingan ini akan dibuka?

“Mulai mancing pada hari biasa jam 9 s/d 12 malam, namun pada hari minggu mulai mancing dari jam 6 s/d 12 malam”.

19 Berapa jumlah pemancing setiap harinya?

“Saat ini kalau kita kalkulasikan paling banyak pemancing 90-80 orang per 3 jam, rata-rata 1 jam 30 orang, kalau hari biasa, kalau hari minggu agak naik sedikit biasanya 130-150 orang, ini tidak termasuk


(4)

jumlah akbar, jumlah pemancing akbar sekitar 60-70 orang.

20 Cara apa yang ibu lakukan agar para pemancing tetap tertarik dan betah untuk memancing dikolam pancing ini?

“Agar pemancing betah memancing disini kita prioritaskan kebersihan, dapat kita lihat sendiri disini, bangku kita tata rapi, dan membuat air mengalir sehingga pemancing merasa lebih nyaman. Kita juga uapayakan tidak ada satu plastikpun yang bertebar dikolam, maupun halaman”.

21 Berapakan tarif yang harus dibayar oleh pemancing untuk per babak/per jamnya?

“Tarif yang harus dibayar oleh pemancing per jamnya Rp. 25.000,00 pada hari Senin s/d Sabtu dan Rp. 30.000,00 pada hari minggu/ saat diadakan akbar”. 22 Faktor apa yang mendasari ibu,

menentukan harga dalam setiap 1 kali memancing?

“Kita menentukan harga, melihat dari pendapatan keadaan sekeliling, karena banyak juga kolam pancing membuat harga dari Rp.30.000,00-Rp.50.000,00. Cuman kita melihat membuat harga melihat keadaan sekeliling, karena pemancing disini rata-rata berprofesi sebagai tukang dan buruh, bukan pengusaha, ada juga kolam yang memberi harga Rp.50.000,00-Rp.100.000,00 karena memang keadaan setempat pemancingnya berprofesi sebagai pengusaha. Kayak kita, kita buat begitu tidak bisa”.

23 Pernahkah ibu menaikkan atau menurunkan tarif tesebut?

“Tidak, kita belum pernah menaikkan atau menurunkan tarif”.

24 Berapa rata-rata keuntungan yang ibu peroleh dari usaha ini perbulannya?

“Kita bilang perbulan keuntungannya, bikin rata-rata per hari Rp.100.000,00, berarti bisa dapat Rp.3.000.000,00 per bulan keuntungannya, itu keuntungan bersih”

25 Apakah ibu memiliki pembukuan keuangan?

“Tidak, pembukuan tidak ada”. 26 Apakah ibu selalu memisahkan

antara uang pribadi dan uang usaha?

“Ya saya memisahkan uang pribadi dan uang kolam. Uang kolam tersendiri, karena kolam saya yang mengelola, kalau bapak kan dibidang properti, jadi


(5)

usaha kolam punya saya sendiri, jadi keuntungan dan ruginya saya sendiri yang tanggung”.

27 Apakah ibu mengalokasikan dana khusus untuk pemeliharaan peralatan?

“Ya saya mengalokasikan dana untuk pemeliharaan peralatan seperti tanggok, bila mana ada kerusakan segera kita ganti agar tidak merugikan pemancing, dan kursi-kursinya apabila rusak segera kita ganti.”

28 Apa saja yang menjadi kendala dalam menjalankan usaha ini?

“Kendala yang kita hadapi apabila musim hujan pemancingnya sedikit sehingga sepi”.

29 Bagaimana perizinan usaha ini? “ Saat-saat pertama membuka usaha ada izin dari kantor camat”.

30 Apakah ada strategi khusus dalam menjalankan usaha ini?

“Ya seperti itulah, strategi awal kita buka, kita menyebarkan brosur, memang dari luar ada juga pemancing, tetapi pada umumnya orang-orang setempat yang memancing”.

31 Apa yang membuat usaha ini tetap bertahan hingga sekarang?

“Ya, saya bilang tetap bertahan, karena saya tidak ngontrak jadi tidak pusing, kalau sempat kita ngontrak pasti biaya operasional bertambah, dan saya tetap mempertahankan kebersihan sehingga pemancing tetap merasa nyaman dan betah”.

32 Apakah ibu menganggap kolam-kolam pancing lainnya sebagai ancaman bagi kolam pancing ini?

“Ya saya melihat kolam pancing lainnya sebagai ancaman dari usaha ini, namun itu tadi saya tetap mempertahankan kebersihan dan kenyamanan kolam pancing ini, dan tidak lupa saya minta lindungan dari Allah agar usaha ini tetap berjalan”.

33 Adakah para pengusaha baru yang mendirikan kolam pancing galatama?apakah ibu mengganggap para pengusaha baru tersebut sebagai pesaing usaha ini?

“Ya saya menganggap para pengusaha baru tersebut sebagai pesaing usaha ini, namun itu membuat kita menjadi lebih bersemangat untuk memikirkan membuat usaha ini lebih ungul dibandingkan usaha baru tersebut”.

34 Siapa saja yang ibu anggap sebagai pesaing dalam menjalankan usaha ini?

“Ya pesaing dalam usaha kolam pancing ini, pastinya pengusaha yang membuka kolam pancing juga, baik kolam pancing galatama, harian maupun kiloan”.


(6)

B.Hasil Wawancara dengan Karyawan Kolam Pancing Anom Asri (Informan Utama)

Karyawan :

Waktu : 22 Mei 2016 (21.00 WIB)

No Pertanyaan Wawancara Jawab

1 Sudah berapa lama anda bekerja disini?

Saya bekerja disini sudah 8 bulan

2 Bagaimana suasana kerja disini? Menurut kami, bekerja disini menyenangkan dan santai.

3 Bagaimana sistem kerja di usaha kolam pancing Anom Asri ini?

Kami bekerja selama 3 jam per hari, dan apabila hari minggu kami bekerja selama 6 jam. Kami bekerja disini saling bergantian dan saling membentu , ada yang menanggok ikan, dan ada yang khusus menimbang ikan.

4 Bagaimana hubungan dengan pemilik

Hubungan kami baik dengan pemilik, karena ibu Marlina sangat ramah, apabila kami melakukan kesalahan ibu marlina langsung memberi tahu. 5 Ada berapa karyawan yang bekerja

disini?

Kami bekerja disini ada 8 orang

6 Bagaimana sistem upah pada usaha kolam pancing Anom Asri ini? Berapa upah yang anda dapatkan perhari/bulan?

Kami digaji disini per hari, apabila kami tidak masuk ya kami tidak dapat gaji, dan apabila pemancing tidak ramai maka kami tidak bekerja semua. Gaji kami disini Rp.20.000,00 per hari, namun terkadang kami dapat bonus dari pemancing yang mendapat hadiah.


(7)

C. Hasil Wawancara dengan Pelanggan/Pemancing Kolam Pancing Anom Asri (Informan Utama)

Pemancing :

Waktu : 22 Mei 2016 (21.30 WIB)

No Pertanyaan Wawancara Jawab

1 Dari manakah anda mengetahui tentang usaha kolam Pancing Anom Asri ini?

Saya mengetahui kolam pancing ini dari teman saya.

2 Mengapa anda tertarik untuk memancing disini?

Saya tertarik memancing disini karena tempatnya bersih dan nyaman, dan pelayanan disini bagus.

3 Sudah berapakali anda memancing dikolam pancing Anom Asri ini?

Ya, saya sudah lupa berakali saya memancing disini, tetapi hampir setiap minggu saya datang kemari untuk memancing.

3 Menurut anda, apakah sistem pemancingan/peraturan memancing disini sudah baik dan memuaskan?

Peraturan memancing disini sudah cukup baik, para karyawan mudah-mudahan tidak ada yang bersikap curang.

4 Menurut anda bagaimana kualitas kolam pancing ini?

Menurut saya, kolam pancing ini sudah baik, bersih dan nyaman, namun kolam pancing disini terlalu dalam, sehingga susah ntuk menarik ikan kepermukaan, terkadang ikan bisa lepas lagi, karena susah menariknya kepermukaan.

5 Apakah anda pernah memancing di tempat lain?

Saya pernah memancing di, tempat lain . Ya peraturannya tidak beda jauh dengan kolam pancing Anom Asri ini. Namun setiap kolam pasti ada kelebihan atau kekurangannya. 6 Apa yang membedakan kolam pancing

Anom Asri ini, dengan kolam pancing yang lain? Apakah dari segi harga, hadiah yang diperoleh atau pelayanan?

Menurut saya yang membedakan kolam pancing Anom Asri ini dengan kolam pancing yang lain pertama dari segi harga, disini sedikit lebih murah, baik harga hari biasa


(8)

ataupun hari minggu. Yang kedua kolam pancing ini mempunyai tempat yang bersih dan airnya terus mengalir, sehingga suar air mengalir tersebut membuat nyaman saya dan terasa lebih menenangkan.


(9)

LAMPIRAN II

PENENTUAN BOBOT DAN RATING

MATRIKS FAKTOR STRATEGI INTERNAL DAN EKSTERNAL STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KOLAM PANCING ANOM ASRI

DI TANJUNG ANOM

Petunjuk Pengisian :

Tentukan bobot dan rating dari masing-masing faktor internal dan eksternal di bawah ini yang mempengaruhi pengembangan bisnis kolam pancing Anom Asri di Tanjung Anom, dengan cara memberikan skor, dimana:

Skala Bobot : Kriteria Rating : Paling Penting = 1,00 Sangat Baik = 4

Penting = 0,66-0,99 Baik = 3

Cukup Penting = 0,33-0,66 Cukup Baik = 2

Kurang Penting = 0,01-0,33 Baik = 1

Tidak Penting = 0,00 Kurang Baik = 0


(10)

Matriks Faktor Strategi Internal Faktor Stretegi Internal (I) Bobot

(II)

Rating (III)

Skor = Bobot × Rating (IV) Kekuatan :

1. Harga terjangkau

2. Lokasi mudah dijangkau 3. Lokasi kolam pancing

bersih dan nyaman 4. Lahan luas

5. Memiliki karyawan Sub Total

Kelemahan :

1. Keterbatasan produk 2. Wilayah promosi sempit 3. Kolam pancing terlalu

dalam

4. Belum menyusun laporan keuangan secara sistematis 5. Keterbatasan Modal Sub Total


(11)

Matriks Faktor Strategi Eksternal Faktor Stretegi Eksternal (I) Bobot

(II)

Rating (III)

Skor = Bobot × Rating (IV) Peluang :

1. Dekat dengan sungai sehingga mengurangi biaya operasional

2. Mendapatkan konsumen baru

3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

4. Belum memiliki pesaing sejenis

5. Memiliki

pelanggan/pemancing yang setia

6. Belum memiliki produk pengganti

Sub Total Ancaman :

1. Fluktuasi harga BBM 2. Keterbatasan pemasok 3. Pesaing sesama usaha kolam

pancing Sub Total Total


(12)

Penilaian Bobot dan Rating Matriks Faktor Strategi Internal dan Eksternal oleh (Penulis)

Matriks Faktor Strategi Internal Faktor Stretegi Internal (I) Bobot (II) Rating (III)

Skor = Bobot × Rating (IV) Kekuatan :

1. Harga terjangkau

2. Lokasi mudah dijangkau 3. Lokasi kolam pancing

bersih dan nyaman 4. Lahan luas

5. Memiliki karyawan

0,15 0,10 0,15 0,10 0,10 4 3 4 3 3 0,60 0,30 0,60 0,30 0,30

Sub Total 0,60 2,10

Kelemahan :

1. Keterbatasan produk 2. Wilayah promosi sempit 3. Kolam pancing terlalu

dalam

4. Belum menyusun laporan keuangan secara sistematis 5. Keterbatasan Modal

0,5 0,15 0,5 0,5 0,10 2 1 2 2 1 0,10 0,15 0,10 0,10 0,10

Sub Total 0,40 0,55


(13)

Matriks Faktor Strategi Eksternal Faktor Stretegi Eksternal (I) Bobot (II) Rating (III)

Skor = Bobot × Rating (IV) Peluang :

1. Dekat dengan sungai

sehingga mengurangi biaya operasional

2. Mendapatkan konsumen baru 3. Kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi

4. Belum memiliki pesaing sejenis

5. Memiliki

pelanggan/pemancing yang setia

6. Belum memiliki produk pengganti 0,15 0,5 0,10 0,5 0,10 0,10 4 3 3 2 3 2 0,60 0,15 0,30 0,10 0,30 0,20

Sub Total 0,55 1,65

Ancaman :

1. Fluktuasi harga BBM 2. Keterbatasan pemasok

3. Pesaing sesama usaha kolam pancing 0,15 0,20 0,10 1 1 2 0,15 0,20 0,20

Sub Total 0,45 0,55


(14)

LAMPIRAN III

DOKUMENTASI PENELITIAN

Pemilik Kolam Pancing Anom Asri (Ibu Marlina Siahaan)


(15)

Pondok/Tempat Pemancing Sebelah Kanan


(16)

(17)

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku :

Amirullah dan Hardjanto, Imam. 2005. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu

Anoraga, Pandji. 2007. Pengantar Bisnis: Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Anoraga, Panji. 2009. Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta

Baswori dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT: Rineka Cipta.

David, Fred R. 2012. Manajemen Strategi Konsep. Jakarta. Salemba Empat Hunger, J. David & Wheelen, Thomas L. 2011. Manajemen Strategis. Yogyakarta:

Andi

Jatmiko, RD. 2004. Manajemen Stratejik. Malang: UMM Press.

Marpaung, Happy dan Bahar Herman. 2002. Pengantar Pariwisata. Bandung: Alfabeta.

Marwoto, Bambang Heru dan Herlambang, Susatyo. 2014. Pengantar Ilmu Bisnis: Cara Mudah Memahami Ilmu Bisnis. Yogyakarta: Parama Publishing.

Rangkuti, Freddy. 2014. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia.

Soewadji, Jusuf. 2012. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Solihin, Ismail. 2006. Pengantar Bisnis Pengenalan Praktis Dan Studi Kasus. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Solihin, Ismail. 2012.Manajemen Strategik. Jakarta: Erlangga

Sumber Skripsi :

Chatarine, Vivi Angelin. 2012. “Strategi Pengembangan Bisnis Buah Semangka Pada CV Salim Abadi, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung”. Dapartemen Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor.


(18)

Hutagalung, Yulie A.C. 2013.”Strategi Pengembangan Bisnis Studi pada Rumah Makan Minang Setia Jl. Jamin Ginting No.326, Medan”. Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sumatera Utara. Medan.

S, Wahyuniarso Tri D. 2013. “Strategi Pengembangan Industri Kecil Keripik di Dusun Karangbolo Desa Lerep Kabupaten Semarang”. Jurusan Ekonomi Pembangunan. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Semarang. Sari, Mutiara Inestya. 2015. “Strategi Pengembangan Bisnis Baby Buncis (

Phaseolus Vulgaris L) di Baby French Farmer Group Kabupaten Bandung Barat”. Dapartemen Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Setiaji, Asept. 2013. “Strategi Pengembangan Bisnis Produk Kayu Lapis (Plywood) di CV Hadir Jaya, Kabupaten Karawang”. Dapartemen Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Soraya, Ade. 2015. “Strategi Pengembangan Bisnis Cute Batik di Pasar Petisah Medan”. Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sumatera Utara. Medan


(19)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Bentuk Penelitian

Pada penelitian ini, bentuk penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan suatu variabel secara mandiri. Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan gambaran atau penegasan suatu konsep atau gejala juga menjawab pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan status subyek penelitian saat ini.

Menurut Bodgan dan Taylor dalam Basrowi dan Suwandi, (2008:21) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada kolam pancing Anom Asri yang berlokasi di jalan Tanjung Anom, Gang GPDI No.9, Deli Serdang, Sumatera Utara.Usaha Kolam pancing ini dekat dengan jalan besar Tanjung Anom, sehingga kolam pancing mudah di jangkau.

3.3.Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dengan pengamatan/ observasi langsung dilapangan, wawancara langsung dengan pemilik kolam pancing Anom


(20)

Asri. Data primer menyangkut data pemilik, data tenaga kerja dan data lainnya. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen- dokumen kolam pancing Anom Asri, buku-buku, literatur, majalah dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.4. Informan Penelitian

Untuk memperoleh dan mendapatkan informasi pada penelitian ini, peneliti mendapatkan informasi melalui informan. Informan adalah Interviewee (yang diwawancarai atau sumber data informasi) yang dapat memberikan data atau keterangan atas keadaan orang dari orang lain, disituasi-situasi lingkungannya. Informan dalam penelitian ini adalah :

1. Informan Kunci (key Informan)

Informan kunci (key informan) yaitu orang yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi informan kunci ialah Marlina Siahaan selaku pemilik usaha kolam pancing Anom Asri

2. Informan Utama

Informan utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. Pada penelitian ini yang menjadi informan utama adalah karyawan dan pemancing/ konsumen kolam pancing Anom Asri. Jumlah informan utama pada penelitian ini akan disesuaikan dengan kebutuhan, penentuan informan utama dilakukan secara aksidental yaitu penentuan informasi secara kebetulan.


(21)

3.5. Defenisi Konsep

Konsep adalah suatu abtraksi dari kejadian yang menjadi objek penyelidikan.Konsep juga dapat diartikan sebagai ide, penggambaran sesuatu hal, benda atau gejala yang dinyatakan dalam kata-kata atau istilah. Ogden dan Richard dalam Soewadji (2012: 98) mendefenisikan konsep sebagai ide-ide atau bayangan mental mengenai dunia nyata/fakta.

1. Strategi Bisnis

Menurut Jatmiko (2004:135), strategi bisnis adalah serangkaian komitmen dan implementasi yang menyatu secara utuh dan terkoordinasi untuk memberikan nilai yang lebih bagi pelanggan dan keunggulan kompetitif bagi perusahaan dengan tujuan mengekploitasi kompetensi yang dimiliki delam menghasilkan barang dan jasa.

2. Pengembangan Bisnis

Menurut Solihin (2006: 26) pengembangan bisnis (business development) yang seorang wirausaha pada umumnya akan melakukan kegiatan usaha melalui tahap-tahap pengembangan bisnis sebagai berikut :

a. Memiliki Ide Bisnis

Usaha apapun yang akan dikembangkan oleh seorang wirausahawan, pada mulanya berasal dari ide bisnis. Ide usaha yang dimiliki seorang wirausahawan dapat berasal dari berbagai sumber. Ide tersebut dapat muncul setelah melihat keberhasilan orang lain atau karena adanya sense of business yang kuat dari wirausahawan.


(22)

b. Ide/Konsep Usaha

Ide usaha masih merupakan gambaran yang kasar mengenai bisnis yang akan dikembangkan oleh seorang wirausahawan. Pada tahap selanjutnya, wirausahawan akan menterjemahkan ide tersebut dalam konsep usaha yang lebih spesifik. Dengan memperjelas ide usaha menjadi konsep usaha, maka hal tersebut akan semakin memudahkan wirausahawan dalam melakukan seleksi ide-ide usaha karena ide usaha tersebut akan semakin jelas wujud bisnisnya.

c. Pengembangan Rencana Usaha

Wirausahawan adalah orang yang melakukan penggunaan sumber daya untuk memperoleh keuntungan. Dengan demikian, komponen utama yang harus dikembangkan oleh seorang wirausahawan adalah perhitungan laba rugi dari bisnis tersebut. Selain itu, yang juga harus diperhatikan adalah kecenderungan pasar saat ini maupun yang akan datang. Rencana usaha tersebut akan menjadi panduan bagi pelaksanaan usaha.

d. Implementasi Rencana Usaha Pada Pengendalian Usaha

Rencana usaha yang telah dibuat kemudian diimplementasikan dalam pelaksanaan usaha. Dalam kegiatan implementasi rencana usaha, seorang wirausahawan akan mengerahkan berbagai sumber daya yang dibutuhkan seperti modal, material dan tenaga kerja untuk menjalani kegiatan usaha. Setelah itu dilakukan proses evaluasi dengan membandingkan hasil pelaksanaan usaha dengan target usaha yang telah dibuat dalam perencanaan usaha. Melalui pelaksanaan kegiatan usaha, seorang pengusaha juga akan memperoleh umpan balik yang dapat digunakan untuk melakukan perbaikan dalam pelaksanaan


(23)

kegiatan usaha, penetapan tujuan dan strategi baru atau melakukan tindakan koreksi.

3.6.Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan fakta, data dan keterangan-keterangan yang dibutuhkan peneliti dalam melakukan penelitian maka dilakukan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Teknik Pengumpulan Data Primer

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi langsung pada lokasi penelitian untuk mencari fakta atau keterangan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dengan menggunakan metode wawancara, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara percakapan tatap muka (face to face) antara pewawancara dengan sumber informasi, dimana pewawancara bertanya langsung tentang suatu objek yang diteliti dan telah dirancang sebelumnya.

2. Pengumpulan Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan kepustakaan yang dapat mendukung data primer. Pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan dua cara antara lain: a. Studi Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang didapatkan dari

berbagai literatur-literatur seperti buku-buku, jurnal, artikel dan majalah yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti.


(24)

b. Studi Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan mendokumentasikan dan melihat data-data tertulis, foto atau benda yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan dapat didapatkan dari lokasi penelitian.

3.7.Teknik Analisis Data

Analisis data adalah mengumpulkan, menginterprestasikan data-data yang telah didapatkan dari lokasi penelitian dan diolah untuk mendapatkan informasi dan fakta. Teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian adalah menggunakan dengan pendekatan kualitatif. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan deksripsi tentang usaha kolam pancing Anom Asri.

3.7.1.Analisis Deskriptif

Analisis Deskriptif merupakan teknik menganalisis dengan menyajikan fakta agar mendapatkan informasi mengenai gambaran suatu situasi ataupun kondisi di kolam pancing Anom Asri.

3.7.2.Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats), (Rangkuti, 2014:19). Analisis SWOT didasarkan atas pengamatan faktor internal strategi dan faktor internal strategi.


(25)

3.7.3.Matriks Faktor Strtegi Internal

Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategi internal dalam kerangka Strength dan Weakness perusahaan, tahapannya adalah:

a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1.

b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (Outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membadingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan pada kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan utnuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4.0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).


(26)

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

f. Jumlah skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.

Tabel 3.1

Matriks Internal Strategi Factors Analysis Summary (IFAS) Faktor-Faktor

Strategi Internal

Bobot Rating Bobot x Rating Kekuatan 1.... 2.... 3.... 4.... 5.... 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Kelemahan 1.... 2.... 3.... 4.... 5.... 0.00 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Total 0,00 0 0,00


(27)

Kriteria Bobot: Kriteria Rating: Paling Penting : 0,16 – 0,20 Sangat Baik : 4

Penting : 0,11 – 0,15 Baik : 3

Cukup Penting : 0,06 – 0,10 Cukup Baik : 2 Kurang Penting : 0,01 – 0,05 Kurang Baik : 1 Tidak Penting : 0,00

3.7.4.Matriks Faktor Strategi Eksternal

Sebelum membuat matriks faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui terlebih dahulu Eksternal Factors Analysis Summary (EFAS). Berikut ini adalah cara –cara penentuan faktor strategi eksternal:

a. Susunlah pada kolim 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman). b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat

penting ) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semangkin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan pada kolom 4. Hasilnya berupa skor


(28)

pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

f. Jumlah skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.

Tabel 3.2

Matriks Eksternal Factors Analysis Summary (EFAS) Faktor-Faktor

Strategi Eksternal

Bobot Rating Bobot x Rating Peluang 1.... 2.... 3.... 4.... 5.... 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Ancaman 1.... 2.... 3.... 4.... 5.... 0.00 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Total 0,00 0 0,00


(29)

Kriteria Bobot: Kriteria Rating: Paling Penting : 0,16 – 0,20 Sangat Baik : 4

Penting : 0,11 – 0,15 Baik : 3

Cukup Penting : 0,06 – 0,10 Cukup Baik : 2 Kurang Penting : 0,01 – 0,05 Kurang Baik : 1 Tidak Penting : 0,00

3.7.5.Matriks SWOT

Alat yang dipakai untuk menyusus faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategis.

Tabel 3.3 Matriks SWOT IFAS

EFAS

STRENGTHS (S)

Tentukan 5-10 Faktor-faktor kekuatan Internal

WEAKNESSES (W)

Tentukan 5-10 faktor-faktor kelemahan internal

OPPORTUNIES (O) Tentukan 5-10 faktor-faktor peluang eksternal

STRATEGI S-O Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

STRATEGI W-O Ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan untuk memanfaatkan peluang TREATHS (T)

Tentukan 5-10 faktor-faktor ancaman eksternal

STRATEGI S-T Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

STRATEGI W-T Ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman Sumber: (Rangkuti, 2014:83)


(30)

Keterangan :

a. Strategi S-O (Strength-Opportunity)

Stretegi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

b. Strategi W-O (Weakness-Opportunity)

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

c. Strategi S-T (Strength-Threat)

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

d. Strategi W-T (Weakness-Threat)

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

3.7.6.Diagram SWOT

Diagram SWOT bertujuan untuk mengetahui kuadran berapa dan menentukan strategi apa yang tepat untuk dapat diterapkan di perusahaan sesuai penilaian yang telah dilakukan sebelumnya


(31)

Gambar 3.1 Diagram Analisis SWOT

Strategi Trun – Around Strategi Agresif

Strategi Defensif Strategi Diversifikasi

Sumber: (Rangkuti, 2014) :

Kuadran I : Kuadran I merupakan situasi yang sangat menguntungkan. perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).

Kuadran II :Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuaan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi deversifikasi (produk/pasar).

PELUANG

KEKUATAN KELEMAHAN


(32)

Kuadran III :Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/ kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 mirip dengan Question Mark pada BCG Matrix. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran IV :Kuadran IV merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.


(33)

BAB IV

HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah dan Profil Singkat Kolam Pancing Anom Asri

Kolam pancing Anom Asri didirikan oleh Ibu Marlina Siahaan Usaha kolam pancing ini didirikan, berawal dari hobi memancing suami ibu Marlina yaitu bapak Sehat Ginting, Ibu Marlina melihat adanya peluang besar untuk kelangsungan bisnis kolam pancing sehingga beliau tertarik untuk mengembangkan bisnis kolam pancing tersebut untuk mengisi aktivitasnya sehari-hari yang sebelumnya berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Usaha kolam pancing Anom Asri telah berdiri sejak 9 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 27 Juli 2007.

Kolam Pancing Anom Asri berlokasi di jalan Tanjung Anom, Gang GPDI No.9, Deli Serdang. Usaha kolam pancing Anom Asri berada tepat di samping rumah Ibu Marlina, sehingga memudahkan Ibu Marlina untuk mengontrol dan menjalankan usahanya. Disamping itu Ibu Marlina tidak perlu mengeluarkan dana yang lebih besar karena tidak perlu menyewa lahan untuk lokasi usaha, dan untuk mengalirkan air ke kolam, ibu Marlina membendung sungai yang dekat dengan lokasi kolam pancing, selain itu air yang berada di dalam kolam terus berganti.

Kolam pancing Anom Asri pembangunannya dilakukan secara bertahap, karena pembangunan tersebut membutuhkan biaya yang besar, termasuk biaya untuk membeli ikan yaitu, Rp.21.000/Kg, Ibu Marlina membeli ikan 200 Kg setiap bulannya. Jenis ikan yang disediakan dalam kolam pemancingan ini ialah ikan Lele dengan berat 3 Kg-7 Kg dan sistem pemancingan yang disediakan oleh kolam pancing Anom Asri ialah sistem pemancingan galatama, yaitu sistem


(34)

pemancingan yang bersifat perlombaan karena memiliki hadiah untuk pemancing yang berhasil memancing ikan terberat. Luas kolam pancing Anom Asri 42 M × 32 M , kedalaman kolam sekitar 2-3 M dan terdiri dari 84 pondok/tempat untuk para pemancing.

Untuk mempromosikan usaha kolam pancing Anom Asri Ibu Marlina menyebarkan brosur di daerah sekitar Tanjung Anom, selain itu para pelanggan juga turut serta mempromosikan kolam pancing Anom asri dari mulut ke mulut.

4.1.2 Visi dan Misi Kolam Pancing Anom Asri

Visi merupakan rencana jangka panjang yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan/organisasi. Adapun Visi kolam pancing Anom Asri “Menjadi kolam pancing yang dapat menyenangkan orang banyak”.

Misi merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mewujudkan visi dari suatu perusahaan atau organisasi. Untuk mencapai visi diatas, maka misi kolam pancing Anom Asri ialah:

a. Tidak bersikap curang dan selalu menjunjung kejujuran. b. Memberikan pelayanan terbaik untuk para pemancing.

c. Memberikan suasana yang nyaman dengan tetap menjaga kebersihan. d. Menjaga kelangsungan usaha dan dapat mengembangkan usaha. e. Menjaga hubungan baik dengan para pemancing.


(35)

4.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tugas dan tanggung jawab yang berperan dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Melalui struktur organisasi yang jelas, akan diketahui wewenang dan tanggung jawab yang diberikan pada setiap pegawai serta hubungan kerja antar pegawai, sehingga tidak terjadi tumpang tindih dari fungsi masing-masing bagian. Adapun struktur organisasi yang terdapat pada kolam Pancing Anom Asri adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Kolam Pancing Anom Asri

Sumber: Data primer yang telah diolah (2016)

4.1.4 Uraian Pekerjaan a. Pemilik

Pemilik merupakan pembuat keputusan terbesar dalam usaha kolam pancing Anom Asri. Pemilik juga terlibat langsung dalam proses kegiatan usaha mulai dari pemberian nomor pondok pemancing, mengumumkan berat ikan yang didapatkan pemancing, mengumumkan pemenang yang mendapatkan ikan terberat, serta mengurus segala bentuk keuangan dalam bisnis kolam pancing Anom Asri.

PEMILIK (Ibu Marlina Siahaan)


(36)

b. Karyawan

Karyawan usaha kolam pancing Anom Asri terdiri dari 8 orang karyawan. Seluruh karyawan merangkap seluruh pekerjaan, mulai dari membersihkan areal kolam pemancingan, membersihkan kolam dari sampah plastik, daun, serta ikan lele yang mati, menyusun kursi, menanggok ikan yang berhasil dipancing, melepaskan pancing yang berada di dalam mulut ikan, dan menimbang ikan.

4.1.5 Kegiatan Operasional

Usaha kolam pancing Anom Asri beroperasi setiap hari, pada hari Senin-Sabtu pukul 21.00-24.00 WIB namun pada hari Minggu beroperasi lebih awal yaitu pukul 18.00-24.00 WIB.

Kegiatan memancing akan dimulai apabila para pemancing telah lebih dari 10 orang, para peserta bebas memilih nomor pondok/tempat untuk memancing. Waktu yang diberikan kepada para pemancing ialah 1 jam, apabila pemancing memperoleh ikan maka akan ditanggok oleh karyawan kemudian ditimbang untuk mengetahui berat ikan yang didapatkan dan untuk mengetahui siapa yang memperoleh ikan terberat selama waktu berlangsung. Pemancing yang berhasil mendapatkan ikan terberat maka akan mendapatkan hadiah karena pemancingan yang dilakukan bersifat perlombaan.

Namun pada hari minggu kegiatan yang dilakukan sedikit berbeda, waktu yang diberikan kepada para pemancing untuk mendapatkan ikan terberat ialah 1,5 jam,sebab pemancing dikenakan tarif lebih mahal dari hari biasanya dan jumlah peserta yang memancing lebih banyak yaitu sekitar 60-70 pemancing, namun


(37)

peserta yang mendapatkan ikan terberat akan mendapatkan hadiah yang lebih besar. Tarif yang harus dibayar oleh pemancing dan hadiah yang berhak didapatkan oleh pemenang ialah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Tarif dan Hadiah

Hari Tarif Hadiah

Senin-Sabtu

Rp.25.000,00 Hadiah Tergantung peserta memancing

Minggu Rp.30.000,00 Pemenang 1 = Rp. 1.000.000,00 Pemenang 2 = Rp. 500.000,00 Pemenang 3 = Rp. 250.000,00 Pemenang 4 = Rp. 100.000,00 Pemenang 5 = Rp. 50.000,00 Pemenang 6 = Rp. 30.000,00

Pemenang 7 = Rp. 30.000,00 Pemenang 8 = Rp. 30.000,00

Pemenang CS = Rp. Tergantung peserta memancing

Sumber: Data primer yang telah diolah (2016)

Keterangan :

a. Pada hari Senin – Sabtu pemenang yang diambil sebanyak 3 orang dan hadiahnya tergantung dengan peserta memancing.

b. Pemenang 1-8 merupakan pemancing yang mendapatkan ikan terberat, pemenang diambil 8 orang dari keseluruhan peserta, biasanya peserta berjumlah antara 60-70 orang.

c. Pemenang CS merupakan pemancing yang mendapatkan ikan tercepat dengan berat 5 Kg, namun apabila waktu hampir habis tidak ada pemancing yang mendapatkan ikan dengan berat 5 Kg, maka yang menjadi pemenang ialah pemancing yang mendapatkan ikan yang beratnya mendekati 5 Kg.


(38)

Hadiah yang didapatkan pemancing berupa uang, yang jumlahnya tergantung peserta memancing, misalkan peserta memancing 60 orang × Rp.10.000 = Rp.600.000/10%.

4.2 Penyajian Data

Dalam bab ini peneliti akan menyajikan data informan penelitian yang di ambil pada Bulan Maret s/d Mei 2016 dengan melakukan wawancara secara mendalam kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan judul penelitian ini yakni kepada pemilik usaha kolam pancing Anom Asri yaitu Ibu Marlina sebagai informan kunci dan yang menjadi informan utama yaitu 3 orang karyawan dan 3 orang pemancing kolam pancing Anom Asri, informan utama ditentukan secara aksidental. Berikut ini merupakan karakteristik informan penelitian yang diklasifikasikan kedalam bentuk tabel karakteristik.

Tabel 4.2

Identitas Informan Penelitian

NO Nama Usia

(Tahun)

Jenis Kelamin

Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1 Marlina

Siahaan

42 Wanita SMA Ibu rumah

tangga dan wirausaha

Pemilik kolam pancing Anom Asri

2 Nando

Parhusip

17 Laki-Laki SD Karyawan Karyawan

3 Juan 19 Laki-Laki SMA Karyawan Karyawan

4 Iwan 20 Laki-Laki SMA Mahasiswa Karyawan

5 Ian 41 Laki-Laki SMA Wirausaha Pemancing

6 Selamet 45 Laki-Laki SMA Petani Pemancing

7 Udin 48 Laki-Laki SMA Petani Pemancing


(39)

Penjelasan mengenai tabel informan penelitian di atas yaitu:

1. Peneliti menetapkan informan dalam proses wawancara sebanyak 7 orang, dengan rincian 1 orang yang menjadi informan kunci yaitu ibu Marlina sebagai pemilik kolam pancing Anom Asri, 6 orang yang menjadi informan utama yaitu terdiri dari 3 orang karyawan dan 3 orang pemancing.

2. Jumlah informan yang berusia 17-20 tahun berjumlah sebanyak 3 orang yaitu karyawan kolam pancing Anom Asri dan 3 orang pemancing yang menjadi informan berusia 40-50 tahun. Pemilik kolam pancing Anom Asri berusia 42 Tahun .

3. Tingkat pendidikan informan dalam penelitian ini beraneka ragam mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas bahkan masih ada yang berstatus mahasiswa. Informan yang memiliki latar belakang Sekolah Menengah Atas sebanyak 5 orang yaitu Pemilik, 1 orang karyawan dan 3 orang pemancing, sedangkan informan yang memiliki latar belakang Sekolah Dasar ialah 1 orang yang merupakan karyawan, dan 1 karyawan lagi masih berstatus mahasiswa.

4. Informan penelitian memiliki pekerjaan yang beraneka ragam. Informan yang memiliki pekerjaan sebagai wirausaha sebanyak 2 orang yaitu pelanggan/pemancing dan pemilik kolam pancing Anom Asri. Informan yang memiliki pekerjaan sebagai mahasiswa ada 1 orang, informan yang memiliki pekerjaan sebagai petani 2 orang yaitu pelanggan/pemancing dan 2 orang informan yang lain memiliki pekerjaan sebagai karyawan di kolam pancing Anom Asri


(40)

5. Peneliti melakukan wawancara dengan pemilik kolam pancing Anom Asri untuk mengetahui sejarah usaha, lama usaha berjalan, kegiatan yang umum dilakukan selama proses usaha berlangsung. Pada karyawan peneliti menanyakan mengenai kegiatan di kolam pancing Anom Asri dan sudah berapa lama bekerja di kolam pancing Anom Asri, dan pada pemancing peneliti menanyakan tanggapan mengenai alasan-alasan yang membuat pemancing memilih kolam pancing Anom Asri sebagai tempat untuk memancing.

4.2.1. Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal adalah mengidentifikasi apa-apa saja yang menjadi dan kekuatan dari dalam yang dimiliki oleh perusahaan, agar dapat merumuskan strategi yang dapat diterapkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Lingkungan internal meliputi beberapa aspek antara lain:

1. Aspek Pemasaran

Aspek pemasaran merupakan aspek yang paling penting dalam menjalankan suatu usaha. Ada tujuh unsur yang harus diperhatikan dalam aspek pemasaran yaitu: price (harga), product (produk), place (tempat), dan promotion (promosi), People (orang), Process (proses), dan Physical Evidence.

a. Price (Harga)

Dari unsur price (harga) usaha kolam pancing Anom Asri menetapkan tarif memancing dengan melihat pendapatan masyarakat di daerah sekitar Tanjung Anom, karena sebagian besar pemancing berasal dari daerah sekitar Tanjung Anom yang bermata pencarian sebagai


(41)

petani, pedagang, dan buruh bangunan. Kolam Pancing Anom Asri menetapkan tarif Rp.25.000,00 pada hari Senin-Sabtu dan Rp30.000,00 pada hari minggu, tarif ini lebih murah dibandingkan dengan kolam pancing sejenis lainnya.

b. Product (Produk)

Produk jasa tidak menimbulkan peralihan kepemilikan dari penyedia jasa kepada konsumen, dalam produk jasa yang diharapkan adalah kepuasan pelanggan. Usaha kolam pancing Anom Asri termasuk usaha yang menyedikan jasa untuk orang-orang yang mempunyai hobi memancing, dikatakan menyediakan jasa, karena kolam pancing Anom Asri menyediakan kolam untuk para pemancing dan mereka hanya bisa memancing, apabila pemancing mendapatkan ikan maka akan dilepas namun sebelumnya ikan ditimbang terlebih dahulu. Sebagai imbalannya pemancing yang mendapatkan ikan terberat akan mendapatkan hadiah.

Pemancing merupakan orang yang menikmati jasa yang disediakan kolam pancing Anom Asri. Hari minggu, merupakan hari yang paling diminati oleh pemancing, walaupun harus membayar dengan tarif yang lebih mahal, namun pemancing tetap merasa lebih puas, karena apabila pemancing mendapatkan ikan terberat maka akan menjadi pemenang dalam perlombaan tersebut dan akan mendapatkan hadiah yang lebih besar. Jumlah pemancing dihari minggu juga sangat ramai, sehingga hal tersebut membuat para pemancing lebih bersemangat.


(42)

c. Place (Tempat)

Lokasi usaha kolam pancing Anom Asri mudah dijangkau dan mudah diakses oleh berbagai kendaraan. Kolam Pancing Anom Asri juga dekat dengan sungai, sehingga memudahkan untuk proses pengairan. Saat ini Ibu Marlina mempunyai 3 kolam, namun hanya 1 kolam saja yang terpakai, karena tersandung kurangnya modal.

d. Promotion (Promosi)

Promosi adalah usaha yang dilakukan pemasar untuk mempengaruhi pihak lain agar berpatisipasi dalam kegiatan pertukaran. Promosi yang dilakukan kolam pancing Anom Asri ialah Sales Promotion dan Word Of Mouth. Promosi dilakukan dengan menyebarkan brosur di daerah sekitar Tanjung Anom. Promosi Word Of Mouth atau promosi dari mulut ke mulut dilakukan oleh para pemancing, dengan mengajak pemancing lain untuk memancing dikolam pancing Anom Asri.

e. People (Orang)

Orang yang berfungsi sebagai service provider sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Karyawan/pemilik usaha berinteraksi langsung dengan konsumen dalam frekuensi yang cukup sering dan sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli/menggunakan jasa.

Usaha kolam pancing Anom Asri memberikan pelayanan yang baik, mulai dari keramah-tamahan pemilik dan karyawan, lingkungan yang bersih dan nyaman, menjunjung tinggi kejujuran sehingga tidak


(43)

merugikan pemancing, Akan tetapi ada beberapa pemancing ada yang merasa kurang puas dengan pelayanan maupun fasilitas yang diberikan kolam pancing Anom Asri, namun lebih banyak pemancing yang merasa puas dengan pelayanan maupun fasilitas yang diberikan oleh kolam pancing Anom Asri. Maka dapat disimpulkan bahwa kolam pancing Anom Asri telah memberikan kepuasan kepada para pemancing, pemilik juga menjalin komunikasi yang baik kepada pemancing, sehingga pemilik mengetahui respon setiap pemancing.

f. Proces (Proses)

Proses merupakan semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran aktivitas dengan mana jasa disampaikan yang merupakan sistem penyajian atau operasi jasa.

Kolam pancing Anom Asri beroperasi setiap hari selama 3 jam/hari, namun lain halnya dengan hari minggu, pada hari minggu kolam pancing Anom Asri beroperasi 6 jam/hari. Proses pemancingan pada kolam pancing Anom Asri tidak memiliki perbedaan dengan kolam pancing sejenis lainnya, namun yang paling diutamakan dalam kolam pancing Anom Asri ialah tetap menjaga kebersihan dan memberikan suasana yang nyaman, agar para pemancing betah dan merasa puas. g. Physical Evidence

Physical Evidence merupakan lingkungan fisik dimana perusahaan dan konsumennya berinteraksi dan setiap konsumen memfasilitasi penampilan atau komunikasi produk atau jasa. Lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi yang di dalamnya juga termasuk suasana.


(44)

Lingkungan fisik dari usaha kolam pancing Anom Asri yaitu tepat di samping rumah pemilik kolam ancing Anom Asri. Menurut para pemancing lingkungan kolam pancing sudah bersih ditambah lagi dengan suara air mengalir yang membuat suasanya menjadi lebih nyaman dan menenangkan, namun sebagian pemancing berpendapat kondisi kolam pancing terlalu dalam, sehingga menyulitkan apabila pemancing menarik ikan ke permukaan. Lokasi kolam pancing Anom Asri dilengkapi dengan pamplet di pinggir jalan, sehingga pemancing dapat dengan mudah mengenali kolam pancing Anom Asri.

2. Keuangan dan Akuntansi

Usaha kolam pancing Anom Asri merupakan bisnis yang masih sederhana, sehingga belum menerapkan sistem laporan keuangan dengan baik. Ibu Marlina hanya melakukan taksiran-taksiran keuangan secara kasar tanpa ada pengarsipan dan pencatatan setiap bulannya. Namun ibu Marlina sudah memisahkan antara uang pribadi dengan uang hasil usaha sehingga dapat menyisihkan sebagian keuntungan untuk perbaikan-perbaikan kolam maupun peralatan.

3. Aspek Produksi/ Operasi dan Penelitian Pengembangan

Kegiatan produksi harus didukung oleh peralatan-perlatan yang baik. Kolam pancing Anom Asri mempunyai 1 timbangan digital, ember kecil, 84 tempat duduk, 8 tanggok ikan berukuran besar dan karung goni. Semua peralatan dapat berfungsi dengan baik dengan begitu kolam pancing Anom Asri mampu memberikan kepuasan kepada pemancing ditambah lagi ibu Marlina selalu menjaga kebersihan kolam dan area sekitar kolam pancing, sehingga pemancing


(45)

dapat menikmati suasana dengan nyaman. Untuk kegiatan pengembangan dan penelitian kolam pancing Anom Asri belum melakukannya.

4. Aspek Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia dalam perusahaan merupakan faktor lingkungan internal yang menjalankan aktivitas- aktivitas perusahaan. Sumber daya manusia memiliki peran penting dalam menjalakan aktivitas perusahaan.

Usaha kolam pancing Anom Asri memiliki 8 orang karyawan, untuk membantu menjalankan usaha. Ibu Marlina telah membagi pekerjaan untuk masing-masing karyawan, agar tidak terjadi tumpang tindih, dan pekerjaan cepat terselesaikan.

5. Aspek Sistem Informasi

Sistem informasi sangat mempengaruhi pihak manajemen dalam mengambil keputusan strategis. Keputusan strategis dengan dukungan informasi yang handal dan akurat dapat menjaga keberlangsungan usaha dan menyelamatkan usaha dari kebangkrutan.

Ibu Marlina belum menerapkan sistem informasi yang dapat mendukung dalam mengambil keputusan mengenai usaha kolam pancingnya. Ibu Marlina membuat keputusan ataupun kebijakan untuk menjaga kelangsungan usaha baik dari segi pemasaran, penetapan tarif memancing dan dari segi operasional yang berhubungan dengan kegiatan usaha kolam pancing Anom Asri, dari keputusan yang diambil berdampak positif terhadap keberlangsungan usaha kolam pancing Anom Asri.


(46)

4.2.2 Analisis Lingkungan Ekternal

Analisis Lingkungan Eksternal adalah mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat pada lingkungan untuk mendapatkan deskripsi tentang peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Menurut Jatmiko (2004: 38) analisis lingkungan eksternal dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:

1. Lingkungan Eksternal Makro a. Lingkungan Fisik

Lingkungan fisik merupakan lingkungan alam yang menyediakan sumber daya bagi perusahaan, dan hubungan timbal balik antara perusahaan dengan lingkungan hidup atau ekologinya.

Usaha kolam pancing Anom Asri dekat dengan sumber daya air, yakni sungai,sehingga kolam pancing Anom Asri memiliki sistem pengairan yang baik. Pemilik membendung sungai untuk mengalirkan air ke dalam kolam, dan air yang berada didalam kolam juga terus dialirkan ke sawah warga agar air yang berada didalam kolam tetap terjaga kebersihannya, hal tersebut juga dapat mecegah ikan lele terserang penyakit, yang akan mengakibatkan kerugian.

b. Lingkungan Ekonomi

Faktor ekonomi berhubungan dengan sifat dan arah ekonomi dimana suatu perusahaan beroperasi. Sebab pola konsumsi masyarakat secara relatif dipengaruhi oleh tren sektor ekonomi dan pasar.

Faktor ekonomi memiliki pengaruh yang kuat terhadap kolam pancing Anom Asri. Fluktuasi harga BBM yang terus terjadi dan akan


(47)

biaya transportasi dan biaya lainnya. Hal tersebut menjadi ancaman kolam pancing Anom Asri, karena kebutuhan para pemancing akan bertambah dan pemancing tidak akan datang untuk memancing ini akan berakibat berkurangnya pemancing.

c. Lingkungan Politik dan Hukum

Arah dan stabilitas politik dan hukum merupakan pertimbangan utama bagi para manajer dalam memformulasikan strategi perusahaan. Lingkungan politik dan hukum mencakup faktor-faktor yang dikendalikan oleh pemerintah. Pemerintah yang baik adalah pemerintah yang dapat mengeluarkan kebijakan dan peraturan yang dapat melindungi para pengusaha sekaligus masyarakatnya.

Saat ini pemerintah memberikan perhatian pada UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dengan memberikan bantuan berupa pinjaman untuk modal usaha dengan bunga rendah, hal ini dapat dimanfatkan oleh kolam pancing Anom Asri untuk menambah modal usaha guna memperluas atau menambah kolam pancing.

d. Lingkungan Sosial-Budaya

Faktor sosial budaya yang dapat mempengaruhi aktivitas dan kinerja perusahaan mencakup keyakinan, nilai-nilai, sikap, pandangan serta gaya hidup manusia sebagai akibat perkembangan dan perubahan kondisi kebudayaan.

Lingkungan sosial dan budaya memberikan tanggapan positif atas dibukanya kolam pancing Anom Asri, karena masyarakat setempat dapat menyalurkan hobi mereka guna melepas kepenatan setelah seharian


(48)

bekerja, tarif yang dikenakan untuk memancing juga masih terjangkau karena telah disesuaikan oleh pendapatan pemancing. Alasan tersebut berdampak positif karena jumlah pemancing semangkin meningkat. e. Lingkungan Teknologi

Teknologi merupakan pendorong utama dibalik pengembangan berbagai produk dan pasar baru dan teknologi juga mempunyai pengaruh penting pada kinerja industri.

Ibu Marlina saat ini belum memanfaatkan internet sebagai sarana dalam melakukan promosi untuk memperkenalkan kolam pancing Anom Asri. Hal ini dapat dijadikan peluang baru bagi ibu Marlina untuk memperkenalkan kolam pancing Anom Asri dengan memanfaatkan media internet, agar pemasaran menjadi lebih luas.

f. Lingkungan Demografi

Evolusi atau perubahan populasi penduduk merupakan faktor kunci lingkungan bagi perusahaan. Penduduk secara langsung berdampak pada pasar konsumen dan mepengaruhi kekuatan-kekuatan ekonomi lainnya (Jatmiko, 2004:38).

Penduduk di Indonesia saat ini semangkin bertambah, hal ini memberikan kesempatan besar bagi kolam pancing Anom Asri, karena wilayah pemasaran akan semangkin luas, dan kemungkinan jumlah pemancing akan bertambah.


(49)

2. Lingkungan Eksternal Mikro

a. Ancaman Pendatang Baru (Threat of Enrty)

Pendatang baru dalam suatu industri biasanya membawa dan menambah kapasitas baru, keinginan mendapatkan pangsa pasar (market share), dan juga sumber daya baru. Kondisi ini mendorong para pengusaha yang sudah memasuki dunia industri terlebih dahulu harus mempertahankan karakteristik produknya seiring peningkatan mutu dan kreativitas produk.

Pendatang baru saat ini belum begitu mempengaruhi kegiatan usaha kolam pancing Anom Asri, agar para pendatang baru tidak menjadi ancaman, kolam pancing Anom Asri tetap menjaga kepuasan pelanggan dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan, meningkatkan kebersihan sehingga pemancing tetap merasa nyaman. Usaha kolam pancing Anom Asri telah memiliki pelanggan yang setia ditandai dengan pelanggan tersebut setiap minggu datang memancing di kolam pancing Anom Asri, dikarenakan lokasi kolam pancing Anom Asri memiliki tempat yang bersih, nyaman dan tarif memancing lebih murah dibandingkan kolam pemancingan lainnya.

b. Kekuatan Pemasok (Powerful of Suppliers)

Pemasok menyediakan dan menawarkan input yang diperlukan untuk memproduksi barang atau menyediakan jasa oleh industri atau perusahaan. Perusahaan harus membina hubungan yang baik Dengan Banyak Pemasok agar tidak menghambat kegiatan produksi.


(50)

Usaha kolam pancing Anom Asri memiliki pemasok bahan baku langsung tanpa adanya perantara, ibu Marlina memasok ikan lele dari Tanjung Morawa. Pemasok ikan lele yang berukuran besar sangat jarang sehingga pemasok dapat dengan sesuka hati menurunkan dan menaikkan harga, hal tersebut akan berpengaruh dengan biaya produksi.

c. Kekuatan Pembeli/ Pelanggan (Power of Buyers)

Pembeli merupakan orang yang memiliki peran sebagai konsumen dari barang dan jasa yang dihasilkan produsen atau perusahaan. Usaha kolam pancing Anom Asri menyediakan kolam pancing, dimana pemancing/pelanggan dapat memancing dengan membayar tarif Rp.25.000,00 dan Rp.30.000,00 per jam pada hari minggu, dalam hal ini tidak terjadi kegiatan tawar-menawar antara pemilik dan pemancing, karena harga telah menjadi ketentuan pemilik, dan saat ini kolam pancing Anom Asri telah memiliki pelanggan setia, yang hampir setiap minggu datang untuk memancing.

d. Ancaman Produk Pengganti

Produk pengganti dapat memberikan pilihan bagi pelanggan/pembeli dan akan mengurangi keuntungan perusahaan. Produk pengganti yang memberikan manfaat dan nilai sama dengan tingkat harga yang lebih rendah dibandingkan dengan produk utama, mempunyai peluang untuk pembeli beralih ke produk pengganti. Kolam Pancing Anom Asri belum memiliki produk pengganti, karena belum banyak pengusaha kolam pancing yang menyediakan kolam pancing dengan


(51)

sistem galatama. Selain itu tarif memancing di kolam pancing Anom Asri lebih murah di bandingkan kolam-kolam pancing galatam/lomba lainnya. e. Analisis Pesaing

Analisis pesaing memungkinkan suatu organisasi menilai apakah organisasi tersebut dapat bersaing dengan sukses di dalam suatu pasar yang memberikan peluang-peluang keuntungan. Persaingan di dalam industri mendorong perusahaan lebih inovatif dan kreatif untuk menghasilkan produk yang berbeda dan menarik masyarakat baik itu dalam segi harga, kualitas, ukuran, maupun manfaat produk.

Usaha kolam pancing Anom Asri belum memiliki pesaing sejenis didaerah Tanjung Anom, namun didaerah Tanjung Anom terdapat kolam pancing harian, seperti kolam pancing ikan mas, dan ikan nila. Untuk mengatasi persaingan kolam pancing Anom Asri harus terus meningkatkan kualitas pelayanan, meningkatkan kebersihan, melengkapi fasilitas, agar pemancing merasanya nyaman dan merasa puas. Tidak hanya itu ibu Marlina tetap menjaga komunikasi Dengan Banyak Pemasok dan pemancing. Langkah ini bertujuan untuk mendukung keberlangsungan usaha kolam pancing Anom Asri.


(52)

4.3 Analisis Data

4.3.1 Analisis SWOT Kolam Pancing Anom Asri 4.3.1.1 Faktor Strategi Internal

1. Identifikasi Faktor Kekuatan a. Harga Terjangkau

Usaha kolam pancing Anom Asri menetaptakan tarif memancing lebih murah dibandingkan dengan kolam pancing sejenis lainnya. Penetapan tarif disesuaikan dengan pendapatan masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar Tanjung Anom, karena sebagian besar pemancing ialah masyarakat Tanjung Anom.

b. Lokasi Mudah Dijangkau

Lokasi kolam pancing Anom Asri berada di jalan Tanjung Anom, Gang GPDI No.9 Deli Serdang. Lokasi tersebut mudah dijangkau, walaupun kolam pancing berada didalam gang, namun dapat diakses oleh oleh berbagai kendaraan.

c. Lokasi Kolam Pancing Bersih dan Nyaman

Kolam pancing Anom Asri merupakan usaha kolam pancing yang tergolong bersih, ibu Marlina selalu menjaga kebersihan baik di dalam kolam maupun daerah sekitar kolam. Tempat duduk untuk pemancing tersusun dengan rapi, ditambah lagi dengan suara air mengalir yang berasal dari bendungan sungai yang membuat suasana menjadi lebih nyaman dan menenangkan.


(53)

d. Lahan Yang Luas

Usaha kolam pancing Anom Asri memiliki lahan yang luas dan berada dekat dengan sungai, sehingga memudahkan dalam pengairan, hal tersebut berpotensi untuk dikembangkan usaha kolam pancing dengan sistem pemancingan yang berbeda. Seperti kolam pancing harian dan kolam pancing kiloan.

e. Memiliki Karyawan.

Kolam pancing Anom Asri memiliki 8 karyawan, ibu Marlina telah membagi masing-masing kerja karyawannya sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam melakukan pekerjaan.

2. Identifikasi Faktor Kelemahan a. Keterbatasan Produk

Kolam pancing Anom Asri hanya menyediakan kolam pancing dengan sistem galatama, sehingga pemancing yang ingin mencoba sistem pemancingan yang lain, tidak dapat dilakukan di kolam pancing Anom Asri.

b. Wilayah Promosi Sempit

Wilayah promosi kolam pancing Anom Asri tergolong sempit, karena ibu Marlina hanya menyebarkan brosur kepada masyarakat sekitar tanjung Anom. Ibu Marlina tidak mempromosikan usahanya ke masyarakat yang lebih luas dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.


(54)

c. Kolam Pancing Terlalu Dalam

Kedalaman kolam pancing Anom Asri sekitar 2-3 M, menurut beberapa pemancing kolam pancing terlalu dalam, sehingga menyulitkan pemancing untuk menarik ikan kepermukaan apabila pemancing mendapatkan ikan.

d. Adanya Keterbatasan Modal

Usaha kolam pancing Anom Asri mengalami keterbatasan modal, mulai dari pembangunan usaha hingga sekarang. Ibu Marlina belum pernah melakukan peminjaman modal ke lembaga peminjaman uang ataupun bank.

4.3.1.2 Faktor Strategi Eksternal 1. Identifikasi Faktor Peluang

a. Dekat dengan Sungai

Kolam pancing Anom Asri berada dekat dengan sungai, sehingga memudahkan untuk pengairan ke dalam kolam. Ibu Marlina membendung sungai kemudian airnya dialirkan kedalam kolam, hal tersebut dapat mengurangi biaya operasional yang harus dikeluarkan ibu Marlina

b. Mendapatkan Konsumen Baru

Masyarakat Tanjung Anom saat ini terus bertambah, ditandai dengan banyaknya perumahan yang dibangun disekitar Tanjung Anom. Ini menjadi peluang bagi kolam pancing Anom Asri karena akan mendapatkan konsumen baru, para konsumen baru memberikan


(55)

karena mereka yang memiliki hobi memancing dapat menyalurkan hobi mereka.

c. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemasaran kolam pancing Anom Asri dengan cara mempromosikan kolam pancing di media cetak maupun media elektronik.

d. Belum Memiliki Pesaing Sejenis

Saat ini kolam pancing Anom Asri belum memiliki pesaing sejenis, kolam pancing dengan sistem pemancingan Galatama di daerah sekitar Tanjung Anom belum ada. Peluang ini harus dimanfaatkan dengan baik untuk mengembangkan usaha yang lebih besar lagi.

e. Memiliki Pelanggan/Pemancing yang Setia

Usaha kolam pancing Anom Asri telah memiliki beberapa pelanggan yang setia, karena hampir setiap minggu datang untuk memancing, para pemancing tersebut merasa puas dan nyaman dengan Pelayanan, fasilitas dan suasana di kolam pancing Anom Asri.

f. Belum Memiliki Produk Pengganti

Kolam pancing Anom Asri saat ini belum memiliki produk pengganti, karena belum banyak pengusaha kolam pancing yang menyediakan sistem pemancingan galatama.


(56)

2. Identifikasi Faktor Ancaman a. Fluktuasi Harga BBM

Ketidak stabilan ekonomi yang diakibatkan oleh harga harga bahan bakar minyak (BBM) yang terus berfluktuasi dan akan diikuti juga oleh kenaikan harga bahan pangan, transportasi dan lainnya, hal tersebut dapat menjadi ancaman bagi kolam pancing Anom Asri, karena kubutuhan para pemancing akan bertambah namun tidak diikuti oleh pendapatan otomatis jumlah pemancing akan berkurang.

b. Keterbatasan Pemasok

Pemasok yang menyediakan ikan lele berukuran besar saat ini masih sedikit. Ibu Marlina memasok ikan lele dari Tanjuang Morawa c. Pesaing Sesama Kolam Pancing

Sampat saat ini masih jarang dijumpai pengusaha yang membuka kolam pancing dengan sistem pemangcingan galatama, namun terdapat banyak usaha kolam pancing dengan menyediakan sistem pemancingan kiloan ataupun harian, yang apabila mendapatkan ikan, ikan tersebut diperbolehkan dibawa pulang. Pastilah pemancing yang ingin merasakan ikan hasil tangkapannya memilih kolam pancing harian ataupun kiloan.


(57)

Tabel 4.3

Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman

Faktor Internal Kekuatan Kelemahan

Pemasaran

a. Price (Harga) Harga terjangkau -

b. Product (Produk) - Keterbatasan produk

c. Place (Tempat) Lokasi mudah dijangkau Lokasi kolam pancing bersih

dan nyaman

-

d. Promotion (Promosi) - Wilayah promosi sempit

e. People (Orang) - -

f.Process (Proses) - -

g. Physical Evidence Lahan luas Kolam pancing terlalu dalam Keuangan dan Akuntansi

-

Belum menyusun laporan keuangan secara sistematis

Keterbatasan Modal Produksi/ Operasi dan Penelitian

Pengembangan - -

Sumber Daya Manusia Memiliki karyawan -

Sistem Informasi - -

Faktor Eksternal Peluang Ancaman

Lingkungan Makro :

Lingkungan Fisik Dekat dengan sungai -

Lingkungan Ekonomi - Fluktuasi harga BBM

Lingkungan Politik dan Hukum - -

Lingkungan Sosial-Budaya Mendapatkan konsumen

baru -

Lingkungan Teknologi Kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi -

Lingkungan Demografi - -

Lingkungan Mikro:

Ancaman Pendatang Baru Belum memiliki pesaing

sejenis

-

Kekuatan Pemasok - Keterbatasan pemasok

Kekuatan Pembeli/Pelanggan Memiliki

pelanggan/pemancing yang setia

-

Ancaman Produk Pengganti Belum memiliki produk

pengganti

-

Analisis Pesaing - Pesaing sesama kolam

pancing Sumber : Data primer yang telah diolah (2016)


(58)

4.3.2 Matriks SWOT

Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategis.

a. Strategi S-O (Strength-Opportunity)

Stretegi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

b. Strategi W-O (Weakness-Opportunity)

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

c. Strategi S-T (Strength-Threat)

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

d. Strategi W-T (Weakness-Threat)

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.


(59)

Tabel 4.4 Matriks SWOT

Kekuatan (S) Kelemahan (W) Faktor Internal

Faktor Eksternal

1. Harga terjangkau

2. Lokasi mudah dijangkau 3. Lokasi kolam pancing

bersih dan nyaman 4. Lahan luas

5. Memiliki karyawan

1. Keterbatasan produk 2. Wilayah promosi sempit 3. Kolam pancing terlalu

dalam

4. Belum menyusun laporan keuangansecara sistematis 5. Keterbatasan Modal

Peluang (O) Strategi S-O Strategi W-O

1. Dekat dengan sungai sehingga mengurangi biaya operasional

2. Mendapatkan konsumen baru

3. Kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi

4. Belum memiliki pesaing sejenis

5. Memiliki

pelanggan/pemancing yang setia

6. Belum memiliki produk pengganti

1. Memperluas dan menambah jumlah kolam (S1, S2, S3, S4, S5, O1, O2, O3, dan O4)

2. Memperluas pangsa pasar (S1, S2, S4, S5, O3, O4, O5, dan O6)

3. Meningkatkan promosi (S1, S2, S3, O2, dan O3)

1. Meningkatkan Promosi (W2, O2,O3, dan O4) 2. Meningkatkan varian

produk (W1 dan O1)

3. Memperbaiki laporan keuangan (W4, O2 dan O3)


(60)

Ancaman (T) Strategi S-T Strategi W-T 1. Fluktuasi harga BBM

2. Keterbatasan pemasok 3. Pesaing sesama usaha

kolam pancing

1. Menjalin hubungan baik Dengan Banyak Pemasok (S1, S2, T2, dan T3)

2. Menjaga stabilitas harga dan meningkatkan kualitas

pelayanan serta

meningkatkan kebersihan (S1, S3, T1, dan T3)

1. Meningkatkan promosi (W2 dan T3)

2. Menyusun laporan keuangan dengan sistematis serta menghemat biaya pengeluaran usaha (W4, W5, T1 dan T2)

Sumber: Data primer yang diolah (2016)

a. Strategi S-O (Strength-Opportunity)

Strategi S-O merupakan strategi yang memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Maka alternatif strategi antara lain :

1. Memperluas dan menambah jumlah kolam

Langkah ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan internal yang dimiliki oleh perusahaan, seperti memiliki lahan yang luas, memiliki karyawan, lokasi mudah dijangkau hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk memperluas dan menambah jumlah kolam dengan memanfaatkan sungai yang berada dekat dengan sungai sehingga dapat mengurangi biaya operasional. Apalagi kolam pancing Anom Asri belum memiliki produk pengganti dan pesaing sejenis, sehingga mempunyai kesempatan besar untuk memenuhi permintaan pemancing yang semangkin lama semangkin meningkat.


(61)

2. Memperluas Pangsa Pasar

Langkah ini dilakukan dengan memanfaatkan peluang seperti kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi, belum memiliki pesaing sejenis, belum memiliki produk pengganti dan terdapat pelanggan yang setia, hal tersebut harus dimanfaatkan oleh perusahaaan untuk memperluas pangsa pasar yang akan berpengaruh terhadap meningkatnya laba perusahaan.

3. Meningkatkan Promosi

Dengan adanya tanggapan positif dari masyarakat yang mungkin akan menjadi konsumen baru yang akan menjadi pelanggan sebaiknya dimanfaatkan oleh kolam pancing Anom Asri untuk melakukan promosi. Promosi dilakukan untuk memperkenalkan kolam Pancing Anom Asri dengan tarif terjangkau, lokasi mudah dijangkau dan lokasi kolam pancing bersih dan juga nyaman. Promosi sebaiknya dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi seperti internet.

b. Strategi W-O (Weakness-Opportunity)

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

1. Meningkatkan Promosi

Kolam pancing Anom Asri sebaiknya meningkatkan promosi dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi agar masyarakat luas dapat mengetahui, sehingga adanya peluang untuk mendapatkan konsumen/pemancing baru.


(62)

2. Meningkatkan Varian Produk

Kolam pancing Anom Asri diharapkan menambah varian produk, yaitu dengan menambah sistem-sistem pemancingan seperti, sistem pemancingan kiloan, sistem pemancingan harian ,tidak hanya sistem pemancingan galatama saja. Hal tersebut memungkinkan dilakukan karena kolam pancing Anom Asri berada dekat dengan sungai, dan masih ada beberapa kolam yang belum terpakai.

3. Memperbaiki Laporan Keuangan

Untuk mendukung peluang memperluas dan menambah jumlah kolam atau membuka cabang baru sebaiknya kolam pancing Anom Asri memperbaiki laporan keuangan. Laporan keuangan sebaiknya disusun secara sistematis.

c. S-T (Strength-Threat)

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

1. Menjalin Hubungan Baik Dengan Banyak Pemasok

Strategi ini dilakukan untuk memperkecil tingginya kolam pancing Anom Asri tergantung pada satu pemasok saja, sebaiknya kolam pancing Anom Asri mencari pemasok lain untuk mengetahui perbandingan harga, karena harga yang diberikan oleh pemasok dapat mempegaruhi pengeluaran perusahaan.


(63)

2. Menjaga Stabilitas Harga dan Meningkatkan Kualitas Pelayanan serta Meningkatkan Kebersihan

Untuk menghadapi pesaing usaha kolam pancing dan mengatasi ancaman yang diakibatkan harga BBM yang terus berfluktuasi, maka Tarif memancing diharapkan tetap stabil dan kolam pancing Anom harus meningkatkan kualitas pelayanan dan kebersihan agar para pemancing tetap merasa nyaman dan puas memancing di kolam pancing Anom Asri. d. Strategi W-T (Weakness-Threat)

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

1. Meningkatkan Promosi

Saat ini banyaknya pesaing usaha kolam pancing dapat menjadi ancaman bagi kolam pancing Anom Asri. Maka kolam pancing Anom Asri harus meningkatkan promosi dengan memperluas wilayah promosi dengan cara menggunakan media internet atau menempelkan brosur-brosur di toko pancing yang berada di Kota Medan.

2. Menyusun Laporan Keuangan dengan Sistematis serta Menghemat Biaya Pengeluaran Usaha

Perusahaan diharapkan dapat menekan biaya-biaya yang tidak perlu agar dapat memperkecil kekurangan modal. Pemanfaatan alternatif-alternatif lain diharapkan dapat menjadi solusi bagi kurangnya modal perusahaan. Disamping itu pengelolaan keuangan sebaiknya dilakukan dengan baik termasuk menyusun laporan keuangan dengan sistematis.


(64)

4.3.3 Matriks Faktor Strategi Internal

Faktor Strategi Internal merupakan faktor yang akan dianalisa dengan memberi pembobotan atas kekuatan dan kelemahan perusahaan yang telah diidentifikasi sebelumnya. Faktor strategi internal diberi bobot dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), kemudian diberi rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (Outstanding) sampai dengan 1 (poor),selanjutnya kalikan bobot dengan rating untuk memperoleh skor dari faktor strategi internal usaha kolam Pancing Anom Asri.

Tabel 4.5

Matriks Faktor Strategi Internal Faktor Stretegi Internal

(I)

Bobot (II) Rating (III)

Skor = Bobot × Rating (IV) Kekuatan :

1. Harga terjangkau

2. Lokasi mudah dijangkau 3. Lokasi kolam pancing

bersih dan nyaman 4. Lahan luas

5. Memiliki karyawan

0,15 0,10 0,15 0,10 0,10 4 3 4 3 3 0,60 0,30 0,60 0,30 0,30

Sub Total 0,60 2,10

Kelemahan :

1. Keterbatasan produk 2. Wilayah promosi sempit 3. Kolam pancing terlalu

dalam

4. Belum menyusun laporan keuangan secara sistematis 5. Keterbatasan Modal

0,5 0,15 0,5 0,5 0,10 2 1 2 2 1 0,10 0,15 0,10 0,10 0,10

Sub Total 0,40 0,55

Total 1,00 2,65


(65)

Dari hasil olahan data diatas dapat dilihat faktor kekuatan mempunyai total skor 2,10 dan faktor kelemahan mempunyai total skor 0,55. Faktor kekutan terbesar terletak pada harga yang terjangkau dan lokasi kolam pancing yang bersih dan nyaman, dengan masing-masing diberi skor 0,60. Kedua faktor tersebut yang membuat kolam pancing Anom Asri masih dapat bertahan hingga sekarang ditengah-tengah maraknya pengusaha yang membuka usaha kolam pancing. Faktor kelemahan perusahaan terbesar terletak pada wilayah promosi kolam pancing Anom Asri yang mesih sempit dengan skor 0,15. Wilayah promosi yang masih sempit mempengaruhi jumlah pengunjung/pemancing, karena belum banyak orang yang mengetahui kolam pancing Anom Asri walaupun kolam pancing ini sudah berdiri sejak lama.

4.3.4 Matriks Faktor Strategi Eksternal

Selanjutnya faktor strategi eksternal merupakan faktor yang akan dianalisa dengan memberi pembobotan atas peluang dan ancaman perusahaan yang telah diidentifikasi sebelumnya. Faktor strategi eksternal diberi bobot dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), kemudian diberi rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (Outstanding) sampai dengan 1 (poor) namun Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Selanjutnya kalikan bobot dengan rating untuk memperoleh skor dari faktor strategi eksternal usaha kolam Pancing Anom Asri.


(1)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 4

1.3.Tujuan Penelitian ... 5

1.4.Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KERANGKA TEORI ... 6

2.1. Strategi ... 6

2.1.1. Defenisi Strategi... 6

2.1.2. Tipe-Tipe Strategi ... 7

2.1.3. Jenis-Jenis Strategi ... 8

2.1.4. Strategi Bisnis ... 12

2.2. Analisis SWOT sebagai Alat Formulasi Strategis... ... 14

2.2.1. Analisis Lingkungan Internal ... 15

2.2.2. Analisis Lingkungan Eksternal ... 16

2.3. Pengembangan Bisnis ... 19

2.3.1. Defenisi Bisnis ... 19

2.3.2. Defenisi Pengembangan Bisnis... 19

2.3.3. Cara Pengembangan Bisnis... 21

2.3.4. Tahapan Pengembangan Bisnis ... 22

2.4.Penelitian Terdahulu ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

3.1. Bentuk Penelitian ... 27

3.2. Lokasi Penelitian ... 27


(2)

vii

3.4. Informan Penelitian ... 28

3.5. Defenisi Konsep ... 29

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 31

3.7. Teknik Analisis Data ... 32

3.7.1. Analisis Deskriptif ... 32

3.7.2. Analisis SWOT ... 32

3.7.3. Matriks Faktor Strategi Internal ... 33

3.7.4. Matriks Faktor Strategi Eksternal ... 35

3.7.5. Matriks SWOT ... 37

3.7.6. Diagram SWOT ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 41

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 41

4.1.1. Sejarah dan Profil Singkat Kolam Pancing Anom Asri ... 41

4.1.2. Visi dan Misi Kolam Pancing Anom Asri ... 42

4.1.3. Struktur Organisasi ... 43

4.1.4. Uraian Pekerjaan ... 43

4.1.5. Kegiatan Operasional ... 44

4.2. Penyajian Data ... 46

4.2.1. Analisis Lingkungan Internal ... 48

4.2.2. Analisis Lingkungan Eksternal ... 54

4.3. Analisis Data ... 60

4.3.1. Analisis SWOT Kolam Pancing Anom Asri ... 60

4.3.1.1. Faktor Strategi Internal ... 60

4.3.1.2. Faktor Strategi Eksternal ... 62

4.3.2. Matriks SWOT ... 66

4.3.3. Matriks Faktor Strategi Internal ... 72

4.3.4. Matriks Faktor Strategi Eksternal ... 73

4.3.5. Diagram SWOT ... 75


(3)

viii

BAB V PENUTUP ... 81

5.1. Kesimpulan ... 81 5.2. Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(4)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Matriks Internal Strategi Factors Analysis Summary

(IFAS)... 33

Tabel 3.2. Matriks Eksternal Factors Analysis Summary (EFAS) ... 35

Tabel 3.3. Matriks SWOT ... 36

Tabel 4.1. Tarif dan Hadiah... 45

Tabel 4.2. Identitas Informan Penelitian ... 46

Tabel 4.3. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman ... 65

Tabel 4.4. Matriks SWOT ... 67

Tabel 4.5. Matriks Faktor Strategi Internal ... 72

Tabel 4.6. Matriks Faktor Strategi Eksternal ... 74

Tabel 4.7. Perbandingan Skor Internal dan Eksternal Kolam Pancing Anom Asri ... 76


(5)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram Analisis SWOT ... 38 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kolam Pancing Anom Asri ... 43 Gambar 4.2 Diagram Analisis SWOT ... 76


(6)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Wawancara

Lampiran 2 Penentuan Bobot dan Rating Matriks Faktor Strategi Internal dan Eksternal

Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 4 Syarat Pengajuan Judul Skripsi Lampiran 5 Surat Permohonan Judul Skripsi Lampiran 6 Surat Penugasan Dosen Pembimbing Lampiran 7 Undangan Seminar Proposal

Lampiran 8 Berita Acara Seminar Proposal

Lampiran 9 Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal Lampiran 10 Surat Izin Penelitian