PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN PYTHAGORAS MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (PTK di SMP Negeri 2 Kebakkramat Tahun Ajaran 2008/2009).

(1)

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN PYTHAGORAS MELALUI PEMBELAJARAN

KONTEKSTUAL

(PTK di SMP Negeri 2 Kebakkramat Tahun Ajaran 2008 /2009)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1

Pendidikan Matematik a

Oleh : SUKAMTI A 410 040 151

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan mempunyai peranan penting dalam upaya peningkatan sumber daya manusia. Melalui pendidikan manusia mampu menggali dan mengembangkan potensi yang dimilikinya dan tercapai tingkat kedewasaan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya.

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slameto, 2003:2). Belajar mempunyai dua pokok pengertian yaitu proses dan hasil belajar. Proses belajar disini dimaknai sebagai suatu kegiatan dan usaha untuk menciptakan perubahan tingkah laku, sedangkan perubahan tingkah laku tersebut merupakan hasil belajar. Hasil belajar dalam dunia pendidikan pada umumnya ditunjukkan dengan prestasi belajar. Prestasi belajar yang dicapai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran matematika pada umumnya dijadikan sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan matematika itu sendiri.

Matematika sebagai ilmu pengetahuan yang selalu ada dalam dunia pendidikan. Ini terbukti dari banyaknya jam pelajaran matematika di bandingkan dengan jam pelajaran yang lain. Matematika juga merupakan


(3)

cabang ilmu pengetahuan yang banyak di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, ini menunjukkan bahwa matematika di butuhkan manusia serta bertujuan mendidik manusia yang berfikir logis, kritis, dan rasional.

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa siswa banyak yang menganggap matematika merupakan pelajaran yang sulit. Matematika seperti sesuatu yang kala u bisa dihindari. Hal ini menyebabkan rendahnya aktivitas belajar dan prestasi belajar yang ditunjukkan oleh siswa.

Proses pembelajaran yang berlangsung selama ini, pada umumnya menunjukkan guru senantiasa mendominasi kegiatan dan segala inisiatif datang dari guru, sementara siswa dijadikan sebagai obyek untuk menerima apa-apa yang dianggap penting dan menghafal materi yang disampaikan oleh guru. Keadaan seperti ini, menunjukkan guru yang lebih aktif sehingga aktivitas siswa terbatas pada mendengarkan, menc atat dan menjawab pertanyaan. Sehingga proses pembelajaran tidak mendorong siswa untuk berfikir dan beraktivitas, bahkan cenderung membosankan dan membuat siswa pasif dan menambah rasa takut. Guru jarang mendekati dan membimbing siswa pada saat pembelajara n berlangsung. Hal ini menunjukkan salah satu penyebab rendahnya aktivitas dalam proses pembelajaran. Kadang dalam pembelajaran, ketika guru menerangkan kepada siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas banyak siswa yang tidak mau. Selain itu pada saat guru memberikan pertanyaan, siswa hanya diam dan guru tidak tahu diamnya ini berarti paham atau tidak paham.


(4)

Kegiatan belajar mengajar matematika yang baik apabila guru mampu menciptakan suasana belajar yang membuat siswa menjadi bersemanggat dalam menghadapi suatu persoalan sehingga mereka mampu menyelesaikan permasalahan, dan guru berusaha mengaktifkan siswa untuk berfikir. Hal ini dilakukan dengan membiarkan mereka berusaha menyelesaikan permasalahan itu dan guru membantu mereka menemukan penyelesaian serta mengkaitkan dengan dunia nyata siswa.

Siswa yang aktif dalam pembelajaran matematika akan membuat dirinya lebih kreatif sehingga akan lebih mudah memecahkan masalah matematika. Aktivitas siswa akan muncul jika guru memberikan kesempatan kepada siswa agar mengembangkan pola pikirnya, mengembangkan ide-ide dan lain-lain.

Keberhasilan kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran metematika dapat dilihat dari keberhasilan siswa mengikuti kegiatan tersebut. Keberhasilan dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi serta prestasi belajar. Aktivitas siswa dalam belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar. Salah satu kegiatan pembelajaran yang menekankan berbagai tindakan adalah menggunakan pembelajaran tertentu. Dalam pembelajaran pada dasarnya merupakan cara yang teratur dan terpikir secara sempurna untuk mencapai suatu tujuan pengajaran dan untuk memperoleh kemampuan dalam mengembangkan aktivitas belajar yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik.

Pada dasarnya siswa SLTP memandang mata pelajaran matematika adalah suatu materi yang sulit, termasuk pada pokok bahasan Pythagoras. Hal ini


(5)

terjadi karena penyampaian materinya kurang mendetail melainkan secara umum, artinya guru langsung menyajikan materi pembelajaran tanpa menjelaskan bagaimana proses memperolehnya.

Pokok bahasan Pythagoras merupakan pokok bahasan kelas 2 semester 1 SLTP. Dalam pokok bahasan Pythagoras yang disampaikan guru diharapkan siswa tidak hanya mengingat tetapi siswa dapat memahaminya. Oleh karena itu diperlukan pembelajaran yang dapat berinteraksi secara langsung antara guru dan siswa serta siswa aktif bertanya dan maju ke depan.

Pemilihan cara pembelajaran akan mempengaruhi peranan dan aktivitas siswa dalam belajar. Dalam pembelajaran kontekstual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Maksudnya guru lebih banyak berurusan dengan strategi pembelajaran yang diberikan daripada memberikan informasi. Tugas guru matematika mengelola kelas menjadi sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan penyelesaian dari suatu persoalan.

Pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah karena tidak hanya menyerap informasi dari pendidikan, tetapi melibatkan berbagai kegiatan atau tindakan yang harus dilakukan terutama jika menginginkan hasil belajar yang baik.

Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam ke hidupan mereka sehari-hari. Untuk dapat melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kontekstual


(6)

dalam meningkatkan aktivitas belajar perlu adanya kerjasama antara guru matematika dan peneliti yaitu melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Proses PTK ini memberikan kesempatan pada peneliti dan guru matematika untuk mengidentifikasikan masalah-masalah pembelajaran di sekolah. Maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Pythagoras Melalui Pembelajaran Kontekstual ”

B. Identifikasi masalah

Dari latar belakang masalah di atas, timbul beberapa permasalahan yang diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Keberhasilan pembelajaran matematika tidak hanya ditentukan oleh kemampuan guru serta tercapainya tujuan pembelajaran melainkan aktivitas siswa juga mempengaruhi keberhasilan pembelajaran matematika.

2. Dalam proses belajar mengajar guru kurang memperhatikan apakah pendekatan pembelajaran yang ia terapkan dapat diterima oleh kebanyakan siswa.

3. Masih rendahnya aktivitas siswa dalam belajar. 4. Rendahnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

5. Penerapan pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran matematika di SLTP pada pokok bahasan Pythagoras.


(7)

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih efektif, efisie n, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam maka diperlukan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini dibatasi hal-hal sebagai berikut:

1. Pembelajaran matematika yang digunakan adalah pembelajaran kontekstual.

2. Aktivitas belajar siswa dikhususkan pada keberania n untuk bertanya dan mengerjakan latihan-latihan soal.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut diatas, maka permasalahan umum yang dicari jawabannya melalui penelitian ini dirumuskan:

1 Adakah peningkatan aktivitas belajar dalam pembelajaran pada pokok bahasan Pythagoras melalui pembelajaran kontekstual ?

2 Adakah prestasi aktivitas belajar siswa melalui pembelajaran kontekstual ?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui pembelajaran kontekstual yang dilakukan oleh guru matematika. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa.


(8)

Secara khusus tujuan penelitian ini dirinci menjadi dua yaitu:

1. Untuk mengetahui apakah pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.

2. Untuk mengetahui apakah pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

F. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini penulis berharap semoga hasil penelitian dapat memberikan manfaat konseptual utamanya kepada pembelajaran matematika. Disamping itu juga kepada penelitian peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran matematika SMP.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut: a. Seba gai salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas belajar

matematika adalah melalui pembelajaran kontekstual.

b. Sebagai pijakan untuk mengembangkan penelitian-penelitian yang menggunakan pembelajaran kontekstual.

c. Bagi siswa agar dapat meningkatkan hasil belajar matematika. 2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut :

a. Bagi penulis, dapat memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan kegiatan belajar mengajar melalui pembelajaran kontekstual.


(9)

b. Bagi guru, dapat digunakan sebagai bahan masukan khususnya bagi guru kelas VIII tentang suatu alternatif pembelajaran matematika dalan student centered untuk meningkatkan aktivitas belajar pada bab Pythagoras melalui pembelajaran kontekstual.

c. Bagi siswa terutama sebagai subyek penelitian, diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung mengenal adanya kebebasan dalam belajar matematika secara aktif, kreatif dan menyenangkan melalui kegiatan penyelidikan sesuai perkembangan berfikirnya.


(1)

Kegiatan belajar mengajar matematika yang baik apabila guru mampu menciptakan suasana belajar yang membuat siswa menjadi bersemanggat dalam menghadapi suatu persoalan sehingga mereka mampu menyelesaikan permasalahan, dan guru berusaha mengaktifkan siswa untuk berfikir. Hal ini dilakukan dengan membiarkan mereka berusaha menyelesaikan permasalahan itu dan guru membantu mereka menemukan penyelesaian serta mengkaitkan dengan dunia nyata siswa.

Siswa yang aktif dalam pembelajaran matematika akan membuat dirinya lebih kreatif sehingga akan lebih mudah memecahkan masalah matematika. Aktivitas siswa akan muncul jika guru memberikan kesempatan kepada siswa agar mengembangkan pola pikirnya, mengembangkan ide-ide dan lain-lain.

Keberhasilan kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran metematika dapat dilihat dari keberhasilan siswa mengikuti kegiatan tersebut. Keberhasilan dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi serta prestasi belajar. Aktivitas siswa dalam belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar. Salah satu kegiatan pembelajaran yang menekankan berbagai tindakan adalah menggunakan pembelajaran tertentu. Dalam pembelajaran pada dasarnya merupakan cara yang teratur dan terpikir secara sempurna untuk mencapai suatu tujuan pengajaran dan untuk memperoleh kemampuan dalam mengembangkan aktivitas belajar yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik.

Pada dasarnya siswa SLTP memandang mata pelajaran matematika adalah suatu materi yang sulit, termasuk pada pokok bahasan Pythagoras. Hal ini


(2)

terjadi karena penyampaian materinya kurang mendetail melainkan secara umum, artinya guru langsung menyajikan materi pembelajaran tanpa menjelaskan bagaimana proses memperolehnya.

Pokok bahasan Pythagoras merupakan pokok bahasan kelas 2 semester 1 SLTP. Dalam pokok bahasan Pythagoras yang disampaikan guru diharapkan siswa tidak hanya mengingat tetapi siswa dapat memahaminya. Oleh karena itu diperlukan pembelajaran yang dapat berinteraksi secara langsung antara guru dan siswa serta siswa aktif bertanya dan maju ke depan.

Pemilihan cara pembelajaran akan mempengaruhi peranan dan aktivitas siswa dalam belajar. Dalam pembelajaran kontekstual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Maksudnya guru lebih banyak berurusan dengan strategi pembelajaran yang diberikan daripada memberikan informasi. Tugas guru matematika mengelola kelas menjadi sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan penyelesaian dari suatu persoalan.

Pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah karena tidak hanya menyerap informasi dari pendidikan, tetapi melibatkan berbagai kegiatan atau tindakan yang harus dilakukan terutama jika menginginkan hasil belajar yang baik.

Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam ke hidupan mereka sehari-hari. Untuk dapat melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kontekstual


(3)

dalam meningkatkan aktivitas belajar perlu adanya kerjasama antara guru matematika dan peneliti yaitu melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Proses PTK ini memberikan kesempatan pada peneliti dan guru matematika untuk mengidentifikasikan masalah-masalah pembelajaran di sekolah. Maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Pythagoras Melalui Pembelajaran Kontekstual ”

B. Identifikasi masalah

Dari latar belakang masalah di atas, timbul beberapa permasalahan yang diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Keberhasilan pembelajaran matematika tidak hanya ditentukan oleh kemampuan guru serta tercapainya tujuan pembelajaran melainkan aktivitas siswa juga mempengaruhi keberhasilan pembelajaran matematika.

2. Dalam proses belajar mengajar guru kurang memperhatikan apakah pendekatan pembelajaran yang ia terapkan dapat diterima oleh kebanyakan siswa.

3. Masih rendahnya aktivitas siswa dalam belajar. 4. Rendahnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

5. Penerapan pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran matematika di SLTP pada pokok bahasan Pythagoras.


(4)

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih efektif, efisie n, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam maka diperlukan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini dibatasi hal-hal sebagai berikut:

1. Pembelajaran matematika yang digunakan adalah pembelajaran kontekstual.

2. Aktivitas belajar siswa dikhususkan pada keberania n untuk bertanya dan mengerjakan latihan-latihan soal.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut diatas, maka permasalahan umum yang dicari jawabannya melalui penelitian ini dirumuskan:

1 Adakah peningkatan aktivitas belajar dalam pembelajaran pada pokok bahasan Pythagoras melalui pembelajaran kontekstual ?

2 Adakah prestasi aktivitas belajar siswa melalui pembelajaran kontekstual ?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui pembelajaran kontekstual yang dilakukan oleh guru matematika. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa.


(5)

Secara khusus tujuan penelitian ini dirinci menjadi dua yaitu:

1. Untuk mengetahui apakah pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.

2. Untuk mengetahui apakah pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

F. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini penulis berharap semoga hasil penelitian dapat memberikan manfaat konseptual utamanya kepada pembelajaran matematika. Disamping itu juga kepada penelitian peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran matematika SMP.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut: a. Seba gai salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas belajar

matematika adalah melalui pembelajaran kontekstual.

b. Sebagai pijakan untuk mengembangkan penelitian-penelitian yang menggunakan pembelajaran kontekstual.

c. Bagi siswa agar dapat meningkatkan hasil belajar matematika. 2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut :

a. Bagi penulis, dapat memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan kegiatan belajar mengajar melalui pembelajaran kontekstual.


(6)

b. Bagi guru, dapat digunakan sebagai bahan masukan khususnya bagi guru kelas VIII tentang suatu alternatif pembelajaran matematika dalan student centered untuk meningkatkan aktivitas belajar pada bab Pythagoras melalui pembelajaran kontekstual.

c. Bagi siswa terutama sebagai subyek penelitian, diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung mengenal adanya kebebasan dalam belajar matematika secara aktif, kreatif dan menyenangkan melalui kegiatan penyelidikan sesuai perkembangan berfikirnya.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SEL DAN JARINGAN DI SMU NEGERI 2 SAMPANG

0 32 1

PENINGKATAN PRESTASI DAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS I SMP N 2 BATU MALANG DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL)

0 21 3

ENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A SEMESTER GASAL SMP NEGERI 2 WULUHAN JEMBER TAHUN AJARAN 2011/2012

0 7 19

ENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DALAM PELAJARAN IPS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

0 4 5

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 SEKAMPUNG

0 7 17

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMATIK MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 SUKARAME BANDARLAMPUNG

1 18 73

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 3 CANDIMAS (PTK di SDN 3 Candimas Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 24

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PADA POKOK BAHASAN PERUBAHAN WUJUD ZAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA DI KELAS IV SD NEGERI 2 MARGODADI KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 11 55

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISKUSI PADA SISWA KELAS VII.2 SMP NEGERI 2 TALANG PADANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 65

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISKUSI PADA SISWA KELAS VII.2 SMP NEGERI 2 TALANG PADANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 4 64