PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI PROFESIONALITAS GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Profesionalitas Guru Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015.

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI PROFESIONALITAS
GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 3
SUSRAKARTATAHUN AJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Akuntansi

Oleh

DisusunOleh :
ULIL ALBAB DAMAS WULANINGRUM
A 210 110112

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
MARET, 2015

ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI PROFESIONALITAS GURU
DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015
Ulil Albab Damas Wulaningrum, A210110112. Dr. Sabar Narimo, M.M., M.Pd, 374.
Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Maret, 2015.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Untuk mengetahui
pengaruh persepsi siswa mengenai profesionalitas guru terhadap prestasi belajar
siswa SMA Muhammadiyah 3 Surakarta. 2) Untuk mengetahui pengaruh motivasi
belajar terhadap prestasi belajar siswa SMA Muhmammadiyah 3 Surakarta. 3) Untuk
mengetahui pengaruh persepsi siswa mengenai profesionalitas guru dan motivasi
belajar terhadap prestasi belajar siswa SMA Muhammadiyah 3 Surakarta.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif asosiatif dengan penarikan
kesimpulan melalui analisis statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Sampel diambil sebanyak adalah 100 siswa
diambil dengan teknik propoorsional random sampling. Teknik pengumpulan data
menggunakan metode angket dan dokumentasi yang telah diuji cobakan dengan diuji
validitas serta diuji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
regresi linier berganda, uji F, uji t, uji R2, dan sumbangan relatif dan efektif.
Hasil analisis regresi memperoleh persamaan garis regresi: Y = 55,089 +

0,195 X1 + 0,318 X2. Persamaan menunjukkan bahwa prestasi belajar ekonomi
dipengaruhi oleh profesionalitas guru dan motivasi belajar Kesimpulan yang diambil
adalah: 1) ”Ada pengaruh persepsi siswa mengenai profesionalitas guru terhadap
prestasi belajar siswa SMA Muhammadiyah 3 Surakarta” dapat diterima. Hal ini
berdasarkan analisis regresi linier berganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu
2,403> 1,984 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,018 dengan sumbangan efektif
sebesar 4,8%. 2) “Ada pengaruh antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar
siswa SMA Muhammadiyah 3 Surakarta” dapat diterima. Hal ini berdasarkan
analisis regresi linier berganda (uji t) diketahui bahwa thitung> ttabel, yaitu 2,909>
1,984 dan nilai signifikansi< 0,05, yaitu 0,005 dengan sumbangan efektif sebesar
7,2%. 3) “Ada pengaruh antara persepsi siswa mengenai profesionalitas guru dan
motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa SMA Muhammadiyah 3 Surakarata”
dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis variansi regresi linier berganda (uji F)
diketahui bahwa Fhitung> Ftabel, yaitu 6,531> 3,090 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu
0,002. 4) Hasil uji koefisien determinasi (R2) sebesar 0,120, menunjukkan bahwa
besarnya persepsi siswa mengenai profesionalitas guru dan motivasi belajar secara
bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa SMA Muhammadiyah 3 Surakarta
adalah sebesar 12%, sedangkan 88% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak diteliti.
Kata Kunci: persepsi siswa mengenai profesionalitas guru, motivasi belajar dan

prestasi belajar

A. Pendahuluan
Pendidikan

merupakan

sarana

yang

paling

urgen

dalam

mengembangkan sumber daya manusia dan watak bangsa (Nation Character
Building). Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang
yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradapan manusia

didunia. Harkat dan martabat suatu bangsa sangat ditentukan oleh mutu
pendidikannya. Peningkatan mutu merupakan sasaran pembangunan dibidang
pendidikan nasional. Untuk mewujudkan peningkatan mutu pendidikan maka
diperlukan suatu tujuan pendidik yang telah tercantum dalam Undang-Undang
Republik Indonesia No. 12 tahun 2012 pasal 4 tentang sistem pendidikan
nasional yaitu :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi untuk peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan,
karena pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan sumber
daya manusia yang bermutu dan berkualitas. Melalui pendidikan, seseorang
diharapkan mendapatkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan sebagai upaya
untuk meningkatkan kehidupan yang lebih sempurna. Salah satu indikator
kualitas pendidikan dapat dilihat dari prestasi belajar siswa.
Berkaitan dengan prestasi belajar siswa, prestasi belajar siswa adalah

perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku ataupun kemampuan yang dapat
bertambah selama beberapa waktu dan tidak disebabkan oleh proses
pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar, perwujudan dalam bentuk hasil
proses belajar tersebut dapat berupa pemecahan lisan atau tulisan, dan
ketrampilan serta pemecahan masalah yang langsung dapat diukur atau dinilai
dengan menggunakan tes – tes berstandar.
Pemasalahan yang muncul adalah prestasi belajar siswa yang belum
mencapai optimal menjadi masalah yang banyak ditemui guru dalam
2

mencapai keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Permasalahan prestasi
belajar siswa muncul karena banyak faktor yang mempengaruhi yaitu baik
yang berasal dalam diri siswa maupun diluar diri siswa.
Menurut Ahmadi Abu (2008: 138), bahwa beberapa faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu faktor internal yang meliputi
jasmani, psikologis, kematangan fisik maupun psikis siswa. Sedangkan faktor
eksternal yang meliputi faktor sosial yaitu lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah (berkaitan denga kinerja guru dan profesionalitas guru), lingkungan
masyarakat, lingkungan kelompok, faktor budaya dan faktor lingkungan fisik.
Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dari faktor internal adalah

lingkungan sekolah yang berkaitan dengan guru. Mengingat peran guru yang
penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, guru harus memenuhi
ketentuan profesionalitasnya sebagai seorang guru. Masing – masing siswa
memiliki persepsi yang berbeda dalam memandang sejauh mana seseorang
guru memiliki kemampuan dalam mengajar. Guru yang professional adalah
guru yang memiliki seperangkat kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku) yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam
melaksanakan tugas keprofesionalnya. Kompetensi yang harus dimilki oleh
guru menurut pasal 14 UU No.14 tahun 2005 menyatakan bahwa:
Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi professional yang diperoleh melalui
pendidikan profesi. Kompetensi pedagogik menunjukkan pada kemampuan
mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi kepribadian menunjuk
kepada kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan
berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Kompetensi profesional
menunjuk pada kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan
mendalam.

Kompetensi


sosial

menunjuk

kemampuan

guru

untuk

berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta
didik, sesama guru, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Kompetensi guru sangat diperlukan guru

pada saat proses

pembelajaran berlangsung. Proses pembelajaran akan berjalan lancar apabila

3


guru menunjukkan tingkat keprofesionalitasnya yang baik. Profesionalitas
merupakan kualitas sikap profesi yang dilihat dari sikap, pengetahuan, dan
keahlian yang dilakukan untuk melaksanakan tugasnya. Selain profesionalitas
gru motivasi belajar juga sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dengan
adanya dorongan/ motivasi yang tumbuh dalam diri siswa, siswa akan lebih
semangat untuk belajar.
Menurut Hamzah (2007: 1), “Motivasi adalah dorongan dasar yang
menggerakkan seseorang bertingkah laku”. Motivasi belajar pada diri siswa
akan timbul jika dipengaruhi beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar yaitu faktor intrinsik yang meliputi, hasrat dan keinginan berhasil dan
dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita – cita, faktor ekstrinsiknya
meliputi, adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan
belajar yang menarik, Hamzah (2007: 23). Ada berbagai macam faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa dilingkungan sekolah antara lain guru,
sarana dan prasarana, kondisi gedung, kurikulum dan waktu sekolah semua itu
yang nantinya bisa berpengaruh terhadap keberhasilan belajar peserta didik.
Dalam penelitian ini dipilih sebagai penduga profesionalitas guru dan
motivasi belajar dengan alasan profesionalitas guru dan motivasi belajar akan
mendorong prestasi belajar siswa, bertolak dari paparan diatas penulis tertarik

mengambil permasalahan yang muncul dengan judul “PENGARUH
PERSEPSI SISWA MENGENAI PROFESIONALITAS GURU DAN
MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA
MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015”

B. Metode Penelitian
Metode merupakan cara yang digunakan agar penelitian dapat
dilaksanakan dengan terencana, sistematis, dan dapat mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Menurut Hadi (2007: 3), “penelitian adalah suatu usaha
untuk membuka, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan
usaha mana yang dilakukan dengan menggunakan metode – metode ilmiah,
ilmu yang membicarakan tentang ilmiah untuk penelitian”.

4

Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh siswa SMA Muhammadiyah 3
Surakarta baik itu kelas X, XI, XII tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini
dilakukan mulai bulan desember 2014 sampai dengan selesai. Pengambilan
sampel menurut sugiono (2008: 81) dengan taraf kesalahan 5% sejumlah 100
siswa dan menggunakan proportional random sampling yaitu penggunaan

teknik ini digunakan karena subyeknya bersifat homogen, memilki prestasi
yang berbeda dan sampel sudah ditentukan diambil seimbang sesuai dengan
kelasnya siswa kelas X, XI, XII SMA Muhammadiyah 3 Surakarta tahun
ajaran 2014/2015. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan
dokumentasi. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat dan
variabel bebas yang terdiri dari prestasi belajar siswa (Y) sebagai variabel
terikatnya, sedangkan persepsi siswa mengenai profesionalitas guru (
motivasi belajar(

),

) sebagai variabel bebasnya. Dalam penelitian ini

menggunakan instrumen yang berupa item – item pernyataan dalam bentuk
angket yang sebelumnya diuji cobakan pada subyek uji coba yang berjumlah
25 siswa yang tidak menjadi sampel penelitian. Hasil coba instrumen
dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Hasil dari
pengumpulan data kemudian diuji dengan menggunakan uji prasarat analisis
yang terdiri dari uji normalitas dan uji linieritas. Teknik analisis data
menggunakan analisis regresi berganda kemudian dilakukan pengujian

hipotesis dari hipotesis yang telah diajukan.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
SMA

Muhammadiyah

3

Surakarta

didirikan

oleh

Yayasan

Muhammadiyah pada tanggal 20 juli 198, yang berlokasi di Jl. Kol. Sutarto 62
Jebres Surakarta. SMA Muhammadiyah 3 Surakarta memperoleh terakreditasi
A berdasarkan keputusan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen
Agama Profinsi Jawa Tengah pada tanggal 9 Nopember 2010.
Visi dari SMA Muhammadiyah 3 Surakarta yaitu : Terwujudnya
pribadi muslim berakhlak mulia yang unggul dalam mutu. Selain itu sekolah
juga memiliki misi antara lain : 1) Menyelenggarakan kegiatan Al – Islam

5

yang memotivasi pengalaman ajaran islam dalam kehidupan sehari – hari. 2)
Meningkatkan budaya kearifan lokal guna membentuk insan yang berkarakter
dan bermartabat. 3) Mengembangkan bimbingan dan strategi pembelajaran
yang efektif sehingga terwujud sumber daya manusia yang cerdas, dan unggul
dalam berprestasi. 4) Mengajak dan membiasakan siswa senang dalam
melakukan ibadah. 5) Menanamkan pengertian dan kesadaran kesadaran pada
siswa, bahwa setiap kegiatan yang baik adalah bernilai ibadah. 6)
Menanamkan kesadaran pribadi adalah pemimpin dan tiap – tiap pemimpin
akan dimintai pertanggungan jawab kepemimpinannya. 7) Mengingatkan
barang siapa yang berbuat baik pada hakekatnya untuk dirinya sendiri dan
barang siapa yang berbuat jelek pada hakekatnya akan kembali pada dirinya
sendiri. 8) Melaksanakan proses belajar mengajar dan bimbingan secara
efektif, sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan
potensi yang dimilikinya. 9) Mendorong dan membantu siswa mengenali
dirinya.
Data prestasi belajar siswa diperoleh dengan teknik dokumentasi. Dari
hasil analisis dan perhitungan diperoleh nilai tertinggi sebesar 94, nilai
terendah sebesar 67, rata-rata sebesar 80,50, median sebesar 81, modus
sebesar 81 dan standar deviasi sebesar 5,746 serta varian sebesar 33,020.
Data persepsi siswa mengenai profesionalitas guru diperoleh dengan
teknik angket yang terdiri dari 20 pernyataan. Dari hasil analisis dan
perhitungan diperoleh nilai tertinggi sebesar 74, nilai terendah sebesar 41,
rata-rata sebesar 58,68, median sebesar 58, modus sebesar 58 dan standar
deviasi sebesar 6,775 serta varian sebesar 45,897.
Data motivasi belajar diperoleh dengan teknik angket yang terdiri dari
15 pernyataan. Dari hasil analisis dan perhitungan diperoleh nilai tertinggi
sebesar 55, nilai terendah sebesar 31, rata- rata sebesar 43,85, median sebesar
44, modus sebesar 44 dan standar deviasi sebesar 5,024 serta varian sebesar
25,240.
Berdasarkan uji validitas diketahui bahwa semua instrumen penyataan
baik dari variabel prestasi belajar siswa, persepsi siswa mengenai

6

profesionalitas guru dan motivasi belajar dinyatakan valid. Dapat dinyatakan
valid karena memilki
reliabilitas (

11 )



>

dan signifikansi < 0,05. Berdasarkan uji

dari profesionalitas guru sebesar 0, 886 dan motivasi belajar

sebesar 0, 829.
Hasil uji prasarat analisis dari uji normalitas data yang dilakukan untuk
mengetahui apakah dalam sebuah regresi variabel dependen, independen, atas
keduanya memiliki distribusi normal atau mendekati normal yang
menggunakan teknik Lilliefors atau dalam program SPSS for windows Version
16.0 disebut juga dengan Kolmogrof- Smirnov menyimpulkan bahwa dari
prestasi belajar siswa, profesionalitas guru dan motivasi belajar dengan nilai


<

dan signifikansi > 0,05. Untuk variabel prestasi belajar yaitu

0,055 < 0,088 atau nilai signifikansi sebesar 0,200. Variabel persepsi siswa
mengenai profesionalitas guru yaitu 0,053 < 0,088 atau signifikansi sebesar
0,200. Variabel motivasi belajar yaitu 0,053 < 0,088 atau signifikansi sebesar
0,200.
Hasil uji prasarat analisis dari uji linieritas yang digunakan untuk
mengetahui model pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat
merupakan hubungan garis lurus (hubungan linier) atau untuk mengetahui
apakah setiap variabel bebas dan variabel terikat bersifat linier atau tidak
dengan menggunakan bantuan SPSS For Windows Versi 16.0 antara variabel
persepsi siswa mengenai profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa
menunjukkan bahwa mempunyai pengaruh dengan



<

yaitu

0,590

yaitu

2,403> 1,984 dan nilai signifikansi 0,018 < 0,05. Sumbangan relatif sebesar
40% dan sumbangan efektif

sebesar 4,8 %. Dari hasil tersebut dapat

dikatakan bahwa semakin tinggi persepsi siswa mengenai profesionalitas guru
akan semakin tinggi prestasi belajar siswa, demikian pula sebaliknya semakin
rendah persepsi siswa mengenai profesionalitas guru akan semakin rendah
prestasi belajar siswa.
Variabel motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa, hasil hipotesis
pertama diketahui bahwa koefisien arah regresi dari variabel motivasi belajar
terhadap prestasi belajar siswa sebesar 0,318 atau positif, sehingga dapat
dikatakan bahwa variabel motivasi belajar berpengaruh positif terhadap
prestasi belajar siswa. Kemudian berdasarkan uji keberartian koefisien regresi
linier ganda untuk variabel ini diperoleh



>

yaitu 2,909> 1,984 dan

nilai signifikansi 0,005 < 0,05. Sumbangan relatif sebesar 60 % dan

8

sumbangan efektif sebesar 7,2 %. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa
semakin tinggi motivasi belajar akan semakin tinggi prestasi belajar siswa,
demikian pula sebaliknya semakin rendah motivasi belajar akan semakin
rendah prestasi belajar siswa.
Variabel persepsi siswa mengenai profesionalitas guru dan motivasi
belajar terhadap prestasi belajar ekonomi. uji keberartian regresi linear
berganda atau uji F diketahui bahwa nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 6,531> 3,090
dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,002. Hal ini berarti persepsi siswa
mengenai profesionalitas guru dan motivasi belajar secara bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa.
Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa kecenderungan
peningkatan profesionalitas guru dan motivasi belajar akan diikuti
peningkatan prestasi belajar, sebaliknya kecenderungan penurunan kombinasi
variabel profesionalitas guru dan motivasi belajar akan diikuti penurunan akan
prestasi belajar siswa. Sedangkan koefisien determinasi yang diperoleh
sebesar 0,120, arti dari koefisien ini adalah bahwa pengaruh yang diberikan
oleh kombinasi variabel persepsi siswa mengenai profesionalitas guru dan
motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa adalah sebesar 12% sedangkan
88% dipengaruhi oleh variabel lain. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa
variabel

persepsi

siswa

mengenai

profesionalitas

guru

memberikan

sumbangan relatif sebesar 40% dan sumbangan efektif 4,8% Variabel motivasi
belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 60% dan sumbangan efektif
7,2%. Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan efektif nampak
bahwa variabel motivasi belajar memiliki pengaruh yang lebih dominan
terhadap prestasi belajar siswa dibandingkan variabel persepsi siswa mengenai
profesionalitas guru.

D. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan 1) Hasil analisis regresi linier berganda diperoleh persamaan Y =
55,089 + 0, 195 X1 + 0, 318 X2 artinya prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh

9

variabel persepsi siswa mengenai profesionalitas guru (X1) dan motivasi
belajar (X2). Variabel persepsi siswa mengenai profesionalitas guru (X1)
berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa berdasarkan hasil uji t
diperoleh sebesar thitung > ttabel, yaitu 2,403> 1,984 dan nilai signifikansi <
0,05, yaitu 0,018 dengan sumbangan relatif sebesar 40%. 2) variabel motivasi
belajar (X2) berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa berdasarkan
hasil uji t diperoleh sebesar thitung > ttabel, yaitu 2,909> 1,984 dan nilai
signifikansi < 0,05, yaitu 0,000 dengan sumbangan relatif sebesar 60%. 3)
variabel persepsi siswa mengenai profesionalitas guru dan motivasi belajar
secara bersama - sama berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa,
berdasarkan hasil uji F sebesar Fhitung > Ftabel, yaitu 6,531> 3,090 dan nilai
signifikansi < 0,05, yaitu 0,002. 4) Hasil perhitungan sumbangan efektif
menunjukkan bahwa kontribusi persepsi siswa mengenai profesionalitas guru
terhadap prestasi belajar siswa sebesar 4,8%. Sedangkan motivasi belajar
memberikan kontribusi terhadap

prestasi belajar siswa sebesar 7,2%,

sehingga total sumbangan efektif persepsi siswa mengenai profesionalitas
guru dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa sebesar 12%.

10

Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Kunandar. 2010. Guru Profesional Implementasi Kulikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja
Grafindo Pers.
Timotius. 2008. Manajemen Kepegawaian di Indonesia. Jakarta: Haji Masagung
Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis dibidang Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Yuniarti, Ulfah. 2014. Prestasi Belajar Siswa Ditinjau Dari Disiplin Belajar Dan
Profesionalisme Guru Dalam Mengajar Mata Pelajaran Ekonomi Kelas
XI IPS SMA Negeri Grobogan Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi:
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS).
Jakarta: Sinar Grafika
UU RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Sinar Grafik
UU RI No.14/2005 dan Peraturan Pemerintah No. 19/2005. Tentang Guru dan
Dosen. Jakarta: Sinar Grafik

11

Dokumen yang terkait

Hubungan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di SMP Muhammadiyah 1 Medan

3 35 63

Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri Mojolangu 3 Kota Malang

0 22 14

View of Pengaruh Layanan Google Terhadap Motivasi Belajar Untuk Mendukung Prestasi Belajar Siswa

0 0 15

Pengaruh Kualitas Pengajaran Guru dan Kebiasaan Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi pada Siswa di SMA Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 19

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA ( Studi Korelasi Antara Intensitas Komunikasi Dalam Pembelajaran Dan Motivasi Berprestasi Siswa Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII

0 0 18

DAMPAK PARTISIPASI ORANGTUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA SMU KRISTEN DIAKUI MAKASSAR (Polikarpus Ka'pan) Abstrak - Dampak Partisipasi Orangtua dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada SMU Kristen Diakui Makass

0 7 16

Pengaruh Pembelajaran Sekolah Lima Hari, Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa XII Pemasaran SMK Negeri 1 Surakarta Ajaran 2018/2019

0 0 16

Pengaruh Disipilin Siswa Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Di SMA Negeri 1 Mojolaban Tahun Ajaran 2017/2018â€

0 0 15

Pengaruh Pemanfaatan Situs Google Sebagai Sumber Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI di SMA Negeri 3 Surakarta

0 2 17

Media Belajar dan Prestasi Belajar (Pengaruh Media Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas III-IPA SMA NEGERI 2 MEDAN)”

0 0 13