Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Mengenai Masturbasi Dengan Perilaku Masturbasi Siswa Asrama "X" Di Kabupaten Sukabumi Tahun 2012.

(1)

iv ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP MENGENAI MASTURBASI DENGAN PERILAKU MASTURBASI SISWA ASRAMA

“X” DI KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2012

Gilang Gumilang , 2010

Pembimbing I : Sri Nadya J Saanin,dr.,M.Kes

Pembimbing II : Dr.Felix Kasim,dr.,M.Kes

Seksualitas merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang termasuk dalam kebutuhan fisiologis yang mendorong manusia untuk selalu berusaha memenuhi kebutuhan seksualnya dengan beragam cara, diantaranya melalui senggama dan masturbasi. Perilaku masturbasi merupakan hal yang normal pada pria. Namun bisa menjadi patologis bila perilaku masturbasi dilakukan secara berlebihan. Pelampiasan masturbasi tanpa kendali dapat berakibat buruk pada pembentukan watak seseorang dan dapat memicu perilaku seksual lebih lanjut misalnya perkosaan, free sex, dan lain-lain.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap mengenai masturbasi dengan perilaku masturbasi siswa asrama “X” di Kabupaten Sukabumi Tahun 2012.

Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen dan diteliti kepada 135 responden yang dipilih dengan metode whole sampling. Analisis data univariat dilakukan dalam bentuk penyajian tabel distribusi, sedangkan untuk data bivariat dilakukan menggunakan

Chi-square test dengan level of significancy/α=0,05.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa asrama “X” di Kabupaten Sukabumi memiliki kategori tingkat pengetahuan dan sikap yang baik mengenai masturbasi, sedangkan sebagian besar siswa memiliki kategori tingkat perilaku yang kurang mengenai masturbasi. Hasil lain menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap mengenai masturbasi dengan

perilaku masturbasi siswa asrama “X di Kabupaten Sukabumi.


(2)

v

ABSTRACT

CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE ABOUT MASTURBATION WITH MASTURBATION BEHAVIOR OF STUDENTS AT

“X” DORMITORY IN SUKABUMI DISTRICT 2012

Gilang Gumilang, 2012

1st Tutor : Sri Nadya J Saanin,dr.,M.Kes 2nd Tutor : Prof. Dr. Felix Kasim,dr.,M.Kes

Sexuality is one of the basic human needs which is included in the

physiological needs that encourage people to always try to satisfy their sexual needs with a variety of ways, including through intercourse and masturbation. Masturbation behavior is normal in men. However, it can be pathological when masturbation is done excessively. Masturbation impingement without control can cause bad effect for a character building and can trigger further sexual behavior such as rape, free sex, etc.

The objective of this research is to identify the correlation between knowledge and attitude about masturbation with masturbation behavior of students at “X” dormitory in Sukabumi district 2012.

The method used in this research is analytic descriptive using questionnaires as instruments and performed in 135 respondents who are selected by whole sampling method. Univariate data analysis was conducted in the form of tables that presenting the distribution, while for bivariate data was conducted by using Chi-square test with level of significancy/α=0,05.

The results showed that the majority of students at "X" dormitory in the Sukabumi district 2012 have a good level of knowledge and attitude category about masturbation, while the majority of students have less level of behavior category. Other results indicate that there is a correlation between knowledge and attitude about masturbation with masturbation behavior of students at “X” dormitory in Sukabumi district 2012.


(3)

viii DAFTAR ISI

Halaman JUDUL...

LEMBAR PERSETUJUAN...

i ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK... iv

ABSTRACT... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL ………...…….... xiii xi DAFTAR GAMBAR………... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 2

1.3 Maksud dan Tujuan... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah... 3 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis... 3 3


(4)

ix

1.5.1 Kerangka Pemikiran... 3 3 1.5.2 Hipotesis Penelitian... 3 4 1.6 Metodologi Penelitian... 5 5 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian... 5 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi dan Fisiologi Organ Reproduksi Pria... 6 2.2 Spermatogenesis dan Regulasi Hormon Testosteron... 8 2.3 Kesehatan Reproduksi... 12 2.4 Respon Aktifitas Seksual...

2.4.1 Respon Seksual... 2.4.2 Perkembangan Seksual Remaja... 2.5 Ereksi dan Ejakulasi... 2.6 Masturbasi... 2.6.1 Definisi... 2.6.2 Epidemiologi... 2.6.3 Etiologi... 2.6.4 Klasifikasi... 2.6.5 Masa Transisi Perilaku Mastubasi... 2.6.6 Siklus Perilaku Masturbasi...

12 12 14 15 16 16 17 18 22 23 24


(5)

x

2.6.7 Dampak Perilaku Masturbasi... 2.6.8 Penatalaksanaan... 2.6.9 Pencegahan... 2.7 Pengetahuan (Knowledge)... 2.8 Sikap (Attitude)... 2.9 Perilaku atau Tindakan (Practice)...

26 28 30 31 32 33

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Alat/Subjek Penelitian... 34

3.1.1 AlatPenelitian... 34

3.1.2 Subjek Penelitian... 34

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 34

3.3 Metode Penelitian... 35

3.3.1 Desain Penelitian... 35

3.3.2 Variabel Penelitian... 35

3.3.2.1 Definisi Konsepsional... 3.3.2.2 Definisi Oprasional... 3.3.3 Besar Sampel Penelitian... 3.4 Prosedur Kerja... 35 36 37 37 3.5 Metode Analisis Data ... 38


(6)

xi

3.5.1 Analisis Data Univariat... 3.5.1.1 Identitas Responden... 3.5.1.2 Pengetahuan... 3.5.1.3 Sikap...

38 38 39 39 3.5.1.4 Perilaku...

3.5.2 Analisis Data Bivariat... 40 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Univariat... 42 4.1.1 Identitas Responden... 42 4.1.2 Pengetahuan...

4.1.3 Sikap... 4.1.4 Perilaku... 4.2 Analisis Bivariat...

43 52 62 71

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ……….... 74


(7)

xii

DAFTAR PUSTAKA ……… 76

LAMPIRAN……… 78


(8)

xiii DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi responden menurut kelas... Tabel 4.2 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Definisi

Reproduksi... Tabel 4.3 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Definisi

Kesehatan Reproduksi... Tabel 4.4 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Organ Reproduksi Bagi Laki-laki... Tabel 4.5 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Organ Reproduksi Bagi Perempuan... Tabel 4.6 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Definisi Pubertas... Tabel 4.7 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Tanda-Tanda

Pubertas Sekunder Pada Perempuan... Tabel 4.8 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Tanda-Tanda Pubertas Sekunder Pada Laki-laki... Tabel 4.9 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Definisi Masturbasi.. Tabel 4.10 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Nama Lain Penis Yang Membesar dan Menegang... Tabel 4.11 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Nama Lain Penis Saat Mengeluarkan Sperma...

42

43

44

45

46 46

47

48 49

50


(9)

xiv

Tabel 4.12 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Secara

Keseluruhan... Tabel 4.13 Distribusi Sikap Responden Tentang Masturbasi Dapat Menimbulkan Rasa Bersalah Pada Diri Sendiri... Tabel 4.14 Distribusi Sikap Responden Tentang Remaja Tidak Dianjurkan Masturbasi Karna Dapat Merusak Mental... Tabel 4.15 Distribusi Sikap Responden Tentang Dengan Melakukan Banyak Aktifitas Positif Seperti Olah Raga Dapat

Menghindarkan Keinginan Untuk Masturbasi... Tabel 4.16 Distribusi Sikap Responden Tentang Tidak Menonton Film Porno Dapat Menghindari Diri Untuk Masturbasi... Tabel 4.17 Distribusi Sikap Responden Tentang Dengan Menikah Bisa Menjauhi Masturbasi... Tabel 4.18 Distribusi Sikap Responden Tentang Saat Mengalami Hasrat Seksual Yang Memunjak Maka Akan Melampiaskannya Dengan Melakukan Masturbasi... Tabel 4.19 Distribusi Sikap Responden Tentang Dengan Melakukan Masturbasi Dapat Menghindari Diri Dari Perzinaan... Tabel 4.20 Distribusi Sikap Responden Tentang Mengkoleksi Film Porno Atau Bacaan Porno Dan Majalah Yang Mengairahkan

51

52

53

54

55

56

57


(10)

xv

Merupakan Suatu Hal Yang Wajar... Tabel 4.21 Distribusi Sikap Responden Tentang Masturbasi Pada Remaja Merupakan Suatu Hal Yang Wajar... Tabel 4.22 Distribusi Sikap Responden Tentang Masturbasi Merupakan Hal Yang Menyenangkan... Tabel 4.23 Distribusi Tingkat Sikap Responden Secara Keseluruhan... Tabel 4.24 Distribusi Perilaku Responden Terhadap Perolehan Informasi Tentang Kesehatan Reproduksi... Tabel 4.25 Distribusi Perilaku Responden Terhadap Perolehan Informasi Tentang Pornografi... Tabel 4.26 Distribusi Perilaku Responden Tentang Alasan Melihat

Pornografi... Tabel 4.27 Distribusi Perilaku Responden Tentang Perolehan Informasi Mengenai Masturbasi... Tabel 4.28 Distribusi Perilaku Responden Tentang Frekuensi Melakukan Masturbasi... Tabel 4.29 Distribusi Perilaku Responden Tentang Dorongan Masturbasi Timbul... Tabel 4.30 Distribusi Perilaku Responden Tentang Alasan Melakukan Masturbasi Pertama Kali...

59

60

61 62

62

63

64

64

65

66


(11)

xvi

Tabel 4.31 Distribusi Perilaku Responden Tentang Rangsangan yang Lakukan Jika Ingin Melakukan Masturbasi... Tabel 4.32 Distribusi Perilaku Responden Tentang Perasaan Yang

Dirasakan Setelah Melakukan Masturbasi... Tabel 4.33 Distribusi Perilaku Responden Tentang Mengendalikan

Dorongan Melakukan Masturbasi... Tabel 4.34 Distribusi Tingkat Perilaku Responden Secara keseluruhan... Tabel 4.35 Jumlah Pelaku Masturbasi... Tabel 4. 36 Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Perilaku Masturbasi... Tabel 4.37 Hubungan Antara Sikap Dengan Perilaku Masturbasi...

68

69

70 70 71 72 73


(12)

xvii DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Spermatogenesis... Gambar 2.2 Regulasi testosteron... Gambar 2.3 Siklus Pecanduan Masturbasi...

10 11 25


(13)

xviii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Informed Consent... 78

Lampiran 2. Kuesioner... 79

Lampiran 4. Hasil Kuesioner Pengetahuan Responden... 84

Lampiran 5. Hasil Kuesioner Sikap Responden... 88


(14)

1

LAMPIRAN 1

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini:

N a m a :

U s i a :

Kelas :

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul: Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Mengenai Masturbasi Dengan Perilaku Masturbasi Siswa Asrama “X” Di Kabupaten Sukabumi Tahun 2012.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.


(15)

2

Bandung, Yang menyatakan Peserta penelitian,


(16)

3

LAMPIRAN 2 Kuesioner

Inisial Nama :

Usia :

Kelas :

Pengetahuan

1. Menurut anda, apakah yang dimaksud dengan reproduksi ?

a. Menstruasi

b. Proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan.

c. bersetubuh

d. Mimpi basah

2. Menurut anda apakah yang dimaksud dengan kesehatan reproduksi ?

a. Pubertas

b. Berhubungan badan

c. Proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi

kelestarian hidup

d. Kesehatan sejahtera fisik, mental, dan sosial sistem reproduksi serta fungsi dan prosesnya

3. Apa organ reproduksi pada laki-laki ?

a. Vagina

b. Penis

c. Payudara

d. Clitoris

4. Apa organ reproduksi pada perempuan ?

a. Testis

b. Scrotum

c. Penis

d. Vagina


(17)

4

a. Pada masa pubertas terjadi perubahan psikis

b. Pada masa pubertas terjadi perubahan fisik

c. Pubertas terjadi karena mulai berfungsinya sistem reproduksi

d. Merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa

6. Apa tanda-tanda pubertas sekunder pada perempuan ? (Jawaban boleh ≥ 1)

a. Tumbuh rambut kemaluan

b. Pinggul melebar

c. Kulit menjadi halus

d. Payudara membesar

7. Apa tanda-tanda pubertas sekunder pada laki-laki ? (Jawaban boleh ≥ 1)

a. Tumbuh rambut kemaluan

b. Dada bidang dan bahu melebar

c. Tumbuh kumis

d. Suara berubah

8. Apakah yang dimaksud dengan masturbasi ?

a. Rangsangan disengaja pada alat kelamin untuk memperoleh

kenikmatan dan kepuasan seksual b. Petting

c. Mimpi basah

d. Berhubungan intim

9. Pada saat penis membesar dan menegang disebut apa ?

a. Mimpi basah

b. Ereksi

c. Ejakulasi

d. Menstruasi

10.Pada saat penis mengeluarkan sperma disebut apa ?

a. Menstruasi

b. Mimpi basah

c. Ejakulasi


(18)

5

Sikap

No pertanyaan SS S TS STS

1. Dengan melakukan masturbasi dapat

menimbulkan rasa bersalah pada diri sendiri.

2. Remaja tidak dianjurkan masturbasi karna

dapat merusak mental.

3. Dengan melakukan banyak aktifitas positif

seperti olah raga dapat menghindarkan keinginan untuk masturbasi.

4. Tidak menonton film porno dapat

menghindari diri untuk masturbasi.

5. Dengan menikah bisa menjauhi masturbasi.

6. Saat mengalami hasrat seksual yang

memunjak maka akan melampiaskannya dengan melakukan masturbasi.

7. Dengan melakukan masturbasi dapat

menghindari diri dari perzinaan.

8. Mengkoleksi film porno atau bacaan porno

dan majalah yang mengairah kan


(19)

6

9. Masturbasi pada remaja merupakan suatu

hal yang wajar.

10. Masturbasi merupakan hal yang

menyenangkan.

Keterengan : SS: Sangat setuju S : Setuju

TS: Tidak setuju STS: Sangat tidak setuju

Perilaku

1. Darimana anda mengetahui tentang kesehatan reproduksi ? (Jawaban

boleh ≥ 1) a. Keluarga b. Sekolah c. Media cetak d. media elektronik

2. Darimana anda mengetahui tentang pornografi ? (Jawaban boleh ≥ 1) a. Keluarga

b. Sekolah c. Media cetak d. media elektronik

3. Apa alasan anda melihat hal-hal yang berbau pornografi? (Jawaban boleh

≥ 1)

a. supaya lebih gaul b. pengaruh teman c. iseng


(20)

7

d. ingin tahu

4. Dari mana anda mengetahui tentang masturbasi ? (Jawaban boleh ≥ 1) a. keluarga

b. sekolah c. media cetak d. media elektronik

5. Berapa kali anda melakukan masturbasi ?

a. 2 kali seminggu b. 4 kali seminggu c. 5 kali seminggu d. Setiap hari

6. Kapan dorongan masturbasi timbul ? (Jawaban boleh ≥ 1) a. Membaca majalah porno

b. Nonton film porno c. Pada saat mengkhayal

d. Melihat gambar-gambar porno di internet

7. Mengapa anda ingin melakukan masturbasi pertama kali ? (Jawaban boleh

≥ 1)

a. Dipaksa oleh teman

b. Terpengaruh dari media cetak c. Ingin melakukan sesuatu yang baru d. Terpengaruh dari media elektronik

8. Rangsangan apa yang anda lakukan jika ingin melakukan masturbasi ?

a. Dimasturbasikan orang lain b. Memakai alat seks

c. Fantasi seks

d. Menonton film porno

9. Perasaan apa yang anda rasakan setelah melakukan masturbasi ?

a. Berdosa b. Biasa saja c. Puas


(21)

8

d. Ingin melakukannya lagi

10.Tindakan apa yang anda lakukan untuk mengendalikan dorongan

melakukan masturbasi ? (Jawaban boleh ≥ 1)

a. Berolahraga b. Melakukan hobi c. Beribadah d. Belajar


(22)

9

LAMPIRAN 3 Data Hasil Pengetahuan Responden

No

Pengetahuan

p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 Jumlah Pengetahuan Kategori

1 10 10 10 10 2,5 2,5 2,5 10 10 10 77,5 Baik 2

2 1 1 1 10 2,5 2,5 2,5 10 1 10 41,5 Kurang 1

3 10 1 10 10 2,5 10 7,5 10 1 10 72 Baik 2

4 10 10 10 10 2,5 2,5 2,5 10 10 10 77,5 Baik 2

5 10 1 1 1 7,5 2,5 2,5 10 1 1 37,5 Kurang 1

6 1 1 10 10 2,5 2,5 2,5 1 10 1 41,5 Kurang 1

7 10 1 10 10 2,5 10 10 1 10 10 74,5 Baik 2

8 1 1 10 1 2,5 2,5 2,5 1 10 1 32,5 Kurang 1

9 1 1 1 10 2,5 2,5 2,5 10 1 10 41,5 Kurang 1

10 1 1 10 1 2,5 2,5 2,5 1 1 1 23,5 Kurang 1

11 10 10 10 10 10 7,5 5 10 1 1 74,5 Baik 2

12 10 1 1 1 2,5 2,5 2,5 1 1 1 23,5 Kurang 1

13 10 1 1 1 2,5 2,5 2,5 10 1 1 32,5 Kurang 1

14 10 1 1 1 2,5 2,5 2,5 1 1 10 32,5 Kurang 1

15 10 1 1 1 2,5 2,5 2,5 1 1 1 23,5 Kurang 1

16 10 10 10 10 7,5 7,5 5 10 10 10 90 Baik 2

17 1 1 1 1 2,5 2,5 2,5 10 1 1 23,5 Kurang 1

18 1 1 10 1 2,5 2,5 2,5 1 1 1 23,5 Kurang 1

19 10 1 10 10 2,5 2,5 7,5 10 10 10 73,5 Baik 2

20 1 1 10 1 2,5 2,5 2,5 10 10 1 41,5 Kurang 1

21 10 1 1 1 2,5 2,5 2,5 1 1 1 23,5 Kurang 1

22 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 Baik 2

23 10 1 10 10 10 7,5 7,5 10 10 10 86 Baik 2

24 10 10 10 10 10 5 10 10 10 10 95 Baik 2

25 10 10 10 10 2,5 7,5 10 10 10 10 90 Baik 2

26 10 10 10 10 2,5 5 2,5 10 10 10 80 Baik 2

27 10 1 10 10 7,5 5 10 10 10 10 83,5 Baik 2

28 10 10 10 10 2,5 5 5 10 10 1 73,5 Baik 2

29 10 10 10 10 7,5 2,5 5 1 10 10 76 Baik 2

30 10 1 10 10 10 7,5 10 10 10 10 88,5 Baik 2

31 10 10 10 10 7,5 2,5 2,5 10 10 10 82,5 Baik 2

32 10 1 10 10 10 2,5 2,5 10 1 10 67 Baik 2


(23)

10

34 10 10 10 10 7,5 7,5 7,5 10 10 10 92,5 Baik 2

35 10 1 10 10 2,5 2,5 5 10 10 10 71 Baik 2

36 10 10 10 10 7,5 2,5 5 10 10 10 85 Baik 2

37 10 10 10 10 2,5 5 5 10 10 10 82,5 Baik 2

38 10 10 10 10 5 5 5 10 10 10 85 Baik 2

39 10 10 10 10 10 7,5 10 10 10 1 88,5 Baik 2

40 10 10 10 10 10 5 5 10 10 10 90 Baik 2

41 10 10 10 10 10 7,5 5 10 10 1 83,5 Baik 2

42 10 1 10 10 7,5 7,5 10 10 10 10 86 Baik 2

43 10 10 10 10 5 7,5 5 10 10 10 87,5 Baik 2

44 10 1 10 10 2,5 2,5 2,5 10 10 10 68,5 Baik 2

45 10 10 10 10 2,5 5 5 10 10 1 73,5 Baik 2

46 10 10 10 10 7,5 2,5 5 1 10 10 76 Baik 2

47 10 10 10 10 2,5 2,5 2,5 10 10 10 77,5 Baik 2

48 10 10 10 10 10 5 10 10 10 10 95 Baik 2

49 10 10 10 10 10 5 7,5 10 1 1 74,5 Baik 2

50 10 10 10 10 2,5 5 5 10 10 10 82,5 Baik 2

51 10 10 10 10 10 7,5 10 10 10 1 88,5 Baik 2

52 10 10 10 10 2,5 5 10 10 10 10 87,5 Baik 2

53 10 10 10 10 2,5 5 5 10 10 10 82,5 Baik 2

54 10 10 10 10 7,5 5 7,5 1 10 10 81 Baik 2

55 10 10 10 10 10 10 10 10 1 1 82 Baik 2

56 10 1 10 10 7,5 10 10 10 10 10 88,5 Baik 2

57 10 10 10 10 10 5 7,5 10 1 1 74,5 Baik 2

58 10 10 10 10 2,5 5 10 10 10 10 87,5 Baik 2

59 10 10 10 10 5 5 10 10 10 10 90 Baik 2

60 10 10 10 10 5 2,5 5 10 10 10 82,5 Baik 2

61 1 10 10 10 5 7,5 10 10 10 10 83,5 Baik 2

62 10 10 10 10 2,5 2,5 2,5 10 10 10 77,5 Baik 2

63 10 10 10 10 2,5 5 2,5 10 1 10 71 Baik 2

64 10 10 10 10 2,5 5 2,5 10 1 10 71 Baik 2

65 10 1 10 10 10 7,5 10 10 10 10 88,5 Baik 2

66 10 1 10 10 5 5 5 10 1 10 67 Baik 2

67 10 1 10 10 2,5 2,5 5 10 10 10 71 Baik 2

68 10 10 10 10 10 5 5 10 10 10 90 Baik 2

69 10 10 10 10 5 7,5 5 10 10 10 87,5 Baik 2

70 10 1 10 10 2,5 2,5 7,5 10 10 10 73,5 Baik 2

71 10 10 10 10 10 10 10 10 1 1 82 Baik 2

72 10 10 10 10 10 5 2,5 10 10 10 87,5 Baik 2

73 10 10 10 10 2,5 2,5 2,5 10 10 10 77,5 Baik 2


(24)

11

75 10 10 10 10 2,5 2,5 2,5 10 10 10 77,5 Baik 2

76 10 10 1 10 10 10 10 10 10 1 82 Baik 2

77 10 10 10 10 7,5 10 10 10 10 10 97,5 Baik 2

78 10 10 10 10 5 10 10 1 1 1 68 Baik 2

79 10 1 10 10 5 5 5 10 10 10 76 Baik 2

80 10 10 10 10 2,5 7,5 10 10 10 10 90 Baik 2

81 10 10 10 10 2,5 5 2,5 10 10 10 80 Baik 2

82 10 10 1 10 10 10 10 10 10 1 82 Baik 2

83 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 Baik 2

84 10 1 10 10 2,5 10 7,5 10 1 10 72 Baik 2

85 10 1 10 10 5 5 5 1 10 10 67 Baik 2

86 1 1 10 10 7,5 2,5 2,5 10 10 10 64,5 Baik 2

87 10 1 10 10 2,5 10 10 1 10 10 74,5 Baik 2

88 10 1 10 10 10 7,5 10 10 1 1 70,5 Baik 2

89 10 1 10 10 5 2,5 2,5 10 10 10 71 Baik 2

90 10 10 10 10 5 10 10 1 1 1 68 Baik 2

91 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 Baik 2

92 10 10 10 10 5 5 10 10 10 10 90 Baik 2

93 1 10 10 10 5 7,5 10 10 10 10 83,5 Baik 2

94 10 10 10 10 2,5 2,5 2,5 10 10 10 77,5 Baik 2

95 10 10 10 10 2,5 5 2,5 10 1 10 71 Baik 2

96 10 10 10 10 2,5 5 2,5 10 1 10 71 Baik 2

97 10 10 10 10 7,5 5 5 10 1 1 69,5 Baik 2

98 10 1 10 10 7,5 5 5 10 10 10 78,5 Baik 2

99 10 1 10 10 7,5 5 5 10 10 10 78,5 Baik 2

100 10 1 10 10 10 5 5 10 10 10 81 Baik 2

101 10 10 10 10 7,5 7,5 5 10 10 10 90 Baik 2

102 10 10 10 10 5 5 5 10 10 10 85 Baik 2

103 10 10 10 10 2,5 2,5 2,5 10 10 10 77,5 Baik 2

104 10 10 10 10 2,5 2,5 2,5 10 10 10 77,5 Baik 2

105 10 1 10 10 2,5 2,5 2,5 10 1 10 59,5 Baik 2

106 10 10 10 10 2,5 2,5 2,5 10 10 10 77,5 Baik 2

107 10 10 10 10 5 7,5 10 10 10 10 92,5 Baik 2

108 10 10 10 10 7,5 10 10 1 1 1 70,5 Baik 2

109 10 10 10 10 2,5 2,5 2,5 1 10 1 59,5 Baik 2

110 10 1 10 10 10 10 2,5 1 10 1 65,5 Baik 2

111 10 10 10 10 7,5 2,5 2,5 10 1 1 64,5 Baik 2

112 10 1 10 10 5 7,5 7,5 10 1 10 72 Baik 2

113 10 10 10 10 10 7,5 10 10 10 10 97,5 Baik 2

114 10 10 10 10 5 5 5 10 10 10 85 Baik 2


(25)

12

116 10 10 10 10 2,5 5 5 10 10 10 82,5 Baik 2

117 10 10 10 10 2,5 5 5 10 10 10 82,5 Baik 2

118 10 10 10 10 5 5 2,5 10 10 1 73,5 Baik 2

119 10 1 10 10 7,5 7,5 10 10 10 10 86 Baik 2

120 10 1 10 10 2,5 2,5 2,5 10 10 10 68,5 Baik 2

121 10 10 10 10 5 2,5 2,5 1 10 1 62 Baik 2

122 10 10 10 10 10 7,5 10 10 10 10 97,5 Baik 2

123 10 10 10 10 5 5 5 10 10 10 85 Baik 2

124 10 10 10 10 10 7,5 5 10 10 1 83,5 Baik 2

125 10 1 10 10 7,5 10 10 10 1 1 70,5 Baik 2

126 10 1 10 10 7,5 7,5 7,5 10 10 10 83,5 Baik 2

127 10 1 10 10 5 5 5 10 10 10 76 Baik 2

128 10 10 10 10 2,5 2,5 2,5 10 10 10 77,5 Baik 2

129 10 10 10 10 10 7,5 10 10 10 10 97,5 Baik 2

130 10 1 10 10 7,5 5 7,5 10 10 10 81 Baik 2

131 10 10 10 10 5 2,5 2,5 10 1 1 62 Baik 2

132 10 1 10 10 7,5 7,5 7,5 1 10 1 65,5 Baik 2

133 10 10 10 10 2,5 5 5 10 10 10 82,5 Baik 2

134 10 10 10 10 2,5 2,5 5 10 10 10 80 Baik 2


(26)

13

LAMPIRAN 4 Data Hasil Sikap Responden

No

Sikap

p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 Jumlah Sikap Kategori

1 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 36 Baik 2

2 3 2 4 4 3 2 2 1 3 2 26 Baik 2

3 4 3 4 4 4 2 2 3 2 3 31 Baik 2

4 2 3 4 4 3 3 2 2 3 3 29 Baik 2

5 3 2 1 1 2 1 1 1 3 2 17 Kurang 1

6 1 1 3 3 1 4 1 3 1 1 19 Kurang 1

7 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 28 Baik 2

8 3 3 1 1 3 3 1 2 1 1 19 Kurang 1

9 2 2 3 3 3 2 2 2 3 1 23 Kurang 1

10 1 1 1 1 3 3 2 3 2 1 18 Kurang 1

11 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 36 Baik 2

12 3 3 1 1 3 3 1 2 1 1 19 Kurang 1

13 3 4 4 4 4 1 1 1 1 1 24 Kurang 1

14 3 1 1 1 1 3 1 2 2 2 17 Kurang 1

15 3 4 2 1 1 4 3 1 1 1 21 Kurang 1

16 3 3 4 3 3 3 3 4 2 2 30 Baik 2

17 4 4 4 2 2 2 1 1 1 1 22 Kurang 1

18 3 2 2 3 2 3 2 1 4 2 24 Kurang 1

19 3 3 4 3 3 3 3 2 3 1 28 Baik 2

20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 13 Kurang 1

21 3 3 3 4 2 3 2 1 1 2 24 Kurang 1

22 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 32 Baik 2

23 1 1 3 2 3 2 1 1 1 1 16 Kurang 1

24 4 3 2 2 4 1 3 2 2 1 24 Kurang 1

25 1 3 4 4 1 2 3 2 3 3 26 Baik 2

26 1 2 3 4 2 4 4 4 3 4 31 Baik 2

27 3 2 4 4 3 1 3 2 3 2 27 Baik 2

28 1 1 4 4 3 3 3 3 3 3 28 Baik 2

29 3 3 4 4 3 4 3 1 3 3 31 Baik 2

30 2 2 4 4 1 1 4 1 3 3 25 Baik 2

31 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 29 Baik 2

32 3 2 4 4 3 2 3 3 3 3 30 Baik 2


(27)

14

34 3 4 3 4 3 2 2 2 2 3 28 Baik 2

35 4 4 3 4 4 2 1 2 2 1 27 Baik 2

36 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 31 Baik 2

37 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 33 Baik 2

38 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 33 Baik 2

39 4 4 4 4 4 1 1 2 1 1 26 Baik 2

40 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 27 Baik 2

41 4 4 4 4 2 4 1 2 4 3 32 Baik 2

42 3 2 4 4 4 3 3 2 3 3 31 Baik 2

43 4 3 3 4 4 3 2 2 3 2 30 Baik 2

44 4 3 3 2 2 2 2 4 3 3 28 Baik 2

45 4 4 4 3 3 2 2 3 2 1 28 Baik 2

46 3 2 4 4 3 1 3 2 3 2 27 Baik 2

47 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 31 Baik 2

48 2 2 3 2 4 3 3 2 3 2 26 Baik 2

49 4 4 3 4 4 2 1 2 2 1 27 Baik 2

50 4 4 4 4 4 2 1 4 3 3 33 Baik 2

51 4 4 4 4 4 3 2 1 2 1 29 Baik 2

52 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 25 Baik 2

53 1 3 4 4 1 2 3 2 3 3 26 Baik 2

54 3 2 4 4 3 4 2 3 3 3 31 Baik 2

55 3 4 4 4 3 3 3 2 2 2 30 Baik 2

56 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 27 Baik 2

57 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 36 Baik 2

58 4 3 3 3 3 2 1 1 3 2 25 Baik 2

59 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 29 Baik 2

60 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Baik 2

61 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 34 Baik 2

62 3 4 4 4 4 2 4 3 2 1 31 Baik 2

63 2 2 4 4 2 4 4 4 4 3 33 Baik 2

64 1 2 3 4 2 4 4 4 3 3 30 Baik 2

65 3 2 4 4 3 2 2 1 3 2 26 Baik 2

66 3 3 3 2 2 4 3 4 4 4 32 Baik 2

67 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 25 Baik 2

68 3 4 4 3 1 3 4 2 4 3 31 Baik 2

69 4 3 4 3 2 3 4 1 4 3 31 Baik 2

70 3 4 4 3 3 1 1 3 2 2 26 Baik 2

71 4 4 4 4 4 2 3 2 3 2 32 Baik 2

72 4 2 1 3 3 2 4 4 2 2 27 Baik 2

73 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 28 Baik 2


(28)

15

75 4 3 4 4 4 2 2 3 2 3 31 Baik 2

76 3 4 3 1 4 4 4 3 2 3 31 Baik 2

77 2 3 4 4 4 2 2 1 3 3 28 Baik 2

78 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 Baik 2

79 4 4 4 4 3 3 4 2 4 1 33 Baik 2

80 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Baik 2

81 3 4 4 4 3 3 1 1 1 1 25 Baik 2

82 4 4 1 4 2 3 4 1 4 4 31 Baik 2

83 3 4 3 3 2 3 1 2 3 3 27 Baik 2

84 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Baik 2

85 4 3 2 3 1 2 3 4 3 2 27 Baik 2

86 3 2 4 3 1 4 4 3 1 3 28 Baik 2

87 4 3 2 2 4 4 3 2 2 4 30 Baik 2

88 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Baik 2

89 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 36 Baik 2

90 3 4 4 4 3 2 3 1 2 2 28 Baik 2

91 3 4 4 4 2 3 2 2 3 3 30 Baik 2

92 4 4 2 4 4 2 1 1 3 1 26 Baik 2

93 4 3 4 3 2 4 3 2 4 2 31 Baik 2

94 3 4 3 3 4 2 1 2 2 2 26 Baik 2

95 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39 Baik 2

96 3 3 4 3 2 4 4 3 2 1 29 Baik 2

97 4 4 4 4 4 4 2 2 1 3 32 Baik 2

98 4 4 4 4 2 4 4 1 2 1 30 Baik 2

99 4 4 4 4 3 4 4 1 4 1 33 Baik 2

100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Baik 2

101 4 4 4 3 3 4 3 4 1 1 31 Baik 2

102 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 29 Baik 2

103 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 28 Baik 2

104 2 3 4 1 2 1 2 4 4 4 27 Baik 2

105 4 3 4 2 1 3 1 4 3 1 26 Baik 2

106 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 26 Baik 2

107 4 4 4 4 4 4 1 1 1 3 30 Baik 2

108 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 25 Baik 2

109 4 3 2 4 2 3 4 3 1 4 30 Baik 2

110 3 3 4 3 3 3 3 2 3 1 28 Baik 2

111 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 28 Baik 2

112 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 27 Baik 2

113 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 32 Baik 2

114 4 4 4 4 4 2 1 1 1 1 26 Baik 2


(29)

16

116 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Baik 2

117 4 4 3 4 4 3 3 4 4 1 34 Baik 2

118 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29 Baik 2

119 4 4 4 4 4 2 1 1 3 3 30 Baik 2

120 1 2 3 4 2 4 4 4 3 4 31 Baik 2

121 1 1 4 4 3 3 3 3 3 3 28 Baik 2

122 2 4 4 4 4 2 3 1 1 1 26 Baik 2

123 3 3 4 4 3 4 3 1 3 3 31 Baik 2

124 2 3 3 4 2 4 1 2 2 4 27 Baik 2

125 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 33 Baik 2

126 4 3 4 4 4 3 2 1 2 3 30 Baik 2

127 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 38 Baik 2

128 3 4 3 3 4 2 1 2 2 2 26 Baik 2

129 4 4 4 4 2 3 3 2 3 3 32 Baik 2

130 4 3 4 4 4 3 2 1 2 3 30 Baik 2

131 2 2 4 4 1 1 4 1 3 3 25 Baik 2

132 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 29 Baik 2

133 3 2 4 4 3 2 3 3 3 3 30 Baik 2

134 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Baik 2


(30)

17

LAMPIRAN 5 Data Hasil Perilaku Responden

No

Perilaku Masturbasi

(Y)

p1 p2 p3 p4 p5

(-) p6 p7 p8 p9 p10 Jumlah Perilaku Kategori p1

1 10 5 5 5 1 2,5 2,5 2,5 10 2,5 46 Kurang 1 √

2 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 40 Kurang 1 0

3 5 2,5 5 5 1 2,5 2,5 2,5 5 5 36 Kurang 1 √

4 7,5 2,5 2,5 5 1 2,5 2,5 10 10 5 48,5 Kurang 1 √

5 2,5 7,5 5 5 10 2,5 5 2,5 1 2,5 43,5 Kurang 1 0

6 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 40 Kurang 1 0

7 5 2,5 2,5 2,5 1 2,5 2,5 2,5 10 2,5 33,5 Kurang 1 √

8 7,5 7,5 7,5 5 10 2,5 2,5 2,5 1 2,5 48,5 Kurang 1 0

9 2,5 2,5 2,5 5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 42,5 Kurang 1 0

10 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 1 10 38,5 Kurang 1 0

11 2,5 2,5 2,5 2,5 1 2,5 2,5 2,5 1 2,5 22 Kurang 1 √

12 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 40 Kurang 1 0

13 2,5 5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 5 45 Kurang 1 0

14 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 10 5 2,5 50 Kurang 1 0

15 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 40 Kurang 1 0

16 7,5 5 2,5 2,5 1 2,5 2,5 2,5 10 2,5 38,5 Kurang 1 √

17 5 7,5 5 2,5 10 2,5 2,5 10 10 10 65 Baik 2 0

18 2,5 2,5 2,5 2,5 10 10 2,5 2,5 10 2,5 47,5 Kurang 1 0

19 5 2,5 2,5 5 1 10 2,5 2,5 1 2,5 34,5 Kurang 1 √

20 7,5 2,5 5 5 10 2,5 2,5 10 10 7,5 62,5 Baik 2 0

21 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 1 2,5 31 Kurang 1 0

22 2,5 2,5 2,5 2,5 1 10 2,5 2,5 10 2,5 38,5 Kurang 1 √

23 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 5 7,5 40 Kurang 1 0

24 10 5 5 2,5 10 5 2,5 10 10 7,5 67,5 Baik 2 0

25 7,5 7,5 2,5 7,5 10 2,5 2,5 10 10 2,5 62,5 Baik 2 0

26 2,5 2,5 2,5 2,5 1 10 2,5 2,5 1 2,5 29,5 Kurang 1 √

27 2,5 7,5 2,5 2,5 10 10 2,5 10 1 5 53,5 Kurang 1 0

28 5 5 5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 5 50 Kurang 1 0

29 10 5 2,5 7,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 55 Kurang 1 0

30 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 40 Kurang 1 0

31 5 7,5 7,5 5 10 2,5 5 10 1 10 63,5 Baik 2 0

32 2,5 2,5 5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 1 2,5 33,5 Kurang 1 0


(31)

18

34 7,5 5 2,5 5 10 2,5 2,5 10 10 5 60 Kurang 1 0

35 10 7,5 2,5 7,5 1 10 2,5 2,5 10 2,5 56 Kurang 1 √

36 7,5 7,5 2,5 7,5 10 2,5 2,5 10 5 5 60 Kurang 1 0

37 7,5 7,5 2,5 2,5 1 2,5 2,5 2,5 10 2,5 41 Kurang 1 √

38 7,5 7,5 5 2,5 10 7,5 2,5 2,5 10 7,5 62,5 Baik 2 0

39 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 5 10 10 7,5 62,5 Baik 2 0

40 2,5 5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 10 1 5 43,5 Kurang 1 0

41 10 7,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 10 10 7,5 65 Baik 2 0

42 2,5 5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 10 10 2,5 50 Kurang 1 0

43 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 5 5 37,5 Kurang 1 0

44 5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 42,5 Kurang 1 0

45 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 40 Kurang 1 0

46 5 2,5 5 2,5 1 2,5 2,5 2,5 1 2,5 27 Kurang 1 √

47 5 2,5 2,5 2,5 1 2,5 2,5 2,5 10 2,5 33,5 Kurang 1 √

48 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 1 2,5 31 Kurang 1 0

49 7,5 7,5 2,5 5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 52,5 Kurang 1 0

50 2,5 2,5 2,5 5 10 2,5 2,5 10 10 2,5 50 Kurang 1 0

51 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 5 2,5 35 Kurang 1 0

52 2,5 5 7,5 5 10 2,5 2,5 2,5 10 5 52,5 Kurang 1 0

53 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 40 Kurang 1 0

54 2,5 5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 42,5 Kurang 1 0

55 7,5 7,5 2,5 5 1 10 2,5 2,5 1 2,5 42 Kurang 1 √

56 2,5 2,5 7,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 10 52,5 Kurang 1 0

57 2,5 2,5 2,5 2,5 10 10 2,5 2,5 10 2,5 47,5 Kurang 1 0

58 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 10 5 2,5 42,5 Kurang 1 0

59 10 7,5 5 7,5 10 2,5 2,5 2,5 10 10 67,5 Baik 2 0

60 5 2,5 5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 45 Kurang 1 0

61 5 2,5 5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 1 10 43,5 Kurang 1 0

62 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 40 Kurang 1 0

63 2,5 2,5 2,5 2,5 1 2,5 2,5 2,5 10 2,5 31 Kurang 1 √

64 2,5 2,5 2,5 2,5 10 10 2,5 2,5 5 2,5 42,5 Kurang 1 0

65 2,5 2,5 2,5 2,5 1 2,5 2,5 2,5 10 2,5 31 Kurang 1 √

66 5 2,5 5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 45 Kurang 1 0

67 2,5 5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 5 45 Kurang 1 0

68 2,5 2,5 5 2,5 10 5 2,5 2,5 1 2,5 36 Kurang 1 0

69 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 1 2,5 31 Kurang 1 0

70 2,5 2,5 2,5 2,5 1 2,5 2,5 10 10 2,5 38,5 Kurang 1 √

71 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 40 Kurang 1 0

72 2,5 5 2,5 10 10 2,5 10 10 10 2,5 65 Baik 2 0

73 5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 10 50 Kurang 1 0


(32)

19

75 2,5 2,5 2,5 2,5 10 10 2,5 2,5 10 2,5 47,5 Kurang 1 0

76 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 1 5 33,5 Kurang 1 0

77 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 40 Kurang 1 0

78 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 1 2,5 31 Kurang 1 0

79 5 5 5 5 10 5 7,5 10 10 7,5 70 Baik 2 0

80 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 40 Kurang 1 0

81 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 10 10 2,5 47,5 Kurang 1 0

82 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 10 10 2,5 47,5 Kurang 1 0

83 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 Baik 2 0

84 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 1 2,5 31 Kurang 1 0

85 2,5 2,5 2,5 2,5 1 2,5 2,5 10 1 2,5 29,5 Kurang 1 √

86 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 40 Kurang 1 0

87 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 40 Kurang 1 0

88 2,5 2,5 2,5 2,5 10 5 2,5 2,5 10 2,5 42,5 Kurang 1 0

89 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 1 2,5 31 Kurang 1 0

90 7,5 10 5 2,5 10 10 5 2,5 10 10 72,5 Baik 2 0

91 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 40 Kurang 1 0

92 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 10 10 2,5 47,5 Kurang 1 0

93 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 10 10 2,5 47,5 Kurang 1 0

94 2,5 2,5 2,5 2,5 1 2,5 2,5 2,5 10 2,5 31 Kurang 1 √

95 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 10 1 2,5 38,5 Kurang 1 0

96 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 40 Kurang 1 0

97 5 5 5 2,5 1 2,5 2,5 2,5 10 2,5 38,5 Kurang 1 √

98 5 5 5 5 10 5 5 2,5 10 5 57,5 Kurang 1 0

99 5 5 5 5 10 5 5 2,5 10 5 57,5 Kurang 1 0

100 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 1 2,5 31 Kurang 1 0

101 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 40 Kurang 1 0

102 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 10 10 2,5 47,5 Kurang 1 0

103 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 10 1 2,5 38,5 Kurang 1 0

104 5 5 5 5 10 5 5 10 10 10 70 Baik 2 0

105 2,5 2,5 2,5 2,5 1 2,5 2,5 2,5 10 2,5 31 Kurang 1 √

106 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 1 2,5 31 Kurang 1 0

107 5 5 5 2,5 10 5 2,5 2,5 10 7,5 55 Kurang 1 0

108 7,5 10 5 10 10 10 2,5 2,5 10 2,5 70 Baik 2 0

109 2,5 2,5 2,5 2,5 1 2,5 2,5 10 10 2,5 38,5 Kurang 1 √

110 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 1 2,5 31 Kurang 1 0

111 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 10 10 2,5 47,5 Kurang 1 0

112 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 40 Kurang 1 0

113 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 40 Kurang 1 0

114 7,5 2,5 5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 7,5 52,5 Kurang 1 0


(33)

20

116 5 5 5 5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 50 Kurang 1 0

117 5 5 5 5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 50 Kurang 1 0

118 5 5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 45 Kurang 1 0

119 2,5 2,5 2,5 2,5 1 2,5 2,5 2,5 10 2,5 31 Kurang 1 √

120 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 40 Kurang 1 0

121 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 40 Kurang 1 0

122 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 40 Kurang 1 0

123 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 1 2,5 31 Kurang 1 0

124 2,5 2,5 2,5 2,5 1 2,5 2,5 2,5 10 2,5 31 Kurang 1 √

125 5 5 2,5 5 10 5 2,5 2,5 10 5 52,5 Kurang 1 0

126 5 5 7,5 2,5 10 10 5 2,5 10 7,5 65 Baik 2 0

127 5 5 5 5 10 2,5 2,5 2,5 10 5 52,5 Kurang 1 0

128 2,5 2,5 2,5 2,5 1 2,5 2,5 2,5 10 2,5 31 Kurang 1 √

129 2,5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 1 2,5 31 Kurang 1 0

130 5 5 7,5 2,5 10 7,5 5 2,5 10 7,5 62,5 Baik 2 0

131 5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 42,5 Kurang 1 0

132 5 2,5 5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 2,5 45 Kurang 1 0

133 5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 10 5 2,5 45 Kurang 1 0

134 5 2,5 2,5 2,5 10 2,5 2,5 2,5 10 10 50 Kurang 1 0


(34)

21

RIWAYAT HIDUP

Nama : Gilang Gumilang

Nomor Pokok Mahasiswa : 0910186

Tempat, Tanggal Lahir : Sukabumi, 03 Desember 1990

Alamat : Jl. Sarimanis blok 12 no. 36. Sarijadi-Bandung

Riwayat Pendidikan :

 TK-TPA Qubatul Muslimin, Sukabumi,

 SD Negeri Pasirhalang 4, Sukabumi,

 SMP Islam Al-Azhar 7, Sukabumi,

 SMA Negeri 3 Sukabumi,

 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2009


(35)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagian besar anak-anak seringkali setelah masa bayi kadangkala

menemukan kenikmatan ketika organ genitalnya dirangsang.Selama masa

remaja, persentase mereka baik laki-laki maupun perempuan yang melakukan masturbasi meningkat dengan pesat, terutama pada pria. Sebagian besar orang terus melakukan masturbasi ketika mereka telah dewasa, dan banyak juga yang melakukannya sepanjang hidup (BKKBN, 2008).

Mastrubasi adalah tindakan menyentuh, menggosok dan meraba bagian tubuh sendiri yang peka sehingga menimbulkan rasa menyenangkan untuk mendapat kepuasan seksual baik tanpa menggunakan alat maupun dengan menggunakan alat (Kesrepro info, 2008).

Beberapa penelitian yang dapat memberikan gambaran tentang perilaku masturbasi di Indonesia yaitu Hartono (2004) yang menyatakan bahwa dalam hal melakukan masturbasi atau onani, pria lebih banyak dibanding wanita yaitu 83% berbanding 37,7%. Hal ini sesuai dengan kondisi fisiologis pria, yakni dorongan seks lebih ditentukan oleh tingkat testosteron yang lebih tinggi dibanding wanita (Rois Husnur Ridho, 2008). Kinsey dalam penelitiannya tentang prevalensi masturbasi menemukan bahwa hampir semua pria (> 90%) dan 70% wanita pernah melakukan masturbasi pada suatu waktu kehidupannya (Kaplan,1997). Penelitian dari Atmowiloto (2010) dengan responden siswa SMA kelas 1 dan kelas 2 (16-18 tahun) sebanyak 72 orang pria dan 54 orang wanita menujukkan bahwa 59% pria dan 15% wanita telah melakukan masturbasi, 12% pria dan 6% wanita sering melakukan masturbasi (Sarwono, 2004).

Hubeis mengungkapkan hasil survei Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) yang dilakukan di tiga provinsi menunjukkan sebanyak


(36)

2

18,2 % remaja pada rentang usia 15-18 tahun dilaporkan telah melakukan hubungan seksual. Sebanyak 81,8 % sisanya tidak melakukan hubungan seksual, tetapi sering melakukan masturbasi (47 %) dan 20 % lainnya melakukan petting pada saat pacaran (Luthfie, 2008).

1.2 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan masturbasi siswa asrama

“X”.

2. Bagaimana gambaran tingkat sikap masturbasi siswa asrama “X”.

3. Bagaimana gambaran tingkat perilaku masturbasi siswa asrama “X”.

4. Apakah ada hubungan antara pengetahuan siswa asrama “X”

mengenai masturbasi dengan perilaku masturbasi.

5. Apakah ada hubungan antara sikap siswa asrama “X”mengenai

masturbasi dengan perilaku masturbasi.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Maksud penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk mengetahui

tingkat pengetahuan siswa asrama “X” mengenai masturbasi.

2. Tujuan penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap mengenai masturbasi dengan perilaku masturbasi siswa asrama “X” di Kota Sukabumi.


(37)

3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

 Manfaat Akademik

Manfaat karya tulis ini bagi penulis adalah sebagai perwujudan aplikasi ilmu kesehatan masyarakat yang diperoleh selama masa pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, serta mendapatkan pengalaman yang nyata dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan masturbasi. Selain itu manfaat karya tulis ilmiah bagi mahasiswa adalah dapat menambah wawasan informasi tentang masturbasi.

 Manfaat Praktis

Bagi masyarakat khususnya remaja laki-laki yaitu memberikan informasi mengenai masturbasi dan membentuk pribadi yang matang dalam menghadapi pergaulan bebas di lingkungan luar serta sebagai tambahan pengetahuan dan meningkatkan kesadaran bagi para orang tua dalam menyikapi pergaulan remaja khususnya mengenai masalah masturbasi.

1.5 Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Pada dasarnya pengetahuan merupakan syarat dari seseorang untuk berperilaku. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, tapi merupakan “predisposisi” tindakan atau perilaku (Soekidjo Notoatmodjo, 2007).

Menurut Allport menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai tiga komponen pokok, yaitu:

1. Kepercayaan (keyakinan) ide dan konsep terhadap suatu objek.

2. Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek.


(38)

4

Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan berfikir, keyakinan dan emosi memegang peranan penting (Ali Imron, 2012).

Berdasarkan teori pengetahuan dan sikap mengenai masturbasi maka akan berpengaruh terhadap perilaku masturbasi, tetapi saat ini terjadi perubahan paradigma mengenai masturbasi yang mana mengakibatkan perilaku seksual yang menyimpang dan mengarah kepada suatu keadaan yang patologis, untuk menghindari hal tersebut diperlukan pandangan yang baik paradigma mengenai hal tersebut.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

1. H01: Tidak ada hubungan antara pengetahuan siswa asrama “X”

mengenai masturbasi dengan perilaku masturbasi.

2. Ha1: Ada hubungan antara pengetahuan siswa asrama “X” mengenai

masturbasi dengan perilaku masturbasi.

3. H02: Tidak ada hubungan antara sikap siswa asrama “X” mengenai

masturbasi dengan perilaku masturbasi.

4. Ha2: Ada hubungan antara sikap siswa asrama “X” mengenai


(39)

5

1.6 Metodologi Penelitian

1. Rancangan penelitian : cross sectional

2. Metode penelitian : kuantitatif 3. Jenis penelitian : deskriptif analitik

4. Teknik pengumpulan data : survey

5. Instrumen pokok penelitian: kuesioner

6. Populasi penelitian : siswa asrama “X” di Kabupaten Sukabumi

7. Jumlah sampel: 135 orang siswa putra

8. Teknik pengambilan sampel: whole sampling

9. Analisis data : chi-square

1.7 Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di asrama “X” Kabupaten Sukabumi.

2. Waktu Penelitian


(40)

74

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Sebagian besar siswa asrama “X” di Kabupaten Sukabumi memiliki kategori tingkat pengetahuan yang baik mengenai masturbasi.

2. Sebagian besar siswa asrama “X” di Kabupaten Sukabumi memiliki kategori tingkat sikap yang baik mengenai masturbasi.

3. Sebagian besar siswa asrama “X” di Kabupaten Sukabumi memiliki kategori

tingkat perilaku yang kurang mengenai masturbasi.

4. Terdapat hubungan antara pengetahuan siswa asrama “X” mengenai

masturbasi dengan perilaku masturbasi.

5. Terdapat hubungan antara sikap siswa asrama “X” mengenai masturbasi


(41)

75

5.2 Saran

1. Perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan dan memperbaiki persepsi

masyarakat mengenai masturbasi dengan cara edukasi, konseling, dan tindakan-tindakan yang lain.

2. Pendidik terutama orang tua dan guru diharapkan dapat lebih memahami mengenai kesehatan reproduksi sehingga dapat memberikan pendidikan kesehatan reproduksi lebih baik khususnya dalam hal masturbasi.

3. Siswa asrama yang diberikan aktivitas seperti olahraga, baca buku, dan lain-lain dapat lebih dipertahankan agar anak dapat mengalihkan tindakannya untuk melakukan masturbasi.

4. Dapat dilakukan penelitian dalam jumlah sampel yang lebih besar dalam satu kota dengan tingkat sekolah yang sama sehingga dapat menentukan secara pasti gambaran maupun hubungan antara pengetahuan dan sikap mengenai masturbasi dengan perilaku masturbasi pada siswa asrama setingkat sekolah menengah atas.


(42)

76

DAFTAR PUSTAKA

Aden R. 2010. Ketika remaja & pubertas tiba. Yogyakarta: Hanggar Kreator. hal 32-45.

Ali imron. 2012. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja. Jogjakarta: Ar Ruzz Media. hal 87-106.

BKKBN. 2008. Masturbasi. http://jabar.bkkbn.go.id/rubrik/176/. diunduh 15 maret 2012.

Daniel Susilo Wibowo, Widjaja Paryana. 2009. Anatomi tubuh manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu. hal 411-5.

Eko Prasetyo Agustian. 2008. Pengaruh masturbasi terhadap kesehatan mental. http://els.fk.umy.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=3567. Diunduh 13 Februari 2009.

Farabee M.J. 2010. Reproductive Organ Systems.

http://wellnessadvocate.com/?&ata=74. Diunduh 13 Juni 2012.

Felicia Kurniawan. 2002. Sikap dan perilaku seksual mahasiswa disalah satu

perguruan tinggi swasta di jakarta. Atma Jaya, 2(1): 201-211.

Fisher D.L. 1994. Jalan Keluar Dari Jerat Masturbasi. Yogyakarta:Yayasan Andi. hal 144-8.

Gunarsa. 1999. Psikologi Praktis Anak Remaja dan Keluarga. Jakarta: PT. BPK Mulia. hal 67-88.

Guyton A. C. & Hall, J. E. 1997. Fungsi reproduksi dan hormonal pria (dan kelenjar pineal). Dalam : buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Editor : Irawati Setiawan. Jakarta : EGC. hal. 933-42,1272-9.

Hurlock E.B. 2000. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan; Penterjemah: Istiwidayanti. Jakarta : Erlangga.

Kaplan H.I., dkk. 1997. Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis, edisi 7. Jakarta: Andi. hal. 87-9,96-102.

Kartono K. 2000. Mitos masturbasi dan faktanya. Jakarta: PT. Bina Favorit Press. hal 44-68.

Kesrepro info. 2008. Perilaku seksual. http://www.kesrepro.info/?q=node/383


(43)

77

Luthfie R.E. 2008. Seksualitas Remaja, http.//www.bkkbn.go.id. diunduh 18 maret 2012.

Meita Dhamayanti. 2009. Overview adolescent health problems and services. http://www.idai.or.id/remaja/artikel.asp?q=200994155149. Diunduh 20 Januari 2012.

Rois Husnur Ridho. 2008. Hubungan antara harga diri dan dukungan sosial dengan intensi perilaku onani pada remaja laki-laki. http://etd.eprints.ums.ac.id/1961/1/F100040008.pdf. diunduh 16 Januari 2012

Sarwono S.W. 2004. Psikologi Remaja, edisi 4. Jakarta: PT.Radja Grafindo Persada. hal 34-76.

Soekidjo Notoatmodjo. 2007. Promosi kesehatan & ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. hal 69-82.

Sri Noor Verawaty & Liswidyawati Rahayu. 2011. Merawat dan menjaga

kesehatan seksual pria. Bandung : Grafindo Media Pratama. hal 53-79.

Sternin J., Robert C. 2000 . The Power of Positive Deviancy 2nd ed. Albany: Linkages. hal. 74-75.

U.S. Census Bureau. 2010. World midyear population by age and sex for 2010. http://www.census.gov/cgi-bin/broker. diunduh 22 Maret 2012.

Zilmahram. 2008. Apakah masutbasi tergolong obsessive. http://apakah-masturbasi- tergolong-obsessive.html. Diunduh 23 Mei 2012.


(1)

4

Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan berfikir, keyakinan dan emosi memegang peranan penting (Ali Imron, 2012).

Berdasarkan teori pengetahuan dan sikap mengenai masturbasi maka akan berpengaruh terhadap perilaku masturbasi, tetapi saat ini terjadi perubahan paradigma mengenai masturbasi yang mana mengakibatkan perilaku seksual yang menyimpang dan mengarah kepada suatu keadaan yang patologis, untuk menghindari hal tersebut diperlukan pandangan yang baik paradigma mengenai hal tersebut.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

1. H01: Tidak ada hubungan antara pengetahuan siswa asrama “X” mengenai masturbasi dengan perilaku masturbasi.

2. Ha1: Ada hubungan antara pengetahuan siswa asrama “X” mengenai masturbasi dengan perilaku masturbasi.

3. H02: Tidak ada hubungan antara sikap siswa asrama “X” mengenai masturbasi dengan perilaku masturbasi.

4. Ha2: Ada hubungan antara sikap siswa asrama “X” mengenai masturbasi dengan perilaku masturbasi.


(2)

5

1.6 Metodologi Penelitian

1. Rancangan penelitian : cross sectional 2. Metode penelitian : kuantitatif

3. Jenis penelitian : deskriptif analitik 4. Teknik pengumpulan data : survey 5. Instrumen pokok penelitian: kuesioner

6. Populasi penelitian : siswa asrama “X” di Kabupaten Sukabumi 7. Jumlah sampel: 135 orang siswa putra

8. Teknik pengambilan sampel: whole sampling 9. Analisis data : chi-square

1.7 Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di asrama “X” Kabupaten Sukabumi. 2. Waktu Penelitian


(3)

74 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Sebagian besar siswa asrama “X” di Kabupaten Sukabumi memiliki kategori tingkat pengetahuan yang baik mengenai masturbasi.

2. Sebagian besar siswa asrama “X” di Kabupaten Sukabumi memiliki kategori tingkat sikap yang baik mengenai masturbasi.

3. Sebagian besar siswa asrama “X” di Kabupaten Sukabumi memiliki kategori tingkat perilaku yang kurang mengenai masturbasi.

4. Terdapat hubungan antara pengetahuan siswa asrama “X” mengenai masturbasi dengan perilaku masturbasi.

5. Terdapat hubungan antara sikap siswa asrama “X” mengenai masturbasi dengan perilaku masturbasi.


(4)

75

5.2 Saran

1. Perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan dan memperbaiki persepsi masyarakat mengenai masturbasi dengan cara edukasi, konseling, dan tindakan-tindakan yang lain.

2. Pendidik terutama orang tua dan guru diharapkan dapat lebih memahami mengenai kesehatan reproduksi sehingga dapat memberikan pendidikan kesehatan reproduksi lebih baik khususnya dalam hal masturbasi.

3. Siswa asrama yang diberikan aktivitas seperti olahraga, baca buku, dan lain-lain dapat lebih dipertahankan agar anak dapat mengalihkan tindakannya untuk melakukan masturbasi.

4. Dapat dilakukan penelitian dalam jumlah sampel yang lebih besar dalam satu kota dengan tingkat sekolah yang sama sehingga dapat menentukan secara pasti gambaran maupun hubungan antara pengetahuan dan sikap mengenai masturbasi dengan perilaku masturbasi pada siswa asrama setingkat sekolah menengah atas.


(5)

76

DAFTAR PUSTAKA

Aden R. 2010. Ketika remaja & pubertas tiba. Yogyakarta: Hanggar Kreator. hal 32-45.

Ali imron. 2012. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja. Jogjakarta: Ar Ruzz Media. hal 87-106.

BKKBN. 2008. Masturbasi. http://jabar.bkkbn.go.id/rubrik/176/. diunduh 15 maret 2012.

Daniel Susilo Wibowo, Widjaja Paryana. 2009. Anatomi tubuh manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu. hal 411-5.

Eko Prasetyo Agustian. 2008. Pengaruh masturbasi terhadap kesehatan mental. http://els.fk.umy.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=3567. Diunduh 13 Februari 2009.

Farabee M.J. 2010. Reproductive Organ Systems.

http://wellnessadvocate.com/?&ata=74. Diunduh 13 Juni 2012.

Felicia Kurniawan. 2002. Sikap dan perilaku seksual mahasiswa disalah satu perguruan tinggi swasta di jakarta. Atma Jaya, 2(1): 201-211.

Fisher D.L. 1994. Jalan Keluar Dari Jerat Masturbasi. Yogyakarta:Yayasan Andi. hal 144-8.

Gunarsa. 1999. Psikologi Praktis Anak Remaja dan Keluarga. Jakarta: PT. BPK Mulia. hal 67-88.

Guyton A. C. & Hall, J. E. 1997. Fungsi reproduksi dan hormonal pria (dan kelenjar pineal). Dalam : buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Editor : Irawati Setiawan. Jakarta : EGC. hal. 933-42,1272-9.

Hurlock E.B. 2000. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan; Penterjemah: Istiwidayanti. Jakarta : Erlangga.

Kaplan H.I., dkk. 1997. Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis, edisi 7. Jakarta: Andi. hal. 87-9,96-102.

Kartono K. 2000. Mitos masturbasi dan faktanya. Jakarta: PT. Bina Favorit Press. hal 44-68.

Kesrepro info. 2008. Perilaku seksual. http://www.kesrepro.info/?q=node/383 diunduh 13 maret 2012.


(6)

77

Luthfie R.E. 2008. Seksualitas Remaja, http.//www.bkkbn.go.id. diunduh 18 maret 2012.

Meita Dhamayanti. 2009. Overview adolescent health problems and services. http://www.idai.or.id/remaja/artikel.asp?q=200994155149. Diunduh 20 Januari 2012.

Rois Husnur Ridho. 2008. Hubungan antara harga diri dan dukungan sosial dengan

intensi perilaku onani pada remaja laki-laki.

http://etd.eprints.ums.ac.id/1961/1/F100040008.pdf. diunduh 16 Januari 2012 Sarwono S.W. 2004. Psikologi Remaja, edisi 4. Jakarta: PT.Radja Grafindo Persada. hal 34-76.

Soekidjo Notoatmodjo. 2007. Promosi kesehatan & ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. hal 69-82.

Sri Noor Verawaty & Liswidyawati Rahayu. 2011. Merawat dan menjaga kesehatan seksual pria. Bandung : Grafindo Media Pratama. hal 53-79.

Sternin J., Robert C. 2000 . The Power of Positive Deviancy 2nd ed. Albany: Linkages. hal. 74-75.

U.S. Census Bureau. 2010. World midyear population by age and sex for 2010. http://www.census.gov/cgi-bin/broker. diunduh 22 Maret 2012.

Zilmahram. 2008. Apakah masutbasi tergolong obsessive. http://apakah-masturbasi- tergolong-obsessive.html. Diunduh 23 Mei 2012.