Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang Masturbasi di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009

(1)

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG MASTURBASI DI LINGKUNGAN III KELURAHAN LABUHAN DELI

KECAMATAN MEDAN MARELAN TAHUN 2009

OLEH

MIRA INDRAYANI NIM : 0851O2075

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

MEDAN 2008 / 2009


(2)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2009 Mira Indrayani

Pengetahuan dan sikap remaja tentang masturbasi dilingkungan III Kelurahan labuhan deli kecamatan medan marelanTahun 2009 Vi + 31 halaman + 3 tabel + 1 skema + 7 lampiran

ABSTRAK

Pemuasan diri sendiri secara seksual tanpa koitus biasanya dengan tangan atau benda lain sering dilakukan oleh muda-mudi dalam perkembangan fisik dan psikoseksualnya. Penyimpangan ini tidak disebabkan oleh kelainan psikis akan tetapi sebaliknya kadang-kadang dapat menimbulkan konflik emosional dikemudian hari karna merasa bersalah dan merasa berdosa. Penelitian pada masyarakat barat menemukan 95% laki-laki dan 70% wanita melakukan masturbasi. Di Indonesia sebuah survey yang dilaksanakan di 7 kota besar di Indonesia menunjukan hasil 93% pria dan 56 % wanita pada masa awal pubertas melakukan masturbasi. Studi oleh pilar PKBI pada tahun 2005 menunjukan 4,7% responden sikap positif sedangkan 35,8 sikap sedang dan 59,4 bersikap kurang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap remaja tentang masturbasi diLingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan.penelitian ini dilakukan diLingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan. Desain dalam penelitian ini adalah deskritif.Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 81 responden dengan menggunakan metode total sampling. Dari hasil penelitian didapatkan dari 81 responden paling banyak berpengetahuan baik yaitu sebanyak 52 orang (64,2%), berpengetahuan cukup 24 orang (29,6%),dan paling sedikit responden yang berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 5 orang(6,2% ). Berdasarkan penelitian tentang sikap responden, lebih banyak responden bersikap positif yaitu sebanyak 77 orang (95,1%) dan yang bersikap negatif yaitu 4 orang (4,9% ).Dari hasil penelitian ini diharapkan responden perlu menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan agar mempunyai pengetahuan yang lebih baik lagi dengan cara rajin membaca buku dan mengikuti penyuluhan-penyuluhan serta diharapkan selalu bersikap .yang positif.

Kata kunci: pengetahuan,sikap, masturbasi


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Masturbasi Di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009.

Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah penulis banyak mengalami kesulitan, akan tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Untuk itu perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Gontar A. Siregar, SpPD-KGEH selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. dr. Murniati Manik, MSc, SpKK selaku ketua program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

3. Dina Indarsita M.Kes selaku dosen pembimbing materi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah yang telah memberikan arahan dan bimbingan.

4. Seluruh dosen, staf dan pegawai admistrasi program studi D-IV Bidan Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

5. Kepada ayahanda dan ibunda tercinta yang telah banyak membantu baik moril maupun materil dan memberikan dorongan dan semangat serta doa sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan.


(4)

6. Kepada kakak,adik-adik,orang tercinta dan sahabat yang telah memberikan dorongan dan semangat serta doa sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan.

7. Rekan-rekan di D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini khususnya Ratna,Apni dan Rummy.

8. Sobat-sobat yang telah banyak membantu penulisan Karya Tulis Ilmiah Ini khususnya Netty Herawaty, Ricci Erica, Ika Suherlin, Rahmawani Fauza, Lidya Metalia.

9. Seluruh pihak yang turut ambil andil dalam selesainya Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun susunan bahasanya, untuk itu penulis mengharapkan saran dan bimbingan dari pembaca yang dapat membangun kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis pada khususnya. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2008


(5)

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

DAFTAR SKEMA ... vi

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Pengetahuan ... 7

B. Remaja ... 9

C. Sikap ... 11

D. Masturbasi ... 17

BAB III : KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL 22

A. Kerangka Konsep ... 22

B. Defenisi Operasional ... 23

BAB IV : METODE PENELITIAN ... 25

A. Desain Penelitian ... 25

B. Populasi dan Sampel ... 25

C. Tempat Penelitian ... 25

D. Waktu Penelitian ... 26

E. Etika Penelitian ... 26

F. Alat Pengumpulan Data ... 27

G. Prosedur Pengumpulan Data ... 27

H. Analisa Data ... 28

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30

A. Hasil Penelitian ... 30

B. Pembahasan ... 33

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN ... 36

A. Kesimpulan ... 36

B. Saran ... 36

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 5.A.1. Distribusi frekuensi karakteristik responden

di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli kecamatan

Medan Marelan Tahun 2009 ... 30 Tabel 5.A.2. Distribusi kategori pengetahuan responden tentang masturbasi

di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli kecamatan

Medan Marelan Tahun 2009 ... 32 Tabel 5.A.3. Distribusi kategori sikap tentang masturbasi

di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli kecamatan


(7)

DAFTAR SKEMA

Halaman Skema 1 : Kerangka Konsep... 22


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Fomulir Persetujuan

2. Lembar Kuesioner Penelitian 3. Surat Konten Validity

4. Surat Izin penelitian dari D-IV Bidan Pendidik 5. Surat Balasan Izin Penelitian

6. Jadwal Kegiatan 7. Daftar Konsul


(9)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2009 Mira Indrayani

Pengetahuan dan sikap remaja tentang masturbasi dilingkungan III Kelurahan labuhan deli kecamatan medan marelanTahun 2009 Vi + 31 halaman + 3 tabel + 1 skema + 7 lampiran

ABSTRAK

Pemuasan diri sendiri secara seksual tanpa koitus biasanya dengan tangan atau benda lain sering dilakukan oleh muda-mudi dalam perkembangan fisik dan psikoseksualnya. Penyimpangan ini tidak disebabkan oleh kelainan psikis akan tetapi sebaliknya kadang-kadang dapat menimbulkan konflik emosional dikemudian hari karna merasa bersalah dan merasa berdosa. Penelitian pada masyarakat barat menemukan 95% laki-laki dan 70% wanita melakukan masturbasi. Di Indonesia sebuah survey yang dilaksanakan di 7 kota besar di Indonesia menunjukan hasil 93% pria dan 56 % wanita pada masa awal pubertas melakukan masturbasi. Studi oleh pilar PKBI pada tahun 2005 menunjukan 4,7% responden sikap positif sedangkan 35,8 sikap sedang dan 59,4 bersikap kurang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap remaja tentang masturbasi diLingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan.penelitian ini dilakukan diLingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan. Desain dalam penelitian ini adalah deskritif.Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 81 responden dengan menggunakan metode total sampling. Dari hasil penelitian didapatkan dari 81 responden paling banyak berpengetahuan baik yaitu sebanyak 52 orang (64,2%), berpengetahuan cukup 24 orang (29,6%),dan paling sedikit responden yang berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 5 orang(6,2% ). Berdasarkan penelitian tentang sikap responden, lebih banyak responden bersikap positif yaitu sebanyak 77 orang (95,1%) dan yang bersikap negatif yaitu 4 orang (4,9% ).Dari hasil penelitian ini diharapkan responden perlu menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan agar mempunyai pengetahuan yang lebih baik lagi dengan cara rajin membaca buku dan mengikuti penyuluhan-penyuluhan serta diharapkan selalu bersikap .yang positif.

Kata kunci: pengetahuan,sikap, masturbasi


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemuasan sendiri secara seksual tanpa koitus biasanya dengan tangan atau benda lain, sering dilakukan oleh muda-mudi dalam perkembangan fisik dan psikoseksualnya. Penyimpangan ini tidak disebabkan oleh kelainan psikis akan tetapi sebalik nya kadang-kadang dapat menimbulkan konflik emosional dikemudian hari karna merasa bersalah dan merasa berdosa (Sarwono, 2005).

Masturbasi adalah salah satu prilaku seks yang dilakukan dengan cara merangsang alat kelamin sendiri untuk mendapatkan kepuasan seks. belakangan ini teryata masturbasi tidak hanya trend dilakukan remaja pria saja, tetapi wanita pun melakukannya. Masturbasi merupakan bagian yang lazim dari perkembangan seksual (Liewellyn, 2005).

M. Rasyid ( 2007 ) mengatakan 50% remaja wanita melakukan masturbasi. Penelitian pada masyarakat barat menemukan 95% laki-laki dan 70% wanita pernah melakukan masturbasi dan ini sering terjadi pada masa awal pubertas. Penyebab lebih rendahnya wanita bermasturbasi dibanding pria karena wanita biasanya lebih mudah menyalurkan hasrat seksualnya secara psikis, sedangkan menurut penelitian Dianawati ( 2006 ) sekitar 90% laki-laki bermasturbasi perempuan kira-kira 20-60%.


(11)

Menurut Oliver dan Hyde (2004) menemukan bahwa dari 177 pelajar laki-laki pada suatu sekolah menengah 96% diantaranya sering melakukan melakukan masturbasi setiap hari. Berbeda dengan 165 pelajar perempuan suatu sekolah menengah yang hanya 21% diantaranya pernah melakukan masturbasi.

Menurut Kinsey di Amerika serikat, menunjukan hampir semua pria dan tiga perempat dari semua wanita melakukan masturbasi. Sedangkan menurut Oreo mendapatkan bahwa 83% dari remaja laki-laki dan 38% dari remaja perempuan melakukan masturbasi, 46,62% melakukan masturbasi antara 1 sampai 2 kali sebulan, sejumlah 10,98% melakukannya sebanyak 1 sampai 2 kali seminggu atau kira-kira 4 sampai 8 kali sebulan bahkan sebanyak kira-kira 1,35% melakukan masturbasi setiap hari, Di Indonesia sebuah survey yang dilaksanakan di 7 kota besar di Indonesia menunjukan hasil 93% pria dan 56 % wanita pada masa awal pubertas melakukan masturbasi (Achmanto M,2008).

Lip Wijayanto ( 2006 ) yang melakukan penelitian pada mahasiswa di Yogyakarta mengatakan diantara 1.600 responden yang berusia 17-23 tahun hanya 3 orang yang mengaku sama sekali belum pernah melakukan kegiatan seks termasuk juga masturbasi.

Menurut Cristina Handayani (2008) yang melakukan penelitian berdasarkan tingkat pengetahuan mahasiswa di SMU Darmawangsa Medan tahun 2008 menemukan 56% dari 25 responden berpengetahuan baik tentang masturbasi, 32% berpengetahuan cukup dan 12% berpengetahuan kurang.


(12)

Pada penelitian yang dilakukan oleh Qomariyah pada siswa kelas 1 SMP Jakarta Selatan pada tahun 2002 di temukan 31% siswa perempuan berpengetahuan baik dan 24,6 siswa laki-laki yang berpengetahuan baik dan 21,9 siswa perempuan bisa melakukan masturbasi dan laki-laki yang dapat melakukan masturbasi sebanyak 16,7%.

Studi yang dilakukan oleh pilar PKBI Jawa Tengah pada tahun 2005 menunjukan sebanyak 4,7% responden memounyai sikap yang baik, 35,8% responden mempunyai sikap sedang dan lebih dari setengah responden yaitu 59,4% memiliki sikap yang kurang baik. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sarwono sikap remaja terhadap onani/masturbasi 15% setuju, 3% cukup setuju dan 81,8% cenderung kurang setuju sampai sangat tidak setuju.

Sebagian besar pria yang melakukan masturbasi cenderung melakukannya lebih sering dibandingkan wanita. penyebab anak laki-laki lebih cenderung melakukan masturbasi antara lain nafsu laki-laki yang gampang melonjak. Penelitian menunjukan bahwa masturbasi aman. Satu-satunya masalah adalah bila orang merasa berdosa melakukannya, sehinga setelah melakukannya akan timbul rasa bersalah. Secara medis tidak ada kerugian dari melakukan masturbasi namun tentu saja akan membahayakan tubuh jika mengunakan alat-alat yang bisa menimbulkan iritasi (Achmanto, 2008)


(13)

Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang dimana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat kelompoknya, dalam lingkungan seseorang akan memperoleh pengalaman yang akan berpengaruh pada cara berpikir seseorang (Nasution,1999).

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik ingin melakukan penelitian tentang pengetahuan dan sikap remaja tentang masturbasi di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan tahun 2008.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah yaitu “Bagaimanakah Pengetahuan dan sikap Remaja tentang Masturbasi Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009”.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Pengetahuan dan sikap remaja tentang masturbasi di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009.

2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui karakteristik remaja di Ligkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan.


(14)

2. Untuk mengetahui pengetahuan remaja di lingkungan III kelurahan

labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan. 3. Untuk mengetahui sikap remaja tentang masturbasi di Lingkungan III

Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan

D. Manfaat Penelitian 1. Pelayanan Kesehatan

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi yang berguna bagi pelayanan serta konseling kesehatan khususnya pelayanan kepada remaja agar lebih mengerti tentang masturbasi dan dampak yang disebabkan oleh masturbasi.

2. Manfaat bagi perkembangan ilmu kebidanan

Untuk meningkatkan ilmu kebidanan dan sebagai masukan dari peneliti khusus nya pengetahuan tentang masturbasi

3. Bagi institusi pendidikan

Sebagai wahana kepustakaan bagi institusi pendidikan tetang pengetahuan dan sikap remaja tentang masturbasi dan dapat menjadi bahan bacaan dan menambah pengetahuan.

4. Bagi peneliti

Menambah wawasan dalam meakukan penelitian dan aplikasi keilmuan terhadap masalah-masalah yang ada dilapangan.


(15)

5. Bagi responden ( Remaja )

Memberikan informasi mengenai prilaku masturbasi dan diharapkan para remaja bisa hidup dengan prilaku seksuallitas yang baik dan tidak menyimpang


(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGETAHUAN 1. Definisi

Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia: indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba, sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003).

2. Tingkat pengetahuan

Pengetahuan atau kongnitif mempunyai 6 tingkat yaitu :

a. Tahu ( know )

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima “tahu“, merupakan tingkatan yang paling rendah.

b. Memahami (comprehension )

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasi materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan untuk mengunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil


(17)

(sebanarnya) dan mengunakan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (Syhthesis)

Menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis itu dalah suatu kemampuam untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penelitian terhadap suatu materi atau objek (Notoatmodjo, 2003).

3. Pengukuran pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan diatas (Notoadmojo, 2003)

a. Tingkat pengetahuan baik bila skor atau nilai 76-100 % b. Tingkat pengetahuan cukup bila skor atau nilai 56-75 %


(18)

B. REMAJA

Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai perubahan fisik, emosi dan psikis. Pada masa remaja terjadi perubahan fisik secara cepat yang tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan.

1. Ciri-ciri Perkembangan Remaja

Menurut ciri perkembangannya masa remaja dibagi menjadi tiga tahap yaitu : Masa Remaja awal (10-12 tahun), Masa Remaja tengah ( 13-15 tahun ), Masa Remaja Akhir ( 16-19 tahun )

• Ciri tahap remaja awal

Ciri-ciri remaja tahap yaitu : Lebih dekat dengan teman sebaya, Ingin bebas, Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir abstrak

• Ciri tahap remaja tengah

Mencari identitas diri ,Timbulnya Keinginan untuk kencan ,Mempunyai rasa cinta yang mendalam Mengembangkan kemampuan berpikir abstrak, Berkhayal tentang aktifitas seks

• Ciri tahap remaja akhir

Pengungkapan kebebasan diri,Lebih selektif dalam mencari teman sebaya,Mempunyai citra jasmani diri nya,Dapat mewujutkan rasa cinta yanng mendalam,Dapat berpikir abstrak


(19)

2. Perubahan fisik pada masa remaja

a. Tanda-tanda seks primer yaitu yang berhubungan langsung dengan organ seks. - Terjadinya haid pada masa remaja putri

- Terjadinya mimpi basah pada remaja laki-laki b. Tanda-tanda seks sekunder

- Pada remaja laki-laki terjadi perubahan suara, tumbuhnya jakun, penis dan buah zakar bertambah besar terjadinya ereksidanm ejakulasi, dada lebih besar, badan berotot, tumbuhnya kumis, dan rambut disekitar kemaluan. - Pada remaja putri pinggul melebar, pertumbuhan rahim dan vagina,

payudara membesar, tumbuhnya rambut disekitar ketiak dan kemaluan. 3. Perubahan kejiwaan pada masa remaja

a. Perubahan emosi, sehingga remaja menjadi - Sensitif

- Agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan luar yang berpengaruh b. Perkembangan intelegensia sehingga remaja menjadi

- Mampu berpikir abstrak, senang memberikan kritik

- Ingin mengetahui hal-hal baru sehingga muncul prilaku ingin mencoba-coba. Prilaku ingin mencoba-coba hal-hal baru ini jika didorong oleh rangsangan seksual dapat membawa remaja masuk pada hubungan seks pranikah dengan segala akibatnya. ( Dep-Kes 2002)


(20)

C. SIKAP

1. Pengertian Sikap

Terdapat beberapa pendapat diantara para ahli apa yang dimaksud dengan sikap itu. Ahli yang satu mempunyai batasan yang lain bila dibandingkan dengan ahli yang lainnya. Untuk memberikan gambaran tentang hal ini, diambil beberapa pengertian yang diajukan oleh beberapa ahli, antara lain :

- Thustone berpendapat bahwa sikap merupakan suatu tindakan afeksi, baik bersifat positif maupun negatife dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis seperti : simbul, prase, slogan, orang, lembaga, cita-cita dan gagasan (Zuriah, 2003).

- Howard kenle mengemukakan, bahwa sikap merupakan kecendrungan (tendensy ) untuk mendekati approach) atau menjauhi (avoid) atau melakukan sesuatu baik secara positif maupun negatifterhadap suatu lembaga, peristiwa, gagasan atau konsep.

- Paul massen, dkk,dan david krech. Berpendapat sikap itu merupakan suatu system dari tiga komponn yang saling berhubungan, yaitu kongnisi (pengenalan) feeling (perasaan), dan action tendency (kecendrungan untuk bertindak (Yusuf, 2006).

Dari pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sikap adalah kondisi mental relative menetap untuk merespon suatu objek atau perangsang tertentu yang mempunyai arti, baik bersifat positif, netral atau negative, mengangkat aspek-aspek kongnisi, afeksi dan kecendrungan untuk bertindak.


(21)

- Paul massen, dkk,dan david krech. Berpendapat sikap itu merupakan suatu system dari tiga komponn yang saling berhubungan, yaitu kongnisi (pengenalan) feeling (perasaan), dan action tendency (kecendrungan untuk bertindak (Yusuf, 2006).

Dari pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sikap adalah kondisi mental relative menetap untuk merespon suatu objek atau perangsang tertentu yang mempunyai arti, baik bersifat positif, netral atau negative, mengangkat aspek-aspek kongnisi, afeksi dan kecendrungan untuk bertindak.

2. Unsur ( komponen ) sikap

Berkaitan dengan pengertian diatas pada umumnya pendapat yang banyak diikuti adalah bahwa sikap itu mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap, yaitu:

a. Komponen kognitif (komponen perceptual), yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana persepsi orang terhadap objek sikap. Merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap. Berisi persepsi dan kepercayaan yang dimiliki individu mengenai sesuatu. Seringkali komponen kongnitif disamakan dengan pandangan ( opini ) apabila menyangkut masalah issu atau

problem controversial.

b. Komponen afektif (komponen emosional), yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau rasa tidak senang terhadap objek sikap. Rasa senang merupaka hal yang positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang


(22)

negatif. Komponen ini menunjukan arah sikap yaitu positif dan negatif. Merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan menyangkut masalah emosi. Aspek emosional ini yang biasa nya berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pegaruh yang mungkin akan mengubah sikap seseoarang. Komponen afeksi disamakan dengan perasaan yang dimilikiterhadap sesuatu.

c. Komponen konatif (komponen prilaku, atau action componen), yaitu komponen yang berhubungan dengan kecendrungan bertindak terhadap objek sikap. komponen ini menunjukan intensitas sikap, yaitu menunjukan besar kecilnya kecendrungan bertindak atau berprilaku seseorang terhadap objek sikap. Merupakan aspek kecendrungan berprilaku sesuai dengan sikap yang dimiliki seseoarang. Berisi tendensi untuk bertindak atau bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu dan berkaitan dengan objek yang dihadapi. Adalah logis untuk mengharapkan bahwa sikap seseorang dicerminkan dalam bentuk tendensi perilaku terhadap objek (triadic scheme) (Yusuf, 2006).

3. Berbagai kategori sikap

a. Menurut Heri purwanto, Sikap terdiri dari :

1. Sikap positif, kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, menghadapkan objek tertentu.

2. Sikap negatif, terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai objek tertentu (Zuriah, 2003).


(23)

a. Menerima (receiving)

Menerima diartkan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek). Misalnya sikap orang terhadap gizi dapat dilihat dari kesediaan dan perhatian orang itu terhadap ceramah-ceramah tentang gizi. b. Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dan sikap. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, lepas dari pekerjaan itu benar apa salah adalah berarti orang tersebut menerima ide tersebut.

c. Menghargai (Valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi tingkat tiga. Misalnya seorang ibu yang mengajak ibu lain (tetangga, saudara, dan sebagainya) untuk pergi menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah bukti bahwa ibu tersebut telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak

d. Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dipilihnya dengan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi. Misalnya seorang ibu mau menjadi akseptor KB, meskipun mendapat tantangan dari mertua atau orang tuanya sendiri


(24)

Sikap dapat dibentuk atau berubah melalui 4 maca cara, yakni :

a. Adopsi, kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadi berulang dan terus-terusan, lama kelamaan secara bertahap kedalam diri individu dan mempengaruhi terbentuknya sikap.

b. Diferensiasi, dengan berkembangnya intelegensi, bertambahnya pengalaman, sejalan dengan bertambahnya usia, maka ada hal-hal yang tadinya diangap sejenis sekarang dipandang tersendiri lepas dari jenisnya. Terdapatnya objek tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula.

c. Intelegensi, tadinya secara betahap dimulai dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan suatu hal tertentu.

d. Trauma, pengalaman yang tiba-tiba mengejutkan yang meninggalkan kesan mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan. Pengalaman-pengalaman yang traumatis dapat juga menyebabkan terbentuknya sikap (Azwar, 2007 )

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya sikap

a. Faktor intern yaitu : Faktor-faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan sendiri. Kita tidak dapat menangkap seluruh rangsang dari luar melalui persepsi, oleh karena itu kita harus memilih rangsang-rangsang mana yang akan kita teliti dan mana yang harus dijauhi. Pilihan ini ditentukan oleh motif-motif dan kecendrungan-kecendrungan dalam diri kita.


(25)

b. Faktor ekstern : yang merupakan faktor diluar manusia, yaitu : 1. Sifat objek yang dijadikan sasaran sikap

2. Kewibawaan orang yang mengemukakan sikap tersebut. 3. Sikap orang / kelompok yang mendukung sikap tersebut.

4. Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap. 5. Situasi pada saat sikap dibentuk ( Purwanto, 1999 )

5. Pengukuran Sikap

Dalam pengukuran sikap ada beberapa macam cara yang pada garis besarnya dapat dibedakan secara langsung dan secara tidak langsung. secara langsung yaitu subjek secara langsung dimintai pendapat bagamaimana sikapnya terhadap sesuatu masalah atau hal yang diharapkan kepadanya. Dalam hal ini dapat dibedakan langsung yang tidak berstruktur dan langsung berstruktur. Secara langsung yang tidak berstruktur misalnya mengukur sikap dan survey. Sedangkan secara langsung yang berstruktur yaitu pengukuran sikap dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sedemikian rupa dalam suatu alat yang telah ditentukan dan langsung dibedakan kepada subjek yang diteliti (Arikunto, 2002)

6. Pengukuran sikap model likert

Pengukuran sikap model likert juga dikenal dengan pengukuran sikap skala likert, karena likert dalam mengadakan pengukuran sikap juga mengunakan skala. Skala likert dikenal sebagai summated ratings method (Hidayat, 2007).


(26)

Dalam menciptakan alat ukur likert juga menggunakan petanyaan-pertanyaan tersebut. Subjek yang diteliti disuruh memilih salah satu dari lima alternatife jawaban yang disediakan. Empat alternatif jawaban yang disediakan oleh linkert adalah : Pernyataan positif Pernyataan negatif

1. Sangat setuju : 4 1. Sangat setuju : 1

2. Setuju : 3 2. Setuju : 2

3. Tidak setuju : 2 3. Tidak setuju : 3 4. Sangat tidak setuju : 1 4. Sangat tidak setuju : 4

Dalam skala likert, Item ada yang bersifat favorable (baik/positif/tidak mendukung) terhadap masalah yang diteliti, sebaliknya ada pula yang bersifat

Unfavorable (tidak baik/negative/mendukung) terhadap masalah yang diteliti. Jumlah

item yang positif maupun yang negative sebaiknya harus seimbang atau sama (Machfoedz, 2007 )

Corak khas dari skala likert ialah bahwa mangkin tinggi skort yang diperoleh oleh seseorang, merupakan indikasi bahwa orang tersebut sikapnya semangkin positif terhadap objek tersebut, demikian sebaliknya (Zuriah, 2003)

D. Masturbasi 1. Pengertian

Masturbasi secara umum didefenisikan sebagai rancangan yang disengaja yang dilakukan pada organ genital untuk memperoleh kenikmatan dan kepuasan sexual. Masturbasi ialah menyalurkan hasrat seksual dengan cara merangsang alat


(27)

kelamin menggunakan gerakan tangan atau lainnya (Rasyid M. 2008) dan menurut Boyke masturbasi adalah stimulasi organ genital (seks), biasanya dengan tangan tanpa melakukan hubungan intim.Bagi laki-laki Masturbasi adalah dengan merangsang penis dengan mengusap atau mengosok-gosoknya sedangkan pada perempuan mengesek-gesek daerah kemaluan terutama klitoris dan vagina.

Tujuan utama masturbasi adalah mencari kepuasan atau melepas keinginan nafsu sexual dengan jalan tanpa bersenggama. Akan tetapi masturbasi tidak dapat memberika kepuasan yang sebenarnya. Berbeda dengan senggama yang dilakukan oleh dua orang yang berlainan jenis. Bentuk penyalahgunaan seksual ini berupa merangsang alat kelaminnya sendiri secara manual (dengan tangan), meskipun demikian bisa juga proses masturbasi ini dilakukan oleh dua orang.( M.Rasyid. 2007)

2. Alasan dan penyebab kaum remaja melakukan masturbasi

Adapun alasan dan penyebab remaja melakukan masturbasi adalah akibat putus cinta/patah hati, tidak berani melakukan senggama dengan pasangannya, fantasi dengan tokoh yang diidamkan, kondisi keluarga yang berantakan, sekedar coba-coba, hanya sekedar iseng, terpengaruh oleh teman, cari pengalaman, gengsi, dan dorongan yang memuncak dari nafsu seks akibat perkembangan hormon seks atau rangsangan seks yang begitu inten dari luar berupa : buku-buku, gambar porno, film biru dan lain-lain (M.Rasyid. 2008).


(28)

3. Penggolongan masturbasi

a). Masturbasi sendiri (Auto Masturbation)

Stimulasi genital dengan menggunakan tangan, jari, atau menggesek– gesekan pada suatu objek.

b). Masturbasi bersama (Mutual Masturbation)

Stimulasi genital yang dilakukan dengan berkelompok yang biasanya didasari oleh rasa bersatu, sering bertemu, dan kadang–kadang meluaskan kegiatan–kegiatan mereka pada pencurian dan pengrusakan.

c). Masturbasi psikis

Pencapaian orgasme melalui fantasi dan rangsangan audio visual.

Menurut Capri 1973, menggolongkan kegiatan masturbasi kedalam kelompok besar yaitu :

1). Masturbasi yang normal, meliputi pembebasan psikologi, ketegangan sexual pada masa anak – anak muda yang normal, dilakukan tidak berlebihan.

2). Masturbasi yang Neurotik, Meliputi masturbasi yang dilakukan terlalu banyak merasuk jiwa.

4. Dampak Masturbasi

Setiap melakukan masturbasi selalu merasa bersalah dan tertekan, mereka yang sudah terbiasa melakukan masturbasi akan banyak menghadapi gangguan fisik dan psikis.

Masturbasi menimbulkan efek samping pada fisik, seperti : cepat lelah, pandangan kabur, gangguan pada alat vital.


(29)

a. Dampak Fisik

Masturbasi menimbulkan efek samping pada fisik, seperti : cepat lelah, gangguan pada alat vital.

b. Dampak Psikis

Menjadi stress, gelisah, kecemasan berlebihan kurang percaya diri, berdosa dan adanya dihantui rasa takut.

Kondisi itulah yang mengancam jiwanya karena ia terbiasa terobsesi bahkan tidak percaya diri atau berfikir tidak perawan lagi.Karna cara pemuasan nafsu seksual yang terlalu murah dan terlalu mudah, sehingga daya tahan psikis semakin lemah. Psikologi mengangap masturbasi pada masa kanak-kanak dan menganggap masturbasi pada masa kanak-kanak dan dewasa merupakan gejala abnormal karena sebagai gejala kematangan seksual yang terlalu dini, perbuatan ini merupakan bentuk manipulasi alat kelamin untuk mendapat kepuasan seks atau orgasme dan kepuasan tersebut hanyalah kepuasan semu belaka (M.Rasyid, 2008)

5. Pencegahan masturbasi

Beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk menghindari kebiasaan masturbasi terutama dikalangan remaja antara lain :

a). Memperbanyak aktifitas positif

b). Menghindari suasana sepi di dalam rumah atau kost c). Olahraga teratur


(30)

e). Membuang koleksi film porno atau bacaan, majalah yang menggairahkan f). Memperkuat daya kemauan agar tidak melakukan hal negatif.

g ).Bagi yang pernah melakukan masturbasi jangan pernah mencobanya karena akan

ketagihan h ). Menyenggarakan pernikahan


(31)

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep yang akan diteliti yaitu pengetahuan dan sikap remaja tentang masturbasi dilingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan.

Skeme 1 : Kerangka Konsep Pengetahuan remaja

tentang masturbasi

Sikap remaja tentang masturbasi

Masturbasi - Pengertian - Penyebab - Pengolongan - Dampak - Pencegahan


(32)

B. Defenisi Operasional NO Variabel

penelitian

Defenisi operasional Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala ukur

1. Pengetahuan Adalah segala sesuatu

yang diketahui oleh remaja, mengenai :

1.Pengertian masturbasi 2.Penyebab masturbasi 3.Pengolonggan masturbasi 4.Dampak masturbasi 5.Pencegahan masturbasi Kuesioner • Pertanyaan No: 1-5 • Pertanyaan No: 6-9 • Pertanyaan No: 10-11 • Pertanyaan No: 12-17 • Pertanyaan No: 18-20

Chek list 1. Baik apabila skor

jawaban 76-100%/ menjawab benar 14-20 soal. 2. Cukup apabila skor jawaban –55-75% / menjawab benar 7-13 soal.

3. Kurang

apabila skor jawaban < 55% / jawaban yang benar <11

Ordinal

Sikap Adalah tanggapan remaja

berdasarkan hasil penalaran atau pengolahan terhadap informasi twentang masturbasi serta keyakinan yang ada tentang masturbasi

Pertanyaan sikap yang positif yaitu sikap yang baik

• Dengan melakukan

masturbasi dapat menimbulkan rasa bersalah pada diri sendiri

• Remaja tidak dianjurkan

masturbasi karna dapat merusak mental

• Dengan melakukan

banyak aktifitas positif seperti olahraga dapat menghindarkan keinginan masturbasi

• Tidak menonton film

porno dapat menghindari diri untuk masturbasi

• Dengan menikah bisa

menjauhi masturbasi

Kuesioner Pertanyaan tentang sikap No. 1-10 Pertanyaan No. 1 Pertanyaan No. 2 Pertanyaan No. 3 Pertanyaan No. 4 Pertanyaan No. 5

Chek list Nilai sikap positif

meliputi bila rentang skor 21-40 ( > 50% )dari hasil

penjumlahan pertanyaan sikap yang dijawab responden. Nilai sikap negatif meliputi:

bila rentang skor 0-20 (< 50% ) dari hasil penjumlahan pertanyaan sikap yang dijawab responden.


(33)

NO Variabel penelitian

Defenisi operasional Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala ukur Pertanyaan sikap yang

negatif yaitu : sikap yang tidak baik

• Saat mengalami hasrat

seksual yang

memunjak maka akan melampiaskannya dengan melakukan masturbasi

• Dengan melakukan

masturbasi dapat menghindari diri dari perzinaan

• Mengkoleksi film

porno atau bacaan porno dan majalah yang menggairahkan merupakan suatu hal yang wajar

• Masturbasi pada

remaja merupakan suatu hal yang wajar

• Masturbasi merupakan

hal yang menyenangkan

Kuesioner pertanyaan tentang sikap no 6-10 Pertanyan no 6 Pertanyaan No. 7 Pertanyaan No. 8 Pertanyaan No. 9 Pertanyaan No. 10


(34)

BAB 4

METODE PENELITIAN

A. Desain penelitian

Penelitian ini menggunakan desain Deskriptif. Desain ini digunakan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap remaja tentang masturbasi di lingkungan III kelurahan labuhan deli kecamatan medan marelan tahun 2008.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan objek penelitian remaja berusia 13-23 tahun dan belum menikah. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan remaja di lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan yaitu sebanyak 81 orang

2. Sampel

Tekhnik pengambilan sampel yaitu total samplimg dimana jumlah sampel berjumlah 81 orang.

C. Tempat penelitian

Peneliti mengadakan penelitian di daerah Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan


(35)

D. Waktu penelitian

Peneliti mengadakan penelitian ini mulai bulan Desember 2008 sampai bulan April 2009.

E. Etika Penelitian

Penelitian dilakukan setelah mendapat persetujuan karya tulis ilmiah dari institusi pendidikan yaitu dari ketua program D-IV Bidan Pendidik Fakulatas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan mengajukan permohonan izin penelitian kepada kepala lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan. Setelah mendapat izin baru lembar persetujuan diberi kepada responden, tujuannya adalah subjek mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti selama mengumpulkan data. Apabila subjek bersedia untuk diteliti maka harus menandatangani lembar persetujuan, jika subjek menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghargai haknya. Untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek, peneliti tidak akan mencantumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data atau kuesioner yang diisi oleh subjek. Lembar tersebut hanya diberi nomor kode tertentu. Kerahasiaan yang diberikan oleh subjek dijamin oleh peneliti.


(36)

F. Alat Pengumpulan Data 1. Kuesioner penelitian

Untuk memperoleh informasi responden, peneliti menggunakan alat pengumpulan dan data berupa fomulir karakteristik responden, kuesioner pengetahuan dan sikap remaja tentang masturbasi.

a. Karakteristik responden

Data demografi: Umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan sumber informasi. b. Kuesioner penelitian

Kuesioner tentang pengetahuan remaja tentang masturbasi yang meliputi : pengertian masturbasi, penyebab masturbasi, pengelompokan masturbasi, dampak masturbasi dan cara pencegahan masturbasi juga sikap remaja tentang masturbasi. c. Data sikap

Berupa pernyataan positif dan negatif yang mengunakan skala likert berupa pernyataan sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju.

Sebelum mengumpulkan data harus dilakukan uji coba dengan cara menguji validitas dengan cara uji validitas konten.

G. Prosedur pengumpulan data

Ada beberapa prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data penelitian ini yaitu : mendapatkan surat permohonan izin pelaksanaan penelitian dari program D IV Bidan Pendidik, kemudian mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada kepala Linkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan,


(37)

setelah mendapatkan persetujuan maka peneliti malakukan penyebaran kuesioner dengan cara rumah kerumah (mendatangi rumah responden) setelah itu menyatakan persetujuan responden menjadi responden secara sukarela jika calon responden bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (Informed consent). Menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada responden dan selanjutnya dipersilahkan untuk mengisi lembar kuesioner dengan jujur dan agar mengisi seluruh pertanyaan.

Peneliti mendampingi responden dalam pengisian untuk menjelaskan apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam pengisan kuesioner. Setelah kuesioner diisi, dikumpulkan kembali oleh peneliti dan diperiksa kelengkapannya sehingga data yang diperoleh terpenuhi.

H. Analisa Data

Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan pengolahan data secara komputerisasi dengan langkah-langkah berikut :

a. Editing

Melakukan pengecekan kelengkapan data yang terkumpul, bila terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam pengolahan data, diperiksa, diperbaiki dan dilakukan pendataan ulang terhadap responden.

b. Coding

Coding data dilakukan dengan cara memberikan kode pada setiap jawaban yang


(38)

c. Tabulating

Tabulating digunakan untuk menyusun dan menghitung hasil data serta

pengambilan kesimpulan data dimasukan dalam tabel distribusi frekuensi. Selanjutnya memasukan data kedalam komputer dan melakukan pengolahan data dengan cara komputerisasi.

d. Analisa Univariat

Statistik univariat adalah suatu prosedur untuk menganalisa data dari satu variabel yang bertujuan mengdeskripsikan suatu hasl penelitian(polit & hugler 2002 ) Pada penelitian ini,analisa data dengan metode statistik univariat akan digunakan utuk menganalisa pengetahuan dan sikap remaja tentang masturbasi. Hasil analisa data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase untuk melihat tingkat pengetahuan dan sikap responden.


(39)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1.Karakteristik responden

Tabel 5.A.1

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009

No Karakteristik Jumlah

N %

1 Usia

14-17 12 14,8

18-21 51 63,0

22-23 18 22,2

Jumlah 81 100

2 Pendidikan

Tidak tamat SD 1 1,2

SD 2 2,5

SMP 14 17,3

SMA 56 69,1

Perguruan Tinggi 8 9,9

Jumlah 81 100

3 Pekerjaan

PNS 3 3,7

Wiraswasta 22 27,2

Karyawan 19 23,5

Tidak bekerja 37 45,7

Jumlah 81 100

4 Sumber informasi media masa

Tidak pernah 16 19,8

Koran 22 27,2

Majalah 25 30,9

Buku pelajaran 7 8,6

Novel 11 13,6

Jumlah 81 100

5 Sumber informasi media elektronik

Tidak pernah 17 21,0

Televis 44 54,3

Internet 19 23,5

Radio 1 1,2


(40)

Berdasarkan hasil penelitian, Resonden yang berusia 14-17 tahun yaitu 12 orang (14,8%), berusia 18-21 tahun 51 orang (63,0%), 22-23 tahun 18 orang (22,2%).

Pendidikan terakhir Responden yaitu yang tidak sekolah 1 orang (1,2%), SMA yaitu 56 orang (69,1%).Tamat SD 2 orang (2,5%), SMP 14 orang (17,3%) , dan PT 8 orang (9,9%). Responden bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) 3 orang (3,7%), wiraswasta 22 orang (27,2%), karyawan 19 orang (23,5), tidak bekerja sebanyak 37 orang (45,7). Informasi tentang masturbasi diperoleh dari media masa

dari koran 22 orang (27,2%),majalah 25 orang (30,9 %), buku pelajaran 7 orang (8,6 %), novel 11 orang (13,6 %), dan yang tidak pernah mendapat kan informasi dari

media massa ada 16 orang (19,8 %).

Informasi yang diperoleh responden dari media elektronik yaitu dari televisi ada 44 orang (54,3%), internet 19 orang (23,5%), radio 1 orang (1,2%) dan responden yang tidak pernah mendapat kan informasi 17 orang (21,0%).


(41)

2. Pengetahuan responden

Tabel 5.A.2

Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Masturbasi Dilingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan

Medan Marelan Tahun 2009

No Pengetahuan Jumlah Persentase ( % )

1 Baik 52 64,2

2 Cukup 24 29,6

3 Kurang 5 6,2

Total 81 100

Pengetahuan responden tentang masturbasi adalah apa yang telah diketahui responden tentang masturbasi. Pengetahuan dikategorikan kurang baik, cukup dan baik. Setelah peneliti memberikan 20 pertanyaan tentang masturbasi, responden yang berpengetahuan kurang baik sebanyak 5 orang (6,2%) , yang berpengetahuan cukup

sebanyak 24 orang ( 29,6 ), yang berpengetahuan baik sebanyak 52 orang (64,2% ). 3. Sikap responden

Tabel 5.A.3

Distribusi Sikap Responden Tentang Masturbasi Dilingkungan III Kelurahanlabuhan Deli Kecamatan

Medan Marelan Tahun 2009

No Sikap Jumlah Persentase ( % )

1 Negatif 4 4,9

2 Positif 77 95,1


(42)

Sikap responden tentang masturbasi dikategorikan negatif dan positif. Berdasarkan distribusi jawaban pernyataan sikap tentang masturbasi, didapat data dari 81 orang responden mempunyai sikap yang negatif sebanyak 4 orang ( 4,9% ) lebih banyak yang bersikap positif yaitu sebanyak 77 orang (95,1%).

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti membahas untuk menjawab pertanyaan penelitian tentang pengetahuan, dan sikap remaja tentang masturbasi. Pembahasan yang peneliti maksud disini adalah membandingkan hasil penelitian yang dilakukan pada remaja di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan dengan teori dan penelitian orang lain.

1. Tingkat pengetahuan responden tentang masturbasi

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar pengetahuan reponden tentang masturbasi yaitu berpengetahuan baik yaitu sebanyak 52 orang (64,2%), hal ini disebabkan oleh mayoritas pendidikan responden SMA yaitu 56 orang (69,1%) dan darisegi usia mayoritas responden berusia 18-21 sebanyak 51 orang (63,0%).

Notoatmodjo (2005) berpendapat bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan berkembang menjadi ilmu apabila


(43)

memenuhi kriteria diantaranya mempunyai objek kajian, mempunyai metode pendekatan, dan bersifat universal (mendapatkan pengakuan secara umum).

Menurut Lukman dan Hendra (2008), bahwa tingkat pendidikan turut menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh. Pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik pula pengetahuannya. Sedangkan menurut Azwar (2007), pendidikan adalah persyaratan utama untuk membangun masyarakat berbasis pengetahuan dan pendidikan mempengaruhi pengetahuan. Pengetahuan responden rata-rata baik yaitu responden berpengetahuan baik sebanyak 52 orang ( 64,2% ) dari 81 responden jadi dapat kita lihat bahwa pendidikan meningkat kan pengetahuan,dan berdasarkan usia, Abu ahmadi menjelaskan bahwa memori daya ingat seseorang dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu umur. Dengan bertambahnya umur seseorang maka pengetahuan yang diperolehnya juga akan mengalami pertambahan tetapi pada umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau pengingatan suatu pengetahuan akan berkurang.

2. Sikap responden tentang masturbasi

Berdasarkan hasil penelitian sikap responden tentang masturbasi diLlingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan responden mayoritas bersikap positif yaitu sebanyak 77 orang (95,1%). Sikap positif ini disebabkan oleh pegetahuan responden yang mayoritas dengan latar belakang


(44)

pendidikan yang baik, responden mayoritas pendidikan SMA dan juga usia responden yang mayoritas berusia 18-21 tahun..

Menurut Azwar (2007) dengan berkembangnya intelegensi bertambahnya pengalaman sejalan dengan bertambahnya usia maka ada hal yang tadinya dianggap sejenis sekarang dipandang tersendiri lepas dari jenisnya terdapatnya objek tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula,

Howard kenle mengemukakan bahwa sikap merupakan kecenderungan untuk mendekati atau menjauhi atau melakukan sesuatu baik secara positif maupun negatif terhadap suatu lembaga, peristiwa, gagasan atau konsep dan menurut peneliti pengetahuan seseorang bisa mempengaruhi sikapnya.


(45)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian tentang pengetahuan dan sikap remaja tentang masturbasi di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan karakteristik paling banyak responden berusia18-21 tahun sebanyak 51 orang ( 63%),pendidikan responden SMA 56 orang ( 69,1%),responden paling banyak tidak bekerja yaitu 37 orang (37%), sumber informasi banyak diperoleh responden dari majalah 25 orang ( 30,9%)dan dari televisi 44 orang ( 54,3%). 2. Berdasarkan tingkat pengetahuan responden paling banyak berpengetahuan baik

yaitu sebanyak 52 orang ( 64,2%), dan yang berpengetahuan kurang 5 orang (6,2%).

3. Berdasarkan sikap responden lebih banyak bersikap positif yaitu sebanyak 77 orang ( 95,1% ) dan yang bersikap negatif yaitu 4 orang (4,9%)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diLingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan tahun 2009, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut :


(46)

1. Diharapkan kepada para remaja agar terus bisa meningkatkan pengetahuan-pengetahuan yang baik dengan cara rajin membaca buku pendidikan tentang seks dan mengikuti penyuluhan-penyuluhan yang diadakan untuk menambah wawasan.

2. Mempertahankan sikap positif yang telah dimiliki dan responden yang masih bersikap negatif hendaknya dapat bersikap yang positif.


(47)

DAFTAR PUSTAKA

Achmanto M (2008), Pengaruh Masturbasi Terhadap Kesehatan Jiwa,

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian, Jakarta : PT. Rineka Cipta.

_______. (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

_______. (2007), Manajemen Penelitian, Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Azwar, (2007), Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Dianawati, A. (2006). Pendidikan Seks Untuk Remaja, Depok : PT. Kawan Pustaka Handayani C. (2008), Gambaran Pengetahuan SiswiKelas II Tentang Masturbasi di

SMU Darmawangsa Medan. Akbid Imelda.

Hendra. (2008). Konsep Pengetahuan. 28 Oktober 2008.

Hasan, Iwbal. (2006), Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Hidayat, AA. (2007), Metode Penelitian Kebidanan Tehnik Analisis Data, Jakarta : Salemba Medika.

Ishak, Masturbasi. http//id.wikipedia.org/wiki/masturbasi) Dibuka tanggal 25 Oktober 2008.

Jones, D.L. (2005), Setiap Wanita, Jakarta : PT. Delapratasa Publishing.

Manik, dkk (2008). Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Medan : Program D-IV Bidan Pendidik FK-USU.

Masland, R. (2006), Apa yang ingin diketahui remaja tentang seks, Jakarta : Bumi Aksara.

Notoatmodjo S. (2003). Pendidikan Perilaku Kesehatan, Jakarta : PT. Rineka Cipta. _______. (2003), Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.


(48)

_______. (2007), Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Qomariyah, 2002, Pengetahuan Masturasi Pada Siswa Kelas II SMP. Jakarta :

Rasyid, M. (2007), Pendidikan Seks, Semarang : Syiar Media Publishing

Samin A. (2008), Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, Medan : USU Press. Surjadi, ( 2002 ), Kesehatan Reproduksi, jakarta :Departemen Kesehatan.

Wiknjosastro. H. (2002). Ilmu Kandungan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.


(49)

LAMPIRAN 1

PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth.

Rresponden

Di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Marelan

Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran USU, saya akan melakukan penelitian tentang Pengetahuan dan sikap remaja tentang masturbasi Di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pegetahuan dan sikap remaja tentang masturbasi.

Untuk keperluan tersebut saya mohon (bersedia/tidak bersedia*) bapak untuk menjadi responden dalam penelitian ini, untuk mengisi kuesioner (lembar pertanyaan) yang saya sediakan dengan kejujuran dan apa adanya. Jawaban saudara dijamin kerahasiaannya.

Demikian lembar persetujuan ini peneliti perbuat, atas bantuan dan partisipasinya peneliti ucapkan terima kasih.

Medan, Desember 2008

Responden Peneliti

( ) MIRA INDRAYANI


(50)

LAMPIRAN 2

KUESIONER PENELITIAN

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG MASTURBASI DILINGKUNGAN III KELURAHAN LABUHAN DELI

KECAMATAN MEDAN MARELAN TAHUN 2008

A. DATA DEMOGRAFI Nomor responden : Karakteristik responden

Umur :

Pendidikan terakhir :  SD  SMP  SMA  Perguruan Tinggi

Pekerjaan :  wiraswasta  PNS  Karyawan

Berilah tanda check list ( ) untuk jawaban yang kami anggap benar ! Apakah anda pernah mendapat informasi tentang masturbasi ?

a.Pernah 

b. Tidak pernah 

Darimana anda mendapatkan informasi ? MEDIA CETAK

a. Koran 

b. Majalah 

c. Buku pelajaran 


(51)

MEDIA ELEKTRONIK

a. Televisi 

b. Internet 

c. Radio 

B. PERTANYAAN PENGETAHUAN

Berilah tanda silang ( x ) pada jawaban yang dianggap benar 1. Arti lain dari masturbasi adalah

a. Onani 

b. Bersenggama 

c. Bersetubuh 

2. Pengertian masturbasi adalah rangsangan yang disengaja yang dilakukan...untuk mendapatkan kepuasan seksual ?

a. Pada alat kelamin 

b. Pada tubuh 

c. Pada tangan 

3. Melakukan rangsangan pada alat kelamin dengan menggunakan tangan, jari disebut

a. Masturbasi sendiri  b.Masturbasi bersama  c. Masturbasi psikis 


(52)

4. Tujuan melakukan masturbasi adalah untuk memenuhi…………

a. Kebutuhan seksual 

b. Kebutuhan pokok  c. Kebutuhan tubuh 

5. Menonton film porno merupakan faktor rangsangan sex dari………… a. Luar diri sendiri 

b. Dalam diri sendiri  c. Diri dan orang lain  6. Alasan penyebab melakukan masturbasi adalah

a. Tidak berani melakukan hubungan seksual dengan pasangan  b. Tidak berani sendiri berhubungan seksual  c. Berani berhubungan seksual 

7. Kondisi keluarga yang berantakan, terpengaruh lingkungan, dan dorongan...yang memunjak bisa menyebabkan masturbasi

a. Seksual 

b. Nafsu 

c. Cinta 

8. Masturbasi adalah cara aman untuk melepaskan diri dari...

a.Perkosaan 

b. Perzinaan 


(53)

9. Masturbasi juga bisa disebabkan karna sering a. Menonton film porno  b. Menonton film kartun  c. Menonton pertunjukan sirkus 

10. Masturbasi dengan pencapaian orgasme melalui fantasi dan rangsangan audio visual (melihat dan mendengar) termasuk kelompok

a. Masturbasi psikis  b.Masturbasi bersama  c. Masturbasi sendiri  11. Masturbasi bersama biasa nya didasari oleh

a. Rasa bersatu satu sama lain  b.Rasa benci satu sama lain  c. Rasa marah satu sama lain 

12. Melakukan masturbasi bisa juga menimbulkan rasa

a. Berdosa 

b. Sakit 

c. Bahagia 

13. Dampak dari masturbasi juga bisa mengakibatkan ada nya rasa kurang percaya pada ………….sendiri

a. Diri 

b. Teman 


(54)

14. Cepat lelah dan ganguan pada alat vital merupakan Dampak masturbasi dari segi

a. Fisik 

b. Ekonomi 

c. Psikis 

15. Dengan sering melakukan masturbasi maka akan menjadi

a. Ketagihan 

b. Tidak bernafsu  c. Tidak selera makan  16. Dampak negatif masturbasi secara psikis a. Merasa berdosa  b. Merasa bahagia 

c. Merasa sayang 

17. Masturbasi yang dilakukan secara tidak sehat dapat mengakibatkan

a. Infeksi 

b. Sakit 

c. Awet muda 

18. Salah satu solusi untuk menghindari kebiasaan masturbasi yaitu a. Mendekatkan diri kepada tuhan 

b. Mendekatkan diri kepada teman  c. Mendekatkan diri pada pacar 


(55)

a. Melupakan keinginan untuk masturbasi  b. Ingin masturbasi 

c. Biasa saja 

20. Dengan tidak menonton VCD porno maka kita dapat…………..masturbasi

a. Mendekati 

b. Melakukan 


(56)

KUESIONER SIKAP REMAJA TENTANG MASTURBASI

NO Pertanyaan SS S TS STS

1 Dengan melakukan masturbasi dapat

menimbulkan rasa bersalah pada diri sendiri 2 Remaja tidak dianjurkan masturbasi karna dapat

merusak mental

3 Dengan melakukan banyak aktifitas positif seperti olah raga dapat menghindarkan keinginan untuk masturbasi

4 Tidak menonton film porno dapat menghindari diri untuk masturbasi

5 Dengan menikah bisa menjauhi masturbasi 6 Saat mengalami hasrat seksual yang memunjak

maka akan melampiaskannya dengan melakukan masturbasi

7 Dengan melakukan masturbasi dapat menghindari diri dari perzinaan

8 Mengkoleksi film porno atau bacaan porno dan majalah yang mengairah kan merupakan suatu hal yang wajar

9 Masturbasi pada remaja merupakan suatu hal yang wajar

10 Masturbasi merupakan hal yang menyenangkan

Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju

TS : Tidak Setuju STS : Sangat tidak setuju


(1)

MEDIA ELEKTRONIK

a. Televisi 

b. Internet 

c. Radio 

B. PERTANYAAN PENGETAHUAN

Berilah tanda silang ( x ) pada jawaban yang dianggap benar 1. Arti lain dari masturbasi adalah

a. Onani 

b. Bersenggama 

c. Bersetubuh 

2. Pengertian masturbasi adalah rangsangan yang disengaja yang dilakukan...untuk mendapatkan kepuasan seksual ?

a. Pada alat kelamin 

b. Pada tubuh 

c. Pada tangan 

3. Melakukan rangsangan pada alat kelamin dengan menggunakan tangan, jari disebut

a. Masturbasi sendiri 

b.Masturbasi bersama 


(2)

4. Tujuan melakukan masturbasi adalah untuk memenuhi…………

a. Kebutuhan seksual 

b. Kebutuhan pokok 

c. Kebutuhan tubuh 

5. Menonton film porno merupakan faktor rangsangan sex dari…………

a. Luar diri sendiri 

b. Dalam diri sendiri 

c. Diri dan orang lain 

6. Alasan penyebab melakukan masturbasi adalah

a. Tidak berani melakukan hubungan seksual dengan pasangan  b. Tidak berani sendiri berhubungan seksual 

c. Berani berhubungan seksual 

7. Kondisi keluarga yang berantakan, terpengaruh lingkungan, dan dorongan...yang memunjak bisa menyebabkan masturbasi

a. Seksual 

b. Nafsu 

c. Cinta 

8. Masturbasi adalah cara aman untuk melepaskan diri dari...

a.Perkosaan 

b. Perzinaan 


(3)

9. Masturbasi juga bisa disebabkan karna sering a. Menonton film porno  b. Menonton film kartun  c. Menonton pertunjukan sirkus 

10. Masturbasi dengan pencapaian orgasme melalui fantasi dan rangsangan audio visual (melihat dan mendengar) termasuk kelompok

a. Masturbasi psikis 

b.Masturbasi bersama 

c. Masturbasi sendiri 

11. Masturbasi bersama biasa nya didasari oleh a. Rasa bersatu satu sama lain  b.Rasa benci satu sama lain  c. Rasa marah satu sama lain 

12. Melakukan masturbasi bisa juga menimbulkan rasa

a. Berdosa 

b. Sakit 

c. Bahagia 

13. Dampak dari masturbasi juga bisa mengakibatkan ada nya rasa kurang percaya pada ………….sendiri

a. Diri 

b. Teman 


(4)

14. Cepat lelah dan ganguan pada alat vital merupakan Dampak masturbasi dari segi

a. Fisik 

b. Ekonomi 

c. Psikis 

15. Dengan sering melakukan masturbasi maka akan menjadi

a. Ketagihan 

b. Tidak bernafsu 

c. Tidak selera makan 

16. Dampak negatif masturbasi secara psikis

a. Merasa berdosa 

b. Merasa bahagia 

c. Merasa sayang 

17. Masturbasi yang dilakukan secara tidak sehat dapat mengakibatkan

a. Infeksi 

b. Sakit 

c. Awet muda 

18. Salah satu solusi untuk menghindari kebiasaan masturbasi yaitu a. Mendekatkan diri kepada tuhan 

b. Mendekatkan diri kepada teman  c. Mendekatkan diri pada pacar 


(5)

a. Melupakan keinginan untuk masturbasi 

b. Ingin masturbasi 

c. Biasa saja 

20. Dengan tidak menonton VCD porno maka kita dapat…………..masturbasi

a. Mendekati 

b. Melakukan 


(6)

KUESIONER SIKAP REMAJA TENTANG MASTURBASI

NO Pertanyaan SS S TS STS

1 Dengan melakukan masturbasi dapat

menimbulkan rasa bersalah pada diri sendiri 2 Remaja tidak dianjurkan masturbasi karna dapat

merusak mental

3 Dengan melakukan banyak aktifitas positif seperti olah raga dapat menghindarkan keinginan untuk masturbasi

4 Tidak menonton film porno dapat menghindari diri untuk masturbasi

5 Dengan menikah bisa menjauhi masturbasi 6 Saat mengalami hasrat seksual yang memunjak

maka akan melampiaskannya dengan melakukan masturbasi

7 Dengan melakukan masturbasi dapat menghindari diri dari perzinaan

8 Mengkoleksi film porno atau bacaan porno dan majalah yang mengairah kan merupakan suatu hal yang wajar

9 Masturbasi pada remaja merupakan suatu hal yang wajar

10 Masturbasi merupakan hal yang menyenangkan

Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju

TS : Tidak Setuju STS : Sangat tidak setuju


Dokumen yang terkait

Pengetahuan Ibu Tentang Gumoh Pada Neonatal Dini (0-7 hari) Di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009

3 59 65

Hubungan Karakteristik Responden Dengan Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Gaya Hidup Yang Mempengaruhi Infertil Di Lingkungan III Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009.

2 68 53

Konsumsi Ikan Dan Kontribusinya Terhadap Kebutuhan protein Pada Keluarga Nelayan Di Lingkungan IX Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan

1 50 8

Pengetahuan dan Sikap Pasangan Usia Subur Tentang Infertilitas di Lingkungan I Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010

1 54 54

Pengetahuan Ibu Tentang Sirkumsisi Pada Anak Perempuan Di Lingkungan V Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan 2009

11 61 53

Status Gizi Balita Berdasarkan Indikator Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) Di Kelurahan Labuhan Deli Medan Marelan Tahun 2009

2 73 101

Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Balita Tentang Pemberian Kapsul Vitamin A Di Lingkungan IX Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009

5 59 55

Konsumsi Ikan Dan Kontribusinya Terhadap Kebutuhan Protein Pada Keluarga Nelayan Di Lingkungan IX Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan

5 67 81

Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar Terhadap Makanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan Bahan Kimia Berbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009

1 53 95

Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu Terhadap Pemanfaatan Imunisasi Di Lingkungan XXXI Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan 2004

0 37 75