Spirit of Old Life Values.

(1)

ABSTRAK

Life values, morality, and faith is the most important thing in one’s life. It completes us as a perfect-being, but nowadays those life values seems to be fading, because of mind alter, poor judgment, and critical thinking.

With anthropomorphic art I can give message to appreciator without offending their feeling and preception and with visual display like leather it will complete the creation into a fine work of art in this contemporary era.

This creation has been made by repesentating conventional artwork in visual shape of a animal skin stretched like leatherworking, this though I use to expose the ‘surface’ of fading values in humanity nowadays. With anthropomorphic art as shape of expression, and using digital print as sign of imitation that humanity nowadays use to hide their bad attitudes. Human fell into bad alignment from ‘Oblivion’ of the basic values of the living, and forth to ‘Delirium’, confusing state of mind, and to evaluate themself to four basic aspects of the living, which are Nature, Life, War, and Love. These will help to achieve ‘Harmony’, and when one has achieved it, then the last thing is to have faith, with ‘Redemption’ the understanding why we live in this world will be preserve.

Though life values are hard to understand if one’s mind blurring, with patience and courage of the spirit of these old life valuse, I can say that a good life, harmony, and peace can be achieve.


(2)

ABSTRAK

Nilai kehidupan, moralitas, dan iman adalah hal – hal yang peting dalam satu kehidupan. Hal ini menyempurnakan kita manusia sebagai makhluk hidup yang sempurna. Tapi dalam kehidupan sosial saat ini, nilai – nilai itu tampak pudar karena melencennya presepsi, pengambilan keputusan pendek, dan pola pikir yang terlampau kritis.

Dengan anthropomorphic art sebagai personifikasi diri saya dalam menyampaikan pesan yang tidak frontal terhadap publik dan disertai bahasa visual yang dibentang seperti kulit, karya ini akan membawa kebaikan dalam dunia seni rupa kontemporer.

Penciptaan ini dibuat dengan merepresentasikan karya konvensional kedalam bentuk visual kulit hewan yang dibentang, saya menggunakan kulit sebagai bentuk ‘permukaan’ dari nilai keburukan manusia. Dengan anthropomorphic art sebagai bentuk ungkapan, dan menggunakan metode digital print sebagai penanda atas kepalsuan yang digunakan manusia untuk menutupi sisi buruk mereka dewasa ini.

Seseorang melupakan nilai – nilai kehidupan yang baik yang berakhir pada disorientasi. Untuk memperbaiki hal ini seseorang harus menevaluasi diri mereka ke nilai – nilai dasar sebuah kehidupan, yakni evaluasi terhadap alam, hidup, konflik, dan kasih. Hanya dengan mengerti keempat aspek ini seseorang dapat mencapai keharmonisan, dan dengan diakhiri sebuah iman, maka kehidupan akan lebih dapat dimengerti dengan baik.

Walaupun nilai – nilai kehidupan susah untuk dimengerti dengan pikiran yang tidak jernih, kesabaran dan semangat akan jiwa dari nilai – nilai kehidupan ini jikalau diterapkan, maka saya bisa mengatakan bahwa kehidupan yang baik, harmonis, dan tenang dapat diraih.


(3)

DAFTAR ISI

JUDUL...i

LEMBAR PENGESAHAN... ii

LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI...iii

ABSTRAK...iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH. ... vi

DAFTAR ISI...vii

DAFTAR GAMBAR... ix

BAB I : PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Kerangka Penciptaan... 4

1.3 Tujuan Penciptaan...5

1.4 Manfaat Penciptaan...5

1.5 Sistematika Penulisan... 5

1.6 Metode Penciptaan... 6

BAB II : LANDASAN TEORI... 7

2.1 Tema dan Judul Tugas Akhir...7

2.1.1 Tema Tugas Akhir... 7

2.1.2 Judul Tugas Akhir... 8

2.2 Acuan Karya... 8

2.2.1 Christy Grandjean... 9

2.2.2 Blotch...10

2.2.3 Claudya S. ... 11

2.2.4 Wookie...12

2.3 Acuan Teori... 13

2.3.1 Anthropomorphic Art...13

2.3.2 Moral...16

2.3.3 Digital Art... 17

BAB III : KONSEP PENCIPTAAN...18

3.1 Ide/Gagasan...18

3.2 Proses Berkarya... 20

BAB IV : TINJAUAN KARYA... 21

4.1 Oblivion...21


(4)

4.3 Aspect Of Life... 27

4.4 Aspect Of War... 29

4.5 Aspect Of Nature... 31

4.6 Aspect Of Love... 33

4.7 Harmony...35

4.8 Redemption... 38

BAB V : SIMPULAN...40

5.1 Kesimpulan...40

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

KOMENTAR DOSEN PENGUJI DATA PENULIS


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Calling The Storm...9

Gambar 2.2 Sacred Fire... 9

Gambar 2.3 Gold Bush... 10

Gambar 2.4 Salmon Run...10

Gambar 2.5 When The Leaves Whisper... 11

Gambar 2.6 Green...11

Gambar 2.7 Lion Oil Painting...12

Gambar 2.8 Fox Oil Painting... 12

Gambar 2.9 Lion Man Of The Hohlenstein Stadel... 13

Gambar 4.1 Oblivion... 22

Gambar 4.2 Delirium... 25

Gambar 4.3 Aspect Of Life... 27

Gambar 4.4 Aspect Of War... 29

Gambar 4.5 Aspect Of Nature... 31

Gambar 4.6 Aspect Of Love... 33

Gambar 4.7 Harmony...35


(6)

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Norma kesusilaan dalam kehidupan sosial saat ini, ada banyak hal yang tidak dapat dituangkan secara langsung melalui tindakan maupun perkataan jika dihadapkan dengan hal – hal yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. Penyampaian pesan yang baik agar tidak menyinggung hal – hal yang tidak sesuai dengan yang diinginkan ini misalnya disampaikan melalui cara kesenian khususnya seni rupa. Cara ini digunakan supaya manusia tidak menyinggung kelompok – kelompok tertentu secara langsung karena disampaikan secara santun melalui bahasa visual. Manusia adalah makhluk sosial yang dianugerahi akal untuk mengatasi tekanan kehidupan. Nilai – nilai moral menjadi hal yang penting untuk manusia sebagai pedoman untuk menjalani kehidupan yang baik.


(7)

Tekanan kehidupan bukanlah hal yang baru dikalangan masyarakat yang modern. Misalnya : 1.) Isu seorang ibu yang membuang anaknya, 2.) Kasus korupsi oleh pejabat – pejabat negara, 3.) Kurangnya pendidikan yang menyebabkan tindakan – tindakan tidak terpuji. Perbuatan – perbuatan ini seakan membuat nilai – nilai moral seakan tidak dibenahi secara baik. Manusia sebagai makhluk sosial seharusnya saling menghargai dan menghormati sesama serta lingkungan disekitarnya, ketidakpedulian akibat dari tekanan hidup, pengambilan keputusan pendek, dan ketamakan menjadi dasar kehancuran citra manusia.

Perkembangan teknologi serta pesatnya kemajuan peradaban saat ini menyebabkan manusia lebih memprioritaskan kebutuhan individual ketimbang kebutuhan bersama, manusia lebih mementingkan materi dan profesi ketimbang kehidupan sosial seperti keluarga, teman, dan kerabat. Permukaan seorang manusia seakan menjadi prioritas utama, seperti lebih pentingnya jabatan dalam suatu organisasi dan hanya memberikan janji palsu atau hanya mengincar keuntungan sehingga mengakibatkan kurangnya pengertian tentang nilai moral sebagai dasar untuk menjalani kehidupan yang baik.

Tuntutan kehidupan saat ini pun menjadi alasan mengapa banyak orang kurang paham betapa pentingnya membagi waktu dengan sesuatu yang lebih penting ketimbang profesi dan karir, contohnya membagi waktu dengan keluarga. Pelajaran tentang nilai moral dan etika itu penting untuk diterapkan dalam citra manusia, di lain sisi ketika berbicara tentang kehidupan sosial di dalam hewan anjing, serigala, dan rubah, walaupun hewan tidak dianugerahi akal dan budi seperti manusia, secara naluriah mereka dapat menjalani kehidupan yang baik. Contohnya : 1.) Seekor induk anjing yang sangat menjaga anak – anaknya dari bahaya hingga mereka tumbuh dan bisa hidup secara mandiri pada waktunya. 2.) Sekelompok serigala yang berkerja sama dalam suatu pemburuan untuk mendapatkan mangsa dan bisa menghidupi keluarganya. 3.) Seekor rubah yang cepat tanggap terhadap sekitar sehingga dapat luput dari serangan predator. Hal - hal ini merupakan prinsip yang paling dasar dari bagaimana cara makhluk hidup menjalani kehidupan.

Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna yang diberi akal dan budi, tentu hal yang mudah untuk menjaga nilai – nilai moral ini dan menerapkannya dalam kehidupan mereka.


(8)

Universitas Kristen Maranatha Untuk itu munculah sebuah pemikiran untuk menegaskan sekaligus menyindir kehidupan sosial saat ini lewat bahasa visual anthropomorphic dengan menggunakan hewan anjing, serigala, dan rubah sebagai personifikasi dan bentuk representasi dari kehidupan sosial kesusilaan saat ini yang mengalami degradasi moral.

Definisi anthropomorphic adalah pengatribusian karakteristik atau perilaku manusia ke benda mati, hewan, atau fenomena alam. (Dictionary of the English Language, edisi ke-4 tahun 2000). Penegasan dan sindiran dalam kehidupan sosial saat ini penting untuk diangkat sebagai penyadaran terhadap nilai – nilai moral. Moral perlu diterapkan oleh setiap manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki akal dan budi. Pada akhirnya melalui penciptaan karya Tugas Akhir ini, bahasa visual anthropomorphic dijadikan sebagai bentuk ungkapan untuk menyampaikan pesan dan merespon kehidupan sosial saat ini kepada masyarakat.


(9)

1.2 Kerangka Penciptaan

Morale Degradation

Respon

Canines : Dogs, Wolves, Foxes

Personifikasi

Anthropomorphic

Karya Sebelumnya Referensi

Mayor 2 : “The Teachings” Literatur : Vincente M.

Mayor 3 : “The Sacred Three” Fred Patten

Mayor 4 : “The Self Reflection” Karya Seniman Lain :

Mayor 5 : “The Spirit Within” • Christy Grandjean

• Blotch • Claudya S.

Ide

Bahan : Media

Canvas • Konvensional

Found Object • Digital Print

• Multimedia Artwork


(10)

Universitas Kristen Maranatha 1.3 Tujuan Penciptaan Karya

Tujuan dari penciptaan ini adalah:

1.) Menyampaikan kritik terhadap norma kesusilaan yang kurang diperhatikan dalam kehidupan sosial saat ini lewat bahasa visual. 2.) Merespon kehidupan sosial melalui bahasa visual anthropomorphic

sebagai bentuk ungkapan dan penyampaian pesan.

3.) Mengangkat isu - isu dewasa ini melalui karya visual dengan gaya anthropomorphic yang menggunakan hewan anjing, serigala, dan rubah sebagai bentuk representasi dan personifikasi diri penulis dalam merespon kehidupan sosial saat ini.

1.4 Manfaat Penciptaan Karya

Berikut ini adalah manfaat dari tulisan ini:

1.) Sebagai pesan kepada masyarakat mengenai nilai – nilai moral.

2.) Sebagai pedoman, inspirasi, dan landasan kekaryaan penulis di waktu mendatang.

3.) Sebagai acuan dan landasan Penciptaan bagi mahasiswa selanjutnya.

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam sub bab ini, dijelaskan mengenai sistematika penulisan laporan penciptaan.

BAB I : Pendahuluan

Berisikan latar belakang, tujuan penciptaan, manfaat penciptaan, dan sistematika penyajian, dan metode penciptaan.

BAB II : Landasan Penciptaan

Berisikan tema dan judul tugas akhir, landasan – landasan teori, serta acuan karya.

BAB III : Konsep Penciptaan

Berisikan ide/gagasan dan proses berkarya. BAB IV : Tinjauan Karya

Berisikan tinjauan dari karya, konsep karya, dan intisari karya. BAB V : Penutup

Berisikan kesimpulan dari tugas akhir.


(11)

1.6 Metode Penciptaan

Dalam sub bab ini akan dijelaskan metode penciptaan.

1.) Eksplorasi karya – karya sebelumnya dari karya Mayor 2, 3, 4, dan 5. 2.) Eksperimentasi karya dengan menggunakan berbagai macam medium. 3.) Deskriptif-Analitis sebagai metode untuk memaparkan karya Tugas Akhir. 4.) Studi Literatur : Membahas tentang teori – teori sebagai acuan penciptaan. 5.) Studi Visual : Mempelajari karya – karya dari seniman serupa.


(12)

Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dalam bab ini akan dijelaskan kesimpulan dari penciptaan Tugas Akhir yang penulis angkat. Kesimpulan akan dijelaskan mulai dari inti dari karya – karya yang telah dibuat hingga kesan – kesan yang muncul ketika penciptaan ini selesai diciptakan.


(13)

Karya – karya yang telah diciptakan mulai dari karya pertama hingga akhir sebenarnya saling berhubungan, penjelasannya adalah bagaimana pelupaan (Oblivion) yang berlanjut ke disorientasi (Delirium) terhadap nilai – nilai kehidupan, kemudian intropeksi terjadi ketika aspek – aspek keharmonisan itu dipecah menjadi aspek yang berdiri sendiri untuk dijelaskan secara detail dan menyeluruh, dengan harapan ketika aspek – aspek ini ditangkap dan dimengerti (tidak asal tahu), maka keharmonisan akan tercapai, dalam hal ini diangkat lewat karya berjudul (Harmony), jika seseorang sudah mengerti tentang aspek – aspek ini, maka jika diterapkan dalam kehidupan, keharmonisan akan tercipta. Tetapi keharmonisan ini belum lengkap ketika seseorang berpegang pada kekuatan manusia saja, iman menjadi salah satu hal yang penting. Hal yang menjadi pelengkap dalam menjaga keharmonisan ini, iman disini disinggung dalam karya terakhir yang berjudul penebusan (Redemption).

Konsep yang diangkat adalah bagaimana menggunakan bentuk visual yang dibentang seperti kulit hewan sebagai ‘permukaan’ yang digunakan oleh saya untuk mengekspos nilai – nilai keburukan manusia dalam bentuk representasi yang baru. Penciptaan ini dianggap sebagai suatu loncatan besar dalam kekaryaan saya, dengan menggunakan bentuk visual kulit seperti ini, pesan – pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat lebih terasa, karena beberapa subject matter dari karya – karya yang telah diperlihatkan sebelumnya memang sedikit berani dan menyinggung. Diharapkan sebelum para apresiator menyelam lebih jauh kedalam karya dengan display yang dibentang seperti kulit ini, subject matter itu akan tampak pudar karena merupakan hasil digital print (bukan karya yang asli/konvensional) sebagai respon terhadap kepalsuan dan subject matter tidak lagi menjadi yang utama untuk di apresiasi dalam Tugas Akhir ini.

Sebenarnya dalam penciptaan ini, saya sebagai penulis mencoba menegaskan nilai – nilai yang paling mendasar dalam diri manusia lewat bentuk visual yang dibentang seperti kulit sebagai ‘permukaan’ dalam mengekpos nilai – nilai kehidupan itu. Namun dikehidupan sosial saat ini, nilai – nilai itu tampak sudah luntur dan tidak lagi dijadikan sebagai acuan. Maka dari itu bahasa visual yang menyindir ini menjadi sebuah respon untuk menyadarkan kehidupan sosial saat ini yang mengalami degradasi moral.


(14)

Universitas Kristen Maranatha Daftar Pustaka

Koen, Willie. 1983. Dunia Binatang - Khazanah pengetahuan bagi anak – anak. Jakarta:Tira Pustaka.

Magnis-Suseno, Franz. 1989. Etika Dasar : Masalah – masalah pokok Filsafat Moral. Bandung:Kanisius.

W, Poespoprodjo. 1976. Filsafat Moral : Kesusilaan dalam Teori dan Praktek. Bandung:Kanisius.

M. Vincente. 1966. Retrospective : An Illustrated Chronology of Furry Fandom. San Francisco:Chronicle Books.

Patten, Fred. 2005. The Best Anthropomorphic Fiction Fever. San Francisco:Chronicle Books

Fontana, David. 1993. The Secret Language of Symbols. San Francisco:Chronicle Books Wikipedia. Furry Fandom. (URL:http://en.wikifur.com/furry_fandom)

Grandjean, Christy. Animal Spirit Within. (URL:http://www.goldenwolf.com/) Gavet, Teagan. Anthropomorphic Illustration. (URL:http://www.screwbald.com/) S. Claudya. Anthropomorphic Digital Art. (URL:http://alectorfencer.deviantart.com/) Wookie. Anthropomorphic Erotica. (URL:http://www.furaffinity.net/gallery/wookiee/) Wikipedia. History of Anthropomorphic in Shape and Culture. (URL:http://en.wikipedia.org/wiki/Lion_man_of_the_Hohlenstein_Stadel)

Wikipedia. Moralitas. (URL:http://id.wikipedia.org/wiki/Moral)

Vam. Digital Art History. (URL:http://www.vam.ac.uk/content/articles/a/computer-art-history/)


(1)

1.2 Kerangka Penciptaan

Morale Degradation

Respon

Canines : Dogs, Wolves, Foxes

Personifikasi

Anthropomorphic

Karya Sebelumnya Referensi

Mayor 2 : “The Teachings” Literatur : Vincente M.

Mayor 3 : “The Sacred Three” Fred Patten

Mayor 4 : “The Self Reflection” Karya Seniman Lain :

Mayor 5 : “The Spirit Within” • Christy Grandjean

• Blotch • Claudya S.

Ide

Bahan : Media

Canvas • Konvensional

Found Object • Digital Print

• Multimedia Artwork


(2)

1.3 Tujuan Penciptaan Karya

Tujuan dari penciptaan ini adalah:

1.) Menyampaikan kritik terhadap norma kesusilaan yang kurang diperhatikan dalam kehidupan sosial saat ini lewat bahasa visual. 2.) Merespon kehidupan sosial melalui bahasa visual anthropomorphic

sebagai bentuk ungkapan dan penyampaian pesan.

3.) Mengangkat isu - isu dewasa ini melalui karya visual dengan gaya anthropomorphic yang menggunakan hewan anjing, serigala, dan rubah sebagai bentuk representasi dan personifikasi diri penulis dalam merespon kehidupan sosial saat ini.

1.4 Manfaat Penciptaan Karya

Berikut ini adalah manfaat dari tulisan ini:

1.) Sebagai pesan kepada masyarakat mengenai nilai – nilai moral.

2.) Sebagai pedoman, inspirasi, dan landasan kekaryaan penulis di waktu mendatang.

3.) Sebagai acuan dan landasan Penciptaan bagi mahasiswa selanjutnya.

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam sub bab ini, dijelaskan mengenai sistematika penulisan laporan penciptaan.

BAB I : Pendahuluan

Berisikan latar belakang, tujuan penciptaan, manfaat penciptaan, dan sistematika penyajian, dan metode penciptaan.

BAB II : Landasan Penciptaan

Berisikan tema dan judul tugas akhir, landasan – landasan teori, serta acuan karya.

BAB III : Konsep Penciptaan

Berisikan ide/gagasan dan proses berkarya. BAB IV : Tinjauan Karya


(3)

1.6 Metode Penciptaan

Dalam sub bab ini akan dijelaskan metode penciptaan.

1.) Eksplorasi karya – karya sebelumnya dari karya Mayor 2, 3, 4, dan 5. 2.) Eksperimentasi karya dengan menggunakan berbagai macam medium. 3.) Deskriptif-Analitis sebagai metode untuk memaparkan karya Tugas Akhir. 4.) Studi Literatur : Membahas tentang teori – teori sebagai acuan penciptaan. 5.) Studi Visual : Mempelajari karya – karya dari seniman serupa.


(4)

BAB V SIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dalam bab ini akan dijelaskan kesimpulan dari penciptaan Tugas Akhir yang penulis angkat. Kesimpulan akan dijelaskan mulai dari inti dari karya – karya yang telah dibuat hingga kesan – kesan yang muncul ketika penciptaan ini selesai diciptakan.


(5)

Karya – karya yang telah diciptakan mulai dari karya pertama hingga akhir sebenarnya saling berhubungan, penjelasannya adalah bagaimana pelupaan (Oblivion) yang berlanjut ke disorientasi (Delirium) terhadap nilai – nilai kehidupan, kemudian intropeksi terjadi ketika aspek – aspek keharmonisan itu dipecah menjadi aspek yang berdiri sendiri untuk dijelaskan secara detail dan menyeluruh, dengan harapan ketika aspek – aspek ini ditangkap dan dimengerti (tidak asal tahu), maka keharmonisan akan tercapai, dalam hal ini diangkat lewat karya berjudul (Harmony), jika seseorang sudah mengerti tentang aspek – aspek ini, maka jika diterapkan dalam kehidupan, keharmonisan akan tercipta. Tetapi keharmonisan ini belum lengkap ketika seseorang berpegang pada kekuatan manusia saja, iman menjadi salah satu hal yang penting. Hal yang menjadi pelengkap dalam menjaga keharmonisan ini, iman disini disinggung dalam karya terakhir yang berjudul penebusan (Redemption).

Konsep yang diangkat adalah bagaimana menggunakan bentuk visual yang dibentang seperti kulit hewan sebagai ‘permukaan’ yang digunakan oleh saya untuk mengekspos nilai – nilai keburukan manusia dalam bentuk representasi yang baru. Penciptaan ini dianggap sebagai suatu loncatan besar dalam kekaryaan saya, dengan menggunakan bentuk visual kulit seperti ini, pesan – pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat lebih terasa, karena beberapa subject matter dari karya – karya yang telah diperlihatkan sebelumnya memang sedikit berani dan menyinggung. Diharapkan sebelum para apresiator menyelam lebih jauh kedalam karya dengan display yang dibentang seperti kulit ini, subject matter itu akan tampak pudar karena merupakan hasil digital print (bukan karya yang asli/konvensional) sebagai respon terhadap kepalsuan dan subject matter tidak lagi menjadi yang utama untuk di apresiasi dalam Tugas Akhir ini.

Sebenarnya dalam penciptaan ini, saya sebagai penulis mencoba menegaskan nilai – nilai yang paling mendasar dalam diri manusia lewat bentuk visual yang dibentang seperti kulit sebagai ‘permukaan’ dalam mengekpos nilai – nilai kehidupan itu. Namun dikehidupan sosial saat ini, nilai – nilai itu tampak sudah luntur dan tidak lagi dijadikan sebagai acuan. Maka dari itu bahasa visual yang menyindir ini menjadi sebuah respon untuk menyadarkan kehidupan sosial saat ini yang mengalami degradasi moral.


(6)

Daftar Pustaka

Koen, Willie. 1983. Dunia Binatang - Khazanah pengetahuan bagi anak – anak. Jakarta:Tira Pustaka.

Magnis-Suseno, Franz. 1989. Etika Dasar : Masalah – masalah pokok Filsafat Moral. Bandung:Kanisius.

W, Poespoprodjo. 1976. Filsafat Moral : Kesusilaan dalam Teori dan Praktek. Bandung:Kanisius.

M. Vincente. 1966. Retrospective : An Illustrated Chronology of Furry Fandom. San Francisco:Chronicle Books.

Patten, Fred. 2005. The Best Anthropomorphic Fiction Fever. San Francisco:Chronicle Books

Fontana, David. 1993. The Secret Language of Symbols. San Francisco:Chronicle Books Wikipedia. Furry Fandom. (URL:http://en.wikifur.com/furry_fandom)

Grandjean, Christy. Animal Spirit Within. (URL:http://www.goldenwolf.com/) Gavet, Teagan. Anthropomorphic Illustration. (URL:http://www.screwbald.com/) S. Claudya. Anthropomorphic Digital Art. (URL:http://alectorfencer.deviantart.com/) Wookie. Anthropomorphic Erotica. (URL:http://www.furaffinity.net/gallery/wookiee/) Wikipedia. History of Anthropomorphic in Shape and Culture. (URL:http://en.wikipedia.org/wiki/Lion_man_of_the_Hohlenstein_Stadel)

Wikipedia. Moralitas. (URL:http://id.wikipedia.org/wiki/Moral)

Vam. Digital Art History. (URL:http://www.vam.ac.uk/content/articles/a/computer-art-history/)