Book Desain Cerita Rakyat "Andhe Andhe Lumut" untuk Anak-Anak.

(1)

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN ORISINALITAS PERNYATAAN PUBLIKASI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ...v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Permasalahan Dan Ruang Lingkup ...3

1.3. Tujuan Perancangan ... 3

1.4. Sumber Dan Teknik Pengumpulan Data ...4

1.5. Skema Perancangan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori ...6

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1. Data Dan Fakta ... 28

3.2. Analisi Terhadap Permasalah Berdasarkan Data Dan Fakta ...38

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1. Konsep Komunikasi ...43

4.2. Konsep Kreatif ...43

4.3. Konsep Logo ...44

4.4. Strategi Media Promosi ...47


(2)

4.6. Hasil Karya ...50 4.7. Proses (Tahapan Pengerjaan) ...57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ...61 5.2 Saran ...62

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DATA PENULIS


(3)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Tabel SWOT Kekuatan dan Kelemahan ...39 Tabel 3.2 : Tabel SWOT Peluang dan Ancaman...40


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Skema Perancangan...5

Gambar 3.1 : Logo BIP...28

Gambar 3.2 : Hasil Kuesioner 1...32

Gambar 3.3 : Hasil Kuesioner 2...32

Gambar 3.4 : Hasil Kuesioner 3...33

Gambar 3.5 : Hasil Kuesioner 4...33

Gambar 3.6 : Hasil Kuesioner 5...34

Gambar 3.7 : Hasil Kuesioner 6...34

Gambar 3.8 : Hasil Kuesioner 7...35

Gambar 3.9 : Cerita Rakyat Nusantara...36

Gambar 4.1 : Logo Andhe Andhe Lumut...44

Gambar 4.2 : Karakter Panji...45

Gambar 4.3 : Karakter Putri Candra Kirana...46

Gambar 4.4 : Karakter Kleting Bersaudara...46

Gambar 4.5 : Karakter Yuyu Kangkang...46

Gambar 4.6 : Bangau...47

Gambar 4.7 : Karakter Mbok Randa...47

Gambar 4.8 : Layout 1...50

Gambar 4.9 : Layout Text 1...50

Gambar 4.10 : Layout 2...51

Gambar 4.11 : Layout 3...51

Gambar 4.12 : Layout 4...52

Gambar 4.13 : Layout 5...52

Gambar 4.14 : Layout Text 5...53

Gambar 4.15 : Layout 6...53

Gambar 4.16 : Cover...54

Gambar 4.17 : Pin...54

Gambar 4.18 : Stiker...54

Gambar 4.19 : Kaos...55


(5)

Gambar 4.21 : X-banner...56

Gambar 4.22 : Sketsa Awal...57

Gambar 4.23 : Protortupe Kasar 3D...58

Gambar 4.24 : Tracing...58

Gambar 4.25 : White Dummy...59

Gambar 4.26 : Finishing Artwork...59

Gambar 4.27 : Nesting...60


(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara Kepulauan dengan berbagai macam kebudayaan dengan latar belakang yang beragam. Akan tetapi sangat disayangkan bahwa kebudayaan negara lain malah lebih banyak disukai masyarakat luas dan tidak heran sebagian kebudayaan asing tersebut menjadi gaya hidup anak muda di Indonesia.Tentunya hal ini menyebabkan lunturnya kecintaan terhadap budaya Indonesia.

Yang lebih ironis lagi, banyak peminat dan pengamat budaya dalam negri yang ingin mempelajari lebih dalam mengenai budaya Indonesia tetapi harus belajar ke negara lain. Hal ini sungguh sangat disayangkan dan seharusnya mereka tidak perlu belajar ke negara lain untuk mempelajari budaya negaranya sendiri. Menyadari akan hal ini akan sangat baik untuk meneruskan budaya Indonesia kepada anak-anak penerus bangsa. Memulainya dengan cerita rakyat, anak-anak akan belajar sedikit demi sedikit mengenai kebudayaan Indonesia.

“Buku adalah jendela ilmu” itu adalah salah satu slogan pendidikan. Banyak hal positif yang bisa diambil dengan membaca. Maka buku merupakan salah satu media yang pas untuk menyampaikan informasi. Tapi, sangat disayangkan bahwa saat ini sulit untuk memilih bacaan yang baik untuk anak. Selain itu banyaknya game-game bermunculan dan banyaknya tayangan televisi yang menarik mudah membuat perhatian anak-anak teralih. Maka dirasa penting untuk membuat buku cerita yang dapat menarik minat baca anak.

Bidang ilmu DKV sangat diperlukan dalam menciptakan sebuah buku yang menarik dan mengandung banyak informasi. Tanpa sentuhan desain yang baik, maka buku tersebut kurang diminati. Dengan pernyataan tersebut, penulis ingin membuat sebuah buku cerita rakyat yang menarik dan tentunya dapat


(7)

Tentunya buku tersebut juga diharapkan dapat menarik minat baca anak. Salah satu cara yang ditempuh untuk membuat buku tersebut menarik adalah dengan membuatnya sebagai buku cerita pop-up.

Salah satu tujuan bercerita atau mendongeng adalah menanamkan nilai moral dan etika yang baik pada anak. Diharapkan anak dapat mengambil teladan yang baik dari cerita yang ia dengarkan. Dikarenakan begitu banyaknya cerita rakyat di Indonesia, maka perlu dipilah cerita rakyat yang mengandung nilai seni, sejarah, dan moral yang baik untuk anak.

Pulau Jawa merupakan salah satu pulau besar dari banyaknya pulau di Indonesia dan memiliki jumlah penduduk terpadat. Salah satu kebudayaan yang berakar kuat di pulau ini adalah kebudayaan Jawa. Di pulau Jawa khususnya di Jawa Timur, dikenal cerita rakyat yang diangkat dari sejarah kerajaan kuno yang pernah berdiri di daerah tersebut. Akan tetapi, cerita tersebut adalah karya fiksi yang penokohannya diambil dari raja dan ratu dari kerajaan tersebut. Cerita ini sangat populer di kalangan masyarakat dan memiliki berbagai macam versi dengan tokoh yang sama namun dengan cerita yang berbeda. Begitu populernya hingga cerita ini mendarah daging di kalangan masyarakat Jawa.

Cerita Panji ialah cerita yang berasal dari Jawa. Menceritakan tentang kepahlawanan dan cinta yang berpusat pada dua orang tokoh utama, yaitu Panji Inu Kertapati dan Putri Candra Kirana. Cerita ini memiliki banyak versi, dan telah menyebar di beberapa tempat di Nusantara (Jawa, Bali, Kalimantan) dan juga di Negara-negara di Asia Tenggara (Malaysia, Thailand, Kamboja, Myanmar, Filipina).

“Andhe Andhe Lumut” adalah salah satu variasi dari cerita Panji. Cerita ini mengisahkan tentang Pangeran Panji yang mencari Putri Candra Kirana. Putri Candra Kirana menghilang dari istana untuk melindungi dirinya saat terjadi peperangan di Kerajaan Jenggala. Demi menemukan Putri Candra Kirana, Pangeran Panji rela menyamar menjadi penduduk desa dan menjadi anak angkat seorang janda tua bernama Mbok Randa.

Seiring dengan berjalannya waktu, cerita ini sering diceritakan dari mulut ke mulut, kemudian menjadi karya sastra, dan akhirnya menjadi seni pertunjukan


(8)

tradisional yang dikenal hingga saat ini. Cerita dengan tema seperti ini disebut Daur atau Siklus Panji, dan hasil karya sastranya dikenal dengan Sastra Panji.

Cerita dengan tema Panji menjadi menarik untuk diceritakan kepada anak-anak karena dengan cerita ini anak-anak-anak-anak mendapatkan pendidikan moral, pengetahuan sejarah, serta asal usul kesenian tradisional di Jawa.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk melestarikan kebudayaan Indonesia adalah dengan meneruskannya kepada anak penerus bangsa. Dengan menanamkan rasa cinta pada kebudayaan negri sendiri pada anak-anak,

setidaknya dapat menghindari punahnya kebudayaan yang ada. Buku merupakan salah satu media yang baik untuk menyampaikan informasi. Kendalanya adalah memilih cerita yang baik dan menyajikannya untuk menumbuhkan minat membaca pada anak. Oleh sebab itu, diperlukan cerita dengan media yang tepat untuk menumbuhkan minat membaca dan memberi teladan yang baik pada anak. Berdasarkan fenomena yang terjadi, yang menjadi pokok permasalahan adalah:

• Bagaimana cara menyajikan buku cerita rakyat “Andhe Andhe Lumut” Pop-Up untuk anak-anak berumur 8-15 tahun

• Bagaimana membuat buku cerita rakyat “Andhe Andhe Lumut” Pop-Up agar menarik dan disukai anak-anak sehingga mereka tertarik untuk mempelajari kebudayaan Indonesia disukai.

Hal yang dikerjakan adalah menciptakan buku cerita rakyat “Andhe Andhe Lumut” Pop-Up untuk anak berumur 8-15 tahun dan promosi buku. Buku ini digunakan untuk jangka panjang dan dapat menjadi koleksi menarik untuk anak-anak.

1.3Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan adalah jawaban untuk masalah teridentifikasi, yaitu:

• Membuat buku cerita rakyat “Andhe Andhe Lumut” Pop-Up yang sesuai dengan pemahaman anak berumur 8-15 tahun


(9)

• Menciptakan visual dan Pop-Up yang menarik hingga dapat disukai oleh anak-anak sehingga mereka tertarik untuk mempelajari kebudayaan Indonesia

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 1.4.1Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah:

1.4.1.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diambil dari sumber data yang secara langsung dilakukan oleh penulis atau yang menjadi wakil penulis. Penulis melakukan wawancara terhadap penerbit dan psikolog anak.

1.4.1.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diambil tidak dari sumber lansung, yaitu data yang diambil dari literatur, karya sastra, artikel, dan data internet yang telah dilakukan peneliti lain. Penulis banyak

menggunakan media internet dan buku literatur.

1.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah:

1.4.2.1 Wawancara

Wawancara bersifat fleksibel. Penulis mewawancarai narasumber untuk menghasilkan data nyata melalui jawaban atas pertanyaan yang ditanyakan. Selain itu, penulis juga dapat mengetahui pendapat narasumber sebagai masukan untuk menentukan langkah selanjutnya.

1.4.2.2 Studi Pustaka

Penulis melakukan teknik studi pustaka dengan menggunakan buku sebagai referensi dan melalui media internet untuk melengkapi data yang

dibutuhkan dan fakta yang ada.

1.4.2.3 Kuisioner

Penulis menggunakan teknik kuisioner dengan membagikan kepada anak-anak Sekolah Dasar dengan usia 8 tahun ke atas.


(10)

(11)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Riset dan survei sangat dibutuhkan dalam membuat produk. Selanjutnya adalah menentukan produk yang akan dibuat. Setelah menentukan produk, menentukan SWOT dan membuat strategi marketingnya agar produk tersebut tepat sasaran dan laku di pasaran.

Dalam membuat merchandise atau bonus juga perlu dipikirkan

kegunaannya karena merchandise tersebut juga dapat digunakan sebagai sarana promosi. Yang harus diingat adalah jangan sampai mengeluarkan biaya lebih tetapi tidak mendatangkan keuntungan.

Dalam membuat buku rumit seperti buku pop-up dibutuhkan pengetahuan tentang seluk beluk percetakan terutama dalam proses membuat pisau potong. Pembuat buku harus tahu keterbatasan dalam pembuatan pisau tersebut untuk mempercepat proses produksi. Tahapan-tahapan harus benar-benar

diperhatikan agar dapat menghasilkan karya yang baik. Dan yang terpenting dari keseluruhan adalah pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh pembaca.

Promosi sangat berpengaruh terhadap keberadaan sebuah produk. Dengan promosi yang terencana tentunya buku akan lebih dikenal di kalangan

masyarakat. Sebuah produk harus memiliki target market yang jelas. Dengan kejelasan target market, tentunya produk tersebut bisa sampai ke tangan konsumen yang tepat.

Dalam kehidupan nyata, penggunaan bahan material harus dipikirkan secara benar dan disesuaikan dengan target market yang dituju sehingga budget yang dikeluarkan lebih efisien dan ekonomis, serta meningkatkan keuntungan penjualan (dalam percetakan, perbedaan bahan material dapat meningkatkan biaya produksi yang cukup banyak. Makin sedikit jenis material, makin murah biaya produksi yang dibutuhkan).


(12)

5.2 Saran

Penggalian moral dari sebuah cerita terlebih lagi cerita rakyat diperlukan, tetapi moral tersebut seharusnya lebih diperlihatkan karena anak-anak belum mampu menggali moral tersebut sendiri.

Cerita rakyat memiliki banyak makna simbol. Contohnya adalah Yuyu Kangkang dalam cerita ini yang diceritakan adalah kepiting raksasa jelmaan Prabu Kelana. Pada dasar ini, tokoh Yuyu Kangkang ini adalah nelayan yang ”cunihin”

atau genit (hidung belang). Simbol lain adalah adat istiadat Jawa. Hal ini sebaiknya diperjelas agar anak-anak tidak terbawa oleh imajinasi yang tidak masuk akal dan logika. Ilustrasi sebaiknya dibuat lebih mendetail.


(13)

DAFTAR PUSTAKA

(1994), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Akbar, Reni – Hawadi, (2001), Psikologi Perkembangan Anak – Mengenal Sifat dan Kemampuan Anak, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

Bunanta, Dr. Murti, SS., MA, (2008), Mendongeng dan Minat Membaca, Jakarta: Kelompok Pecinta Bacaan Anak

http://episentrum.com/artikel-psikologi/manfaat-dan-kekuatan-dongeng-pada-psikologi-anak

http://episentrum.com/artikel-psikologi/pengaruh-permainan-pada-perkembangan-anak/

http://episentrum.com/layanan/story-telling/

http://en.wikipedia.org/wiki/Book_design

http://id.wikipedia.org/wiki/Ilustrasi

http://www2.scholastic.com/browse/article.jsp?id=1518

http://www.robertsabuda.com

http://www.wacananusantara.org/2/628/Keteladanan%20Panji%20dalam%20Penge mbangan%20Lingkungan%20Kesenian%20Lokal?mycustomsessionname=25c2ac8d 13010109b01d0c057ac0aebe


(14)

Carter, David E.,(1999), The Elements of Pop-Up: A Pop-Up Book For Aspiring Paper Engineers, New York: Little Simon

Poerbatjaraka, R.M. Ng., 1952, Kepustakaan Djawi. Jakarta/Amsterdam: Jambatan.

Poerbatjaraka, 1966, Tjerita Pandji dalam Perbandingan. Diindonesiakan oleh: Zuber Usman dan H.B. Jassim. Djakarta: Gunung Agung.

Rassers, W.H., 1959, Panji, The Cultural Hero: Structural Study of Religion in Java. The Hague: Nijhoff (Dutch ed. 1922).

Sedyawati, Edi, 1986, Pengarcaan Ganesha Masa Kadiri dan Singhasari: Sebuah Tinjauan Sejarah Kesenian. Disertasi, Jakarta: UI.

Zoetmuder, P.J., 1995, Kamus Jawa Kuna – Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama


(1)

• Menciptakan visual dan Pop-Up yang menarik hingga dapat disukai oleh anak-anak sehingga mereka tertarik untuk mempelajari kebudayaan Indonesia

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 1.4.1Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah:

1.4.1.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diambil dari sumber data yang secara langsung dilakukan oleh penulis atau yang menjadi wakil penulis. Penulis melakukan wawancara terhadap penerbit dan psikolog anak.

1.4.1.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diambil tidak dari sumber lansung, yaitu data yang diambil dari literatur, karya sastra, artikel, dan data internet yang telah dilakukan peneliti lain. Penulis banyak

menggunakan media internet dan buku literatur.

1.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah:

1.4.2.1 Wawancara

Wawancara bersifat fleksibel. Penulis mewawancarai narasumber untuk menghasilkan data nyata melalui jawaban atas pertanyaan yang ditanyakan. Selain itu, penulis juga dapat mengetahui pendapat narasumber sebagai masukan untuk menentukan langkah selanjutnya.

1.4.2.2 Studi Pustaka

Penulis melakukan teknik studi pustaka dengan menggunakan buku sebagai referensi dan melalui media internet untuk melengkapi data yang

dibutuhkan dan fakta yang ada.

1.4.2.3 Kuisioner

Penulis menggunakan teknik kuisioner dengan membagikan kepada anak-anak Sekolah Dasar dengan usia 8 tahun ke atas.

1.5Skema Perancangan


(2)

Universitas Kristen Maranatha 5


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Riset dan survei sangat dibutuhkan dalam membuat produk. Selanjutnya adalah menentukan produk yang akan dibuat. Setelah menentukan produk, menentukan SWOT dan membuat strategi marketingnya agar produk tersebut tepat sasaran dan laku di pasaran.

Dalam membuat merchandise atau bonus juga perlu dipikirkan

kegunaannya karena merchandise tersebut juga dapat digunakan sebagai sarana promosi. Yang harus diingat adalah jangan sampai mengeluarkan biaya lebih tetapi tidak mendatangkan keuntungan.

Dalam membuat buku rumit seperti buku pop-up dibutuhkan pengetahuan tentang seluk beluk percetakan terutama dalam proses membuat pisau potong. Pembuat buku harus tahu keterbatasan dalam pembuatan pisau tersebut untuk mempercepat proses produksi. Tahapan-tahapan harus benar-benar

diperhatikan agar dapat menghasilkan karya yang baik. Dan yang terpenting dari keseluruhan adalah pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh pembaca.

Promosi sangat berpengaruh terhadap keberadaan sebuah produk. Dengan promosi yang terencana tentunya buku akan lebih dikenal di kalangan

masyarakat. Sebuah produk harus memiliki target market yang jelas. Dengan kejelasan target market, tentunya produk tersebut bisa sampai ke tangan konsumen yang tepat.

Dalam kehidupan nyata, penggunaan bahan material harus dipikirkan secara benar dan disesuaikan dengan target market yang dituju sehingga budget yang dikeluarkan lebih efisien dan ekonomis, serta meningkatkan keuntungan penjualan (dalam percetakan, perbedaan bahan material dapat meningkatkan biaya produksi yang cukup banyak. Makin sedikit jenis material, makin murah biaya produksi yang dibutuhkan).


(4)

5.2 Saran

Penggalian moral dari sebuah cerita terlebih lagi cerita rakyat diperlukan, tetapi moral tersebut seharusnya lebih diperlihatkan karena anak-anak belum mampu menggali moral tersebut sendiri.

Cerita rakyat memiliki banyak makna simbol. Contohnya adalah Yuyu Kangkang dalam cerita ini yang diceritakan adalah kepiting raksasa jelmaan Prabu Kelana. Pada dasar ini, tokoh Yuyu Kangkang ini adalah nelayan yang ”cunihin”

atau genit (hidung belang). Simbol lain adalah adat istiadat Jawa. Hal ini sebaiknya diperjelas agar anak-anak tidak terbawa oleh imajinasi yang tidak masuk akal dan logika. Ilustrasi sebaiknya dibuat lebih mendetail.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

(1994), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Akbar, Reni – Hawadi, (2001), Psikologi Perkembangan Anak – Mengenal Sifat dan Kemampuan Anak, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

Bunanta, Dr. Murti, SS., MA, (2008), Mendongeng dan Minat Membaca, Jakarta: Kelompok Pecinta Bacaan Anak

http://episentrum.com/artikel-psikologi/manfaat-dan-kekuatan-dongeng-pada-psikologi-anak

http://episentrum.com/artikel-psikologi/pengaruh-permainan-pada-perkembangan-anak/

http://episentrum.com/layanan/story-telling/

http://en.wikipedia.org/wiki/Book_design

http://id.wikipedia.org/wiki/Ilustrasi

http://www2.scholastic.com/browse/article.jsp?id=1518

http://www.robertsabuda.com

http://www.wacananusantara.org/2/628/Keteladanan%20Panji%20dalam%20Penge mbangan%20Lingkungan%20Kesenian%20Lokal?mycustomsessionname=25c2ac8d 13010109b01d0c057ac0aebe


(6)

Carter, David E.,(1999), The Elements of Pop-Up: A Pop-Up Book For Aspiring Paper Engineers, New York: Little Simon

Poerbatjaraka, R.M. Ng., 1952, Kepustakaan Djawi. Jakarta/Amsterdam: Jambatan.

Poerbatjaraka, 1966, Tjerita Pandji dalam Perbandingan. Diindonesiakan oleh: Zuber Usman dan H.B. Jassim. Djakarta: Gunung Agung.

Rassers, W.H., 1959, Panji, The Cultural Hero: Structural Study of Religion in Java. The Hague: Nijhoff (Dutch ed. 1922).

Sedyawati, Edi, 1986, Pengarcaan Ganesha Masa Kadiri dan Singhasari: Sebuah Tinjauan Sejarah Kesenian. Disertasi, Jakarta: UI.

Zoetmuder, P.J., 1995, Kamus Jawa Kuna – Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama