Aspek Hukum Penyelenggaraan Iklan Kampanye Pemilihan Umum Legislatif 2014 melalui Media Televisi pada Lembaga Penyiaran berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia.
ABSTRAK
ASPEK HUKUM PENYELENGGARAAN IKLAN KAMPANYE
PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 MELALUI MEDIA TELEVISI
PADA LEMBAGA PENYIARAN BERDASARKAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU
Andine Adisy Putri
110110100148
Pada tahun 2014, media penyiaran televisi mendominasi pangsa
iklan yang menyebabkan peningkatan belanja iklan yang sangat besar
berkat kontribusi dari belanja iklan partai peserta Pemilihan Umum 2014
yang disiarkan oleh lembaga-lembaga penyiaran. Dalam penayangan
iklan sebagai salah satu metode kampanye pemilu melalui lembaga
penyiaran tersebut diwajibkan memperhatikan segala regulasi terkait
penyiaran dan pemilu agar tidak bertentangan dengan regulasi yang
berlaku, tetapi pada kenyatanya masih banyak penayangan iklan-iklan
tersebut yang tidak mengikuti aturan. Berdasarkan latar belakang
permasalahan tersebut, penulis ingin mengetahui implikasi hukum dari
penyelenggaraan iklan kampanye pemilu legislatif 2014 oleh lembaga
penyiaran melalui media televisi yang melebihi spot dan durasi perhari nya
dan bentuk pengendalian Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terhadap
penyelenggaraan iklan kampanye pemilu berdasarkan Peraturan
Perundang-Undangan yang berlaku.
Metode pendekatan yang digunakan peneliti adalah yuridis normatif
yang menitikberatkan penelitian pada data sekunder dengan spesifikasi
penelitian deskriptif analitis yaitu menganalisis kaitan antara Peraturan
Perundang-Undangan yang berlaku dengan teori-teori hukum dan praktik
pelaksanaan hukum positif yang menyangkut permasalahan mengenai
implikasi hukum dari iklan kampanye pemilu yang melebihi spot dan
durasi perharinya melalui lembaga penyiaran dan bentuk pengendalian
dari KPI terhadap iklan kampanye pemilu. Metode analisis data yang
digunakan pada penelitian ini adalah metode yuridis kualitatif.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah pertama,
implikasi hukum dari penanyangan iklan kampanye pemilu media televisi
pada lembaga penyiaran yang diindikasikan melebihi spot dan durasi
adalah penjatuhan sanksi administratif berupa teguran oleh KPI kepada
lembaga-lembaga penyiaran yang melanggar tersebut berdasarkan
segala Peraturan Perundang-Undangan yang terkait. Kedua, bentuk
pengendalian KPI terhadap penyelenggraan iklan kampanye pemilu ialah
melakukan pengawasan atas iklan kampanye pemilu, melakukan
penjatuhan sanksi, dan tergabung dalam Gugus Tugas Pengawasan dan
Pemantauan Pemberitaan, dan Iklan Kampanye Pemilu Legislatif bersama
dengan KPU, Bawaslu, dan KIP.
iv
ABSTRACT
LEGAL ASPECTS OF LEGISLATIVE ELECTION CAMPAIGN 2014
ADVERTISING ON TELEVISION STATIONS BASED ON INDONESIAN
LAWS AND REGULATIONS
Andine Adisy Putri
110110100148
In 2014, television broadcasting is dominated by advertisement
segment that resulting in increment of big commercial purchases because
of the contribution from election parties’ publicity which being broadcast by
broadcasting institutions. In advertising their commerce, those institutions
are required to observe all provisions in relation to broadcasting and
election in order to comply with the applicable law. Nonetheless, in fact
many of those broadcasters did not follow the rules. Based on the
description above, the author aims to observe the legal aspect of the
advertisement of legislative election campaign 2014 by broadcasting
institutions that exceed the regulated spot and duration each day and
moreover to observe the control system held by Indonesian Broadcasting
Commission or Komisi Penyiaran Indonesia (hereinafter KPI) toward the
election’s campaign in accordance with the regulations.
In this thesis, the author uses a juridical normative approach that
gives weight to secondary data with specification in description analytical
research to analyze the correlation between the applicable regulations of
law and law theories, also, to analyze the implementation of positive law in
relation to legal implication of advertisement of election campaign that
exceed the regulated spot and duration each day through broadcasting
institutions and control system from KPI towards election campaign’s
advertisement. Further, the author uses juridical qualitative method to
analyze the data.
The results of research are: (i) the legal implication of
advertisement of election campaign through television in broadcasting
entities who had been indicated exceeding the regulated spot and duration
is the imposition of administrative sanction in form of warning from KPI to
broadcasting entities who violate the provisions in accordance to the
applicable regulations of law; (ii) the control system of KPI towards the
advertisement of election campaign is to watch the advertisement itself,
impose the sanctions, and corporate with Controling and Supervisory Task
Force of News, Broadcasting and Commercials Legislative Election
Campaign 2014 together with Election Commission (KPU), Bawaslu, and
KIP.
v
ASPEK HUKUM PENYELENGGARAAN IKLAN KAMPANYE
PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 MELALUI MEDIA TELEVISI
PADA LEMBAGA PENYIARAN BERDASARKAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU
Andine Adisy Putri
110110100148
Pada tahun 2014, media penyiaran televisi mendominasi pangsa
iklan yang menyebabkan peningkatan belanja iklan yang sangat besar
berkat kontribusi dari belanja iklan partai peserta Pemilihan Umum 2014
yang disiarkan oleh lembaga-lembaga penyiaran. Dalam penayangan
iklan sebagai salah satu metode kampanye pemilu melalui lembaga
penyiaran tersebut diwajibkan memperhatikan segala regulasi terkait
penyiaran dan pemilu agar tidak bertentangan dengan regulasi yang
berlaku, tetapi pada kenyatanya masih banyak penayangan iklan-iklan
tersebut yang tidak mengikuti aturan. Berdasarkan latar belakang
permasalahan tersebut, penulis ingin mengetahui implikasi hukum dari
penyelenggaraan iklan kampanye pemilu legislatif 2014 oleh lembaga
penyiaran melalui media televisi yang melebihi spot dan durasi perhari nya
dan bentuk pengendalian Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terhadap
penyelenggaraan iklan kampanye pemilu berdasarkan Peraturan
Perundang-Undangan yang berlaku.
Metode pendekatan yang digunakan peneliti adalah yuridis normatif
yang menitikberatkan penelitian pada data sekunder dengan spesifikasi
penelitian deskriptif analitis yaitu menganalisis kaitan antara Peraturan
Perundang-Undangan yang berlaku dengan teori-teori hukum dan praktik
pelaksanaan hukum positif yang menyangkut permasalahan mengenai
implikasi hukum dari iklan kampanye pemilu yang melebihi spot dan
durasi perharinya melalui lembaga penyiaran dan bentuk pengendalian
dari KPI terhadap iklan kampanye pemilu. Metode analisis data yang
digunakan pada penelitian ini adalah metode yuridis kualitatif.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah pertama,
implikasi hukum dari penanyangan iklan kampanye pemilu media televisi
pada lembaga penyiaran yang diindikasikan melebihi spot dan durasi
adalah penjatuhan sanksi administratif berupa teguran oleh KPI kepada
lembaga-lembaga penyiaran yang melanggar tersebut berdasarkan
segala Peraturan Perundang-Undangan yang terkait. Kedua, bentuk
pengendalian KPI terhadap penyelenggraan iklan kampanye pemilu ialah
melakukan pengawasan atas iklan kampanye pemilu, melakukan
penjatuhan sanksi, dan tergabung dalam Gugus Tugas Pengawasan dan
Pemantauan Pemberitaan, dan Iklan Kampanye Pemilu Legislatif bersama
dengan KPU, Bawaslu, dan KIP.
iv
ABSTRACT
LEGAL ASPECTS OF LEGISLATIVE ELECTION CAMPAIGN 2014
ADVERTISING ON TELEVISION STATIONS BASED ON INDONESIAN
LAWS AND REGULATIONS
Andine Adisy Putri
110110100148
In 2014, television broadcasting is dominated by advertisement
segment that resulting in increment of big commercial purchases because
of the contribution from election parties’ publicity which being broadcast by
broadcasting institutions. In advertising their commerce, those institutions
are required to observe all provisions in relation to broadcasting and
election in order to comply with the applicable law. Nonetheless, in fact
many of those broadcasters did not follow the rules. Based on the
description above, the author aims to observe the legal aspect of the
advertisement of legislative election campaign 2014 by broadcasting
institutions that exceed the regulated spot and duration each day and
moreover to observe the control system held by Indonesian Broadcasting
Commission or Komisi Penyiaran Indonesia (hereinafter KPI) toward the
election’s campaign in accordance with the regulations.
In this thesis, the author uses a juridical normative approach that
gives weight to secondary data with specification in description analytical
research to analyze the correlation between the applicable regulations of
law and law theories, also, to analyze the implementation of positive law in
relation to legal implication of advertisement of election campaign that
exceed the regulated spot and duration each day through broadcasting
institutions and control system from KPI towards election campaign’s
advertisement. Further, the author uses juridical qualitative method to
analyze the data.
The results of research are: (i) the legal implication of
advertisement of election campaign through television in broadcasting
entities who had been indicated exceeding the regulated spot and duration
is the imposition of administrative sanction in form of warning from KPI to
broadcasting entities who violate the provisions in accordance to the
applicable regulations of law; (ii) the control system of KPI towards the
advertisement of election campaign is to watch the advertisement itself,
impose the sanctions, and corporate with Controling and Supervisory Task
Force of News, Broadcasting and Commercials Legislative Election
Campaign 2014 together with Election Commission (KPU), Bawaslu, and
KIP.
v