peran media dalam kampanye di tinjau dari undang-undang no.42 tahun 2008 tentang pemilihan umum presiden dan wakil presiden berdasarkan hukum penyiaran di indonesia.
PERAN MEDIA DALAM KAMPANYE DITINJAU DARI UNDANG UNDANG NO. 42
TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
BERDASARKAN HUKUM PENYIARAN DI INDONESIA
Abstrak
Muh Ryan Pramana Gunawan
110111090118
Tugas akhir ini mengangkat permasalahan tentang peran media dalam
kampanye ditinjau dari Undang Undang yaitu Jojo Widodo melakukan kampanye
pada pemilihan umum presiden dan wakil presiden 2015, yang dimana kamanye
tersebut di luar jadwal yang ditetapkan oleh KPU, dan kamanye tersebut
ditayangkan secara live oleh SCTV. Tujuan dari penelitian ini untuk membahas
bagaimana akibat hukum dari kampenye melalui penyiaran televisi menurut
peraturan perundang-undangan, dan tindakan
hukum apa yang sebaiknya
dilakukan oleh KPU terhadap lembaga penyiaran terkait kampanye di luar jadwal
melalui penyiaran televisi berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif.
Metode penelitian dengan tahap pengumpulan data yang digunakan adalah studi
kepustakaan ditunjang dengan studi lapangan, dan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Data-data
tersebut digunakan untuk menggambarkan suatu objek permasalahan dan
disinkronisasikan antara fakta-fakta yang terjadi dengan perundang-undangan yang
baru.
Hasil dari analisis yaitu Akibat hukum yang ditimbulkan terhadap lembaga penyiaran
yang menyiarkan kampanye di luar jadwal berdasarkan Peraturan KPU Nomor 4
Tahun 2014 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Pemilihan Umum Presiden dan
Wakil Presiden, Tindakan hukum terhadap kampanye yang dimuat pada penyiaran
televisi Pasal 41 PP KPU No 16 2014, KPI memiliki wewenang yang lebih konkrit
penyiaran dan iklan kampanye yang dilakukan oleh lembaga penyiaran atau media
massa cetak, pengaturan tersebut bersifat khusus atau lex specialis. Pasal 11 PP
KKPI No 45 2014 penjatuhan sanksi mengacu kepada Standar Program Siaran
selain ditujukan kepada program siaran juga dapat dilakukan pada lembaga
penyiaran yang bersangkutan.
TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
BERDASARKAN HUKUM PENYIARAN DI INDONESIA
Abstrak
Muh Ryan Pramana Gunawan
110111090118
Tugas akhir ini mengangkat permasalahan tentang peran media dalam
kampanye ditinjau dari Undang Undang yaitu Jojo Widodo melakukan kampanye
pada pemilihan umum presiden dan wakil presiden 2015, yang dimana kamanye
tersebut di luar jadwal yang ditetapkan oleh KPU, dan kamanye tersebut
ditayangkan secara live oleh SCTV. Tujuan dari penelitian ini untuk membahas
bagaimana akibat hukum dari kampenye melalui penyiaran televisi menurut
peraturan perundang-undangan, dan tindakan
hukum apa yang sebaiknya
dilakukan oleh KPU terhadap lembaga penyiaran terkait kampanye di luar jadwal
melalui penyiaran televisi berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif.
Metode penelitian dengan tahap pengumpulan data yang digunakan adalah studi
kepustakaan ditunjang dengan studi lapangan, dan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Data-data
tersebut digunakan untuk menggambarkan suatu objek permasalahan dan
disinkronisasikan antara fakta-fakta yang terjadi dengan perundang-undangan yang
baru.
Hasil dari analisis yaitu Akibat hukum yang ditimbulkan terhadap lembaga penyiaran
yang menyiarkan kampanye di luar jadwal berdasarkan Peraturan KPU Nomor 4
Tahun 2014 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Pemilihan Umum Presiden dan
Wakil Presiden, Tindakan hukum terhadap kampanye yang dimuat pada penyiaran
televisi Pasal 41 PP KPU No 16 2014, KPI memiliki wewenang yang lebih konkrit
penyiaran dan iklan kampanye yang dilakukan oleh lembaga penyiaran atau media
massa cetak, pengaturan tersebut bersifat khusus atau lex specialis. Pasal 11 PP
KKPI No 45 2014 penjatuhan sanksi mengacu kepada Standar Program Siaran
selain ditujukan kepada program siaran juga dapat dilakukan pada lembaga
penyiaran yang bersangkutan.