PENERAPAN REGIONAL SECURITY REGIME DALAM PENYERANGAN PASUKAN MILITER GULF COOPERATION COUNCIL (GCC) TERHADAP YAMAN BERDASARKAN HUKUM INTERNASIONAL.

ABSTRAK
PENERAPAN REGIONAL SECURITY REGIME DALAM PENYERANGAN
PASUKAN MILITER GULF COOPERATION COUNCIL (GCC) TERHADAP
YAMAN BERDASARKAN HUKUM INTERNASIONAL
Imaduddin Mauluddin Sumarno
110110110293
Sejak memasuki periode Arab Spring, Pemerintah Yaman yang pada saat itu
dipimpin oleh rezim otoriter Ali Abdullah Saleh ditentang oleh hampir semua rakyat
Yaman dengan melakukan demonstrasi besar-besaran di Ibukota Yaman, Sanaa,
untuk menuntut agar Presiden Saleh menurunkan jabatannya pada saat itu juga. Hal
tersebut dimanfaatkan oleh Kelompok Houthi, sebuah kelompok separatis yang
berasal dari wilayah utara Yaman, yang menghendaki agar pemerintahan di Yaman
dipimpin oleh rezim Zaydi. Zaydi sendiri merupakan salah satu tradisi di Yaman,
khususnya tradisi yang berasal dari wilayah utara Yaman, yang merupakan salah
satu cabang dari aliran Syiah. Pada prosesnya, Houthi berhasil menduduki sebagian
besar posisi-posisi pemerintahan di Yaman, yang menyebabkan Abbed Rabou
Mansour al-Hadi, Presiden Yaman yang menggantikan Presiden Saleh, terpaksa
mengasingkan diri ke Riyadh, Arab Saudi. Melihat konflik internal Yaman yang tidak
kunjung selesai, Presiden Hadi kemudian mengirimkan permintaan secara resmi
kepada GCC, suatu organisasi internasional yang bersifat regional, untuk
melancarkan serangan kepada wilayah Yaman demi mendukung pemerintahan

Yaman yang dipimpin olehnya. Kemudian, GCC merespon hal tersebut mengingat
dunia internasional masih mengakui bahwa Presiden Hadi merupakan pemimpin dari
pemerintahan Yaman yang sah. Namun, Yaman sendiri sebenarnya bukan
merupakan salah satu dari negara anggota GCC. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mendapatkan kepastian berdasarkan konsep regional security regime yang
berlaku dalam hukum internasional mengenai keabsahan dari penyerangan pasukan
militer GCC terhadap Yaman.
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yaitu sumber
hukum internasional terkait regionalisme, persetujuan regionalisme, dan organisasi
internasional serta berbagai kasus. Bahan-bahan kepustakaan dan media internet
yang berhubungan dengan kasus-kasus bentuk pemaksaan yang dilakukan oleh
GCC dalam wilayah regional Timur Tengah serta bentuk dari regional security
regime itu sendiri. Data-data tersebut kemudian digunakan untuk menggambarkan
suatu objek permasalahan berupa sinkronisasi fakta yang terjadi dengan ketentuan
dan teori yang berlaku.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penyerangan militer yang
dilakukan oleh pasukan GCC terhadap Yaman adalah sah berdasarkan hukum
internasional. Hal tersebut ditandai oleh adanya ketentuan dari Piagam PBB
mengenai pemaksaan yang dilakukan oleh suatu persetujuan regional, di mana hal
tersebut membutuhkan otorisasi dari Dewan Keamanan sebagai pemegang utama

tanggung jawab dalam memelihara perdamaian dan keamanan internasional.

iv

ABSTRACT
IMPLEMENTATION OF REGIONAL SECURITY REGIME IN THE MILITARY
FORCES OF GULF COOPERATION COUNCIL (GCC) ATTACKING YEMEN
ACCORDING TO THE INTERNATIONAL LAW
Imaduddin Mauluddin Sumarno
110110110293
Since entering the period of the Arab Spring, the Government of Yemen which
was led by the dictator regime of Ali Abdullah Saleh is opposed by almost all the
people of Yemen to conduct large-scale demonstrations in the capital of Yemen,
Sanaa, to demand that President Saleh lowered his post at that time. It is utilized by
the Houthi group, a separatist group from the northern region of Yemen, which
wanted the government in Yemen led by the Zaydi regime. Zaydi itself is one of the
traditions in Yemen, particularly the tradition that comes from the north of Yemen,
which is one branch of Shiite genre. In the process, Houthi had occupied most of the
government positions in Yemen, which caused Abbed Rabou Mansour al-Hadi, the
Yemeni President to replace President Saleh, was force into exile in Riyadh, Saudi

Arabia. Viewed internal conflict unresolved Yemen, President Hadi then send a
formal request to the Gulf Cooperation Council (GCC), a regional international
organization, to launch an attack to Yemen to support the Yemeni government
headed by him. Then, considering the GCC respond to this, international world still
recognize that President Hadi is the legitimate leader of the Yemeni government.
However, Yemen itself is actually not one of the GCC member states. The purpose
of this study was to obtain assurance on the concept of regional security regime
applicable in international law on the legality of the GCC military forces attacks to
Yemen’s territory.
This research was written by using sources of international law vis-à-vis
regionalism, regional arrangement, and international organizations and their cases,
other written materials and internet as secondary data in conjunction with cases of
coercion undertaken by the GCC in the region of Middle East as well as the form of a
regional security regime itself. The data used to describe the object, formed as
synchronization between fact, existing regulation theories.
This research concludes that the military offensive carried out by GCC troops to
Yemen is legal under international law. It is characterized by the provision of the UN
Charter on coercion exercised by a regional arrangement, which itself requires the
authorization of the Security Council as the primariy holder of the responsibility of
maintaining international peace and security.


v