Restrategi Komunikasi Kesehatan.

-

C

/' -

~
17

2

Pikir'an Rakyat CE::
0

Senin
3

18

o Jan


Peb

5

20
Mar

0

0

Setasa

4

19

0

---_.


6

21

0

Apr

U

Rabu
7

.

22

8


@
Mei

0

Kamis
'.) Jumilr
9
10
11

-,

24
25
26
Jun 0 Jut 0 Ags

.


12

Sabtu

27
OSep

13

0 14MinggU'15

28
OOkt

.'"

16

."~p\


29

ONov 30ODes31
..-"
.,"~

'11

;~'
t

Restrategi
Komunikasi Kesehatan
-- -yang sudah terlatih.
Ketiga, munculkan kekuatan
diri khaIayak. Ibu-ibu hamil harus disadarkan bahwa mereka
dengan segala kemampuannya
pasti akan dapat mengubah perilaku kurang baik ketika hamil
menjadi perilaku lebih baik. Pada ibu hamil kelompok miskin
misalnya, turunnya daya beli

menggeser konsumsi pangan
dari protein ke kalori. Terkonsentrasinya konsumsi pangan
pada kalori membuat pemenuhan protein, vitamin, dan nutrisi
yang diperlukan ibu hamil berkurang. Materi pesan dirancang
untuk memberikan kesadaran
pentingnya pemenuhan gizi
yang baik bagi ibu-ibu hamil.
Keempat, ajak khalayak untuk berpikir. Pesan dapat membawa perubahan perilaku jika
dapat memunculkan pemikiran
positif dalam diri khalayak. Menyajikan data statistik dan temuan penelitian yang relevan,
menayangkan alasan khalayak
melakukan sesuatu atau sekadar memberikan argumentasi
yang masuk akal adalah beberapa cara yang dapat mendorong
khalayak berpikir.
. Kelima, gunakan strategi pelibatan. Tingkat pelibatan sangat bergantung padajenis khalayak. Sudah saatnya ibu hamil
sebagai pemangku utama dari
setiap program pellingkatan
kualitas kesehatan ditempatkan

Oleh UUDWAHYUDIN


ERAJAT
kesehatan = Selanjutnya, peran 'Pemprov
masyarakat Jabar seca- J ab~ memf;lSilitasi 1;igafungsi,
ra keseluruhan masil) yakm assessment (diagnosis,
pengawasan, analisis kebutuhrendah. Indikasinya adalan
angka kematian ibu (AKI) dan an, dan lain-lain), policy deveangka kematian bayi (AKB) lopme~t (formula kebijakan,
yang nnggi. Dibandingkan de- al?kaSI sumber daya, dan lainlain), ensurance (menjamin pengan daerah lain, seperti Jatim
dan Jateng, AKI di Jabar me- layanan perawatan kesehatan
mang tinggi. Menurut Ketua terl~n~ap, peraturan pelayanan, JamlDan akuntabilitas dan
Tim penggerak PKK Provinsi
Jabar Netty Prasetiyani, S.S., lain-lain). Langkah yang n-:ungsaat ini AKI di Jabar adalah 268 kin dilakukan adalah membenper 100.000 kelahiran. Menu- tuk tim yang mengoordinasikan
sosialisasi kepada ibu hamiI kerun dibandingkan
dengan
2000-2002 yang mencapai 307 lompok miskin tentang penper 100.000 kelahiran (Pikiran tingn~a_menjaga kesehatan diri
Rakyat, 19/3).
saat kehamiIan-:-'
Berbagai upaya pelayanan
Menurut Perloff (1993), ada
kesehatan dilakukan Pemprov

enam langkah strategi komuniJabar (Dinkes) melalui kebijak- kasi persuasif yang dapat diguanjperaturan, termasuk pemenakan dalam praktik social
rataan penyebaran tenaga kese- marketing. Kita coba meneraphatan, meng-upgrade kemamkannya dalam konteks social
puan dan kualitas tenaga kesemarketing dalam meningkathatan, dan pembenahan infrakan kualitas kesehatan, khususstruktur fisik (puskesmas dan
nya bagi ibu-ibu hamil kelomrumah sakit). Sayang, berbagai
pok miskin di Jabar.
peraturan dan kondisi pelayanPertama, pilihIah komunikaan kesehatan tidak dapat me- tor yang terpercaya. Semua
ningkatkan derajat kesehatan
bukti di dunia menunjukkan
masyarakat Jabar secara kesebahwa pesan yang dirancang
luruhan.
dan disampaikan dengan semDi sinilah pentingnya komupuma tidak akan dapat memnikasi kesehatan strategis mela- bawa perubahan perilaku jika
lui social marketing dalam me- khalayak tidak m~mercayai koni!,lgkatkan kualitas kesehatan
munikator. Dalam hal ini, komunikator tidak harus diambil ~ebagai pelaku I1ta~ pen~uru-,
nan AKI.
bagi ibu hamil kelompok misdari para tenaga kesehatan, tekin.
Keenam, gunakan strategi
tapi dapat pula dipilih dari pepembangunan
inkonsistensi.
"Social Marketing"
muka a~ama, LSM, dan lain- Dahulu, masyarakat berpikir

Komunikasi kesehatan me- lain yang memiliki kredibilitas.
bahwa ibu-ibu yang meninggal
miliki manfaat sangat besar baKedua, kemaslah pesan sesuai saat melahirkan itu karena takik bagi individu maupun bagi keyakinan khalayak. Pesan akan dir.,Konsekuensinya mereka timasyarakat. Bagi individu, ko- mempunyai pengaruh yang be- dak memperhatikan kesehatan
munikasi
kesehatan
dapat sar untuk mengubah perilaku saat hamil. Kemudian dimunmembantu menambah penge- kh'alayakjika dikemas sesuai de- culkanlah fakta-fakta hasil petahuan akan kesehatan, mem- ngan kepercayaan pada diri kha- nelitian yang menunjukkan
bangkitkan motivasi untuk was- layak.Misalnya, ibu-ibu hamil di bahwa asupan' gizi saat hamil
pada serta meningkatkan ke- perd.esaan yang masih memer- sangat membantu memperlanwaspadaan akan kesehatan. Ba- caym dukun beranak atau peraji car proses melahirkan.
gi masyarakat, komunikasi ke- yang belum mendapatkan pelaKetujuh, bangun resistensi
sehatan dapat menjadikan ke- tihan persaIinan dan diuji kom- khalayak terhadap pesan negasehatan sebagai isu dan topik petensi. ~esan yang dikemas da- tif. Salah satu cara adalah deyang penting sehingga dinami- lam soczal marketing harns ngan memunculkan resistensi
ka akan informasi kesehatan
mampu mengubah kepercayaan
khalayak terhadap pesan negadapat berkembang lebih cepat. ibu hamiI tersebut untuk meng- tif yang berlawanan dengan isgunak