KAJIAN OBJEK WISATA PULAU BERHALA KECAMATAN TANJUNG BERINGIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

(1)

KAJIAN OBJEK WISATA PULAU BERHALA

KECAMATAN TANJUNG BERINGIN

KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

IHSAN FADLILLAH NIM. 309131034

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014


(2)

(3)

(4)

Abstrak

Ihsan Fadlillah. NIM. 309131034. Kajian Objek Wisata Pulau Berhala Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) keadaan Objek Wisata Pulau Berhala di Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai, dan (2) faktor yang mendukung dan menghambat dalam pengembangan Objek Wisata Pulau Berhala di Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai.

Penelitian ini dilaksanakan di Pulau Berhala Kecamatan Tanjung Beringin, 2013. Populasi adalah Objek Wisata Pulau Berhala di Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai. Sampel dalam penelitian ini adalah Objek Wisata Pulau Berhala di Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi dokumentasi dan observasi langsung. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Keadaan Objek Wisata Pulau Berhala meliputi jarak 25 mil atau sekitar 40,22 km dari Ibukota Kecamatan Tanjung Beringin, dengan waktu tempuh 4 jam perjalanan penyeberangan menggunakan kapal motor nelayan, perairan yang sangat jernih dengan dapat melihat dasar laut hingga kedalaman 9 m, sangat mendukung untuk melakukan aktivitas pariwisata bahari seperti snorkling dan diving serta berenang, didalam hutan tumbuh berbagai jenis pohon seperti rengat, jelutung dan meranti, hidup juga berbagai macam fauna seperti napu, biawak dan merupakan tempat singgahnya penyu untuk bertelur. (2) faktor pendukung : (a) perairan sekitar Pulau Berhala kaya dengan berbagai jenis ikan permukaan dan dasar, (b) Pulau Berhala memiliki panorama pantai yang landai dan indah, (c) keindahan terumbu karang bawah laut, (d) merupakan tempat singgah dan bertelurnya penyu. Faktor penghambat : (a) aksesibilitas yang masih sulit, (b) merupakan pulau tak berpenghuni.


(5)

KATA PENGANTAR

Dengan segenap kerendahan hati penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas karunia-Nya penulisan skripsi yang berjudul “Kajian Objek Wisata Pulau Berhala Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang

Bedagai” ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis mengalami banyak rintangan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat diselesaikan, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Dr. H. Restu, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.

4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi. 5. Bapak Drs. Muhammad Arif, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

selalu membimbing dan memberikan motivasi bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis selama menyelesaikan studi di Jurusan Pendidikan Geografi.

7. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si, selaku Dosen Penguji yang telah memberi masukan dan saran kepada penulis.

8. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si, selaku Dosen Penguji yang telah memberi masukan dan saran kepada penulis.

9. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah membekali penulis dengan segudang ilmu di bangku perkuliahan.

10.Bapak Aminuddin, S.Sos. selaku camat Kecamatan Tanjung Beringin yang memberikan izin dan bantuan pada penulis untuk melakukan penelitian.


(6)

11.Teristimewa kepada kedua orangtua penulis, Ayahanda tercinta Ingah Mahmuddin, S.Pd dan Ibunda tercinta Yusnah, S.Pd yang telah mendampingi dengan penuh kasih sayang serta semangat dan yang tidak pernah lelah membantu penulis hingga terselesaikannya skripsi ini. Hanya Allah SWT yang mampu membalasnya. Semoga Allah SWT senantiasa menyayangi dan melindungi mereka.

12.Keluarga besar penulis, Kakak saya tercinta Mahyardiana, R.O dan Bang Muhammad Yusuf Siregar, S.HI, M.H, serta adik-adik tersayang Syukri Hamdani dan Ridhayatul Husna yang memberikan motivasi disaat suka maupun duka, serta canda tawa dan doa untuk kesuksesan penulis.

13.Rahmadhani Tambunan, S.Pd yang selalu menyayangi penulis, selalu sabar mendampingi penulis menjalani perkuliahan mulai semester tiga sampai saat ini, serta terus memberikan motivasi serta bantuannya. Semoga Tuhan meridhai kita. Terima kasih untuk segalanya.

14.Bapak Hayat Siagian selaku Staff Jurusan Pendidikan Geografi yang banyak memberikan motivasi, informasi serta bantuannya.

15.Tak lupa kepada sahabat-sahabat yang selalu menjadi tempat berbagi selama empat tahun, Septian Azwar, S.Pd, Zulfauzi Kurnadi, S.Pd, Juanda Aditia, S.Pd, Rudy Fantoni Manurung, S.Pd, Abangda Rolly. P. Kaloko, S.Pd, Charles Diafari, Andi Eko, Yopi Napiri, Ruben Pardede serta teman-teman yang tak dapat disebutkan satu-persatu. Teman-teman sekelas B Reguler 2009/GeBReg 09, A Reguler 09, A dan B Ekstensi 09. Terima kasih sudah menjadi bagian dari hidup penulis.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca lainnya khususnya Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.

Medan, Februari 2014

IHSAN FADLILLAH


(7)

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kerangka Teori ... 8

B. Penelitian Yang Relevan ... 24

C. Kerangka Berpikir ... 27

BAB III METODE PENELITIAN... 29

A. Lokasi Penelitian ... 29

B. Populasi dan Sampel ... 29

C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 29

1. Variabel Penelitian ... 29

2. Defenisi Operasional ... 30

D. Teknik Pengumpulan Data ... 30


(8)

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 32

A. Keadaan Fisik ... 32

B. Keadaan Nonfisik... 35

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

A. Hasil Penelitian ... 50

B.Pembahasan ... 63

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 71

A. Kesimpulan ... 71

B. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 73


(9)

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1. Luas Kecamatan Menurut Desa ... 33

2. Jumlah Penduduk Desa ... 38

3. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin ... 39

4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur ... 40

5. Komposisi Penduduk Menurut Agama ... 42

6. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 43

7. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 44

8. Jumlah Sarana Pendidikan ... 45

9. Jumlah Sarana Kesehatan ... 45


(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berfikir ... 28

2. Peta Kabupaten Serdang Bedagai ... 47

3. Peta Kecamatan Tanjung Beringin ... 48

4. Peta Pulau Berhala ... 49

5. Pulau Berhala Serdang Bedagai ... 51

6. Pantai Pasir Putih Pulau Berhala ... 52

7. Pulau Sokong Nenek ... 53

8. Pulau Sokong Seimbang ... 53

9. Menara Suar dan Titik Dasar di Pulau Berhala ... 54

10. Pelabuhan di Tanjung Beringin ... 55

11. Perahu Motor Nelayan ... 56

12. Tong Penampung Air ... 58

13. Pohon Meranti di Pulau Berhala ... 59


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal

1. Daftar Wawancara ... 75 2. Daftar Observasi ... 76 3. Photo ... 77


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini pariwisata telah menjadi salah satu industri terbesar di dunia dan merupakan andalan utama dalam menghasilkan devisa diberbagai negara, dan berkembang menjadi suatu fenomena global. Bahkan pariwisata telah ditetapkan sebagai sektor pembangunan ekonomi. Negara yang mempunyai banyak objek wisata akan mampu menghasilkan banyak pendapatan dan keuntungan. Saat ini sektor pariwisata merupakan sumber devisa bagi negara yang paling berpengaruh.

Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki lebih kurang 17.000 pulau yang terdiri dari lima pulau besar yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Irian dan pulau-pulau kecil lainnya. Memiliki banyak pemandangan alam yang indah berupa pantai, sungai, laut, gunung, hutan dan banyak lagi potensi alam lainnya yang ada di Indonesia. Potensi tersebut perlu ditata, dikembangkan, dan dipromosikan sehingga mampu menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya. Baik itu wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Sektor pariwisata ini diharapkan dapat menjadi penghasil devisa nomor satu di Indonesia. Sesuai dengan pengembangan pariwisata, terlebihnya pariwisata di Indonesia merupakan jalan keluar dari berbagai masalah perekonomian yang ada di negara ini. Dipandang dengan hal yang terjadi maka dapat diatasi dengan adanya industi pariwisata karena industri ini dapat menciptakan lapangan kerja baru yang tentunya akan dapat memberikan peluang ekonomi yang tinggi.


(13)

Pariwisata di Indonesia umumnya bertujuan untuk : a) mengembangkan dan mendayagunakan sumber dan potensi kepariwisataan nasional agar menjadi kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan; b) meningkatkan devisa Negara; c) memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha serta lapangan kerja; d) meningkatkan laju pembangunan daerah; e) memperkenalkan dan mengembangkan nilai-nilai bangasa dan keindahan alam. Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan dan peningkatan kepariwisataan sehingga perlu ditata, dipelihara, dan dipromosikan untuk meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata.

Dalam pengembangan suatu objek wisata, ada hal yang harus diketahui yaitu faktor pendukung pengembangannya seperti pembangunan terhadap sarana pariwisata, selain itu ada juga prasarana pariwisata. Semua usaha itu perlu ditingkatkan agar objek wisata dapat berkembang. Walaupun suatu objek wisata mempunyai potensi alam yang sangat baik, tetapi jika tidak didukung dengan pembangunan sarana dan prasarana yang baik, maka objek wisata tersebut tidak dapat berkembang dengan baik. Sehingga dengan adanya pelayanan yang baik kepada wisatawan dan terpenuhinya segala fasilitas pariwisata akan membuat para wisatawan semakin berminat untuk berkunjung dan merasa nyaman dan mendapat kenangan yang membuat wisatawan tertarik untuk berkunjung kembali.

Provinsi Sumatera Utara memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, wisata alam dengan keindahan alam yang membuat orang berminat untuk mengunjungi provinsi ini. Jika objek wisata yang ada di Sumatera Utara tersebut dapat dikembangkan, dikelola dan dipromosikan akan dapat menarik minat wisatawan berkunjung baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Pariwisata tersebut dapat memberikan keuntungan ekonomi bagi daerah terutama terhadap


(14)

pendaptan daerah. Sumatera Utara termasuk sepuluh provinsi yang ditunjuk sebagai daerah wisata nasional, hal ini disebabkan Sumatera Utara memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi berupa sumber daya alam yang berlimpah, baik di daratan maupun perairan. Semua potensi tersebut mempunyai peranan penting bagi pengembangan kepariwisataan khususnya wisata alam.

Kabupaten Serdang Bedagai sebagai salah satu kabupaten yang ada di Sumatera Utara, memiliki potensi besar bagi pengembangan usaha pariwisata. Potensi utama dari Kabupaten Serdang Bedagai dalam bidang pariwisata adalah letak geografisnya yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Kabupaten Serdang Bedagai menawarkan pesona wisata bahari dan wisata alam yang menakjubkan. Serdang Bedagai yang memiliki panjang pantai kurang lebih 95 km ini merupakan potensi yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai objek wisata bahari.

Diwilayah Kabupaten Serdang Bedagai terdapat satu pulau di antara 12 pulau terluar Indonesia yaitu Pulau Berhala. Pulau seluas 44,75 Ha ini merupakan salah satu pulau penangkaran penyu dengan pemandangan yang eksotis. Pulau Berhala terletak di Selat Malaka, akan tetapi ia masuk kedalam wilayah Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai sebagai satu pulau terluar di Indonesia dengan jarak 25 mil dari Ibukota Kecamatan Tanjung Beringin. Objek wisata ini memiliki keindahan alam yang sangat menarik yang suasananya tenang dan jauh dari keriuhan, memiliki kawasan pantai pasir putih yang asri sementara agak jauh kedalam pulau, hutan lebat dapat menjadi petualangan yang menakjubkan. Pulau Berhala memiliki panorama pantai yang landai dan indah. Air lautnya biru dan jernih, hamparan pasir putih yang membentang disekeliling pulau dan batu-batu besar yang masih alami merupakan pemandangan yang indah untuk dinikmati. Pulau ini diapit oleh 2 pulau


(15)

kecil lainnya yaitu Pulau Sokong Seimbang di sebelah Barat dan Pulau Sokong Nenek di sebelah Timur, memiliki potensi sumberdaya terumbu karang ikan hias dan ikan konsumsi. Pada awal dan akhir tahun, pantai Pulau Berhala menjadi tempat persinggahan penyu untuk bertelur. Pulau Berhala yang ada di Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai ini tengah dikembangkan menjadi objek wisata andalan Sumatera Utara setelah Danau Toba, Berastagi, dan Pulau Nias. Sesuai Perda Kabupaten Serdang Bedagai No. 12 Tahun 2006 tentang pengelolaan Pulau Berhala Serdang Bedagai sebagai kawasan Eco Marine Tourism (Wisata Bahari Berwawasan Lingkungan) dan arahan dari Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2006-2016 disebutkan bahwa kawasan Pulau Berhala adalah Kawasan Pariwisata Bahari yang Berwawasan Lingkungan. Selain untuk penegasan kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) juga dapat dikembangkan untuk daerah kunjungan wisata Eco Marine Tourism yaitu sebagai konservasi Penyu dan Taman Bawah Laut.

Dibalik potensi besar yang dimiliki Pulau Berhala tersebut selain faktor pendukung terdapat juga faktor penghambat dalam pengembangan misalnya aksesibilitas menuju pulau berhala atau transportasi yang kurang mendukung dengan lokasi yang cukup jauh serta masih kurangnya upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengembangkan potensi yang ada di Pulau Berhala.

Kajian terhadap objek wisata di Pulau Berhala dirasa perlu khususnya dalam rangka pengembangan objek wisata Pulau Berhala ini, yaitu bagaimana keadaan objek wisata Pulau Berhala serta apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pengembangan objek wisata Pulau Berhala di Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai ini.


(16)

B. Identifikasi Masalah

Permasalahan yang dihadapi dalam mengembangkan objek wisata Pulau Berhala di Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai ini adalah : aksesibilitas menuju objek wisata ini dirasa kurang memadai, karena hanya ada kapal milik nelayan setempat yang harus disewa dengan harga yang relatif mahal, keadaaan objek wisata yaitu jarak yang cukup jauh, waktu tempuh yang memakan waktu cukup lama, dan tidak adanya penghuni tetap yang mendiami pulau Berhala ini, karena hanya ada petugas jaga dari TNI AL dan petugas navigsi dari Dinas Perhubungan yang bersifat bergilir sesuai tugas masing-masing, serta pelestarian flora dan fauna apakah mendukung untuk dikembangkan sebagai objek wisata andalan Kabupaten Serdang Bedagai serta apa saja faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi dalam pengembangan objek wisata Pulau Berhala ini.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka peneliti membatasi masalah pada : Bagaimana keadaaan objek wisata Pulau Berhala (jarak, waktu tempuh, air, flora dan fauna) serta apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam mengembangkan Objek Wisata Pulau Berhala.


(17)

D. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana keadaaan Objek Wisata Pulau Berhala (jarak, waktu tempuh, air, flora dan fauna) di Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai?

2. Apa saja faktor yang mendukung dan menghambat dalam mengembangkan objek wisata Pulau Berhala di Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui keadaaan objek wisata Pulau Berhala di Kecamatan

Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Untuk mengetahui factor pendukung dan penghambat dalam mengembangkan objek wisata Pulau Berhala di Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai.


(18)

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu :

1. Bagi penulis yaitu menambah dan memperluas pengetahuan tentang kepariwisataan khususnya Objek Wisata Pulau Berhala.

2. Bagi peneliti lain adalah sebagai referensi yang melakukan penelitian di bidang pariwisata dilokasi yang sama.

3. Bagi pemerintah yaitu sebagai masukan untuk mengembangkan objek wisata di daerah ini.


(19)

1

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sesuai dengan pembahasan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pulau Berhala di Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu pulau terluar di Indonesia, pulau ini secara administrasi terletak di Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai, dengan jarak kurang lebih 21 mil yang dapat ditempuh dengan waktu 4 jam dari ibukota Kecamatan Tanjung Beringin dengan menggunakan perahu motor nelayan dengan biaya sewa yang sudah ditentukan. Perairan di Pulau Berhala sangat jernih, di dalam hutan yang lebat tumbuh berbagai jenis pohon seperti rengat, jelutung dan meranti yang diperkirakan telah hidup ratusan tahun, hidup juga berbagai macam fauna seperti napu, biawak dan merupakan tempat bertelurnya penyu.

2. Faktor pendukung dan penghambat pengembangan Pulau Berhala. Faktor pendukung yaitu : (1) Perairan sekitar Pulau Berhala kaya dengan berbagai jenis ikan permukaan dan dasar. (2) Pulau Berhala memiliki panorama pantai yang landai dan indah. Air lautnya biru dan jernih dengan hamparan pasir putihnya. (3) Kekayaan alam lainnya yang dimiliki Pulau Berhala adalah keindahan terumbu karang bawah laut, hampir seluruh perairannya ditutupi oleh terumbu karang dengan kondisi relatif baik. (4) Pulau ini merupakan tempat singgah dan bertelurnya penyu. Faktor penghambat yaitu : (1) Perlunya perizinan yang harus


(20)

2

diurus pengunjung untuk dapat berkunjung ke Pulau Berhala. (2) Aksesibilitas menuju Pulau Berhala adalah dengan menggunakan transportasi laut, yakni dengan menggunakan kapal motor milik nelayan yang bergerak mulai dari Dermaga TPI Bagan Kuala, Tanjung Beringin yang lamanya perjalanan ± 4 jam. Tetapi transportasi laut yang menuju pulau berhala tidak mempunyai frekuensi yang tetap dan harus melalui prosedur penyewaan yang tentunya membutuhkan biaya yang relatif mahal. (3) Penghuni yang mendiami Pulau Berhala tidak bersifat menetap, yakni petugas KAMLA dari TNI-AL dan petugas Navigasi dari Departemen Perhubungan yang sifatnya bergilir sesuai tugas masing-masing.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat di ambil saran sebagai berikut : 1. Pulau Berhala memerlukan penataan, sentuhan, dan pembangunan berbagai

fasilitas. Seperti sarana transportasi penyeberangan, dermaga yang lebih permanen, sarana komunikasi, pondok penginapan, dan sebagainya tanpa melupakan Perda Kabupaten Serdang Bedagai No. 12 Tahun 2006 tentang pengelolaan Pulau Berhala Serdang Bedagai sebagai kawasan Eco Marine

Tourism (Wisata Bahari Berwawasan Lingkungan) dan arahan dari Tata Ruang

Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2006-2016 disebutkan bahwa kawasan Pulau Berhala adalah Kawasan Pariwisata Bahari yang Berwawasan Lingkungan. Sehingga sebaiknya pembangunan di Pulau Berhala tidak merusak lingkungan serta habitat bertelurnya penyu dan fauna lainnya.


(21)

3

2. Pulau Berhala sebagai salah satu pulau terluar Negara Republik Indonesia perlu perhatian dan penjagaan khusus, sebagai bentuk penegasan kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Baskoro, 2010. Wisata Kota Jalan Jaksa Sebuah Kajian Sosiologi Pariwisata. Jakarta : Koekoesan.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Serdang Bedagai 2013. Sei Rampah: Kabupaten serdang Bedagai.

Chairani, 2006. Analisis Pengembangan Pesona Wisata di Desa Air Teluk Hessa Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED.

Demartoto, 2008. Strategi Pengembangan Objek Wisata Pedesaan oleh Pelaku Wisata di Kabupaten Boyolali. Jurnal. Surakarta: FISIP UNS.

http://artikelpariwisata.blogspot.com/2009/02/artikel - pariwisata.html / di akses tanggal 5 Mei 2013/ 14.45 WIB

http://bakara.wordpress.com/2011/10/12/ teori-ringkas/gasas/ di akses tanggal 5 Mei 2013/ 14.45 WIB

http://bpnmpi-artikelkepulauanseribu.blogspot.com/2009/10/peran-masyarakat dalam - pengembangan.html/ di akses tanggal 5 Mei 2013/ 14.45 WIB

http://www.scribd.com/doc/27064086/A-Konsep-Pengembangan-Pariwisata-Pengembangan-Pariwisata-Merupakan/ di akses tanggal 5 Mei 2013/ 14.45 WIB

http://www.scribd.com/doc/27064086/A-Konsep-Pengembangan-Pariwisata-Pengembangan-Pariwisata-Merupakan/ di akses tanggal 5 Mei 2013/ 14.45 WIB

http://madebayu.blogspot.com/2012/02/pengertian-strategi-pengembangan.html/ di akses tanggal 5 Mei 2013/ 14.45 WIB

http://www.scribd.com/doc/18627639/an-Pariwisata-Trenggalek-Paper/ di akses tanggal 5 Mei 2013/ 14.45 WIB

Nurchamsiah, 2011. Pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Mengaya Kecamatan Bintang Kabupaten Aceh Tengah. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED.


(23)

Sari, 2010. Potensi Objek Wisata Air Terjun Simonang-monang di Desa Padang Pulau Kecamatan Bandar Pulau Kabupaten Asahan. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED.

Siregar, 2011. Potensi Obyek Wisata Di Kabupaten Dairi. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED.

Syafie, 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Mandar Maju.

Soekadijo, 1997. Anatomi Pariwisata : Memahami Pariwisata Sebagai System

Linkage. Jakarta : Gramedia pustaka utama.

Suwantoro, 1997. Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta : ANDI

Yoeti, 1990. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa. _____, 1996. Pemasaran Pariwisata. Bandung : Angkasa.

_____, 1997. Perencanaaan Dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita.


(1)

1. Bagi penulis yaitu menambah dan memperluas pengetahuan tentang kepariwisataan khususnya Objek Wisata Pulau Berhala.

2. Bagi peneliti lain adalah sebagai referensi yang melakukan penelitian di bidang pariwisata dilokasi yang sama.

3. Bagi pemerintah yaitu sebagai masukan untuk mengembangkan objek wisata di daerah ini.


(2)

1

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sesuai dengan pembahasan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pulau Berhala di Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu pulau terluar di Indonesia, pulau ini secara administrasi terletak di Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai, dengan jarak kurang lebih 21 mil yang dapat ditempuh dengan waktu 4 jam dari ibukota Kecamatan Tanjung Beringin dengan menggunakan perahu motor nelayan dengan biaya sewa yang sudah ditentukan. Perairan di Pulau Berhala sangat jernih, di dalam hutan yang lebat tumbuh berbagai jenis pohon seperti rengat, jelutung dan meranti yang diperkirakan telah hidup ratusan tahun, hidup juga berbagai macam fauna seperti napu, biawak dan merupakan tempat bertelurnya penyu.

2. Faktor pendukung dan penghambat pengembangan Pulau Berhala. Faktor pendukung yaitu : (1) Perairan sekitar Pulau Berhala kaya dengan berbagai jenis ikan permukaan dan dasar. (2) Pulau Berhala memiliki panorama pantai yang landai dan indah. Air lautnya biru dan jernih dengan hamparan pasir putihnya. (3) Kekayaan alam lainnya yang dimiliki Pulau Berhala adalah keindahan terumbu karang bawah laut, hampir seluruh perairannya ditutupi oleh terumbu karang dengan kondisi relatif baik. (4) Pulau ini merupakan tempat singgah dan bertelurnya penyu. Faktor penghambat yaitu : (1) Perlunya perizinan yang harus


(3)

diurus pengunjung untuk dapat berkunjung ke Pulau Berhala. (2) Aksesibilitas menuju Pulau Berhala adalah dengan menggunakan transportasi laut, yakni dengan menggunakan kapal motor milik nelayan yang bergerak mulai dari Dermaga TPI Bagan Kuala, Tanjung Beringin yang lamanya perjalanan ± 4 jam. Tetapi transportasi laut yang menuju pulau berhala tidak mempunyai frekuensi yang tetap dan harus melalui prosedur penyewaan yang tentunya membutuhkan biaya yang relatif mahal. (3) Penghuni yang mendiami Pulau Berhala tidak bersifat menetap, yakni petugas KAMLA dari TNI-AL dan petugas Navigasi dari Departemen Perhubungan yang sifatnya bergilir sesuai tugas masing-masing.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat di ambil saran sebagai berikut : 1. Pulau Berhala memerlukan penataan, sentuhan, dan pembangunan berbagai

fasilitas. Seperti sarana transportasi penyeberangan, dermaga yang lebih permanen, sarana komunikasi, pondok penginapan, dan sebagainya tanpa melupakan Perda Kabupaten Serdang Bedagai No. 12 Tahun 2006 tentang pengelolaan Pulau Berhala Serdang Bedagai sebagai kawasan Eco Marine Tourism (Wisata Bahari Berwawasan Lingkungan) dan arahan dari Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2006-2016 disebutkan bahwa kawasan Pulau Berhala adalah Kawasan Pariwisata Bahari yang Berwawasan Lingkungan. Sehingga sebaiknya pembangunan di Pulau Berhala tidak merusak lingkungan serta habitat bertelurnya penyu dan fauna lainnya.


(4)

3

2. Pulau Berhala sebagai salah satu pulau terluar Negara Republik Indonesia perlu perhatian dan penjagaan khusus, sebagai bentuk penegasan kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.


(5)

Baskoro, 2010. Wisata Kota Jalan Jaksa Sebuah Kajian Sosiologi Pariwisata. Jakarta : Koekoesan.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Serdang Bedagai 2013. Sei Rampah: Kabupaten serdang Bedagai.

Chairani, 2006. Analisis Pengembangan Pesona Wisata di Desa Air Teluk Hessa Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED.

Demartoto, 2008. Strategi Pengembangan Objek Wisata Pedesaan oleh Pelaku Wisata di Kabupaten Boyolali. Jurnal. Surakarta: FISIP UNS.

http://artikelpariwisata.blogspot.com/2009/02/artikel - pariwisata.html / di akses tanggal 5 Mei 2013/ 14.45 WIB

http://bakara.wordpress.com/2011/10/12/ teori-ringkas/gasas/ di akses tanggal 5 Mei 2013/ 14.45 WIB

http://bpnmpi-artikelkepulauanseribu.blogspot.com/2009/10/peran-masyarakat dalam - pengembangan.html/ di akses tanggal 5 Mei 2013/ 14.45 WIB

http://www.scribd.com/doc/27064086/A-Konsep-Pengembangan-Pariwisata-Pengembangan-Pariwisata-Merupakan/ di akses tanggal 5 Mei 2013/ 14.45 WIB

http://www.scribd.com/doc/27064086/A-Konsep-Pengembangan-Pariwisata-Pengembangan-Pariwisata-Merupakan/ di akses tanggal 5 Mei 2013/ 14.45 WIB

http://madebayu.blogspot.com/2012/02/pengertian-strategi-pengembangan.html/ di

akses tanggal 5 Mei 2013/ 14.45 WIB

http://www.scribd.com/doc/18627639/an-Pariwisata-Trenggalek-Paper/ di akses tanggal 5 Mei 2013/ 14.45 WIB

Nurchamsiah, 2011. Pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Mengaya Kecamatan Bintang Kabupaten Aceh Tengah. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED.


(6)

Sari, 2010. Potensi Objek Wisata Air Terjun Simonang-monang di Desa Padang Pulau Kecamatan Bandar Pulau Kabupaten Asahan. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED.

Siregar, 2011. Potensi Obyek Wisata Di Kabupaten Dairi. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED.

Syafie, 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Mandar Maju.

Soekadijo, 1997. Anatomi Pariwisata : Memahami Pariwisata Sebagai System Linkage. Jakarta : Gramedia pustaka utama.

Suwantoro, 1997. Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta : ANDI

Yoeti, 1990. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa. _____, 1996. Pemasaran Pariwisata. Bandung : Angkasa.

_____, 1997. Perencanaaan Dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita.