TINJAUAN HISTORIS TERHADAP SOSOK PR. TELAUMBANUA (GUBERNUR SUMATERA UTARA 1965-1967).

TINJAUAN HISTORIS TERHADAP SOSOK PR.TELAUMBANUA
(GUBERNUR SUMATERA UTARA 1965-1967)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:
Citra Arniathy Laoli
NIM. 3102121001

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

ABSTRAK
Citra Arniathy Laoli, Nim.3102121001, “Tinjauan Historis Terhadap Sosok
PR.Telaumbanua (Gubernur Sumatera Utara 1965-1967)”, Jurusan Pendidikan Sejarah,
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

Judul skripsi ini adalah Tinjauan Historis Terhadap Sosok PR.Telaumbanua (Gubernur
Sumatera Utara 1965-1967) dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui catatan sejarah
mengenai sosok PR.Telaumbanua ketika menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara dan
mengetahui jasa dan peran PR.Telaumbanua terhadap perkembangan Sumatera Utara.
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini digunakan
metode penelitian lapangan (Field Research) dan penelitian kepustakaan (Library Research)
dengan pendekatan deskriptif kualitatif, dimana data diperoleh dari lapangan dan penelitian
kepustakaan yang berhubungan dengan permasalahan penelitian dan menganalisa data secara
sistematis dan objektif berdasarkan bukti-bukti yang ada, baik melalui sumber-sumber lain dari
buku, dokumen, arsip dan literatur lain yang mendukung. Data juga diperoleh dari hasil
wawancara dengan para tokoh yang mengetahui tentang sosok PR.Telaumbanua baik keluarga
beliau maupun orang-orang yang mengenalnya secara langsung maupun tidak langsung.
Dari hasil penelitian, peneliti dapat mengetahui mengenai kepemimpinan
PR.Telaumbanua beserta kebijakan pada masa beliau menjabat sebagai Gubernur Sumatera
Utara, juga mengetahui tentang latar keluarga, pendidikan serta karir politik beliau serta apresiasi
masyarakat terhadap sosok PR.Telaumbanua pada masa lalu dan masa sekarang.
Hasil penelitian dilapangan maupun penelitian kepustakaan, menunjukkan bahwa pada
masa kepemimpinan PR.Telaumbanua terfokus pada upaya pembenahan dan pembersihan
struktur pemerintahan dari oknum-oknum G.30.S/PKI, baik di birokrasi pemerintahan, Pegawai
Negeri serta kalangan umum. PR.Telaumbanua juga sangat memperhatikan kesejahteraan

Pegawai pada masa kepemimpinannya, beliau membuka poliklinik gratis bagi keluarga
pegawainya, sehingga beliau menjadi pemimpin yang dihormati dan disayangi oleh masyarakat.

KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas Penyertaan Tuhan Yang Maha Esa kepada Peneliti atas berkat, rahmat
dan karunian-Nya hingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ; “Tinjauan Historis
Terhadap Sosok PR.Telaumbanua (Gubernur Sumtera Utara 1965-1967)”. Skripsi ini disusun
untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Program pendidikan sejarah-Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah memberikan
bantuan baik saran, kritik, dorongan dengan maksud untuk mendapatkan hasil yang lebih baik agar
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Maka dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan

rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
 Bapak Prof.Dr. Ibnu Hajar,M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan
 Bapak Drs. H. Restu,M.S, Dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta stafnya.

 Ibu Dra. Lukitaningsih,M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah dan Pembimbing
Akademik yang telah banyak membantu peneliti dalam studi.

 Bapak Tapil Rambe S.Pd M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi, Terima kasih sebesarbesarnya karena kesabaran dalam membimbing dan mengarahkan peneliti sehingga
terselesaikannya skripsi ini.
 Ibu Dra. Hafnita S.D Lubis,M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah yang telah
banyak membantu peneliti dalam studi.
 Ibu Dr.Samsidar Tanjung M.Pd selaku Dosen pembimbing Akademik (PA)
 Bapak Pristi Suhendro M.Hum selaku dosen penguji
 Ibu Dra.Syarifah M.Pd selaku Dosen Penguji

 Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah Unimed yang selama ini telah banyak
memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama perkuliahan.
 Keluarga Besar PR.Telaumbanua yang telah mengizinkan Peneliti mengadakan penelitian
serta menyumbangkan informasi yang sangat dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.
 Orangtuaku

tercinta Papa Sa’ambὸrὸ Laoli dan Mama Suryani Mendrὸfa yang telah

mengajarkan dan menerapkan makna kehidupan dan arti penting kekeluargaan kepada
ananda serta telah berusaha memberikan bantuan baik berupa moril maupun materil sehingga
ananda dapat menyelesaikan studi ini dengan baik.
 Adikku Ade Putra Widjaya Laoli, Keluarga Besarku di Nazalὸu Alo’oa, Keluarga Besar

Nenek dan Omku di Hiliduho, Keluarga Tante I.Valentino Telaumbanua, serta Keluarga
Pacik Kristian di Medan Yang telah memberikan bantuan berupa moril maupun materil
sehingga peneliti dapat menyelesaikan studi dengan baik.
 Bapak Anὸtὸna Baziduhu Telaumbanua, Bapak Ir.Elemonoku Telaumbanua, Bapak
Setiawan Telaumbanua serta abangda Aro Karya Telaumbanua selaku Narasumber yang
telah meluangkan waktunya untuk memberikan data yang diperlukan dalam penyusunan
skripsi ini.
 Buat Dhika Zega dan Bang Felix Yanto Ziliwu S.Pd terimakasih untuk semua motivasi dan
dukungan kepada penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

 Sahabat-sahabatku : Yusfa Shanti, Kak Lastinar Siregar, Reni Anggraeni Lajira, Rahmi SR,
Mukrizal Lubis, Ramces F.sihombing,Rasyid Habibi, Ikhsan Batubara,Kiki Susanti, Bang
Felix Yanto Ziliwu S.Pd serta semua teman- teman kelas B Reguler 2010 yang tidak dapat
penulis sebutkan satu-persatu dalam kesempatan ini.

 Sahabatku Titian B.Gea, Howu-Howu S.Zebua, Erika Gea, Libertini Tel, Elisabeth S.Wau,
Fandi Hulu, Defi For Wira Waruwu dan semua alumni SMA Negeri Unggulan Sukma Nias
Terimakasih atas bantuannya, Semoga Tuhan memberkati Saudara/I semuanya, Amin.
Medan,


Maret 2014

Penulis,

Citra Arniathy Laoli
NIM. 3102121001

DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 5
C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 6
D. Perumusan Masalah ................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 7
BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL
A. Kajian Pustaka ........................................................................................... 8
B. Kerangka Konseptual ................................................................................ 10
B. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 18
BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 20
B. Lokasi Penelitian ....................................................................................... 21
C. Sumber Data .............................................................................................. 21
D. Tekhnik Pengumpulan Data ...................................................................... 23
B. Tekhnik Analisa Data ................................................................................ 24
BAB IV : PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara
1. Lintas Sejarah Sumatera Utara ................................................................... 26
2. Tugas Dan Fungsi Seorang Gubernur ........................................................ 30
3. Para Gubernur Sumatera Utara .................................................................. 31
4. Penyelenggaraan Pemerintah Di Sumatera Utara
Pada Masa Orde Baru.............................................................................. 38

B. PR.Telaumbanua Sebagai Gubernur Sumatera Utara
1. Latar Belakang Keluarga Dan Pendidikan ................................................. 39
2. Latar Belakang Kegiatan Politik PR.Telaumbanua.................................... 46
C. Kebijakan PR.Telaumbanua Sebagai Gubernur Sumatera Utara ..... 59
D. Apresiasi Masyarakat Terhadap Sosok PR.Telaumbanua .................. 67
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................. 71

B. Saran ........................................................................................................ 73

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 77
PEDOMAN DAFTAR WAWANCARA ........................................................... 79
DAFTAR RESPONDEN .................................................................................... 80
LAMPIRAN ........................................................................................................ 81

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumatera Utara sebagai Provinsi dalam perkembangannya telah menjalani proses yang
sangat panjang. Dari satu periode keperiode berikutnya telah mengalami berbagai perubahan,
baik yang berkaitan dengan wilayah, sistem dan strukturnya. Perubahan-perubahan itulah yang
melahirkan sosok-sosok pemimpin Sumatera Utara sesuai dengan perkembangan sistem dan
struktur pemerintahannya. Sebagai salah satu bagian wilayah Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), Sumatera Utara pada awalnya telah memiliki pemerintahan
tradisional yang mempunyai peran penting terutama dalam hal meletakkan dasar-dasar
pembagian wilayah maupun otonomi daerah.
Dalam perkembangan selanjutnya terutama sejak kedatangan penguasa asing dikawasan
Sumatera Utara, corak pemerintahan yang ada sebelumnya mengalami perubahan. Pada masa

Pemerintahan Kolonial Belanda yang disebut Hindia Belanda mulai diletakkan dasar-dasar
pemerintahan yang modern. Maksud pemerintahan yang modern disini adalah suatu sistem dan
struktur pemerintahan yang dilakukan atau didistribusikan berdasarkan pertimbanganpertimbangan rasional, objektif dan penempatan aparatur sesuai dengan kemampuan masingmasing. 1)

1) Tim Pengumpulan, Penelitian dan Penulisan Sejarah Perkembangan Prop. DATI-I Sumatera Utara .Sejarah
Perkembangan Pemerintahan Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara, (Medan 1994), hlm. 4

Pemerintahan

Hindia

Belanda

mengeluarkan

Undang-Undang

yang

disebut


“Decentralisatiewet”. Berdasarkan Undang-Undang yang baru ini lahirlah pemerintahan yang

otonom di Indonesia. Kemudian secara administrative Pemerintahan Hindia Belanda membagibagi kawasan Nusantara dalam beberapa wilayah atau gewestan. Khususnya Pulau Sumatera
merupakan wilayah pemerintahan yang disebut Gouvernment van Sumatera dikepalai oleh
seorang yang berpangkat Gouverneur atau Gubernur yang berkedudukan di kota Medan.
Wilayah Sumatera kemudian disebut Province yang dibagi-bagi kedalam beberapa daerah
administrative yang dinamakan residentie atau keresidenan, salah satunya keresidenan Sumatera
Timur. Sistem pemerintahan yang mulai diterapkan oleh Pemerintahan Hindia Belanda tersebut
kemudian melahirkan pemimpin-pemimpin wilayah atau gewestan seperti Governeur ditingkat
Province Sumatera.
Salah satu wilayah pemerintahan Sumatera Utara adalah Pulau Nias. Pulau Nias adalah
salah satu pulau terluar di gugusan barat pulau Sumatera, yang memiliki latar tradisi politik
segmental dan kesatuan etnisitas serta bahasa yang berbeda dari yang berada di Pulau Sumatera,
Nias memperindah mozaik budaya Sumatera Utara, tetapi sekaligus juga menambah
kompleksitas dari permasalahannya. 2)
Pulau Nias merupakan salah satu wilayah di Provinsi Sumatera Utara yang merupakan
daerah tertinggal dan miskin diantara beberapa wilayah lainnya. Hal tersebut dibenarkan dari
beberapa catatan sejarah yang ditulis oleh para sejarawan pada masa lampau hingga kenyataan
kondisi pada saat ini.

2) Ibid hlm. xvii

Baik dari segi perekonomian, pembangunan, hingga pendidikan Pulau Nias masih belum
mencapai kemajuan yang pesat. Seperti diungkapkan dalam buku Asal-Usul Masyarakat Nias:
“Sekarang pada peralihan zaman dari milenium kedua hingga ketiga, banyak
orang Nias sudah pergi keseberang, “Mangalui” katanya, “mencari” pekerjaan,
artinya banyak diantara mereka yang pergi keseberang menghilang ditengah hutan
atau dikebun kelapa sawit. Mereka kalah bersaing dikota, karena tidak memiliki
pendidikan atau ketrampilan.” 3)

Walaupun merupakan sebuah wilayah yang tertinggal, Nias memberikan sumbangsih
terhadap kemajuan bangsa dan negara dengan melahirkan salah satu sosok pemimpin Sumatera
Utara yang pernah menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara periode 1965-1967.
Salah seorang pemimpin Sumatera Utara yang pernah mengepalai penyelenggaraan
pemerintahan di Propinsi Sumatera Utara adalah Roos Telaumbanua yang lebih dikenal dengan
nama PR Telaumbanua atau Pendeta Roos Telaumbanua. PR Telaumbanua adalah Gubernur
Propinsi Sumatera Utara Ke-10 yang satu-satunya berasal dari Pulau Nias.
PR Telaumbanua sebelum menjadi Gubernur Sumatera Utara, pernah menjabat Bupati
Nias, Walikota Medan dan Residen Sumatera Timur. Walaupun PR Telaumbanua hanyalah
bersifat sebagai pejabat dalam masa peralihan dari Gubernur sebelumnya Ulung Sitepu sampai

ditunjuknya seorang gubernur yang defenitif.

3) Harmmerle, Johannes M. Asal-Usul Masyarakat Nias. (Gunungsitoli:2001) Hal 20

Pada masa beliau ini
Pada masa PR.Telaumbanua (18 Oktober 1965-31 Maret 1967) merupakan masa yang tidak
panjang karena hanya sampai 17 Bulan. Akan tetapi pada masa inilah merupakan masa yang
kompleks karena peralihan kekuasaan telah terjadi di kawasan Sumatera Utara”. 4)
Pada era pemerintahan PR Telaumbanua telah melaksanakan penumpasan PKI dan juga
pembersihan struktur aparatur pemerintahan propinsi dari oknum-oknum PKI serta usaha-usaha
pembangunan diberbagai bidang. Kebijakan yang dilakukan pada masa pemerintahan PR
Telaumbanua tersebut berdasarkan pada sikap kebijakan Presiden

Soekarno mengenai

penyelesaian G-30-S Yang tidak membenarkan pembentukan “Dewan Revolusi”. Usaha
pembersihan pemerintahan dari pengaruh PKI yang dilaksanakan oleh PR.Telaumbanua juga

didasarkan pada “Surat Perintah Sebelas Maret” (SUPERSEMAR) yang dipegang oleh Presiden
Soeharto yang berisi mengenai pembubaran PKI. 5)
Dengan kehadiran dan keberhasilan PR Telaumbanua sebagai Gubernur Sumatera Utara,
seharusnya masyarakat Sumatera Utara terutama masyarakat Pulau Nias yang selama ini terpaku
pada keterbelakangan dan tertinggal dari daerah-daerah lain yang telah maju dilingkungan
Propinsi Sumatera Utara dapat menjadikan PR Telaumbanua sebagai sosok inspirasi untuk turut
memajukan Pulau Nias dan Propinsi Sumatera Utara.
Namun, pada kenyataanya bahwa hingga saat ini, masyarakat Sumatera Utara khususnya
masyarakat Nias masih belum mengetahui dan mengenal sosok-

4) Tim Pengumpulan, Penelitian dan Penulisan Sejarah Perkembangan Prop. DATI-I Sumatera Utara .Op Cit.hlm.
362

5) Notosusanto, Nugroho. Sejarah Nasional Indonesia VI. (Jakarta: 489). hlm. 489

PR Telaumbanua sebagai Gubernur Sumatera Utara periode 18 Oktober 1965-31 Maret 1967.
Berdasarkan keadaan tersebut, penulis mengadakan penelitian untuk mengulas dan membahas
lebih dalam tentang sosok PR Telaumbanua sebagai Gubernur Sumatera Utara ke-10, dengan
judul penelitian “Tinjauan Historis Terhadap Sosok PR.Telaumbanua (Gubernur Sumatera
Utara 1965-1967)”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan yang dapat di identifikasi
yaitu:
1. Latar belakang keluarga P.R Telaumbanua
2. Latar belakang pendidikan P.R Telaumbanua
3. Latar belakang perpolitikan P.R Telaumbanua

4. Situasi politik Indonesia pada tahun 1965 yang mempengaruhi pengambilan kebijakan
PR.Telaumbanua
5. Kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan oleh P.R Telaumbanua semasa menjabat
Gubernur Sumatera-Utara periode 1964-1965
6. Peranan P.R telaumbanua dalam kancah pemerintahan lokal, Provinsi dan Nasional
7. Apresiasi positif dan negatif masyarakat Sumatera-Utara terhadap sosok PR.
Telaumbanua
8. Cita-cita P.R Telaumbanua bagi kemajuan Pulau Nias

C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah yang ada dimana banyak sekali faktor yang berhubungan
dengan masalah yang dikaji, dan terbatasnya waktu, biaya dan tenaga peneliti serta analisis yang
dikuasai maka peneliti membatasi permasalahan dalam penelitian ini agar lebih terarah dan
terfokus. 6)
Oleh karena itu penelitian dibatasi berdasarkan identifikasi masalah yaitu latar belakang
kehidupan keluarga, pendidikan dan politik PR. Telaumbanua, Pembatasan masalah ini hanya
meliputi latar belakang kehidupan PR. Telaumbanua sebelum menjadi Gubernur Sumatera-Utara
hingga Beliau menjadi pemimpin Provinsi Sumatera Utara serta mengulas tentang kebijakankebijakan yang dilaksanakan oleh P.R Telaumbanua selama menjabat sebagai Gubernur
Sumatera Utara tahun 1965-1967.

D. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana Latar belakang kehidupan pribadi PR.Telaumbanua?
2. Apa saja kebijakan PR.Telaumbanua selama menjabat Gubernur Sumatera-Utara?
3. Bagaimana

apresiasi

positif

dan

negatif

masyarakat

Nias

terhadap

sosok

PR.Telaumbanua?

6) Hartono.Metodologi Penelitian. (Pekanbaru:2001) hlm 25

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Bagaimana Latar belakang kehidupan pribadi PR.Telaumbanua?
2. Untuk mengetahui Kebijakan PR. Telaumbanua selama menjadi Gubernur SumateraUtara periode 1965-1967
3. Untuk mengetahui apresiasi positif dan negatif masyarakat Nias terhadap sosok PR.
Telaumbanua

F. Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini adalah :
1. Memberi informasi bagi pembaca tentang latar belakang kehidupan keluarga, pendidikan
dan politik PR.Telaumbanua
2. Memberi informasi bagi pembaca tentang peran dan Kebijakan PR.Telaumbanua semasa
menjadi Gubernur Sumatera-utara periode 1965-1967

3. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk refrensi/rujukan penelitian bagi peneliti
lain.
4. Untuk menambah khazanah ilmu sejarah dan juga sebagai bahan masukan bagi Lembaga
Pendidikan umumnya dan UNIMED khususnya.
5. Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat Nias dan
Masyarakat Sumatera Utara mengenai keberadaan sosok PR.Telaumbanua sehingga
menjadi sosok inspirasi dan teladan bagi masyarakat untuk mengikuti jejak perjuangan
Beliau.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. PR.Telaumbanua adalah Gubernur Sumatera Utara kesepuluh yang menggantikan
pemerintahan Kolonel Ulung Sitepu yang diberhentikan masa jabatannya karena
terlibat didalam gerakan G.30.S/PKI. Pengangkatan PR.Telaumbanua berdasarkan
pada Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No.UP.12/5/30-1716 pada tanggal 16
November 1965. Periode kepemimpinan PR.Telaumbanua dimulai pada tanggal 16
November 1965 hingga 31 Maret 1967.
2. PR.Telaumbanua adalah satu-satunya Putra Nias yang pernah memegang kursi
kekuasaan ditingkat I Provinsi Sumatera Utara. Bernama lengkap Ros
Telaumbanua, beliau lahir di Gunung Sitoli pada tanggal 30 September 1919 dari
pasangan Karȯrȯwa Telaumbanua dan Otilie. Menikah dengan Ramina Barasi
Zebua dan dikaruniai dua belas Putra dan Putri. PR.Telaumbanua adalah seorang
politisi yang memiliki latar belakang pendeta.
3. PR.Telaumbanua merupakan seorang pejuang kemerdekaan RI. Tercatat bahwa
beliau adalah seorang pemimpin pertahanan NKRI di Kabupaten Nias pasca
Kemerdekaan dengan pernah menjadi Ketua Dewan Pertahanan Kabupaten Nias
pada tahun 1949. PR.Telaumbanua adalah sosok pemimpin yang memiliki sikap
tegas, berani dan disiplin.

4. Perjalanan karir politik PR.Telaumbanua dimulai dari penetapan beliau sebagai
Bupati KDH Kabupaten Nias pada tahun 1946-1954, lalu berturut-turut menjadi
Bupati Ketua Desentralisasi Dan Perundang-undangan di Kantor Gubernur
Sumatera Utara pada tahun 1954. Kemudian menjadi Residen Sumatera Timur
sejak tahun 1960, Walikota Medan pada tahun 1964 dan terakhir menjadi Gubernur
Sumatera Utara pada tahun 1965 hingga 1967 dan menjadi anggota M.P.R.S pada
tahun 1971 hingga 1977.
5. Periode

Pemerintahan PR.Telaumbanua sebagai Gubernur Sumatera Utara

difokuskan pada upaya pembersihan dan perbaikan pemerintahan dari oknumoknum G.30.S/PKI, baik dikalangan birokrasi pemrintahan, Pegawai Negeri dan
bahkan dikalangan umum. Salah satunya adalah pencopotan Walikota Medan
Aminurrasyid yang diangap terlibat.
6. Landasan-landasan pembangunan mulai diletakkan dalam berbagai bidang,
terutama memperbaiki infrastruktur berupa jalan dan jembatan dan pengadaan
sarana dan prasarana untuk kesejahteraan Pegawai di Kantor Gubernur Sumatera
Utara, salah satunya adalah pengadaan Poliklinik gratis bagi pegawai dan keluarga.
Begitu juga dalam pembangunan dibidang pendidikan, beliau memberi dukungan
penuh terhadap keberadaan beberapa Universitas Negeri di Provinsi Sumatera
Utara, seperti relokasi Unimed kelokasi saat ini.
7. PR.Telaumbanua adalah sosok pemimpin yang memiliki kharisma dan keteladanan
yang tinggi baik didalam pemerintahan terlebih dalam kehidupan bermasyarakat.
Hal tersebut terbukti dari pemberian gelar Balugu Sofutȯngahȯnȯ kepada Beliau
berdasarkan hukum adat Nias atau Fondrakȯ. Gelar tersebut mengandung arti

bahwa beliau adalah seorang cendekiawan yang dermawan, sehingga menjadi
tempat masyarakat untuk bertanya dan bersandar. Dari hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa masyarakat terkhusus masyarakat Nias memiliki apresiasi yang
positif dan baik terhadap beliau.

B. Saran
1. Sebagai generasi muda terlebih generasi Nias sudah seharusnya kita mengingat jasa
dan peran para pendahulu juga pemimpin dan pahlawan kita, sangatlah sia-sia jika
melupakan seorang pemimpin yang pernah memiliki jasa yang amat besar bagi
kemajuan Provinsi Sumatera Utara. Terkhusus kepada generasi muda Nias,
keberadaan PR.Telaumbanua sudah seharusnya menjadi sumber inspirasi bagi kita
untuk turut maju dan mengambil bagian membanggakan Nusa dan Bangsa.
2. Sebaiknya penelitian dan penulisan tentang sosok PR.Telaumbanua dilakukan lebih
banyak lagi agar kelak sosok PR.Telaumbanua tidak pudar dalam catatan sejarah,
dan kebijakan-kebijakannya dalam memperbaiki pemerintahan Provinsi Sumatera
Utara pasca G.30.S/PKI tidak hilang. Seharusnya sosok beliau menjadi panutan
bagi generasi muda untuk menjadi pemimpin-pemimpin masa kini untuk tidak
gentar dan berjiwa tegas dalam mempertahankan ideologi dan kemerdekaan.
3. Pemerintah Indonesia seharusnya memberikan apresiasi yang tinggi kepada beliau.
Bukan hanya sekedar pengakuan sebagai Veteran Kemerdekaan RI, tetapi lebih dari
itu seperti tercatat dalam Sejarah Perjuangan Masyarakat Nias, bahwa dalam
menghadapi KMB di Den Haag dimana Pemerintah Belanda yang masih berusaha
merongrong kedaulatan NKRI dengan pembentukan RIS, delegasi Indonesia

menjadikan Nias dan Aceh sebagai pegangan untuk mempertahankan NKRI
dikarenakan Nias bahkan secara tertulis menolak bergabung dengan Negara Boneka
bentukan Belanda.
4. Pemimpin-pemimpin masa depan diharapkan dapat meniru dan memperjuangkan
cita-cita dari PR.Telaumbanua, mungkin kita dapat menghidupkan kembali sosok
PR.Telaumbanua melalui pembuatan monument atau nama jalan untuk mengenang
kiprah beliau.
5. Pemerintahan pada masa kini baik ditingkat I Provinsi Sumatera Utara terlebihlebih Pemerintah Daerah di Kepulauan Nias sebaiknya mengadakan sebuah upaya
pengenalan sejarah kota termasuk sosok-sosok pemimpin dan pahlawan yang telah
berjasa bagi Provinsi Sumatera Utara dan Daerah Nias kepada generasi muda.
Melalui seminar, workshop, ataupun pembuatan monumen serta museum.
6. Sebaiknya dokumen-dokumen, arsip serta benda-benda peninggalan seorang tokoh
dapat dipelihara, baik didalam keluarga maupun di Badan Kearsipan didaerah
Tingkat I maupun tingkat II. Sehingga dapat mewarisi nilai sejarah tokoh tersebut
kepada generasi muda yang memiliki kemauan untuk menggali tentang nilai sejarah
seorang tokoh seperti sosok PR.Telaumbanua.

DAFTAR PUSTAKA





Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat II Nias.1994.Monografi
Kabupaten Daerah Tingkat II Nias.Gunung Sitoli
Budiarjo, Miriam.2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik
Gramedia

(edisi revisi). Jakarta:

Fakultas Ilmu Sosial. 2007. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal
Penelitian
Harmmerle, Johannes M. 2001. Asal-Usul Masyarakat Nias. Gunungsitoli:
Yayasan Pusaka Nias



Hartono.2001.Metodologi Penelitian. Pekanbaru: ZANAFA publishing



Hidayat, N.Dedy.2011. Analisis Wacana.Yogyakarta:LKiS










Husin, Suady.2005.Profil Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Nias pesisir.
Medan:Unimed
Kerjasama Antara Pemerintah daerah Tingkat I Sumatera Utara Dengan
Kantor Wilayah DEPDIKBUD Provsu.Inventarisasi Dan Dokumentasi
Peninggalan Sejarah Dan Purbakala Di Kabupaten Nias 1992/1993.Medan
Media Warisan.Edisi No.16 Tahun II Mei 2001.Untuk Masyarakat Pecinta
Budaya & Informasi Nias.Gunung Sitoli:Yayasan Pusaka Nias
Moleong, lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
PT.Remaja
Rosdakarya
Notosusanto, Nugroho.2008. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka
Ricklefs, M,C. 2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008.Jakarta:PT.Ikrar
Mandiriabadi
Sjamsudin, Helius.2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak





Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi suatu pengantar edisi baru keempat.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sinaga, Putra. 2013.Skripsi Marah Halim Harahap Gubernur Sumatera
Utara Sebuah Biografi. Medan: Unimed
Tim Pengumpulan, Penelitian dan Penulisan Sejarah Perkembangan
Pemerintahan Prop. DATI-I Sumatera Utara. 1994. Sejarah PerkembanganPemerintahan Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara. Medan



Tim Penyusun.1989. Sejarah Perjuangan Rakyat Nias.Gunung Sitoli




Undang-Undang. 1965. Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 1965. Jakarta
Undang-Undang.2004. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2003. Jakarta



Wau, Yasaratodo. 2013. Profesi Kependidikan. Medan: Unimed Press



Zebua, Faodragȯ.1996. Kota Gunungsitoli
Perkembangannya.Gunung Sitoli

Sejarah

Lahirnya



Zebua,S.1997.Menelusuri Sejarah Kebudayaan Ono Niha.Tuhegeo



http://kamusbahasaindonesia.org/biografi



http://id.wikipedia.org/wiki/Gubernur

Dan