PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) BERBASIS KURIKULUM 2013 UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS X IPA SMAN 3 MEDANT.P.2013/2014.

v

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan berkatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
(Problem Based Learning) Berbasis Kurikulum 2013 Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Biologi Siswa Pada Materi Pokok Ekosistem Di Kelas X IPA SMAN 3
MedanT.P.2013/2014”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan, program
studi pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Ucapan terima kasih saya haturkan kepada Bapak Drs. Muhammad Yususf
Nasution, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang senantiasa sabar
dalammembimbing, dan memotivasi, serta memberikan saran-saran yang membangun
kepada penulis sejak awal penyususnan proposal penelitian sampai selesainya
penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak
Drs. Toyo Manurung, M.Si, Bapak Dr. Mufti Sudibyo, M.Si, dan Ibu Dr. Fauziah
Harahap, M.Si., sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan saran-saran
kepada penulis. Ucapan terima kasih selanjutnya penulis sampaikan kepada Bapak
Drs. Djongken Simamora, M.Pd, selaku dosen pembimbing akademik,atas bimbingan
dan arahan yang telah diberikan dalam perjalanan kuliah selama ini. Terima kasih

juga saya ucapkan kepada Bapak Drs. H. Tri Harsono, M.Si., selaku Ketua Jurusan
Biologi FMIPA UNIMED yang banyak membantu penulis dan terima kasih juga saya
ucapkan kepada Ibu Dra. Hj. Cicik Suryani, M.Si selaku Ketua Program Studi
Biologi FMIPA UNIMED. Ucapan terimakasih penulis sampaiakan kepada semua
Bapak/Ibu Dosen Biologi atas segala ilmu dan pengalaman yang telah diberikan. Tak
lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Medan
Bapak Drs. Sahlan Daulay, M.Pd yang telah memberikan izin melakukan penelitian
dan kepada Ibu Dra. Rahmi Siregar selaku guru bidang studi biologi kelas X MIA-10

vi

atas bantuan yang telah diberikan selama berlangsungnya penelitian serta terima
kasih juga kepada seluruh siswa-siswa kelas X MIA10 SMA Negeri 3 Medan.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua, Ayahanda
Darwin Manik dan Ibunda Dina Berutu yang senantiasa sabar memberikan
bimbingan, doa, motivasi, dan semangat yang tak terhingga kepada penulis. Dan
terima kasih kepada Bang saya Sahat Manik, Laba Manik., dan Kakak Saya Sarmaida
Manik., dan adik Saya Jahdi Manik yang telah memberikan dukungan kepada saya
selama penyusunan skripsi ini dan kepada segenap keluarga yang telah memberikan
doa dan dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini tidak dapat saya sebutkan satu

persatu. Dan penulis ucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat saya yaitu Dumora
Manurung, Gresya Hutabarat, Elisabet, Eka Simamora, Susi Limbong, Keluarga
besar Biologi Ekstensi 2010., dan penulis ucapkan terima kasih kepada Binnaro
Hutahaean., dan kepada adik-adik satu kos saya Minar Pahpahan, Riska Hasibuan,
kakak Sany Pane dan Kakak Mayenita Sihotang, dan saya juga tidak lupa
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman seperjuangan saya PPLT Sei
Bejangkar (Lidya, Ing, Madhyta, Hartini, Rio, Aris, Ridhan, Ridwan ,Gio, Ana,
Juli,Faisal, Ria, Nia, Dhea, Julyana) yang telah memberikan dukungannya
dalammenyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini.
Namun, penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca,demi
perbaikan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi
para pembaca khususnya dalam dunia pendidikan.

Medan, Juli 2014
Penulis

Rewidah Manik
NIM. 4103341038


vii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
BERBASIS KURIKULUM 2013 UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI POKOK
EKOSISTEM DI KELAS X IPA SMAN 3 MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2013/1014
Rewidah Manik
(NIM. 4103341038)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan
menggunakan penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah pada sub
materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 3 Medan Tahun Pembelajaran
2013/2014. Metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas
(PTK). Subjek penelitian sebanyak 1 kelas berjumlah 31 siswa. Objek penelitian
ini adalah penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah dalam upaya
meningkatkan hasil belajar siswa pada sub materi pokok ekosistem di kelas X
IPA-10 SMA Negeri 3 Medan T.P. 2013/2014. Instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian ini berupa tes hasil belajar sebanyak 31 soal. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran berdasarkan masalah
dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dimana pada siklus I nilai rata-rata tes
hasil belajar siswa sebesar ( = 73,93 ; SD = 10,3) dengan ketuntasan hasil belajar
sebesar 51,61% meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata tes hasil belajar
siswa sebesar ( = 85,42 ; SD= 6,76) dengan ketuntasan hasil belajar 87,09%..
Peningkatan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran berdasarkan
masalah ini meningkat dari siklus I ke siklus II dengan peningkatan rata-rata tes
hasil belajar sebesar 15,83.

Kata Kunci

: PBL (Problem Based Learning), Hasil Belajar, Kurikulum 2013

APPLICATION OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL
BASED ON THE CURRICULUM 2013TO IMPROVE LEARNING
OUTCOMES OF STUDENTS MATTER OF ECOSYSTEMSIN
IN THE CLASS X IPA SMAN 3 MEDAN
LEARNING YEARS 2013/2014
Rewidah Manik
(4103341038)

ABSTRACK
The purposes of this research are to know student’s learning outcomes by
application of problem-based learning model in sub matter of ecosystem in the
class X IPA SMAN 3 learning years 2013/2014. The method that used in this of
research was clasroom action research (CAR). Subject in this research is one
class that includes 31 students. Object of this is this application of problem based
learning model in an effort to improve student learning outcomes in the sub matter
of ecosystem in the class X IPA SMAN 3 learning years 2013/2014. The
Instrument used of this research are tes of student achievement as much 30 item.
These result of this study indicate that the application of problem-based learning
can improve student learning outcomes at,which in the first cycle the average test
score of student learning outcomes at = 73,93% with mastery learning outcomes
of student increased by = 51,61%, in the second cycle with the average value of
the test student learning outcomes at 85,64% with completeness 87,09%. Of
student learning outcomes. Improving student learning outcomes using the model
of problem based learning is increased from cycle I to cycle II with an average
increase of 15,83.

Keywords
: Problem Based Learning, Learning outcomes of students,

Curriculum 2013

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Sintaks Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah

13

Tabel 2.2 Struktur kurikulum pendidikan menengah kelompok
mata pelajaran wajib

20

Tabel 2.3 Mata pelajaran peminatan dan mata pelajaran pilihan
berdasarkan kurikulum 2013


21

Tabel 2.4 Perbedaan Kurikulum KTSP Dengan Kurikulum 2013

23

Tabel 3.1.Kisi-kisi Test Hasil Belajar Biologi Sub Materi Pokok
Komponen Ekosistem dan interaksinya

30

Table 3.2.Kategori Tingkat Penguasaan Siswa

36

Kategori Hasil Aktivitas Siswa Pada
Pembelajaran Pengertian Ekosistem Dan
Komponen-Komponen Penyusunnya oleh observer I
Observer II
Table 4.2. Hasil Afektivitas Siswa Pada Pembelajaran

Pengertian Ekosistem dan Komponen-Kompone
Penyusunnya Oleh Observer I dan Observer II

41

Table 4.1.

dan
43

Table 4.3. Hasil Pretest, Postest I dan Postest II

45

Table 4.4. Ketuntasan Belajar Siswa Secara Individual

47

Table 4.5. Ketuntasan Belajar Secara Klasik


48

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Hubungan yang netral antara manusia
dan sapi di suatu persawahan

25

Gambar 2.2. Hubungan parasitisme antara nyamuk
dengan kulit manusia

26

Gambar 2.3. Hubungan komensalisme antara semut
dengan daun

26


Gambar 2.4. Hubungan mutualisme antara kupu-kupu
dengan bunga

27

Gambar 2.5. Kompetisi populasi kerbau di padang rumput

27

Gambar 3.1. Langkah-langkah Penelitian TindakanKelas

33

Yang Diterapkan Dalam Pelaksanaan Kegiatan.
Gambar 4.1. Peningkatan Hasil Belajar

46

Gambar 4.2. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa


47

Gambar 4.3. Siswa Sedang Berdiskusi Untuk Memecahkan
Masalah

50

Gambar 4.4. Salah seorang siswa menanyakan bagaimana
hubungan serangga Penyerbukan, apakah ini
termasuk interaksi atau termasuk jenis Interaksi mana

53

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Dalam konteks nasional, kebijakan perubahan kurikulum merupakan politik

pendidikan

yang

berkaitan

dengan

kepentingan

berbagai

pihak,

bahkan

pelaksanaanya seringkali dipolitisir untuk kepentingan kekuasaan. Sekolah sebagai
pelaksana pendidikan, baik pengawas, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan
nonguru, maupun peserta didik sangat berkepentingan dan akan terkena imbasnya
secara langsung dari setiap perubahan kurikulum. Demikian halnyadengan
pengembangan dan penataan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP 2006)
menjadi Kurikulum 2013 atau KTSP 2013 akan memberikan dampak kepada
berbagai pihak. Sebagai barang yang relatif baru, kurikulum 2013 akan menghadapi
berbagai masalah dan tantangan dalam implementasinya, baik ditingkat nasional
maupun dalam tatanan lokal (Mulyasa,2013).
Implementasi Kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat diintegrasikan
dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat dalam kurikulum.
Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang
studi perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dihubungkan dengan konteks kehidupan
sehari-hari. Dengan demikian, pendidikan nilai, dan pembentukan karakter tidak
hanya dilakukan pada tataran kognitif, tetapi menyentuh internalisasi, dan
pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter pada tingkat
satuan pendidikan mengarah pada pembentukan budaya sekolah, yaitu nilai-nilai
yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan sehari-hari, serta simbol-simbol yang
dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat sekitarnya. Budaya sekolah
merupakan ciri khas, karakter atau watak, dan citra sekolah tersebut di mata
masyarakat luas. Pada umumnya pendidikan karakter menekankan pada keteladanan,
penciptaan lingkungan, dan pembiasaan; melalui berbagai tugas keilmuan dan
kegiatan kondusif. Dengan demikian;apa yang dilihat, didengar, dirasakan oleh
1

2

dikerjakan oleh peserta didik dapat membentuk karakter mereka. Selain menjadikan
keteladanan dan pembiasaan sebagai metode pendidikan utama, penciptaan iklim dan
budaya serta lingkungan yang kondusif juga sangat penting dan turut membentuk
karakter peserta didik (Mulyasa,2013).
Mencermati hal diatas, diperlukan adanya perubahan dan pembaharuan ,
inovasi ataupun gerakan perubahan mindset ke arah pencapaian tujuan pendidikan
sesuai dengan tuntutan dalam kurikulum 2013. Untuk mewujudkan tujuan
pembelajaran dalam kurikulum 2013, pembelajaran

Hendaknya lebih bervariasi

metode maupun strateginya guna mengoptimalkan potensi siswa. Upaya-upaya guru
dalam mengatur dan memberdayakan berbagai variabel pembelajaran, merupakan
bagian penting dalam keberhasilan siswa mencapai tujuan yang direncanakan. Karena
itu, pemilihan metode, strategi dan pendekatan dalam mendesain model pembelajaran
yang berguna dalam mencapai iklim PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif,Menyenangkan) adalah tuntutan yang harus diupayakan oleh guru.
Hasil wawancara dengan guru biologi yaitu ibu Dra. Rahmi siregar di sekolah
SMA Negeri 3 Medan, dinyatakan bahwa hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA
masih kurang memuaskan. Ketika ulangan harian atau ujian semester hanya sekitar
60 % siswa yang tuntas atau mencapai KKM yang sudah ditentukan yaitu 75. Hal ini
disebabkan oleh kurang berminatnya siswa dalam belajar biologi dan kurang
berkonsentrasi ketika mengikuti pelajaan biologi. Selain itu, model-model
pembelajaran yang digunakan masih kurang bervariasi.
Pembelajaran biologi oleh guru diharapkan mampu memilih model
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarakan. Di mana dalam pemilihan
model pembelajaran meliputi pendekatan suatu model pembelajaran berdasarkan
masalah, kelompok-kelompok kecil siswa bekerja sama memecahkan suatu masalah
yang telah disepakati oleh siswa dan guru. Ketika guru sedang menerapkan model
pembelajaran

tersebut,

siswa

sering

kali

menggunakan

bermacam-macam

keterampilan, prosedur pemecahan msalah dan berpikir kritis. Dalam model
pembelajaran ini, guru memandu siswa menguraikan rencana pemecahan masalah

3

menjadi tahp-tahap kegiatan; guru member contoh mengenai penggunaan
keterampilan dan strategi yang dibutuhkan supaya tugs-tugas tersebut dapat
diselesaikan. Guru menciptakan suasana kelas yang fleksibel dan berorientasi pada
upaya penyelidikan oleh siswa (Amri,2013).
Hal yang sama juga terjadi sewaktu penulis mengikuti Program PPL.
Misalnya, pada saat proses pembelajaran berlangsung ada siswa yang sering berbicara
dalam kelas, tidak konsentrasi pada pelajaran bahkan sering permisi pada saat
pelajaran berlangsung, kondisi belajar menunjukkan siswa hanya menerima materi
dari pengajar, mencatat, dan menghafalkannya. Kebanyakan dari siswanya
mempunyai kemampuan rendah dalam menghubungkan apa yang mereka pelajari
tentan biologi dengan alam dimana mereka tinggal, dalam kehidupannya. Akibatnya
ketika ulangan, hsil belajar yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu model pembelajaran yang
lebih tepat dan menarik yaitu Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem-based
Learning), disingkat PBL, merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang
dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. Pembelajaran Berdasarkan
Masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia
nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir
kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan
dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis perlu melakukan suatu penelitian dengan
mengangkat kembali penerapan pembelajaran berdasarkan masalah ini untuk
mengetahui sejauh mana ketuntasan belajar siswa atau untuk lebih meningkatkan lagi
hasil belajar siswa dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah

(Problem

Based

Learning)

Berbasis

Kurikulum

2013

untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Sub Materi Pokok Ekosistem
dan Interaksinya Di Kelas X IPA SMAN 3 Medan Tahun Pembelajaran
2013/2014”.

4

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Hasil belajar biologi masih rendah yang salah satunya dipengaruhi oleh model
pembelajaran yang masih berpusat pada guru.
2. Kurangnya keterlibatan siswa secara langsung dalam aktivitas belajar
mengajar di kelas
3. Pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat
4. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem-Based Learning)
Berbasis Kurikulum 2013 belum diterapkan.

1.3 Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah, maka dari identifikasi
masalah yang ada, penelitian ini dibatasi sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah (Problem-Based Learning)

berbasis kurikulum

2013.
2. Subjek penelitian dibatasi pada siswa di kelas X-10 IPA SMAN 3 Medan
Tahun Pembelajaran 2013/2014
3. Hasil belajar siswa dibatasi hanya pada materi ekosistem

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, identifikasi masalah, maka
dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu :Apakah ada peningkatan hasil belajar
siswa khususnya pada sub materi pokok ekosistem setelah menggunakan penerapan
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem-Based Learning) berbasis
kurikulum 2013?

5

1.5

Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar siswa setelah Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah (Problem-Based Learning) Berbasis Kurikulum 2013 Pada Sub Materi
Ekosistem dan Interaksinya di Kelas X SMA Negeri 3 Medan

1.6

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi sekolah, guru, siswa dan

pihak lain yang memanfaatkan sebagai berikut:
Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dan bahan
acuan bagi guru, pengembangan, lembaga pendidikan dan penelitian selanjutnya.
Manfaat Praktis
1. Sebagai pedoman bagi peneliti sebagai calon guru untuk menerapkan
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem-Based Learning)
berbasis kurikulum 2013 dalam pembelajaran di kelas.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi para tenaga kependidikan dan
Departemen Pendidikan Nasional terhadap peraturan dan kebijakan yang
dilaksanakan pemerintah untuk menjalankan sistem pendidikan sesuai
dengan kurikulum yang berlaku.
3. Sebagai masukan kepada pihak sekolah, khususnya guru-guru biologi agar
dapat memilih pendekatan dan model belajar berbasis kurikulum 2013
yang sesuai dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Sebagai bahan atau masukan kepada seluruh pembaca untuk memperoleh
gambaran mengenai penerapan dan keefektivan kurikulum 2013 yang saat
ini sedang diupayakan oleh pemerintah.

6

1.7 Defenisi Operasional
1. Model pembelajaran berdasarkan masalah (Problem-Based Learning) adalah
metode pembelajaran yang didasarkan pada prinsip bahwa masalah dapat
digunakan sebagai titik awal untuk mendapatkan atau mengintegrasikan ilmu
baru.
2. Kurikulum berbasis 2013 adalah Kurikulum 2013 berbasis kompetensi antara
lain mencakup seleksi kompetensi yang sesuai; spesifikasi indikator-indikator
evaluasi untuk menentukan

kesuksesan pencapaian kompetensi dan

pengembangan sistem pembelajaran. Aspek yang terkandung dalam konsep
kompetensi yaitu pengetahuan, pemahaman, kemampuan,nilai, sikap dan
minat.
3. Hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar yang
mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
ditetapkan.
4. Materi Komponen Ekosistem adalah salah satu materi pelajaran biologi yang
diajarkan di kelas X IPA SMA yang membahas mengenai komponen biotik
dan abiotik serta berbagai macam interaksi yang terjadi diantara komponenkomponen tersebut.

55

BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas X IPA-10 SMA Negei 3
Medan, hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan
masalah (Problem Based Learning) berbasis kurikulum 2013 mengalami peningkatan
yaitu:
1. Persentase peningkatan hasil belajar siswa khususnya pada sub materi
pokok ekosistem dan interaksinya setelah diterapkan model pembelajaran
berdasarkan masalah (Problem Based Learning) berbasis kurikulum 2013
yaitu sebesar 16,33%
2. Ketuntasan belajar siswa pada pos test I 51,61% (16 orang) secara klasikal
siswa belum dikatakan tuntas tetapi pada post test II terjadi peningkatan
dengan nilai 85,42% (27 orang) dengan nilai tersebut secara klasikal siswa
telah dikatakan lulus.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan temuan penelitian, maka ada beberapa hal yang
perlu dipertimbangkan dan disarankan sebagai berikut :
1. Bagi guru biologi hendaknya mengurangi penggunaan metode ceramah
dan mulai menggunakan metode pembelajaran baru seperti pembelajaran
berdasarkan masalah (Problem Based Learning ) yang bertujuan untuk
meningkatkan dan menggali hasil belajar siswa dikelas
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneruskan penelitian ini agar lebih
memahamkan siswa dan menyediakan alokasi waktu tambahan.

56

DAFTAR PUSTAKA
Ageng, R., (2012), Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
Based Learning) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswapada Mata Diklat
Praktik Dasar Instalas Listrik Di SMK Muhammadyah 3 Yokjakarta, Jurnal
Penelitian, 1, 8
Asiatun, A., (2013), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasi
Masalahberorientasi Biodiversitas terhadap Aktivitas dan Prestasi Belajar IPA,
Jurnal
Pendidikan, 3.2
Arikunto Suharsimi, (2012), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
,(2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,BumiAksara,Jakarta
,(2006),

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi
V, Rhineka Cipta, Jakarta
Amri sofan, (2013), Pengembangan Model Pembelajaran Dalam Kuriklum 2013,
PT. Prestasi Pustakaraya, Jakarta
Aryulina,D., (2007), Biologi, Grafindo, Jakarta
Dasna, I,W, dan Sutrisno, (2007), Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem
Based Learning), http://pbl.htm
Mulysa, (2013), Kurikulum 2013, PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Sanjaya,Wina., (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidia
n, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
(2006) Strategi Pembelajaran Berorientasi
Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Standar

Proses

Surapranata Sumarna, (2004), Analisis, Validitas, realibitas, dan Interpretasi
Kurikulum 2004.PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Sudijono, (2011), Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, PT. Raja Grafindo
Parsada
Sudjana, N,(2008), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung

57

Slameto, (2003), Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta,Jakarta
Suci, N. M., (2007), Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk
Meningkatkan Parstisipasi Belajar dan Hasil Belajar Teori Akuntansi
Mahasiswa Jurusan Ekonomi Undiska, jurnal Pendidikan, 2, 87
Sri W,(2010), Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Berorientasi Chemo
Entrepreneurship Pada Praktikum Kimia Fisika, Jurnal Pendidikan, 4, 77
Riyanto, Yatim, (2008), Paradigma Baru Pembelajaran, Kencana Predana Media
Group, Jakarta
Syamsuri, (2007), Biologi, Erlangga, Jakarta
Prawirohartono, S, dan Sri Hidayati., (2007), Biologi, Tiga Serangkai, Jakarta
Pratiwi, (2007), Biologi, Erlangga, Jakarta

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI HUKUM NEWTON DAN PENERAPANNYA DI SMAN 1 INGIN JAYA

0 4 1

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) DAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE)

8 69 56

PRENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA FISIKA (PTK di Kelas VII 2 SMPN 1 Kedondong Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 11 50

PRENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA FISIKA

1 17 50

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PENGAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEM BASED INSTRUCTION)PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 8 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 45

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK PENGELOLAAN LINGKUNGAN

0 7 63

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DI KELAS X SMK LENTERA BANGSA

1 10 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMETAAN KONSEP SISWA PADA MATERI EKOSISTEM

0 1 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 3 SD Tri Utami

0 0 12

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS XII MIPA 3 SMA NEGERI 3 CIREBON TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PADA MATERI KONVERSI PUISI DI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

0 0 12