Perancangan Promosi Sarkaep Band Sebagai Band Pop Sunda.

(1)

ABSTRAK

PERANCANGAN PROMOSI SARKAEP BAND SEBAGAI BAND POP SUNDA

Oleh Djati prabawa

NRP 0764167

Gamelan Sunda merupakan salah satu alat musik tradisional dari daerah Jawa Barat. Saat ini banyak orang yang mengetahui tentang gamelan Sunda dan mendengar musik gamelan Sunda, tetapi belum banyak orang yang mengetahui tentang gamelan Sunda dan bagaimana cara memainkan alat musik gamelan. Sampai saat ini gamelan degung ini belum diakui oleh UNESCO. Tetapi musik gamelan degung ini yang berasal dari Jawa Barat ini sudah terkenal di luar negeri, bahkan musik gamelan menjadi mata kuliah di beberapa universitas dan sekolah-sekolah yang ada di luar negeri. Sebelum memudarnya musik gamelan Sunda dikalangan generasi muda, mari kita lestarikan budaya Indonesia. Dalam program melestarikan kebudayaan Indonesia, dilakukan beberapa perancangan promosi sebuah band kontemporer dengan mengadakan workshop ke sekolah-sekolah yang ada di Kota Bandung. Dengan konsep visual bergaya pop art, untuk menarik minat generasi muda. Media yang digunakan untuk mempromosikan Sarkaep Band dengan poster (yang dibuat dengan 2 pendekatan Coditioning dan Informing), media sosial, X-Banner, flyer, teaser, spanduk, serta gimmick seperti notebook, bolpoin, pin, stiker, t-shirt diharapkan dapat mengingatkan workshop musik gamelan kontemporer. Penyebaran promosi yang dapat dilihat oleh target melalui facebook, twitter, dan youtobe, karena itu poster, selain di letakan di beberapa sekolah yang akan di kunjungi, karena media sosial lebih lekat dengan kehidupan target sehari-hari dan dapat di akses setiap saat. Melalui perancangan promosi Sarkaep Band sebagai band pop Sunda dapat menarik kalangan generasi muda agar mencintai dan melestarikan kebudayaan Sunda.


(2)

ABSTRAK

PROMOTION DESIGEN OF SARKAEP BAND AS A SUNDANESE POP BAND

By : Djati prabawa

NRP 0764167

Sundanese gamelan is a traditional music instrument from West Java. Nowadays, many people have heard the music of Sundanese gamelan, but not many people know about Sundanese gamelan and how tp play it. Until today, UNESCO has not acknowledged Sundanese gamelan. Yet,this musical instrument from West Java is popular abroad; it even becomes a subject in schools and universities there. Before this musical instrument become extinct, we had better preserve it. In a progam to preserve the indonesian cultures, a promotion is designed for a contemporary band by having some workshops in some schools in Bandung using a visual concept of pop art style to attract the attention of the young generation. The media used to promote Sarkaep Band is by using posters, which will be done using the conditioning and informing approaches, social media, X-banner, flyers, teasers, banners, and gimmicks such as notebook, ballpoints, pins, stickers, T-shirts. It is expected that this media can remind them of the music workshop of contemporary gamelan. The media will also be distributed through facebook, twitter, and youtube, besides at schoolsm because social media are better known for the target and it can be accessed at any time. The design of promoting Sarkaep Band as a Sundanese pop band can hopefully attract the young generation to love and preserve Sundanese culture.

Kyword : culture, sundanese, gamelans, Indonesian


(3)

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I : PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup... 2

1.2.1 Indikasi Masalah ... 3

1.2.2 Rumusan masalah ... 3

1.2.3 Ruang Lingkup Kajian ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 4

1.4.1 Sumber Data Primer ... 5

1.4.2 Sumber Data Sekunder ... 5

1.4.3 Teknik Pengumpulan Data ... 6

1.5 Skema Penelitian ... 7


(4)

2.1 Pengertian Kebudayaan ... 8

2.2 Pengertian Kesenian Tradisional ... 8

2.3 Definisi Musik ... 9

2.3.1 Fungsi Musik ... 9

2.3.2 Musik Kontemporer ... 12

2.4 Sejarah Gamelan ... 12

2.4.6 Gamelan Degung ... 13

2.4.7 Gamelan Salendro dan Pelog ... 14

2.5 Tinjauan Psikologi Perkembangan ... 15

2.5.1 Perkembangan Minat Antara Pada Masa Dewasa awal dan Madya ... 16

2.6 Minat Terhadap Rekreasi ... 17

2.7 Pengertian Promosi ... 18

2.7.1 Fungsi Promosi ... 19

2.7.2 Tujuan Promosi ... 20

BAB III : DATA DAN ANALISIS ... 22

3.1 Data dan Fakta ... 22

3.1.1 Sejarah Sanggar Mekar Asih ... 22

3.1.2 Sejarah Sarkaep Band ... . 29

3.1.2.1 Album pertama Sarkaep Band ... 31

3.1.2.2 Proses Pembuatan Album ... 34

3.1.3 Hasil Kuesioner ... 37


(5)

3.1.6 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta 46

3.1.7 Analisis SWOT ... 47

3.1.8 STP ... . 48

BAB IV Pemecahan Masalah ... 50

4.1 Konsep Komunikasi ... 50

4.2 Konsep Kreatif ... 51

4.2.1 Logo Typography ... 51

4.2.2 Layout (komposisi) ... 51

4.2.3 Konsep Visual ... 51

4.2.4 Warna ... 52

4.2.5 Typography ... 52

4.3 Konsep Media ... 54

4.3.1 Poster (Print Media) ... 54

4.3.2 Media sosial dan Youtobe (Electronik Media ) ... 54

4.3.3 Event ... 56

4.3.4 Merchandise ... 57

4.3.4 Rincian Rencana Anggaran Biaya ... 58

4.4 Hasil Karya ... 58

4..4.1 Logo Sarkaep Band... 59

4.4.2 Cover album Sarkaep Band ... 60

4.4.3 Logo Event ... 61

4.4.4 Poster Conditioning ... 62

4.4.5 Poster Informing ... 63


(6)

4.4.7 Media sosial ... 65

4.4.8 X-Banner ... 66

4.4.9 Spanduk ... 67

4.4.10 Flyer ... 67

4.4.11 Teaser ... 68

4.4.12 Album Sarkaep Band ... 68

4.4.13 Gimmick ... 69

BAB V PENUTUP ... 70

5.1 Kesimpulan ... 70


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 skema Perancancangan ... 7

Gambar 2.1 Gamelan ... 13

Gambar 3.1 Logo Sanggar Mekar Asih ... 22

Gambar 3.2 Personil dari Sarkaep Band ... 29

Gambar 3.3 Logo Sarkaep Band ... 29

Gambar 3.4 Cover album Sarkaep Band ... 32

Gambar 3.5 Proses syuting album ... 33

Gambar 3.6 Proses syuting album ... 34

Gambar 3.7 Proses Rekaman Album Satkaep Band ... 35

Gambar 3.8 Kuesioner pertanyaan ke tiga ... 37

Gambar 3.9 Kuesioner pertanyaan ke empat ... 38

Gambar 3.10 Kuesioner Pertanyaan ke lima ... 39

Gambar 3.11 Kuesioner Pertanyaan ke enam ... 39

Gambar 3.12 Kuesioner Pertanyaan ke tujuh ... 40

Gambar 3.13 Kuesioner Pertanyaan ke delapan ... 41

Gambar 3.14 Kuesioner Pertanyaan ke sembilan ... 41

Gambar 3.15 Kuesioner Pertanyaan ke sepuluh ... 42

Gamabar 3.16 Foto Grup Kua-etnika ... 43

Gambar 3.17 Poster Konser Kua-etnika ... 44

Gambar 3.18 Poster Konser Kua-etnika ... 45

Gambar 4.1 Warna ... 51

Gambar 4 2 Font Myriad pro ... 52


(8)

Gambar 4.4 Rincian Anggaran ... 57

Gambar 4.5 Timeline ... 58

Gambar 4.6 Logo Sarkaep Band ... 58

Gambar 4.7 Cover album Sarkaep Band ... 59

Gambar 4.8 Logo Event ... 60

Gambar 4.9 Poster Conditioning ... 61

Gambar 4.10 Poster Informing ... 62

Gambar 4.11 Poster Sarkaep Band ... 63

Gambar 4.12 Media Sosial Facebook ... 64

Gambar 4.13 Media Sosial Twitter ... 64

Gambar 4.14 Media sosial Youtube ... 65

Gambar 4.15 X-Banner ... 65

Gambar 4.16 Spanduk ... 66

Gambar 4.17 Flyer ... 66

Gambar 4.18 Teaser ... 67

Gambar 4.19 Album Sarkaep Band ... 67


(9)

DAFRAT LAMPIRAN

Lampiran A : hasil wawancara dengan bapak Sjamsudin, S. Th ... 72

Hasil wawancara Ncek Tatan... 74

Hasil wawancara Aep Wandidaya ... 76

Hasil wawancara Ferdinan Tobing ... 77


(10)

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dimasa globalisasi ini seni dan budaya banyak mengalami pergeseran atas nilai-nilai seni dan budaya kita sendiri, itu disebabkan karena masuknya kebudayaan luar yang masuk dan diterima mentah-mentah oleh generasi muda. Seperti halnya saat ini seni pagelaran musik gamelan yang mulai ditinggalkan oleh kalangan anak muda, hal itu dipengaruhi oleh masuknya kebudayan luar. Hal itu yang merubah pola pikir dan minat generasi muda saat ini. Hal ini juga didukung oleh pernyataan “ dampak negatif dari arus globalisasi adalah membuat kita semakin bersifat individualistis, tidak terlalu peduli dengan semua.”

(Dewi, http://m.kompasiana.com/post/read/323523/3 01:00 5 februari 2014).

Gamelan Sunda sampai saat ini belum diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia. Tetapi seni pagelaran musik gamelan dikenal oleh dunia sebagai salah satu seni pertunjukan yang kaya akan seni dan nilai norma dalam pertunjukan yang berasal dari daerah Jawa Barat, Indonesia.

Kurangnya sarana gedung pertunjukan seni menjadi salah satu penyebab kepunahan seni musik gamelan. Karena pagelaran musik tradisional seperti gamelan biasanya hanya ada pada saat resepsi-resepsi, hajatan, pernikahan, khitanan, dan penyambutan penyambutan tamu (Kurbasah,1994 : 102). Hal itu yang menyebabkan musik gamelan mulai ditingalkan, karena tidak ada sarana yang bisa menampung pertunjukan-pertunjukan gamelan.

Hal itu yang menyebabkan seni pertunjukan musik gamelan Sunda ditinggalkan oleh kalangan muda, maka penting dalam mempertahankan seni pertunjukan musik gamelan Sunda dengan cara mempromosikan musik gamelan yang ada di


(11)

Universitas Kristen Maranatha kota Bandung. Cara yang mempromosikannya dengan mengadakan event pagelaran musik gamelan dengan mengenalkan apa itu gamelan Sunda dan apa saja alat musik gamelan Sunda yang dapat di kolaborasikan dengan musik moderen. Hal itu agar dapat menarik minat kalangan muda untuk mulai mencintai alat musik tradisional.

Diharapkan pembahasan dan penelitian tentang, musik gamelan Sunda dikalangan muda dapat memberdayakan generasi muda untuk mencintai gamelan Sunda dan dapat menghasilkan konsep, visual, dan grafis untuk menarik kalangan muda.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan fenomena yang ada, dari data latar belakang masalah di atas, berikut akan dijabarkan masalah identifikasi masalah yang muncul dari fakta tersebut. Disamping itu akan dibatasi dan dirumuskan masalah yang akan dipecahkan, diuji dalam penelitian.

Untuk pemecahan pokok masalah yang dibatasi akan digunakan prinsip-prinsip teori, aspek keilmiahan, dan bidang kajian yang digunakan sebagai tolak ukur , konsep berfikir, dan kerangka berfikir untuk memecahkan masalah dalam penelitian.


(12)

Universitas Kristen Maranatha 1.2.1 Identifikasi Masalah

Rumusan Masalah

Dari permasalahan dan penegasan dari identifikasi masalah yang telah dijabarkan diatas, berikut ini akan dibatasi dan dirumuskan pokok-pokok permasalahan yang akan diteliti, diuji, diselidiki, ditelaah, dan dijawab dengan penelitian.

Ruang Lingkup Kajian

Ruang lingkup kajian ditinjau dari pokok-pokok permasalahan yang telah dirumuskan diatas, berikut ini akan dikemukakan dan di uraikan bidang-bidang kajian, aspek-aspek keilmuan, prinsip-prinsip teori, dan konse-konsep yang akan dijadikan tolak ukur dan landasan berfikir dalam pemecahan masalah dan pernjawaban masalah.

Untuk menjawab dan menganalisis identifikasi masalah dengan mengelompokan sesuai dengan keadaan kota Bandung atau mengkhususkan untuk remaja yang di Kota Bandung sesuai dengan usia yang akan ditargetkan, sesuai dengan teori psikologi perkembangan. Dan mengelompokkan pemahaman anak muda tentang gamelan itu sendiri, dengan menggunakan kuesioner yang dituju untuk anak remaja dan dewasa muda.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok-pokok permasalahan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah di atas, akan di paparkan dan dikemukakan garis-garis besar hasil pokok yang ingin diperoleh dan dicapai setelah setiap permasalahan dibahas, dianalisis dan dijawab dalam penelitian, yaitu sebagai berikut :


(13)

Universitas Kristen Maranatha (1) Pengenalan lebih jauh akan seni dan budaya lokal seni pagelaran musik Sunda kepada masyarakat Kota Bandung khususnya kepada generasi muda sejak dini, agar tetap seni musik khas Sunda tetap lestari.

(2) Mendesain dan membuat pola-pola perancangan promosi musik Sunda dengan mengaplikasikan konsep kreatif, konsep komunikasi dan konsep media yang paling tepat disertai pilihan material, media komunikasi dan karakter khas Sanggar Mekar Asih dengan keberadaan Sarkaep Band.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan suatu penelitian serta penyusunan laporan tugas akhir untuk keperluan akademik, pasti dilakukan kegiatan yang disebut penelitian. Pengamatan langsung, serta pelaksanaan pembuatan suatu karya desain untuk keperluan tersebut diperlukan data yang cukup memadai untuk dijadikan dasar pemikiran dan arah konsep perancangan karya. Pengumpulan data yang dapat dilakukan melalui studi literatur maupun studi lapangan yang dapat berupa obsevasi, penyebaran kuisoner, wawancara kepada narasumber yang dianggap kopenten di bidangnya.

1.4.1 Sumber Data Primer

- Wawancara

Wawancara merupakan suatu proses memperoleh keterangan untuk bertujuan penelitian dengan cara tanya jawab dengan bertatap muka antara pewawancara dengan koresponden atau orang yang diwawancarai. Penulisan melakukan wawancara langsung kepada bapak Sjamsudin, S. Th dan Aep Wandi Daya.


(14)

Universitas Kristen Maranatha Mengamati dan meninjau langsung Sanggar Mekar Asih yang ada di kota Bandung

-Kuesioner

Penulis membuat pertanyaan tentang kesenian musik gamelan kontemporer yang akan disebarkan kepada anak remaja hingga dewasa awal untuk memperoleh data. Kuesioner dibagikan kepada kalangan siswa sma, mahasiswa, dan pekerja.

1.4.2 Sumber Data Sekunder

Dalam penelitian ini dipergunakan data sekunder, data tertulis berupa buku yang berjudul Wanditra Mengenal Alat-alat Kesenian Daerah Jawa Barat yang diterbitkan oleh CV. Sampurna, 1994, Bandung dan di tulis oleh Drs. Ubun Kurbarsha.

Alasan pemilihan buku di atas karena buku tersebut relevan dengan topik yang diteliti oleh peneliti dan dianggap sangat informatif terhadap permasalahan yang diteliti, direncanakan, dan dicari solusinya oleh penelitian.

1.4.3 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data primer, digunakan metode pendekatan empiris dan rasional dengan teknik pengumpulan data melalui penyelidikan di lapangan, wawancara dengan narasumber, dan kuesioner.

Sedangkan untuk mendapatkan data sekunder, digunakan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, dan studi ilmiah. Studi pustaka dan ilmiah yang harus dilaksanakan ialah teknik studi kepustakaan yaitu segala usaha yang dilakukan penelitian untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang


(15)

Universitas Kristen Maranatha akan diteliti informasi itu diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitan, karangan-karangan ilmiah, tesis, dan disertai peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia dan sumber-sumber tertulis baik cetak maupun elektronik.


(16)

Universitas Kristen Maranatha 1.5 Skema Penelitian

Gambar 1.1 Skema Perancangan (dokumentasi pribadi)

Hipotesis awal

- Musik moderen mulai menggeser keberadaan musik gamelan, sehingga generasi muda kurang menyukai musik tradisional.

- Kurangnya promosi Sarkaep Band. Permasalahan

- Musik gamelan pada saat ini mulai jarang dimainkan oleh anak muda.

- Sarkaep Band merupakan band gamelan kontemporer yang belum dikenal oleh anak muda di Kota Bandung yang di bina ileh Sanggar Mekar Asih.

Pengumpulan data

Observasi lapangan, kuesioner, studi pustaka, wawancara.

Target

Dewasa 17 – 25 tahun.

Pemecahan Masalah

Membuat promosi tentang Sarkaep Band dengan bentuk visual berwujud poster, stiker,

iklan media cetak, dan lain sebagainya.

Hasil Akhir

Kalangan remaja dan dewasa muda di Kota Bandung, mengetahui adanya sebuah band kontemporer seperti Band Sarkaep, agar para

remaja dan remaja muda bisa mencintai kebudayaan Sunda dan melestarikan seni dan


(17)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

1.1Kesimpulan

Setelah melakukan reset dan mendalami masalah yang ada, dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang musik gamelan di Kota Bandung ini sangat rendah. Banyak yang mengetahui musik gamelan tetapi tidak mengetahui secara mendalam akan musik gamelan Sunda. Untuk itu penulis ingin memperkenalkan band pop Sunda yang mengkolaborasikan musik moderen dengan musik tradisional. Diharapkan dengan adanya promosi tentang musik gamelan kontemporer ini dapat memberikan dampak yang baik pada musik-musik tradisional khususnya musik gamelan. Perancangan yang dibuat harus menarik terutama bagi para generasi muda, agar para generasi muda ini tertarik akan musik gamelan Sunda melalui sarkaep band. Perancangan promosi yang dilakukan melalui workshop yang akan diselenggarakan di sekolah-sekolah swasta. Sehingga para generasi muda tetap mencintai dan menjaga kebudayaan Indonesia. Demikian kesimpulan yang diperoleh penulis selama melakukan penelitian dan perancangan. Semoga hasil penulisan serta perancangan promosi ini dapat berguna di masa yang akan datang. Terimakasih

5.2 Saran

Saat ini di masyarakat Indonesia, khususnya Kota Bandung mulai hilang akan jiwa ke sundaanya. Hal itu terjadi karena masuknya kebudayaan luar negeri yang masuk ke Indonesia yang mempengaruhi rasa kebudayaan daerah sendiri. Maka dari itu promosi sarkaep band melalui event workshop nya ini, ingin menumbuhkan kembali rasa cinta generasi muda akan seni kebudayaan kita sendiri, khususnya musik sunda.


(18)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Studi Pustaka :

Kurbarsha, Ubu. Wanditra MengenalAlat-alat Kesenian Derah Jawa Barat. Bandung : CV. Sampurna, 1994.

Kotler Philip, A.B Susanto, 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Salemba Emapat, Jakarta.

Koentjaraningrat. (1990). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru. Merriam, Alan P. (1964), The Anthropology of Music. Chicago Nortwestern University.

Hurlock, B.E 1999. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. ED. 5. Jakarta:Erlangga;1999.

A.Shimp Terence.(2000), Periklanan Promosi, Jakarta : Erlangga. Tjiptono. (2002), Strategi Pemasaran, Andi, Yogyakarta.

Website

http://aldinomarga.student.umm.ac.id/2010/01/29/sejarah-dan-perkembangan-seni-degung/

http://female.kompas.com/read/2009/10/03/0835407/angklung.dan.gamelan.juga.diu sulkan.ke.unesco


(1)

(1) Pengenalan lebih jauh akan seni dan budaya lokal seni pagelaran musik Sunda kepada masyarakat Kota Bandung khususnya kepada generasi muda sejak dini, agar tetap seni musik khas Sunda tetap lestari.

(2) Mendesain dan membuat pola-pola perancangan promosi musik Sunda dengan mengaplikasikan konsep kreatif, konsep komunikasi dan konsep media yang paling tepat disertai pilihan material, media komunikasi dan karakter khas Sanggar Mekar Asih dengan keberadaan Sarkaep Band.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan suatu penelitian serta penyusunan laporan tugas akhir untuk keperluan akademik, pasti dilakukan kegiatan yang disebut penelitian. Pengamatan langsung, serta pelaksanaan pembuatan suatu karya desain untuk keperluan tersebut diperlukan data yang cukup memadai untuk dijadikan dasar pemikiran dan arah konsep perancangan karya. Pengumpulan data yang dapat dilakukan melalui studi literatur maupun studi lapangan yang dapat berupa obsevasi, penyebaran kuisoner, wawancara kepada narasumber yang dianggap kopenten di bidangnya.

1.4.1 Sumber Data Primer

- Wawancara

Wawancara merupakan suatu proses memperoleh keterangan untuk bertujuan penelitian dengan cara tanya jawab dengan bertatap muka antara pewawancara dengan koresponden atau orang yang diwawancarai. Penulisan melakukan wawancara langsung kepada bapak Sjamsudin, S. Th dan Aep Wandi Daya.


(2)

Mengamati dan meninjau langsung Sanggar Mekar Asih yang ada di kota Bandung

-Kuesioner

Penulis membuat pertanyaan tentang kesenian musik gamelan kontemporer yang akan disebarkan kepada anak remaja hingga dewasa awal untuk memperoleh data. Kuesioner dibagikan kepada kalangan siswa sma, mahasiswa, dan pekerja.

1.4.2 Sumber Data Sekunder

Dalam penelitian ini dipergunakan data sekunder, data tertulis berupa buku yang berjudul Wanditra Mengenal Alat-alat Kesenian Daerah Jawa Barat yang diterbitkan oleh CV. Sampurna, 1994, Bandung dan di tulis oleh Drs. Ubun Kurbarsha.

Alasan pemilihan buku di atas karena buku tersebut relevan dengan topik yang diteliti oleh peneliti dan dianggap sangat informatif terhadap permasalahan yang diteliti, direncanakan, dan dicari solusinya oleh penelitian.

1.4.3 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data primer, digunakan metode pendekatan empiris dan rasional dengan teknik pengumpulan data melalui penyelidikan di lapangan, wawancara dengan narasumber, dan kuesioner.

Sedangkan untuk mendapatkan data sekunder, digunakan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, dan studi ilmiah. Studi


(3)

akan diteliti informasi itu diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitan, karangan-karangan ilmiah, tesis, dan disertai peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia dan sumber-sumber tertulis baik cetak maupun elektronik.


(4)

1.5 Skema Penelitian

Gambar 1.1 Skema Perancangan (dokumentasi pribadi)

Hipotesis awal

- Musik moderen mulai menggeser keberadaan musik gamelan, sehingga generasi muda kurang menyukai musik tradisional.

- Kurangnya promosi Sarkaep Band. Permasalahan

- Musik gamelan pada saat ini mulai jarang dimainkan oleh anak muda.

- Sarkaep Band merupakan band gamelan kontemporer yang belum dikenal oleh anak muda di Kota Bandung yang di bina ileh Sanggar Mekar Asih.

Pengumpulan data

Observasi lapangan, kuesioner, studi pustaka, wawancara.

Target

Dewasa 17 – 25 tahun.

Pemecahan Masalah

Membuat promosi tentang Sarkaep Band dengan bentuk visual berwujud poster, stiker,

iklan media cetak, dan lain sebagainya.

Hasil Akhir

Kalangan remaja dan dewasa muda di Kota Bandung, mengetahui adanya sebuah band kontemporer seperti Band Sarkaep, agar para

remaja dan remaja muda bisa mencintai kebudayaan Sunda dan melestarikan seni dan


(5)

BAB V

PENUTUP

1.1Kesimpulan

Setelah melakukan reset dan mendalami masalah yang ada, dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang musik gamelan di Kota Bandung ini sangat rendah. Banyak yang mengetahui musik gamelan tetapi tidak mengetahui secara mendalam akan musik gamelan Sunda. Untuk itu penulis ingin memperkenalkan band pop Sunda yang mengkolaborasikan musik moderen dengan musik tradisional. Diharapkan dengan adanya promosi tentang musik gamelan kontemporer ini dapat memberikan dampak yang baik pada musik-musik tradisional khususnya musik gamelan. Perancangan yang dibuat harus menarik terutama bagi para generasi muda, agar para generasi muda ini tertarik akan musik gamelan Sunda melalui sarkaep band. Perancangan promosi yang dilakukan melalui workshop yang akan diselenggarakan di sekolah-sekolah swasta. Sehingga para generasi muda tetap mencintai dan menjaga kebudayaan Indonesia. Demikian kesimpulan yang diperoleh penulis selama melakukan penelitian dan perancangan. Semoga hasil penulisan serta perancangan promosi ini dapat berguna di masa yang akan datang. Terimakasih

5.2 Saran

Saat ini di masyarakat Indonesia, khususnya Kota Bandung mulai hilang akan jiwa ke sundaanya. Hal itu terjadi karena masuknya kebudayaan luar negeri yang masuk ke Indonesia yang mempengaruhi rasa kebudayaan daerah sendiri. Maka dari itu promosi sarkaep band melalui event workshop nya ini, ingin menumbuhkan kembali rasa cinta generasi muda akan seni kebudayaan kita sendiri, khususnya musik sunda.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Studi Pustaka :

Kurbarsha, Ubu. Wanditra MengenalAlat-alat Kesenian Derah Jawa Barat. Bandung : CV. Sampurna, 1994.

Kotler Philip, A.B Susanto, 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Salemba Emapat, Jakarta.

Koentjaraningrat. (1990). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru. Merriam, Alan P. (1964), The Anthropology of Music. Chicago Nortwestern University.

Hurlock, B.E 1999. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. ED. 5. Jakarta:Erlangga;1999.

A.Shimp Terence.(2000), Periklanan Promosi, Jakarta : Erlangga. Tjiptono. (2002), Strategi Pemasaran, Andi, Yogyakarta.

Website

http://aldinomarga.student.umm.ac.id/2010/01/29/sejarah-dan-perkembangan-seni-degung/

http://female.kompas.com/read/2009/10/03/0835407/angklung.dan.gamelan.juga.diu sulkan.ke.unesco