Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013).
vii
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
This study aimed to determine the effect of corporate governance on tax avoidance proxied by the book tax gap in companies listed on the Stock Exchange. Corporate governance mechanism being used is the proportion of institutional ownership, the proportion of independent board, audit committee, and audit quality. This research is classified as causal explanatory research. The population of this research are manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) 2011-2013. The sample is determined by purposive sampling method to obtain 147 sample firms. Types of data used are secondary data obtained from www.idx.co.id. The analytical method being used is multiple regression with a significance level of 5%. The results of simultant multiple regression test using the F test shows that institutional ownership, the proportion of independent board, audit committee, and audit quality significantly affect the tax avoidance. Partial t test shows that the elements of corporate governance in the form of audit quality significantly affect the activity of tax avoidance which is proxied by the book tax gap. The result of this study also shows that tax avoidance activity is not significantly affected by institutional ownership, the percentage of independent board and audit committee.
Keywords: Corporate Governance, Institutional Ownership, Percentage of
Independent Commissioner, Audit Committee, Quality Audit, and Tax avoidance
(2)
viii
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari corporate governance terhadap tax avoidance yang diproksikan dengan book tax gap pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Mekanisme corporate governance yang digunakan adalah proporsi kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, komite audit, dan kualitas audit. Penelitian ini tergolong penelitian causal explanatory. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2013. Sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling sehingga diperoleh 147 perusahaan sampel. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id. Metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan tingkat signifikansi 5 %. Hasil uji regresi berganda secara simultan dengan menggunakan uji F menunjukkan bahwa kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, komite audit, dan kualitas audit berpengaruh secara signifikan terhadap tax avoidance. Uji t secara parsial memperlihatkan bahwa elemen corporate governance yang berupa kualitas audit berpengaruh secara signifikan terhadap aktivitas tax avoidance yang diproksikan dengan book tax gap. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa aktivitas tax avoidance tidak dipengaruhi secara signifikan oleh kepemilikan institusional, prosentase dewan komisaris independen, dan komite audit.
Kata-kata Kunci: Corporate Governance, Kepemilikan Institusional, Prosentase Dewan Komisaris Independen, Komite audit, Kualitas Audit, dan Tax avoidance
(3)
ix
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……….……… i
HALAMAN PENGESAHAN ………ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... vii
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 9
1.3. Tujuan Penelitian ... 9
1.4. Kegunaan Penelitian... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11
2.1. Kajian Pustaka ... 11
2.1.1. Latar Belakang Corporate Governance ... 11
2.1.2. Pengertian Corporate Governance menurut Para Ahli ... 11
2.1.3. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance ... 13
2.1.4. Tujuan Good Corporate Governance (GCG) ... 16
(4)
x
Universitas Kristen Maranatha
2.1.6. Pengertian Pajak ... 19
2.1.7. Pengertian Tax Avoidance ... 24
2.1.8. Pengukuran Corporate Governance ... 27
2.1.9. Pengukuran Tax Avoidance ... 34
2.2. Penelitian Terdahulu ... 36
2.3. Kerangka Teoritis ... 37
2.4. Pengembangan Hipotesis ... 38
BAB III METODE PENELITIAN... 41
3.1. Jenis Penelitian ... 41
3.2. Populasi dan Sampel ... 42
3.3. Metode Pengumpulan Data ... 46
3.4. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 47
3.4.1. Variabel Dependen (Y)... 47
3.5. Metode Analisis Data ... 51
3.5.1. Uji Asumsi Klasik ... 52
3.5.2. Uji Hipotesis ... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58
4.1. Deskripsi Objek Penelitian ... 58
4.2. Analisis Data ... 58
4.2.1. Analisa Statistik Deskriptif... 58
4.2.2. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 61
4.2.3. Analisis Regresi Berganda ... 66
4.2.4. Pengujian Hipotesis ... 71
(5)
xi
Universitas Kristen Maranatha
4.3.1. Pengaruh Tingkat Kepemilikan Institusional dengan tax avoidance 77 4.3.2. Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen Terhadap Tax
Avoidance ... 78
4.3.3. Pengaruh Komite Audit terhadap tax avoidance ... 79
4.3.4. Pengaruh Kualitas Audit terhadap tax avoidance. ... 80
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 82
5.1. Simpulan ... 82
5.2. Saran ... 83
DAFTAR PUSTAKA ... 84
LAMPIRAN ... 87
(6)
xii
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Kerangka Teoritis Hubungan antar Variabel……...37 Gambar 4.1 Uji Heterokedastisitas dengan Grafik Scatterplot……….65
(7)
xiii
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ………..36
Tabel 3.1 Kriteria Pemilihan Sampel ………44
Tabel 3.2 Daftar Perusahaan Sampel ………44
Tabel 3.3 Definisi Operasi Variabel ………..50
Tabel 4.1 Statisktik Deskriptif Variabel-Variabel Penelitian Tahun 2010- 2013………59
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas sebelum Data Ditransformasi ………..62
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas setelah Data Ditransformasi ………63
Tabel 4.4 Uji Multikolineatitas ………..64
Tabel 4.5 Uji Autokorelasi dengan Run Test ……….66
Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ………67
Tabel 4.7 Uji Koefisien Korelasi dan Determinasi ………70
Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik t ……….72
(8)
Bab I Pendahuluan
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Setelah Indonesia dan Negara-negara di Asia Timur lainnya mengalami krisis ekonomi yang dimulai pada pertengahan tahun 1987, isu mengenai good corporate governance telah menjadi salah satu bahasan penting dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi dan pertumbuhan perekonomian yang stabil di masa yang akan datang (Ludfi, 2009). Perubahan- perubahan yang terjadi akibat krisis ekonomi tersebut menuntut perusahaan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja perusahaan.
Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan antara berbagai partisipan dalam perusahaan yang menentukan arah kinerja perusahaan. Banyak pihak yang mengatakan lamanya proses perbaikan di Indonesia disebabkan oleh sangat lemahnya corporate governance yang diterapkan dalam perusahaan di Indonesia. Sejak saat itu, baik pemerintah maupun investor mulai memberikan perhatian yang cukup signifikan dalam praktek corporate governance. ( Haruman,2008 dalam Annisa dan kurniasih, 2012). Baik buruknya suatu tata kelola perusahaan atau corporate Governance dapat tercermin dari kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, kualitas audit dan komite audit.
(9)
Bab I Pendahuluan
2
Universitas Kristen Maranatha Dengan semakin meningkatnya persaingan dan perkembangan dunia, pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan (stakeholders), khususnya investor, menuntut adanya kecepatan dan ketransparan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Hal ini menjadikan perusahaan harus terus meningkatkan kualitas tata kelola perusahaannya (corporate governance). Tata kelola perusahaan yang baik akan menentukan kinerja yang tercipta pada perusahaan. Kualitas tata kelola yang baik tidak hanya akan membuat perusahaan mampu bertahan dalam penghadapi persaingan global yang semakin ketat, tetapi juga memberikan keunggulan bagi korporasi yang menerapkannya (Wijaya,2007). Penerapan Corporate Governance tersebut bertujuan untuk memberikan nilai tambah bagi stakeholdernya, memaksimalkan nilai perusahaan, mendorong pengelolaan perusahaan secara professional, meningkatkan ketransparan informasi keuangan, kinerja dan proses pengambilan keputusan bagi perkembangan perusahaan dalam jangka panjang serta pencapaian tujuan perusahaan.
Aspek pajak merupakan faktor yang dipertimbangkan perusahaan karena pajak merupakan beban yang signifikan dalam perusahaan. Perusahaan baik domestik maupun multinasional berusaha meminimalkan beban pajak dengan memanfaatkan ketentuan pajak yang ada. Pemilik perusahaan akan mendorong manajemen untuk melakukan tindakan pajak agresif untuk mengurangi beban pajak yang muncul (Rijal, 2014).
Dalam artikel yang ditulis oleh Nur Arianto (2012) menyebutkan bahwa seperti negara-negara lainnya, Indonesia juga mengenakan pajak terhadap warga negaranya.
(10)
Bab I Pendahuluan
3
Universitas Kristen Maranatha Tax rasio Indonesia masih tergolong cukup kecil, yaitu hanya berada dikisaran 12%. Meskipun demikian, jumlah penerimaan pajak selalu mengalami peningkatan setiap tahun, bahkan tahun 2012, penerimaan pajak dan bea cukai ditargetkan mencapai lebih dari 1000 trilliun. Jika melihat komposisi penerimaan negara dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), sejak tahun 2006 s.d 2011, sektor pajak dan bea cukai memberi sumbang asih rata-rata sebesar 70% dari total pendapatan negara. Dengan kondisi tersebut, tidak bisa dipungkiri bahwa sektor pajak merupakan sumber utama pembiayaan negara.
Penerimaan Negara terbesar ini harus di tingkatkan secara optimal agar laju pertumbuhan Negara dan pelaksanaan pembangunan dapat berjalan dengan baik. Dengan demikian diharapkan kepatuhan wajib pajak dalam menjalankan kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Sebuah perusahaan merupakan Wajib Pajak sehingga kenyataanya bahwa suatu aturan struktur corporate governance mempengaruhi cara sebuah perusahaan dalam memenuhi kewajiban pajaknya, tetapi di sisi lain perencanaan pajak tergantung pada dinamika corporate governance dalam suatu perusahaan (Friese, Link dan Mayer, 2006 ; Anissa dan kurniasih, 2012). Perencanaan pajak merupakan cara bagi perusahaan untuk melakukan penghindaran pajak (tax avoidance), dimana penghindaran pajak ini dikatakan legal karena tidak melanggar peraturan perpajakan yang dilakukan wajib pajak dengan cara berusaha mengurangi jumlah pajak terutangnya dengan mencari kelemahan peraturan (loopholes) (hutagoal, 2007; Dewi dan Jati, 2014).
(11)
Bab I Pendahuluan
4
Universitas Kristen Maranatha Dalam artikel pajak yang ditulis oleh Ibnu Wijaya(2014), juga disebutkan bahwa Salah satu definisi Penghindaran Pajak (tax avoidance) adalah :
“arrangement of a transaction in order to obtain a tax advantage, benefit, or reduction in a manner unintended by the tax law” (Brown, 2012)
dimana kutipan diatas menjelaskan bahwa tax Avoidance adalah penataan transaksi untuk mendapatkan keuntungan pajak, manfaat, atau pengurangan dengan cara yang dimaksudkan oleh undang-undang pajak. Untuk memperjelas, penghindaran pajak umumnya dapat dibedakan dari penggelapan pajak (tax evasion), di mana penggelapan pajak terkait dengan penggunaan cara-cara yang melanggar hukum untuk mengurangi atau menghilangkan beban pajak sedangkan penghindaran pajak dilakukan secara “legal” dengan memanfaatkan celah (loopholes) yang terdapat dalam peraturan perpajakan yang ada untuk menghindari pembayaran pajak, atau melakukan transaksi yang tidak memiliki tujuan selain untuk menghindari pajak.
Kegiatan tax avoidance akhir-akhir ini diperkirakan akan menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh fiskus. Di Indonesia sendiri pada tahun 2005 terdapat 750 perusahaan Penanaman Modal Asing melaporkan rugi pada laporan keuangannya dan tidak membayar pajak dalam waktu 5 tahun berturut-turut antara lain ditengarai karena praktik penghindaran pajak (Jakarta Kompas; 2005; Fadhilah, 2014). Dan di Amerika paling tidak terdapat seperempat dari jumlah perusahaan telah melakukan tax avoidance
(12)
Bab I Pendahuluan
5
Universitas Kristen Maranatha yakni dengan membayar pajak rata-rata 20% padahal pajak yang harusnya dibayarkan perusahaan mendekati 30% (Dyreng,2012; Fadhilah, 2014).
Mekanisme dalam pengawasan corporate governance ada internal dan external. Mekanisme internal adalah cara untuk mengendalikan perusahaan dengan menggunakan struktur dan proses internal seperti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Komposisi Dewan Direksi, proporsi Dewan Komisaris dan pertemuan dengan board of director. Sedangkan mekanisme external adalah seperti pengendalian oleh perusahaan, struktur kepemilikan, dan pengendalian pasar.(Fadhilah, 2014) Pada penelitian ini, penerapan corporate governance akan dilihat dari mekanismenya dengan proksi kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, komite audit dan kualitas audit.
Pada penelitan kali ini, struktur kepemilikan perusahaan akan difokuskan pada struktur kepemilikan institusional, hal ini dikarenakan dengan adanya kepemilikan institusional maka akan ada kontrol yang lebih baik. Kepemilikan institusional berperan penting dalam mengawasi kinerja manajemen yang lebih optimal. Dengan tingginya tingkat kepemilikan institusional maka semakin besar tingkat pengawasan kepada manajerial sehingga mengurangi konflik kepentingan manajemen. Investor institusional dapat mengurangi biaya hutang dengan mengurangi masalah keagenan, sehingga mengurangi peluang terjadinya penghindaran pajak.( Fadhilah, 2014).
(13)
Bab I Pendahuluan
6
Universitas Kristen Maranatha Dewan komisaris bertugas mengawasi kebijakan direksi dalam menjalankan perusahaan serta memberikan nasihat kepada direksi (UU No.40 Tahun 2007). Dewan Komisaris sendiri terdiri dari Komisaris Independen dan Komisaris non-Independen. Komisaris independen merupakan Komisaris yang tidak berasal dari pihak terafiliasi, sedangkan Komisaris non- independen merupakan komisaris yang terafiliasi. Pengertian terafiliasi sendiri adalah pihak yang mempunyai hubungan bisnis dan kekeluargaan dengan pemegang saham pengendali, anggota Direksi dan Dewan Komisaris lain, serta dengan perusahaan itu sendiri (KNKG, 2006; Fadhilah, 2014). Keberadaan dewan komisaris independen diharapkan dapat meningkatkan pengawasan sehingga dapat mencegah agresifitas pajak perusahaan yang dilakukan oleh manajemen (Wulandari, 2005; Fadhilah, 2014).
Tanggung jawab komite audit dalam bidang corporate governance adalah untuk memastikan, bahwa perusahaan telah dijalankan sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku, melaksanakan pengawasannya secara efektif terhadap benturan kepentingan dan kecurangan yang dilakukan oleh karyawan perusahaan. Pada umumnya komite ini berfungsi untuk memberikan pandangan mengenai masalah-masalah yang berhubungan dengan kebijakan keuangan dan pengendalian intern (Mayangsari: 2003). Kebijakan keuangan yang baik akan meningkatkan pertumbuhan laba yang baik bagi perusahaan, ini akan cenderung membuat perusahaan melakukan penekanan terhadap biaya-biaya yang akan dikeluarkan terutama pajak.( Fadhilah, 2014).
(14)
Bab I Pendahuluan
7
Universitas Kristen Maranatha Menurut prinsip-prinsip OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development ) dalam Frise (2006) yang di kutip oleh Fadhilah (2014) menyatakan bahwa betapa pentingnya untuk menganalisis interaksi antara corporate governance dengan sistem pajak. Salah satu prinsip utama yang disarankan oleh OECD untuk pembuat kebijakan good corporate governance adalah didasarkan pada keterbukaan dan transparasi. menurut FCGI (Forum for Corporate Governance in Indonesia) transparasi adalah mewajibkan adanya suatu informasi yang terbuka, tepat waktu, serta jelas, dan dapat diperbandingkan yang menyangkut keadaan keuangan, pengelolaan perusahaan, dan kepemilikan perusahaan. Transparasi dapat diukur dengan kualitas audit, pengukuran kualitas audit dapat dilakukan dengan menggunakan proksi spesialisasi industri dan ukuran KAP ( Mayangsari,2003).
Mengukur penghindaran pajak sulit untuk dilakukan dan data untuk pembayaran pajak dalam Surat Pemberitahuan Pajak sulit didapat untuk itu perlu pendekatan untuk menaksir berapa pajak yang sebenarnya dibayar perusahaan kepada pemerintah, oleh karena itu dalam penelitian ini mengadopsi pendekatan tidak langsung untuk mengukur variabel dependen penghindaran pajak yaitu dengan memulai menghitung perbedaan laba akuntansi dengan penghasilan / laba kena pajak (gap between financial and taxable income), perbedaan yang dilaporkan ke pemegang saham atau investor menggunakan GAAP/SAK, sedangkan ke Kantor Pelayanan Pajak dengan Peraturan Perpajakan, perbedaan ini terkenal dengan sebutan book tax gap ( Desai dan Dharmapala, 2007; Annisa dan Kurniasih, 2012).
(15)
Bab I Pendahuluan
8
Universitas Kristen Maranatha Penelitian mengenai pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu, beberapa diantaranya adalah Nuralifmida Ayu Anissa dan Lulus Kurniasih (2012) meneliti tentang pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance, Ramli Fadhilah (2014) meneliti mengenai pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance, serta Ni Nyoman Kristiana Dewi dan I Ketut Jati (2014) meneliti mengenai pengaruh Karakteristik Eksekutif, Karakteristik perusahaan, dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan yang baik pada Tax Avoidance di Bursa Efek Indonesia.
Pada penilitian Anissa dan Kurniasih (2012) hanya variabel komite audit dan kualitas audit yang berpengaruh terhadap tax avoidance di Bursa Efek Indonesia pada 2008, pada penelitian Fadhilah (2014) hanya variabel komite audit yang berpengaruh terhadap tax Avoidance di Bursa Efek Indonesia periode 2009 – 2011, dan pada penelitian Dewi dan Jati (2014) terdapat tiga variabel yang berpengaruh signifikan terhadap tax Avoidance, yaitu variabel risiko perusahaan, kualitas audit, dan komite audit. Oleh karena itu, penulis ingin melakukan penelitian ulang variabel apakah variabel-variabel pada corporate governance berpengaruh positif terhadap tax avoidance dengan mengunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI ) dari tahun 2011 – tahun 2013.
(16)
Bab I Pendahuluan
9
Universitas Kristen Maranatha 1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pertanyaan penelitian yang diajukan adalah:
1. Apakah corporate governance yang diproksikan dengan kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance?
2. Apakah corporate governance yang diproksikan dengan proporsi dewan komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance? 3. Apakah corporate governance yang diproksikan dengan komite audit
berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance?
4. Apakah corporate governance yang diproksikan dengan kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance?
5. Apakah kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, komite audit dan kualitas audit berpengaruh secara simultan terhadap tax avoidance?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah pengaruh corporate governance yang diproksikan dengan kepemilikan institusional berpengaruh signifkan terhadap tax avoidance.
(17)
Bab I Pendahuluan
10
Universitas Kristen Maranatha 2. Untuk mengetahui apakah pengaruh corporate governance yang diproksikan
dengan proporsi dewan komisaris independen berpengaruh signifkan terhadap tax avoidance.
3. Untuk mengetahui apakah pengaruh corporate governance yang diproksikan dengan komite audit berpengaruh signifkan terhadap tax avoidance.
4. Untuk mengetahui apakah pengaruh corporate governance yang diproksikan dengan kualitas audit berpengaruh signifkan terhadap tax avoidance.
5. Untuk mengetahui apakah kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, komite audit dan kualitas audit berpengaruh secara simultan terhadap tax avoidance.
1.4. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan tujuan penelitian di atas, maka kegunaan penelitian ini adalah:
1. Bagi pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai pengaruh pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance di Indonesia.
2. Bagi penelitian selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi dan bahan pengembangan penelitian selanjutnya terkait pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance di Indonesia.
(18)
Bab V Simpulan dan Saran
82 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dari penelitian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa : 1. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti tidak
terdapat pengaruh signifikan kepemilikan institusional terhadap tax avoidance pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2011 – 2013, dengan demikian berarti H1 di tolak.
2. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti tidak terdapat pengaruh signifikan proporsi dewan komisaris independen terhadap tax avoidance pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2011 – 2013, dengan demikian berarti H2 di tolak.
3. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti tidak terdapat pengaruh signifikan komite audit terhadap tax avoidance pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2011 – 2013, dengan demikian berarti H3 di tolak.
4. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti terdapat pengaruh signifikan kualitas audit terhadap tax avoidance pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2011 – 2013, dengan demikian berarti H4 di terima.
5. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terdapat pengaruh signifikan secara bersama-sama (simultan) antara kepemilikan institusional,
(19)
Bab V Simpulan dan Saran
83
Universitas Kristen Maranatha prosentase dewan komisaris, komite audit dan kualitas audit terhadap tax avoidance pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011 – 2013, dengan demikian berarti H5 di terima.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah untuk memberikan aturan yang jelas dan tegas antara penghindaran pajak yang diperbolehkan dengan penghindaran pajak yang tidak diperbolehkan, sehingga perusahaan-perusahaan tidak berani untuk seenaknya melakukan penghindaran pajak
2. Variabel yang digunakan dalam penelitan ini masih terbatas, sehingga diharapkan pada Penelitian selanjutnya sebaiknya mempertimbangkan menggunakan variabel lain yang mempengaruhi tax avoidance di luar variabel yang di gunakan dalam penelitian ini.
3. Penelitian selanjutnya apabila data pajak penghasilan perusahaan memungkinkan untuk diperoleh, maka data tersebut dapat digunakan sebagai proksi tax avoidance yang lebih akurat.
4. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan periode penelitian, sehingga dapat diketahui pengaruh penelitian dalam jangka panjang dan mendapatkan prediksi yang lebih tepat.
(20)
84 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Annisa, N.A., dan Kurniasih,L. (2012) Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance. Jurnal Akuntansi & Auditing, 8 (2), hal.95-189.
Arianto, N. (2012). Siapakah Membangun Negeri ini tanpa Pajak?. Diakses dari http://www.pajak.go.id/content/article/siapkah-membangun-negeri-ini-tanpa-pajak pada tanggal 19 November 2014.
Darmawati, D. (2006). Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Faktor Regulasi terhadap Kualitas Implementasi Corporate Governance. Universitas Trisakti. Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang.
Dewi, N.N.K., dan Jati, I.K. (2014). Pengaruh Karakter Eksekutif, Karakteristik Perusahaan, dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Tax Avoidance di Bursa Efek Indonesia. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 6 (2), hal. 249-260. Fadhilah, R. (2014). Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Tax Avoidance
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI 2009 -2011). Tesis Magister Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang, Padang ( artikel tidak dipublikasikan).
Hanum, H.R., dan Zulaikha. (2013). Pengaruh Karakteristik Corporate Governance terhadap Effective Tax Rate ( Studi Empiris pada BUMN yang Terdaftar di BEI 2009-2011). Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro,2(2), hal. 1-10.
Harianti, A., Veronica dkk,. (2012). Statistika 1. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Hartono, J.(2011). Metodologi Penelitian Salah Kaprah dan Pengalaman- Pengalaman .Edisi Pertama. Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Khu, C. (2013). Pengaruh Tingkat Profitabilitas, Solvabilitas, Kompleksitas Operasi Perusahaan dan Ukuran KAP terhadap Audit Delay ( Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2010). Skripsi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Padjajaran. Bandung.
Ludfi, R. (2009). Pengaruh Komposisi Aktiva Perusahan, Kesempatan Pertumbuhan, Dan Ukuran Perusahan Terhadap Kinerja Perusahan Yang Menerapkan Good Corporate Governance Di Bursa Efek Indoensia. Tesis Magister Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Atma Jaya, Yogyakarta (tidak dipublikasikan).
(21)
85 Universitas Kristen Maranatha Manik, W. (2012). Good Corporate Governance (GCG). diakses dari
http://manikwida.blogspot.com/2012/11/good-corporate-governance-gcg_7704.html pada tanggal 26 November 2014.
Mayangsari, S. (2003). Analisis Pengaruh Independensi, Kualitas Audit, serta Mekanisme Corporate Governance terhadap Integritas Laporan Keuangan. Universitas Trisakti Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya.
Noviyanti, M. (2014). Pengaruh Kesempatan Investasi Terhadap Kebijakan Utang dan Kebijakan Dividen : Pengujian menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Skripsi Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha. Bandung.
Puspita, S.R., dan Harto, P. (2014). Pengaruh Tata Kelola Perusahaan terhadap Penghidaran Pajak. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro,3(2), hal. 1-13.
Rijal, S. (2014). Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Tax Avoidance pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI). Tesis Magister Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jawa Timur (tidak dipublikasikan).
Santoso, I., dan Rahayu, N. (2013). Corporate Tax Management. Penerbit Ortax, Jakarta. Suandy, E. (2008). Perencanaan Pajak. Edisi Keempat, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Sumarsan, T. (2013). Perpajakan Indonesia. Edisi Ketiga, Penerbit PT Indeks, Jakarta. Sunjoyo, Setiawan dkk. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Cetakan Pertama.
Penerbit Alfabeta, Bandung.
Sutedi, A. (2011). Good Corporate Governance. Edisi Pertama, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta.
Tejaningrum, T. (2014). Pengaruh Perceived Value pada Brand Loyalty : Brand Trust dan Brand Affect sebagai Variabel Mediasi. Skripsi Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha. Bandung.
Wahab, A., dan Mulya, A.A. (2013). Analisis Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR), Kepemilikan Institusional, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011). Universitas Budi Luhur, Jakarta (tidak dipublikasikan).
(22)
86 Universitas Kristen Maranatha Wijaya, I. (2014). Mengenal Penghindaran Pajak, Tax Avoidance. diakses dari
http://www.pajak.go.id/content/article/mengenal-penghindaran-pajak-tax-avoidance pada tanggal 17 November 2014.
(1)
Bab I Pendahuluan
2. Untuk mengetahui apakah pengaruh corporate governance yang diproksikan
dengan proporsi dewan komisaris independen berpengaruh signifkan
terhadap tax avoidance.
3. Untuk mengetahui apakah pengaruh corporate governance yang diproksikan
dengan komite audit berpengaruh signifkan terhadap tax avoidance.
4. Untuk mengetahui apakah pengaruh corporate governance yang diproksikan
dengan kualitas audit berpengaruh signifkan terhadap tax avoidance.
5. Untuk mengetahui apakah kepemilikan institusional, proporsi dewan
komisaris independen, komite audit dan kualitas audit berpengaruh secara
simultan terhadap tax avoidance.
1.4. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan tujuan penelitian di atas, maka kegunaan penelitian ini adalah:
1. Bagi pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai
pengaruh pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance di
Indonesia.
2. Bagi penelitian selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi dan bahan
pengembangan penelitian selanjutnya terkait pengaruh corporate governance
(2)
Bab V Simpulan dan Saran
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dari penelitian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa :
1. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti tidak
terdapat pengaruh signifikan kepemilikan institusional terhadap tax avoidance
pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2011 – 2013, dengan demikian
berarti H1 di tolak.
2. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti tidak
terdapat pengaruh signifikan proporsi dewan komisaris independen terhadap tax
avoidance pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2011 – 2013, dengan demikian berarti H2 di tolak.
3. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti tidak
terdapat pengaruh signifikan komite audit terhadap tax avoidance pada
perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2011 – 2013, dengan demikian berarti H3
di tolak.
4. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti terdapat
pengaruh signifikan kualitas audit terhadap tax avoidance pada perusahaan yang
terdaftar di BEI tahun 2011 – 2013, dengan demikian berarti H4 di terima.
5. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terdapat pengaruh signifikan secara bersama-sama (simultan) antara kepemilikan institusional,
(3)
Bab V Simpulan dan Saran
prosentase dewan komisaris, komite audit dan kualitas audit terhadap tax
avoidance pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011 – 2013, dengan demikian berarti H5 di terima.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah
untuk memberikan aturan yang jelas dan tegas antara penghindaran pajak yang diperbolehkan dengan penghindaran pajak yang tidak diperbolehkan, sehingga perusahaan-perusahaan tidak berani untuk seenaknya melakukan penghindaran pajak
2. Variabel yang digunakan dalam penelitan ini masih terbatas, sehingga
diharapkan pada Penelitian selanjutnya sebaiknya mempertimbangkan
menggunakan variabel lain yang mempengaruhi tax avoidance di luar variabel
yang di gunakan dalam penelitian ini.
3. Penelitian selanjutnya apabila data pajak penghasilan perusahaan memungkinkan
untuk diperoleh, maka data tersebut dapat digunakan sebagai proksi tax
avoidance yang lebih akurat.
4. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan periode penelitian, sehingga
dapat diketahui pengaruh penelitian dalam jangka panjang dan mendapatkan prediksi yang lebih tepat.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Annisa, N.A., dan Kurniasih,L. (2012) Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax
Avoidance. Jurnal Akuntansi & Auditing, 8 (2), hal.95-189.
Arianto, N. (2012). Siapakah Membangun Negeri ini tanpa Pajak?. Diakses dari http://www.pajak.go.id/content/article/siapkah-membangun-negeri-ini-tanpa-pajak pada tanggal 19 November 2014.
Darmawati, D. (2006). Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Faktor Regulasi terhadap
Kualitas Implementasi Corporate Governance. Universitas Trisakti. Simposium
Nasional Akuntansi 9, Padang.
Dewi, N.N.K., dan Jati, I.K. (2014). Pengaruh Karakter Eksekutif, Karakteristik
Perusahaan, dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Tax Avoidance di
Bursa Efek Indonesia. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 6 (2), hal. 249-260.
Fadhilah, R. (2014). Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Tax Avoidance
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI 2009 -2011). Tesis Magister Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang, Padang ( artikel tidak dipublikasikan).
Hanum, H.R., dan Zulaikha. (2013). Pengaruh Karakteristik Corporate Governance terhadap Effective Tax Rate ( Studi Empiris pada BUMN yang Terdaftar di BEI
2009-2011). Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro,2(2), hal. 1-10.
Harianti, A., Veronica dkk,. (2012). Statistika 1. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Hartono, J.(2011). Metodologi Penelitian Salah Kaprah dan Pengalaman-
Pengalaman .Edisi Pertama. Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Khu, C. (2013). Pengaruh Tingkat Profitabilitas, Solvabilitas, Kompleksitas Operasi
Perusahaan dan Ukuran KAP terhadap Audit Delay ( Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2010). Skripsi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Padjajaran. Bandung.
Ludfi, R. (2009). Pengaruh Komposisi Aktiva Perusahan, Kesempatan Pertumbuhan,
Dan Ukuran Perusahan Terhadap Kinerja Perusahan Yang Menerapkan Good Corporate Governance Di Bursa Efek Indoensia. Tesis Magister Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Atma Jaya, Yogyakarta (tidak dipublikasikan).
(5)
Manik, W. (2012). Good Corporate Governance (GCG). diakses dari
http://manikwida.blogspot.com/2012/11/good-corporate-governance-gcg_7704.html pada tanggal 26 November 2014.
Mayangsari, S. (2003). Analisis Pengaruh Independensi, Kualitas Audit, serta
Mekanisme Corporate Governance terhadap Integritas Laporan Keuangan.
Universitas Trisakti Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya.
Noviyanti, M. (2014). Pengaruh Kesempatan Investasi Terhadap Kebijakan Utang dan
Kebijakan Dividen : Pengujian menggunakan Structural Equation Modeling
(SEM). Skripsi Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha. Bandung.
Puspita, S.R., dan Harto, P. (2014). Pengaruh Tata Kelola Perusahaan terhadap
Penghidaran Pajak. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro,3(2), hal. 1-13.
Rijal, S. (2014). Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Tax Avoidance pada
Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI). Tesis Magister Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jawa Timur (tidak dipublikasikan).
Santoso, I., dan Rahayu, N. (2013). Corporate Tax Management. Penerbit Ortax, Jakarta.
Suandy, E. (2008). Perencanaan Pajak. Edisi Keempat, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Sumarsan, T. (2013). Perpajakan Indonesia. Edisi Ketiga, Penerbit PT Indeks, Jakarta.
Sunjoyo, Setiawan dkk. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Cetakan Pertama.
Penerbit Alfabeta, Bandung.
Sutedi, A. (2011). Good Corporate Governance. Edisi Pertama, Penerbit Sinar Grafika,
Jakarta.
Tejaningrum, T. (2014). Pengaruh Perceived Value pada Brand Loyalty : Brand Trust dan Brand Affect sebagai Variabel Mediasi. Skripsi Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha. Bandung.
Wahab, A., dan Mulya, A.A. (2013). Analisis Pengaruh Pengungkapan Corporate
Social Responsibility (CSR), Kepemilikan Institusional, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011). Universitas Budi Luhur, Jakarta (tidak dipublikasikan).
(6)
Wijaya, I. (2014). Mengenal Penghindaran Pajak, Tax Avoidance. diakses dari