MATERI PENGEMBANGAN DIRI Kls 12

MATERI PENGEMBANGAN DIRI
Bimbingan Konseling SMA Negeri 1 Pameungpeuk
Tahun 2008
1. Judul
2. Tugas Perkembangan

: MODAL UTAMA PENCARI KERJA
: Mencapai kematangan dalam beriman
Dan bertaqwa Kepada Tuhan yang Maha Esa

3. Bidang Bimbingan
4. Materi Bid.Pengembangan

: Bimbingan karir
: Informasi tentang potensi kemampuan,
Arah dan kondisi karir
: Memiliki kemantapan keyakinan bahwa
Berekrja dan pengembangan karir merupakan perintah
Tuhan Yang Maha Esa
: XII/Ganjil
: 2 X 45’


5. Rumusan Kompetensi
6. Kelas semester
7. Alokasi Waktu

A. MATERI
 Manusia diciptakan sebagai makhul yang paling sempurna. Berbagai potensi telah
diberikan Tuhan kepada manusia, namaun pada kenyataanya belum banyak yang
mengembanghkannya secara optimal. Manusia juga diciptakan sebagai makhukk
yang sering berkeluh kesah, kurang bisa bersyukur kepada Tuhanya bahkan kurang
adil terhadap dirinya. Banyak manusia yang berdo’a agar kelak diberi pekerjaan
yang enak dan mengenakan setelah apa yang diharapkan tersebut tercapai mereka
lupa pada Tuhan yang memberi segala kenikmatan
 Modal Utama Pencari Kerja
Dua faktor
'Ketika sudah bicara mencari pekerjaan, sepertinya tidak ada kesimpulan yang
“wah” atau “aduhai”. Sebagian besar kita punya kesimpulan yang “aduuuh”.
Hanya sedikit dari sekian ribu angkatan kerja pertahun yang punya kesimpulan
“aduhai”. Sampai-sampai ada guyonan banyak yang ijazahnya terbakar karena
saking seringnya di-fotocopy untuk urusan melamar kerja.

Saking sulitnya mencari kerja itu hingga tidak sedikit yang akhirnya
menyimpulkan bahwa mencari kerja ini adalah urusan nasib. Nasib di sini
maksudnya adalah sebuah wilayah yang tak terjamahkan oleh prediksi. Mengapa
pekerjaan itu sedemikian sulit ditemukan di negeri sendiri?
(MATERI SELENGKAPNYA TERLAMPIR)
B. REFLEKSI
 Untuk bisa bekerja sesuai dengan kemampuan diri sendiri modal apa saja yang
diperlukan : ………………………
Komentar anda :
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................



Apa yang harus anda lakukan jika usaha mencari pekerjaan anda gagal atau
berhasil ?

Komentar anda :
Jika berhasil

...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Jika gagal

...............................................................................................................................
...............................................................................................................................



Strategi apa yang anda lakukan untuk mencari pekerjaan :
Komentar anda :
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................




Hal-hal apa yang harus anda waspadai dalam mencarai pekerjaan agar tidak keliru
dalam memilihnya :
Komentar anda :
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................

C. KEGIATAN LAYANAN
Kegiatan Guru
Kegiatan siswa
1. Guru memberikan orientasi kepada
1. Siswa memperhatikan keterangan guru
para siswa ± 5 menit
pembimbing

2. Guru
pembimbing
menayangkan 2. siswa memperhatikan dengan seksama
tayangan tentang
berbagai jenis
tanyangan LCD
pekerjaan dan tingginya tingkat 3. siswa membentuk kelompok dan
persaingan serta berbagai kondisi yang
membuat komentar tentang sikap
dialami manusia dalam usaha mencari
mereka terhadap tayangan LCD
pekerjaan melallui LCD
3. Menugaskan murid untuk membentuk
kelompok yang anggotanya 3-5 siswa

dan memberikan komentar terhadap
lembar kerja yang telah disiapkan guru
pembimbing
D. SUMBER BAHAN DAN ALAT
Sumber bahan :

Guntingan Koran/majalah tentang gambaran,situasi/keadaan mencari pekerjaan
Alat
:
Lembar kerja siswa
LCD dan computer
E. PENIALAIAN
Dalam Materi pengembangan diri Bimbingan Konseling ini menggunakan penilaian
nontes yaitu :
 Melakukan pengamatan (lembar observasi siswa dalam mengikuti layanan ini )
 Melihat hasil kegaiatan layanan melalui isian lembar kerja siswa
MATERI
Modal Utama Pencari Kerja
'Ketika sudah bicara mencari pekerjaan, sepertinya tidak ada kesimpulan yang “wah”
atau “aduhai”. Sebagian besar kita punya kesimpulan yang “aduuuh”. Hanya sedikit
dari sekian ribu angkatan kerja pertahun yang punya kesimpulan “aduhai”. Sampaisampai ada guyonan banyak yang ijazahnya terbakar karena saking seringnya difotocopy untuk urusan melamar kerja.
Saking sulitnya mencari kerja itu hingga tidak sedikit yang akhirnya menyimpulkan
bahwa mencari kerja ini adalah urusan nasib. Nasib di sini maksudnya adalah sebuah
wilayah yang tak terjamahkan oleh prediksi. Mengapa pekerjaan itu sedemikian sulit
ditemukan di negeri sendiri? Kalau melihat ke lapangan, ada sedikitnya dua hal yang
perlu disadari:

1. Faktor eksternal.
Untuk mendapatkan pekerjaan yang “asal kerja” saja ini memang sulit, apalagi yang
benar-benar sesuai dengan background pendidikan. Ini lebih sulit lagi. Sejumlah
kesulitan itu disebabkan, antara lain:
 Kondisi ekonomi secara makro sampai ke mikro.
 Ketidakseimbangan pertumbuhan antara peluang kerja baru untuk lulusan
baru dan jumlah lulusan baru (berlaku untuk daerah tertentu atau bidang
tertentu)
 Tingginya persyaratan yang ditetapkan perusahaan untuk tenaga baru
 Tingginya biaya kerja ke luar negeri bagi yang punya keinginan ke sana
 Jauhnya link-match antara yang diberikan lembaga pendidikan (supplier) dan
yang diminta industri (demander)
 Adanya KKN formal dan non-formal yang belum bisa dibersihkan secara
tuntas dalam birokrasi swasta atau pemerintah untuk urusan penerimaan
tenaga baru
 Model persaingan yang tidak jelas sebagai akibat dari pemerataan
pembangunan yang belum optimal dilakukan pemerintah
 Lemahnya niat baik para pemilik peluang untuk menolong para pekerja baru
(aturan normatif) atas nama sesama bangsa sendiri
 Dan lain-lain dan seterusnya.


2. Faktor internal
a. Karena menghadapi kesulitan yang saking sulitnya dijabarkan dengan katakata dan logika itu, maka tak sedikit dari kita yang terungkap dalam kata-kata,
misalnya: saya sudah frustasi, saya sudah putus asa, saya sudah tidak mau lagi
nglamar-ngalamar kerja karena toh hasilnya sama, dan lain-lain.
Sadar atau tidak sadar, sebetulnya inilah masalah yang ada di dalam diri kita.
Artinya, jika kita ternyata belum mendapatkan pekerjaan sampai hari ini
padahal kita sudah lama lulus/diwisuda, maka yang ikut andil untuk
menciptakan keadaan semacam ini bukan saja sulitnya mencari kerja di negeri
sendiri, tetapi juga karena kita sudah malas-malasan, frustasi, sudah putus asa,
dan semisalnya.
Sikap inilah yang dilarang oleh agama , dalam kehidupan manusia dianjurkan
untuk berusaha seoptimal mungkin sedangkan hasil diserahkan pada Tuhan.
Namun perlu juga kita sadarai bahwa tidak semua usaha kita akan
mendatangkan hasil yang sesuai dengan kemauan. Bisa terjadi pekerjaan yang
kita harapkan tidak didapat tetapi pekerjaan yang tidak diharapkan malah kita
dapatkan. Dalam hal ini perlunya seseorang memiliki ke
b) Tetapi akan berbeda halnya ketika kita sudah tahu sedang menghadapi keadaan
eksternal yang sulit ditambah lagi dengan respon (cara menghadapi) yang
negatif. Bisa kita bayangkan sendiri. Keadaan eksternal yang mudah saja akan

menjadi tidak mudah apabila ditanggapi secara negatif, apalagi keadaan yang
sulit dihadapi dengan respon yang negatif. Sulitnya berlipat ganda, tentu.
c) Selain ada masalah mentalitas, masalah yang kerap muncul juga adalah soal
keahlian teknis atau keahlian kerja. Keahlian kerja adalah jenis ilmu
pengetahuan khusus yang bisa digunakan untuk menyelesaikan persoalan di
tempat kerja. Kalau kita hanya tahu akunting dari teori-teorinya, belum tentu
ini bisa digunakan untuk menyelesaikan persoalan di tempat kerja. Dunia kerja
menuntut penguasaan teori dan praktek. Soal kadarnya berapa, ini yang akan
berbicara nanti proses.
Dari berbagai kasus di lapangan menunjukkan bahwa rendahnya penguasaan teknis
(keahlian kerja) yang dimiliki oleh angkatan kerja baru, ini tak hanya mempersulit
calon pencari kerja saja, tetapi juga ikut mempersulit perusahaan pencari tenaga
kerja (pemilik peluang). Sampai-sampai ada ungkapan: kalau sekedar ingin mencari
orang yang mau kerja atau ingin kerja, ini jumlahnya berlebih. Tapi untuk
mendapatkan orang yang mau dan mampu bekerja, ini jumlahnya selalu kurang.
Karena itu, tak sedikit dari pemilik peluang yang berinisiatif untuk iklan meski harus
bayar mahal.
Ini semua sebetulnya adalah masalah sudah kita ketahui. Mencari pekerjaan memang
sulit. Karena itu, dibutuhkan usaha yang serius supaya bisa mendapatkannya. Cuma
memang yang lebih sering terjadi, pengetahuan kita tentang sulitnya mencari

pekerjaan itu kurang kita gunakan untuk mendorong kesadaran untuk menciptakan
penyiasatan-penyiasatan yang kreatif guna mempercepat proses mendapatkan
pekerjaan.
Strategi
Penyiasatan yang perlu kita lakukan untuk mempercepat proses itu mencakup dua hal,
yaitu:
a) Strategi teknis, dan
b) Strategi non-teknis. Di antara strategi teknis itu misalnya:
1. Perlu memperbaiki penulisan surat lamaran

2. Perlu memperbanyak cara.
Dalam situasi yang sulit seperti ini, mungkin lebih tepat kalau kita menggunakan
“Hukum Kemungkinan”. Artinya, semakin banyak cara yang kita tempuh, berarti
semakin besar kemungkinannya. Semakin sedikit cara yang kita tempuh, berarti
semakin kecil kemungkinannya. Sekedar untuk menyebutkan cara itu, misalnya:
melalui iklan di media cetak, melalui iklan di media elektronik, on-line, melalui
pameran, melalui orang (jaringan), atau melalui perusahaan.
3. Perlu memperbanyak sasaran yang relevan.
Di era sekarang ini sudah banyak jenis usaha atau pekerjaan yang tidak ada
sekolahnya atau yang tidak ada jurusannya, khususnya industri jasa. Karena itu,

akan lebih tepat kalau kita tidak terpaku hanya melamar pekerjaan atau profesi
yang sesuai dengan later belakang pendidikan. Asalkan ada keterkaitan dan anda
tahu anda bisa, tidak ada salahnya juga anda mengajukan diri.
4. Perlu memperbanyak sumber informasi
Sebagian besar informasi lowongan kerja itu tidak ter-publikasikan ke umum. Yang
kita baca di koran, di majalah, di tempat-tempat umum itu hanya sebagian kecilnya
saja. Karena itu dibutuhkan kemampuan mencari informasi yang baik. Untuk
memiliki kemampuan ini memang mau tidak mau harus banyak membaca,
bertanya, bergaul, menyelidiki, atau masuk komunitas tertentu.
5. Perlu menambah keahlian yang supportive / yang relevan
Ini terkait dengan kecepatan. Kalau anda lulusan perhotelan dan anda juga punya
penguasaan bahasa asing yang bagus, ini nilainya beda dengan ketika anda hanya
tahu soal hotel. Akan lebih bagus lagi kalau anda juga tahu soal komputer,
transportasi, dan lain-lain. Artinya, semakin banyak anda melengkapi keahlian
utama dengan keahlian pendukung, semakin cepat anda mendapatkan pekerjaan.
Langkah anda menjadi semakin luas. Inilah yang disebut dengan memperbaiki
profile itu.
Yang tak kalah pentingnya di sini adalah memperkuat keimanan pada Tuhan.
Ini salah satu masalah non-teknis yang perlu kita perbaiki. Keimanan terkait
dengan sejauhmana kita sanggup melakukan upaya pencarian yang terus menerus
sampai dapat.
Ada sejumlah masalah yang kerap muncul di lapangan dan ini perlu kita waspadai,
antara lain:
1. Terbujuk oleh rayuan yang tidak masuk akal.
2. Bergaul dengan orang yang setipe atau sederajat.
3. Termakan kesimpulan umum. Di masyarakat kita kerap muncul kesimpulan umum
yang benarnya hanya sedikit tetapi kita menganggapnya sebagai kebenaran
mutlak, semacam misalanya: yang S1 saja banyak yang nganggur, apalagi kamu
hanya diploma atau SLTA, yang dari sekolah tehnik saja banyak yang nganggur,
apalagi kamu jebolan sospol, yang dari PTN saja banyak yang nganggur, apalagi
kamu dari PTS, dan lain-lain. Ini semua adalah contoh kesimpulan umum yang
benarnya hanya sebagian. Dalam prakteknya, mendapatkan pekerjaan itu lebih
mirip seperti orang main kartu di mana yang lebih sering menentukan kemenangan
adalah “how to play”-nya.
4. Hanya berhenti pada pekerjaan yang halal semata. Idealnya, tujuan dari perjuangan
kita haruslah mendapatkan pekerjaan yang halal dan sekaligus pekerjaan yang
bagus. Bagus di sini pengertiannya adalah menjadi lahan untuk
mengaktualisasikan pengetahuan, pengalaman, keahlian atau kelebihan kita.
Karena mencari pekerjaan itu sulit, akhirnya banyak dari kita yang hanya berhenti
pada pekerjaan yang halal tetapi tidak mau menjadikannya sebagai jembatan untuk
mendapatkan pekerjaan yang baik dan halal juga.