Survey kebutuhan belajar siswa kelas VII SMP Aloysius Turi tahun ajaran 2012/2013 sebagai dasar pemilihan topik bimbingan belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
SURVEY KEBUTUHAN BELAJAR SISWA KELAS VII SMP ALOYSIUS TURI
TAHUN AJARAN 2012/2013 SEBAGAI DASAR PEMILIHAN TOPIK
BIMBINGAN BELAJAR
Gratianus Anno Yunanto
Universitas Sanata Dharma, 2012
Penelitian ini mengangkat topik tentang kebutuhan belajar siswa SMP Aloysius
Turi. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui gambaran kebutuhan belajar Siswasiswi kelas VII SMP Aloysius Turi Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012. (2) Menyusun
topik bimbingan yang sesuai berdasarkan hasil analisis aspek kebutuhan belajar siswasiswi kelas VII SMP Aloysius Turi Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survey. Subyek
penelitian adalah siswa kelas VII SMP Aloysius Turi tahun ajaran 2012/2013 yang
berjumlah 64 siswa. Instrumen ini disusun oleh peneliti sendiri berdasarkan aspek-aspek
kebutuhan belajar yaitu: (1) mengetahui cara-cara meningkatkan semangat atau motivasi
belajar, (2) memperoleh kesempatan untuk lebih sering berbicara kepada guru
pembimbing, (3) mampu mengatur penggunaan waktu dengan baik, (4) menyadari sikap
belajar yang baik dan yang belum baik, (5) mampu menentukan apa yang dilakukan
setelah tamat SMP, (6) menyiapkan perabot sekolah dengan baik sebelum belajar, (7)
memiliki kondisi fisik yang sehat. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan
menggolongkan aspek-aspek kebutuhan-kebutuhan belajar yang sangat dirasakan oleh

siswa-siswi kelas VII SMP Aloysius Turi menggunakan Penilaian Acuan Patokan tipe 1.
Kategori kebutuhan akademik digolongkan menjadi lima kategori yaitu: “Sangat
Tinggi”, “Tinggi”, “Cukup”, “Rendah”, “Sangat Rendah”.
Hasil penelitian berdasarkan tiap-tiap aspek kebutuhan belajar menunjukkan bahwa
mengetahui cara-cara meningkatkan semangat atau motivasi belajar memiliki skor 76,7%
dengan kategori cukup, mampu mengatur penggunaan waktu dengan baik memiliki skor
79,1% dengan kategori cukup, menyiapkan perabot sekolah dengan baik sebelum belajar
memiliki skor 80,5% dengan kategori tinggi, menyadari sikap belajar yang baik dan yang
belum baik 81,4% dengan kategori tinggi, mampu menentukan apa yang dilakukan
setelah tamat SMP memiliki skor 82,3% dengan kategori tinggi, memiliki kondisi fisik
yang sehat skor 83,7% dengan kategori tinggi, memperoleh kesempatan untuk lebih
sering berbicara kepada guru pembimbing memiliki skor 87,5% dengan kategori tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut disusunlah topik-topik bimbingan belajar untuk
siswa-siswi SMP Aloysius Turi kelas VII tahun ajaran 2012/2013. Topik-topik
bimbingan yang dipilih berdasarkan aspek-aspek kebutuhan belajar terendah yaitu aspek
“mengetahui cara-cara meningkatkan semangat atau motivasi belajar” dan aspek “mampu
mengatur penggunaan waktu dengan baik”.

vii


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
A SURVEY STUDY ON THE STUDENTS’ LEARNING NEEDS OF THE
SEVENTH GRADE STUDENTS IN SMP ALOYSIUS TURI IN 2012/2013
ACADEMIC YEAR
AS THE FOUNDATION FOR SELECTING THE TOPICS OF
STUDY GUIDANCE
By:
Gratianus Anno Yunanto
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2012
This study raises the topic of the students’ learning needs of the seventh grade
students in SMP Aloysius Turi. The research aims to: (1) obtain the description of the
students’ learning needs of the seventh grade students in SMP Aloysius Turi in 2012/2013
academic year, (2) select the appropriate topics based on the analysis of aspects of the
learning needs of the seventh grade students in SMP Aloysius Turi in 2012/2013
academic year.
This research is a descriptive study using survey method. The subject of this

research is the seventh grade students in SMP Aloysius Turi in 2012/2013 academic year
which consists of 64 students. The instrument of the study was developed by the
researcher himself based on the aspects of learning needs, namely: (1) knowing some
methods to improve learning motivation, (2) having a more frequent opportunity to talk
to a tutor, (3) being able to manage time wisely, (4) recognizing a good learning behavior
and the one that is not good, (5) being able to determine what to do after graduating from
junior high school, (6) preparing school furniture well before learning, (7) having a
healthy physical condition. The technique of data analysis used in this study is by
categorizing the aspects of learning needs that is experienced by the seventh grade
students in SMP Aloysius Turi using Standard Reference Assessment type 1. The
category of academic needs is classified into five, namely very high, high, moderate, low,
and very low.
The results based on every single aspect shows that learning needs to know some
methods to improve learning motivation belongs to moderate category (76.7%), to able to
manage time wisely belongs to moderate category (79.1%), preparing school furniture
well before learning belongs to high category (80.5%), recognizing a good learning
behavior and the one that is not good belongs to high category (81.4%), to able to
determine what to do after graduating junior high school belongs to high category
(82.3%), to have a healthy physical condition belongs to high category (83.7%), to have
more frequent opportunity to talk to the tutor belongs to high category (87.5%). Based on

these results, the researcher compiled and selected the appropriate topics based on the
analysis of aspects of the students’ learning needs of the seventh grade students in SMP
Aloysius Turi in 2012/2013 academic year. The topics of study guidance are determined
based on the lowest aspects of learning needs, i.e. to know some methods to improve
learning motivation and to able to manage time wisely.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SURVEY KEBUTUHAN BELAJAR SISWA KELAS VII SMP ALOYSIUS TURI
TAHUN AJARAN 2012/2013 SEBAGAI DASAR PEMILIHAN TOPIK
BIMBINGAN BELAJAR
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

OL E H :
GRATIANUS ANNO YUNANTO

061114043

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SURVEY KEBUTUHAN BELAJAR SISWA KELAS VII SMP ALOYSIUS TURI
TAHUN AJARAN 2012/2013 SEBAGAI DASAR PEMILIHAN TOPIK
BIMBINGAN BELAJAR
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling


OL E H :
GRATIANUS ANNO YUNANTO
061114043

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

2012

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Motto dan Persembahan
Motto :
Life is never flat..!!!

Persembahan :
Dengan segala kerendahan hati, karya sederhana ini kupersembahkan untuk kedua
orangtuaku S.B Wartono dan Irene Purnamawati serta kedua kakakku Leonardus Awan
Bagus Sucahyo, S.Sos,. dan Nicholaus Advento Baskoro, S.Sos,.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan

daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 18 Desember 2012
(Penulis)

(Gratianus Anno Yunanto)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama

: Gratianus Anno Yunanto

Nomor Mahasiswa

: 061114043


Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Univesitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
SURVEY KEBUTUHAN BELAJAR SISWA KELAS VII SMP ALOYSIUS TURI
TAHUN

AJARAN

2012/2013

SEBAGAI

DASAR

PEMILIHAN

TOPIK

BIMBINGAN BELAJAR beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya
memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempiblikasikannya di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal, 18 Desember 2012
Yang menyatakan,

Gratianus Anno Yunanto

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
SURVEY KEBUTUHAN BELAJAR SISWA KELAS VII SMP ALOYSIUS TURI
TAHUN AJARAN 2012/2013 SEBAGAI DASAR PEMILIHAN TOPIK
BIMBINGAN BELAJAR

Gratianus Anno Yunanto
Universitas Sanata Dharma, 2012
Penelitian ini mengangkat topik tentang kebutuhan belajar siswa SMP Aloysius
Turi. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui gambaran kebutuhan belajar Siswasiswi kelas VII SMP Aloysius Turi Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012. (2) Menyusun
topik bimbingan yang sesuai berdasarkan hasil analisis aspek kebutuhan belajar siswasiswi kelas VII SMP Aloysius Turi Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survey. Subyek
penelitian adalah siswa kelas VII SMP Aloysius Turi tahun ajaran 2012/2013 yang
berjumlah 64 siswa. Instrumen ini disusun oleh peneliti sendiri berdasarkan aspek-aspek
kebutuhan belajar yaitu: (1) mengetahui cara-cara meningkatkan semangat atau motivasi
belajar, (2) memperoleh kesempatan untuk lebih sering berbicara kepada guru
pembimbing, (3) mampu mengatur penggunaan waktu dengan baik, (4) menyadari sikap
belajar yang baik dan yang belum baik, (5) mampu menentukan apa yang dilakukan
setelah tamat SMP, (6) menyiapkan perabot sekolah dengan baik sebelum belajar, (7)
memiliki kondisi fisik yang sehat. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan
menggolongkan aspek-aspek kebutuhan-kebutuhan belajar yang sangat dirasakan oleh
siswa-siswi kelas VII SMP Aloysius Turi menggunakan Penilaian Acuan Patokan tipe 1.
Kategori kebutuhan akademik digolongkan menjadi lima kategori yaitu: “Sangat
Tinggi”, “Tinggi”, “Cukup”, “Rendah”, “Sangat Rendah”.
Hasil penelitian berdasarkan tiap-tiap aspek kebutuhan belajar menunjukkan bahwa
mengetahui cara-cara meningkatkan semangat atau motivasi belajar memiliki skor 76,7%
dengan kategori cukup, mampu mengatur penggunaan waktu dengan baik memiliki skor
79,1% dengan kategori cukup, menyiapkan perabot sekolah dengan baik sebelum belajar
memiliki skor 80,5% dengan kategori tinggi, menyadari sikap belajar yang baik dan yang
belum baik 81,4% dengan kategori tinggi, mampu menentukan apa yang dilakukan
setelah tamat SMP memiliki skor 82,3% dengan kategori tinggi, memiliki kondisi fisik
yang sehat skor 83,7% dengan kategori tinggi, memperoleh kesempatan untuk lebih
sering berbicara kepada guru pembimbing memiliki skor 87,5% dengan kategori tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut disusunlah topik-topik bimbingan belajar untuk
siswa-siswi SMP Aloysius Turi kelas VII tahun ajaran 2012/2013. Topik-topik
bimbingan yang dipilih berdasarkan aspek-aspek kebutuhan belajar terendah yaitu aspek
“mengetahui cara-cara meningkatkan semangat atau motivasi belajar” dan aspek “mampu
mengatur penggunaan waktu dengan baik”.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
A SURVEY STUDY ON THE STUDENTS’ LEARNING NEEDS OF THE
SEVENTH GRADE STUDENTS IN SMP ALOYSIUS TURI IN 2012/2013
ACADEMIC YEAR
AS THE FOUNDATION FOR SELECTING THE TOPICS OF
STUDY GUIDANCE
By:
Gratianus Anno Yunanto
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2012
This study raises the topic of the students’ learning needs of the seventh grade
students in SMP Aloysius Turi. The research aims to: (1) obtain the description of the
students’ learning needs of the seventh grade students in SMP Aloysius Turi in 2012/2013
academic year, (2) select the appropriate topics based on the analysis of aspects of the
learning needs of the seventh grade students in SMP Aloysius Turi in 2012/2013
academic year.
This research is a descriptive study using survey method. The subject of this
research is the seventh grade students in SMP Aloysius Turi in 2012/2013 academic year
which consists of 64 students. The instrument of the study was developed by the
researcher himself based on the aspects of learning needs, namely: (1) knowing some
methods to improve learning motivation, (2) having a more frequent opportunity to talk
to a tutor, (3) being able to manage time wisely, (4) recognizing a good learning behavior
and the one that is not good, (5) being able to determine what to do after graduating from
junior high school, (6) preparing school furniture well before learning, (7) having a
healthy physical condition. The technique of data analysis used in this study is by
categorizing the aspects of learning needs that is experienced by the seventh grade
students in SMP Aloysius Turi using Standard Reference Assessment type 1. The
category of academic needs is classified into five, namely very high, high, moderate, low,
and very low.
The results based on every single aspect shows that learning needs to know some
methods to improve learning motivation belongs to moderate category (76.7%), to able to
manage time wisely belongs to moderate category (79.1%), preparing school furniture
well before learning belongs to high category (80.5%), recognizing a good learning
behavior and the one that is not good belongs to high category (81.4%), to able to
determine what to do after graduating junior high school belongs to high category
(82.3%), to have a healthy physical condition belongs to high category (83.7%), to have
more frequent opportunity to talk to the tutor belongs to high category (87.5%). Based on
these results, the researcher compiled and selected the appropriate topics based on the
analysis of aspects of the students’ learning needs of the seventh grade students in SMP
Aloysius Turi in 2012/2013 academic year. The topics of study guidance are determined
based on the lowest aspects of learning needs, i.e. to know some methods to improve
learning motivation and to able to manage time wisely.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kata Pengantar
Puji Syukur peneliti haturkan kepada Yesus Kristus dan penyertaan-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penyusunan dan
penyelesaian skripsi ini tidak lepasdari bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Yesus Kristus atas segala daya, cipta, rasa dan karsa-Nya sehingga menjadikan
segala sesuatunya tidak mustahil untuk diraih. Terima kasih atas berkatMu yang
selalu baru.
2. Ibu Dr. M.M Sri Hastuti, M.Si., dosen pembimbing yang dengan tulus
memberikan tuntunan, kesabaran, motivasi, pencerahan dan perhatian hingga
terselesaikannya skripsi ini
3. Ibu A.G. Krisna Indah M, S.Pd., M.A, dosen pembimbing yang dengan tulus
memberikan tuntunan, kesabaran, motivasi, pencerahan dan perhatian hingga
terselesaikannya skripsi ini.
4. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si., Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah menyetujui dan memberikan
ijin kepada penulis untuk melakukan penulisan skripsi ini.
5. Segenap dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta atas pendidikan yang telah diberikan kepada penulis selama
penulis kuliah.
6. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk melaksanakan studi.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Br. Cosmas, selaku Kepala Sekolah SMP Aloysius Turi yang telah memberikan
ijin kepada penulis untuk mengadakan ujicoba dan penelitian.
8. Ibu Dyah Tining, selaku staff bimbingan dan konseling di SMP Aloysius Turi
yang dengan senang hati bersedia membimbing dan membantu penelitian.
9. Kedua orangtuaku yang tak pernah lelah memberikan kasih sayang dan perhatian.
Kedua kakakku Leonardus Awan Bagus Sucahyo, S.Sos,. dan Nicholaus Advento
Baskoro, S.Sos,. terimakasih atas nilai kehidupan yang kalian ajarkan.
10. Saudara-saudaraku di keluarga besar H.Y Sudarsi dan K.R.T Djojodipuro
terimakasih telah menjadi rumah yang nyaman bagi penulis.
11. Teman-teman Persikoga FC, persahabatan, kekeluargaan dan kebersamaan yang
kalian tunjukkan adalah yang terbaik.
12. Teman-teman Bimbingan dan Konseling angkatan 2006, terimakasih atas
kerjasama, kebersamaan, dan lika-likunya.

Akhirnya untuk semua yang telah mendukung baik lahir maupun batin, yang tidak
dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih atas bantuannya selama penulis
mengerjakan skripsi.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian dan kerjasama
selama ini. Berkah dalem. Amin.

Penulis

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................. v
PERNYATAAN PESETUJUAN PUBLIKASI ...................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................... vii
ABSTRACT ............................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ix
DAFTAR ISI

..................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xiv
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan masalah .................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 7
E. Batasan Istilah .......................................................................................... 8
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 9
A. Kebutuhan Belajar Siswa SMP ............................................................... 9
1. Pengertian Kebutuhan Belajar ............................................................. 9
2. Kebutuhan-kebutuhan Dalam Belajar ................................................. 14
B. Remaja Siswa SMP................................................................................. 18
1. Pengertian Remaja...............................................................................

18

2. Ciri-ciri Perkembangan Siswa SMP ...................................................

19

3. Tugas Perkembangan Masa SMP .......................................................

21

C. Bimbingan Klasikal ...............................................................................

23

1. Pengertian Bimbingan ........................................................................

23

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Topik Bimbingan Klasikal .................................................................

25

D. Peran Guru Pembimbing Dalam Membantu Kebutuhan Belajar Siswa.

28

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 30
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 30
B. Subyek Penelitian ................................................................................... 30
C. Instrumen Penelitian ............................................................................... 31
1. Alat Ukur ............................................................................................. 31
2. Ujicoba Alat Ukur ............................................................................... 33
D. Hasil Validitas dan Reliabilitas .............................................................. 34
1. Validitas ............................................................................................... 34
2. Reliabilitas ........................................................................................... 37
E. Prosedur Pengumpulan Data ................................................................... 39
F. Teknik Analisis Data .............................................................................. 40
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 42
A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 42
B. Pembahasan ............................................................................................. 44
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 52
A. Kesimpulan ............................................................................................. 52
B. Saran ....................................................................................................... 55
Daftar Pustaka ......................................................................................................... 56
Lampiran .................................................................................................................. 58

x ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1 : Kisi-kisi Kuesioner Kebutuhan Belajar Siswa .......................................

32

Tabel 2 : Kisi-kisi Item yang Valid Sebagai Item Final ........................................

36

Tabel 3 : Penilaian Acuan Patokan Tipe 1 ............................................................. 41
Tabel 4 : Tingkat kebutuhan belajar Siswa-siswi kelas VII SMP Aloysius Turi
Tahun pelajaran 2012/2013 dalam tiap Aspek Kebutuhan Belajar ......... 42
Tabel 5 : Usulan Topik-Topik Bimbingan Klasikal untuk siswa kelas VII SMP
Aloysius Turi ........................................................................................... 53

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian .......................................................................... 58
Lampiran 2 : Uji Validitas Reliabilitas .................................................................... 59
Lampiran 3 : Tabulasi data penelitian ...................................................................

70

Lampiran 4 : SPB ................................................................................................... 87

x iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan akademik merupakan pelaksanaan kurikulum di dalam proses
belajar mengajar. Kegiatan akademik sebagai kegiatan belajar dilakukan melalui tatap
muka yang alokasi waktunya telah ditentukan dalam susunan program dan
diperdalam melalui tugas-tugas. Kegiatan belajar berkaitan dengan mata pelajaran
yang harus diselesaikan oleh siswa, yang dikelompokkan berdasarkan mata pelajaran
dan fungsinya. Belajar itu sendiri dapat dirumuskan sebagai suatu aktivitas
mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan
dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas (Winkel 1997 :
54).
Pada proses kegiatan belajar terdapat kebutuhan-kebutuhan belajar untuk
dipenuhi agar individu dapat menyelesaikan pembelajaran dengan tuntas dan
menjalani perkembangannya dengan baik. Kebutuhan adalah salah satu aspek
psikologis yang menggerakkan mahluk hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan
menjadi dasar (alasan) untuk berusaha (http://id.wikipedia.org/wiki/Kebutuhan). Hal
ini dukung oleh Chaplin (1989 : 320) yang mengungkapkan kebutuhan adalah hal-hal

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

yang dianggap kurang dan harus dimiliki individu agar dapat menjalankan
kehidupannya dengan baik.
Berdasarkan penjelasan di atas maka kebutuhan belajar dapat disimpulkan
sebagai kekosongan dalam kehidupan siswa-siswi atau tidak terdapatnya inti dari
kegiatan pengajaran di sekolah pada seorang yang diperlukan bagi kesejahteraannya.
Contoh-contoh kebutuhan belajar adalah mengenai manajemen waktu, keterampilan
belajar, pengenalan karir, sosialisasi dengan lingkungan sekitar, dan lain-lain.
Proses belajar di sekolah tidaklah senantiasa berhasil, seringkali ada hal-hal
yang dapat mengakibatkan kegagalan atau setidak-tidaknya menghambat belajar.
Oleh sebab itu pemenuhan kebutuhan belajar menjadi sangat penting dan menjadi
keharusan bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri. Bila individu berhasil
memenuhi kebutuhan belajarnya maka ia akan merasa puas, sedangkan jika gagal
memenuhi kebutuhannya ia akan mengalami masalah. Pengenalan jenis dan tingkat
kebutuhan siswa sangat diperlukan bagi usaha membantu siswa itu sendiri.
Pemenuhan kebutuhan ini berkaitan erat dalam upaya membantu siswa menghadapi
tugas perkembangan mereka.
Tugas perkembangan remaja antara lain seperti mencapai kemandirian
emosional, membina hubungan baik dengan lawan jenis, mampu membina hubungan
baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis, mengembangkan konsep dan
keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai
anggota masyarakat, memilih dan menyiapkan lapangan pekerjaan. Setelah mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

memenuhi jenis dan tingkat kebutuhannya, diharapkan akan membantu siswa dalam
menghadapi dan menyelesaikan tugas perkembangan mereka.
Beberapa tugas perkembangan remaja yang relevan dengan kegiatan
akademik di sekolah antara lain seperti mampu menerima keadaan fisiknya, mampu
menerima dan memahami peran seks usia dewasa, mencapai kemandirian emosional,
mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk
melakukan

peran

sebagai

anggota

masyarakat,

mengambangkan

perilaku

tanggungjawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa. Sebagai
manusia yang sedang berada pada suatu tahap tugas perkembangan, siswa SMP
sangat rentan terhadap berbagai masalah dan sangat membutuhkan bimbingan. Oleh
sebab itu upaya-upaya pelaksanaan layanan bimbingan tetap harus dilaksanakan
dengan mencari alternatif-alternatif pelaksanaan yang efektif dan sesuai kebutuhan
terutama kebutuhan akademik mereka.
Masalah belajar adalah inti dari kegiatan di sekolah (Ahmadi,1991 : 103).
Masalah belajar adalah masalah yang selalu aktual dan dihadapi oleh setiap siswa.
Jenis-jenis kebutuhan belajar siswa antara lain seperti mengembangkan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik, terampil mengerjakan tugas, cara mengatur waktu
belajar yang efektif dan menyusun jadwal belajar, mengatur tempat belajar, cara
membaca buku teks, membuat catatan dan ringkasan baik dari buku teks maupun dari
penjelasan guru dikelas, serta pemilihan jurusan yang sesuai potensi.
Siswa sebagai remaja adalah golongan masyarakat yang perlu mendapat
perhatian utama dari gerakan bimbingan sebab terutama remaja (siswa SMP) sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

menghadapi tugas mengembangkan diri di semua aspek kehidupannya (Winkel 1991
: 69). Masa remaja (Sarwono 1989 : 51) adalah masa peralihan dari anak-anak ke
dewasa, bukan hanya dalam artian psikologis tetapi juga fisik. Bahkan perubahanperubahan fisik yang terjadi itulah yang merupakan gejala primer dalam pertumbuhan
remaja, sedangkan perubahan-perubahan psikologis muncul antara lain sebagai akibat
dari perubahan-perubahan fisik itu. Siswa SMP merupakan merupakan individuindividu

yang

harus

mengembangkan

kepribadiannya

masing-masing

dan

memanfaatkan pendidikan sekolah yang mereka jalani bagi perkembangannya dirinya
sebagai seorang pelajar.
Perpindahan dari Sekolah Dasar ke Sekolah Menengah Pertama ini
merupakan langkah yang cukup berarti dalam kehidupan anak, baik semakin
meningkatnya tuntutan belajar siswa juga mengalami banyak perubahan dalam diri
sendiri khususnya terkait dengan penyesuaian diri. Siswa akan berhadapan dengan
sejumlah guru yang masing-masing memegang bidang studi tertentu. Hal ini
menuntut siswa untuk menyesuaikan diri dengan sekian gaya mengajar pula (Winkel,
2004: 141). Siswa dituntut untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan mereka yang
baru. Hal ini jelas bahwa siswa sangat membutuhkan bimbingan dan salah satunya
bimbingan belajar untuk dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan belajar mereka
yang baru.
Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi
dengan masyarakat dewasa, (Hurlock 1991 : 206). Rentang usia remaja sangat
dimungkinkan mereka mengalami kegoncangan dan masalah ini sering berkembang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

serius menjadi kesulitan siswa. Terlebih karena gaya mengajar guru pada waktu
mereka di SD akan sangat berbeda dengan di SMP.
Berdasarkan kondisi yang dihadapi siswa tersebut, pentinglah peranan guru
pembimbing sebagai pendamping dan pemberi layanan bimbingan di sekolah. Guru
BK dapat membantu dan berperan mendampingi siswa atas kebutuhan belajar mereka
lewat bimbingan belajar berupa bimbingan klasikal. Adapun peranan seorang guru
pembimbing antara lain merencanakan, menyusun dan memberikan materi-materi
atau topik-topik bimbingan yang sesuai dengan tahap perkembangan dan latar
belakang kebutuhan belajar siswa yang dimiliki. Guru pembimbing diharapkan telah
menyiapkan, menentukan, dan membuat topik bimbingan yang sesuai dengan
kebutuhan siswa dalam memberikan layanan bimbingan agar proses layanan
bimbingan tersebut sesuai dan tepat sasaran. Hal ini mendukung fungsi dari
pendidikan nasional.
Topik bimbingan yang direncanakan guru pembimbing harus disesuaikan
dengan kebutuhan siswa dan kondisi lembaga sekolah. Seperti yang telah
diungkapakan Sukardi dan Sumiati (1990:2) yang menyatakan bahwa penyusunan
suatu bimbingan hendaknya berdasar pada masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa
serta kebutuhan-kebutuhan siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yaitu
kedewasaan siswa itu sendiri.
Subyek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Maria Aloysius Turi tahun
ajaran 2012/2013. Peneliti memilih kelas VII SMP Aloysius Turi Yogyakarta karena
Di SMP Aloysius Turi ada jam khusus untuk bimbingan kelas, siswa kelas VII masih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

dalam proses pengenalan dan penyesuaian dengan cara belajar mereka yang baru di
SMP setelah mereka lulus dari SD.
Berdasarkan hal-hal yang telah dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan
pentingnya pemenuhan kebutuhan belajar siswa yang disalurkan melalui pelayanan
bimbingan dan konseling, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut gambaran
kebutuhan-kebutuhan belajar siswa sekolah. Hasil penelitian tersebut akan dijadikan
sebagai dasar dalam pemilihan dan penyusunan materi bimbingan belajar sebagai
salah satu upaya membantu kegiatan belajar siswa-siswi dan pencapaian tujuan
nasional pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah kebutuhan belajar Siswa-siswi kelas VII SMP Aloysius Turi
tahun ajaran 2012/2013.
2. Berdasarkan hasil analisis aspek kebutuhan belajar, topik bimbingan belajar
apa sajakah yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa-siswi kelas VII SMP
Aloysius Turi Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui gambaran kebutuhan belajar Siswa-siswi kelas VII SMP Aloysius
Turi Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012.
2. Menyusun topik bimbingan yang sesuai berdasarkan hasil analisis aspek
kebutuhan belajar siswa-siswi kelas VII SMP Aloysius Turi Yogyakarta tahun
ajaran 2012/2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis :
Memberikan tambahan informasi bagi penelitian ilmiah, di bidang pendidikan
khususnya Bimbingan dan Konseling tentang kebutuhan belajar siswa-siswai kelas
VII SMP Aloysius Turi tahun ajaran 2012/2013.
2. Manfaat Praktis
a. Para Guru
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran tentang kebutuhankebutuhan siswa kelas VII SMP Aloysius Turi Yogyakarta tahun ajaran
2012/2013. Bagi para guru gambaran kebutuhan para siswa ini diharapkan
mampu memacu semangat dan menjadi landasan para guru dalam upaya
memenuhi kebutuhan belajar siswa.
b. Bagi guru pembimbing
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi bagi guru pembimbing
untuk lebih memahami kebutuhan siswa kelas VII SMP Aloysius Turi
Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 . Gambaran kebutuhan siswa ini
diharapkan menjadi masukan bagi guru pembimbing dalam usaha
pemenuhan kebutuhan siswa yang perlu dibatntu oleh pihak sekolah.
c. Bagi Siswa
Dapat memberi kesempatan siswa untuk mengungkapkan kebutuhankebutuhan mereka tang pemenuhannya perlu dibantu oleh pihak sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

d. Peneliti lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran dan model bagi
pengembangan penelitian-penelitian berikutnya.
E. Batasan Istilah
1. Kebutuhan belajar adalah kekosongan dalam kehidupan siswa atau tidak
terdapatnya inti dari kegiatan pengajaran di sekolah pada seseorang siswa
yang diperlukan bagi kesejahteraannya, menurut perkiraan siswa-siswi SMP
Aloysius Turi.
2. Bimbingan belajar adalah bimbingan yang diberikan kepada kelompok siswa
yang tergabung dalam suatu kelas di tingkat kelas tertentu pada suatu jenjang
pendidikan yang sama pada waktu yang ditetapkan berkaitan dengan
kebutuhan belajar siswa di suatu institusi pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kebutuhan Belajar Siswa SMP
1. Pengertian Kebutuhan Belajar
Winkel (1996:155) merumuskan kebutuhan sebagai kekosongan dalam
kehidupan manusia atau tidak terdapatnya sesuatu pada seorang yang diperlukan bagi
kesejahteraannya, paling sedikit menurut perkiraannya sendiri. Kamus bahasa
Indonesia kontemporer mendefinisikan kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan
(Salim 1991 : 244). Ahli lain yaitu Maslow (Schultz 1991 : 89) menyimpulkan
bahwa semua manusia dilahirkan dengan kebutuhan-kebuthan instinktif. Kebutuhankebutuhan universal ini mendorong kita untuk tumbuh dan berkembang, untuk
mengaktualisasikan diri kita, untuk menjadi semuanya sejauh kemampuan kita.
Menurut Maslow, 5 kebutuhan dasar yang menjadi hirarki dan harus dipenuhi
oleh setiap individu adalah :
1. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan-kebutuhan terhadap makanan, air, udara, tidur, seks dan
pemuasan terhadap kebutuhan-kebutuhan itu sangat penting untuk kebutuhan
hidup manusia. Oleh sebab itu kebutuhan-kebutuhan ini merupakan
kebutuhan yang terkuat dari semua kebutuhan.

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

2. Kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman
Kebutuhan-kebutuhan

ini

meliputi

kebutuhan-kebutuhan

akan

jaminan, stabilitas, perlindungan, ketertiban, bebas dari ketakutan dan
kecemasan.
3. Kebutuhan memiliki dan cinta
Membangun suatu hubungan akrab dan penuh perhatian dengan orang
lain dan dalam hubungan ini memberi dan menerima cinta adalah sama
penting.
4. Kebutuhan akan penghargaan
Dibedakan menjadi dua sub yaitu penghargaan yang berasal dari orang
lain dan dari diri sendiri. Penghargaan dari orang lain dapat berupa reputasi,
kekaguman, status, popularitas, prestise, atau keberhasilan dalam masyarakat
atau berbagai pandangan orang lain mengenai individu. Sedangkan
penghargaan dari diri sendiri adalah bagaimana pandangan individu terhadap
diri sendiri.
5. Kebutuhan aktualisasi diri
Tingkat kebutuhan yang paling tinggi dimana kebutuhan individu
untuk menggunakan segala bakat dan kemampuannya, pemenuhan kualitas
dan kapasitasnya atau kebutuhan individu untuk menjadi apa saja menurut
potensinya.
Berdasarkan hirarki kebutuhan tersebut dapat disimpulkan bahwa kebutuhan
belajar di sekolah ada di level Kebutuhan Akan Penghargaan dan Kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

Aktualisasi Diri. Hal ini dikarenakan kebutuhan belajar adalah sebuah proses dari
penghargaan dan bagaimana pandangan individu terhadap dirinya sendiri menuju
pada pemenuhan kebutuhan individu untuk menggunakan segala bakat dan
kemampuannya untuk menjadi apa saja menurut potensinya.
Kebutuhan belajar dapat dimungkinkan tercapai pemenuhannya apabila
kebutuhan-kebutuhan fisik, rasa aman, dan rasa memiliki terpenuhi terlebih dahulu.
Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan sebelumnya seperti, kebutuhan rasa aman,
kebutuhan rasa memiliki, kebutuhan rasa dicintai, kebutuhan rasa dihormati, dan rasa
berharga diri akan memotivasi individu untuk mencapai kebutuhan belajar (
berprestasi, berolah pikir, berilmu pengetahuan, mengejar kebaikan-kebaikan,
keadilan, keindahan, keteraturan dan keseimbangan) dan beraktualisasi diri (Barus
dan Sri Hastuti, 2009:36). Siswa yang berilmu, sangat sesuai untuk memenuhi tugas
perkembangan

remajanya

yaitu

mengembangkan

konsep

dan

keterampilan

intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota
masyarakat.

Pemenuhan kebutuhan dasar dapat membuat peserta didik dapat

berfungsi secara efektif dalam lingkungan sekolah, akan memampukan mereka untuk
mengalami hubungan yang positif dengan orang lain maka kebutuhan dasar personal
mereka harus dipenuhi.
Belajar adalah inti dari kegiatan pengajaran di sekolah, maka wajiblah muridmurid dibimbing agar tercapai tujuan belajarnya ( Ahmadi 1991 : 105). Menurut
Slameto belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Menurut Gage (dalam Dahar 1989, 11) belajar dapat didefinisikan sebagai
suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman. Siswa yang sedang menjalani proses belajar, akan mengalami masalahmasalah dalam proses belajarnya. Adapun faktor-faktor yang bisa menimbulkan
masalah belajar menurut Muhibbin (1995:132-133) digolongkan menjadi :
1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa) yakni keadaan atau kondisi
jasmanai dan rohani siswa.
2. Faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa) yakni kondisi lingkungan siswa
3. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi
strategi dan metode yang digunakan siswa untuk mempelajari materi
pelajaran.
Faktor-faktor di atas saling berkaitan dan berpengaruh satu sama lain. Berikut
akan diuraikan masing-masing faktor tersebut yaitu :
1. Faktor internal
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi aspek fisiologis
atau yang bersifat jasmaniah, dan aspek psikologis atau yang bersifat
rohaniah. Aspek fisiologis adalah kondisi umum untuk jasmani yang dapat
mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran yang
ditandai kebugaran organ-organ tubuh. Kondisi tubuh yang lemah
memungkinkan untuk dapat menurunkan semangat belajar siswa. Aspek-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

aspek psikologis yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa adalah yang
berhubungan dengan intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa,
dan motivasi siswa.
2. Faktor eksternal faktor eksternal ini terdiri dari faktor lingkungan sosial dan
faktor lingkungan nonsosial. Kedua faktor tetsebut akan diuraikan sebagai
berikut :
a. Faktor lingkungan sosial faktor lingkungan sosial siswa seperti
hubungan siswa dengan guru, staf administrasi, dan teman-teman
sekelas.

Guru

yang

menunjukkan

sikap

dan

perilaku

yang

memperlihatkan teladan baik dan rajin khususnya dalam hal belajar
siswa, seperti mengerjakan tugas dengan baik, dapat menjadi daya
pendorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa.
b. Faktor lingkungan nonsosial

faktor-faktor yang termasuk dalam

lingkungan nonsosial antara lain adalah letak sekolah, letak tempat
tinggal siswa untuk belajar.
3. Faktor pendekatan belajar
Faktor pendekatan belajar yang digunakan siswa dapat berpengaruh pada taraf
keberhasilan belajar siswa. Siswa yang terbiasa menggunakan pendekatan belajar
deep (mendalam), mungin sekali berpeluang untuk memilih prestasi belajar yang
bermutu

daripada

siswa

yang

menggunakan

pendekatan

belajar

surface

(permukaan/bersifat lahiriah) misalnya, mau belajar karena ada dorongan dari luar
(ekstrinsik) antara lain takut tinggal kelas yang mengakibatkan dia malu. Oleh karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

itu gaya belajarnya santai, asal hafal, dan tidak mementingkan pemahaman yang
mendalam. Sebaliknya, siswa yang menggunakan pendekatan belajar deep
(mendalam) biasanya mempelajari materi pelajaran karena memang dia tertarik dan
merasa membutuhkannya (intrinsik). Oleh karena itu, dia belajar secara serius dan
dan berusaha memahami materi secara serius dan berusaha memahami materi
pelajaran secara mendalam serta memikirkan cara mengaplikasikannya. Bagi siswa
ini, naik kelas dengan nilai baik adalah penting, tetapi yang lebih penting adalah
memiliki pengetahuan yang cukup banyak dan bermanfaat bagi kehidupannya.
Kebutuhan belajar dapat disimpulkan merupakan hal-hal yang perlu dipenuhi atas
dasar pengaruh dari proses berkembang atau tidaknya proses belajar seseorang.
2. Kebutuhan-kebutuhan Dalam Belajar
Menurut Sinurat (dalam Magdalena, 2006: 38-40) kebutuhan belajar siswa
antara lain adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui cara-cara belajar yang tepat dan efisien
b. Mengetahui cara-cara meningkatkan semangat atau motivasi belajar
c. Mampu menentukan apa yang dilakukan setelah tamat SMP
d. Meningkatkan kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam belajar
e. Menguasai cara-cara menghadapi ujian yang tepat
f. Dapat berdisiplin pada jadwal belajar harian
g. Mampu mengatur penggunaan waktu dengan baik
h. Menyadari sikap belajar yang baik dan yang belum baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

i. Berani

mengungkapkan

keluhan

atau

masalah

kepada

guru

pembimbing
j. Memperoleh kesempatan untuk lebih sering berbicara kepada guru
pembimbing
k. Memiliki kondisi fisik yang sehat
l. Menyiapkan perabot sekolah dengan baik sebelum belajar
Menurut Ahmadi (1991 : 106) kebutuhan-kebutuhan belajar siswa di
antaranya adalah sebagai berikut :
a. Memiliki kondisi fisik yang sehat
b. Memiliki jadwal belajar di rumah, yang disusun dengan baik dan
teratur
c. Memiliki disiplin terhadap diri sendiri, patuh dan taat dengan rencana
belajar yang telah dijadwalkan.
d. Memiliki kamar / tempat belajar yang sesuai dengan seleranya sendiri
dan mendorong kegiatan belajarnya
e. Menyiapkan perabot sekolah dengan baik sebelum belajar
f. Menerangi dalam kamar/tempat belajar yang sesuai dan tidak
mengganggu kesehatan mata
g. Harus bisa memusatkan perhatian dan konsentrasi dalam belajar
h. Memiliki kepercayaan terhadap kemampuan sendiri dalam belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

Berdasarkan paparan di atas, apabila hal ini dibiarkan akan menimbulkan masalah
belajar. Oleh sebab itu kesulitan siswa dalam belajar merupakan kebutuhan belajar
yang harus dipenuhi.
Hope (1983 : 37) mengutarakan beberapa kebutuhan belajar meliputi :
a. Potensi belajar yang kurang sesuai dengan potensi anak
b. Cara belajar yang kurang baik
c. Kemampuan / ketrampilan membaca yang terbatas
d. Pemilihan jenis/jurusan sekolah yang kurang tepat
e. Cita-cita anak dan tujuan pendidikan yang tidak tepat
f. Soal-soal kejiwaan pada anak
Dari hal-hal tersebut maka dibutuhkan kegiatan-kegiatan yang perlu
diusahakan, antara lain :
a. Kegiatan yang mempermudah dan memperlancar penyesuaian
b. Kegiatan yang membawa kepada pengenalan kemampuan, bakat,
minat, dan hasil belajar dari murid
c. Bimbingan belajar yang bertujuan mengembangkan keterampilan
dalam belajar
d. Pengumpulan dan penyaluran informasi
e. Program remidi
Sementara itu menurut Muhibbin Syah (1995: 172) kebutuhan belajar
biasanya tampak jelas dari menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarnya.
Namun, kesulitan belajar juga dapat dibuktikan dengan munculnya kelainan perilaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

(misbehavior) siswa seperti kesukaan berteriak-teriak di dalam kelas, mengusik
teman, berkelahi, sering tidak masuk sekolah, dan sering minggat dari sekolah.
Menurut Ahmadi dan Widodo (1991: 88) siswa yang kurang terpenuhi
kebutuhan belajarnya akan menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut :
a. Siswa menunjukkan hasil belajar yang rendah, sebagaimana tampak
dari prestasi belajar di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh
kelompok siswa di kelas.
b. Hasil belajar yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang
dilakukan. Siswa telah melakukan kegiatan belajar dengan sebaikbaiknya, tetapi hasilnya kurang memuaskan.
c. Siswa selalu atau sering tertinggal dalam melakukan tugas belajarnya.
Siswa memerlukan waktu yang lebih panjang dalam melakukan
tugasnya.
d. Siswa menunjukkan tingkah laku yang bersumber pada sikap yang
kurang wajar bagi siswa seperti : acuh tak acuh, berdusta, berpurapura, iri hati dan sebagainya.
e. Siswa menunjukkan perilaku yang bersumber pada reaksi emosional
yang kurang wajar, seperti : murung, mudah marah, mudah
tersinggung, kurang gembira dan sebagainya.
f. Siswa menunjukkan tingkah laku yang bersikap menentang, seperti :
membolos, mengganggu, datang terlambat, tidak teratur dalam belajar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

tidak membuat catatan, tidak mau bekerja sama, mengasingkan diri
dan sebagainya.
Menurut pendapat beberapa ahli di atas kebutuhan belajar siswa dapat
disimpulkan sebagai kekosongan dalam kehidupan siswa-siswi atau tidak terdapatnya
inti dari kegiatan pengajaran di sekolah pada seorang yang diperlukan bagi
kesejahteraannya seperti aspek mengetahui cara-cara meningkatkan semangat atau
motivasi belajar, aspek memperoleh kesempatan untuk lebih sering berbicara kepada
guru pembimbing, aspek mampu mengatur penggunaan waktu dengan baik, aspek
menyadari sikap belajar yang baik dan yang belum baik, Aspek mampu menentukan
apa yang dilakukan setelah tamat SMP, aspek menyiapkan perabot sekolah dengan
baik sebelum belajar, aspek memiliki kondisi fisik yang sehat.
B. Remaja Siswa SMP
1. Pengertian Remaja
Masa remaja (Sarwono 1989 : 51) adalah masa peralihan dari anak-anak ke
dewasa, bukan hanya dalam artian psikologis tetapi juga fisik . Bahkan perubahanperubahan fisik yang terjadi itulah yang merupakan gejala primer dalam pertumbuhan
remaja, sedangkan perubahan-perubahan psikologis muncul antara lain sebagai akibat
dari perubahan-perubahan fisik itu. Sarwono (1989 : 14) juga berpendapat bahwa
untuk masyarakat Indonesia masa remaja berlangsung pada rusia 11 – 24 tahun.
Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari tiga belas tahun sampai enam
belas atau tujuh belas tahun, dan akhir masa remaja adalah enam belas atau tujuh
belas tahun sampai delapan belas tahun.(Hurlock : 206). WHO (dalam Sarlito 2005 :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

10) membagi kurun usia remaja dalam dua bagian, yaitu remaja awal 10 – 14 tahun
dan remaja akhir 15 – 20 tahun. Batasan usia remaja adalah masa di antara 12 – 21
tahun dengan perincian 12-15 tahun masa remaja awal, 15-18 tahun masa remaja
pertengahan, dan 18 – 21 masa remaja akhir (Haditono 2006 : 288). Berdasarkan
beberapa rentang usia remaja menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa siswa SMP
umumnya masuk dalam kategori remaja karena usia mereka berada pada rentang
antara 12 – 16 tahun.
2. Ciri-ciri Perkembangan Siswa SMP
Siswa SMP memiliki ciri perkembangan yang berbeda dari perkembangan
sebelumnya ketika mereka masih di SD. Ciri adalah tanda-tanda yang khas untuk
mengenal atau mengetahui (Purwadarminta, 1976 : 207).

Perkembangan adalah

serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan
dan pengalaman (Hurlock, 1991 :2). Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan
bahwa ciri perkembangan adalah tanda-tanda khas yang digunakan untuk mengenali
atau mengetahui serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari
proses kematangan dan pengalaman.
Ciri-ciri perkembangan dan pertumbuhan remaja meliputi : perkembangan
fisik, perkembangan konsep diri, perkembangan intelegensi, perkembangan peran
sosial, perkembangan peran seksual dan perkembangan moral dan religi. (Sarlito,
1989:51-91).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

a. Perkembangan fisik
Perkembangan fisik yang dialami siswa SMP sebagai remaja ditandai dengan
pertumbuhan tubuh yang pesat, mulai berfungsinya alat reproduksi dan
tumbuhnya tanda-tanda seksual sekunder.
b. Perkembangan konsep diri
Remaja (siswa SMP) sedang menjalani masa transisi dari fase anak-anak ke
dewasa. Kedewasaan menuntut berbagai sikap, di antaranya: pemekaran diri
sendiri, yang ditandai dengan kemampuan seseorang untuk menganggap orang
atau hal lain sebagai bagian dari dirinya sendiri juga, kemampuan melihat dirinya
sendiri secara obyektif, yang ditandai dengan kemampuan untuk mempunyai
wawasan tentang diri sendiri dan kemampuan untuk menangkap humor termasuk
menjadikan dirinya sendiri sebagai sasaran humor itu sendiri.
c. Perkembangan intelegensi
Intelegensi mengandung unsur pikiran atau rasio. Siswa SMP yang sudah
berada pada masa remaja telah semakin banyak menggunakan pikiran atau rasio
dalam bertindak atau berperilaku.
d. Perkembangan peran sosial
Sebagai remaja, siswa SMP mulai berusaha untuk mencari jati dirinya. Pada
saat inilah, si