Kurang Aktivitas Fisik Rentan Kena Penyakit Jantung.
P ik ir a n R a k y a t
hgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIH
o AS e /a s a o R a b u o K a m is o J u m a t o S a b tu e M in g g u
4
7
22
6
5
20
21
oM ar
eApr
23
O M ei
10
11
12
13
14
15
25
26
27
28
29
30
9
8
24
O Jul
O Jun
O Sep
O Ags
O O kt
K u r a n g A k tiv ita s
O N ov
31
O D es
F is iR
R e n ta n K e n a
P e n y a k it
a n tu n g
L.-_~...,
J
EN Y A K IT jantung
m erupakan
penyakit
yang m eliputi hipertensi, penyakitjantung
koroner,
gagal jantung, c o n g e n i t a l h e a r t
d e f e c t s , dan stroke. Penyakit
jantung m erupakan
penyakit
700.000
yang m enyebabkan
kem atian setiap tahunnya.
D alam kurun w aktu 30
tahun, telah dilaporkan angka
kem atian akibat penyakit jantung m enurun. N am un, di
A m erika Serikat, penyakit ini
m asih m erupakan
penyebab
kem atian dan kecacatan hidup
utam a.
M enurut ProfD r dr Bam bang W lIjatm adi, M PH , Sp G K
dari U niversitas A irlangga
Surabaya, pencegahan prim er
pada penyakit jantung ini sangat berm anfaat bagi m ereka
yang m em iliki faktor risiko
yang sifatnya m ultipel.
"Sem entara pencegahan
sekunder sangat berguna bagi
m ereka yang m em punyai risiko
tinggi atau rendah untuk m endapatkan penyakit jantung
tersebut," katanya dalam sim posium ilm iah yang diselenggarakan RS Im m anuel Bandung, beberapa w aktu lalu.
Tingginya kadar kolesterol
darah m erupakan
faktor yang
m em egang peranan penting
penyebab terjadinya penyakit
jantung. K adar kolesterol tinggi
juga sangat m enentukan
besarnya risiko untuk m endapatkan penyakit tersebut.
Faktor risiko lain yang m endasari terjadinya penyakitjantung adalah m erokok, diabetes
m elitus, obesitas, dan faktor
psikologis. K om sum si alkohol
yang berlebihan, rendahnya
konsum si buah dan sayuran,
serta rendahnya aktivitas fisik
juga term asuk faktor risiko
yang berperan dalam terjadinya penyakit jantung.
D okter Edw in Setiabudi, SpPD , K K V dari Subbagian K ardiovaskular RS Im m anuel,
m engelom pokkan
penyakit jantung koroner (PJK ) dalam dua
P
kelom pokyaitu
PJK kronik
( s t a b l e a n g i n a p e c t o r i s ) dan
PJK akut ( s i n d r o m a k o r o n e r
a k u t ) . PJK ditandai dengan
adanya sum batan pada pem buluh darah koroner yang
berdam pak
nyeri dada yang tipikal. "Proses penyum batan
pem buluh darah ini berhubungan dengan ptoses aterosklerosis yang telah berlangsung
lam a dan dipengaruhi oleh faktor-faktor risiko," katanya.
Edw in berpendapat,
faktor
risiko kardiovaskular
dan hipertensi erat hubungannya
dengan disfungsi endotel pem buluh darah. Endotel m erupakan
lapisan pipih yang m elapisi
BAH
aktivitas fisik m erupakan faktor
risiko lainnya terhadap
kem ungkinan
terkena kardiavaskular.
"A danya robekan plak
aterosklerotik pada pem buluh
darah akibat aktivitas inflam asi
dan m akrofag (sejenis sel darah
putih), ternyata lebih penting
dibandingkan
dengan proses
stenosis dalam m enim bulkan
P JK , terutam a yang akut, U
ucapnya.
Terkait dengan faktor-faktor
risiko kardiovaskular,
dihubungi secara terpisah, ahli intervensi jantung dan pem buluh
darah Fakultas K edokteran U npad/RSH S, dr A Fauzi Y ahya,
M AK
YA
N
NTE
H
AP
biarkan akan m engganggu
fungsi jantung. "Risiko penyakit jantung pada laki-laki
m ulai m elonjak pada usia 45
tahun, sedangkan pada perem puan risiko m ulai m eningkat
pada usia 55 tahun," tuturnya.
Fauzi juga m engatakan,
kalau ada riw ayat keluarga yang
m enderita jantung koroner
atau m eninggal m endadak pada usia m uda, bisajadi anggota
keluarga tersebut m ew arisi
gen-gen perusakjantung.
U sia
m uda ini adalah ayah atau
saudara laki-laki yang berusia
di baw ah 55 tahun dan ibu atau
saudara perem puan
berum ur
di baw ah 65 tahun.
TUBUH
K IT A
M odifikas;
G .,n ••tik
Form ald ••hid
DanAsam
B orak
A SO nl
· M "klum et
MU-Ill"
d'potik
.!'tJr~A O O N "'L
~1O V f'
d.."
Of
C otton B ud
Pen9.awet..
Pel'warna
$, P••••••
sa T lruan
l
8or;ok
Lilot
CAP
hgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIH
o AS e /a s a o R a b u o K a m is o J u m a t o S a b tu e M in g g u
4
7
22
6
5
20
21
oM ar
eApr
23
O M ei
10
11
12
13
14
15
25
26
27
28
29
30
9
8
24
O Jul
O Jun
O Sep
O Ags
O O kt
K u r a n g A k tiv ita s
O N ov
31
O D es
F is iR
R e n ta n K e n a
P e n y a k it
a n tu n g
L.-_~...,
J
EN Y A K IT jantung
m erupakan
penyakit
yang m eliputi hipertensi, penyakitjantung
koroner,
gagal jantung, c o n g e n i t a l h e a r t
d e f e c t s , dan stroke. Penyakit
jantung m erupakan
penyakit
700.000
yang m enyebabkan
kem atian setiap tahunnya.
D alam kurun w aktu 30
tahun, telah dilaporkan angka
kem atian akibat penyakit jantung m enurun. N am un, di
A m erika Serikat, penyakit ini
m asih m erupakan
penyebab
kem atian dan kecacatan hidup
utam a.
M enurut ProfD r dr Bam bang W lIjatm adi, M PH , Sp G K
dari U niversitas A irlangga
Surabaya, pencegahan prim er
pada penyakit jantung ini sangat berm anfaat bagi m ereka
yang m em iliki faktor risiko
yang sifatnya m ultipel.
"Sem entara pencegahan
sekunder sangat berguna bagi
m ereka yang m em punyai risiko
tinggi atau rendah untuk m endapatkan penyakit jantung
tersebut," katanya dalam sim posium ilm iah yang diselenggarakan RS Im m anuel Bandung, beberapa w aktu lalu.
Tingginya kadar kolesterol
darah m erupakan
faktor yang
m em egang peranan penting
penyebab terjadinya penyakit
jantung. K adar kolesterol tinggi
juga sangat m enentukan
besarnya risiko untuk m endapatkan penyakit tersebut.
Faktor risiko lain yang m endasari terjadinya penyakitjantung adalah m erokok, diabetes
m elitus, obesitas, dan faktor
psikologis. K om sum si alkohol
yang berlebihan, rendahnya
konsum si buah dan sayuran,
serta rendahnya aktivitas fisik
juga term asuk faktor risiko
yang berperan dalam terjadinya penyakit jantung.
D okter Edw in Setiabudi, SpPD , K K V dari Subbagian K ardiovaskular RS Im m anuel,
m engelom pokkan
penyakit jantung koroner (PJK ) dalam dua
P
kelom pokyaitu
PJK kronik
( s t a b l e a n g i n a p e c t o r i s ) dan
PJK akut ( s i n d r o m a k o r o n e r
a k u t ) . PJK ditandai dengan
adanya sum batan pada pem buluh darah koroner yang
berdam pak
nyeri dada yang tipikal. "Proses penyum batan
pem buluh darah ini berhubungan dengan ptoses aterosklerosis yang telah berlangsung
lam a dan dipengaruhi oleh faktor-faktor risiko," katanya.
Edw in berpendapat,
faktor
risiko kardiovaskular
dan hipertensi erat hubungannya
dengan disfungsi endotel pem buluh darah. Endotel m erupakan
lapisan pipih yang m elapisi
BAH
aktivitas fisik m erupakan faktor
risiko lainnya terhadap
kem ungkinan
terkena kardiavaskular.
"A danya robekan plak
aterosklerotik pada pem buluh
darah akibat aktivitas inflam asi
dan m akrofag (sejenis sel darah
putih), ternyata lebih penting
dibandingkan
dengan proses
stenosis dalam m enim bulkan
P JK , terutam a yang akut, U
ucapnya.
Terkait dengan faktor-faktor
risiko kardiovaskular,
dihubungi secara terpisah, ahli intervensi jantung dan pem buluh
darah Fakultas K edokteran U npad/RSH S, dr A Fauzi Y ahya,
M AK
YA
N
NTE
H
AP
biarkan akan m engganggu
fungsi jantung. "Risiko penyakit jantung pada laki-laki
m ulai m elonjak pada usia 45
tahun, sedangkan pada perem puan risiko m ulai m eningkat
pada usia 55 tahun," tuturnya.
Fauzi juga m engatakan,
kalau ada riw ayat keluarga yang
m enderita jantung koroner
atau m eninggal m endadak pada usia m uda, bisajadi anggota
keluarga tersebut m ew arisi
gen-gen perusakjantung.
U sia
m uda ini adalah ayah atau
saudara laki-laki yang berusia
di baw ah 55 tahun dan ibu atau
saudara perem puan
berum ur
di baw ah 65 tahun.
TUBUH
K IT A
M odifikas;
G .,n ••tik
Form ald ••hid
DanAsam
B orak
A SO nl
· M "klum et
MU-Ill"
d'potik
.!'tJr~A O O N "'L
~1O V f'
d.."
Of
C otton B ud
Pen9.awet..
Pel'warna
$, P••••••
sa T lruan
l
8or;ok
Lilot
CAP