PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI.
No.Daftar 243/UN 40.7.D1/LT/2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI
(Studi Pada Perusahaan Grup Bakrie yang Listing di BEI Periode 2009-2013)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi
Disusun oleh : Muhammad Arish Munajat
1105799
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2015
(2)
(3)
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsidenganjudul“ Pengaruh Leverage danFinancial DistressTerhadapKonservatismeAkuntansi(StudiPada Perusahaan Grup Bakrie yang Listing di BEI Periode 2009-2013)”besertaseluruhisinya adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam kaidah keilmuan.
Atas pertanyaan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, November 2015
Yang membuat pernyataan
(4)
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI
(Studipada Perusahaan Bakrie di BEI Periode 2009 – 2013)
Oleh
Muhammad Arish Munajat
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas PendidikanEkonomidanBisnis
© Muhammad Arish Munajat 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
November 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(5)
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI
(StudiPada Perusahaan Grup Bakrie yang Listing di BEI Periode 2009-2013)
Oleh:
Muhammad Arish Munajat Pembimbing:
Dra.SilvianaAgustami, M.Si, Ak, CA
Abstrak
Penelitianinibertujuanuntukmengujisecaraempiristerkaitdengan (1) pengaruhleverageterhadapkonservatismeakuntansidan (2) pengaruhtingkatfinancial
distressterhadapkonservatismeakuntansi.Penelitianinidilakukandikarenakanditemu kannyabeberapafenomenaterkaitkondisikeuanganperusahaan yang diukurmenggunakantingkathutangdanjuganilaiakrualperusahaan.Dimanadalamme ngukurtingkatkonservatismeakuntansimenggunakan model Non-Operating Accrual. Penelitianinimenggunakansampelperusahaangrupbakrie yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009 – 2013 denganmenggunakan sampling
jenuhsehinggaterkumpul 7 perusahaansebagai sample
penelitian.Penelitianinimenggunakanmetodeasosiatifkausaldenganteknikanalisis data regresi data panel.
Hasilpenelitianmenunjukanbahwakedua variable
independenmempengaruhiterhadap variable
dependendansebagaipenghubungnyamenggunakanteoriakuntansipositif. DimanahasilnyatingkatLeverage
tidakadapengaruhpositifterhadapkonservatismeakuntansidikarenakannilaikoefisien dalamregresibernilai negative. Sehingga H0diterimadan Ha
ditolak.Sedangkanfinancial distresstidakadapengaruh
negativeterhadapkonservatismeakuntansi yang
ditandaipadakoefisienregresibernilaipositifsehingga H0 diterimadan Ha
ditolak.Sehinggauntukkedua variable
tidakmendukungadanyateoriakuntansipositif.
(6)
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
THE EFFECTS OF LEVERAGE AND FINANCIAL DISTRESS TO ACCOUNTING CONSERVATISME
By:
Muhammad Arish Munajat Mentor:
Dra.SilvianaAgustami, M.Si, Ak, CA
Abstract
This study aims to test empirically related to (1) the effect of leverage to accounting conservatism and (2) the effect of the level of financial distress to accounting conservatism. This study was conducted due to the discovery of several related phenomena company's financial condition as measured using the level of debt and the accrual of the company. Where in measuring the level of accounting conservatism using Non-Operating Accrual models. This study used a sample of Bakrie group companies listed on the Indonesian Stock Exchange (BEI) in the period from 2009 to 2013 by using a sampling saturated and collected 7 companies as research samples. This study uses the causal associative data analysis techniques panel data regression.
The results showed that both independent variables influence the dependent variable and as the connecting using positive accounting theory. Leverage levels where the results is not positive effect on accounting conservatism due to the regression coefficient negative worth. So H0 is accepted and Ha is rejected. While the financial distress is not a negative effect on accounting conservatism that marked the regression coefficient is positive so that H0 is accepted and Ha rejected. So for the two variables does not support the existence of positive accounting theory.
(7)
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI HAK CIPTA
ABSTRAK ABSTRACT
KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... .iv
DAFTAR GAMBAR ...v
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 RumusanMasalah ... 8
1.3 TujuanPenelitian ... 8
1.4 ManfaatPenelitian ... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...10
2.1 Laporan Keuangan ... 10
2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan ... 10
2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan ... 10
2.1.3 Karakteristik Laporan Keuangan ... 11
2.1.4 Jenis Laporan Keuangan ... 12
2.1.5 Keterbatasan Laporan Keuangan ... 12
2.2 Leverage ... 13
2.2.1 Pengertian Leverage ... 13
2.2.2 Perhitungan Leverage ... 14
2.2.3 Teori yang berkaitan ... 15
2.3 Financial Distress ... 17
2.3.1 Pengertian Financial Distress ... 17
2.3.2 Penyebab Financial Distress ... 18
2.3.3 Prediksi Kondisi Keuangan ... 19
2.3.4 Analisis Altman ... 21
(8)
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
2.3.6 Penggolongan Financial Distress ... 23
2.4 Konservatisme Akuntansi ... 24
2.4.1 Pengertian Konservatisme Akuntansi ... 24
2.4.2 Manfaat Konservatisme Akuntansi ... 25
2.4.3 Jenis Konservatisme Akuntansi ... 26
2.4.4 Pengukuran Konservatisme Akuntansi ... 26
2.4.5 Kontroversi Konservatisme Akuntansi ... 28
2.5 Pengaruh Leverage Terhadap Konservatisme Akuntansi ... 30
2.6 Pengaruh Financial Distress Terhadap Konservatisme Akuntansi ... 31
2.6.1 Teori Akuntansi Positif ... 31
2.6.2 Teori Signaling ... 31
2.7 Penelitian Terdahulu ... 32
2.8 Kerangka Pemikiran ... 34
2.9 Hipotesis ... 37
BAB III METODE PENELITIAN ...38
3.1 Objek Penelitian ... 38
3.2 Metode Penelitian ... 38
3.2.1 Desain Penelitian ... 38
3.2.2 Operasional Variabel ... 39
3.2.2.1 Variabel Independen ... 39
3.2.2.2 Variabel Dependen ... 40
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 42
3.2.2.1 Populasi Penelitian ... 42
3.2.2.2 Sampel Penelitian ... 43
3.2.4 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ... 44
3.2.4.1 Jenis dan Sumber Data ... 44
3.2.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 44
3.2.4 Teknik Analisis Data Rancangan Pengujian Hipotesis ... 45
3.2.4.1 Uji Asumsi Klasik ... 45
3.2.4.1.1 Uji Normalitas Data ... 45
(9)
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
3.2.4.1.3 Uji Autokorelasi ... 46
3.2.4.1.4 Uji Multikolinearitas ... 47
3.2.4.2 Uji Hipotesis ... 47
3.2.4.2.1 Uji Regresi Data Panel ... 47
3.2.4.2.2Metode Pemilihan Regresi Data Panel ... 50
3.2.4.2.3 Koefisien Determinasi ... 51
3.2.4.3 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 51
BAB IVPEMBAHASAN...53
4.1 Hasil Penelitian ... 53
4.1.1 Gambaran Perusahan ... 53
4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 58
4.1.2.1 Tingkat Leverage pada Grup Bakrie ... 58
4.1.2.2 Tingkat Financial Distress pada Grup Bakrie ... 61
4.1.2.3 Tingkat Konservatisme Akuntansi pada Grup Bakrie ... 66
4.1.3 Analisis Data Statistik dan Pengujian Hipotesis ... 69
4.1.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 70
4.1.3.1.1Uji Normalitas ... 70
4.1.3.1.2Uji Heteroskedastisitas ... 71
4.1.3.1.3Uji Autokorelasi ... 72
4.1.3.1.4Uji Multikolinearitas ... 73
4.1.3.2 Pemilihan Model ... 74
4.1.3.2.1Uji Chow ... 74
4.1.3.3 Pengujian Hasil Penelitian ... 75
4.1.3.4 Koefisien Determinasi ... 77
4.2 Pembahasan ... 78
4.2.1 Pengaruh Leverage terhadap Konservatisme Akuntansi... 78
4.2.2 Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme Akuntansi .. 80
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ...82
5.1 Kesimpulan ... 82
5.2 Saran ... 83
(10)
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1RasioUtangTerhadap Modal Grup Bakrie 2009-2014 ...5
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu...34
Table 3.1Operasional Variabel ...40
Tabel 3.2 Daftar Perusahaan Grup Bakrie ...43
Tabel 3.3 Kriteria Nilai Durbin-Watson (DW) Statistic ...46
Tabel 3.4 Pedoman interpretasi koefisien korelasi ...52
Tabel 4.1Tingkat Leverage perusahaan...58
Tabel 4.2 Rata-rata DAR periode 2009-2013 ...61
Tabel 4.3Tingkat Financial Distress perusahaan ...62
Tabel 4.4Rata-rata Z-Score ...66
Tabel 4.5Tingkat Konservatisme Akuntansi perusahaan ...67
Tabel 4.6Rata-rata NOA ...69
Tabel 4.7Uji Normalitas Data ...70
Tabel 4.8Uji Glejser ...71
Tabel 4.9Uji Durbin-Watson ...72
Tabel 4.10Uji Multikolinearitas ...73
Tabel 4.11 Uji Chow...74
Tabel 4.12Regresi Data Panel ...76
(11)
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Perhitungan Konservatisme Akuntansi...31 Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ...37 Gambar 4.1Scatterplot ...72
(12)
1
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laporan Keuangan merupakan suatu output yang dihasilkan oleh perusahaan akibat adanya informasi yang diproses. Dengan melihat laporan keuangan, kondisi keuangan perusahaan dapat diketahui baik untuk melihat kinerja keuangan pada masa lalu ataupun untuk memprediksi keuangan dimasa yang akan datang. Informasi yang terdapat pada laporan keuangan digunakan oleh pihak internal selaku pihak manajemen sebagai landasan untuk pengambilan keputusan dan juga oleh pihak eksternal selaku investor, kreditor, maupun stakeholders. Bagi investor dan kreditor, informasi yang terkandung dalam laporan keuangan sangatlah berguna untuk membantu dalam pengambilan keputusan apakah mereka akan menanamkan modalnya di perusahaan tersebut dan memberikan pinjaman kepada perusahaan tersebut .
Akuntansi sendiri memiliki metode pencatatancash basis dan accrual basis dimana pada setiap metode yang digunakan akan berbeda dalam penggunaannya. Khusus untuk metode accrual basis diterapkan pada Laporan Laba Rugi, dimana dalam metode ini pencatatan dilakukan sesuai dengan terjadinya transaksi, berbeda dengan cash basis dimana akan dilakukan pencatatan atas aktivitas yang dilakukan sesuai dengan kas yang telah dikeluarkan ataupun adanya pemasukan kas secara tunai.
Laporan Keuangan yang disusun menggunakan metode accrual basisdapat menjadi lebih fleksibel ketika manajer dihadapi dengan kondisi keragu-raguan dalam penyusunan laporan keuangan. Dalam prinsip yang berlaku secara umum, memberikan kebebasan kepada manajer untuk memilih metode yang mana yang akan digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. Sehingga laba yang dihasilkan pun dapat overstatement ataupun understatement, bergantung dari metode yang digunakan oleh manajer. Dalam PSAK pun diperbolehkan setiap entitas untuk memilih metode yang mana yang akan diterapkan sesuai dengan kondisi perusahaannya. Menurut (IAI;2009) terdapat beberapa Pernyataan
(13)
2
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Standar Akuntansi Keuangan yang menjadi landasan mengapa diperbolehkannya beberapa metode dalam penyusunan Laporan Keuangan. Dalam SAK sendiri terdapatbeberapa PSAK yang dapat dijadikan acuan untuk penggunaan beberapa metode. PSAK yang tercantum dalam SAK sebanyak 59 butir, dimana dari keseluruhan tersebut terdapat beberapa PSAK yang dapat digunakan oleh manajer untuk menggunakan beberapa metode yang diperbolehkan dalam SAK.
Salah satunya yaitu PSAK No.13 mengenai akuntansi untuk investasi, menyatakan bahwabiaya dapat ditentukan berdasarkan FIFO, rata-rata tertimbang, atau LIFO. PSAK No.14 memberikan kebijakan manajemen untuk menghitung biaya persediaan dengan rumus FIFO, rata-rata tertimbang, atau LIFO. PSAK No.16 mengenai aset tetap dan penyusutan. PSAK No.19 mengenai aset tidak berwujud yang berkaitan dengan amortisasi. PSAK No.20 mengatur biaya riset dan pengembangan.
Terkait dengan beberapa PSAK yang tercantum dalam SAK yang mengatur metode akuntansi dapat menimbulkan efek. Dimana dengan diterapkannya beberapa PSAK tersebut, hasil laba yang dihasilkan pun akan berbeda dengan setiap metode yang digunakan. Dengan diterapkannya prinsip yang berlaku, laporan keuangan menjadi lebih fleksibel. Dan hal tersebut memberikan fleksibilitas kepada manajer untuk memutuskan metode mana yang akan digunakan dan tentu manajerpun harus menerapkan prinsip kehati-hatian dalam kondisi keragu-raguan. Maka untuk mengatasi hal tersebut manajer diharapkan menerapkan prinsip konservatisme, dimana konservatisme merupakan suatu prinsip yang digunakan dalam mempertimbangkan keputusan atas aktivitas perusahaan yang diliputi oleh unsur ketidakpastian.Dimana dalam prinsip ini cenderung lebih mengantisipasi rugi daripada laba, dikarenakan mengakui kerugian lebih cepat, meninggikan nilai kewajiban dan memperlambat pengakuan laba yang akan diterima dan juga merendahkan nilai aset. Sehingga laporan keuangan cenderung understatement.
Konservatisme dalam akuntansi masih menimbulkan pro dan kontra dalam kalangan peneliti. Dalam penelitiannya (Haniati dan Fitriany, 2010) menyatakan bahwa banyak pihak yang mendukung dan menolak konsep konservatisme, karena bagi mereka laporan keuangan yang disajikan dengan menggunakan prinsip
(14)
3
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
konservatisme akan mengakibatkan laporan keuangan menjadi bias sehingga tidak dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi risiko perusahaan.Seperti yang diungkapkandalam Financial Accounting Standards Boards bahwa “conservatism as one of the qualitative characteristics of financial reporting in its conceptual framework because it believes that conservatism biases accounting information
and compromises neutrality “.Penerapan konservatisme akuntansi
tercermindalambuku yang ditulisolehKieso (2009:60) “Jika ragu maka pilihlah solusi yang sangat kecil kemungkinannya akan menghasilkan penetapan yang
terlalu tinggi bagi aktiva dan laba”. Tentu hal tersebut berkaitan dengan menunda laba dan mempercepat pengakuan kerugian dengan mengedepankan unsur kehati-hatian.
PadaOktober 2004, FASB dan IASB mengembangkan kerangka konseptual yang baru dengan menghapus konsep konservatisme akuntansi. Penghapusan ini dilakukan karena konsep konservatisme dianggap telah melanggar netralitas menurut (Biddle et al, 2011) dalam (Wulandari, 2012). Konservatisme tidak hanya menimbulkan efek negative terhadap perusahaan tetapi menurut (Kim dan Pevzner,2010) konservatisme juga dapat mengurangi manfaat dari manajemen laba (Chen et al. 2007), meningkatkan kualitas informasi (Fan dan Zhang, 2007). (Bertomeu et al, 2013) menunjukan bahwa akuntansi konservatif dapat mendorong manipulasi berupa pengaturan berbasis akuntansi dimana manajer dapat memperoleh kompensasi. Sedangkan dalam penelitiannya (Gao, 2013) konservatisme digambarkan sebagai suatu peningkatan dalam pengawasan yang diterapkan dalam menyusun laporan sehingga dapat mengurangi manipulasi yang dilakukan oleh manajer.
Fenomena yang terjadi di Indonesia yaitu masih banyaknya perusahaan yang belum menerapkan prinsip konservatisme, sehingga laporan keuangan yang
dihasilkan cenderung overstatement
maupuntidaksinkronantaralawantransaksibisnis, sehingga laporan keuangan perusahaan bersangkutan belum terlalu dipercaya. Di Indonesia sendiri ada beberapa kasus, kasus laporan keuangan enam perusahaan Grup Bakrie dan satu perusahaan lainnya di Indonesia perlu diselidiki. Enam perusahaan Bakrie itu adalah Bakrie Sumatra Plantation, Energi Mega Persada, Bumi Resources, Bakrie
(15)
4
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Telecom, Bakrieland Development, dan Darma Henwa. Sedangkan satu perusahaan lainnya adalah Benakat Petroleum Energy.Keributan bermula dari adanya dana triliunan rupiah di ketujuh perusahaan itu yang pencatatannya diduga bermasalah. Dalam laporan keuangan kuartal pertama, mereka menyebutkan memiliki dana deposito sekitar Rp 6,8 triliun di Bank Capital Indonesia. Padahal seluruh dana nasabah di bank swasta ini hanya Rp 2,7 triliun (indonesiamedia.com).
Itulah yang memunculkan berbagai spekulasi tak sedap. Dengan adanya kasus ini sebagian orang menduga kekeliruan hanya kesalahan pencatatan akuntansi. Jika ini yang terjadi, sanksinya hanya peringatan tertulis atau denda. Tetapi dalam kasus tersebut muncul beberapa dugaan terkait dengan manipulasi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Dengan laba yang overstateddapat menjadi indikasi bahwa pihak manajemen melakukan manipulasi untuk menggendutkan aset perusahaan guna mendongkrak harga saham atau nilai perusahaan. Hal tersebut merupakan kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajer dan juga suatu sifat oportunistik yang dimiliki manajer dengan tujuan kepentingan manajer sendiri untuk mendapatkan bonus yang lebih. Menurut (Watts,2003) dengan penerapan konservatisme akuntansi dapat dapat mengurangi sifat opportunistik manajer dalam mengelola keuangannya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi manajer dalam menerapkan prinsip konservatismenya, salah satunya yaitu tingkat hutang (leverage).(Suprihastini dan Pusparini, 2007) menyatakan dalam membagi kegiatannya suatu perusahaan dapat menggunakan sumber dana dari dalam atau intern perusahaan (modal sendiri) dan dari luar (hutang).Dalam aktivitasnya perusahaan mengeluarkan dana untuk memenuhi kegiatan operasinya, tentu termasuk dalam pembelian aktiva yang dapat mendongkrak aktivitas perusahaan. Apabila perusahaan membeli aktiva dengan modal dari pihak kreditur, maka akan menimbulkan beban bunga yang muncul dan akan selalu tetap, sehingga menjadikan beban tersebut menjadi fix cost. Berkaca pada deskripsi tersebutlah (Sutrisno, 2009) mengungkapkan bahwa leverage adalah penggunaan aktiva atau sumber dana di mana untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menanggung biaya tetap atau membayar beban tetap.
(16)
5
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Seperti yang terjadi pada grup Bakrie dimana utang yang terus terakumulasi pada tahun 2014 dimana jumlah utang pada perusahaan yang telah listing di BEI mencapai Rp 90 triliun atau sekitar 5,5% dari pendapatan APBN. Dimana hampir setengahnya Rp 40,3 triliun merupakan utang jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Lonjakan total utang jangka pendek kedelapan perusahaan Bakrie yang listing di BEI secara signifikan terjadi pada akhir 2013, mencapai Rp 42 triliun. Padahal pada tahun sebelumnya masih sebesar Rp 16 triliun, inilah sebabnya di tahun 2014 Grup Bakrie mulai kesulitan membayar hutang dan terus bernegosiasi untuk restrukturisasi utang (Bareksa.com).
Kemudian pada tahun 2015 sendiri saham dari perusahaan Bakrie di Bursa Efek Indonesia makin terpuruk. Itu ditandai dengan anjloknya nilai saham beberapa perusahaan Bakrie, bahkan beberapa hingga menyentuh angka dibawah Rp100/lembar. Hal ini disebabkan karena Perusahaan Bakrie dinilai terlalu ekspansif, dan utangnya yang tidak dikelola dengan baik. (suara.com)
Tabel 1.1
RasioUtangTerhadap Modal Grup Bakrie 2009-2014
Sumber: Bareksa.com
Dari data diatasdapatdijelaskanbahwaGrup Bakrie mulaiperiode 2013 mulaimengalamikesulitandalamhalpermodalannya.Jikaterusdibiarkanutang yang adaakansemakinmembengkakdimanadapatditujukandenganrasioutangterhadap
(17)
6
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
inimengindikasikangrupbakriesedangmemilikimasalahterutamadenganpengelolaa nhutangnya, baikjangkapendekmaupunjangkapanjangdenganditandaidenganrasio yang padatahun 2013 dan 2014 padakuartal 1 dan 2 bernilai negative. Meskipungrupbakrie yang lainnyaseperti ELTY, ENRG, UNSP
terusmengalamipenurunannilaidarihutang yang
digunakannamuntetapdapatmenimbulkanmasalahterkaitlikuiditasperusahaan yang dikhawatirkandapatmenggiringperusahaantersebuttermasukkategoriperusahaan yang tidaksehat.
Tingkat hutang(leverage) yang tinggiakanmembuatmanajerlebihberhati-hatidalampengambilankeputusanterlebih yang berkaitandengankreditor. Dalampenelitian yang dilakukanoleh (Lo, 2005)dalam(Pramudita, 2012) menyatakanbahwatingkathutangberpengaruhterhadapkonservatismeakuntansi.Pad
aperusahaan yang memilikihutang yang relatif
tinggikreditormempunyaihaklebihbesaruntukmengetahuidanmengawasipenyeleng garaanoperasidanakuntansiperusahaan.
Dalamhalinikreditormemilikikepentinganterhadapdistribusi asset bersihdanlaba yang
rendahkepadamanajerdanpemegangsahamuntukmenyelenggarakankonservatif.
Menurut (Alhayati, 2013)
menyatakanbahwadalampenerapankonservatisme,
semakintinggitingkathutangmakapengakuanterhadaplabaakandilakukanolehpihak manajemensecaralebihhati-hatidenganmemperlambatpengakuannya (konservatif). Karenapihakkrediturcenderungakanmengawasipenyelenggaraanoperasidanakunta nsi.
Faktor lain yang mempengaruhi konservatisme akuntansi yaitu kesulitan keuangan (financial distress). Menurut (Fahmi, 2014) menyatakan bahwa jika suatu perusahaan mengalami masalah dalam likuiditas maka sangat memungkinkan perusahaan tersebut mulai memasuki kondisi kesulitan keuangan (financial distress), dan jika kondisi kesulitan keuangan tidak cepat diatasi akan berakibat kebangkrutan (bankcrupty). Sedangkanmenurut (Biddle et al, 2011) dalampenelitiannyamembuktikanbahwakonservatismesecaratidaklangsungdapatm eningkatkanketersediaankasperusahaansehinggamengurangikemnungkinanmengal
(18)
7
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
amifinancial distress. Kondisifinancial
distresstidakhanyadisebabkanolehmasalahlikuiditasataupunkewajibanjangkapende ktetapijugakas yang tersediadalamperusahaansebagaisalahsatucurrent asset yang memilikitingkatlikuiditas yang paling likuiddiantara asset lainnya.
Kesulitan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek merupakan indikasi awal bahwa perusahaan mulai memasuki masa kesulitan keuangan, jika kewajiban jangka pendektidak dapat dipenuhi maka kewajiban jangka panjang pun akan sulit dipenuhi pembayarannya berikut dengan bunga nya. Sjahrial (2014:272) mengungkapkan pada umumnya kemungkinan terjadi financial distresssemakin meningkat dengan meningkatnya penggunaan utang. Masalah utang yang dihadapi oleh perusahaan merupakan masalah awal dari kebangkrutan. Jika utang tersebut tidak diselesaikan, perusahaan akan memasuki masa kesulitan keuangan karena tidak mampu membayar kewajiban janka pendek dan juga jangka panjang, sehingga perusahaan akan kesulitan dalam menjalankan aktivitasnya dan tentu akan kesulitan dalam memperoleh modal nya dari investor maupun kreditor.
Kondisi keuangan perusahaan akan mempengaruhi manajer dalam menerapkan kebijakan konservatisme dalam mengelola keuangan perusahaan. Jumlah laba yang dicapai oleh perusahaan bukan semata-mata atas kinerja dari manajer, tetapi juga seberapa efektif manajer menerapkan kebijakan konservatisme. Dalam teori signaling menjelaskan bahwa jika kondisi keuangan perusahaan baik, maka manajer akan memberikan sinyal dengan menerapkan akuntansi liberal yang tercermin dalam akrual diskresioner positif dimana laba periode kini dan yang akan datang lebih baik dari laba non diskresioner periode kini. Tetapi jika kinerja keuangan perusahaanburuk, manajer akan memberi sinyal dengan menerapkan akuntansi konservatif yang tercermin dalam akrual diskresioner negatif dimana laba periode kini dan yang akan datang lebih buruk dari laba non diskresioner periode kini (Lo, 2005).
Sedangkan dalam teori akuntansi positif memprediksi bahwa tingkat kesulitan keuangan yang semakin tinggi akan mendorong manajer untuk mengurangi tingkat konservatisme akuntansi dalam (Suprihastini dan Pusparini, 2007). Dalam kondisi keuangan yang buruk manajer akan mendapatkan tekanan untuk mempertahankan kinerja keuangan perusahaan, jika manajer tidak dapat
(19)
8
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
merealisasi hal itu akan berdampak pada reputasi manajer tersebut di pasar tenaga kerja. Oleh karena itu dengan teori akuntansi positif manajer akan berupaya mengurangi tingkat konservatisme akuntansi dan akan meningkatkan laba meskipun kondisi perusahaan tengah dalam mengalami kesulitan keuangan.
Dalam penelitian-penelitian sebelumnya yang membahas akan konservatisme telah banyak. Salah satunya menurut (Pramudita, 2012) menyatakan bahwa tingkat hutang tidak memiliki pengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Dan tingkat kesulitan keuangan berpengaruh secara positif terhadap konservatisme akuntansi. Penelitian dengan variabel terkait pun diteliti kembali oleh (Wulandari,2012) menyatakan bahwa financial distress berpengaruh signifikan negatif terhadap konservatisme akuntansi. Sedangkan menurut (Utami, 2013) menyatakan bahwa konservatisme akuntansi dapat ditentukan oleh tingkat kesulitan keuangan. Jika tingkat kesulitan keuangan perusahaan meningkat maka konservatisme akuntansi akan meningkat.
Atas uraian latar belakang diatas terkait konservatisme akuntansi, penulis berniat untuk mengambil tema “Pengaruh Leverage dan Financial Distress terhadap Konservatisme Akuntansi (Studi pada Perusahaan Grup Bakrie periode 2009-2013)”
1.2 RumusanMasalah
Berdasarkanuraianpadalatarbelakangterkaitkonservatismeakuntansi, ditemukanbeberapapenyebabkonservatismediterapkanpadasuatukondisiperusahaa n.Ataspenjelasantersebutdapatdiidentifikan sebagaiberikut
1. Apakah leverage
berpengaruhterhadapkonservatismeakuntansipadaperusahaangrupbakrieper iode 2009-2013 yang listing di BEI
2. Apakahtingkatfinancial
distresssberpengaruhterhadapkonservatismeakuntansipadaperusahaangrup bakrieperiode 2009-2013 yang listing di BEI
(20)
9
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Berdasarkanperumusandiatas,
penelitianinidilakukanuntukmemperolehbukti-bukti yang empiristerkait 1. Untukmengetahuiseberapa
besarleveragemempengaruhikonservatismeakuntansi
2. Untukmengetahuiseberapa besartingkatfinancial
distressmempengaruhikonservatismeakuntansi
1.4 ManfaatPenelitian
Denganadanyapenelitianini,
penulisberharapdapatmemberikanmanfaatbaiksecaralangsungmaupuntidaklangsun gkepada:
1. Praktis
Denganadanyapenelitianinidiharapkanpenelitidapatmemberikanmasu
kanberbentuk saran-saran
terkaitpenerapankonservatismeakuntansidalammengatasimasalahtingkat financial distress dantingkathutangperusahaan. Dan menjadi pertibangan dalam penyusunan kebijakan untuk mengatasi masalah terkait dengan kondisi keuangan perusahaan yang buruk.
2. Teoritis
Sebagaisuatukaryailmiah yang disusunolehpeneliti, tentukaryainiakandipertanggungjawabkanolehpeneliti.
Selainitujugakaryailmiahinidapatmenjadipenerapanteori yang penelitidapatsaatdibangkukuliah agar dapatditerapkanpadapenelitianini.
(21)
38
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian
Sugiyono (2012:38) menyatakan bahwa objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Leverage, Tingkat Kesulitan Keuangan (Financial Distress) dan Konservatisme Akuntansi pada Perusahaan Grup Bakrie yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2013. 3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Desain Penelitian
Menurut Arikunto (2010:90) desain penelitian adalah rencana atau rancangan sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan, Dapat dikatakan bahwa desain penelitian diperlukan untuk melakukan penelitian mulai dari tahap awal berupa merumuskan masalah hingga sampai pada tahap pelaporan hasil.
Dimana menurut Umi Narimawati (2010:30) terdapat langkah-langkah dalam melakukan penelitian yaitu:
1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian.
2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi 3. Menetapkan rumusan masalah.
4. Menetapkan tujuan penelitian
5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori
6. Menentukan konsep variable sekaligus pengukuran variable penelitian
7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data
8. Melakukan analisis data
(22)
39
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Karena penelitian ini berusaha untuk menjelaskan hubungan dan pengaruh suatu variable terhadap variable lainnya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian asosiatif dengan bentuk kausal, dimana menurut Sugiyono (2012:11) menyatakan bahwa penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih dan mencari tahu sebab akibat antara 2 varabel atau lebih. Pada penelitian ini, menggunakan model asosiatif kausal dengan tujuan mengetahui pengaruh dan hubungan kausal antara setiap variabel yang di teliti.
3.2.2 Operasional Variabel 3.2.2.1 Variabel Independen
Menurut Sugiyono (2012:39) variable independen yaitu variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat). Variabel independen dalam penelitian ini adalah Leverage(X1) dan Financial Distress sebagai (X2).
1. Leverage
Menurut Ahmad (2013:77) menyatakan bahwa leverage merupakan alat rasio keuangan untuk melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau modal dari pihak luar. Rasio ini dapat digunakan untuk melihat seberapa besar aktiva perusahaan ataupun modal perusahaan yang menjamin hutang perusahaan. Dalam penelitian ini akan digunakan pengukuran leverage dengan model Debt to Assets Ratio (DAR)
DAR=
�� � ���� � � �
2. Financial Distress
Kesulitan keuangan menurut Darsono dan Ashari (2009:101) dapat diartikan sebagai ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajiban keuangannya pada saat jatuh tempo. Financial Distress sendiri digunakan model penghitungan Revised
(23)
40
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Altman Model dengan model 4 variabel. Pengukuran ini telah digunakan pada penelitian (Ramadhani dan Lukviarman, 2009) seiring dengan berjalannnya waktu dan penyesuaian terhadap berbagai jenis perusahaan, Altman kemudian merevisi modelnya supaya dapat diterapkan pada semua perusahaan, seperti manufaktur, non manufaktur, dan perusahaan penerbit obligasi di negara berkembang (emerging market). Pada model ini Altman mengeliminasi variabel X5 (total sales/aktiva). Sehingga pengukuran dapat digunakan pada perusahaan selain manufaktur. Dimana rumusnya yaitu:
Z’’=6,56X1+3,26X2 +6,72X3+ 1,05X4
Dengan digunakannya model ini dapat diprediksi perusahaan masuk dalam kondisi kesulitan ataupun sehat dalam segi keuangannya. Da diharapkan dengan adanya pengukuran dari model ini dapat membantu perusahaan dalam membuat kebijakan terkait kondisi keuangan perusahaan.
3.2.2.2 Variabel Dependen
Variabel Dependen menurut Sugiyono (2012:40) menyatakan bahwa variable dependen merupakan variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas. Dimana dalam peneltian ini variabel dependennya yaitu konservatisme akuntansi (Y). Suwardjono (2010:245) konservatisme akuntansi yaitu implikasi prinsip akuntansi yang mengakui biaya atau rugi yang memungkinkan akan terjadi tetapi tidak segera mengakui pendapatan atau laba yang akan datang walaupun kemungkinan besar. Konservatisme akuntansi dapat diukur menggnakan earning/accrual measures
(24)
41
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
NOA = Non Operating Accruals TA= Total Accruals
OA = Operating Accruals
Givoly dan Hayn (2002) telah menggunakan pengukuran konservatisme akuntansi dengan earnings/ accrual measure. Untuk memudahkan penulis dalam meneliti setiap variable, maka disajikan operasionalisasi variable pada table berikut:
Table 3.1 Operasional Variabel
Variabel Konsep Indikator Skala
Leverage (X1)
Leverage adalah penggunaan biaya tetap dalam usaha meningkatkan profitabilitas dengan investasi aktiva tetap seperti, tanah, gedung, pabrik, mesin dan peralatan lainnya
Ambarwati (2010;5)
Debt to Asset Ratio 1. Kewajiban 2. Total Asset
�� �
��
�� � � �
Rasio Financial Distress (X2)Financial Distress dapat
diartikan sebagai
ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajiban keuangannya pada saat jatuh tempo
Darsono dan Ashari
Z’’=6,56X1+3,26X2
+6,72X3+ 1,05X4
X1=Net Working Capital / Total Assets
X2=Retained Earnings / Total Assets
(25)
42
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
(2009:101) X3=EarningBefore
Interest and Tax / Total Assets X4=Market Value of
Equity / Book Value of Liability
Konservatis me Akuntansi
(Y)
konservatisme akuntansi yaitu Implikasi prinsip akuntansi yang mengakui biaya atau rugi yang memungkinkan akan terjadi tetapi tidak segera mengakui pendapatan atau laba yang akan datang walaupun kemungkinan besar. Soewardjono (2010;245) NOA= TA-OA Non Operating Accrual=Total Accrual-Operating Accrual Total Accrual =Net Income– Cash Flow from Operating
Operating Accrual= Δaccount receivable + Δinventory + Δprepaid expense + Δaccount payable –Δaccrued expense –Δtax payable
Rasio
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.3.1 Populasi Penelitian
Populasi menurut Sugiyono (2012:90) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentuyang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajaridan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian yang dijadikan populasinya yaitu Grup Bakrie yang telah listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari periode 2009-2013. Populasi menggunakan data dalam kurun waktu 5 tahun dikarenakan pada tahun 2014 diketahui tingkat hutang perusahaan sudah sangat tinggi dan terlebih pada tahun 2008 terjadi krisis
(26)
43
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
keuangan. Berdasarkan uraian diataslah penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar dampaknya krisis keuangan terhadap perusahaan dan bagaimana kinerja perusahaan hingga pada tahun 2014 jumlah hutang perusahaan sangat tinggi. Dimana daftar populasi tersebut sebagai berikut
Tabel 3.2
Daftar Perusahaan Grup Bakrie
No Kode Nama Perusahaan
1 BNBR PT Bakrie & Brothers Tbk. 2 BTEL PT Bakrie Telecom Tbk.
3 BUMI PT Bumi Resources Tbk
4 DEWA PT Darma Henwa Tbk.
5 ELTY PT Bakrieland Development Tbk. 6 ENRG PT Energi Mega Persada Tbk.
7 UNSP PT Bakrieland Sumatera Plantation Tbk. Sumber: idx.com (Tahun 2013)
3.2.3.2 Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:91) sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian ini juga menggunakan teknik Nonprobability Sampling, dimana menurut Sugiyono (2012:95) menyatakan bahwa nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatansama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilah menjadi sampling.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu sampling jenuh dimana menuruut Sugiyono (2012:97) adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakansebagai sampel. Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini sama dengan jumlah populasi, yaitu sebanyak 7 perusahaan Grup Bakrie yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).
(27)
44
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
3.2.4 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data 3.2.4.1 Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini data yang dipergunakan adalah jenis data kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012:14) data kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis.
Sedangkan untuk sumber data yang digunakan yaitu data sekunder. Dimana data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Dimana data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory 2013 dan website Bursa Efek Indonesia terlebih jenis data yang digunakan berupa time series untuk semua variabel yaitu leverage, financial distress sebagai variabel independen dan konservatisme akuntansi sebagai variabel dependen 3.2.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Studi Lapangan
Penelitian ini dilakukan dengan mendapatkan, mempelajari, dan menganalisa dokumen atau catatan-catatan perusahaan yang berhubungan dengan penelitian ini. Penulis mendapatkan beberapa komponen dari laporan keuangan berupa neraca, laba rugi, arus kas dan CALK dari situs Bursa Efek Indonesia dan ICMD 2013, selain itu penulis juga melakukan browsing terkait dengan data yang dibutuhkan.
2. Studi Kepustakaan
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengkaji dan mempelajari buku-buku, literatur, jurnal, penelitian terdahulu terkait variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Dengan studi kepustakaan ini diharapkan dapat memperoleh data-data pendukung yang digunakan sebagai referensi yang dapat mendukung data sekunder yang diperoleh dari objek.
(28)
45
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
3.2.4 Teknik Analisis Data Rancangan Pengujian Hipotesis
Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu menggunakan data panel (pool data). Dikarenakan pada penelitian ini menggunakan data jenis time seriesdan juga cross section. Agar lebih akurat dalam melakukan analisisnya, maka dari itu teknik analisis data panel digunakan. Menurut Gujarati (2003:637) menaytakan bahwa data panel yaitu gabungan dari data time series (antar waktu) dan data cross section (antar individu dan ruang). Alat pengolahan data yang digunakan yatu menggunakan software Microsoft Excel, SPSS 20 dan Eviews 7. 3.2.4.1 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini terbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, heteroskedastisitas, multikolineartas dan autokorelasi. Adapun masing-masing pengujian tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
3.2.4.1.1 Uji Normalitas Data
Menurut Sugiyono (2012:79) menyatakan bahwa sebelum peneliti menggunakan teknik statistk parametris, harus dilakukan uji normalitas terlebih dahulu, dengan tujuan untuk mengetahui data yang akan diteliti sudah berdistribusi normal atau belum. Jika data belum berdistribusi normal maka tidak bisa diterapkan pada statistik parametris.Sedangkan menurut Ghozali (2013:160) menyatakan bahwa uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam penelitian ini digunakan Kolmograf – Smirnov (K-S) untuk menghitung distribusi normal data. Jika nilai probabilitas signifikansinya lebih besar dari 0,05 (>0,05), maka data tersebut terdistribusi secara normal. Dan begitupun sebaliknya.
3.2.4.1.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mendeteksi apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika varian berbeda disebut heteroskedastisitas.
(29)
46
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Cara mendeteksinya adalah dengan menggunakan Uji Glejser pada software SPSS. Jika nilai signifikan setiap variable < 0.05 maka terjadi masalah heteroskedastisitas. Tetapi jika signifikansinya > 0.05 maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Selain itu juga untuk memprediksi Heteroskedastisitas dapat melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu x adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-standardized.
Jika polanya seperti titik-titik yang membentuk suatu polaa tertentu maka megindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Tapi jika tidak ada pola yang terbentuk ataupun titik-titiknya menyebar dibawah dan diatas angka 0 maka tidak terjadi heteroskedatisitas.
3.2.4.1.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2012). Autokorelasi muncul akibat observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain atau dapat dikatakan pada jenis data yang bersifat time series ditemukan masalah autokorelasi. Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Alat analisis yang digunakan adalah uji Durbin-Watson. Pengujian autokorelasi dapat dilakukan dengan membandingkan nilai statistik hitung Durbin Watson pada perhitungan regresi dengan statistik tabel Durbin Watson pada tabel. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3
Kriteria Nilai Durbin-Watson (DW) Statistic
Kurang dari 1,10 Ada Korelasi
1,10 – 1,54 Tanpa Kesimpulan 1,55 – 2,45 Tidak ada autokorelasi 2,46 – 2,90 Tanpa kesimpulan
(30)
47
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
3.2.4.1.4 Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali (2012:105) menyatakan bahwa uji mutikoliearitas digunakan untuk mengetahui korelasi antara variabel independennya. Model regresi yang baik dimana tidak terjadi korelasi antara variabel independennya. Pengujian Multikolnearitas dapat menggunakan nilai tolerance dan vaariance inflation factor (VIF). Jika nilai tolrance <0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 maka terdapat multikloniearitas yang tidak dapat ditoleransi dan variabel tersebut harus dikeluarkan dari model regresi agar hasil yang diperoleh tidak bias .
3.2.4.2 Uji Hipotesis
3.2.4.2.1 Uji Regresi Data Panel
Data panel merupakan gabungan antara data time series dan data cross section. Data panel juga biasa disebut data kelompok (pooled data), kombinasi berkala, data mikropanel dan lain-lain. Menurut Gujarati (2003) kelebihan data panel yaitu:
1. Data panel mampu menyediakan data yang lebh banyak, sehingga dapat memberikan informasi yang lebih lengkap. Sehingga diperoleh degree of freedom (df) yang lebih besar sehingga estimasi yang dihasilkan lebih baik.
2. Dengan menggabungkan informasi dari data time series dan cross section dapat mengatasi masalah yang timbul karena ada masalah penghilangan variabel.
3. Data panel mampu mengrangi kolinearitas antar variabel.
4. Data panel lebih baik dalam mendeteksi dan mengukur efek yang secara sederhana tidak mampu dilakukan oleh data time series murni dan cross section murni.
5. Dapat menguji da membangun model perilaku yang lebih kompleks. 6. Data panel dapat meminimalkan bias yang dihasilkan oleh agregat
individu, karena data yang diobservasi lebih banyak. Regresi data panel dapat dimodelkan sebagai berikut :
(31)
48
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Dimana:
α = Konstanta
β = Vektor berukuran P x 1 merupakan parameter hasil estimasi Xit = Observasi ke-it dari P variabel bebas
αi = efek individu yang berbeda-beda untuk setiap individu ke-i Eit = error regresi seperti halnya pada model regresi klasik.
Model persamaan diatas disebut one way modelatau model satu arah dikarenakan hanyaa mempertimbangkan efek individu (cross section). Jika memperimbangkan efek antar wwaktu (time series) model tersebut dapat dikatakan sebagai two way model atau model dua arah. Dimana modelnya yaitu
Dalam Rohmana (2010:241) bahwa dalam membahasteknik estimasi model regresi data panel terdapat 3 teknik, yaitu:
1. Common Effect Model
Model Common Effect merupakan model sederhana yaitu mengabungkan seluruh data time series dengan cross section, selanjutnya digunakan estimasi menggunakan OLS (Ordinary Least Square). Dimana dalam metode ini hanya menggabungkan data tanpa melihat perbedaan antar waktu dan individu. Dimana modelnya yaitu
Keterangan:
Yit = variabel dependen di waktu t untuk unit cross section i α = intersep
(32)
49
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
βj = parameter untuk variabel ke-j
� = variabel bebas j di waktu t untuk unitt cross section i
� = komponen error di waktu t untuk nit cross section i i = urutan perusahaan yang di observasi
t = Time series j = urutan variabel
2. Fixed Effect Model
Teknik model ini adalah teknik mengestimasi data panel menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan intersep. Pengertian fxed effect ini didasarkan adanya perbedaan intersept antara perusahaan, namun intersepnya sama antar waktu. Dalam model ini diizinkan terjadinya perbedaan nilai parameter yang berbeda-beda baik cross section maupun time series.
Keterangan:
yit = variabel dependen di waktu t untuk unit cross section i α = intersep yang berubah-berubah antar cross section βj = parameter untuk variabel ke-j
� = variabel bebas j di waktu t untuk unitt cross section i
� = komponen error di waktu t untuk nit cross section i Di = Dummy variabel
3. Random Effect Model
Random Effect Model digunakan untuk mengatasi kelemahan model efek tetap yang menggunakan dummy variable, sehingga model mengalami ketidakpastian. Penggunaan model ini dapat mengurangi
(33)
50
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
degree of freedomdan pada model ini menggunakan residual yang diduga memiliki hubungan time series dan cross section.
3.2.4.2.2 Metode Pemilihan Regresi Data Panel
Pada dasarnya dalam menentukan model yang akan digunakan untuk uji regresi data panel ada beberapa cara, salah satunya yaitu dengan menggunakan uji statistik F (Uji Chow) , digunakan untuk memilih antara metode Common Effenct atau model Fixed Effect. Kemudian menggunakan uji Haussman yang digunakan untuk memilih antara metode Fixed Effect atau Random Effect. Dalam pengujian ini mengunakan dengan Eviews. Dalam melakukan uji Chow data diregresikan dengan menggunaakan model Common Effect dan Fixed Effect. Dimana hipotesisnya yaitu
Ho : maka digunakan model common effect
Ha : maka digunakan fixed effect, dan akan melanjutkan pada uji Haussman untuk mencari ketepatan antara fixed dengan random effect
Pedoman yang digunakan dalam mengambil keputusan dalam uji ini yaitu sebagai berikut:
Ho diterima jika F ≥ 0,05, maka digunakan common effect
Ho ditolak jika F < 0,05, maka dilanjutkan dengan fixed effect, dan menggunakan uji Haussman untuk memilih yang lebih sesuai dengan kebutuhan antara fixed effect atau random effect
Kemudian dilakukan uji Haussman untuk mengetahui model yang digunakan selanjutnya dengan membuat hipotesis:
(34)
51
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Ha : Maka model Fixed effect
Pedoman yang digunakan dalam mengambil keputusan dalam uji ini yaitu sebagai berikut:
Ho ditolak jika Nilai Probability Chi-Square ≥ 0,05, dimana dapat menggunakan random effect
Ho diterima jika Nilai prbability Chi-Square < 0,05, dimana menggunakan fixed effect
3.2.4.2.3 Koefisien Determinasi
Uji R2 disebut juga koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel independen. Semakin besar nilai koefisien determinan, menunjukkan semakin besar pula pengaruh variabel tidak bebas terhadap variabel bebas. Jika nilai R² berkisar antara 0 – 1 secara sistematis 0 < R² < 1. Jika R mendekati 0 maka kontribusi seluruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas sangat rendah dan hubungan cenderung sangat lambat. Sebaliknya jika R² mendekati 1 maka kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat sangat tinggi dan hubungan cenderung sangat kuat.
3.2.4.3 Rancangan Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis menurut Suharyadi dan Purwanto (2008:82) adalah suatu prosedur yang didasarkan pada bukti sampel yang digunakan untuk menentukan apakah hipotesis merupakan suatu pernyataan yang wajar dan oleh karenanya tidak ditolak, atau hipotesis tersebut tidak wajar dan oleh karenanya itu harus ditolak. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
1. Hipotesis 1
H0: β = 0 Tidak ada pengaruh positifleverage terhadap konservatisme akuntansi
Ha: β ≠ 0 Ada pengaruh positif leverage terhadap konservatisme akuntansi
(35)
52
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
2. Hipotesis 2
H0: β = 0 Tidak ada pengaruh negatif financial distress terhadap konservatisme akuntansi
Ha: β≠ 0 Ada pengaruh negatiffinancial distress terhadap konservatisme akuntansi
(36)
82
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Penelitianinidilakukanuntukmengujipengaruhleverage danfinancial distressterhadapkonservatismeakuntansipadaperusahaanGrup Bakrie yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) padaperiode 2009 – 2013. Berikutkesimpulan yang dapatditarikdarihasilpenelitianini:
1. Tingkat
Leveragetidakberpengaruhpositifterhadapkonservatismeakuntansipadaperu sahaanGrup Bakrie. Hal inibertolakbelakangdenganteoriakuntansipositif. Denganditandaidengannilaikoefisien yang bernilai negative. Karenapadadasarnyakonservatismemerupakankebijakan yang bersifat non
diskresioneratauataskebijakanmanajemen yang
tidakberpengaruhataskegiatanoperasionalperusahaan,
sehinggakonservatismeakuntansiditerapkantidakmelihattinggirendahnyatin gkathutangperusahaan.
2. Tingkat Financial Distresstidakberpengaruh negative
terhadapkonservatismeakuntansi. Hal
inibertolakbelakandenganteoriakuntansipositif,
denganditandainilaikoefisien yang bernilaipositif. Semakinbesarpenurunankinerjakeuanganperusahaantidakakanberpengaruh secaralangsungterhadapkonservatismeakuntansikarenakonservatismemeru
pakankebijakan yang
diambilbukanberdasarkanhasiloperasionalperusahaan, tetapiataskebijakan manajemen.
5.2 Saran
Adapunsaran yang
terkandungdalampenelitianinisetelahpenelitimelakkanpenelitianterkaitdenganLeve rage dan Financial DistressterhadapKonservatismeAkuntansiyaitusebagaiberikut:
(37)
83
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
1. Subjekpenelitiansangatterbatas, hanyamemasukanperusahaangrupbakrie yang listing di BEI sajadanmengambil data sebanyak 5 tahunsehinggamengakibatkanuntukhasildaripenelitianinitidaktidak bias digeneralisasikan.Untukpenelitianberkutnyadiharapkanuntukmengambil data time series lebihdari 5 tahun agar dapatdigeneralisasikan.
2. Dalammengitungkonservatismeakuntansihanyamenggunakanproksiakrual
yang diterapkanolehGivolydanHayn (2002).
Untukpenelitianberikutnyadapatmenggunakanproksiaccrual
measureataupunaccrual stockyang digunakanoleh Watts (2003)
untukmengetahuikonservatismeakuntansiperusahaan.
3. Padapenelitianinihanyamenggunakan variable independenLeverage danFinancial Distresssehinggakoefisiendeterminasi yang didapathanyasebesar 2.7 atau 27% variable tersebutdapatmenjelaskan variable dependen. Dimanasebanya 73% diterangkanoleh variable lain. Padapenelitianselanjutnyadiharapkanmemperbanyakvariabelindependen yang diteliti, sepertidebt covenant, political cost, persistensilaba, ukuranperusahaandan lain-lain.
4. Untukmanajemenperusahaanadabaiknyauntukdapatmengenalidanmendete ksikondisikeuanganperusahaanlebihdini, agar
dapatmengambiltindakan-tindakan yang
(38)
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Ambarwati, S. D. A. 2010. Manajemen Keuangan Lanjutan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta
Belkaoui, A.R. 2007. Accounting Theory.5th Edition.Buku 2.EdisiTerjemahan. Jakarta: SalembaEmpat.
Darsono dan Ashari. 2009. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Edisi I : Yogyakarta. Penerbit ANDI
Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston. 2011. Dasar-Dasar Manajemen Kuangan. Jakarta : Salemba Empat.
Fahmi, I. 2014. Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal. Jakarta: Mitra Wacana Media
Fraser, L. M dan Ormistron, A. 2008. Memahami Laporan Keuangan, Edisi ke-7. Jakarta: PT Indeks
Ghozali, Imam. 2013. AplikasiAnalisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21 Update PLS Regresi, edisi 7. Semarang:
BadanPenerbitUniversitasDiponegoro
Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar. Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga Hanafi, M M., Halim A. 2009. Analisis Laporan Keuangan Edisi Keempat.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Heri. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara
Ikatan Akuntan Indonesia, 2009, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba Empat.
Kamaludin dan Rini Indriani. 2012. Manajemen Keuangan “Konsep Dasar dan
Penerapannya”. Bandung : Mandar Maju.
Kieso, D. E., Jerry J. W., and Terry D. W., 2009, Intermadiate Accounting, 13th ed., John Wileyand Sons, (Asia) Pte. Ltd.
Rohmana, Yana. 2010. Ekonometrika: Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: Laboratorium EKOP UPI
(39)
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Samryn, L.M. 2011. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Rajagrafindo
Sjahrial, Dermawan . 2014. Manajemen Keuangan Lanjutan, Edisi Revisi. Jakarta: Mitra Wacana Media
SofyanSyafriHarahap. 2007. TeoriAkuntansi. Jakarta: Raja GrafindoPersada Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Administrasi.Bandung:Alfabeta
Sugiyono. 2012b. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Ekonisia,Kampus Fakultas Ekonomi UII, Jakarta
Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan Teori Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Ekonosia.
Suwardjono. 2010. Teori Akuntansi. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.
Umi Narimawati. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Teori dan Aplikasi. Bandung: Agung Media
Watts, Ross L. Dan L.L. Zimmeman. 1986. Positive Accounting Theory. Englewood Cliffs. New Jersey: Prentice Halls. USA
Jurnal, Skripsi, Tesis
Ahmed, A.S., and Duellman, S., 2007. Accounting conservatism and boardof direct or characteristics: An empirical analysis, Journal of Accounting and Economics
FajriAlhayati. 2013. Pengaruh Tingkat Hutang (Leverage) dan Tingkat KesulitanKeuanganPerusahaan
TerhadapKonsevatismeAkuntansi.Skripsi.UniversitasNegeri Padang. Avramov, D. Chordia, T. Jostova, G. Philipov, A. 2012. Anomalies and Financial
Distress. SSRN 1-45
Bertomeu, J., Darrough, M., and Xue, W. 2013.Agency contract, earnings management,and conservatism. Working paper, CUNY-Baruch.
Biddle, G. C., Ma, M. L., &Song, F. M. 2011.Accounting Conservatisme and Bankruptcy Risk. SSRN, 1-49.
(40)
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Dewi, Ni Kd S. L. Suryanawa, I. K. 2014. Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Leverage, dan Financial Distress Terhadap Konservatisme Akuntansi. Jurnal Akuntansi. 7. 1. Universitas Udayana
Dwijayanti, S, P F. 2010. Penyebab, Dampak,dan Prediksi dari Financial Distress Serta Solusi Untuk Mengatasi Financial Distress.Jurnal Akuntansi Kontemporer. Vol.2. 2.191-205
Dyahayu A F. 2012.Analisis Faktor-Faktor yang
MempengaruhiPenerapanKonservatismedalamAkuntansi.Skripsi.Fakultas EkonomikadanBisnisUniversitasDiponegoro. Semarang.
Gao, P. 2013. A measurement approach to conservatism and earnings management. Journal of Accounting and Economics, 55(2-3).
Givoly, D., and C. Hayn. 2000. The ChangingTimeliness-Series Properties of Earnings, CashFlow And Accrual: Has Financial AccountingBecome More Conservative? Journal ofAccounting and Economics : 287-320.
Haniati, Sri dan Fitriany, 2010. “Pengaruh Konservatisme Terhadap Asimeti
Informasi Dengan Menggunakan Beberapa Model Pengukuran
Konservatisme”. Simposium Nasional Akuntansi XIII.Purwokerto
Kim. B. G., &Pevzner, M. 2010. Conditional Accounting Conservatism and Future Negative Surprise: An Empirical Investigation. Journal of Accounting and Public Policy, 29, 311-329.
Lo, Eko Widodo. 2005. Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan terhadap Konservatisme Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi VIII. 396 – 440
Nathania Pramudita. 2012. “Pengaruh Tingkat KesulitanKeuangandan Tingkat
HutangTerhadapKonservatismeAkuntansi”. JurnalIlmiah – Vol, 1, No. 2 Noviantara, Ni W danRatnadi, Ni M D. 2015.Pengaruh Financial Distress, Ukuran
Perusahaan, dan Leverage padaKonservatismeAkuntansi. E-JurnalAkuntansiUniversitasUdayana 11.3
Ruch, G. W. & Taylor, G. 2014. The Effects of Accounting Conservatism on Financial Statements and Financial StatementUsers: A Review of the Literature. SSRN. 1-28.
Seswanto, H. 2012. Pengaruh Konservatisme Terhadap Kualitas Laba Dengan Pendekatan Accounting Based dan Market Based. Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Suprihastini, danPusparini. 2007. “ Pengaruh Tingkat KesulitanKeuangandan
Tingkat Hutang Perusahaan
(41)
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta Periode 2001-2005”. JurnalRisetAkuntansiAksioma, Juni 2007, 80-92.
Trianingsih, I. 2010. Pengaruh Konservatisme Akuntansi terhadap Asimetri Informasi, Kualitas Laba dan Return Saham. Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Utami, Rena F. 2013. Pengaruh Risiko Litigasi dan Financial Distress Terhadap Konservatisme Akuntansi.Skripsi. Universitas Komputer
Watts, Ross L. 2003. Conservatism in Accounting Part I: Explanation and Implication. Working Paper. University of Rochestor. SSRN 1-27
Widyaningrum. 2008. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Leverage dan Risiko Litigasi terhadap Konservatisme Akuntansi. Skripsi. Undip.
Wulandari, F. 2012. Hubungan Simultan Antara Konservatisme Akuntansi dan Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur di BEI 2009-2010. Skripsi.Universitas Indonesia
Web
www.bareksa.com www.idx.com
www.indonesiamultimedia.com www.suara.com
(1)
82
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Penelitianinidilakukanuntukmengujipengaruhleverage danfinancial distressterhadapkonservatismeakuntansipadaperusahaanGrup Bakrie yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) padaperiode 2009 – 2013. Berikutkesimpulan yang dapatditarikdarihasilpenelitianini:
1. Tingkat
Leveragetidakberpengaruhpositifterhadapkonservatismeakuntansipadaperu sahaanGrup Bakrie. Hal inibertolakbelakangdenganteoriakuntansipositif. Denganditandaidengannilaikoefisien yang bernilai negative. Karenapadadasarnyakonservatismemerupakankebijakan yang bersifat non diskresioneratauataskebijakanmanajemen yang tidakberpengaruhataskegiatanoperasionalperusahaan,
sehinggakonservatismeakuntansiditerapkantidakmelihattinggirendahnyatin gkathutangperusahaan.
2. Tingkat Financial Distresstidakberpengaruh negative
terhadapkonservatismeakuntansi. Hal
inibertolakbelakandenganteoriakuntansipositif,
denganditandainilaikoefisien yang bernilaipositif. Semakinbesarpenurunankinerjakeuanganperusahaantidakakanberpengaruh secaralangsungterhadapkonservatismeakuntansikarenakonservatismemeru
pakankebijakan yang
diambilbukanberdasarkanhasiloperasionalperusahaan, tetapiataskebijakan manajemen.
5.2 Saran
Adapunsaran yang
terkandungdalampenelitianinisetelahpenelitimelakkanpenelitianterkaitdenganLeve rage dan Financial DistressterhadapKonservatismeAkuntansiyaitusebagaiberikut:
(2)
83
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
1. Subjekpenelitiansangatterbatas, hanyamemasukanperusahaangrupbakrie yang listing di BEI sajadanmengambil data sebanyak 5 tahunsehinggamengakibatkanuntukhasildaripenelitianinitidaktidak bias digeneralisasikan.Untukpenelitianberkutnyadiharapkanuntukmengambil data time series lebihdari 5 tahun agar dapatdigeneralisasikan.
2. Dalammengitungkonservatismeakuntansihanyamenggunakanproksiakrual yang diterapkanolehGivolydanHayn (2002). Untukpenelitianberikutnyadapatmenggunakanproksiaccrual
measureataupunaccrual stockyang digunakanoleh Watts (2003) untukmengetahuikonservatismeakuntansiperusahaan.
3. Padapenelitianinihanyamenggunakan variable independenLeverage danFinancial Distresssehinggakoefisiendeterminasi yang didapathanyasebesar 2.7 atau 27% variable tersebutdapatmenjelaskan variable dependen. Dimanasebanya 73% diterangkanoleh variable lain. Padapenelitianselanjutnyadiharapkanmemperbanyakvariabelindependen yang diteliti, sepertidebt covenant, political cost, persistensilaba, ukuranperusahaandan lain-lain.
4. Untukmanajemenperusahaanadabaiknyauntukdapatmengenalidanmendete ksikondisikeuanganperusahaanlebihdini, agar
dapatmengambiltindakan-tindakan yang
(3)
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Ambarwati, S. D. A. 2010. Manajemen Keuangan Lanjutan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta
Belkaoui, A.R. 2007. Accounting Theory.5th Edition.Buku 2.EdisiTerjemahan. Jakarta: SalembaEmpat.
Darsono dan Ashari. 2009. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Edisi I : Yogyakarta. Penerbit ANDI
Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston. 2011. Dasar-Dasar Manajemen Kuangan. Jakarta : Salemba Empat.
Fahmi, I. 2014. Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal. Jakarta: Mitra Wacana Media
Fraser, L. M dan Ormistron, A. 2008. Memahami Laporan Keuangan, Edisi ke-7. Jakarta: PT Indeks
Ghozali, Imam. 2013. AplikasiAnalisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi, edisi 7. Semarang: BadanPenerbitUniversitasDiponegoro
Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar. Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga Hanafi, M M., Halim A. 2009. Analisis Laporan Keuangan Edisi Keempat.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Heri. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara
Ikatan Akuntan Indonesia, 2009, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba Empat.
Kamaludin dan Rini Indriani. 2012. Manajemen Keuangan “Konsep Dasar dan
Penerapannya”. Bandung : Mandar Maju.
Kieso, D. E., Jerry J. W., and Terry D. W., 2009, Intermadiate Accounting, 13th ed., John Wileyand Sons, (Asia) Pte. Ltd.
Rohmana, Yana. 2010. Ekonometrika: Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: Laboratorium EKOP UPI
(4)
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Samryn, L.M. 2011. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Rajagrafindo
Sjahrial, Dermawan . 2014. Manajemen Keuangan Lanjutan, Edisi Revisi. Jakarta: Mitra Wacana Media
SofyanSyafriHarahap. 2007. TeoriAkuntansi. Jakarta: Raja GrafindoPersada Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Administrasi.Bandung:Alfabeta
Sugiyono. 2012b. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Ekonisia,Kampus Fakultas Ekonomi UII, Jakarta
Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan Teori Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Ekonosia.
Suwardjono. 2010. Teori Akuntansi. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.
Umi Narimawati. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Teori dan Aplikasi. Bandung: Agung Media
Watts, Ross L. Dan L.L. Zimmeman. 1986. Positive Accounting Theory. Englewood Cliffs. New Jersey: Prentice Halls. USA
Jurnal, Skripsi, Tesis
Ahmed, A.S., and Duellman, S., 2007. Accounting conservatism and boardof direct or characteristics: An empirical analysis, Journal of Accounting and Economics
FajriAlhayati. 2013. Pengaruh Tingkat Hutang (Leverage) dan Tingkat KesulitanKeuanganPerusahaan
TerhadapKonsevatismeAkuntansi.Skripsi.UniversitasNegeri Padang. Avramov, D. Chordia, T. Jostova, G. Philipov, A. 2012. Anomalies and Financial
Distress. SSRN 1-45
Bertomeu, J., Darrough, M., and Xue, W. 2013.Agency contract, earnings management,and conservatism. Working paper, CUNY-Baruch.
Biddle, G. C., Ma, M. L., &Song, F. M. 2011.Accounting Conservatisme and Bankruptcy Risk. SSRN, 1-49.
(5)
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Dewi, Ni Kd S. L. Suryanawa, I. K. 2014. Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Leverage, dan Financial Distress Terhadap Konservatisme Akuntansi. Jurnal Akuntansi. 7. 1. Universitas Udayana
Dwijayanti, S, P F. 2010. Penyebab, Dampak,dan Prediksi dari Financial Distress Serta Solusi Untuk Mengatasi Financial Distress.Jurnal Akuntansi Kontemporer. Vol.2. 2.191-205
Dyahayu A F. 2012.Analisis Faktor-Faktor yang MempengaruhiPenerapanKonservatismedalamAkuntansi.Skripsi.Fakultas EkonomikadanBisnisUniversitasDiponegoro. Semarang.
Gao, P. 2013. A measurement approach to conservatism and earnings management. Journal of Accounting and Economics, 55(2-3).
Givoly, D., and C. Hayn. 2000. The ChangingTimeliness-Series Properties of Earnings, CashFlow And Accrual: Has Financial AccountingBecome More Conservative? Journal ofAccounting and Economics : 287-320. Haniati, Sri dan Fitriany, 2010. “Pengaruh Konservatisme Terhadap Asimeti
Informasi Dengan Menggunakan Beberapa Model Pengukuran Konservatisme”. Simposium Nasional Akuntansi XIII.Purwokerto
Kim. B. G., &Pevzner, M. 2010. Conditional Accounting Conservatism and Future Negative Surprise: An Empirical Investigation. Journal of Accounting and Public Policy, 29, 311-329.
Lo, Eko Widodo. 2005. Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan terhadap Konservatisme Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi VIII. 396 – 440
Nathania Pramudita. 2012. “Pengaruh Tingkat KesulitanKeuangandan Tingkat HutangTerhadapKonservatismeAkuntansi”. JurnalIlmiah – Vol, 1, No. 2 Noviantara, Ni W danRatnadi, Ni M D. 2015.Pengaruh Financial Distress, Ukuran
Perusahaan, dan Leverage padaKonservatismeAkuntansi. E-JurnalAkuntansiUniversitasUdayana 11.3
Ruch, G. W. & Taylor, G. 2014. The Effects of Accounting Conservatism on Financial Statements and Financial StatementUsers: A Review of the Literature. SSRN. 1-28.
Seswanto, H. 2012. Pengaruh Konservatisme Terhadap Kualitas Laba Dengan Pendekatan Accounting Based dan Market Based. Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Suprihastini, danPusparini. 2007. “ Pengaruh Tingkat KesulitanKeuangandan
Tingkat Hutang Perusahaan
(6)
Muhammad Arish Munajat, 2015
PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta Periode 2001-2005”. JurnalRisetAkuntansiAksioma, Juni 2007, 80-92.
Trianingsih, I. 2010. Pengaruh Konservatisme Akuntansi terhadap Asimetri Informasi, Kualitas Laba dan Return Saham. Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Utami, Rena F. 2013. Pengaruh Risiko Litigasi dan Financial Distress Terhadap Konservatisme Akuntansi.Skripsi. Universitas Komputer
Watts, Ross L. 2003. Conservatism in Accounting Part I: Explanation and Implication. Working Paper. University of Rochestor. SSRN 1-27
Widyaningrum. 2008. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Leverage dan Risiko Litigasi terhadap Konservatisme Akuntansi. Skripsi. Undip.
Wulandari, F. 2012. Hubungan Simultan Antara Konservatisme Akuntansi dan Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur di BEI 2009-2010. Skripsi.Universitas Indonesia
Web
www.bareksa.com www.idx.com
www.indonesiamultimedia.com www.suara.com