ANALISIS SYAIR LAGU DALAM BUKU PEGANGAN SISWA KELAS I DAN KELAS IV KURIKULUM 2013.

(1)

ANALISIS SYAIR LAGU

DALAM BUKU PEGANGAN SISWA KELAS I DAN KELAS IV KURIKULUM 2013

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

YANA ANDRIANA NIM 1004151

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA

2014


(2)

ANALISIS SYAIR LAGU

DALAM BUKU PEGANGAN SISWA KELAS I DAN KELAS IV KURIKULUM 2013

Oleh Yana Andriana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Yana Andriana 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

ii

ANALISIS SYAIR LAGU

DALAM BUKU PEGANGAN SISWA KELAS I DAN KELAS IV KURIKULUM 2013

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mencari kesesuaian syair-syair lagu yang terdapat dalam buku pegangan siswa Kurikulum 2013 dengan tema yang ada dalam pembelajaran dan perkembangan bahasa anak usia Sekolah Dasar. Subjek penelitian ini adalah syair-syair lagu yang terdapat dalam buku pegangan siswa Kurikulum 2013. Latar belakang penelitian yaitu dari kebanyakan syair lagu yang terdapat dalam buku pegangan siswa Kurikulum 2013, hampir semuanya merupakan lagu lama dan dari penggubah lagu terdahulu. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mencari pola/karakterstik dari setiap syair lagu, sehingga pada akhirnya didapat pola atau karakteristik yang sama mengenai unsur intrinsik (amanat, diksi dan gaya bahasa) yang sesuai dengan perkembangan bahasa anak. Pola/karakteristik tersebut dapat dijadikan pedoman pembuatan syair-syair lagu oleh para guru/calon guru. Syair lagu merupakan bagian dari karya sastra, salah satu fungsi karya sastra selain menghibur yaitu merubah perilaku/sikap seseorang, hal tersebut sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 yang lebih menekankan pada aspek sikap. Hasil analisis data bahwa sebanyak 16 atau 76,2% judul syair lagu sesuai dengan tema, sedangkan untuk unsur intinsik syair lagu, terdapat 12 atau 57,1% syair lagu yang mengandung amanat nasihat dan 9 atau 42,9% syair lagu mengandung amanat anjuran, untuk pilihan kata/diksi sebanyak 18 atau 85,7% syair lagu menggunakan kata-kata sederhana serta untuk gaya bahasa terdapat 16 atau 76,2% syair lagu menggunakan gaya bahasa bermakna sebenarnya/denotatif. Hal tersebut sesuai dengan perkembangan bahasa anak dan karakteristik syair lagu anak. Sehingga hasil penelitian, didapat pola untuk pembuatan syair lagu yang sesuai dengan perkembangan bahasa anak usia Sekolah Dasar yaitu amanat yang terkandung harus berupa nasihat/ajakan tentang budi pekerti dan moral, menggunakan kata-kata yang sederhana dan tidak jauh dari dunia anak serta gaya bahasa yang terkandung dalam syair lagu harus menggunakan kata-kata bermakna sebenarnya atau denotatif.


(5)

iii

ANALYSIS SONG LYRIC IN

STUDENS BOOK’S CLASS I AND CLASS IV CURRICULUM 2013

Abstract

The purpose of this descriptive research is to find relation between the song lyric from text book which based on curriculum 2013 with the themes in the instruction and student’s language development. The subject is the songs lyric in the text books based on curriculum 2013. The background of this research based on majority of song lyric in the text book is arrangement from old songs. Then, this research try to find pattern or characteristics from each lyric, so we can get the some pattern or characteristics about intrinsic element (message, diction and language to style) which recognized with elementary student language development. This pattern or characteristic can be an orientation for making lyrics by teacher or teachers candidates. Lyric is one of literature art, that purpose baside to entertaint , also to charger one behavior, it related to curriculum 2013 that focused of attitude aspect. The result of data analysis that 16 or 76,2% according to the title of the theme song lyric, while for elements intinsic song lyric, there were 12 or 57.1 % message song lyric containing advice and 9 or 42,9% contains suggestive message. For diction, there are 18 or 85,7% lyric using simple word and language to style there are 16 or 76,2% using denotatif language to style. This is relited to elementary students language development and kid song lyric characteristic. So, the result of research we get the pattern for making the new lyric for kids song based on elemtary students language development, in which the message that must contain advice and suggestion, using simple words and live on kids world, alse the language to style have to use meaningfull word or denotatif language to style.


(6)

vi DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 7

A. Kurikulum 2013 ... 7

B. Hakikat Syair Lagu ... 17

C. Karakteristik Syair Lagu ... 18

D. Unsur Intrinsik Syair/Puisi ... 19

E. Prosedur Analisis Puisi ... 23

F. Analisis Unsur Intrinsik Syair Lagu ... 27

G. Perkembangan Bahasa Anak ... 29

H. Kerangka Pemikiran ... 37

I. Hipotesis ... 39

BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 40

A. Subjek Penelitian ... 40

B. Desain Penelitian ... 40

C. Metode Penelitian ... 42

D. Definisi Operasional ... 43

E. Instrumen Penelitian ... 45

F. Teknik Pengumpulan Data ... 45


(7)

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

A. Analisis Kesesuaian Judul Syair Lagu dengan Tema pada Buku Pegangan Siswa dalam Kurikulum 2013 ... 48

B. Analisis Kesesuaian Unsur Intrinsik Syair Lagu dengan Perkembangan Bahasa Anak Usia Sekolah Dasar ... 63

C. Pembahasan dan Hasil Analisis ... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 94

A. Kesimpulan ... 94

B. Saran ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 96

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 98 RIWAYAT HIDUP


(8)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Bahasa merupakan salah satu alat untuk berinteraksi antara satu orang dengan orang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan/ mengkomunikasikan maksud dan tujuannya. Penyampaian maksud yang berupa ide, informasi, gagasan ataupun berita ini dapat melalui bahasa verbal (lisan) maupun bahasa non verbal (tulisan). Mengingat pentingnya bahasa untuk dijadikan alat berkomunikasi, maka perlu pembelajaran bahasa yang baik untuk anak sedini mungkin, agar proses interaksi atau komunikasi anak dapat berjalan dengan lancar dimasa yang akan datang. Di lembaga pendidikan, pembelajaran Bahasa Indonesia dilaksanakan dari tingkat sekolah paling rendah sampai tingkat perguruan tinggi, karena Bahasa Indonesia merupakan Bahasa Nasional dan merupakan alat pemersatu yang digunakan untuk seluruh aktivitas dan kegiatan dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Pengajaran Bahasa Indonesia seyogianya telah dilaksanakan dengan optimal, hal ini terlihat dari pengajaran Bahasa Indonesia itu sendiri, yaitu telah diajarkan di semua jenjang pendidikan. Porsi dan kesulitan pembelajaran Bahasa Indonesia dari setiap jenjang pendidikan tidaklah sama, di TK/PAUD, pembelajaran bahasa hanya dibatasi dengan pengenalan bagaimana proses menulis dan berbicara saja, itupun tidak memaksakan anak untuk belajar bahasa seutuhnya. Pembelajaran bahasa dalam jenjang ini masih berupa pembelajaran sambil bermain. Di jenjang Sekolah Dasar pembelajaran bahasa sudah mulai rumit dan kompleks. Peserta didik harus sudah dapat berbicara, membaca, menyimak dan menulis dengan baik dan lancar. Begitupun dengan jenjang-jenjang berikutnya, pembelajaran bahasa akan semakin rumit dan kompleks. Jadi, yang membedakan pembelajaran bahasa di setiap jenjang pendidikan hanya porsi dan kompleksitasnya saja.


(9)

2

Di Sekolah Dasar, pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut antara satu keterampilan dengan keterampilan lainnya saling mempengaruhi. Hal ini sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh Alexander (1972) (dalam Cahyani & Hodijah, 2007, hlm. 137) yang mengatakan : ‘Tidak akan ada yang dapat dibicarakan sebelum itu didengar (disimak), tidak akan ada yang dapat dibaca sebelum itu dibicarakan, tidak akan ada yang dapat ditulis sebelum itu dibaca’. Jadi keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut mempunyai keterikatan yang erat, sehingga keberhasilan penguasaan keterampilan yang satu akan mempengaruhi keberhasilan penguasaan keterampilan lainnya.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran dari sekian mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar, mata pelajaran tersebut secara konsisten selalu ada dalam setiap Kurikulum. Mulai dari Kurikulum 1964 sampai Kurikulum terbaru yaitu Kurikulum 2013. Hal ini membuktikan bahwa betapa pentingnya mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam Kurikulum 2013 pembelajaran lebih bersifat terpadu, baik pembelajaran terpadu antar mata pelajaran, yaitu mengaitkan materi yang ada dalam mata pelajaran satu dengan materi dalam mata pelajaran lainnya dengan menggunakan tema yang sama, maupun pembelajaran terpadu intra mata pelajaran, yaitu mengaitkan kompetensi dasar dengan kompetensi dasar lainnya yang memiliki kesamaan dalam satu mata pelajaran. Selain bersifat terpadu, menurut Kemendiknas Kurikulum 2013 juga menggunakan pendekatan ilmiah atau sering disebut dengan scientific aproach . Dalam prosesnya, pembelajaran yang menggunakan pendekatan scientific atau ilmiahakan menyentuh tiga aspek yaitu pengetahuan (kognitif) sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor). Hal tersebut sesuai dengan Bloom 1965, (dalam Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, 2008, hlm. 53) menjelaskan bahwa ‘Bentuk perilaku sebagai tujuan diklasifikasikan ke dalam tiga domain, yaitu domain kognitif, afektif dan psikomotor’. Hasil akhir yang diharapkan, dari pembelajaran yang menggunakan pendekatan ilmiah secara berkesinambungan akan menghasilkan individu yang produktif, inovatif, kreatif dan afektif (sikap).


(10)

3

Sikap-sikap yang diharapkan memerlukan proses dalam pembentukannya, karena sikap merupakan perwujudan perilaku kognitif yang dilakukan secara terus-menerus. Salah satu bentuk pembentukan sikap dalam Kurikulum 2013 yang tampak pada pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu melalui kajian karya sastra/kesusastraan. Menurut Budiman (1987, hlm. 2) “Kesusastraan ialah karangan yang indah bahasanya dan baik isinya”. Kesusastraan berarti sebuah karangan seseorang yang menggunakan kata-kata indah dan isi dari karangan harus mengandung kebaikan. Salah satu jenis karya sastra yang harus dikenal peserta didik adalah puisi, puisi merupakan ekpresi jiwa seseorang yang diungkapkan dengan kata-kata indah dan mengandung makna. Terdapat banyak bentuk puisi yang harus dikenal peserta didik, salah satunya adalah syair. Syair merupakan karya sastra/puisi yang dapat dinyanyikan.

Syair lagu dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBdP) merupakan salah satu konsep atau alat yang dapat membentuk sikap seorang individu. Melalui penelaahan syair lagu seseorang dapat dengan mudah dan cepat terdorong untuk melakukan sesuatu. Contohnya, sebuah kesebelasan sepak bola akan lebih termotivasi, jika para penontonnya bernyanyi untuk mendukung para pemain yang sedang bertanding. Begitupun dengan para tentara yang sedang berperang, akan terlecut semangatnya ketika mendengarkan sebuah lagu semangat. Jadi antara karya sastra dan seni keduanya mempunyai kedudukan yang sama, yaitu dapat merubah atau mentransformasi nilai, pola, perilaku setiap inidividu. Hal ini selaras dengan apa yang diutarakan oleh Budiman (1987, hlm. 3) bahwa “Fungsi sastra harus menyenangkan dan berguna. Menyenangkan maksudnya, harus mampu menghibur pembaca. Sedangkan berguna maksudnya harus mengandung nilai-nilai pendidikan.”

Pembelajaran sastra dan seni tidak akan berfungsi dengan optimal, jika proses pengemasan pembelajaran tersebut kurang tepat bagi peserta didik. Maka harus ada kerja sama antar semua pihak, guna tujuan pembelajaran dapat tercapai dan muaranya membentuk sikap produktif, kreatif, inovatif dan afektif dalam diri setiap peserta didik. Sikap produktif, kreatif, inovatif dan afektif tidak akan terwujud, jika tidak didukung oleh sumber belajar yang memadai. Buku siswa


(11)

4

dalam Kurikulum 2013, berisi materi-materi, contoh-contoh, dan kegiatan-kegiatan yang mendukung materi. Segala aspek yang terdapat dalam buku siswa, semuanya mendukung ke arah terwujudnya sikap-sikap di atas.

Berdasarkan hasil kajian terhadap buku siswa dalam Kurikulum 2013, terdapat lagu-lagu yang dijadikan bahan ajar, diantaranya dalam tema indahnya kebersamaan, yaitu lagu Aku Anak Indonesia dan dalam tema kegemaranku, yaitu lagu Naik-naik Ke Puncak Gunung. Lagu-lagu tersebut, diciptakan oleh beberapa penggubah lagu berbeda. Hal ini menjadi daya tarik peneliti untuk menganalisis unsur intrinsik syair lagu yang digunakan dalam buku siswa pada Kurikulum 2013. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat ditemukan sebuah pola/kriteria yang sama mengenai unsur intrinsik (tema, amanat dan diksi) dari lagu-lagu tersebut. Pola/kriteria yang dihasilkan dapat digunakan oleh para guru ataupun calon guru dalam membuat bahan ajar, berupa lagu yang sesuai dengan Kurikulum 2013 yang menekankan pada aspek sikap. Unsur intrinsik yang terkandung dalam syair lagu dianalisis kesesuaiannya dengan perkembangan bahasa anak usia Sekolah Dasar. Hal tersebut dikarenakan, dewasa ini para pembuat/pencipta karya seni kurang begitu memperhatikan aspek-aspek penting yang harus ada dalam pembuatan karya seni khususnya syair lagu. Di samping keindahan, dalam karya seni juga harus terdapat unsur pendidikan, hal tersebut sesuai dengan pendapat Ilyas (Kompas, Minggu 12 April 2009) (dalam Cahyadi, 2011, hlm. 73) menjelaskan kedudukan seni, bahwa ‘Seni sebagai dasar pengalaman, yaitu penanaman nilai-nilai yang bersifat universal dan kekal, sehingga akan terus menjadi salah satu sumber dalam pencarian kebenaran sepanjang hayat’. Maka dari itu, para penggubah lagu tentunya harus memperhatikan aspek-aspek yang terkandung dalam karyanya. Karena yang menikmati hasil karya mereka bukan kalangan tertentu saja, melainkan semua kalangan. Selain itu, syair-syair lagu yang terdapat dalam buku siswa perlu dilihat kesesuaiannya dengan tema-tema yang ada pada pembelajaran dalam Kurikulum 2013.


(12)

5

Alasan lain analisis kesesuaian unsur intrinsik syair lagu dengan perkembangan anak yaitu, terkait dengan pendidikan sekarang yang sifatnya lebih desentralisasi, dalam artian Kurikulum bukan hanya sebagai pedoman dasar untuk melakukan pendidikan tetapi pada prakteknya, gurulah yang paling berperan penting dalam terwujudnya tujuan pendidikan. Guru harus memiliki daya kreativitas, dan inovasi tinggi dalam upaya mewujudkan pembelajaran yang berkualitas. Pemilihan media, bahan ajar, buku sumber dan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh guru, hendaknya memperhatikan perkembangan anak baik dari segi bahasa maupun usia anak. Pada umumnya guru dalam memilih media/bahan ajar dan sumber belajar untuk pembelajaran hanya memperhatikan aspek kemudahan semata. Berdasarkan paparan di atas, peneliti meneliti dengan cara menganalisis unsur intrinsik syair lagu dalam Kurikulum 2013 terkait dengan kesesuaian perkembangan bahasa anak. Untuk itu peneliti menentukan judul: “Analisis Syair Lagu dalam Buku Pegangan Siswa Kelas I dan Kelas IV Kurikulum 2013”.

B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Syair-syair lagu yang terdapat dalam buku pegangan siswa Kurikulum 2013 kelas I dan kelas IV merupakan fokus penelitian ini, maka dari itu peneliti bermaksud menganalisis unsur intrinsik syair lagu dengan perkembangan bahasa anak usia SD dan melihat kesesuaian judul syair lagu dengan tema yang ada pada pembelajaran Kurikulum 2013.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah penelitiannya yaitu :

1. Bagaimana kesesuaian judul syair-syair lagu yang dijadikan bahan ajar dengan tema-tema yang terdapat dalam buku pegangan siswa Kurikulum 2013?

2. Bagaimana kesesuaian unsur intrinsik syair-syair lagu dalam buku pegangan siswa Kurikulum 2013 dengan perkembangan bahasa anak usia Sekolah Dasar?


(13)

6

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian dan rumusan masalah, sehingga muncul tujuan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Mendeskripsikan hasil analisis (kesesuaian judul syair lagu dengan tema dalam buku pegangan siswa Kurikulum 2013).

2. Mendeskripsikan kesesuaian unsur intrinsik syair-syair lagu dalam buku pegangan siswa Kurikulum 2013 dengan perkembangan bahasa anak usia Sekolah Dasar.

D. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini dilakukan, akan didapat beberapa manfaat. Manfaat tersebut khususnya bagi penulis, dan umumya bagi pembaca.

Manfaat yang akan didapat setelah melakukan penelitian ini antara lain: 1. Memperoleh pola/kriteria yang sama terkait unsur intrinsik syair-syair lagu dari

beberapa penggubah lagu yang berbeda, kemudian pola/kriteria tersebut dapat digunakan sebagai bahan acuan guru untuk mengembangkan kreatifitas dalam pembuatan bahan ajar berupa lagu yang sesuai dengan Kurikulum 2013 dan tahapan perkembangan bahasa anak usia Sekolah Dasar.

2. Mengetahui perbedaan unsur intrinsik syair-syair lagu dari segi diksi, gaya bahasa dan pesan yang terkandung dari syair-syair lagu dalam buku pegangan siswa Kurikulum 2013.

3. Mengetahui kesesuaian unsur intrinsik syair-syair lagu dalam buku pegangan siswa Kurikulum 2013 dengan perkembangan bahasa anak usia Sekolah Dasar. 4. Mengetahui kesesuaian judul syair-syair lagu dengan tema-tema dalam

Kurikulum 2013.

5. Menambah wawasan terkait unsur intrinsik syair-syair lagu dalam buku pegangan siswa Kurikulum 2013.


(14)

40 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mencari kesesuaian syair lagu dengan tema-tema yang terdapat dalam buku pegangan siswa Kurikulum 2013 dan mencari kesesuaian unsur intrinsik yang terkandung dalam syair-syair lagu tahap perkembangan anak usia Sekolah Dasar, adapun syair lagu yang diambil yaitu syair-syair lagu dari kelas I dan kelas IV. Hal tersebut karena Kurikulum 2013 merupakan Kurikulum terbaru yang akan diterapkan untuk menggantikan Kurikulum sebelumnya, adapun proses penerapannya dilakukan dengan cara bertahap yaitu pada kelas I dan kelas IV terlebih dahulu, selanjutnya kelas II dan kelas V sampai semua jenjang kelas.

Maka dengan hal tersebut subjek penelitian ini adalah syair-syair lagu yang digunakan sebagai bahan ajar dalam buku pegangan siswa Kurikulum 2013 kelas I dan kelas IV.

B. Desain Penelitian

Menentukan masalah merupakan langkah awal peneliti dalam penelitian ini. Masalah dalam penelitian ini didapat ketika peneliti mencoba menganalisis buku pegangan siswa dalam Kurikulum 2013, Setelah dianalisis dalam buku tersebut terdapat banyak syair lagu dari beberapa penggubah lagu berbeda. Hal tersebut menjadi daya tarik peneliti, tentunya setiap penggubah lagu memiliki ciri khas dan karakteristik masing-masing yang terkandung dalam syair yang digubahnya. Tetapi dalam buku pegangan siswa semua syair-syair tersebut dijadikan bahan ajar, inilah yang menjadi bahan peneliti untuk mencari karakteristik apa yang membuat syair-syair lagu dari penggubah yang berbeda tersebut dijadikan bahan ajar dalam buku yang sama. Selain dari itu, yang melatarbelakangi peneliti meneliti syair-syair lagu yang terdapat dalam buku siswa, juga karena dewasa ini para penggubah lagu dalam membuat karyanya hanya mementingkan aspek komersil semata, tidak memperhatikan unsur-unsur yang harus ada dalam sebuah karya sastra. Setelah masalah ditentukan, kemudian peneliti merumuskan masalah


(15)

41

penelitian dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan dari hal-hal yang melatarbelakangi masalah tersebut, pertanyaan-pertanyaan itulah yang nantinya akan dijawab dengan melakukan penelitian. Pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan itu, kemudian dijawab sementara melalui hipotesis yang dibuat. Hipotesis tersebut perlu diuji kebenarannya melalui penelitian yang akan dilakukan.

Hipotesis tersebut tentunya dapat terjawab setelah data-data dianalisis, kemudian dideskripsikan ke dalam bentuk kata-kata yang menjelaskan analisis data tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik pengolahan data analisis deskirptif. Menurut Moleong (2007, hlm. 11) bahwa deskriptif yaitu peneliti menganalisis data yang sangat kaya tersebut dan sejauh mungkin dalam bentuk aslinya”. Dalam artian peneliti memaparkan sejelas-jelasnya apa yang diperoleh dari data, bentuk pemaparan tersebut harus sesuai dengan aslinya, tidak dibuat-buat atau bahkan dimanipulasi.

Untuk lebih jelas, desain penelitian ini dapat dilihat pada bagan alur penelitian berikut:

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Studi Pendahuluan Merumuskan

Masalah

Hipotesis Menentukan

Pendekatan Menentukan Sumber Data

Pengumpulan Data

Studi Literatur Observasi

Analisis Data

Mendeskripsikan Hasil Analisis Menarik Kesimpulan Memilih Masalah


(16)

42

C. Metode Penelitian

Metode adalah langkah-langkah yang digunakan untuk mencapai sebuah tujuan yang ingin dicapai. Hal tersebut sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Sugiyono ( 2012, hlm. 2) bahwa “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Cara ilmiah tersebut menurut Sugiyono yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Berdasarkan cara pengolahan data, penelitian terbagi menjadi 2, yaitu :

1. Penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan teknik statistik dalam mengolah datanya untuk melakukan uji hipotesis.

2. Penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang diolah menggunakan teknik kualitatif.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Moleong (2007, hlm. 6) menjelaskan pengertian kualitatif, yaitu:

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Dari pendapat di atas didapat pengertian tentang penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan memahami suatu fenomena secara mendalam dan menyeluruh serta memaparkan hasil temuan tersebut dengan bahasa, kata-kata guna hasil penelitian dapat dipahami oleh semua orang.

Sedangkan deskriptif adalah sebuah studi yang memaparkan, menjelaskan temuan dari subjek penelitian yang sedang diteliti. Sakaran (2011, hlm. 158) menjelaskan bahwa : “Studi deskriptif (descriftion study) dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi”. Penjelasan dan pemaparan hasil penelitian diungkapkan dalam bentuk kata-kata sehingga dapat dipahami.

Jadi penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang menyeluruh dan mendalam terhadap suatu fenomena, kemudian hasil penelitian tersebut dipaparkan dan dijelaskan dalam bentuk kata-kata yang mudah dimengerti.


(17)

43

Teknik dalam penelitian ini meliputi studi literature. Subjek penelitian ini adalah syair-syair lagu dalam buku pegangan siswa Kurikulum 2013. Jadi penelitian ini adalah penelitian secara mendalam dan menyeluruh terhadap syair-syair lagu yang digunakan sebagai bahan ajar dalam Kurikulum 2013, terkait kesesuaian judul syair lagu dengan tema-tema yang terdapat dalam buku pegangan siswa Kurikulum 2013 dan kandungan unsur intrinsik syair lagu dengan tahap perkembangan bahasa anak usia Sekolah Dasar, kemudian hasil penelitiannya dideskripsikan kedalam bentuk kata-kata yang mudah dipahami.

D. Definisi Operasional

Subjek penelitian yang dijadikan masalah dalam penelitian ini di jelaskan dan dipaparkan dalam definisi operasional.

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini meliputi: 1. Syair Lagu

Menurut Widjojoko dan Hidayat (2009, hlm. 51) menjelaskan bahwa “Syair adalah puisi lama yang mempunyai empat baris dalam satu bait. Tiap baris terdiri atas empat kata dengan delapan sampai dua belas suku kata. Bersajak a a a a. tidak terdiri dari sampiran dan isi….” Selain itu syair lagu juga merupakan puisi lama yang dapat dinyanyikan.

2. Puisi Anak

Puisi anak merupakan puisi yang karakteristik unsur-unsurnya menggambarkan kehidupan seorang anak. Kata-katanya masih menggunakan kata sederhana, pesan yang terkandung dalam puisinya pun masih tersurat jelas, dan belum adanya pengunaan kata-kata kiasan. Subjek dari penelitian ini adalah syair-syair lagu yang terdapat dalam buku peganga siswa Kurikulum 2013, subjek penelitian tersebut merupakan sebuah syair lagu anak, karena segala karaktersitik dari syair-syair lagu tersebut masih banyak menggambarkan kehidupan seorang anak.

3. Kurikulum 2013

Kurikulm 2013 merupakan Kurikulum terbaru yang sedang dipakai dalam sistem pendidikan di Indonesia. Berbeda dari Kurikulum sebelumnya, Kurikulum 2013 lebih menekankan pada aspek afektif. Sikap-sikap dalam Kurikulum 2013


(18)

44

didapat setelah seorang siswa menguasai dua aspek sebelumnya yaitu aspek kognitif dan psikomotor. Pengetahuan siswa dan keterampilan siswa akan dimunculkan dalam sikap yang ditonjolkannya. Sikap-sikap tersebut didapat dari pembelajaran yang mengharuskan siswa berperan aktif dalam pembelajaran, yaitu pembelajaran autentik atau pembelajaran ilmiah. Peran Kurikulum 2013 dalam penelitian ini yaitu sebagai tolak ukur apakah syair-syair lagu yang terdapat dalam sumber belajar siswa sudah dapat dikatakan layak atau belum dengan Kurikulum sehingga syair-syair tersebut mampu menjembatani siswa atau dapat dikatakan dengan syair-syair tersebut apakah siswa mampu mencapai tujuan yang diharapkan dalam Kurikulum 2013. Adapun syair lagu yang digunakan pada penelitian ini yaitu syair lagu kelas I dan Kelas IV pada buku siswa Kurikulum 2013, hal tersebut dikarenakan dalam penerapan Kurikulum 2013, dilakukan dengan cara bertahap mulai dari kelas I dan kelas IV, selanjutnya kelas II dan kelas V sampai semua jenjang sudah diterapkan Kurikulum 2013.

a. Kompetensi Inti

Kompetensi inti adalah kemampuan utama yang harus dimiliki peserta didik yang merupakan hasil perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan.

b. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar merupakan kemempuan dasar yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu.

c. Tema-tema dalam Buku Siswa Kelas I dan Kelas IV

Pada buku pegangan siswa Kurikulum 2013 kelas I terdapat empat tema, yang setiap tema tersebut dibagi menjadi beberapa subtema yang berkaitan. Adapun tema-tema tersebut yaitu: diriku, kegemaranku, kegiatanku dan keluargaku. Sedangkan tema-tema yang terdapat di kelas IV yaitu: indahnya kebersamaan, selalu hemat energi, peduli terhadap makhluk hidup dan berbagai pekerjaan.

4. Unsur Intrinsik

Unsur-unsur intrinsik syair lagu merupakan komponen-komponen yang membangun syair lagu sehingga sebuah syair lagu menjadi indah. Komponen-komponen dalam syair lagu tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Adapun


(19)

45

dalam penelitian ini unsur intrinsik dalam sebuah syair lagu tersebut dianalisis sehingga mendapatkan penjelasan jelas tentang isi sebuah puisi.

5. Perkembangan Bahasa Anak

Perkembangan bahasa anak merupakan tahapan kemampuan anak dalam segi bahasa, baik itu bahasa verbal maupun bahasa non verbal. Kemampuan berbahasa seorang anak dapat dikatakan masih bersifat sederhana, hal itu terlihat dari apa yang diucapkan dan dituliskannya. Kecenderungan kosakata yang digunakannya masih sekitar dunia mereka sendiri, seperti keluarga, ibu, teman, bermain dan lain sebagainya. Bahasa merupakan komponen yang penting dalam diri seorang anak, melalui bahasalah kita bisa melihat keperibadian seseorang. Dalam penelitian ini perkembangan bahasa anak merupakan tolok ukur kesesuaian syair-syair tersebut layak digunakan atau tidaknya menjadi bahan ajar dalam Kurikulum 2013.

E. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat yang digunakan untuk menganalisis data dan mengumpulkan data, yaitu berupa kajian literatur atau kajian pustaka yang terkait dengan tujuan penelitian. Seperti halnya unsur-unsur intrinsik syair lagu anak, hakikat syair lagu anak, tahapan-tahapan perkembangan bahasa anak dan komponen-komponen yang terkandung dalam Kurikulum 2013.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Studi Literatur

Kajian pustaka dalam penelitian ini meliputi kegiatan membaca, menelaah, mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian ini. Adapun tujuan studi literatur ini yaitu sebagai pedoman untuk menganalisis masalah penelitian dan mendeskripsikan hasil data yang diperoleh.

G. Teknik Analisis Data

Langkah selanjutnya setelah proses pengumpulan data yaitu teknik pengolahan/analisis data, teknik dimana data-data yang dihasilkan dari hasil pengumpulan data diolah dan diproses, sehingga data-data dapat dipahami dan


(20)

46

dimengerti.

Langkah analisis data dalam penelitian ini adalah:

1. Menganalisis kesesuaian judul syair lagu dengan tema-tema dalam buku pegangan siswa Kurikulum 2013.

2. Menganalisis kata-kata yang digunakan dalam puisi atau syair lagu, serta keterkaitannya antar kata, larik dan bait. Melihat dan mengkaji gaya bahasa dan makna/pesan yang terkandung dalam syair lagu sesuai dengan prosedur analisis karya sastra kemudian dilihat kesesuaiannya dengan tahap perkembangan bahasa anak usia SD.

3. Membahas dan menjabarkan/menjelaskan/mendeskripsikan hasil analisis data lewat kata-kata dan tabel. Kemudian membuat kesimpulan dari hasil analisis data yang telah dilakukan.

Adapun patokan untuk menganalisis syair-syair lagu tersebut perlu adanya sebuah skala kesesuaian.

a) Kriteria kesesuaian judul syair lagu dengan tema dan subtema:

Sesuai : jika kosakata dalam judul syair berhubungan dengan tema dan subtema

Tidak sesuai : jika kosakata dalam judul syair lagu tidak berhubungan dengan tema dan subtema

Persentase kesesuaian judul syair lagu dengan tema dan subtema dilihat dari semua syair lagu yang ada.

Sesuai jika > 50% dari jumlah keseluruhan syair lagu. Tidak sesuai < 50% dari jumlah keseluruhan syair lagu.

b) Kriteria kesesuaian unsur intrinsik syair lagu dengan tahap perkembangan bahasa anak usia SD :

1) Amanat • Anjuran • Larangan • Himbauan • Nasihat


(21)

47

Persentase kesesuaian unsur intrinsik syair lagu dengan perkembangan bahasa anak usia SD dilihat dari semua syair lagu yang ada.

• Anjuran, larangan, himbauan, nasihat > 50% dari jumlah keseluruhan syair lagu.

2) Diksi • Sederhana • Kompleks

Persentase kesesuaian unsur intrinsik syair lagu dengan perkembangan bahasa anak usia SD dilihat dari semua syair lagu yang ada.

Anjuran, larangan, himbauan, nasihat > 50% dari jumlah keseluruhan syair lagu. 3) Gaya Bahasa

• Denotatif • Konotatif

Persentase kesesuaian unsur intrinsik syair lagu dengan perkembangan bahasa anak usia SD dilihat dari semua syair lagu yang ada.


(22)

94 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka pada bab ini peneliti akan mengutarakan kesimpulan terkait penelitian terhadap “Analisis Syair Lagu dalam Buku Pegangan Siswa Kelas I dan Kelas IV Kurikulum 2013”. Kesimpulan dari penelitian ini, bahwa:

1. Kesesuaian judul syair lagu dengan tema dalam kurikulum 2013, bahwa sebagian besar syair lagu terdapat keterkaitan dengan tema dalam pembelajaran, hal tersebut dapat terlihat dari 21 syair lagu yang tersebar ke dalam 8 tema dan 31 subtema serta dua kelas yaitu kelas I dan IV, sebagian besar terdapat kesesuaian. Adapun rinciannya, kesesuaian Syair dengan tema yaitu mendapat persentase 76,2% yang artinya sesuai.

2. Unsur Intrinsik Syair Lagu dengan Perkembangan Bahasa Anak SD a. Amanat

Pesan/amanat yang terkandung pada syair lagu sebagian besar bersifat nasihat dan ajakan. Adapun rinciannya, 57,14% syair lagu mengandung amanat nasihat dan 42,85% syair lagu mengandung amanat ajakan, hal tersebut sesuai dengan karakteristik syair lagu anak dan perkembangan bahasa anak SD.

b. Diksi

Pilihan kata yang digunakan dalam syair lagu secara keseluruhan, yaitu terdapat 85,71% syair lagu menggunakan kata-kata sederhana dan 14,28% syair lagu menggunakan kata kompleks. Dengan demikian karena syair lagu yang menggunakan kata sederhana melebihi 50% maka dapat dikatakan seluruh syair lagu menggunakan kata sederhana sesuai dengan karakteristik perkembangan bahasa anak.


(23)

95

c. Gaya Bahasa

Gaya bahasa pada syair lagu sebagian besar menggunakan kata-kata bermakna sebenarnya/denotatif yaitu sebesar 76,19% dan menggunakan kata-kata kiasan/konotatif sebesar 23,80%. Dengan demikian karena syair lagu yang menggunakan gaya bahasa denotatif melebihi 50% maka dapat dikatakan bahwa syair-syair lagu yang terdapat buku siswa Kurikulum 2013 menggunakan gaya bahasa denotatif/kata bermakna sebenarnya. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik syair lagu anak dan perkembangan bahasa anak usia SD.

Sehingga karakteristik syair lagu yang sesuai dengan tahap perkembangan anak yaitu:

1. Mengandung amanat nasihat tentang moral dan budi pekerti. 2. Menggunakan kata-kata yang sederhana (kata konkret)

3. Mengandung gaya bahasa dengan makna sebenarnya (denotatif) B. Saran

Berdasarkan pertimbangan hasil penelitian terhadap syair lagu-syair lagu yang terdapat pada buku siswa Kurikulum 2013, peneliti menyarankan hasil penelitian ini kepada:

1. Pendidik/Calon Pendidik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran terkait pola-pola/karakteristik syair lagu yang sesuai dengan karakteristik anak dan tahap perkembangan bahasa anak usia Sekolah Dasar, pola-pola/karakteristik tersebut dapat dijadikan acuan/patokan guna pembuatan karya sastra khususnya syair lagu yang sesuai dengan perkembangan bahasa anak usia Sekolah Dasar.


(24)

96

DAFTAR PUSTAKA

Budiman, Sumiati.(1987). Sari Sastra Indonesia. Surakarta: PT Intan Pariwara Cahyadi, O. (2011). Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Seni Terpadu

untuk Anak Jalanan di Kota Bogor. Jurnal Seni Artistika FBS-UNJ, 1(1), hlm. 70 – 82.

Cahyani & Hodijah. (2007). Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD. Bandung: UPI Press

Daemo. (2012). Pengertian Lirik Lagu. [Online] Tersedia di:http://daemoo.blogspot.com/2012/01/pengertian-lirik-lagu.html.

Diakses 17 Desember 2013.

Gandana, Gilar. (2012). Unsur Intrinsik Puisi Anak Tentang Ibu. (Skripsi). Sarjana pada FIP Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Hartati, dkk. (2006). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Bandung: UPI Press

Indihadi, Dian dkk. (2010). Pembinaan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua. Bandung: UPI Press

Jatnika, W. (2011). Pengaruh Teknik Analisis Unsur Intrinsik Puisi terhadap Kemampuan Siswa dalam Memahami Isi Puisi di Kelas V SD Negeri Siluman 2. (Skripsi). Sarjana pada FIP Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2012). Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak. Jakarta: BNSP

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Materi Kurikulum 2013. Jakarta: BNSP

Kusuma, Cahaya. (2013). Analisis Komponen-komponen Pengembangan Kurikulum 2013 pada Baha Uji Publik Kurikulum 2013. Jurnal, Fakultas MIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung

Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif (Ed. Rev.). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Oce, S. (2012: 2). Amanat dan Makna Kata dalam Puisi. [Online] Tersedia

di:http://trazo212.wordpress.com/materi-ajar/materi-bhs-indonesia/amanat-dan-makana-kata-dalam-puisi/. Diakses 29 Desember 2013.


(25)

97

Pradopo, R. D. (2010). Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Rokhmansyah, A. (2010). Analisis Karya Sastra Anak: Prosa, Puisi, dan Drama

Anak. [Online] Tersedia

di:http://phianzsotoy.blogspot.com/2010/01/analisis-karya-sastra-anak-prosa-puisi.html. Diakses 09 November 2013.

Rusdiono, I. (2011). Teori Puisi. [Online] Tersedia di: http://ivanrusdiono.blogspot.com/2011_12_01_archive.html. Diakses 09 November 2013.

Sakaran, Uma. (2011). Reseach Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat Sugiyono,. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta

Sukirman Dadang

,

Jumhana Nana. (2006) . Perencanaan Pembelajaran. Bandung UPI PRESS

Sumantri dan Syaodih. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Universitas Terbuka

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran.2008.“Kurikulum dan Pembelajaran”. Bandung. UPI Press

Waluyo, H. J. (1995). Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.

Widjojoko dan Hidayat. (2009). Teori dan Sejarah Sastra. Bandung : UPI Press

Zaimar, O. K. S. (2002). “Majas dan Pembentukannya”. Makara, Sosial Humaniora. 6, (2), 45-57.


(1)

dimengerti.

Langkah analisis data dalam penelitian ini adalah:

1. Menganalisis kesesuaian judul syair lagu dengan tema-tema dalam buku pegangan siswa Kurikulum 2013.

2. Menganalisis kata-kata yang digunakan dalam puisi atau syair lagu, serta keterkaitannya antar kata, larik dan bait. Melihat dan mengkaji gaya bahasa dan makna/pesan yang terkandung dalam syair lagu sesuai dengan prosedur analisis karya sastra kemudian dilihat kesesuaiannya dengan tahap perkembangan bahasa anak usia SD.

3. Membahas dan menjabarkan/menjelaskan/mendeskripsikan hasil analisis data lewat kata-kata dan tabel. Kemudian membuat kesimpulan dari hasil analisis data yang telah dilakukan.

Adapun patokan untuk menganalisis syair-syair lagu tersebut perlu adanya sebuah skala kesesuaian.

a) Kriteria kesesuaian judul syair lagu dengan tema dan subtema:

Sesuai : jika kosakata dalam judul syair berhubungan dengan tema dan subtema

Tidak sesuai : jika kosakata dalam judul syair lagu tidak berhubungan dengan tema dan subtema

Persentase kesesuaian judul syair lagu dengan tema dan subtema dilihat dari semua syair lagu yang ada.

Sesuai jika > 50% dari jumlah keseluruhan syair lagu. Tidak sesuai < 50% dari jumlah keseluruhan syair lagu.

b) Kriteria kesesuaian unsur intrinsik syair lagu dengan tahap perkembangan bahasa anak usia SD :

1) Amanat • Anjuran • Larangan • Himbauan • Nasihat


(2)

47

Persentase kesesuaian unsur intrinsik syair lagu dengan perkembangan bahasa anak usia SD dilihat dari semua syair lagu yang ada.

• Anjuran, larangan, himbauan, nasihat > 50% dari jumlah keseluruhan syair lagu.

2) Diksi • Sederhana • Kompleks

Persentase kesesuaian unsur intrinsik syair lagu dengan perkembangan bahasa anak usia SD dilihat dari semua syair lagu yang ada.

Anjuran, larangan, himbauan, nasihat > 50% dari jumlah keseluruhan syair lagu. 3) Gaya Bahasa

• Denotatif • Konotatif

Persentase kesesuaian unsur intrinsik syair lagu dengan perkembangan bahasa anak usia SD dilihat dari semua syair lagu yang ada.


(3)

94

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka pada bab ini peneliti akan mengutarakan kesimpulan terkait penelitian terhadap “Analisis Syair Lagu dalam Buku Pegangan Siswa Kelas I dan Kelas IV Kurikulum 2013”. Kesimpulan dari penelitian ini, bahwa:

1. Kesesuaian judul syair lagu dengan tema dalam kurikulum 2013, bahwa sebagian besar syair lagu terdapat keterkaitan dengan tema dalam pembelajaran, hal tersebut dapat terlihat dari 21 syair lagu yang tersebar ke dalam 8 tema dan 31 subtema serta dua kelas yaitu kelas I dan IV, sebagian besar terdapat kesesuaian. Adapun rinciannya, kesesuaian Syair dengan tema yaitu mendapat persentase 76,2% yang artinya sesuai.

2. Unsur Intrinsik Syair Lagu dengan Perkembangan Bahasa Anak SD a. Amanat

Pesan/amanat yang terkandung pada syair lagu sebagian besar bersifat nasihat dan ajakan. Adapun rinciannya, 57,14% syair lagu mengandung amanat nasihat dan 42,85% syair lagu mengandung amanat ajakan, hal tersebut sesuai dengan karakteristik syair lagu anak dan perkembangan bahasa anak SD.

b. Diksi

Pilihan kata yang digunakan dalam syair lagu secara keseluruhan, yaitu terdapat 85,71% syair lagu menggunakan kata-kata sederhana dan 14,28% syair lagu menggunakan kata kompleks. Dengan demikian karena syair lagu yang menggunakan kata sederhana melebihi 50% maka dapat dikatakan seluruh syair lagu menggunakan kata sederhana sesuai dengan karakteristik perkembangan bahasa anak.


(4)

95

c. Gaya Bahasa

Gaya bahasa pada syair lagu sebagian besar menggunakan kata-kata bermakna sebenarnya/denotatif yaitu sebesar 76,19% dan menggunakan kata-kata kiasan/konotatif sebesar 23,80%. Dengan demikian karena syair lagu yang menggunakan gaya bahasa denotatif melebihi 50% maka dapat dikatakan bahwa syair-syair lagu yang terdapat buku siswa Kurikulum 2013 menggunakan gaya bahasa denotatif/kata bermakna sebenarnya. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik syair lagu anak dan perkembangan bahasa anak usia SD.

Sehingga karakteristik syair lagu yang sesuai dengan tahap perkembangan anak yaitu:

1. Mengandung amanat nasihat tentang moral dan budi pekerti. 2. Menggunakan kata-kata yang sederhana (kata konkret)

3. Mengandung gaya bahasa dengan makna sebenarnya (denotatif) B. Saran

Berdasarkan pertimbangan hasil penelitian terhadap syair lagu-syair lagu yang terdapat pada buku siswa Kurikulum 2013, peneliti menyarankan hasil penelitian ini kepada:

1. Pendidik/Calon Pendidik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran terkait pola-pola/karakteristik syair lagu yang sesuai dengan karakteristik anak dan tahap perkembangan bahasa anak usia Sekolah Dasar, pola-pola/karakteristik tersebut dapat dijadikan acuan/patokan guna pembuatan karya sastra khususnya syair lagu yang sesuai dengan perkembangan bahasa anak usia Sekolah Dasar.


(5)

96

Budiman, Sumiati.(1987). Sari Sastra Indonesia. Surakarta: PT Intan Pariwara Cahyadi, O. (2011). Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Seni Terpadu

untuk Anak Jalanan di Kota Bogor. Jurnal Seni Artistika FBS-UNJ, 1(1), hlm. 70 – 82.

Cahyani & Hodijah. (2007). Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD. Bandung: UPI Press

Daemo. (2012). Pengertian Lirik Lagu. [Online] Tersedia di:http://daemoo.blogspot.com/2012/01/pengertian-lirik-lagu.html.

Diakses 17 Desember 2013.

Gandana, Gilar. (2012). Unsur Intrinsik Puisi Anak Tentang Ibu. (Skripsi). Sarjana pada FIP Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Hartati, dkk. (2006). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Bandung: UPI Press

Indihadi, Dian dkk. (2010). Pembinaan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua. Bandung: UPI Press

Jatnika, W. (2011). Pengaruh Teknik Analisis Unsur Intrinsik Puisi terhadap Kemampuan Siswa dalam Memahami Isi Puisi di Kelas V SD Negeri Siluman 2. (Skripsi). Sarjana pada FIP Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2012). Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak. Jakarta: BNSP

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Materi Kurikulum 2013. Jakarta: BNSP

Kusuma, Cahaya. (2013). Analisis Komponen-komponen Pengembangan Kurikulum 2013 pada Baha Uji Publik Kurikulum 2013. Jurnal, Fakultas MIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung

Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif (Ed. Rev.). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Oce, S. (2012: 2). Amanat dan Makna Kata dalam Puisi. [Online] Tersedia

di:http://trazo212.wordpress.com/materi-ajar/materi-bhs-indonesia/amanat-dan-makana-kata-dalam-puisi/. Diakses 29 Desember 2013.


(6)

97

Pradopo, R. D. (2010). Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Rokhmansyah, A. (2010). Analisis Karya Sastra Anak: Prosa, Puisi, dan Drama

Anak. [Online] Tersedia

di:http://phianzsotoy.blogspot.com/2010/01/analisis-karya-sastra-anak-prosa-puisi.html. Diakses 09 November 2013.

Rusdiono, I. (2011). Teori Puisi. [Online] Tersedia di: http://ivanrusdiono.blogspot.com/2011_12_01_archive.html. Diakses 09 November 2013.

Sakaran, Uma. (2011). Reseach Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat Sugiyono,. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta

Sukirman Dadang

,

Jumhana Nana. (2006) . Perencanaan Pembelajaran. Bandung UPI PRESS

Sumantri dan Syaodih. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Universitas Terbuka

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran.2008.“Kurikulum dan Pembelajaran”. Bandung. UPI Press

Waluyo, H. J. (1995). Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.

Widjojoko dan Hidayat. (2009). Teori dan Sejarah Sastra. Bandung : UPI Press Zaimar, O. K. S. (2002). “Majas dan Pembentukannya”. Makara, Sosial