PERANAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM KINERJA MANAJER PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN : Studi Kasus Pada Produk Manufaktur PT. PINDAD (Persero).

(1)

PERANAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM KINERJA MANAJER PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN (Studi Kasus pada Produk Manufaktur PT. PINDAD (Persero)

Abstrak

Oleh: Kartika Balqis

Pembimbing : Denny Andriana, SE., MBA., Ak., CMA., CA

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam kinerja manajer pusat pertanggungjawaban pada PT. PINDAD (Persero). Hipotesis dalam penelitian ini adalah akuntansi pertanggungjawaban berperan dalam kinerja manajer pusat pertanggungjawaban. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pusat pertanggungjawaban pada PT. PINDAD (Persero), sedangkan untuk pengambilan sampel menggunakan teknik probability sampling. Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner. Dalam menganalisis data, penelitian ini menggunakan pengujian statistik analisis korelasi sederhana Spearman Rank. Berdasarkan perhitungan analisis korelasi dengan bantuan Software SPSS 20.0 for Windows terhadap 36 kuesioner pada PT. PINDAD (Persero) menghasilkan bahwa akuntansi pertanggungjawaban berperan dalam kinerja manajer pusat pertanggungjawaban. Besarnya peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam kinerja manajer pusat pertanggungjawaban adalah sebesar 69,06% dan sisanya sebesar 30,94% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata kunci: akuntansi pertanggungjawaban, kinerja manajer pusat pertanggungjawaban


(2)

ROLE OF ACCOUNTING RESPONSIBILITY IN RESPONSIBILITY CENTER MANAGER’S PERFORMANCE (Case Study at Manufacturing Product at PT. PINDAD (Persero)

Abstract

By Kartika Balqis

Supervisor: Denny Andriana, SE., MBA., Ak., CMA., CA

The purpose of this study was to determine the role of accounting responsibility in responsibility center manager’s performance at PT. PINDAD (Persero). The hypothesis of this study is the accounting responsibility role in the

responsibility centers manager’s performance. The method used in this study is descriptive analysis method. The population in this study were all the responsibility center at PT. PINDAD (Persero), and the technique that used to take samples in this study was probability sampling technique. The data used in this study are primary data that collected through questionnaires. In analyzing the data, this study used statistical testing simple correlation Rank Spearman analysis. Based on the calculation of correlation analysis with the help of software SPSS 20.0 for Windows to the 36 questionnaires at PT. PINDAD (Persero), yields that accounting responsibility plays a role in the responsibility center manager’s performance. The role played by accounting responsibility in the responsibility center manager's performance is equal to 69.06% and the remaining 30.94% is influenced by other factors that not examined in this study. Keywords: accounting responsibility, responsibility center manager’s performance.


(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan yang didirikan memiliki suatu tujuan yang telah ditetapkan. Sebagaimana diketahui bahwa tujuan utama perusahaan adalah untuk memperoleh laba semaksimal mungkin, menjaga kelangsungan hidup perusahaan, serta pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Dalam usaha untuk mencapai tujuannya tersebut, maka perusahaan senantiasa berusaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerjanya. Untuk menunjang hal ini, manajemen memerlukan informasi mengenai keadaan perusahaannya, juga informasi untuk pengambilan keputusan.

Horngren et al. (2006: 231) mengemukakan akuntansi pertanggungjawaban adalah sistem yang mengukur rencana, anggaran, tindakan, dan hasil aktual dari setiap unit yang berada di perusahaan. Tujuan dari akuntansi pertanggungjawaban adalah agar masing-masing unit organisasi dapat mempertanggungjawabkan hasil kegitan unit yang berada di bawah pengawasannya. Dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban, unit-unit yang berada dalam organisasi disebut sebagai pusat-pusat pertanggungjawaban.


(4)

Menurut Mulyadi (2001: 176) informasi akuntansi pertanggungjawaban itu bisa digunakan sebagai kinerja bagi para manajer pada pusat pertanggungjawaban, karena informasi tersebut menekankan hubungan antara informasi dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan realisasi.

PT PINDAD pada awalnya yaitu periode tahun 1808-1850 merupakan bengkel peralatan militer bernama Artillerie Constructie Winkle (ACW) dan Pyrotekniesche Werkplaats (PW) berfungsi mengadakan persediaan dan pemeliharaan alat-alat perkakas senjata dan memperbaiki senjata-senjata yang rusak, sementara PW berfungsi membuat dan memperbaiki munisi atau mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan bahan peledak untuk memenuhi kebutuhan angkatan laut Belanda. Pada tanggal 29 April 1950 pemerintah Belanda menyerahkan bengkel peralatan militer kepada pemerintah Republik Indonesia dan berganti nama menjadi Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM). Seiring berjalannya waktu PSM berganti nama menjadi PT PINDAD dan pada tahun 1983 statusnya berubah menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PT PINDAD (Persero) merupakan perusahaan manufakturing peralatan pertahanan dan keamanan serta peralatan industri satu-satunya di Indonesia. Namun didalam pemasarannya PT PINDAD (Persero) tidak terlepas dari persaingan dengan produk impor sejenis dan dengan harga yang bersaing. Produk yang dihasilkan dibagi menjadi dua kategori, yaitu produk militer dan produk manufaktur. Untuk menunjang kegiatan perusahaan, pindad memiliki beberapa bagian/divisi dalam menjalankan operasional perusahaannya dan dibantu oleh beberapa departemen di dalam divisi tersebut. Penelitian ini difokuskan pada


(5)

pusat pertanggungjawaban yang terdapat pada produk manufaktur PT PINDAD (Persero) yaitu divisi mesin industri & jasa, divisi tempa & cor, dan divisi bahan peledak komersial.

Agar sistem akuntansi pertanggungjawaban dapat berjalan dengan baik dan individu-individu dalam organisasi juga ikut berpartisipasi dalam pengawasan pendapatan dan biaya, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Menurut Mulyadi (2001: 380) beberapa syarat untuk dapat menerapkan akuntansi pertanggungjawaban yakni struktur organisasi, anggaran, penggolongan biaya, sistem akuntansi, dan sistem pelaporan biaya.

Pusat pertanggungjawaban adalah bagian, segmen, atau subunit dari organisasi dimana manajernya bertanggungjawab atas segenap aktivitas tertentu (Horngren et al.: 2006-231). Dan secara periodik manajer tersebut akan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada pimpinan perusahaan. Menurut Horngren et al. (2006: 231), pusat pertanggungjawaban terbagi dalam: Pusat biaya (Cost center), Pusat pendapatan (Revenue center), Pusat laba (Profit Center), dan Pusat Investasi (Investment center). Dari hasil kerja para manajer pusat pertanggungjawaban maka dapat dinilai kinerja yang telah dicapai selama waktu tertentu.

Pada tabel 1.1 dibawah ini disajikan mengenai biaya produk manufakturing PT PINDAD (Persero) tahun 2011-2013 dibandingkan dengan anggarannya.


(6)

Tabel 1.1

Anggaran dan Realisasi Biaya Produk Manufaktur PT PINDAD (Persero)

Tahun 2011-2013

(dalam Milyaran rupiah)

Tahun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp)

2011 164.27 136.80 27.47

2012 185.57 306.92 (121.35)

2013 234.16 375.25 (141.09)

Dalam tiga tahun terakhir biaya yang anggaran dan realisasi biaya produk manufaktur pada PT. PINDAD (Persero) selalu meningkat. Sedangkan dalam pencapaiannya, pengendalian biaya cukup baik terjadi pada tahun 2011, dimana biaya yang dianggarkan sebesar 164,27M dan realisasi biaya yang terjadi sebesar 136,80M sehingga terdapat selisih yang menguntungkan sebesar 27,47M. Namun, pada tahun 2012 dan 2013 realisasi biaya melebihi dari yang telah dianggarakan oleh perusahaan. Berikut disajikan mengenai anggaran serta realisasi pendapatan pada produk manufaktur PT. PINDAD (Persero) tahun 2011-2013.


(7)

Tabel 1.2

Anggaran dan Realisasi Pendapatan Produk Manufaktur PT PINDAD (Persero)

Tahun 2011-2013

(dalam Milyaran rupiah)

Tahun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp)

2011 490,7 493.2 2.5

2012 238.8 299 60,2

2013 256.2 406.9 150.7

Jika dianalisa lebih lanjut mengenai anggaran serta realisasi pendapatan terlihat bahwa dalam pencapaiannya atau realisasi pendapatan dari tahun ke tahun seluruhnya diatas anggaran. Pendapatan yang dianggarkan serta realisasi tiap tahunnya bersifat fluktuatif. Terlihat pada tahun 2012 pendapatan yang dianggarkan turun hingga 251.9M dan pada tahun 2013 naik sebesar 17.4M. Begitu pula halnya dengan realisasi pendapatan pada tahun 2012 turun sebesar 194.2M dari tahun 2011 dan pada tahun 2013 naik sebesar 107.9M.

Dapat disimpulkan bahwa walaupun penjualan produk manufaktur bersifat fluktuatif, namun hasil penjualan yang dicapai tiap tahunnya selalu melampaui anggarannya. Tetapi perlu diperhatikan biaya yang membentuk harga pokok penjualan apabila pendapatan jauh diatas anggaran, karena perusahaan harus mengeluarkan biaya lebih dari yang telah dianggarkan sebelumnya.


(8)

Berikut disajikan mengenai anggaran serta realisasi laba pada produk manufaktur PT. PINDAD (Persero) tahun 2011-2013.

Tabel 1.3

Anggaran dan Realisasi Laba Produk Manufaktur PT PINDAD (Persero)

Tahun 2011-2013

(dalam Milyaran rupiah)

Tahun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp)

2011 46.06 43.56 (2.50)

2012 34.96 36.98 2.02

2013 22.87 37.24 14.37

Jika dianalisa lebih lanjut mengenai anggaran serta realisasi laba terlihat bahwa dalam pencapaiannya atau realisasi laba tiga tahun terakhir bersifat fluktuatif. Terlihat pada tahun 2011 pencapaian laba dibawah anggarannya, sedangkan pencapaian laba yang cukup baik terjadi pada tahun 2012 dan 2013 dimana realisasi laba diatas anggarannya. Laba yang dianggarkan pada tahun 2011 hingga 2013 cenderung menurun tiap tahunnya. Terlihat pada tahun 2012 anggaran laba menurun sebanyak 11.1M dari tahun 2011 dan pada tahun 2013 menurun lebih banyak sebesar 12.09M.

Berikut disajikan mengenai anggaran serta realisasi investasi pada produk manufaktur PT. PINDAD (Persero) tahun 2011-2013.


(9)

Tabel 1.4

Anggaran dan Realisasi Investasi Produk Manufaktur PT PINDAD (Persero)

Tahun 2011-2013

(dalam Milyaran rupiah)

Tahun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

2011 24.30 21.21

2012 26.19 24.28

2013 22.45 21.23

Dalam tiga tahun terakhir realisasi investasi cenderung dibawah anggarannya. Walaupun dalam perencanaan anggaran yang terjadi dalam investasi berfluktuatif setiap tahunnya. Dapat dilihat dalam perencanaa anggaran tahun 2012 naik sebesar 1.89M dari tahun 2011 dan perencanaa anggaran turun pada tahun 2013 sebanyak 3.74M. Hal ini pun terjadi pada realisasi investasi, dimana pencapaian 2012 naik dari tahun 2011 sebesar 3.07M dan pencapaiannya turun pada tahun 2013 sebesar 3.05M.

Pusat pertanggungjawaban yang ada di PT PINDAD (Persero) berada dalam setiap divisi dan dibawah kendali masing-masing kepala divisi, dimana prestasi manajernya dinilai atas perbandingan antara anggaran dan realisasi dalam pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Dalam pusat pertanggungjawaban ini manajer diberi tanggungjawab untuk mengatur pendapatan, biaya, laba, dan investasi yang diperoleh. Manajer yang bertanggungjawab pada pusat pertanggungjawaban


(10)

diharuskan untuk membuat laporan pertanggungjawaban berisi target serta realisasinya. Dimana pada laporan tersebut akan diketahui perbedaan (varians) dari target yang sudah ditentukan sebelumnya, baik yang bersifat menguntungkan maupun merugikan. Manajer tersebut kemudian menentukan penyebab dari varians yang menguntungkan maupun merugikan tersebut, serta, jika mungkin, mengambil langkah-langkah untuk mencegah hal tersebut terulang kembali. Varians juga memberi informasi kepada manajer tentang seberapa baik kinerja unitnya dalam mengimplementasikan strategi, menjadi tolak ukur untuk mengukur prestasi kerja dan mengevaluasi kinerja manajer pusat pertanggungjawaban.

Akuntansi pertanggungjawaban banyak dipakai oleh perusahaan karena memungkinkan perusahaan untuk merekam seluruh aktivitas usahanya, kemudian mengetahui unit yang bertanggungjawab atas aktivitas tersebut, dan menentukan unit usaha mana yang tidak berjalan secara efisien. Oleh karena itu disimpulkan bahwa dengan diterapkannya akuntansi pertanggungjawaban yang memadai di PT. PINDAD (Persero) akan membantu manajemen perusahaan dalam melaksanakan operasi perusahaan secara efektif dan efisien, sehingga tujuan perusahaan untuk memperoleh laba yang maksimal dapat tercapai.

Oleh karena itu penelitian yang akan dilakukan oleh penulis bertujuan untuk melihat bagaimana peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam pencapaian kinerja manajer pusat pertanggungjawaban di dalam suatu organisasi. Adapun perbedaan antara penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dwi Puspita Sari dengan penelitian yang akan dilakukan penulis yaitu, objek penelitian yang dilakukan oleh Dwi Puspita


(11)

Sari terdiri atas dua variabel X, yaitu akuntansi pertanggungjawaban dan komitmen organisasi sedangkan objek penelitian yang akan dilakukan penulis hanya tertuju pada akuntansi pertanggungjawaban saja. Kemudian, Dwi Puspita Sari membahas pengaruh implementasi akuntansi pertanggungjawaban dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan, sedangkan penulis membahas tentang peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam pencapaian kinerja manajer pusat pertanggungjawaban.

Selain Dwi Puspita Sari, penelitian lainnya adalah milik Vita Yuwita Utamiatun dengan judul penelitian analisis penerapan akuntansi pertanggungjawaban pusat investasi dalam pencapaian profitabilitas, sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan penulis adalah, penelitian terdahulu ini secara fokus membahas tentang akuntansi pertanggungjawaban yang terdapat pada pusat investasi dan hubungannya dalam pencapaian profitabilitas, sedangkan penelitian penulis mengenai peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam pencapaian kinerja manajer pusat pertanggungjawaban.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban dalam Kinerja Manajer Pusat Pertanggungjawaban (Studi Kasus pada PT PINDAD (Persero))”

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka dapat dikemukakan rumusan dalam penilitian sebagai berikut:


(12)

1. Bagaimana deskripsi akuntansi pertanggungjawaban di PT PINDAD (Persero)?

2. Bagaimana deskripsi kinerja manajer pusat pertanggungjawaban di PT PINDAD (Persero)?

3. Bagaimana peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam kinerja manajer pusat pertanggungjawaban pada PT PINDAD (Persero)?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan keterangan yang objektif mengenai permasalahan yang dibahas yaitu peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam pencapaian kinerja manajer pusat pertanggungjawaban sebagai bahan penyusunan skripsi yang dilakukan oleh penulis.

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan dilakukannya penilitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana deskripsi akuntansi pertanggungjawaban di PT PINDAD (Persero).

2. Untuk mengetahui bagaimana deskripsi kinerja manajer pusat pertanggungjawaban di PT PINDAD (Persero).

3. Untuk mengetahui bagaimana peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam kinerja manajer pusat pertanggungjawaban pada PT PINDAD (Persero).


(13)

3.4Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Praktis

Melalui penelitian ini penulis berharap dapat memberikan masukkan dan pertimbangan yang bermanfaat bagi perusahaan, sebagai salah satu informasi tambahan dalam peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam pencapaian kinerja manajemen perusahaan.

2. Kegunaan Teoritis

Diharapkan melalui hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk keilmuan akuntansi terutama dalam bidang akuntansi manajemen terkait dengan akuntansi pertanggungjawaban dan kinerja manajemen pusat pertanggungjawaban. Diharapkan juga hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya.


(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini tergolong dalam dua variabel, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah akuntansi pertanggungjawaban, sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah kinerja manajer pusat pertanggungjawaban.

Penelitian ini dilaksanakan pada pusat-pusat pertanggungjawaban yang terdapat pada produk manufaktur PT PINDAD (Persero), Bandung yang merupakan perusahaan manufakturing peralatan pertahanan dan keamanan serta peralatan industri satu-satunya di Indonesia. Objek penelitian ini adalah akuntansi pertanggungjawaban dalam kinerja manajer pusat pertanggungjawaban.

3.2Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian

Salah satu hal penting dalam melakukan penelitian adalah merumuskan desain penelitian agar tujuan penelitian dapat tercapai dengan baik. Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana suatu penelitian akan dilakukan dengan metode


(15)

tertentu. Menurut Sugiyono (2012: 2) “secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Desain dari penelitian ini adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan dengan metode deskriptif analisis. Menurut Nazir (2003: 54) metode deskriptif analisis yaitu

suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi atau kelas peristiwa. Tujuannya untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Sedangkan penelitiannya menggunakan pendekatan survey. Dalam pendekatan survey, informasi diperoleh dengan memberikan kuisioner kepada responden, yaitu berupa daftar pertanyaan. Sebagai mana definisi survey menurut Singarimbun (1989: 3) adalah “penelitian yang menggambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok”.

3.2.2 Definisi dan Operasional Variabel 3.2.2.1Definisi Variabel

Variabel penelitian menurut Sugiyono (2012: 58) adalah “segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh


(16)

Berdasarkan judul yang diteliti yaitu “Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban dalam Kinerja Manajer Pusat Pertanggungjawaban”, terdapat dua variabel penelitian, yaitu variabel bebas (independent variable) berupa akuntansi pertanggungjawaban dan variabel terikat (dependent variable) berupa kinerja manajer pusat pertanggungjawaban.

1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya yang diukur oleh peneliti. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah akuntansi pertanggungjawaban.

Menurut Hansen, Mowen (2009: 558) akuntansi pertanggungjawaban adalah

“sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan para manajer untuk

mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka.”

2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja manajer pusat pertanggungjawaban.

Menurut Rivai, Basri (Sinambela, 2010: 6) :

kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang atau keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran, atau criteria yang telah ditentukan telebih dahulu dan telah disepakati bersama.


(17)

3.2.2.2Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala No.

Item Akuntansi Pertanggungj awaban (X) Mulyadi (2001: 380)

Sistem yang mengukur

berbagai hasil yang

dicapai setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan para manajer

untuk mengoperasikan

pusat

pertanggungjawaban mereka. (Hansen, Mowen 2009: 558) Struktur organisasi Anggaran Penggolongan Biaya Sistem akuntansi Sistem pelaporan biaya

1. Adanya pendelegasian

tanggungjawab, wewenang dan posisi yang jelas. 2. Terdapat uraian tugas yang

jelas.

3. Proses penyusunan

anggaran.

4. Partisipasi semua pusat pertanggungjawaban dalam penyusunan anggaran.

5. Adanya penggolongan

biaya kedalam biaya

terkendali dan tidak

terkendali.

6. Adanya penggolongan dan kode biaya untuk semua pusat pertanggungjawaban 7. Adanya pelaporan biaya

dan pendapatan kepada

manajer yang

bertanggungjawab.

Ordinal 1, 2, 3, 4

5, 6, 7, 8 9, 10 11, 12 13, 14, 15


(18)

kinerja manajer pusat pertanggungj awaban Rudianto (2006: 312)

tingkat keberhasilan

seseorang atau

keseluruhan selama

periode tertentu di dalam

melaksanakan tugas

dibandingkan dengan

berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran, atau kriteria yang telah ditentukan telebih dahulu dan telah disepakati bersama.

(Rivai, Basri dalam

Sinambela, 2010: 6)

kinerja sesungguhnya dengan sasaran

yang telah

ditetapkan Penentuan penyebab timbulnya penyimpangan kinerja Penegakan

perilaku dan

tindakan yang digunakan untuk mencegah penyimpangan

pertanggungjawaban yang berisi kinerja yang berhasil dicapai serta penyimpangan (varians) yang terjadi.

2. Melakukan analisis dan meneliti faktor-faktor yang

menyebabkan terjadinya

penyimpangan.

3. Adanya hukuman dan

penghargaan atas tindakan yang dicapai.

3, 4

5, 6, 7, 8, 9

10, 11

3.2.3 Populasi dan Sampel 3.2.3.1Populasi

Menurut Sugiyono (2013 : 80) pengertian populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.” Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pusat pertanggungjawaban yang terdapat pada produk manufaktur PT. PINDAD (Persero) sebanyak 82 orang.


(19)

3.2.3.2Sampel

Pengertian sampel menurut Sugiyono (2013 : 81) adalah “bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam penelitian ini teknik sampling menggunakan probability sampling, menurut Sugiyono (2013: 84) probability sampling adalah “teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota

sampel”.

Dalam penelitian ini, responrate atas kuisioner yang disebarkan yaitu sebesar 37,80%. Angka ini didapatkan dari hasil penyebaran kuisioner kepada 82 responden dan kuisioner yang kembali sebanyak 31 eksemplar. Maka untuk selanjutnya unit observasi yang digunakan untuk dijadikan sumber pada penelitian ini yaitu sebanyak 31 responden atau 37,80% dari populasi yang ada.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data & Instrumen Penelitian 3.2.4.1Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah salah satu langkah yang harus ditempuh dalam suatu metode ilmiah. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:


(20)

1. Penelitian Lapangan

Dilakukan dengan cara penelitian langsung ke objek penelitian. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data primer. Untuk mendapatkan data primer dilakukan dengan cara kuisioner.

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk di jawab (Sugiyono, 2013: 142). Dengan menggunakan teknik ini maka penulis mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan dengan mempertimbangkan masalah yang sedang diteliti yang akan dijawab oleh pihak-pihak yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti.

2. Telaah Kepustakaan

Teknik ini bertujuan untuk memperoleh data sekunder guna mendukung data primer yang diperoleh selama penelitian. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mempelajari, meneliti, mengkaji serta menelaah literature yang ada kaitannya dengan penelitian.

3. Telaah Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Studi dokumen adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil-dalil atau hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.


(21)

Dokumen yang dipelajari dan diperlukan dalam kepentingan penelitian ini berupa data anggaran dan realisasi biaya perusahaan.

3.2.4.2Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono 2013: 102). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Instrumen untuk mengukur variabel independen (X) yaitu menggunakan skala ordinal, dengan cara menyebarkan kuisioner yang berkaitan dengan akuntansi pertanggungjawaban pada PT PINDAD (Persero) kepada para responden. Maka instrumen penelitian untuk variabel X adalah kuisioner.

2. Instrumen untuk variabel dependen (Y) yaitu dengan menggunakan skala ordinal, dengan cara menyebarkan kuisioner yang berkaitan dengan kinerja manajer pusat pertanggungjawaban pada PT PINDAD (Persero) kepada para responden. Maka instrumen penelitian untuk variabel X adalah kuisioner.

Berdasarkan daftar pertanyaan yang dibuat oleh penulis, dalam menentukan penilaian skor atas jawaban yang diberikan respoden, penulis menggunakan skala Likert untuk menetapkan nilai masing-masing jawaban yang diperoleh. Berdasarkan skala Likert alternatif jawaban tersebut diberi skor sebagai berikut:


(22)

3. Jawaban kadang-kadang diberi skor 3

4. Jawaban jarang diberi skor 2

5. Jawaban tidak pernah diberi skor 1

Selanjutnya agar hasil penelitian tidak diragukan kebenarannya, maka instrumen perlu diuji validitas dan reliabilitasnya. Dengan menggunakan instrument yang valid dan reliable dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliable.

1. Uji Validitas

Validitas menunjukan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur, dengan kata lain untuk menunjukan tingkat kevalidan dari suatu alat ukur, jika peneliti menggunakan kuisioner maka kuisioner tersebut harus mengukur apa yang ingin diukur. Dalam penelitian ini dilakukan penghitungan korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi Rank Spearman dengan rumus:

(Sugiyono, 2009: 357) Keterangan:

ρ (Rho) = koefisien korelasi Rank Spearman n = banyaknya sampel yang diteliti


(23)

Dasar pengambilan keputusan untuk menentukan item atau pertanyaan mana yang memiliki validitas yang memadai. Menurut Sugiyono (2013: 134) ditetapkan patokan besaran koefisien item total sebesar 0,30. Artinya, semua item pertanyaan atau pernyataan yang memiliki koefisien korelasi item total kurang dari 0,30 maka diindikasikan item tersebut tidak valid. Juga sebaliknya, semua item pertanyaan atau pernyataan yang memiliki koefisien korelasi item sama atau lebih besar dari 0,30 diindikasikan memiliki validitas internal yang memadai. Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas menurut Sugiyono (2009: 49) adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data dan hasil uji coba

2. Memeriksa kelengkapan data untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul, termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

3. Memberikan skor terhadap item-item yang perlu skor.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh untuk setiap respondennya. Ini dilakukan untuk mempermudah perhitungan / pengolahan data selanjutnya.

5. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden. 6. Menghitung nilai koefisien korelasi Rank Spearman hasil perhitungan dengan

nilai Rank Spearman yang terdapat dalam tabel. 7. Membuat kesimpulan.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data pada dasarnya menunjukan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan atau konsistensi alat tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu walaupun pada waktu yang berbeda. Suharsimi Arikunto (2010:221) mengatakan bahwa:


(24)

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik”.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik cronbach alpha yang dianggap paling sesuai untuk pengujian terhadap item-item yang memiliki skor 1 sampai 5, yaitu:

( ) Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = jumlah varians butir

= varians total

(Suharsimi Arikunto, 2010:239)

3.2.5 Teknik Analisi Data & Rancangan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1Teknik Analisis Data

Data-data yang penulis peroleh melalui teknik-teknik pengumpulan data tersebut diatas merupakan data yang memerlukan pengolahan dan penganalisisan lebih lanjut. Hal ini dikarenakan agar memperoleh gambaran yang lebih jelas untuk memecahkan masalah yang sedang diteliti. Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasikan. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengolah data yang telah penulis kumpulkan adalah sebagai berikut:


(25)

1. Untuk memberikan penilaian terhadap pengaruh akuntansi pertanggungjawaban dalam kinerja manajer pusat pertanggungjawban, penulis menyebarkan kuisioner dengan cara membandingkan skor ideal untuk seluruh item dengan skor yang diperoleh dari penelitian.

Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pengumpulan data yang diperoleh dari angket yang telah diberikan kepada responden yang berisikan pertanyaan mengenai variabel X dan Y. 2. Setelah semua angket terkumpul, data dipilih dan dikelompokan menurut

kelompok variabel masing-masing, lalu dilanjutkan dengan memberikan skor untuk jawaban dari setiap item pertanyaan yang diajukan.

3. Untuk memperoleh data tentang akuntansi pertanggungjawaban dalam kinerja manajer pusat pertanggungjawaban, dibuat pertanyaan-pertanyaan dengan menggunakan skala likert.

4. Menghitung frekuensi seluruh responden terhadap pertanyaan dengan menggunakan bantuan tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2

Perhitungan Frekuensi Jawaban Responden untuk Variabel X dan Y No item

Pertanyaan

Frekuensi Jawaban

Skor item

Skor tertinggi


(26)

5. Dari skor diatas maka dapat dianalisis gambaran mengenai akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajer pusat pertanggungjawaban dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Dimana

Jumlah skor total per item = skoring setiap jawaban dari responden. Jumlah skor tertinggi = kategori skor terbesar × jumlah responden (n)

Sugiyono (2009: 109) 6. Menghitung besarnya tingkat variabel X (akuntansi pertanggungjawaban) dengan cara mencari rata (mean) dari variabel X tersebut. Rumus rata-rata (mean) yang digunakan adalah sebagai berikut:

̅

7. Menghitung besarnya tingkat variabel Y (kinerja manajer pusat pertanggungjawaban) dengan mencari rata-rata dari variabel Y tersebut. Rumus yang digunakan adalah:

̅ Dimana:

̅ = Nilai rata-rata

∑ = sigma (jumlah) Xi, Yi = nilai ke I sampai ke-n

n = ukuran sampel atau banyak data dalam sampel


(27)

8. Setelah diperoleh skor persentase dari setiap pertanyaan kemudian diinterpretasikan dari letak jumlah skor jawaban pada skala likert.

9. Langkah selanjutnya adalah menentukan interval skor rata-rata untuk variabel X dan Y secara keseluruhan melalui beberapa tahap yaitu menentukan:

Rentang = data terbesar – data terkecil

Sudjana (2000: 77) Penentuan rentang mengacu pada skor yang digunakann yaitu banyak kelas interval dari angka 1 sampai dengan angka 5. Angka 1 merupakan data terkecil yang besarnya 20% dan angka 5 merupakan data terbesar dengan nilai 100%. Jadi, rentangnya adalah 100%-20% = 80%, sehingga dapat diketahui panjang kelas intervalnya adalah:

Sudjana (2000: 79) 10.Menentukan kriteria penilaian untuk variabel X dan Y sesuai dengan panjang

kelas yang sudah ditentukan sebelumnya.

Tabel 3.3 Kriteria pencapaian

Kriteria Pencapaian Interval

Tidak Baik 20%-36%


(28)

Cukup Baik 53%-68%

Baik 69%-84%

Sangat Baik 85%-100%

11.Menarik kesimpulan

3.2.5.2Rancangan Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Dimana hipotesis nol (Ho) adalah hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara kedua variabel yang akan diteliti, yaitu bahwa tidak terdapat pengaruh antara variabel X dan variabel Y dan dalam hal ini berarti ditolak. Sedangkan hipotesis alternatif (Ha) merupakan hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh antara kedua variabel yang akan diteliti yaitu variabel X dan variabel Y, dan dalam hal ini berarti diterima. Penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif adalah sebagai berikut :

Ho < 0 adalah akuntansi pertanggungjawaban tidak berperan dalam kinerja manajer pusat pertanggungjawaban.

Ha > 0 adalah akuntansi pertanggungjawaban berperan dalam kinerja manajer pusat pertanggungjawaban.


(29)

Menghitung koefisien korelasi dalam menguji sebuah hipotesis yang telah ditentukan, maka diperlukan pemilihan tes statistik yang tepat. Dalam penelitian ini, penulis menggunaka rumus rank spearman untuk mengetahui hubungan atau mengetahui kuat atau lemahnya hubungan serta arah hubungan antar variabel independen (akuntansi pertanggungjawaban) dengan variabel dependen (kinerja manajer pusat pertanggungjawaban).

Hipotesis ini akan diuji dengan menggunakan analisis korelasi rank spearman dengan rumus:

(Sugiyono, 2009: 357) Keterangan:

ρ (Rho) = koefisien korelasi Rank Spearman n = banyaknya sampel yang diteliti

b = pembeda

Nilai koefisien korelasi (r) berkisar antara – 1,00 hingga 1,00 atau -1 < r < 1 di mana :

a. Nilai r = +1 atau mendekati +1, menunjukkan adanya hubungan yang sangat positif kuat diantara variabel-variabel yang diteliti dan merupakan hubungan positif.

b. Nilai r -1 atau mendekati -1, menunjukkan hubungan yang sangat kuat diantara variabel-variabel yang diteliti dan merupakan hubungan yang


(30)

c. Nilai r = 0 atau mendekati 0, menunjukkan hubungan yang timbul diantara kedua variabel sangat lemah atau bahkan tidak ada hubungan. Untuk menginterpretasikan nilai dari koefisien korelasi tersebut, maka digunakan pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi.

Tabel 3.4

Interpretasi Koefisien Korelasi (r)

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat Kuat

Sugiyono (2013: 184)

Dalam penentuan koefisien determinasi (Kd), untuk menghitung koefisien determinasi yang memberikan penafsiran besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel X terhadap variabel Y dihitung dengan rumus:


(31)

DAFTAR PUSTAKA

Dharmanegara, Ida Bagus Agung. (2010). Penganggaran Perusahaan: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Dessler, Gary. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia (edisi 10). Jakarta: Indeks.

Garrison, Ray H. (1997). Akuntansi Manajemen Konsep untuk Perencanaan, Pengendalian, Dan Pengambilan Keputusan. Bandung: ITB.

Hansen, Don R., Mowen, Maryanne M. (2009). Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba Empat.

Horngren, Charles T., Datar, Srikant M. dan Foster, Gerge. (2008). Akuntansi Biaya Penekanan Manajerial (edisi sebelas). Jakarta: Indeks.

Horngren, Charles T., Datar, Srikant M. dan Foster, Gerge. (2006). Akuntansi Biaya dengan Penekanan Manajerial (edisi duabelas). Jakarta: Indeks.

Miller, Elwood L. (1982). Responsibility Accounting and Performance Evaluations.

Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat & Rekayasa (edisi 3). Jakarta: Salemba empat.

Mulyadi. (1993). Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat & Rekayasa (edisi 2). Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.


(32)

Nazir, Mohammad. (2003). Metode Penelitian. Cetakan keempat. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Norgaard, Corine T. (1985). Management Accounting. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Prawirosentono, Suryadi. (2008). Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE.

Rudianto. (2006). Akuntansi Manajemen. Jakarta: Grasindo.

Rudianto. (2009). Penganggaran. Jakarta: Erlangga.

Samryn L.M., (2001). Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar (edisi 1). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sedarmayanti. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia: Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung: Refika Aditama.

Sinambela, Lijan Poltak. (2010). Kinerja Pegawai Teori Pengukuran dan Implikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Singarimbun, Masri. (1989). Metode Penelitian Survey. Jakarta: Pustaka lp3es.

Sudjana.(2000). Statistika untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(33)

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta.

Sumarsan, Thomas. (2011). Sistem Pengendalian Manajemen (Konsep, Aplikasi, dan Pengukuran Kinerja). Jakarta: Indeks.

Tohirin. (2012). Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling. Jakarta: Rajawali.

Uno, Hamzah B., Lamatenggo, Nina. (2012). Teori Kinerja dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Wiratna Sujarweni. (2007). Panduan Mudah Menggunakan SPSS, cetakan pertama. Jogjakarta: Ardana Media.

Skripsi dan Jurnal

Agus Widarsono dan Kartika Maulina. Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Kinerja Manajer Pusat pertanggungjawaban (Studi kasus pada PT. Sintas Kurama Perdana). Jurnal Akuntansi Riset, Vol.2 No.1


(34)

Dian Sari. Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Kinerja Manajerial PT.POS INDONESIA. E-jurnal Binar Akuntansi, Vol.2 No.1, Januari 2013.

Dwi Puspita Sari. (2008). Pengaruh implementasi akuntansi pertanggungjawaban dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan PT Pupuk Kujang Cikampek. Skripsi. Bandung. Universitas Padjajaran.

Vita Yuwita Utamiatun. (2009). Analisis Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Pusat Investasi dalam Pencapaian Profitabilitas pada PT PINDAD (Persero). Skripsi. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.


(1)

61

Menghitung koefisien korelasi dalam menguji sebuah hipotesis yang telah ditentukan, maka diperlukan pemilihan tes statistik yang tepat. Dalam penelitian ini, penulis menggunaka rumus rank spearman untuk mengetahui hubungan atau mengetahui kuat atau lemahnya hubungan serta arah hubungan antar variabel independen (akuntansi pertanggungjawaban) dengan variabel dependen (kinerja manajer pusat pertanggungjawaban).

Hipotesis ini akan diuji dengan menggunakan analisis korelasi rank spearman dengan rumus:

(Sugiyono, 2009: 357) Keterangan:

ρ (Rho) = koefisien korelasi Rank Spearman n = banyaknya sampel yang diteliti b = pembeda

Nilai koefisien korelasi (r) berkisar antara – 1,00 hingga 1,00 atau -1 < r < 1 di mana :

a. Nilai r = +1 atau mendekati +1, menunjukkan adanya hubungan yang sangat positif kuat diantara variabel-variabel yang diteliti dan merupakan hubungan positif.

b. Nilai r -1 atau mendekati -1, menunjukkan hubungan yang sangat kuat diantara variabel-variabel yang diteliti dan merupakan hubungan yang


(2)

62

c. Nilai r = 0 atau mendekati 0, menunjukkan hubungan yang timbul diantara kedua variabel sangat lemah atau bahkan tidak ada hubungan. Untuk menginterpretasikan nilai dari koefisien korelasi tersebut, maka digunakan pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi.

Tabel 3.4

Interpretasi Koefisien Korelasi (r)

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat Kuat

Sugiyono (2013: 184)

Dalam penentuan koefisien determinasi (Kd), untuk menghitung koefisien determinasi yang memberikan penafsiran besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel X terhadap variabel Y dihitung dengan rumus:


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Dharmanegara, Ida Bagus Agung. (2010). Penganggaran Perusahaan: Teori dan

Aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Dessler, Gary. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia (edisi 10). Jakarta: Indeks.

Garrison, Ray H. (1997). Akuntansi Manajemen Konsep untuk Perencanaan,

Pengendalian, Dan Pengambilan Keputusan. Bandung: ITB.

Hansen, Don R., Mowen, Maryanne M. (2009). Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba Empat.

Horngren, Charles T., Datar, Srikant M. dan Foster, Gerge. (2008). Akuntansi Biaya

Penekanan Manajerial (edisi sebelas). Jakarta: Indeks.

Horngren, Charles T., Datar, Srikant M. dan Foster, Gerge. (2006). Akuntansi Biaya

dengan Penekanan Manajerial (edisi duabelas). Jakarta: Indeks.

Miller, Elwood L. (1982). Responsibility Accounting and Performance Evaluations.

Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat & Rekayasa (edisi 3). Jakarta: Salemba empat.

Mulyadi. (1993). Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat & Rekayasa (edisi 2). Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.


(4)

Nazir, Mohammad. (2003). Metode Penelitian. Cetakan keempat. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Norgaard, Corine T. (1985). Management Accounting. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Prawirosentono, Suryadi. (2008). Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE.

Rudianto. (2006). Akuntansi Manajemen. Jakarta: Grasindo.

Rudianto. (2009). Penganggaran. Jakarta: Erlangga.

Samryn L.M., (2001). Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar (edisi 1). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sedarmayanti. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia: Reformasi Birokrasi dan

Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung: Refika Aditama.

Sinambela, Lijan Poltak. (2010). Kinerja Pegawai Teori Pengukuran dan Implikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Singarimbun, Masri. (1989). Metode Penelitian Survey. Jakarta: Pustaka lp3es.

Sudjana.(2000). Statistika untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(5)

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta.

Sumarsan, Thomas. (2011). Sistem Pengendalian Manajemen (Konsep, Aplikasi, dan

Pengukuran Kinerja). Jakarta: Indeks.

Tohirin. (2012). Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan

Konseling. Jakarta: Rajawali.

Uno, Hamzah B., Lamatenggo, Nina. (2012). Teori Kinerja dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Wiratna Sujarweni. (2007). Panduan Mudah Menggunakan SPSS, cetakan pertama. Jogjakarta: Ardana Media.

Skripsi dan Jurnal

Agus Widarsono dan Kartika Maulina. Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Kinerja Manajer Pusat pertanggungjawaban (Studi kasus pada PT. Sintas Kurama Perdana). Jurnal Akuntansi Riset, Vol.2 No.1


(6)

Dian Sari. Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Kinerja Manajerial PT.POS INDONESIA. E-jurnal Binar Akuntansi, Vol.2 No.1, Januari 2013.

Dwi Puspita Sari. (2008). Pengaruh implementasi akuntansi pertanggungjawaban dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan PT Pupuk Kujang Cikampek. Skripsi. Bandung. Universitas Padjajaran.

Vita Yuwita Utamiatun. (2009). Analisis Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Pusat Investasi dalam Pencapaian Profitabilitas pada PT PINDAD (Persero). Skripsi. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.