Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Seks Pranikah dalam Berpacaran:studi kasus perilaku seks pranikah di lingkungan remaja di kota Salatiga T1 352010007 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada tahun 2013 menurut United Nations Development Economic and
Social Affairs (UNDESA), Indonesia merupakan negara ke-37 dengan jumlah
perkawinan dini terbanyak di dunia. Untuk level ASEAN, Indonesia berada di
urutan kedua terbanyak setelah Kamboja. Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan
Pemberdayaan Keluarga, Badan Kesejahteraan dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) mengungkapkan akibat tren menikah dini yang meningkat, kini ratarata kelahiran pada remaja (Age Specific Fertility Rate / ASFR) usia 15-19 tahun
meningkat 35 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2007 menjadi 45 per 1000 di
tahun 2012. Dengan meningkatnya angka menikah dini maka target menurunkan
ASFR menjadi 30 per 1000 kelahiran hidup semakin jauh dari harapan1. Hasil
riset yang dilakukan oleh Badan Kependudukan dan Kesejahteraan Keluarga
Nasional mengungkapkan bahwa presentase tertinggi adalah perempuan yang
menikah pada kelas usia 15-19 tahun yaitu 41,9% dari total jumlah pernikahan di
Indonesia2. Menurut Dr. Sudibyo Alimoeso,MA angka tersebut mempunyai arti
dengan tingginya angka seks pranikah dan pernikahan di bawah usia 20 tahun
akan berpengaruh pada usaha pemerintah dalam mencapai target-target Milinemun
Development Goals (MDGs) 30 kelahiran dari 1000 perempuan, namun realita di
Idonesia menunjukkan 48 dari 1000 perempuan3.


1

http://www.metrotvnews.com/lifestyle/read/2013/07/12/917/167631/Jumlah-Pernikahan-DiniIndonesia-Terbanyak-Kedua-di-ASEAN, diunduh tanggal 10 Januari 2014 pukul 10.50 WIB.
2
http://health.detik.com/read/2013/11/14/154255/2413173/1301/48-dari-jumlah-pernikahan-diindonesia-dilakukan-anak-10-14-tahun, diunduh tanggal 10 Januari 2014 pukul 11.05 WIB.
3
http://health.detik.com/read/2013/11/14/154255/2413173/1301/48-dari-jumlah-pernikahan-diindonesia-dilakukan-anak-10-14-tahun, diunduh tanggal 10 Januari 2014 pukul 11.05 WIB.

1

Kondisi kependudukan Salatiga menunjukkan bahwa dalam satu decade
(2000-2010) laju pertumbuhan penduduk mengalami peningkatan dari 153.036
jiwa menjadi 170.332, terlihat dalam tabel berikut
Tabel 1.1. Laju Pertumbuhan Penduduk Hasil SP-2000 dan SP-2010
Kota Salatiga
Kecamatan
(1)

010

020
030
040

Argomulyo
Tingkir
Sidomukti
Sidorejo
Jumlah

Jumlah Penduduk
*)
SP2000
SP2010
(2)

(3)

33 764
37 806

34 016
47 450

40 101
39 871
38 756
51 604

153.036

170.332

LPP
2000-2010
(4)

1,75
0,54
1,32
0,85


Sumber: BPS, tahun 2011 (dalam Penelitian Daru Purnomo dan Seto
Herwandito “Dampak Perkawinan Dini Terhadap Kondisi Sosio-Ekonomi
Keluarga).
Dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk maka nampak sekali
bahwa Salatiga termasuk kota dengan tingkat kelahiran (Total Fertility Rate/TFR)
yang cukup tinggi yakni 2,7%, TFR yang tinggi umumnya berkorelasi dengan
jumlah usia produktif yang besar dan peristiwa perkawinan yang terjadi pada
suatu wilayah. Peristiwa perkawinan yang tercatat di Pengadilan Agama Salatiga
menyebutkan bahwa terdapat suatu kebijakan Dispensasi Kawin karena Hubungan
Luar Nikah yaitu Penetapan No. 05/Pdt.P/2005/PA.Sal4, dimana beberapa kasus
pernikahan yang terjadi karena hubungan di luar nikah atau pasangan yang telah
melakukan seks pranikah, salah satu usia pasangan tersebut masuk dalam kategori
remaja akhir yaitu usia 18-21 tahun dan telah hamil.
Keadaan masyarakat sekarang ini sedang mengalami anomi yaitu suatu
sistem sosial dimana tidak ada petunjuk atau pedoman tingkah laku (Siahaan,
2007). Kebiasaan dan aturan-aturan yang berlaku kini tidak berlaku lagi.
4

http://share.pdfonline.com/959619a0c30942fbb5ea6ce4c69eb837/ws4001.pdf, diunduh tanggal 8


Januari 2013 pukul 12.05 WIB.

2

Akibatnya

terjadi

individualism,

individu-individu

bertindak

menurut

kepentinganya masing-masing dan tidak memperhatikan norma-norma. Keadaan
anomi ini tentu tidak hanya berlaku terhadap anggota masyarakat dewasa,
melainkan juga terhadap generasi muda seperti remaja. Salah satu bukti tentang

adanya kondisi anomi di kalangan remaja adalah dalam segi kehidupan seksual
yaitu terjadinya pergaulan bebas. Norma-norma masyarakat, budaya dan agama
seharusnya mampu mempengaruhi perilaku seseorang sehingga menjadi pegangan
terhadap perilaku-perilaku menyimpang, termasuk perilaku seks pranikah.
Namun,

dalam

realitasnya

teknologi komunikasi dan globalisasi telah

menyebabkan masuknya bermacam-macam norma dan nilai baru yang berasal
dari budaya luar yang menyebabkan terjadinya seks pranikah.
Remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak-kanak
dan masa dewasa. Masa remaja awal usia 12-15 tahun, masa remaja pertengahan
15-18 tahun dan masa remaja akhir usia 18-21 tahun (Monks, et al. 2002 dalam
Fitrianur, 2010). Perkembangan fisik yang dialami remaja ditandai dengan adanya
pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan
kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi (Piaget dalam Papila dan Olds,

2001 dalam Fitrianur, 2010). Pada tahap perkembangan kognitif, menurut Piaget,
remaja sudah mulai dapat berpikir secara abstrak yang tidak lagi terbatas pada
sesuatu yang aktual dan nyata, tapi mereka sudah dapat membuat suatu rencana
dan cita-cita sehingga mereka juga memahami bahwa tindakan yang mereka
lakukan saat ini akan memiliki efek di masa datang. Hal ini lah yang membuat
mereka cenderung mencoba perilaku yang beresiko atau merusak dirinya sendiri
(Beyth-Marom, dkk. 1993 dalam Fitrianur, 2010).
Bagi remaja masa muda adalah masa dimana mereka mulai bisa bebas
berinteraksi dengan orang lain, penuh kegembiraan dan penuh tantangan sehingga
mereka cenderung ingin mencoba sesuatu yang baru dalam rangka ajang
pembuktian diri. Ketidaksiapan dalam menghadapi tantangan yang belum pernah
mereka temui di masa perkembangan sebelumnya dikarenakan kurangnya
informasi mengenai hal-hal yang mereka hadapi di masa remaja dan

3

ketidakjelasan penanaman prinsip hidup. Akhirnya remaja lebih banyak
mendapatkan informasi dari teman, buku-buku porno, media masa yang vulgar
atau internet yang membuat mereka mudah terbujuk, tergoda dan terjerumus pada
kesalahan dalam berperilaku. Kurangnya informasi dan edukasi dari lingkungan

serta pengaruh teman dan media yang negatif membuat remaja berani mencoba
perilaku-perilaku yang beresiko seperti melakukan seks pranikah dengan pacar
atau pasangannya.
Berdasakan uraian yang telah penulis kemukakan maka perlu adanya suatu
kajian sosiologis untuk meneliti tentang perilaku seks di kalangan remaja, oleh
sebab itu maka penulis akan melakukan suatu penelitian terkait dengan perilaku
seks pranikah dalam berpacaran, faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya
perilaku tersebut dan dampak dari perilaku seks pranikah terhadap kehidupan
sosial?
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana perilaku seks pranikah dalam berpacaran di kalangan remaja
Kota Salatiga?
2. Apakah faktor penyebab munculnya perilaku seks pranikah dalam
berpacaran di kalangan remaja Kota Salatiga?
3. Bagaimana dampak perilaku seks dalam berpacaran di kalangan remaja
terhadap kehidupan sosial?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Menggambarkan perilaku seks pranikah dalam berpacaran di kalangan
remaja.
2. Menjelaskan faktor penyebab munculnya perilaku seks pranikah di

kalangan remaja.
3. Menggambarkan dampak perilaku seks pranikah dalam berpacaran di
kalangan remaja terhadap kehidupan sosial.

4

1.4 Manfaat Penelitian
 Manfaat secara praktis agar dapat memberikan penjelasan tentang
penyebab seks pranikah di kalangan remaja.
 Manfaat secara teoritis agar dapat memberikan saran serta pertimbangan
bagi ilmu pengetahuan khususnya Sosiologi tentang perilaku seks
pranikah.
1.5 Konsep yang Digunakan dan Batasan Penelitian
1.5.1

Perilaku
Perilaku adalah ativitas atau tindakan yang dilakukan individu atau
kelompok di dalam interaksi dan situasi sosial tertentu (Syarbaini, 2009).

1.5.2


Remaja
Remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak-kanak
dan masa dewasa. Masa remaja awal usia 12-15 tahun, masa remaja
pertengahan 15-18 tahun dan masa remaja akhir usia 18-21 tahun (Monks,
et al. 2002 dalam Fitrianur, 2010)

1.5.3

Berpacaran
Pacaran adalah interaksi heteroseksual yang didasari rasa cinta, kasih dan
sayang untuk menjalin suatu hubungan yang lebih dekat pada esensinya
untuk saling mengenal lebih jauh menuju pernikahan atau untuk mencari
pasangan hidup yang dianggap cocok (Bachtiar A.K 2004).

5

1.5.4

Seks Pranikah


Seks

pranikah

mengindahkan

merupakan

aktivitas

nilai-nilai dan

seksual

yang

dilakukan

tanpa

norma-norma dalam

masyarakat

yang

5

mengaturnya yang dilakukan remaja sebelum pernikahan .

1.5.5

Penyimpangan Sosial
Penyimpangan sosial yaitu situasi dimana masyarakat menganggap orang
serta perilaku tertentu dianggap melanggar aturan atau konvensi yang ada
(Siahaan, 2002).

1.5.5

Kehidupan Sosial

Kehidupan sosial adalah kehidupan yang ditandai dengan adanya unsurunsur sosial masyarakat (Ahmadi, 1979). Di dalam kehidupan sosial akan
ditemukan sebuah interaksi sosial.
1.5.6 Batasan Penelitian
Untuk mempermudah dalam memahami proposal penelitian skripsi ini
maka penulis membatasi objek penelitian terhadap pasangan yang
berpacaran (heteroseksual) yang telah melakukan seks pranikah dengan
pasangannya.

5

ht t p:/ / eprint s.uns.ac.id/ 10458/ 1/ 148181608201010361.pdf, diunduh t anggal 13 Januari 2013
pukul 20.54 WIB.

6

Dokumen yang terkait

Studi Kualitatif Perilaku Seks Pranikah Remaja Putri Di Kota Gunungsitoli Tahun 2013

10 70 131

PERILAKU SEKS PRANIKAH DI KALANGAN REMAJA (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Perilaku Seks Pranikah Di Kalangan Remaja Kota Surakarta)

1 12 143

PERILAKU SEKS PRANIKAH DI KALANGAN REMAJA KOTA SURAKARTA.

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Seks Pranikah dalam Berpacaran:studi kasus perilaku seks pranikah di lingkungan remaja di kota Salatiga T1 352010007 BAB II

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Seks Pranikah dalam Berpacaran:studi kasus perilaku seks pranikah di lingkungan remaja di kota Salatiga T1 352010007 BAB IV

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Seks Pranikah dalam Berpacaran:studi kasus perilaku seks pranikah di lingkungan remaja di kota Salatiga T1 352010007 BAB V

0 6 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Seks Pranikah dalam Berpacaran:studi kasus perilaku seks pranikah di lingkungan remaja di kota Salatiga T1 352010007 BAB VI

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Seks Pranikah dalam Berpacaran:studi kasus perilaku seks pranikah di lingkungan remaja di kota Salatiga

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Seks Pranikah dalam Berpacaran:studi kasus perilaku seks pranikah di lingkungan remaja di kota Salatiga

0 2 29

Latar Belakang Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja

0 1 4