Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Internet Financial Reporting (IFR) dan Reaksi Pasar
ABSTRACT
Abstract: This research is aimed to obtain empirical evidences on the impact internet financial reporting
(IFR) toward the market reaction were measured by abnormal return and stock trading frequencies. The
samples are 26 manufacturing companies from 13 sub industries manufacturing which listed in Indonesian
Stock Exchange period 2011. Samples are chosen by using match paired test to know the impact of the using
of the internet between IFR and non IFR companies. Based on statistical tests using Mann Whitney U test,
result showed that abnormal return between IFR companies and non IFR companies are different, especially
for the third day after financial reports are published. Besides, the stock trading frequencies between IFR
and non IFR companies are not different. The companies using internet to expose their financial reporting
will have higher abnormal return than the companies that don’t use internet.
Keywords: Internet financial reporting, abnormal return, stock trading frequencies
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai dampak penggunaan Internet
Financial Reporting (IFR) terhadap reaksi pasar yang diukur dengan variabel abnormal return dan frekuensi
perdagangan saham. Penelitian ini menggunakan 26 sampel perusahaan manufaktur, yang terbagi menjadi 13
sub industri manufaktur di Indonesia,dan terdaftar di BEI tahun 2011. Sampel dipilih dengan menggunakan
match paired test guna nengetahui dampak penggunaan internet pada perusahaan IFR maupun non IFR.
Berdasarkan pengujian yang menggunakan uji Mann whitney u test, hasil menunjukkan bahwa abnormal
return antara perusahaan yang menggunakan IFR dengan perusahaan yang tidak menggunakan IFR tidak
berbeda, sedangkan frekuensi perdagangan saham antara perusahaan IFR dengan perusahaan non IFR
berbeda. Perusahaan yang menggunakan IFR sebagai media pelaporan keuangannya memiliki frekuensi
perdagangan saham yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang tidak menggunakan perusahaan IFR
sebagai media pelaporan keuangannya.
Kata kunci : Internet Financial Reporting (IFR), abnormal return, frekuensi perdagangan saham.
Abstract: This research is aimed to obtain empirical evidences on the impact internet financial reporting
(IFR) toward the market reaction were measured by abnormal return and stock trading frequencies. The
samples are 26 manufacturing companies from 13 sub industries manufacturing which listed in Indonesian
Stock Exchange period 2011. Samples are chosen by using match paired test to know the impact of the using
of the internet between IFR and non IFR companies. Based on statistical tests using Mann Whitney U test,
result showed that abnormal return between IFR companies and non IFR companies are different, especially
for the third day after financial reports are published. Besides, the stock trading frequencies between IFR
and non IFR companies are not different. The companies using internet to expose their financial reporting
will have higher abnormal return than the companies that don’t use internet.
Keywords: Internet financial reporting, abnormal return, stock trading frequencies
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai dampak penggunaan Internet
Financial Reporting (IFR) terhadap reaksi pasar yang diukur dengan variabel abnormal return dan frekuensi
perdagangan saham. Penelitian ini menggunakan 26 sampel perusahaan manufaktur, yang terbagi menjadi 13
sub industri manufaktur di Indonesia,dan terdaftar di BEI tahun 2011. Sampel dipilih dengan menggunakan
match paired test guna nengetahui dampak penggunaan internet pada perusahaan IFR maupun non IFR.
Berdasarkan pengujian yang menggunakan uji Mann whitney u test, hasil menunjukkan bahwa abnormal
return antara perusahaan yang menggunakan IFR dengan perusahaan yang tidak menggunakan IFR tidak
berbeda, sedangkan frekuensi perdagangan saham antara perusahaan IFR dengan perusahaan non IFR
berbeda. Perusahaan yang menggunakan IFR sebagai media pelaporan keuangannya memiliki frekuensi
perdagangan saham yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang tidak menggunakan perusahaan IFR
sebagai media pelaporan keuangannya.
Kata kunci : Internet Financial Reporting (IFR), abnormal return, frekuensi perdagangan saham.