KADAR SUPEROKSIDA DISMUTASE PLASMA BERKORELASI NEGATIF DENGAN DERAJAT KEPARAHAN MELASMA.

Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI
TANGGAL 18 OKTOBER 2016

Pembimbing I,

Pembimbing II,

Dr.dr. AAGP Wiraguna, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV

Dr. dr. Made Wardhana, Sp.KK(K), FINSDV

NIP. 195609121984121001

NIP. 195308111981021001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Biomedik
Program Pascasarjana
Universitas Udayana


Direktur
Program Pascasarjana
Universitas Udayana,

Dr.dr.Gde Ngurah Indraguna Pinatih,M.Sc,SpGK
NIP. 195805211985031002

Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K)
NIP. 195902151985102001

i

Tesis Ini Telah Diuji pada
Tanggal 18 Oktober 2016

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor
Universitas Udayana No 5079/UN14.4/HK/2016. Tanggal 13 Oktober 2016

Ketua


: Dr.dr. AAGP. Wiraguna, Sp.KK (K), FINSDV, FAADV

Sekretaris

: Dr. dr. Made Wardhana, Sp.KK(K), FINSDV

Anggota

:

1. Prof. dr. Made Swastika Adiguna, SpKK (K), FINSDV, FAADV
2. Dr. dr. IGAA. Praharsini, Sp.KK, FINSDV
3. Dr. dr. Luh Made Mas Rusyati, SpKK, FINSDV

i

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Nama


: dr. I Komang Harry Supradnyan

NIM

: 1214088201

Program Studi : Magister Ilmu Biomedik
Judul

: Kadar Superoksida Dismutase Plasma Berkorelasi Negatif dengan
Derajat Keparahan Melasma

Dengan ini menyatakan bahwa karya Tesis ini bebas plagiat.
Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No.17 tahun 2010 dan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 18 Oktober 2016
Yang membuat pernyataan,


(dr. I Komang Harry Supradnyan)

ii

UCAPAN TERIMA KASIH

Pertama-tama perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih dan puji
syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya tesis yang berjudul “Kadar Superoksida Dismutase Plasma
Berkorelasi Negatif dengan Derajat Keparahan Melasma” dapat diselesaikan.
Penulis menyadari tanpa bimbingan, motivasi, semangat dan bantuan lainnya
yang sangat berharga dari semua pihak, tugas akhir ini tidak akan terselesaikan
dengan baik. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Rektor
Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD dan Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Prof. Dr.dr. Putu Astawa, Sp.OT, M.Kes,
FICS, yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis untuk
mengikuti dan menyelesaikan program pendidikan dokter spesialis I di Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada

Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. A.A. Raka
Sudewi, SpS(K) dan Ketua Program Magister Ilmu Biomedik Program Pascasarjana
Universitas Udayana Dr.dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, SpGK serta
kepada Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And., FAACS atas kesempatan yang
diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Kekhususan
Kedokteran Klinik (Combine Degree).

iii

Terima kasih penulis ucapkan kepada Direktur RSUP Sanglah Denpasar, dr.I
Wayan Sudana M.Kes, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan untuk
melanjutkan pendidikan di Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin dan
melakukan penelitian di RSUP Sanglah Denpasar. Terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Kepala Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana Prof. dr. Made Swastika Adiguna, Sp.KK(K),
FINSDV, FAADV, sekaligus penguji pada karya akhir ini, serta Ketua Program
Studi Pendidikan Dokter Spesialis I (KPS PPDS-I) Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar
sekaligus sebagai pembimbing kedua, Dr. dr. Made Wardhana, Sp.KK(K), FINSDV
yang telah memberikan kesempatan mengikuti Program Pendidikan Ilmu Kesehatan
Kulit dan Kelamin.

Terima kasih tak terhingga juga penulis ucapkan kepada Dr. dr. A.A.G.P.
Wiraguna, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV, selaku pembimbing pertama karya akhir
ini serta Dr. dr. I.G.A.A. Praharsini, Sp.KK, FINSDV dan Dr. dr. Luh Made Mas
Rusyati Sudarsa, Sp.KK, FINSDV, selaku penguji, yang telah banyak memberikan
dorongan, semangat, bimbingan dan saran dalam penyusunan karya akhir ini.Terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua Kepala Divisi dan Staf Bagian/SMF Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP
Sanglah Denpasar serta seluruh tenaga paramedis dan nonmedis di Unit Rawat Jalan
dan Unit Rawat Inap yang telah membimbing, membantu dan memberikan dukungan
sehingga memungkinkan penulis menyelesaikan pendidikan.

iv

Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada semua pasien
melasma yang telah bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini.
Terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua teman-teman
seperjuangan dr.Putu Ayu Elvina, dr. Made Martina Windari, dr. Made Veranita
Kris, dr. Liana Verawaty, dr. Embun Dini Hari, dan sahabat terbaik dr. Made
Narindra Mahaputra Wisnu, serta teman-teman residen semuanya yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, atas dorongan, motivasi, dan kerjasamanya selama

menempuh pendidikan.
Rasa hormat dan terima kasih yang mendalam juga penulis sampaikan kepada
orangtua tercinta Drs. I Wayan Adnyana, M.Ed dan Ni Made Rastini, sebagai orang
tua yang telah mengasuh, membesarkan, mendidik, mendoakan dan mendukung
tanpa pamrih penulis hingga berada sampai saat ini.Rasa hormat juga saya
sampaikan kepada kedua mertua saya Drs. Nyoman Cakra, Apt., M.M dan Ni
Nengah Sulasmi, yang selalu memberi dukungan penuh selama menempuh
pendidikan. Kepada istri tercinta, Ni Kadek Ayu Intan Mahandari, S.Farm., Apt,
ketiga buah hati saya, Putu Kirana Odelia Pradnyan, Made Erland Harya Pradnyan
dan Komang Filan Prakasa Pradnyan serta saudara kandung, saudara ipar dan
keluarga tersayang, tanpa dukungan, rasa cinta kasih, dan pengorbanan kalian selama
ini, akan sulit bagi penulis untuk dapat menyelesaikan pendidikan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis akhir ini jauh dari
sempurna, maka oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati penulis tetap mohon

v

petunjuk dan saran perbaikan sehingga hasil yang tertuang dalam karya akhir ini
dapat bermanfaat bagi ilmu kedokteran dan pelayanan kesehatan.


Denpasar, 13 Oktober 2016

I Komang Harry Supradnyan

vi

ABSTRAK
KADAR SUPEROKSIDA DISMUTASE PLASMA BERKORELASI NEGATIF
DENGAN DERAJAT KEPARAHAN MELASMA
Melasma merupakan gangguan hiperpigmentasi pada kulit yang terutama terjadi
pada area yang terpapar sinar matahari. Beberapa penelitian menunjukkan stres
oksidatif berperan penting dalam patogenesis melasma. Faktor endogen (genetik,
hormonal dan kehamilan) dan eksogen, terutama sinar ultraviolet, menyebabkan
gangguan keseimbangan sistem radikal bebas dan antioksidan pada kulit, dengan
pembentukan radikal bebas melebihi kapasitas pertahanan antioksidan sehingga
terjadi keadaan stres oksidatif. Superoksida dismutase (SOD) merupakan antioksidan
enzimatik yang sering digunakan sebagai petanda terjadinya stres oksidatif. Paparan
kronis radiasi ultraviolet akan semakin menurunkan sistem pertahanan antioksidan,
termasuk SOD, yang selanjutnya memicu timbulnya manifestasi klinis melasma.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara kadar SOD plasma

dengan derajat keparahan melasma yang dihitung berdasarkan Melasma Area and
Severity Index (MASI). Desain penelitian potong lintang dilakukan di Poliklinik
Kulit dan Kelamin RSUP Sanglah Denpasar dengan jumlah sampel 50 orang yang
dipilih secara consecutive sampling. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi diminta
kesediaannya berpartisipasi dengan menandatangani informed consent kemudian
dilakukan pengambilan sampel darah vena dan penghitungan derajat keparahan
melasma dengan skor MASI. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan SPSS 16
for windows dengan uji komparasi Mann-Whitney dan Kruskal-Wallis dan uji
korelasi Spearman-rho.
Subyek penelitian terdiri dari 43 perempuan dan 7 laki-laki, dengan
kelompok umur terbanyak antara 40-49 tahun (48%). Melasma yang berdistribusi
sentrofasial dan tipe melasma campuran mendominasi karakteristik subyek
penelitian. Rerata SOD plasma tidak berbeda secara signifikan (p>0,05) berdasarkan
jenis kelamin, riwayat melasma pada keluarga, kelompok umur, lama paparan sinar
matahari dan tipe melasma. Sementara itu, rerata SOD plasma didapatkan lebih
rendah pada melasma yang berdistribusi sentrofasial dibandingkan distribusi lainnya
dan juga didapatkan lebih rendah pada melasma dengan derajat keparahan berat
dibandingkan derajat keparahan sedang maupun ringan (p < 0,05). Korelasi antara
kadar SOD plasma dan skor MASI didapatkan korelasi negatif yang sangat kuat (r=0,912 ; p 0.05) by sex, family history of melasma,
age group, long exposure to the sun and the type of melasma. Meanwhile, the mean

plasma SOD is lower in melasma which are distributed centrofacial compared to
other distributions and also lower on severe melasma than moderate or mild melasma
(p