Hubungan Antara Jenis Mikroorganisme yang ditemukan Pada Lesi AKNE Dengan Bantuk Lesi AKNE Di RS.Dr.M.Djamil Padang.pdf.
ulsvEffiI*ls Atsltl-As
:
FADII€S ff(re
Al$E
DETIGIII
EXTtn( tE$
!
{-
:. ,,
UHIVERSETAS ANDALAS
,:
.
:,t
HUBUNGAN ANTARA JENIS MIKROGRGANISME YANG
DITEfI{UKAF.I FADA I-ESI AKNE DENGAN BENTUK !-ESI
AKNF
DI RS DT.FII.ilJAMIL PADANG
,TE$l€
LUSITA $YLVIA
032280S3
PR*GEAEI pENStDtt{AN DOKTER $pEStALtS
FAKULTAS KEFilKTf;RAlql UF{IVERS|TAS AHDALAS
'
z0t $
&akitDn lU;
Tesis
ini diajukan sebagai persyaratan akhir menyelesaikan
."I.,,
Pendidikan Program studi Ilmu Keehatan Kulit dan Kelamin
F
akultas Kefo lteran Universitas Andalas padan g
,,.,
a'
.
para penguji.:.
t.- dr. Eneep Kusnandar, Sp.KK(K)
,'
dr. Sri lipstrri;r Sp:KI((I$
3. ! rof, dr.' Zainol llakim, Se.fI(tfO
4.' dr.'Isromiha*i,SpgK{, : :'-i::
J. dr. Rina Gustia,
Sp.KK
,
:
Padang, 23 Desember 2010
PROGRA}I PENIDIDIKAN IX}KTER SPESIALIS
ILMU KESEIIATAIY KTJLIT I}AN KELAMIN
FAKTILTAS KEDOI(TERAN T'MVERSITAS AI\IDALAS
' 'r
,:
t
PADAhtG
'
Ketua
dr. Sri teptari.,Sp,ffi(K)
I[IP.19590713 198603 2 001
ryp. rer6go8t7 2W?t2 2 002
UCAPAI\ TERIMA KASIII
Assalammu' alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Puji syukur penulis panja&an kehadirat Allah swr, yang
telatr
memberikan segala kanrnia dan ratrmatNya yang tak terhingga sehingga penulis
mendapat kekuatan, ketabahan serta hrntunan dalarn menyelesaikan tesis ini.
Rasa terima kasjh yang tirlak ada habis-habisnya kepada kedua orang tua
dr.Hj.Mariana Yatar, MARS dan Nurman Rauq SE yang telah membesarkan
penulis dengan penuh kasih sayang untuk bisa menjadi seperti saat ini. Dengan
kesabaran, pengertian, dan dorongan serta doa yang tulus yang selalu diberikan
disaat penulis gagal dan terjatuh. Tidak lupa juga penulis juga mengucapkan
terima kasih dan rasa hormat yang setinggi-tingginya kepada kedua kakak yudi
Anthoni Putra ST dan dr. Devi cythia Sari, sp.M yang selalu memberikan
semangat, dorongan dan doa kepada penulis. Kepada suamiku tercinta dr. Alwin
Permana dan sholehaku Layyina terima kasih yang sedalamdalamnya atas
pengertian, kesabaran" kekuatan, doa serla semangat yang diberikan. Tanpa
kalian, penulis mungkin tidak dapat menjalani pendidikan ini dengan baik.
Pada kesempatan
ini
dengan penuh ketulusan hati penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besamya kepada berbagai pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan pendidikan dokter spesialis dan
penyusunan tesis ini.
Terima kasih yang sebesar-besamya kepada DR, Dr. M;srul, Sp.GK,
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang dan dr. Aumas pabuti,
lv
Sp.A, Direktur RS. Dr. M. Djamil padang atas izin dan kesempatan yang
di
berikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan
spesialisasi di Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UNANDI
RS. Dr. M
Djamil padang.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada prof. Dr. H.
z.ai^l
Sp.IK(K) atas kesediaan beliau menerima peneliti untuk dapat
Hakim,
mengikuti
pendidikan spesialisasi pada masa beliau menjadi Ketua program Studi
Ilnu
Kesehatan Kulit dan kelamin yang selalu memberi nasihat, bimbingan dan
saran.
Terima kasih sebesar-besarnya kepada dr. Rina Gustiq Sp.KK sebagai
Ketua Bagran Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS.Dr. M. Djamil padang
dan
dr. Qaira Anum, Sp.KK sebagai sekretaris Bagian Ilmu Kesehatan Kulit
dan
Kelamin RS. Dr-M. Djamil Padang yang telatr memberi bimbinga4 semangat
dan
saran selama penulis menjalani pendidikan dan melakukan penelitian.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr. Hj.sri Lestari,Sp.KK (K)
sebagai Ketua Prograrn Studi Ihnu Kesehatan
Kulit dan Kelamin
sekaligus
sebagai pembimbing tesis yang selalu memberikan dorongan, semangat,
bimbingan dan saran yang sangat bernitai selama meqialani pendidikan ini. Serta
kepada dr- Satya Wydya Yenny, Sp.KK, sebagai Selretaris Program Studi peneliti
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan, saran
dan
bantuannya selama penulis menjalani pendidikan dan menyelesaikan penelitian.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr. Encep Kusnandar,
Sp-KK(K) yang telatr berkenan menjadi pembimbing tesis dalam penelitian ini,
atas dorongan, motifasi dan bimbingan yang telaten mulai dari awat penelitiarl
pelaksanaan hingga penulisan laporan penelitian
ini
serta
jerih payall waktu serta
kesabaran yang di berikan kepadapenulis.
Terima kasih yang sebesar-besamya kepada dr. Isramiharti, Sp.KK(K)
yang memberi ihnu, bimbingan, kekuatan, dan saran kepada penulis
selama
penulis menjalani pendidikan dan penelitian ini.
Rasa terima kasih yang sebesar-besamya kepada
dr. Early
Indrama,
Sp.MK yang telah mernberikan dorongan, semangat, saran dan bimbingan dalam
bidang Milaobiologi.Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr. pilison"l4pH
yang telah memberikan saran dan bimbingan dalarn hal metodologi dan
analisis
statistik demi kesempurnaan tesis ini.
Kepada satrabat-sahabat penulis peserta pendidikan program studi Ilmu
Kesehatan Kulit dan
Kela*in dr. vit4 dr. Rita, dr. yosse, dr. Gardeni4
dr.
Taufik, dr. Rabmall dr. Een, dr. Julia, dr. watryu, dr. yan, dr. Nit4 dr, yenny,
drHen4r, dr.
uta
dan dr. Dessy, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar_
besarnya atas dorongan, semanga! kerjasama dan tempat berbagi suka duka
selama penulis menjalani pendidikan.
kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak
zulkifli, uni Nunung
Doni' selunrh perawat di Poliklinik dan Bangsal Ihnu Kesehatan kulit
dan
Kelamin RS. Dr. M.Djamil padang atas kerja sama dan bantuan yang telah
diberikan kepada penulis selama penulis menjalani pendidikan ini.
Padang
Penulis
vl
'2010
DAFTAR ISI
LEMBARA}I PERSETUruAN
UCAPA}{ TERIMA KASIH
lv
DAFTAR ISI
vll
DAFTARGAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xn
DAFTARBAGAN
xiii
DAFTAR SINGKATAN
xiv
ABSTRAK
xv
BAB
BAB
I.
II.
PENDAHULUAN
I
l.l.
I
Iatnbelakang
1.2. Rrrnusan masalah
6
1.3. Hipotesis penelitian
7
1.4. Tujuan penelitian
7
1.5. Manfaat penelitian
8
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
9
2.1. Definisi
9
akne
9
t2
l3
t6
t9
vll
BAB III.
2.4.4. aktifitas flora folikel
2t
2.4.
Gambarao klinis dan ktasifikasi akne
24
2.5.
Penatalaksanaan akne
26
2.6.
Kerangka konsep penelitian
29
METODE PENELITIAN
3t
3.1.
Jenis penelitian
3l
3.2.
Populasi, sampel, dan besar sampel
3l
3.2.1. Populasi
3l
3.2.2.
Sampel
3.1
3.2.3.
Besar sampel
32
3.3. Teknik pengambilan sampel
33
3.4. Altnpenelitian
34
3.5. Tempat dan waktu penelitian
35
3.5.1.
Tempat penelitian
35
36
36
36
36
37
BAB TV.
40
40
40
vlll
4-l-z- Disribusi penderita Akne Bendasarkan Kelompok
Umur..............
42
4.1.3. Distribusi penderita Akne Berdasarkan Bentuk Lesi
Akne
45
4-l-4. Distribusi Jenis Milroorgani$ne yaog Diternukan
padalesi Akne
4.1.5- perbandingan
hofir
p.ocnes Berdasarkan Bentuk
Lesi Akne......,
'
46
4-1.6. perbandingan profir s.aureus Berdasarkan Bentuk
Lesi Akne ......
4-1.7. perbandingan
47
profil s.epidermidis Berdasarkan
Bentuk Lesi Akne
48
4.1.8. perbandingan profil p.ovare Berdasarkan Bentuk
Lesi Akne
BAB
V.
49
KESIMPULAN DAN SARA}I
5l
5.1. Iktisar
5l
5.2. Kesimpulan
53
5.3.
Saran
54
DAFTAR PUSTAKA
55
Lampiran
l. Informasi
untuk pasien
62
Lampiran 2 - Surat pernyataan persetujuan ikut dalam penelitian .......... -.........
65
Lampiran 3. Status penelitian
66
Lampiran 4. Teknik pengarnbilan spesimen dan kulnn
68
lx
Lampiran 5. Surat p€Nnyataan
72
Lampiran 6. Gambar koloni
73
Iampiran 7. Tabel iduk penelitian
74
Lunpiran 8. Keterangan lolos kaji etik
75
x
DAT'TAR GAMBAR
Gambar
l.
Gambar2.
Patogenesis akne
Jalur fisiologis
l3
dehidroepiandrosteron
konvcrsi ke dehi&oandostemn
XT
sulfat
(DHEAS)
l5
DAFTAR TABEL
Tabel l.
Terapi sisterrik akne
Tabel
2. Terapi topikal akne
Tabel
3.
Algorime terapi akne
28
Tabel
4.
Distibusi Penderita Akne Berdasarkan Jenis Kelanin
40
Tabel
5. Distribusi Penderita Akne Berdasarkan Kelompok
27
Umw
42
Tabel 6. Distibusi Penderita Akne Berdasarkan Bentuk Lesi Akne
Tabel
7.
43
Distibusi Jenis Mikroorganisme yang Ditemukan pada Lesi
Akne
45
Tabel 8. Perbandingan Profil P.acnesBerdasarkan Bentuk Lesi Akne..
Tabel
9.
....
M
Perbandingan Profil s.aureus Berdasarkan Bentuk Lesi Akne ....
47
Tabel 10. Perbandingan Profil s.epidermidis Berdasarkan Bentuk Lesi
Akne
Tabel I l.
.........:........
Perbandingan Profil P.ovale Berdasarkan Bentuk Lesi Akne.......
xll
48
49
IDAFTAR BAGAI{
Bagao
3.1.
Kerangka konsep penelitian
Bagan4.4. Alwpenelitian
29
34
xllt
DAFTAR SINGI(ATAI\I
QOL
quality of life
P.omes
propionibacterium acnes
P.granulosum
propionibact erium gronul osum
S.atreus
staplrylococcas atreus
S.epidermidis
s t aphyl o c o c cus
P.ovale
pityropontm ovale
ACTI{
adr e noc ortic otr op i e hormon
DTIEAS
de
DHT
dihidrotestosteron
3p-HSD
3
l7p-HsD
I 7p -hi &
EGF
epi der mal gr ow t h fac
TGF-cr
tr awforming gr ow th fa ct or-a
FGF
f br ob I ast gr ow t h fact or
ep i dermidi s
hi&oepi andr o s t er on sulfat
ft hi dr o ks i st er o id de hi dr o ge nas e
olrsi s t e r oi d de hi dr o genas e
IGF-I
i ns ul i n-l ikc
CRH
c or
MC-IR
me I anoc
TLR
toll-like receptor
AB
antibiotik
BPO
beraoyl peroxide
t
or
gr owth fac t or
ticotr op in r eI e as ing hormone
ortin-
I re c eptor
xlv
IIT]BT}NGAI\I AI\TTARA JEIVS MIKROORGAIYISME YANG
DITEMT]KAII DENGAI\I BENTT]K LESI AKNE
DI RS DT.M.DJAMIL PAI)ANG
Lusita Sylvia
Bagan Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
Fakultas Kedolteran Universitas Andalas/RSUP Dr.M.Djamil, padang
Abstrak
Latar belakang: Akne vulgaris adalahrynyakit kulit yang benifat kronis yang
secara umum terdiri dari lesi non inflamasi ftomedonal) dan lesi inflamasi
(papulopustul, noduloki$ik). Penyebab akne bemifat multi-faktorial. Salatr
satu
faktor adalah mikroorganisme. Mikroorganisme yang penratr dilaporkan adalatl
Propionibaeteriun acnes (P.acne$, propionibacterium gramiosum
(P.granulosum), Stapltylococcus aureus (S.aureus), Staplrylococcusiptdermidy
(5. epidermidis) dan P ityroporum ovale (p. ovale)
Tujuan: Untuk mengetatrui hubungan antara jenis mikroorganisme (p.acnes,
s.aureus, s.epidermidis, P.ovale) yang ditemukan dengan bentuk lesi j0,05). P.ovale secara signifikan lebih banyak ditemukan pada
lesi non inflamasi 93,3yo, dan pada lesi inflam asi 6,7yo (p .O,OS).
Kata kunci: Bentuk lesi abte, miboorganisme.
xv
BAB
I
PEIYDAHULUAI\[
1.1.
Latar belakang
Akne merupakan penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan
menahun
folikel pilosebasea yang ditandai dengan komedo, papul, pustul, nodus dan kista pada
wajah, leher, dada" bahu, punggung dan lengan atas. Salatr satu alasan tersering
penderita datang ke dermatologis adalah dengan keluhan akne. Akne biasanya
timbul
pada awal usia remaja. Namun dapat juga ditemukan pada bayi bam lahir, yang
kemungkinan besar disebabkan oleh pengaruh hormonal ibu. Akne dapat menetap
hingga usia pertengahan.
la
Ada berbagai faktor-faktor etiologi penyebab akne yaitu hiperproliferasi
folikular epidermis, peningkatan produksi sebum, inflamasi dan peningkatan jumlatr
flora dalam unit pilosebasea. Secara patologi, gambaran akne berupa material keratin
yang padat dalam folikel sebasea (hiperkeratinosit), penunman konsentrasi granul
lamelar, peningkatan konsennasi granul k€ratohialin, peningkatan material amor{ik
dalam sel (seperti lipid), hiperproliferasi selular, hipodeskuamasi infudibulum
keratinosit unit pilosebase4 pembesaran kelenjar sebasea" dan produksi sebum yang
meningkat. Komedo bermula sebagai masa keratinJipid yang memenuhi bagran
dalam folikel. Sel keratin bersamaan dengan
lipid
sitoplasma
dan
sejumlatr
desmosomal ikut membentuk masa keratin tersebut. Seiring dengan menumpuknya
material keratin, dinding folikel melebar dan bartambah tipis. Secara bersamaan,
kelenjar sebasea menjadi atrofi dan berganti menjadi sel epitel.t-3
Pada alare vulgaris juga ditemukan peran genetik. Interleukin-la
mempengaruhi hiperkornifikasi infundibulum seiring dengan rcqpon inflamasi yang
mendorong produksi vascalar endotluliol growth
foaor
sel-sel papila dermal dan
folikular keratinosit dari unit pilosebasea. Inflamasi dermis tidak disebabkan oleh
bakteri, tetapi dari mediator biologi yang diproduksi oleh flora
P rop ionib a cte riun ocrre s .r
seperti
-3
Akne adalah salah satu penyakit kulit yang bersifat kronis. Walaupun akne
tidak mengancam jiwa, namun akne dapat mempengaruhi kualitas hidup dimana
dapat memberikan efek psikologis yang buruk. Hafez
KA, dkk. pada tatrun 2009 di
Mesir melaporkan dari 150 sampel penderita akne secara signifikan mempenganrihi
quality of
lfe (QOL), dimana
skor rata-rata
QOL
secara signifikan lebih tinggi pada
laki-laki dibandingkan perempuan dan skor QOL juga lebih tinggi pada akne berat
dan durasi akne yg lama.s-7
Berbeda dengan yang dilaporkan Walker N, dkk. pada tahun 2006 di Scotland
yang meneliti kualitas hidup penderita akne pada remajq tidak terdapat perbedaan
antara remaja laki-laki dan perempuan. Sebaliknya Aktan S, dkk. pada tahun 2000 di
Turki melaporkan ronaja perempuan lebih mudah terserang efek psikologis negatif
dibandingkan remaja laki-laki. Martin
A& dkk. pada tatrun 2001 di pennsylvania
melaporkan terdapat hubungan antara skor QOL dengan keparatran akne yaitu skor
semakin memburuk sesuai dengan pertambahan keparahan akne. Skor secara
signifikan membaik seteleh 16 minggu terapi.&ro
Hasil yang sama dilaporkan oleh Lasek RI, dkk. pada tahun l99g di
california dimana akne secara signifikan mempengaruhi eol- penderit4 dan chiu A,
dkk.
pada tahun 2003
di Californiajuga melaporkan
stres penderita secara signifikan
meningkat sesuai dengan peningkatan keparahan akne penderia.n,tz
Akne juga menjadi salah satu permasalatran sosial ekonomi, Tidak
kurang
dan l5%-3Wo penderita membutuhkan penatalaksanaan spesifik akibat keparahan
yang ditimbulkan- Diperkirakan total biaya yang dibutuhkan untuk pengobatan
akne
baik sistemik maupun topikal, berkisar l2,6yo dari semua biaya yang dibutuhkan
untuk pengobatan kelainan-kelainan kulit yang lain.tr
Di4gnosis
klinis akne mudatr ditegakkan, tetapi
mengalami kesulitan.
pengobatannya sering
Hal ini disebabkan karena penyebab akne bbrsifat multi
faktorial, sehingga tidak cukup hanya satu jenis modalitas terapi yang diberikan
pada
penderita akne. Salah satu faktor tersebut adalah mikroorganisme.
Mikroorganisme
ikut berperan dalam patogenesis penyakit ini dengan cara memproduksi metabolit
yang dapat bereaksi dengan sebum sehingga meningkatkan proses inflamasi.
Mikroorganisme yang pernah dilaporkan adalah Propionibacterium acnes (p.acnes),
Propionibacterium gramtlosum (P.gromtlosum), Staplrylococeus aureus (S.aureus),
Staphylococcus epidermidis (s.epidermidis) dan pityroporum
Penelitian yang dilakukan oleh
Till AE,dkk.
wale (p.ovale).|2
pada tahun 2000
di
Leeds
melaporkan secara keseluruhan mikroflora yang utama ditemukan pada lesi
akne
terdiri dari
Propionibacterium, Staphylococcus
dan Malassezia,
sedangkan
mikmflora lainnya ditemukan kurang dari 0,01o/o dari total mikroflora
yang
ditemukan- Pada wajatr Propionibacterium adalah mikroorganisme terbanyak
diikuti
oleh StaplryIococars dan Malassezia. Pada punggung Propionibacterium
adalah
mikroorganisme terbanyak
diikuti oleh Malassezia dan Stophylococcus.
pada
penderita akne persisten p€rempuan ditemukan Propionibacterium 45
Staplrylococcus 45
konhl-
kali lipat
kali lipat,
dan Malassezia 17l
:
FADII€S ff(re
Al$E
DETIGIII
EXTtn( tE$
!
{-
:. ,,
UHIVERSETAS ANDALAS
,:
.
:,t
HUBUNGAN ANTARA JENIS MIKROGRGANISME YANG
DITEfI{UKAF.I FADA I-ESI AKNE DENGAN BENTUK !-ESI
AKNF
DI RS DT.FII.ilJAMIL PADANG
,TE$l€
LUSITA $YLVIA
032280S3
PR*GEAEI pENStDtt{AN DOKTER $pEStALtS
FAKULTAS KEFilKTf;RAlql UF{IVERS|TAS AHDALAS
'
z0t $
&akitDn lU;
Tesis
ini diajukan sebagai persyaratan akhir menyelesaikan
."I.,,
Pendidikan Program studi Ilmu Keehatan Kulit dan Kelamin
F
akultas Kefo lteran Universitas Andalas padan g
,,.,
a'
.
para penguji.:.
t.- dr. Eneep Kusnandar, Sp.KK(K)
,'
dr. Sri lipstrri;r Sp:KI((I$
3. ! rof, dr.' Zainol llakim, Se.fI(tfO
4.' dr.'Isromiha*i,SpgK{, : :'-i::
J. dr. Rina Gustia,
Sp.KK
,
:
Padang, 23 Desember 2010
PROGRA}I PENIDIDIKAN IX}KTER SPESIALIS
ILMU KESEIIATAIY KTJLIT I}AN KELAMIN
FAKTILTAS KEDOI(TERAN T'MVERSITAS AI\IDALAS
' 'r
,:
t
PADAhtG
'
Ketua
dr. Sri teptari.,Sp,ffi(K)
I[IP.19590713 198603 2 001
ryp. rer6go8t7 2W?t2 2 002
UCAPAI\ TERIMA KASIII
Assalammu' alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Puji syukur penulis panja&an kehadirat Allah swr, yang
telatr
memberikan segala kanrnia dan ratrmatNya yang tak terhingga sehingga penulis
mendapat kekuatan, ketabahan serta hrntunan dalarn menyelesaikan tesis ini.
Rasa terima kasjh yang tirlak ada habis-habisnya kepada kedua orang tua
dr.Hj.Mariana Yatar, MARS dan Nurman Rauq SE yang telah membesarkan
penulis dengan penuh kasih sayang untuk bisa menjadi seperti saat ini. Dengan
kesabaran, pengertian, dan dorongan serta doa yang tulus yang selalu diberikan
disaat penulis gagal dan terjatuh. Tidak lupa juga penulis juga mengucapkan
terima kasih dan rasa hormat yang setinggi-tingginya kepada kedua kakak yudi
Anthoni Putra ST dan dr. Devi cythia Sari, sp.M yang selalu memberikan
semangat, dorongan dan doa kepada penulis. Kepada suamiku tercinta dr. Alwin
Permana dan sholehaku Layyina terima kasih yang sedalamdalamnya atas
pengertian, kesabaran" kekuatan, doa serla semangat yang diberikan. Tanpa
kalian, penulis mungkin tidak dapat menjalani pendidikan ini dengan baik.
Pada kesempatan
ini
dengan penuh ketulusan hati penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besamya kepada berbagai pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan pendidikan dokter spesialis dan
penyusunan tesis ini.
Terima kasih yang sebesar-besamya kepada DR, Dr. M;srul, Sp.GK,
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang dan dr. Aumas pabuti,
lv
Sp.A, Direktur RS. Dr. M. Djamil padang atas izin dan kesempatan yang
di
berikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan
spesialisasi di Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UNANDI
RS. Dr. M
Djamil padang.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada prof. Dr. H.
z.ai^l
Sp.IK(K) atas kesediaan beliau menerima peneliti untuk dapat
Hakim,
mengikuti
pendidikan spesialisasi pada masa beliau menjadi Ketua program Studi
Ilnu
Kesehatan Kulit dan kelamin yang selalu memberi nasihat, bimbingan dan
saran.
Terima kasih sebesar-besarnya kepada dr. Rina Gustiq Sp.KK sebagai
Ketua Bagran Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS.Dr. M. Djamil padang
dan
dr. Qaira Anum, Sp.KK sebagai sekretaris Bagian Ilmu Kesehatan Kulit
dan
Kelamin RS. Dr-M. Djamil Padang yang telatr memberi bimbinga4 semangat
dan
saran selama penulis menjalani pendidikan dan melakukan penelitian.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr. Hj.sri Lestari,Sp.KK (K)
sebagai Ketua Prograrn Studi Ihnu Kesehatan
Kulit dan Kelamin
sekaligus
sebagai pembimbing tesis yang selalu memberikan dorongan, semangat,
bimbingan dan saran yang sangat bernitai selama meqialani pendidikan ini. Serta
kepada dr- Satya Wydya Yenny, Sp.KK, sebagai Selretaris Program Studi peneliti
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan, saran
dan
bantuannya selama penulis menjalani pendidikan dan menyelesaikan penelitian.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr. Encep Kusnandar,
Sp-KK(K) yang telatr berkenan menjadi pembimbing tesis dalam penelitian ini,
atas dorongan, motifasi dan bimbingan yang telaten mulai dari awat penelitiarl
pelaksanaan hingga penulisan laporan penelitian
ini
serta
jerih payall waktu serta
kesabaran yang di berikan kepadapenulis.
Terima kasih yang sebesar-besamya kepada dr. Isramiharti, Sp.KK(K)
yang memberi ihnu, bimbingan, kekuatan, dan saran kepada penulis
selama
penulis menjalani pendidikan dan penelitian ini.
Rasa terima kasih yang sebesar-besamya kepada
dr. Early
Indrama,
Sp.MK yang telah mernberikan dorongan, semangat, saran dan bimbingan dalam
bidang Milaobiologi.Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr. pilison"l4pH
yang telah memberikan saran dan bimbingan dalarn hal metodologi dan
analisis
statistik demi kesempurnaan tesis ini.
Kepada satrabat-sahabat penulis peserta pendidikan program studi Ilmu
Kesehatan Kulit dan
Kela*in dr. vit4 dr. Rita, dr. yosse, dr. Gardeni4
dr.
Taufik, dr. Rabmall dr. Een, dr. Julia, dr. watryu, dr. yan, dr. Nit4 dr, yenny,
drHen4r, dr.
uta
dan dr. Dessy, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar_
besarnya atas dorongan, semanga! kerjasama dan tempat berbagi suka duka
selama penulis menjalani pendidikan.
kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak
zulkifli, uni Nunung
Doni' selunrh perawat di Poliklinik dan Bangsal Ihnu Kesehatan kulit
dan
Kelamin RS. Dr. M.Djamil padang atas kerja sama dan bantuan yang telah
diberikan kepada penulis selama penulis menjalani pendidikan ini.
Padang
Penulis
vl
'2010
DAFTAR ISI
LEMBARA}I PERSETUruAN
UCAPA}{ TERIMA KASIH
lv
DAFTAR ISI
vll
DAFTARGAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xn
DAFTARBAGAN
xiii
DAFTAR SINGKATAN
xiv
ABSTRAK
xv
BAB
BAB
I.
II.
PENDAHULUAN
I
l.l.
I
Iatnbelakang
1.2. Rrrnusan masalah
6
1.3. Hipotesis penelitian
7
1.4. Tujuan penelitian
7
1.5. Manfaat penelitian
8
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
9
2.1. Definisi
9
akne
9
t2
l3
t6
t9
vll
BAB III.
2.4.4. aktifitas flora folikel
2t
2.4.
Gambarao klinis dan ktasifikasi akne
24
2.5.
Penatalaksanaan akne
26
2.6.
Kerangka konsep penelitian
29
METODE PENELITIAN
3t
3.1.
Jenis penelitian
3l
3.2.
Populasi, sampel, dan besar sampel
3l
3.2.1. Populasi
3l
3.2.2.
Sampel
3.1
3.2.3.
Besar sampel
32
3.3. Teknik pengambilan sampel
33
3.4. Altnpenelitian
34
3.5. Tempat dan waktu penelitian
35
3.5.1.
Tempat penelitian
35
36
36
36
36
37
BAB TV.
40
40
40
vlll
4-l-z- Disribusi penderita Akne Bendasarkan Kelompok
Umur..............
42
4.1.3. Distribusi penderita Akne Berdasarkan Bentuk Lesi
Akne
45
4-l-4. Distribusi Jenis Milroorgani$ne yaog Diternukan
padalesi Akne
4.1.5- perbandingan
hofir
p.ocnes Berdasarkan Bentuk
Lesi Akne......,
'
46
4-1.6. perbandingan profir s.aureus Berdasarkan Bentuk
Lesi Akne ......
4-1.7. perbandingan
47
profil s.epidermidis Berdasarkan
Bentuk Lesi Akne
48
4.1.8. perbandingan profil p.ovare Berdasarkan Bentuk
Lesi Akne
BAB
V.
49
KESIMPULAN DAN SARA}I
5l
5.1. Iktisar
5l
5.2. Kesimpulan
53
5.3.
Saran
54
DAFTAR PUSTAKA
55
Lampiran
l. Informasi
untuk pasien
62
Lampiran 2 - Surat pernyataan persetujuan ikut dalam penelitian .......... -.........
65
Lampiran 3. Status penelitian
66
Lampiran 4. Teknik pengarnbilan spesimen dan kulnn
68
lx
Lampiran 5. Surat p€Nnyataan
72
Lampiran 6. Gambar koloni
73
Iampiran 7. Tabel iduk penelitian
74
Lunpiran 8. Keterangan lolos kaji etik
75
x
DAT'TAR GAMBAR
Gambar
l.
Gambar2.
Patogenesis akne
Jalur fisiologis
l3
dehidroepiandrosteron
konvcrsi ke dehi&oandostemn
XT
sulfat
(DHEAS)
l5
DAFTAR TABEL
Tabel l.
Terapi sisterrik akne
Tabel
2. Terapi topikal akne
Tabel
3.
Algorime terapi akne
28
Tabel
4.
Distibusi Penderita Akne Berdasarkan Jenis Kelanin
40
Tabel
5. Distribusi Penderita Akne Berdasarkan Kelompok
27
Umw
42
Tabel 6. Distibusi Penderita Akne Berdasarkan Bentuk Lesi Akne
Tabel
7.
43
Distibusi Jenis Mikroorganisme yang Ditemukan pada Lesi
Akne
45
Tabel 8. Perbandingan Profil P.acnesBerdasarkan Bentuk Lesi Akne..
Tabel
9.
....
M
Perbandingan Profil s.aureus Berdasarkan Bentuk Lesi Akne ....
47
Tabel 10. Perbandingan Profil s.epidermidis Berdasarkan Bentuk Lesi
Akne
Tabel I l.
.........:........
Perbandingan Profil P.ovale Berdasarkan Bentuk Lesi Akne.......
xll
48
49
IDAFTAR BAGAI{
Bagao
3.1.
Kerangka konsep penelitian
Bagan4.4. Alwpenelitian
29
34
xllt
DAFTAR SINGI(ATAI\I
QOL
quality of life
P.omes
propionibacterium acnes
P.granulosum
propionibact erium gronul osum
S.atreus
staplrylococcas atreus
S.epidermidis
s t aphyl o c o c cus
P.ovale
pityropontm ovale
ACTI{
adr e noc ortic otr op i e hormon
DTIEAS
de
DHT
dihidrotestosteron
3p-HSD
3
l7p-HsD
I 7p -hi &
EGF
epi der mal gr ow t h fac
TGF-cr
tr awforming gr ow th fa ct or-a
FGF
f br ob I ast gr ow t h fact or
ep i dermidi s
hi&oepi andr o s t er on sulfat
ft hi dr o ks i st er o id de hi dr o ge nas e
olrsi s t e r oi d de hi dr o genas e
IGF-I
i ns ul i n-l ikc
CRH
c or
MC-IR
me I anoc
TLR
toll-like receptor
AB
antibiotik
BPO
beraoyl peroxide
t
or
gr owth fac t or
ticotr op in r eI e as ing hormone
ortin-
I re c eptor
xlv
IIT]BT}NGAI\I AI\TTARA JEIVS MIKROORGAIYISME YANG
DITEMT]KAII DENGAI\I BENTT]K LESI AKNE
DI RS DT.M.DJAMIL PAI)ANG
Lusita Sylvia
Bagan Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
Fakultas Kedolteran Universitas Andalas/RSUP Dr.M.Djamil, padang
Abstrak
Latar belakang: Akne vulgaris adalahrynyakit kulit yang benifat kronis yang
secara umum terdiri dari lesi non inflamasi ftomedonal) dan lesi inflamasi
(papulopustul, noduloki$ik). Penyebab akne bemifat multi-faktorial. Salatr
satu
faktor adalah mikroorganisme. Mikroorganisme yang penratr dilaporkan adalatl
Propionibaeteriun acnes (P.acne$, propionibacterium gramiosum
(P.granulosum), Stapltylococcus aureus (S.aureus), Staplrylococcusiptdermidy
(5. epidermidis) dan P ityroporum ovale (p. ovale)
Tujuan: Untuk mengetatrui hubungan antara jenis mikroorganisme (p.acnes,
s.aureus, s.epidermidis, P.ovale) yang ditemukan dengan bentuk lesi j0,05). P.ovale secara signifikan lebih banyak ditemukan pada
lesi non inflamasi 93,3yo, dan pada lesi inflam asi 6,7yo (p .O,OS).
Kata kunci: Bentuk lesi abte, miboorganisme.
xv
BAB
I
PEIYDAHULUAI\[
1.1.
Latar belakang
Akne merupakan penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan
menahun
folikel pilosebasea yang ditandai dengan komedo, papul, pustul, nodus dan kista pada
wajah, leher, dada" bahu, punggung dan lengan atas. Salatr satu alasan tersering
penderita datang ke dermatologis adalah dengan keluhan akne. Akne biasanya
timbul
pada awal usia remaja. Namun dapat juga ditemukan pada bayi bam lahir, yang
kemungkinan besar disebabkan oleh pengaruh hormonal ibu. Akne dapat menetap
hingga usia pertengahan.
la
Ada berbagai faktor-faktor etiologi penyebab akne yaitu hiperproliferasi
folikular epidermis, peningkatan produksi sebum, inflamasi dan peningkatan jumlatr
flora dalam unit pilosebasea. Secara patologi, gambaran akne berupa material keratin
yang padat dalam folikel sebasea (hiperkeratinosit), penunman konsentrasi granul
lamelar, peningkatan konsennasi granul k€ratohialin, peningkatan material amor{ik
dalam sel (seperti lipid), hiperproliferasi selular, hipodeskuamasi infudibulum
keratinosit unit pilosebase4 pembesaran kelenjar sebasea" dan produksi sebum yang
meningkat. Komedo bermula sebagai masa keratinJipid yang memenuhi bagran
dalam folikel. Sel keratin bersamaan dengan
lipid
sitoplasma
dan
sejumlatr
desmosomal ikut membentuk masa keratin tersebut. Seiring dengan menumpuknya
material keratin, dinding folikel melebar dan bartambah tipis. Secara bersamaan,
kelenjar sebasea menjadi atrofi dan berganti menjadi sel epitel.t-3
Pada alare vulgaris juga ditemukan peran genetik. Interleukin-la
mempengaruhi hiperkornifikasi infundibulum seiring dengan rcqpon inflamasi yang
mendorong produksi vascalar endotluliol growth
foaor
sel-sel papila dermal dan
folikular keratinosit dari unit pilosebasea. Inflamasi dermis tidak disebabkan oleh
bakteri, tetapi dari mediator biologi yang diproduksi oleh flora
P rop ionib a cte riun ocrre s .r
seperti
-3
Akne adalah salah satu penyakit kulit yang bersifat kronis. Walaupun akne
tidak mengancam jiwa, namun akne dapat mempengaruhi kualitas hidup dimana
dapat memberikan efek psikologis yang buruk. Hafez
KA, dkk. pada tatrun 2009 di
Mesir melaporkan dari 150 sampel penderita akne secara signifikan mempenganrihi
quality of
lfe (QOL), dimana
skor rata-rata
QOL
secara signifikan lebih tinggi pada
laki-laki dibandingkan perempuan dan skor QOL juga lebih tinggi pada akne berat
dan durasi akne yg lama.s-7
Berbeda dengan yang dilaporkan Walker N, dkk. pada tahun 2006 di Scotland
yang meneliti kualitas hidup penderita akne pada remajq tidak terdapat perbedaan
antara remaja laki-laki dan perempuan. Sebaliknya Aktan S, dkk. pada tahun 2000 di
Turki melaporkan ronaja perempuan lebih mudah terserang efek psikologis negatif
dibandingkan remaja laki-laki. Martin
A& dkk. pada tatrun 2001 di pennsylvania
melaporkan terdapat hubungan antara skor QOL dengan keparatran akne yaitu skor
semakin memburuk sesuai dengan pertambahan keparahan akne. Skor secara
signifikan membaik seteleh 16 minggu terapi.&ro
Hasil yang sama dilaporkan oleh Lasek RI, dkk. pada tahun l99g di
california dimana akne secara signifikan mempengaruhi eol- penderit4 dan chiu A,
dkk.
pada tahun 2003
di Californiajuga melaporkan
stres penderita secara signifikan
meningkat sesuai dengan peningkatan keparahan akne penderia.n,tz
Akne juga menjadi salah satu permasalatran sosial ekonomi, Tidak
kurang
dan l5%-3Wo penderita membutuhkan penatalaksanaan spesifik akibat keparahan
yang ditimbulkan- Diperkirakan total biaya yang dibutuhkan untuk pengobatan
akne
baik sistemik maupun topikal, berkisar l2,6yo dari semua biaya yang dibutuhkan
untuk pengobatan kelainan-kelainan kulit yang lain.tr
Di4gnosis
klinis akne mudatr ditegakkan, tetapi
mengalami kesulitan.
pengobatannya sering
Hal ini disebabkan karena penyebab akne bbrsifat multi
faktorial, sehingga tidak cukup hanya satu jenis modalitas terapi yang diberikan
pada
penderita akne. Salah satu faktor tersebut adalah mikroorganisme.
Mikroorganisme
ikut berperan dalam patogenesis penyakit ini dengan cara memproduksi metabolit
yang dapat bereaksi dengan sebum sehingga meningkatkan proses inflamasi.
Mikroorganisme yang pernah dilaporkan adalah Propionibacterium acnes (p.acnes),
Propionibacterium gramtlosum (P.gromtlosum), Staplrylococeus aureus (S.aureus),
Staphylococcus epidermidis (s.epidermidis) dan pityroporum
Penelitian yang dilakukan oleh
Till AE,dkk.
wale (p.ovale).|2
pada tahun 2000
di
Leeds
melaporkan secara keseluruhan mikroflora yang utama ditemukan pada lesi
akne
terdiri dari
Propionibacterium, Staphylococcus
dan Malassezia,
sedangkan
mikmflora lainnya ditemukan kurang dari 0,01o/o dari total mikroflora
yang
ditemukan- Pada wajatr Propionibacterium adalah mikroorganisme terbanyak
diikuti
oleh StaplryIococars dan Malassezia. Pada punggung Propionibacterium
adalah
mikroorganisme terbanyak
diikuti oleh Malassezia dan Stophylococcus.
pada
penderita akne persisten p€rempuan ditemukan Propionibacterium 45
Staplrylococcus 45
konhl-
kali lipat
kali lipat,
dan Malassezia 17l