PENGARUH ISOFLAVON KEDELAI TERHADAP JUMLAH LESI AKNE VULGARIS AKIBAT PENURUNAN HORMON DIHIDROTESTOSTERON

  Artikel Asli

PENGARUH ISOFLAVON KEDELAI TERHADAP JUMLAH LESI AKNE

  

VULGARIS AKIBAT PENURUNAN HORMON DIHIDROTESTOSTERON

Puguh Riyanto,* Prasetyowati Subchan,* Hariojono Kariosentono,** Darmono***

  • *Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UNDIP/RSUP dr Kariadi Semarang **Bagian/SMF Ilmu

    Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UNS/RS dr Moewardi Solo,

    • ***Sub. Endokrinologi, Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP/RSUP dr Kariadi

  ABSTRAK Akne vulgaris (AV) merupakan kelainan kulit yang paling sering dijumpai, sedangkan isoflavon kedelai berfungsi sebagai antihormon androgen. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh isoflavon kedelai terhadap jumlah lesi total AV akibat penurunan dihydrotestosterone (DHT) pada perempuan pasien AV.

  Metode penelitian ini berupa penelitian klinis dengan disain randomized controlled group pretest-posttest design . Penelitian dilakukan pada 40 subyek, dirandomisasi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan isoflavon kedelai 160 mg.

  Lama penelitian adalah 12 minggu. Variabel bebas adalah isoflavon kedelai dosis 160 mg, variabel terikat adalah jumlah lesi total AV, dan variabel antara adalah kadar dihydrotestosterone (DHT) yang diperiksa dengan enzyme linked immunosorbent assay (ELISA).

  Hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan bermakna (p<0.05) antara delta lesi 10.97) dan kelompok isoflavon 160 mg (-72.828.35). total AV kelompok kontrol (0.0 Terdapat perbedaan bermakna (p<0.05) antara DHT kelompok kontrol (16,9 37,42 pg/ml ) dan kelompok isoflavon 160 mg (-113,5 159,1 pg/ml). Delta DHT berkorelasi bermakna terhadap delta lesi total AV (p:0,004) (r: 0,734).

  Pemberian suplementasi isoflavon kedelai 160 mg/hari dapat mengurangi jumlah lesi total AV akibat penurunan kadar DHT.

  

Kata kunci : Akne vulgaris, isoflavon kedelai, DHT

ABSTRACTS

  Acne vulgaris (AV) is the common skin disorder, whereas soybean isoflavone has the function as anti-hormone androgen. The purpose of this study was to prove the influence of soybean isoflavone to decrease in dihydrotestosterone (DHT) in female patients with AV.

  The method of this study was a clinical study with randomized controlled group pretest-posttest design. Fourty samples were eligible in ths study, randomized into 2 groups i.e. control group and treatment group. The duration of this study was 12 weeks. The independent variable was soybean isoflavone of 160 mgs dose, the dependent variable was total amount of AV lesions, and the intermediate variable was dihydrotestosterone (DHT) level that was examined using enzyme linked immunosorbent assay (ELISA).

  The result showed a significant difference (p<0.05) between delta of AV lesions in control group (0.0 10.97) and in isoflavone 160 mg group (-72.8 28.35). There was a

   

  significant difference between delta of DHT level in control group (16,937,42 pg/ml) and in isoflavone 160 mg group (-113,5159,1 pg/ml). Delta of DHT has significant correlation with delta of total AV lesions (p: 0.003)(r: 0.736).

  Supplementation of 160 mgs/day of soybean isoflavone can reduce the total AV lesions as the results of DHT level decrease.

  Keywords: Acne vulgaris, soybean isoflavone, DHT Korespondensi : Jl dr Soetomo no 16 Semarang Telp/Fax: 024- 8444571 Email

  Pengaruh fototerapi narrowband UV- B terhadap

MDVI Vol 42 No. 3 Tahun 2015;98 - 106

PENDAHULUAN

  terhadap penurunan jumlah lesi AV dan hormon DHT, serta hubungan keduanya.

  Karakteristik status pernikahan SP didapatkan pasien AV yang belum menikah sebanyak 27 (67,5%)

  Selama periode penelitian didapatkan 68 perempuan dengan AV, yaitu 35 orang dari RS Kensaras dan 33 dari klinik UCM Ungaran, setelah dilakukan seleksi terpilih 40 pasien berdasarkan kriteria inklusi dan 28 pasien dieksklusi karena 19 pasien menolak mengikuti penelitian, 5 pasien hasil pemeriksaan darah mengalami lisis dan menolak pengambilan ulang darah, dan 4 pasien sedang dalam perawatan jerawat di klinik kecantikan lain.

  0,025 % pada malam hari dan tabir surya SPF 15 untuk pagi hari. Isoflavon kedelai yang digunakan pada penelitian ini adalah isoflavon kedelai yang diproduksi dan distandarisasi oleh industri farmasi Nu-Health, California, Amerika Serikat, dalam bentuk sediaan 2 kapsul, setiap kapsul berisi 400 mg ekstrak kedelai yang mengandung isoflavon murni sebanyak 80 mg, jadi penderita AV pada kelompok perlakuan setiap hari diberi 800 mg ekstrak kedelai setara dengan isoflavon kedelai murni 160 mg/hari. Kriteria inklusi adalah perempuan pasien AV derajat keparahan ringan-berat menurut Lehmann dan tidak sedang pengobatan AV 3 bulan terakhir, tidak sedang hamil, tidak memakai kontrasepsi 1 bulan terakhir, tidak mengalami hiperandrogenisme, dan bersedia mengikuti penelitian dengan menandatangani informed consent. Kriteria eksklusi adalah riwayat alergi isoflavon kedelai. Variabel bebas adalah isoflavon kedelai dosis 160 mg/hari, variabel terikat adalah jumlah lesi total AV yang merupakan gabungan dari jumlah komedo tertutup, komedo terbuka, papul, pustul, dan nodul diperiksa oleh dua orang dokter spesialis kulit dan kelamin, kemudian dinilai derajat keparahan AV menurut kriteria Lehmann. 15 Variabel antara adalah DHT yang diperiksa dari serum sebelum perlakuan dan setelah perlakuan selama 12 minggu dengan enzyme linked immunosorbent assay (ELISA). Variabel perancu adalah adalah umur, indeks masa tubuh (IMT), rerata konsumsi isoflavon dari makanan berbahan kedelai dinilai dengan food recall, sedangkan status stres diukur dengan nilai Beck depression inventory (BDI), 16 hiperandogenisme dinilai secara klinis, yaitu terdapat amenore, suara seperti laki-laki dan derajat keparahan hirsutisme dinilai dengan skala Ferriman dan Gallwey. 17 Analisis data dilakukan uji normalitas dan homogenitas terhadap data umur, jenis pekerjaan, status menstruasi, indeks masa tubuh, nilai BDI, rerata konsumsi isoflavon kedelai, jumlah lesi AV dan kadar DHT. Faktor perancu dikendalikan pada proses randomisasi. Batas derajat kemaknaan yang ditetapkan adalah p < 0,05 dengan interval kepercayaan sebesar 95%. Penelitian ini telah disetujui oleh Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang, serta mendapat ijin penelitian dari komite etik RS Kensaras dan klinik UCM.

  dan perlakuan dengan double blind. Obat standar yang digunakan adalah krim tretinoin

  consecutive sampling

  Sampel penelitian ini adalah pasien AV perempuan yang berobat di RS Kensaras dan klinik UCM Ungaran-Semarang, pemilihan subyek penelitian dilakukan dengan cara

  . Isoflavon kedelai dosis 160 mg diberikan untuk kelompok perlakuan dan plasebo untuk kelompok kontrol selama 12 minggu, dengan jumlah subyek penelitian 40 orang, dirandomisasi ke dalam 2 kelompok. Untuk mengatasi drop out dilakukan pemantauan dengan schedule of assessment visite guidelines.

  design

  Rancangan penelitian adalah uji klinis dengan disain randomized pretest-posttest controlled group

  pengaruh pemberian suplemen isoflavon kedelai peroral

  Akne vulgaris (AV) merupakan kelainan kulit yang paling sering dijumpai, hampir 80% remaja dan dewasa muda pernah menderita AV. 1-3 Patogenesis AV belum diketahui dengan jelas, namun beberapa penelitian membuktikan bahwa

  Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan

  dan enzim 5α-reductase. 14 Hubungan antara konsumsi isoflavon kedelai dengan AV masih belum diketahui.

  17ß-hydroxysteroid dehydrogenase (17ß-HSD)

  (-HSD),

  3ß-hydroxysteroid dehydrogenase

  dibandingkan dengan di negara barat, dengan jumlah rerata konsumsi di negara Asia perhari sebanyak 24-45 mg. 11-13 Isoflavon kedelai berperan dalam metabolisme androgen dengan menghambat

  genistein, daidzein dan glycitein. 7-11 Konsumsi isoflavon kedelai di negara Asia empat kali lebih banyak

  Isoflavon kedelai terdiri atas komponen aktif

  (DHT) merupakan androgen yang paling berperan pada AV terutama pada perempuan, terdapat korelasi antara DHT dengan jumlah lesi AV pada perempuan. 4,5

  dihydrotestosterone

METODE PENELITIAN

HASIL PENELITIAN

  • – September 2013, (N=40)
    • Menikah

  Mann Whitney, bermakna (p<0.05) Tabel 2. Karakteristik berdasarkan, menarche, periode haid, lama haid dan keteraturan haid antara kelompok kontrol dan kelompok isoflavon kedelai 160 mg pada pasien AV perempuan di RS Kensaras dan Klinik UCM Ungaran-Semarang, Juli

  6 2 10,0 0,0 Keteraturan siklus haid

  5 10 50,0 1 5,0

  29 1 5,0 3 15,0 Lama haid (hari) 4 8 40,0 19 95,0 0,542 b

  28 17 85,0 14 70,0

  27 2 10,0 2 10,0

  26 0,0 1 5,0 0,514 b

  0,478 a Periode siklus haid (hari)

  Variabel Kelompok p Kontrol Isoflavon 160 mg N (20) % N(20) % Menarche (tahun, %) 12,35 1,565 12,0 0,918

  IMT 20,5± 2,60 19,7±1,70 0,074

  • * Keterangan:, *

  

8 40,0

5 25,0

  

12 60,0

15 75,0

  Variabel Kelompok p Kontrol Isoflavon 160 mg N (20) % N (20) % Status perkawinan Belum menikah

  

Tabel 1. Karakteristik status perkawinan dan Indeks Masa Tubuh (IMT) antara kelompok kontrol dan kelompok isoflavon kedelai 160 mg pada pasien

AV perempuan di RS Kensaras dan Klinik UCM Ungaran-Semarang, Juli

  Mencantumkan seberapa status perkawinan antara kelompok. siklus haid yang teratur yaitu selama 26 sampai 29 hari, hasil uji beda Chi square kedua kelompok tidak berbeda bermakna (p> 0.05). (Tabel 2)

  IMT seluruh SP pada penelitian ini adalah 20,1 ± 2,20 dengan nilai terendah 12,3, nilai tertinggi 25,3. Secara Status menstruasi pada penelitian ini didapatkan umur pertama kali haid atau menarche mulai umur 11 hingga 14 tahun. Uji beda Mann Whitney tidak berbeda bermakna (p<0.05). Semua SP mempunyai periode statistik tidak ditemukan perbedaan bermakna (p>0.05) IMT antara kelompok kontrol dan perlakuan. Tabel 1.

  orang dan menikah sebanyak 13 (32,5%) orang. Rerata

  

Puguh R, dkk Penaaruh isoflavan kedelai terhadap jumlah lesi akne vulgaris

  • – September 2013. (N=40)
    • Teratur

  20 100,0 20 100,0 Tidak teratur 0,0 0,0 Keterangan: a Mann Whitney, b Chi square, bermakna (p<0.05)

  Pengaruh fototerapi narrowband UV- B terhadap

MDVI Vol 42 No. 3 Tahun 2015;98 - 106

  Hasil penelitian tidak ditemukan status stres sedang dan jumlah isoflavon yang dikonsumsi kedua kelompok hasil berat pada semua kelompok, namun didapatkan nilai BDI uji beda t test tidak terdapat perbedaan bermakna normal 31 (77,7%) dan nilai BDI ringan 9 (22,5%) orang. (p>0.05). Berdasarkan uji Chi Square, BDI pada kedua kelompok Jumlah lesi total AV sebelum perlakuan yaitu tidak berbeda bermakna (p>0.05) kelompok kontrol dan kelompok isoflavon kedelai 160 Hasil food recall diperoleh nilai rerata jumlah isoflavon mg/hari, hasil uji Mann Whitney tidak berbeda bermakna per hari dari makanan berbahan kedelai yaitu tempe, (p>0.05). Setelah perlakuan selama 12 minggu pada tahu, dan susu kedelai yang dikonsumsi pada kelompok kedua kelompok terdapat perbedaan penurunan jumlah kontrol sebanyak 33,5±6,15 mg, dan kelompok isoflavon lesi total AV yang bermakna (p<0.05) (Tabel 3) 160 mg sebanyak 31,0±6,30 mg. Nilai rerata

  Tabel 3. Jumlah lesi total AV sebelum dan sesudah perlakuan menurut kelompok kontrol dan isoflavon 160 mg pada pasien AV perempuan di RS Kensaras dan Klinik UCM Ungaran-Semarang, Juli – September 2013, (N=40).

  

Kelompok Kontrol Kelompok Perlakuan

Simpangan Lesi Total AV p

  

Median Rerata Median Rerata Simpangan

baku baku

  ±45,28

  • *

    71,0 85,0 102,5 110,8 ±47,5

  Sebelum perlakuan 0,089 * *

  Sesudah Perlakuan 70,0 84,8 ±47,83 25,5 34,0 ±24,82 0,001 Keterangan : Mann Whitney

  Selisih atau delta jumlah lesi total AV antara kelompok kontrol dan kelompok isoflavon kedelai 160 mg terdapat perbedaan yang bermakna (p< 0.05). (Tabel 4)

  Tabel 4. Delta jumlah lesi total AV kelompok kontrol dan isoflavon 160 mg pada pasien AV perempuan di RS Kensaras dan Klinik UCM Ungaran-Semarang, Juli

  • – September 2013, (N=40)

  Delta jumlah lesi AV Kelompok p

  

N Median Rerata Simpangan baku

Kontrol ±10,97 20 0,0 -0,2

  0,001* 20 -72,8 -76,8 Isoflavon 160 mg

  ±28,35 Keterangan : *Mann Whitney

  Setelah perlakuan selama 12 minggu kadar DHT Kadar DHT sebelum perlakuan pada kelompok pada kelompok kontrol dan kelompok isoflavon 160 mg, kontrol dan kelompok isoflavon 160 mg, hasil uji beda terdapat perbedaan yang bermakna (p<0.05). (Tabel 5)

  Mann Whitney

  tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p>0.05).

  Median Rerata Simpangan baku Median Rerata Simpangan baku Sebelum perlakuan 266,7 300,1 ±138,01 296,0 397,8 ±165,07 0,537

  • * Sesudah Perlakuan 283,4 397,5 ±316,66 171,6 169,5 ±62,43 0,001 *

  • – September 2013, (N=40)

  Delta kadar DHT kelompok kontrol dan kelompok isoflavon 160 mg terdapat perbedaan yang bermakna (p<0.05). (Tabel 6)

  Korelasi penurunan delta kadar DHT terhadap delta jumlah lesi total AV dilakukan uji korelasi Spearman terdapat hasil yang bermakna (p: 0,004) dengan hubungan kuat (r : 0,734).

  20 -113,5 -1457,6 159,1 Keterangan : *Mann Whitney

  0,001* Isoflavon 160 mg

  Kelompok N Delta kadar DHT p Median (pg/ml) Rerata (pg/ml) Simpangan baku Kontrol 20 16,9 97,4 320,72

  Tabel 6. Delta Kadar DHT kelompok kontrol dan isoflavon 160 mg pada pasien AV perempuan di RS Kensaras dan Klinik UCM Ungaran-Semarang, Juli

  Keterangan :

  • * Mann Whitney , SB : simpangan baku

  

Puguh R, dkk Penaaruh isoflavan kedelai terhadap jumlah lesi akne vulgaris

  Tabel 5. Kadar DHT sebelum dan sesudah perlakuan menurut kelompok kontrol dan isoflavon 160 mg pada pasien AV perempuan di RS Kensaras dan Klinik UCM Ungaran-Semarang, Juli – September 2013, (N=40).

  Kadar DHT

Kelompok Kontrol Kelompok Perlakuan

p

DISKUSI PENELITIAN

  membuktikan bahwa isoflavon kedelai berpengaruh terhadap androgen, 10 terdapat korelasi antara DHT dengan jumlah lesi AV pada perempuan. 4,6 Isoflavon juga mempunyai efek antiinflamasi. Beberapa penelitian pada perempuan menopause membuktikan pengaruh isoflavon terhadap penurunan sitokin pro-inflamasi.

  5α-reductase. 14 Beberapa penelitian

  , 17ß-hydroxysteroid dehydrogenase (17ß-HSD) dan enzim

  HSD)

  Karakteristik penelitian meliputi status pernikahan, status menstruasi, status stres, IMT, dan rerata konsumsi makanan berbahan kedelai yang merupakan faktor yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan AV telah dikendalikan dengan desain metodologi penelitian secara randomisasi, dan proses analisis data melalui uji beda karakteristik kedua kelompok tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Penelitian ini serupa dengan penelitian AV di Jerman, yaitu status pernikahan, status menstruasi, status stres, IMT, dan rerata konsumsi makanan berbahan kedelai yang merupakan faktor yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan AV. 16 Rerata isoflavon yang dikonsumsi dari makanan berbahan kedelai per hari adalah 32 mg, hampir sama dengan rerata konsumsi di negara Asia, yaitu 24-45 mg per hari. 11 Hasil penelitian selama 12 minggu didapatkan perbedaan delta jumlah lesi total AV kelompok pada kelompok yang diberi suplementasi isoflavon kedelai 160 mg/hari lebih besar daripada delta rerata lesi total AV kelompok kontrol, dengan demikian terbukti bahwa pemberian suplementasi isoflavon kedelai 160 mg/hari selama 12 minggu dapat menyebabkan perbedaan penurunan jumlah lesi AV pada pasien AV perempuan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Peran isoflavon kedelai dalam metabolisme androgen adalah menghambat 3ß-hydroxysteroid dehydrogenase (-

  Penelitian lain menggunakan isoflavon kedelai untuk menurunkan lesi AV belum pernah dilakukan, namun beberapa penelitian telah membuktikan manfaat isoflavon, yaitu dengan pemberian isoflavon dosis 160 mg selama 12 minggu pada perempuan menopause,

DAFTAR PUSTAKA 1.

  3. Azimi H, Fallah, Khakshur AA, Abdollahi M. A review of phytotheraphy of acne vulgaris: Perspective of new pharmacological treatments. Fitoterapia. 2012:1-5.

  12. Pilsakova L, Riecansky I, Jagla F. The physiological action of isoflavone phytoestrogens. Physiol Res. 2010: 59: 651-64.

  11. Legg RL, Tolman JR, Lovinger CT, Lephart ED, Setchell KD, Christensen MJ. Diet high in selenium and isoflavones decrease androgen-regulated gene expression in healthy rat dorsolateral prostate. Reprod Biol Endocrinol. 2011; 6: 57.

  10. Dilingham BL, Brianne L, McVeigh, Johanna W and Lampe. Soy protein isolate of varying isoflavone content exert minor effects on serum reproductive hormones in healthy young men. J Nutrition. 2010: 584-91.

  9. Basaria S. Effect of high-dose isoflavones on cognition, quality of life, androgens, and lipoprotein in post- menopausal women. J Endocrinol Invest. 2009: 32(2):150-5.

  8. Barbara DA, McCauley. Breast cancer, estrogen, soy genistein, and other dietary factors: Towards an understanding of their mechanistic interactions. Nutrition & Food Science. 2011: 35 – 42.

  Functional food of the East. USA; CRC Press; 2012.h. 280-91.

  7. Mackinnon ES.and Rao LG. Soyabean as a special functional food formula for improving women’s health. Dalam: Shi J, Ho CT, Shahidi F, penyunting.

  6. Cappel M, Mauger D and Thiboutot D. Correlation between serum levels of insulin-like growth factor I, dehydroepiandrosterone sulfate, and dihydrotestosterone and acne lesion counts in adult women. Arch Dermatology. 2005; 141: 333-8.

  5. Junkins-Hopkins JM. Hormone therapy for acne. J Am Acad Dermatol. 2010; 62: 486-8.

  4. Thiboutot D, Chen WC. Update and future of hormonal therapy in acne. Dalam: Zouboulis CC, Herane MI, Thiboutot D, penyunting. Acne symposium at the World Congress of Dermatology. Basel: S Karger medical and scientific publishers; 2003.h.57-67.

  2. Collier CN, Harper JC, Cantrell WC, Wang W, Foster KW. The prevalence of acne in adults 20 years and older. J Am Acad Dermatol. 2008;58:56-9.

  Pengaruh fototerapi narrowband UV- B terhadap

MDVI Vol 42 No. 3 Tahun 2015;98 - 106

  Acne vulgaris and acneiform eruptions. Dalam: Freedberg IM, Eisen AZ, Wolff K, penyunting. Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. Edisi ke-8. New York: McGraw Hill Inc; 2012.h. 897-917.

  Zanglein AL, Graber AM, Thiboutot DM, Strauss JS.

  total AV akibat penurunan kadar hormon DHT.

  pasien AV yang mendapat terapi krim tretinoin 0,025% dan tabir surya SPF 15 dapat mengurangi jumlah lesi

  P emberian suplemen isoflavon kedelai peroral dosis 160 mg/hari selama 12 minggu pada perempuan

  tipe 1. Didrotestosterone mempengaruhi sel sebosit dan keratinosit pada infundibulum duktus pilosebasea, menyebabkan terjadi diferensiasi seluler, proliferasi, lipogenesis, dan komedogenesis. 9 Pengaruh isoflavon terhadap hormon androgen dengan menghambat enzim-enzim yang terlibat dalam metabolisme androgen. Beberapa penelitian pada hewan percobaan maupun pada manusia menunjukkan isoflavon berpengaruh pada hormon androgen. 7 KESIMPULAN

  Pengaruh isoflavon kedelai terhadap kadar DHT pada perempuan pasien AV, setelah perlakuan dengan isoflavon kedelai 160 mg selama 12 minggu pada kelompok perlakuan terjadi penurunan kadar DHT. dengan demikian hipotesis minor terbukti yaitu pemberian suplementasi isoflavon kedelai 160 mg/hari selama 12 minggu akan menyebabkan berbedaan penurunan kadar DHT serum pada perempuan penderita AV dibandingkan kelompok kontrol. Penurunan kadar DHT pada kelompok perlakuan disebabkan oleh pengaruh isoflavon kedelai dosis 160 mg/hari selama 12 minggu, sedangkan obat standar yang digunakan yaitu krim tretinoin 0,025% terbukti tidak berpengaruh terhadap penurunan DHT, karena pada kelompok plasebo terjadi peningkatan kadar DHT. Sebuah penelitian penggunaan isotretinoin akan mempengaruhi kadar hormon androgen yaitu terjadi penurunan testosteron, DHEAS dan DHT pada pasien AV. 4 Pengaruh isoflavon terhadap DHT pada penelitian ini hampir sama pada penelitian di Inggris, dengan mengunakan isoflavon kedelai bermanfaat menurunkan kadar testosteron dan DHT, namun penelitian tersebut dilakukan pada pria penderita hipertrofi prostat, 10 sedangkan penelitian serupa tentang hubungan antara isoflavon kedelai dengan DHT penderita AV, belum pernah dilakukan. Peran DHT pada AV yaitu berpengaruh terhadap hipersekresi kelenjar sebasea, hiperkeratinisasi duktus pilosebasea, dan pembentukan mikrokomedo. Hormon DHT merupakan hasil metabolisme testosteron melalui aktivitas enzim 5

  (IL)-1, IL-8 dan tumor necrosis factor alpha (TNF- α ). 18,19

  interleukin

  terjadi penurunan ekspresi mediator inflamasi, yaitu

  • - reductase

  

Puguh R, dkk Penaaruh isoflavan kedelai terhadap jumlah lesi akne vulgaris

13.

  Setchell KD, Clerici C. Equol: Pharmakinetics and biological actions J Nutrition. 2010: 140(70):1363s- 62s.

  14. Steinberg FM, Murray MJ, Lewis RD, Cramer MA, Amato Pand Young L. Clinical outcomes of a 2-y soy isoflavone supplementation in menopausal women. Am J Clin Nutrition. 2011: 93:356-67.

  15. Lehmann HP, Robinson KA, Andrews JS, Holloway V, Goodman SN. J Am Acad Dermatol. 2002:47(2):231- 40 16. Henkel V, Moeller HJ, Ring J and Warret.

  2002.Screening for depression in adult acne vulgaris patients. Tools for dermatologist. J Cosm Dermatol. 2002; -7.

  17. Ehrmann DA. Hirsutism and virilization. Dalam: Harrison’s endocrinology. Jameson, JL, penyunting.

  New York: McGraw Hill Inc; 2006.h. 235 18. Yuan L, Zhou D, Li W, Ma Yu and Xi. Pattern recognition receptor involved in the inflammatory attenualing effects of soybean isoflavone in -amyloid peptides 1-42 treated rats. Neurosci lett. 2012: 506(2): 266-70.

  19. Throrpe DG, Hagen CO, I Young, Lewis LS. Dietary supplements of soya flour lower serum testosterone concentrations and improve markers of oxidative stress in men. Eur J Clin Nutri. 2003; 57: 100-6.