PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN TERHADAP PAJAK HIBURAN, PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2005-2012.

(1)

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN TERHADAP PAJAK HIBURAN, PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN DAN

PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2005-2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memenuhi Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh

RITA PURNAMASARI 0900056

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

2013


(2)

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN DRAFT SKRIPSI

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Oleh:

Rita Purnamasari 0900056

Pembimbing

Dr. H. Nugraha, SE., M.Si., Ak NIP. 19601015 198503 1 002

Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi

Dr. Kurjono, M.Pd NIP. 19681020 199802 1 003


(3)

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN TERHADAP

PAJAK HIBURAN, PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN DAN

PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDUNG

TAHUN 2005-2012

Oleh Rita Purnamasari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Rita Purnamasari 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

vi

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN TERHADAP PAJAK HIBURAN, PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN DAN

PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2005-2012

Rita Purnamasari

Pembimbing: Dr. H. Nugraha, SE, M.Si, Ak

ABSTRAK

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung meningkat setiap tahunnya akan tetapi belum mampu memenuhi kebutuhan belanja operasional daerahnya. Industri pariwisata diharapkan mampu memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap PAD melalui Pajak Hiburan, Pajak Hotel dan Pajak Restoran

Penelitian ini dimaksud untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh salah satu faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan daerah dari sektor pariwisata yaitu jumlah kunjungan wisatawan terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pendapatan Asli Daerah.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan daerah Kota Bandung pada periode tahun 2005-2012 yang diperoleh dari dinas Pelayanan Pajak dan data kunjungan wisatawan yang diperoleh dari Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Bandung. Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bersifat menjelaskan dan metode kausalitas yang bersifat menentukan pengaruh. Dengan menggunakan analisis korelasi product moment.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kunjungan Wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pajak Hiburan sebesar 63,8%, tePajak Hotel sebesar 64,6%, Pajak Restoran sebesar 80,4%,dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 52,9%.

Pemerintah Kota Bandung dituntut untuk terus menggali dan mengelola potensi pariwisata yang dimiliki sebagai usaha untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Karena, Industri pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan bagi penerimaan daerah,

Kata kunci: kunjungan wisatawan, pajak hiburan, pajak hotel, pajak restoran, pendapatan asli daerah


(5)

vii

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE EFFECT OF NUMBER OF TOURISTS TO VISIT ENTERTAINMENT TAX, HOTEL TAX, RESTAURANT TAX AND REVENUE REGIONAL

BANDUNG CITY IN 2005-2012 Rita Purnamasari

Advisor : Dr. H. Nugraha, SE, M.Si, Ak

ABSTRACT

Revenue Regional (PAD) Bandung increasing every year but have not been able to meet the needs of a local operational expenditures. The tourism industry is expected to provide a significant contribution to PAD through Entertainment Tax, Tax Hotel Tax and Restaurant Tax.

This study intended to analyze and provide empirical evidence about the influence of one of the factors that can affect the reception area of the tourism sector which is the number of tourist arrivals to the Entertainment Tax, Taxes,Tax and Revenue Regional Restaurant.

Sources of data used in this study are the financial statements of Bandung in the period 2005-2012 were obtained from the Department of Tax and tourist traffic data obtained from the Department of Culture and Tourism of the city of Bandung. The design of this study used descriptive and explanatory nature of the causality method to determine the influence. By using the product moment correlation analysis.

The results showed that the number of visits Travelers positive and significant effect of the Entertainment Tax of 63.8%, amounting to 64.6% hotel tax, restaurant tax of 80.4%, and revenue regional (PAD) of 52.9%.

Government of Bandung city is required to continue to explore and manage the tourism potential held in an effort to increase tourist arrivals. Because the tourism industry is one sector that is reliable for the reception area

Keywords: tourist arrivals, entertainment tax, hotel tax, restaurant tax, regional income


(6)

vii

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR GRAFIK ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 8

1.3Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Penelitian ... 9

BAB II LANDASAN TEORI ... 11

1.1Akuntansi Sektor Publik ... 11

2.1.1 Konsep Otonomi Daerah ... 11

2.1.2 Ruang lingkup Otonomi Daerah ... 13

2.2 Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 13

2.3 Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ... 15

2.3.1 Teori Pajak dan Retribusi Daerah ... 16

2.3.2 Retribusi Daerah ... 17

2.3.3 Pajak Daerah ... 18

2.3.4 Pajak Hiburan ... 20

2.3.4.1Pengertian ... 20

2.3.4.2Objek Pajak, Subjek Pajak dan Wajib Pajak Hiburan ... 21

2.3.4.3Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak Hiburan ... 22

2.3.5 Pajak Hotel ... 23

2.3.5.1 Pengertian ... 23


(7)

viii

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.3.5.3 Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak Hotel ... 25

2.3.6 Pajak Restoran ... 26

2.3.6.1Pengertian ... 26

2.3.6.2Objek, Subjek, dan Wajib Pajak Restoran ... 26

2.3.6.3 Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak Restoran ... 27

2.4 Pariwisata ... 27

2.4.1 Unsur Pokok Industri Pariwisata ... 30

2.4.2 Pelaku Pariwisata ... 33

2.4.3 Dampak Pariwisata ... 37

2.5Pengaruh Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 40

2.6 Kerangka Pemikiran ... 43

2.7 Hipotesis penelitian ... 48

BAB III METODE PENELITIAN... 50

3.1 Desain Penelitian ... 50

3.2 Definisi dan Operasional variabel ... 51

3.3 Sumber Data Penelitian ... 52

3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data ... 53

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data ... 53

3.4.2 Teknik Pengolahan Data ... 53

3.5 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 54

3.3.1 Teknik Analisis Data ... 54

3.3.2 Pengujian Hipotesis ... 54

3.3.2.1Analisis Koefisien Korelasi Pearson Product Moment ... 55

3.3.2.2Uji Signifikansi Korelasi Product Moment (Uji t) ... 55

3.3.2.3Analisis Koefisien Determinasi ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

4.1 Gambaran Objek Penelitian ... 59

4.1.1 Dasar Hukum Pembentukan Daerah ... 59

4.1.2 Profil Wilayah ... 59


(8)

ix

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.4 Kondisi Ekonomi Kota Bandung ... 61

4.2 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... 64

4.2.1 Gambaran Kunjungan Wisatawan ... 64

4.2.2 Gambaran Pajak Hiburan ... 67

4.2.3 Gambaran Pajak Hotel ... 69

4.2.4 Gambaran Pajak Restoran... 71

4.2.5 Gambaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 73

4.3Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 75

4.3.1 Pengaaruh Kunjungan Wisatawan (X) Terhadap Pajak Hiburan (Y1) ... 75

4.3.1.1 Analisis Koefisien Korelasi Person Product Moment ... 75

4.3.1.2 Pengujian Hipotesis (Uji-t)... 75

4.3.1.3 Analisis Koefisien Determinasi ... 76

4.3.2 Pengaaruh Kunjungan Wisatawan (X) Terhadap Pajak Hotel (Y2)... 77

4.3.2.1 Analisis Koefisien Korelasi Person Product Moment ... 77

4.3.2.2 Pengujian Hipotesis (Uji-t)... 77

4.3.2.3 Analisis Koefisien Determinasi ... 79

4.3.3 Pengaaruh Kunjungan Wisatawan (X) Terhadap Pajak Restoran (Y3) ... 80

4.3.3.1 Analisis Koefisien Korelasi Person Product Moment ... 80

4.3.3.2 Pengujian Hipotesis (Uji-t)... 81

4.3.3.3 Analisis Koefisien Determinasi ... 82

4.3.4 Pengaaruh Kunjungan Wisatawan (X) Terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y4) ... 83

4.3.2.1 Analisis Koefisien Korelasi Person Product Moment ... 83

4.3.2.2 Pengujian Hipotesis (Uji-t)... 84

4.3.2.3 Analisis Koefisien Determinasi ... 85

4.4 Pembahasan dan Hasil Penelitian ... 86

4.4.1 Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pendapatan Asli Daerah... 86


(9)

x

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 92 5.1 Kesimpulan ... 92 5.2 Saran ... 93


(10)

xi

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung

Tahun 2005-2012 ... 4 Tabel 1.2 Data kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung

Tahun 2005 – 2012 ... 6 Tabel 3.1 Operasionalisasi variabel ... 52 Tabel 4.1 PDRB Kota Bandung tahun 2010-2011 ... 62 Tabel 4.2 Data kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung

Tahun 2005 – 2012 ... 65 Tabel 4.3 Data Pajak Hiburan Kota Bandung

Tahun 2005-2012 ... 68 Tabel 4.4 Data Pajak Hotel Kota Bandung

Tahun 2005-2012(dalam rupiah) ... 70 Tabel 4.5 Data Pajak Restoran Kota Bandung

Tahun 2005-2012 (dalam rupiah) ... 72 Tabel 4.6 Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung

Tahun 2005-2012 (dalam Rupiah) ... 74 Tabel 4.7 Uji Koefisian korelasi kunjungan wisatawan terhadap

Pajak Hiburan ... 75 Tabel 4.8 Uji-t kunjungan wisatawan terhadap

Pajak Hiburan ... 76 Tabel 4.9 Koefisiaen Determinasi kunjungan wisatawan terhadap

Pajak hiburan ... 77 Tabel 4.10 Koefisien korelasi kunjungan wisatawan terhadap

Pajak Hotel ... 78 Tabel 4.11 Uji-t kunjungan wisatawan terhadap Pajak Hotel ... .... 79 Tabel 4.12 Koefisien Determinasi kunjungan wisatawan terhadap


(11)

xii

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 4.13 Koefisien korelasi kunjungan wisatawan terhadap

Pajak Restoran ... 81 Tabel 4.14 Uji-t kunjungan wisatawan terhadap Pajak Restoran ... 82 Tabel 4.15 Koefisien determinasi kunjungan wisatawan terhadap

Pajak Restoran ... .... 83 Tabel 4.16 Koefisien korelasi kunjungan wisatawan

terhadap PAD ... 84 Tabel 4.17 Uji-t kunjungan wisatawan terhadap PAD ... 85 Tabel 4.18 Koefisien Determinasi kunjungan wisatawan


(12)

xiii

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR


(13)

xiv

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung

Tahun 2005 – 2012 ... 66 Grafik 4.2 Target dan Realisasi Pajak Hiburan Kota Bandung

Tahun 2005-2012 ... 68 Grafik 4.3 Target dan Realisasi Pajak Hotel Kota Bandung

Tahun 2005-2012 ... 71 Grafik 4.4 Target dan Realisasi Pajak Restoran Kota Bandung


(14)

1

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembiayaan pemerintah daerah dalam melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan senantiasa memerlukan sumber penerimaan yang dapat diandalkan. Kebutuhan ini semakin dirasakan oleh daerah terutama sejak diberlakukannya otonomi daerah di Indonesia.

Berdasarkan landasan yuridis yang telah diamanatkan oleh Tap MPR No. XV/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Otonomi Daerah, pengaturan dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahwa Penyelenggaraan otonomi daerah yang luas, nyata, dan bertanggung jawab di Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II secara proporsional perlu diwujudkan dengan pembagian sumber daya nasional yang berkeadilan dan adanya perimbangan keuangan pusat dan daerah. Ketetapan MPR tersebut ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

Sejak lahirnya Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 dan 33 tahun 2004. Daerah-daerah di Indonesia diberikan kewenangan yang lebih luas dan nyata dalam mengatur dan mengurus rumah tangganya. Hal ini berdampak tumbuhnya kreatifitas di daerah-daerah untuk mengembangkan potensi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusianya.


(15)

2

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Konsekuensi dengan diberlakukannya otonomi daerah yakni pemerintah kabupaten/kota harus mampu mandiri dalam penyelenggaraan pemerintah, menentukan arah kebijakan pembangunan serta kemandirian dalam hal pembiayaan program-program pembangunan. Oleh karena itu pemerintah kabupaten/kota dituntut untuk meningkatkan kemampuannya dalam merencanakan, menggali, mengelola dan menggunakan sumber-sumber keuangan sendiri sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Dalam sejarah pemerintahan daerah di Indonesia, sejak Indonesia merdeka sampai saat ini pajak dan retribusi daerah telah menjadi sumber penerimaan yang dapat di andalkan bagi daerah. Sejak tahun 1948 berbagai undang-undang tentang Pemerintahan Daerah dan perimbangan keuangan antara pusat dan daerah telah menempatkan pajak dan retribusi sebagai sumber penerimaan daerah, bahkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 pajak dan retribusi daerah dimasukkan menjadi pendapatan asli daerah (Siahaan, 2010:1)

Salah satu upaya untuk meningkatkan penerimaan daerah yaitu dengan mengoptimalkan potensi dalam sektor pariwisata. Keterkaitan industri pariwisata dengan penerimaan daerah berjalan melalui jalur PAD dan bagi hasil pajak/bukan pajak. Menurut Tambunan yang dikutip oleh Rudy Badrudin (2001), bahwa industri pariwisata yang menjadi sumber PAD adalah industri pariwisata milik masyarakat daerah (Community Tourism Development CTD). Dengan mengembangkan CTD pemerintah daerah dapat memperoleh peluang penerimaan pajak dan beragam retribusi resmi dari kegiatan industri pariwisata yang bersifat multisektoral, yang meliputi hotel, restoran, usaha wisata, usaha perjalanan


(16)

3

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

wisata, profesional convention organizer, pendidikan formal dan informal, pelatihan dan transportasi.

Sedangkan pariwisata itu sendiri merupakan industri jasa yang memiliki mekanisme pengaturan yang kompleks karena mencakup pengaturan pergerakan wisatawan dari daerah atau negara asal, ke daerah tujuan wisata, hingga kembali ke negara asalnya yang melibatkan berbagai komponen seperti biro perjalanan, pemandu wisata (guide), tour operator, akomodasi, restoran, artshop, money changer, transportasi dan yang lainnya. Pariwisata juga menawarkan jenis produk dan wisata yang beragam, mulai dari wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah, wisata buatan, hingga beragam wisata minat khusus. Menurut Salah Wahab (2003):

Tourism Management pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya. Selanjutnya sebagai sektor yang kompleks, ia juga meliputi industri-industri klasik yang sebenarnya seperti industri-industri kerajinan tangan dan cinderamata. Penginapan dan transportasi secara ekonomis juga dipandang sebagai industri .

Keberhasilan pengembangan sektor kepariwisataan, berarti akan meningkatkan perannya dalam penerimaan daerah, dimana kepariwisataan merupakan komponen utamanya dengan memperhatikan juga faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti: jumlah obyek wisata yang ditawarkan, jumlah wisatawan yang berkunjung baik domestik maupun internasional, tingkat hunian hotel, dan tentunya pendapatan perkapita.

Kota Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tinggi, bahkan mengalami peningkatan disetiap tahunnya.


(17)

4

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berikut daftar Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung dalam delapan tahun terakhir:

Tabel 1.1

Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

(dalam Rupiah)

Tahun Realisasi Persentase

Pertumbuhan

2005 225.596.438.613,00 -

2006 253.882.919.542,87 12,54%

2007 287.249.534.044,93 13,14%

2008 314.627.155.412,30 9,53%

2009 360.152.627.690,00 14,45%

2010 440.331.559.083,00 22,26%

2011 803.663.585.485,00 82,51%

2012 1.001.806.364.114,00 24,65%

Sumber: Dinas Pelayanan Pajak (2013) (diolah)

Dari data diatas dapat diketahui bahwa pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung dari tahun 2003-2012 berfliktuatif setiap tahunnya.

Akan tetapi, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rio Hadi Putra, yang berjudul Analisis Kemampuan Pendapatan Asli Daerah Untuk Memenuhi Besarnya Belanja Operasional Pada Pemerintah Daerah Kota Bandung (2010), mengemukakan bahwa besarnya jumlah Pendapatan Asli Daerah yang diperoleh digunakan untuk memenuhi semua kebutuhan daerah khususnya untuk belanja operasional. Namun pada kenyataannya besarnya Pendapatan Asli Daerah belum dapat memenuhi kebutuhan belanja operasional daerahnya. Besarnya Pendapatan Asli Daerah terhadap belanja operasional hanya sebagian kecilnya. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap belanja operasional daerah utnuk tiga tahun dari tahun 2006, 2007, 2008 yaitu sebesar 6,58%, 6,53%, dan 7,16%. Dari kontribusi tersebut dapat dilihat bahwa Kota Bandung masih


(18)

5

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belum mampu memenuhi kebutuhan belanja operasional daerahnya, meskipun Pendapatan Asli Daerah untuk setiuap tahunnya meningkat tapi belum mampu mengimbangi besarnya peningkatan belanja operasional daerahnya. Dengan demikian Pemerintah Daerah belum dapat mengurangi kebutuhan akan belanja operasional yang mana setiap tahun mengalami peningkatan.

Kota Bandung yang merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Barat merupakan

salah satu tempat yang menjadi tujuan wisata favorit di Indonesia Hal ini ditunjukan dengan penghargaan yang diterima oleh Kota Bandung dalam ajang

“Indonsian Tourism Award” sebagai kota tujuan wisata terfavorit tahun 2010.

(Kompas.com, 2010).

Berdasarkan LKPJ Kota Bandung (2011) Sektor pariwisata merupakan andalan sektor jasa Kota Bandung yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian, membangkitkan kunjungan wisatawan, membangkitkan pertumbuhan sektor pembangunan lainnya, serta menghidupkan kembali seni dan budaya tradisional Bandung. Bandung sebagai kota kreatif merupakan potensi daya tarik wisata yang tinggi. Dalam lingkup nasional, Kota Bandung ditetapkan sebagai destinasi sekunder. Berada di tempat ke-empat, di bawah Jakarta dan Bali sebagai destinasi primer di Indonesia, dan destinasi Borobudur-Yogya-Solo Pada tahun 2011, Kota Bandung telah ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN) dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Provinsi Jawa Barat (KPPN Bandung Kota dan sekitarnya) dan merupakan bagian dari Destinasi Pariwisata Nasional (DPN Bandung– Ciwidey dan sekitarnya).


(19)

6

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dada Rosada sewaktu menjabat sebagai Wali Kota Bandung mengatakan bahwa potensi wisata Kota Bandung memiliki nilai jual yang tinggi dan hal tersebut dicirikan dengan semakin meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan. Menurut Dada hingga triwulan III tahun 2012, wisatawan yang berkunjung melalui gerbang kedatangan mencapai 3,8 juta dan 45% dari wisatawan tersebut atau sekitar 1,9 juta berstatus menginap. (portalbandung.com, 2012)

Berikut merupakan jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung ke kota Bandung berdasarkan data dari dinas pariwisata kota Bandung pada tahun 2005-2012:

Tabel 1.2

Data kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung Tahun 2005 – 2012

Sumber: Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Bandung (2013)

Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatwan domestik objek wisata ke Kota Bandung pada tahun 2003-2011 mengalami trend meningkat, sedangkan pada tahun 2012 jumlah kunjungan wisatawan menurun.

Keragaman produk dan potensi pariwisata yang ada ditambah dengan tersedianya fasilitas penunjang pariwisata yang memadai seperti penginapan,

Tahun Wisatawan Mancanegara

Wisatawan

Domestik Jumlah Wisatawan

2005 91.350 1.837.500 1.928.850

2006 94.600 1.925.000 2.019.600

2007 137.268 2.420.105 2.557.273

2008 175.111 4.320.134 4.495.245

2009 185.076 4.822.532 5.007.608

2010 228.449 4.951.439 5.179.888

2011 225.585 6.487.239 6.712.824


(20)

7

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

fasilitas rekreasi, tempat dan atraksi wisata, merupakan aset pariwisata yang besar dan dapat menjadi faktor penunjang dalam pengembangan industri pariwisata bagi Kota Bandung.

Berdasarkan data dari Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Bandung (2012), jumlah hotel yang telah berdiri mencapai 250 unit dengan total 11.000 kamar .Namun, jumlah itu dinilai masih kurang sehingga rencananya, Pemkot akan menambah kebutuhan tersebut hingga 270 unit atau menambah 14.000 kamar hotel. Wiyasa (2010:3) menyatakan bahwa:

Industri perhotelan merupakan bagian dari industri pariwisata yang memiliki arti penting, terutama bila dikaji dari aspek ekonomi. Industri perhotelan ini secara ekonomi dapat membrikan kontribusi yang berarti untuk perekonomian terutama untuk pajak penghasilan, pajak pembangunan I, dan pajak bumi dan bangunan.

Hotel berfungsi bukan saja sebagai tempat menginap untuk tujuan wisata namun juga untuk tujuan lain seperti manjalankan kegiatan bisnis, mengadakan seminar, atau sekedar untuk mendapatkan ketenangan. Dalam beberapa tahun terakhir jumlah kamar hotel berbintang maupun melati yang terjual di Kota Bandung mengalami peningkatan.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda menyatakan bahwa sekitar Rp98 miliar pendapatan asli daerah Kota Bandung disumbang dari sektor pariwisata. Ini bisa dilihat dari kunjungan turis pada saat weekdays yang mencapai 200 orang dan pada weekend jumlahnya naik berlipat ganda. Tentunya jumlah itu mengindikasikan kita sangat butuh penambahan jumlah kamar hotel. (seputar-indonesia.com, 2012). Pada 2012, 69% Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota


(21)

8

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bandung berasal dari penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah, yakni hotel, restoran, dan lain-lain. (Okezone.com, 2013).

Dengan banyaknya potensi obyek wisata yang ada ditambah fasilitas penunjang pariwisata lainnya dan banyaknya obyek wisata yang ditawarkan Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas utama dalam rangka memperbaiki struktur ekonomi daerah serta dapat meningkatkan kemandirian dan daya saing, dengan demikian diharapkan mampu memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap PAD melalui Pajak Hiburan, Pajak Hotel dan Restoran. Berdasarkan penjelasan latar belakang ini, maka judul dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012.’’

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh jumlah kunjugan wisatawan terhadap Pajak Hiburan 2. Bagaimana pengaruh jumlah kunjugan wisatawan terhadap Pajak Hotel 3. Bagaimana pengaruh jumlah kunjugan wisatawan terhadap Pajak Restoran 4. Bagaimana pengaruh jumlah kunjungan wisatawan terhadap Pendapatan Asli


(22)

9

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengtahui:

1. Untuk mengetahui Bagaimana pengaruh jumlah kunjungan wisatawan terhadap pajak Hiburan di Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh jumlah kunjungan wisatawan terhadap Pajak Hotel di Kota Bandung.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh jumlah kunjungan wisatawan terhadap pajak Restoran di Kota Bandung.

4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh jumlah kunjungan wisatawan, terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan tidak hanya untuk mencapai tujuan yang telah digariskan, melainkan harus pula memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Selain itu penelitian ini pun diharapkan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi pihak-pihak terkait, dalam hal ini:

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan dalam memberikan acuan, informasi kepada pihak lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat secara teoretis yang berupa sumbangan penelitian bagi ilmu Akuntansi kususnya Akuntansi Sektor Publik dengan kajian pentingnya upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah,


(23)

10

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan pengelolaan penerimaan pajak hiburan, pajak hotel dan pajak restoran.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini antara lain sebagai bahan informasi bagi pengembangan sektor pariwisata antara lain:

a. Sumbangan pemikiran mengenai hal-hal yang dapat dilakukan utuk meningkatkan pendapatan asli daerah sektor pariwisata dengan mempertimbangkan pendapatan pajak hiburan, pajak hotel dan pajak restoran.

b. Bahan masukan bagi tingkatan manajerial pemerintah, dalam memebuat pertimbangan-pertimbangan untuk menentukan kebijakan-kebijakan pada periode selanjutnya khususnya yang berkaitan dengan industri pariwisata, melalui penerimaan pajak hiburan, pajak hotel dan pajak restoran dalam upaya meningatkan pendapatan asli daerah.

c. Bahan acuan bagi siapa saja yang tertarik dengan masalah ini sebagai manivestasi dari ilmu akuntansi khususnya akuntansi sektor publik.

d. Masukan bagi pemerintah Kota Bandung khususnya dalam rangka menggali potensi pariwisata dan perbaikan industri pariwisata sebagai salah satu sumber potensial bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah.


(24)

50

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Menurut Husein Umar (2008:4), desain penelitian merupakan suatu cetak biru (blue print) dalam hal bagaimana data dikumpulkan, diukur, dan dianalisis. Desain penelitian adalah suatu rencana kerja yang terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antar variabel secara komprehensif, sedemikian rupa agar hasil penelitiannya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Sehingga untuk mendapatkan kebenaran objektif dalam mengumpulkan data diperlukan desain penelitian, desain penelitian ini adalah suatu rancangan bentuk/model suatu penelitian.

Untuk penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif yang bersifat menjelaskan dan metode kausalitas yang bersifat menentukan pengaruh. Menurut Uma Sakarna (2006:158), metode deskriptif bertujuan “untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi”. Sementara itu metode kausalitas menurut Husein Umar (2008:10) bertujuan untuk “mengukur hubungan-hubungan antar variabel penelitian atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain”.

Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis, menjelaskan dengan cara melakukan pengukuran secara cermat terhadap fenomena tertentu dan


(25)

51

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjelaskan hubungan kausal antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan Koefisien Korelasi Pearson Product Moment.

3.2 Definisi dan Operasional Variabel

Penelitian ini memiliki lima Variabel yang terdiri dari tingkat kunjungan wisatawan (X), Pajak Hiburan (Y1), Pajak Hotel (Y2), Pajak Restoran (Y3) dan Pendapatan Asli Daerah (Y4). Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel Bebas (Independent Variable/X)

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependent) (Sugiyono, 2009 : 61) . Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kunjungan wisatawan (X).

b. Variabel Terikat (Dependent Variable/Y)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Pajak Hiburan, Pajak Hotel dan Restoran serta Pendapatan Asli Daerah (PAD).


(26)

52

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemudian kedua variabel tersebut dapat dioperasionalisasikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala

Jumlah Kunjungan wisatawan (X)

Besarnya jumlah wisatawan baik mancanegara maupun nusantara yang berkunjung

ke obyek wisata (Tn. 2011)

Interval

Pendapatan Asli Daerah (Y4)

PAD adalah pendapatan

yang diperoleh dari daerah sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan

daerah. (Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor : 07 Tahun 2003 Pasal 1.e)

Interval

Pajak Hiburan (Y1)

Pajak hiburan merupakan pajak yang dikenakan terhadap orang atau badan penyelenggara suatu hiburan yang dipungut bayaran (Mahmudi, 2010:24)

Interval

Pajak Hotel (Y2)

Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan hotel. (Siahaan, 2010:299)

Interval Pajak

Restoran (Y3)

Pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran

(Siahaan, 2010:327)

Interval

3.3 Sumber Data Penelitian

Sumber data adalah subjek dimana data dapat diperoleh Arikunto (2006:129). Sumber data dalam penelitian ini merupakan sumber data sekuder. Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2009:309).


(27)

53

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan daerah Kota Bandung pada periode tahun 2005-2012 yang diperoleh dari dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung . Dan data kunjungan wisatawan baik wistawan mancanegara maupun wisatawan nusantara yang datang ke Kota Bandung Tahun 2005-2012 yang diperoleh dari Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Bandung.

3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan dengan metode dokumentasi yaitu metode yang dilakukan untuk mendapatkan data skunder sebagai data pendukung untuk sempurnanya penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau dokumen-dokumen dari instansi terkait. Yaitu Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Bandung, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung, dan Badan Pusat Statistik Kota Bandung.

3.4.2 Teknik Pengolahan Data

Dalam suatu penelitian, pengolahan data adalah suatu keharusan yang harus dilaksanakan agar tidak terjadi salah penginterpretasian data yang kemudian akan perdampak pada hasil penelitian. Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini antara lain:

a. Menyeleksi data, suatu langkah yang dilakukan untuk mengecek kelengkapan data dengan cara memeriksa kesempurnaan dan kejelasan data yang terkumpul.


(28)

54

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Mentabulasi data, suatu proses mengolah data dari instrumen pengumpulan data menjadi tabel-tabel untuk diuji secara sistematis.

c. Analisis data, untuk mengetahui hubungan antara variabel dengan menggunakan korelasi pearson product moment.

d. Pengujian hipotesis.

3.5 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.5.1 Teknik Analisis Data

Kegiatan menganalisis data adalah kegiatan yang penting setelah seluruh data yang dibutuhkan dalam penelitian telah terkumpul. Kegiatan analisis data adalah kegiatan yang dilakukan agar data sebelum diolah mudah untuk diinterpretasikan oleh peneliti. Dalam penelitian ini setelah data diperoleh, kemudian peneliti melakukan langkah-langkah teknis dalam analisis data. Langkah-langkah teknis tersebut adalah:

a. Mentabulasi Jumlah kunjungan wisatawan.

b. Mentabulasi data Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pendapatan Asli daerah untuk tahun 2005-2012 yang diperoleh dari Laporan: Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung setiap tahunnya.

Setelah selesai melakukan analisis data, maka data tersebut dapat diolah lebih lanjut dalam penelitian. Penggunaan data yang telah dianalisis berguna untuk mempermudah dalam menganalisis dan menginterpretasikan, sehingga data tersebut dapat dugunakan untuk membuat sebuah kesimpulan.

3.5.2 Pengujian Hipotesis

Uji Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisa data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak


(29)

55

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

√ ∑ ∑

terkontrol). Dalam statistik sebuah hasil bisa dikatakan signifikan secara statistik jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh faktor yang kebetulan, sesuai dengan batas probabilitas yang sudah ditentukan sebelumnya. (wikipedia.org)

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian yang berkaitan dengan kunjungan wisatawan terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel dan Restoran serta Pendapatan Asli Daerah maka peneliti merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: Hipotesis 1: jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Pajak Hiburan

Hipotesis 2: jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pajak Hotel

Hipotesis 3: jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pajak Restoran

Hipotesis 4: jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)

3.3.2.1 Analisis Koefisien Korelasi Pearson Product Moment

Untuk teknik korelasi yang digunakan adalah Koefisien Korelasi Pearson Product Moment. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(Sugiyono, 2009:248)

Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka dapat digunakan pedoman seperti yang tertera pada tabel 3.2.


(30)

56

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

(Sugiyono, 2009:250)

3.3.2.2 Uji Signifikansi Korelasi Product Moment (Uji t)

Pengujian signifikansi korelasi product moment (Uji t) untuk menguji signifikansi hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi. Dihitung dengan rumus berikut ini :

(Sugiyono, 2009:250) Hipotesis:

: ρ = 0, jumlah kunjungan wisatawan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pajak Hiburan

ρ > 0, Jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan Pajak Hiburan

Dasar pengambilan keputusan:

√ √


(31)

57

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Jika , maka ditolak, artinya Jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pajak Hiburan

- Jika , maka maka diterima, artinya kunjungan wisatawan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pajak Hiburan

Hipotesis:

: ρ = 0, jumlah kunjungan wisatawan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pajak Hotel.

ρ > 0, Jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pajak Hotel.

Dasar pengambilan keputusan:

- Jika , maka ditolak, artinya Jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pajak Hotel.

- Jika , maka maka diterima, artinya kunjungan wisatawan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pajak Hotel.

Hipotesis:

: ρ = 0, jumlah kunjungan wisatawan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pajak Restoran.

ρ > 0, Jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan Pajak Restoran

Dasar pengambilan keputusan:

- Jika , maka ditolak, artinya Jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pajak Restoran


(32)

58

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Jika , maka maka diterima, artinya kunjungan wisatawan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pajak Hotel Restoran.

Hipotesis:

: ρ = 0, jumlah kunjungan wisatawan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah

ρ > 0, Jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah

Dasar pengambilan keputusan:

- Jika , maka ditolak, artinya Jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah

- Jika , maka maka diterima, artinya kunjungan wisatawan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah

3.3.2.3Analisis Koefisien Determinasi

Setelah diperoleh nilai koefisien korelasi, selanjutnya dilakukan perhitungan persentase pengaruh X terhadap Y digunakan rumus Koefisien Determinasi (KD) sebagai berikut:

KD = (rxy)2 x 100% Dimana :

KD = koefisien determinasi


(33)

92

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil perhitungan dan analisis yang dilakukan pada bab sebelumnya, serta berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, dapat diambil kesimpulan bahwa sumbangan sektor pariwisata melalui peningkatan jumlah kunjungan Wisatawan mengakibatkan perolehan Pajak Hiburan, Pajak Hotel dan Pajak Restoran, meningkat, dan mengakibatkan sumbangan melalui sektor pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah ikut meningkat. Berdasarkan hasil perhitungan statistik pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:

1. Jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pajak Hiburan, tanda positif koefisien korelasi menunjukan bahwa pengaruh jumlah kunjungan wisatawan terhadap Pajak Hiburan adalah positif artinya setiap penambahan 1 orang wisatawan akan berpengaruh terhadap peningkatan Pajak Hiburan sebesar Rp. 799.000 per tahun.

2. Jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pajak Hotel, tanda positif koefisien korelasi menunjukan bahwa pengaruh jumlah kunjungan wisatawan terhadap Pajak Hotel adalah positif artinya setiap penambahan 1 orang wisatawan akan berpengaruh terhadap peningkatan Pajak Hotel sebesar Rp. 804.000 per tahun


(34)

93

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pajak Restoran, tanda positif koefisien korelasi menunjukan bahwa pengaruh jumlah kunjungan wisatawan terhadap Pajak Restoran adalah positif artinya setiap penambahan 1 orang wisatawan akan berpengaruh terhadap peningkatan Pajak Restoran sebesar Rp. 897.000 per tahun.

4. Jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), tanda positif koefisien korelasi menunjukan bahwa pengaruh jumlah kunjungan wisatawan terhadap PAD adalah positif artinya setiap penambahan 1 orang wisatawan akan meningkatkan PAD sebesar Rp. 727.000 per tahun.

Hal ini menjelaskan bahwa semakin banyak jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung maka pendapatan daerah dari sektor pariwisata yang diterima akan semakin meningkat, sebaliknya jika jumlah wisatawan yang berkunjung mengalami penurunan maka pendapatan daerah yang diterima akan semakin menurun.

5.2 Saran

1. Bagi Pemerntah Kota Bandung

 Industri pariwisata sebagai salah satu sektor yang diandalkan bagi penerimaan daerah, maka Pemerintah Kota Bandung dituntut untuk terus menggali dan mengelola potensi pariwisata yang dimiliki sebagai usaha untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik ke Kota Bandung, seperti


(35)

94

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mempertahankan kebudayaan asli daerah yang dimiliki. sehingga akan meningkatkan penerimaan daerah terutama melaluai Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran yang nantinya akan berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah dan memperbaiki struktur ekonomi daerah, yang dapat meningkatkan kemandirian dan daya saing, serta terpenuhinya pembiayaan penyelenggaraan pembangunan daerah.

 Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Bandung Pemkot Bandung harus segera melakukan pembenahan untuk lebih menata Kota Bandung sehingga bisa menarik minat wisatawan. Karena kondisi infrastruktur dan kemacetan bisa membuat wisatawan mancanegara kapok untuk kembali mendatangi Kota Bandung sehingga akan berdampak pada berkurangnya perolehan pendapatan Kota Bandung dari sektor pariwisata.

 Kota Bandung yang tidak memiliki hutan dan sawah yang memadai untuk dijadikan obyek wisata seperti wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat, maka pemerintah Kota Bandung untuk tetap menjaga kunjungan wisatawan masuk, harus dapat mengembangkan obyek wisata buatan. Bahkan, berdasarkan klik-galamedia.com (2013), dari obyek wisata buatan, yakni hotel, restoran, SPA, diskotek dan karaoke hampir 69 persen Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung berasal dari penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah dari obyek pariwisata buatan tersebut.


(36)

95

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Bagi Peneliti Selanjutnya

 Peneliti selanjutnya, hasil ini dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan menambahkan tempat penelitian di daerah yang belum diteliti atau pun dengan skala yang lebih luas.

 Penelitian di perluas dengan meniliti faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan daerah dari sektor pariwisata yang lainnya yaitu jumlah obyek wisata, tingkat hunian hotel dan pendapatan perkapita.


(37)

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Arikunto, S. (2003). Prosedur Penelitian, Suatu Praktek. Jakarta: Bina Aksara Bastian, Indra. (2006). Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga Domanik, J. Dan Weber, H.F. Perencanaan Ekowisata (Teori ke Aplikasi).

Yogyakarta: Andi

Halim, A. (2007). Akuntansi Keuangan Daerah. Yogyakarta: Salemba Empat

Kuncoro, M (2004). Otonomi dan Pembangunan Daerah: Reformasi, Perencanaan, Strategi, dan Peluang. Jakarta: Erlangga

Mahmudi. (2010). Manajemen Keuangan Daerah. Jakarta: Erlangga

Pendit, N.S. Ilmu Pariwisata (Sebuah Pengantar Perdana). (2003). Jakarta: Pradnya Paramita

Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung: Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia

Putra, I.B.W. Hukum Bisnis Pariwisata. (2003). Bandung: Refika Aditama Riduwan. (2010). Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta Riduwan. (2012). Pengantar Statistika Sosial. Bandung: Alfabeta

Siahaan, Marihot. P. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. (2010). Jakarta: RajaGrafindo Persada

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta


(38)

103

103

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Susetyo, B. (2010). Satatistika Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refika Aditama

Widjaja,H. (2001). Otonomi Daerah dan Daerah Otonom. Jakarta: Rajawali pers Wiyasha, IBM. (2010). Akuntansi Perhotelan. Yogyakarta: Andi

Yani, Ahmad. (2008). Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah di Indonesia. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Yoety, Oka .A. (2008). Ekonomi Pariwisata. Kompas

JURNAL

Abiola, James and Asiweh, Moses. (2012). Impact of Tax Administration on Government Revenue in a Developing Economy – A Case Study of Nigeria. International Journal of Business and Social Science Vol. 3 No. 8 [Special Issue - April 2012]

Karisma, Widya. (2011). Analisis Peran Industri Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Wonosobo. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Universitas Brawijaya

Kusuma PS, Ika. (2006). Pelaksanaan Otonomi Daerah Di Bidang Kepariwisataan (Studi Kasus di Bali). Jurnal Kepariwisataan Indonesia Volume 01. No. 03 September 2006.

Reed, W, Robert. (2008). The Robust Relationship between Taxes and U.S. State Income Growth. National Tax Journal Vol. LXI, No. 1 March 2008.

Rina, Wiyandi T dan Edy, P. (2005). Analisis Daya Saing Industri Pariwisata Untuk Meningkatkan Ekonomi Daerah. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 1. Hal 61-70.

Suartini, Ni Nyoman. (2013). Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan, Pajak Hiburan, Pajak Hotel dan Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Gianyar. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Volume 02. No.03. Tahun 2013 Universitas Udayana


(39)

104

104

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TESIS

Agustino, S.D.R. (2012). Pengaruh Kunjungan Wisatawan Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Kecamatan Pandan Dalam Rangka Pengembangan Wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah. Tesis pada Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaanpada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan. Tidak diterbitkan

Fadliyanti, Luluk. (2001). Dampak pengembangan pariwisata terhadap pendapatan asli daerah (PAD) pada Kabupaten Lombok Barat di Nusa Tenggara Barat. Tesis pada Program Studi Magister Ekonomika Pembangunan UGM Yogyakarata. Tidak diterbitkan

Putra, I Wayan Gede Sedana. (2011). Pengaruh Jumlah Kunjunagn Wisatawan terhadap Penerimaan Retribusi Objek Wisata, Pndapatan Asli Daerah (PAD) dan Anggaran Pembangunan Kabupaten Gianyar tahun 1991-2010. Tesis Program Pascasarjana Bidang Ilmu Kajian Pariwisata Universitas Udayana Bali. Tidak diterbitkan

SKRIPSI

Faisal, Ahmad Ihwan. (2010). Pengaruh Biaya Promosi Pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah Sektor Pariwisata Suatu Kasus pada Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur. Skripsi pada Jurusan Akuntansi UPI Bandung: Tidak ditrbitkan

Nurhuda, Fanny Kartika. (2010). Analisis Retribusi Pasar dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah di DATI II Kabupaten Majalengka. Skripsi pada Jurusan Akuntansi UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Puspiyanti, Fitri Dewi. (2011). Analisis Efektifitas Retribusi Parkir dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Akuntansi UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Qadarrochman, Nasrul. (2010). Analisis Penerimaan Daerah dari Sektor Pariwisata di Kota Semarang dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Skripsi pada Jurusan IESP Universitas Diponegoro semarang. Tidak diterbitkan


(40)

105

105

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rahmawati, Disma. (2012). Pengaruh Service Covinence Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Guci Bandung. Skripsi pada Jurusan Manajemen Pemasaran Pariwisata UPI Bandung: tidak diterbitkan

PERATURAN DAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan. Pemerintah Kota Bandung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

INTERNET

(2013). “CFN di Jalan Braga Diharapkan Bisa Tingkatkan Kunjungan Wisatawan.” Piiran Rakyat Online. http://www.pikiran-rakyat.com/node/229465. [23 Desember 2012]

DISKOMINFO pemerintahan Kota Bandung. (2011). “Perda Daerah Kota Bandung

Tahun 2009.” [Online]. Tersedia:

http://www.bandung.go.id/?fa=sitedownload.category&id=16&startpage=1&of fset=15 [02 Juli 2013]

Purba, R. (2011). Buruknya Infrastruktur Masalah Klasik Kota Bandung [Online]. Tersedia: http://www.bisnis-jabar.com/index.php/berita/buruknya-infrastruktur-masalah-klasik-kota-bandung . [23 April 2013]

Rusyandi (2013). Paris Van Java Simpan Sejuta Pesona [Online]. Tersedia: http://www.klik-galamedia.com/simpan-sejuta-pesona [29 Juni 2013]


(41)

106

106

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Singgih. (2013). “Badan Promosi Pariwisata Kota Bandung Telah Dikukuhkan”. [Online]. Tersedia: http://portalbandung.com/pariwisata/item/391-badan-promosi-pariwisata-kota-bandung-telah-dikukuhkan.html. [28 Juni 2013]

Yulianti, F. (2013). Paris Van Java Macetnya Tetap Dirindukan [Online]. Tersedia:

http://travel.okezone.com/read/2013/01/31/407/754716/parijs-van-java-macetnya-tetap-dirindukan. [23April 2013]

Nathrics. (2010). Bandung Sebagai Pusat Wisata Kuliner [Online]. Tersedia:

http://www.piknikyu.com/vendor/kuliner/20110126151201/2010814222821/Ba ndung-Sebagai-Pusat-Wisata-Kuliner. [27 Oktober 2013]

http://bandung.go.id http://bandungtourism.com


(1)

95

Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

 Peneliti selanjutnya, hasil ini dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan menambahkan tempat penelitian di daerah yang belum diteliti atau pun dengan skala yang lebih luas.

 Penelitian di perluas dengan meniliti faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan daerah dari sektor pariwisata yang lainnya yaitu jumlah obyek wisata, tingkat hunian hotel dan pendapatan perkapita.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Arikunto, S. (2003). Prosedur Penelitian, Suatu Praktek. Jakarta: Bina Aksara Bastian, Indra. (2006). Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga Domanik, J. Dan Weber, H.F. Perencanaan Ekowisata (Teori ke Aplikasi).

Yogyakarta: Andi

Halim, A. (2007). Akuntansi Keuangan Daerah. Yogyakarta: Salemba Empat

Kuncoro, M (2004). Otonomi dan Pembangunan Daerah: Reformasi, Perencanaan, Strategi, dan Peluang. Jakarta: Erlangga

Mahmudi. (2010). Manajemen Keuangan Daerah. Jakarta: Erlangga

Pendit, N.S. Ilmu Pariwisata (Sebuah Pengantar Perdana). (2003). Jakarta: Pradnya Paramita

Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung: Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia

Putra, I.B.W. Hukum Bisnis Pariwisata. (2003). Bandung: Refika Aditama Riduwan. (2010). Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta Riduwan. (2012). Pengantar Statistika Sosial. Bandung: Alfabeta

Siahaan, Marihot. P. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. (2010). Jakarta: RajaGrafindo Persada

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta


(3)

103

103 Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Susetyo, B. (2010). Satatistika Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refika Aditama

Widjaja,H. (2001). Otonomi Daerah dan Daerah Otonom. Jakarta: Rajawali pers Wiyasha, IBM. (2010). Akuntansi Perhotelan. Yogyakarta: Andi

Yani, Ahmad. (2008). Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah di Indonesia. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Yoety, Oka .A. (2008). Ekonomi Pariwisata. Kompas

JURNAL

Abiola, James and Asiweh, Moses. (2012). Impact of Tax Administration on Government Revenue in a Developing Economy – A Case Study of Nigeria. International Journal of Business and Social Science Vol. 3 No. 8 [Special Issue - April 2012]

Karisma, Widya. (2011). Analisis Peran Industri Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Wonosobo. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Universitas Brawijaya

Kusuma PS, Ika. (2006). Pelaksanaan Otonomi Daerah Di Bidang Kepariwisataan (Studi Kasus di Bali). Jurnal Kepariwisataan Indonesia Volume 01. No. 03 September 2006.

Reed, W, Robert. (2008). The Robust Relationship between Taxes and U.S. State Income Growth. National Tax Journal Vol. LXI, No. 1 March 2008.

Rina, Wiyandi T dan Edy, P. (2005). Analisis Daya Saing Industri Pariwisata Untuk Meningkatkan Ekonomi Daerah. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 1. Hal 61-70.

Suartini, Ni Nyoman. (2013). Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan, Pajak Hiburan, Pajak Hotel dan Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Gianyar. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Volume 02. No.03. Tahun 2013 Universitas Udayana


(4)

TESIS

Agustino, S.D.R. (2012). Pengaruh Kunjungan Wisatawan Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Kecamatan Pandan Dalam Rangka Pengembangan Wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah. Tesis pada Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaanpada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan. Tidak diterbitkan

Fadliyanti, Luluk. (2001). Dampak pengembangan pariwisata terhadap pendapatan asli daerah (PAD) pada Kabupaten Lombok Barat di Nusa Tenggara Barat. Tesis pada Program Studi Magister Ekonomika Pembangunan UGM Yogyakarata. Tidak diterbitkan

Putra, I Wayan Gede Sedana. (2011). Pengaruh Jumlah Kunjunagn Wisatawan terhadap Penerimaan Retribusi Objek Wisata, Pndapatan Asli Daerah (PAD) dan Anggaran Pembangunan Kabupaten Gianyar tahun 1991-2010. Tesis Program Pascasarjana Bidang Ilmu Kajian Pariwisata Universitas Udayana Bali. Tidak diterbitkan

SKRIPSI

Faisal, Ahmad Ihwan. (2010). Pengaruh Biaya Promosi Pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah Sektor Pariwisata Suatu Kasus pada Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur. Skripsi pada Jurusan Akuntansi UPI Bandung: Tidak ditrbitkan

Nurhuda, Fanny Kartika. (2010). Analisis Retribusi Pasar dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah di DATI II Kabupaten Majalengka. Skripsi pada Jurusan Akuntansi UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Puspiyanti, Fitri Dewi. (2011). Analisis Efektifitas Retribusi Parkir dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Akuntansi UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Qadarrochman, Nasrul. (2010). Analisis Penerimaan Daerah dari Sektor Pariwisata di Kota Semarang dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Skripsi pada Jurusan IESP Universitas Diponegoro semarang. Tidak diterbitkan


(5)

105

105 Rita Purnamasari, 2013

Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pajak Hiburan, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rahmawati, Disma. (2012). Pengaruh Service Covinence Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Guci Bandung. Skripsi pada Jurusan Manajemen Pemasaran Pariwisata UPI Bandung: tidak diterbitkan

PERATURAN DAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan. Pemerintah Kota Bandung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

INTERNET

(2013). “CFN di Jalan Braga Diharapkan Bisa Tingkatkan Kunjungan Wisatawan.” Piiran Rakyat Online. http://www.pikiran-rakyat.com/node/229465. [23 Desember 2012]

DISKOMINFO pemerintahan Kota Bandung. (2011). “Perda Daerah Kota Bandung

Tahun 2009.” [Online]. Tersedia:

http://www.bandung.go.id/?fa=sitedownload.category&id=16&startpage=1&of fset=15 [02 Juli 2013]

Purba, R. (2011). Buruknya Infrastruktur Masalah Klasik Kota Bandung [Online]. Tersedia: http://www.bisnis-jabar.com/index.php/berita/buruknya-infrastruktur-masalah-klasik-kota-bandung . [23 April 2013]

Rusyandi (2013). Paris Van Java Simpan Sejuta Pesona [Online]. Tersedia: http://www.klik-galamedia.com/simpan-sejuta-pesona [29 Juni 2013]


(6)

Singgih. (2013). “Badan Promosi Pariwisata Kota Bandung Telah Dikukuhkan”. [Online]. Tersedia: http://portalbandung.com/pariwisata/item/391-badan-promosi-pariwisata-kota-bandung-telah-dikukuhkan.html. [28 Juni 2013]

Yulianti, F. (2013). Paris Van Java Macetnya Tetap Dirindukan [Online]. Tersedia:

http://travel.okezone.com/read/2013/01/31/407/754716/parijs-van-java-macetnya-tetap-dirindukan. [23 April 2013]

Nathrics. (2010). Bandung Sebagai Pusat Wisata Kuliner [Online]. Tersedia:

http://www.piknikyu.com/vendor/kuliner/20110126151201/2010814222821/Ba ndung-Sebagai-Pusat-Wisata-Kuliner. [27 Oktober 2013]

http://bandung.go.id http://bandungtourism.com