Pengaruh Penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Bandung.

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Local own revenue (PAD) is a source of revenue that can be used by each area to hold government and regional development. Local own revenue (PAD) can be obtained from local taxes and local retribution. Research purposes this is to test influence from the hotel and restaurant tax against local own revenue (PAD) in bandung. This research in a causal and quantitative by analysis of multiple regression. Date collected by using convenience sampling and hypotheses tested with f-test and t-test. The result showed that from the hotel and restaurant tax influential significantly against local own revenue (PAD) in bandung both in partial and simultaneous.


(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Pendapatan asli daerah (PAD) merupakan sumber pendapatan daerah yang dapat digunakan oleh masing-masing daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan daerah. Pendapatan asli daerah (PAD) dapat diperoleh dari pajak daerah dan retribusi daerah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pajak hotel dan pajak restoran terhadap pendapatan asli daerah (PAD) di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kausal dan kuantitatif dengan analisis regresi berganda. Tanggal dikumpulkan dengan menggunakan convenience sampling dan hipotesis diuji dengan F-test dan T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pajak hotel dan pajak restoran berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan asli daerah (PAD) di Kota Bandung baik secara parsial maupun simultan.


(3)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Pajak ... 8

2.1.1.1 Fungsi Pajak ... 8

2.1.1.2 Pengelompokkan Pajak ... 9


(4)

xi Universitas Kristen Maranatha 2.1.1.4 Teori-teori Yang Mendukung Pemungutan

Pajak ... 12

2.1.1.5 Tata Cara Pemungutan Pajak ... 14

2.1.1.6 Tarif Pajak ... 16

2.1.2 Pajak Daerah... 17

2.1.2.1 Dasar Hukum Pemungutan Pajak Daerah ... 18

2.1.2.2 Jenis Pajak Daerah... 19

2.1.2.3 Tarif Pajak Daerah ... 21

2.1.3 Pajak Hotel ... 23

2.1.3.1 Subjek dan Objek Pajak Hotel ... 23

2.1.3.2 Dasar Pengenaan, Tarif dan Cara Perhitungan Pajak ... 25

2.1.3.3 Tata Cara Pembayaran dan Penagihan Pajak Hotel ... 25

2.1.3.3.1 Tata Cara Pembayaran Pajak Hotel ... 25

2.1.3.3.2 Tata Cara Penagihan Pajak Hotel ... 26

2.1.3.4 Ketentuan Pidana Pajak Hotel ... 26

2.1.4 Pajak Restoran ... 27

2.1.4.1 Pengertian Pajak Restoran ... 27

2.1.4.2 Objek Pajak Restoran ... 27

2.1.4.3 Subjek Pajak Restoran dan Wajib Pajak Restoran ... 27

2.1.4.4 Masa Pajak dan Saat Terutang Pajak Restoran ... 28

2.1.4.5 Penetapan Pajak Restoran ... 28 2.1.4.6 Tata Cara Perhitungan dan Pemungutan Pajak


(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

Restoran ... 29

2.1.4.7 Tata Cara Pembayaran Pajak Restoran ... 30

2.1.4.8 Ketentuan Sanksi ... 30

2.1.4.8.1 Sanksi Administrasi ... 30

2.1.4.8.2 Sanksi Pidana ... 31

2.1.5 Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 32

2.1.5.1 Pengertian Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 32

2.1.5.2 Peranan Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 33

2.1.5.3 Upaya Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 33

2.1.5.4 Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) .... 36

2.2 Kerangka Pemikiran ... 36

2.3 Hipotesis ... 37

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 38

3.1.1 Sejarah Singkat Dinas Pendaptan Daerah ... 38

3.1.2 Visi, Misi dan Moto Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 41

3.1.2.1 Visi Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 41

3.1.2.2 Misi Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 42

3.1.2.3 Moto Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 43

3.1.3 Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 43

3.1.3.1 Kedudukan Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 43


(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

3.1.3.3 Fungsi Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 44

3.1.4 Tujuan dan Sasaran Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 45

3.1.4.1 Tujuan Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 45

3.1.4.2 Sasaran Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 45

3.1.4.3 Struktur Organisasi ... 47

3.2 Metode Penelitian ... 48

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 48

3.3.1 Variabel Independent ... 48

3.3.2 Variabel Dependent ... 48

3.4 Populasi dan Sampel ... 49

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 49

3.6 Alat Analisis ... 50

3.6.1 Uji asumsi klasik ... 50

3.6.1.1 Uji Normalitas ... 50

3.6.1.2 Uji Autokorelasi ... 51

3.6.1.3 Uji Multikolinieritas... 51

3.6.1.4 Uji Heteroskedasitas ... 52

3.6.2 Pengujian Hipotesis ... 52

3.6.2.1 Uji Simultan (Uji T statistik) ... 52

3.6.2.2 Uji Parsial (Uji F statistik) ... 53

3.6.2.3 Regresi Berganda ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Mekanisme Pemungutan Pajak Hotel dan Pajak Restoran ... 55


(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

4.1.2 Pajak Restoran ... 59

4.2 Kontribusi Dari Penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 64

4.3 Pengaruh Secara Parsial Dari Penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 66

4.3.1 Uji Normalitas ... 66

4.3.2 Uji Autokorelasi ... 68

4.3.3 Uji Multikolinieritas ... 69

4.3.4 Uji Heteroskedasitas... 70

4.3.5 Regresi Berganda ... 71

4.3.6 Uji Parsial (Uji T statistik) ... 75

4.4 Pengaruh Secara Simultan Dari Penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 79

5.2 Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 82 LAMPIRAN


(8)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Kontribusi Penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Dari

Tahun 2007 – 2011 ... 64

Tabel 4.2 Kontribusi Penerimaan Pajak Hotel Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2007 – 2011 ... 65

Tabel 4.3 Kontribusi Penerimaan Pajak Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2007 – 2011 ... 65

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Normalitas ... 67

Tabel 4.5 Perhitungan Durbin Watson ... 68

Tabel 4.6 Hasil Pengujian VIF Uji Multikolinearitas ... 69

Tabel 4.7 Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pendapatan Asli Daerah Tahun 2007-2011 ... 72

Tabel 4.8 Model Regresi berganda ... 74

Tabel 4.9 Perhitungan Uji T ... 76


(9)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran ... 36 Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 47 Gambar 4.1 Grafik Scaterplot ... 71


(10)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG

Lampiran B

FORMULIR

Lampiran C

HASIL UJI STATISTIK REGRESI

Lampiran D

SURAT PENELITIAN


(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Bandung adalah salah satu kota dan provinsi Jawa Barat yang pemerintah daerahnya senantiasa berupaya meningkatkan pendapatan dan pembangunan daerahnya dari tahun ke tahun sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan baik oleh pemerintah kota bandung, pemerintah Provinsi Jawa Barat, maupun pemerintah pusat. Salah satu sumber pendapatan dan pembiayaan pembangunan Kota Bandung dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat tersebut bersumber dari pajak, oleh sebab itu dari tahun ke tahun Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung terus berupaya untuk mengoptimalkan pemasukan pajak

(http://bandung.go.id).

Menurut Warsito (2001) Pendapatan Asli Daerah “Pendapatan asli daerah (PAD) adalah pendapatan yang bersumber dan dipungut sendiri oleh pemerintah daerah. Sumber PAD terdiri dari: pajak daerah, restribusi daerah, laba dari badan usaha milik daerah (BUMD), dan pendapatan asli daerah lainnya yang sah”.

Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, daerah otonom memiliki hak, wewenang, dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan daerahnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pelaksanaan Otonomi Daerah memberikan wewenang yang lebih luas bagi Pemerintah Daerah untuk mengatur dan mengelola


(12)

BAB I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha urusan pemerintahan daerah serta menggali dan mengelola sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara maksimal.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan pendapatan daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi Daerah, basil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada daerah dalam menggali pendanaan dalam pelaksanaan otonomi daerah sebagai mewujudan asas desentralisasi. (Penjelasan UU No.33 Tahun 2004).

Menurut UU Nomor 25 Tahun 1999, definisi dari Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan yang diperoleh dari sumber-sumber dalam wilayah sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan pendapat tersebut, maka peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah meningkatnya penerimaan yang diperoleh daerah yang berasal dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.

Menurut Herlina Rahman (2005) Pendapatan asli daerah Merupakan pendapatan daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah ,hasil distribusi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah dalam menggali pendanaan dalam pelaksanaan otoda sebagai perwujudan asas desentralisasi.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat diperoleh dari Pajak dan Retribusi. UU No. 28 Tahun 2009 membahas semua hal tentang pajak dan retribusi daerah yang dapat dijadikan pedoman daerah untuk mengelola aset daerahnya dalam merinci dan memungut pendapatan bagi daerahnya. Jenis pajak dan retribusi menurut


(13)

Undang-BAB I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha Undang Nomor 28 Tahun 2009 ini dikelompokkan menjadi Pajak Provinsi dan Pajak Kabupaten. Jenis Pajak Provinsi terdiri atas: pajak kendaraan bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Pajak Air Permukaan, dan Pajak Rokok. Jenis Pajak Kabupaten/Kota terdiri atas: Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, pajak parkir, pajak air tanah, pajak sarang burung walet, pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan, dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (http://vitonews.com).

Dalam upaya memperbesar peran pemerintah daerah dalam pembangunan, pemerintah daerah dituntut untuk lebih mandiri dalam membiayai kegiatan operasionah rumah tangganya. Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat bahwa pendapatan daerah tidak dapat dipisahkan dengan belanja daerah, karena adanya saling terkait dan merupakan satu alokasi anggaran yang disusun dan dibuat untuk melancarkan roda pemerintahan daerah. (Rozali Abdullah, 2002).

Menurut Penelitian Agus Rahmanto (2007) dengan judul “Efektivitas Pajak

Hotel Dan Kontribusinya Terhadap Pajak Daerah Di Kabupaten Semarang Tahun 2000-2004” dapat disimpulkan bahwa efektivitas pemungutan Pajak Hotel tahun 2000 sebesar 43 % yang berarti tidak efektif, tahun 2001 sebesar 56,92 % yang berarti tidak efektif, tahun 2002 sebesar 66,46 % yang berarti cukup efektif, tahun 2003 sebesar 81,38 % yang berarti efektif, dan tahun 2004 adalah 92,26 % yang berarti sangat efektif. Dengan demikian efektivitas pemungutan pajak hotel di Kabupaten Semarang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun berikutnya. Adapun kontribusi pemungutan pajak hotel terhadap penerimaan Pajak Daerah sebesar 10,9 % dan sisanya dipengaruhi oleh unsur Pajak Daerah lainnya.


(14)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha Menurut penelitian Malvin Kelvianto (2012), dengan judul “Pengaruh

Pemungutan Pajak Hiburan dan Pajak Hotel Terhadap Penerimaan Pajak Daerah (Studi Empirik Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung)” dapat

disimpulkan bahwa pengujian secara simultan atas pajak hiburan dan pajak hotel terhadap penerimaaan pajak daerah Kota Bandung menghasilkan nilai F sebesar 29,874. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemungutan pajak hiburan dan pajak hotel secara bersama-sama (simultan) berpengaruh secara signifikan terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung.

Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ali Nurjaman (2012) dengan judul “Kontribusi Penerimaan Pajak Hotel Terhadap

Pendapatan Asli Daerah di Kota Bandung” pada periode tahun 2006-2010.

Menurut penelitiannya, jumlah penerimaan pajak hotel di Kota Bandung setiap tahunnya mengalami perkembangan dan besar kontribusinya terhadap pendapatan asli daerah di Kota Bandung 44,10%. Sedangkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Putri Wulan S (2012) mengenai pengaruh penerimaan pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah di Kota Bandung yang dilakukan pada periode tahun 2006-2010 dimana hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa penerimaan Pajak Hotel dan Restoran memiliki pengaruh yang besar terhadap pendapatan asli daerah.

Berdasarkan hasil uraian di atas dan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, peneliti tertarik untuk membahas tentang pajak hotel dan restoran di Kota Bandung dan ingin mengetahui seperti apa pengaruhnya terhadap penerimaan pajak daerah di Kota Bandung, apakah berpengaruh signifikan dilihat dari semakin berkembang dan semakin banyaknya hotel dan restoran di Kota Bandung. Perbedaan


(15)

BAB I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini dilakukan pada periode tahun yang berbeda, yaitu pada periode tahun 2007-2011 dan variabel yang digunakan adalah pajak hotel bulanan dan pajak restoran bulanan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :

“Pengaruh Penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran Terhadap Pendapatan

Asli Daerah di Kota Bandung” (Studi Empirik Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana mekanisme pemungutan pajak hotel dan pajak restoran di Kota Bandung?

2. Seberapa besar kontribusi dari penerimaan pajak hotel dan pajak restoran terhadap pendapatan asli daerah (PAD) di Kota Bandung?

3. Apakah terdapat pengaruh secara parsial dari penerimaan pajak hotel dan pajak restoran terhadap pendapatan asli daerah (PAD) di Kota Bandung?

4. Apakah terdapat pengaruh secara simultan dari penerimaan pajak hotel dan pajak restoran terhadap pendapatan asli daerah (PAD) di Kota Bandung?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui bagaimana mekanisme pemungutan pajak hotel dan pajak restoran di Kota Bandung.


(16)

BAB I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha 2. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi dari penerimaan pajak hotel dan

pajak restoran terhadap pendapatan asli daerah (PAD) di Kota Bandung.

3. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari penerimaan pajak hotel dan pajak restoran terhadap pendapatan asli daerah (PAD) di Kota Bandung.

4. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan dari penerimaan pajak hotel dan pajak restoran terhadap pendapatan asli daerah (PAD) di Kota Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman dan wawasan atau informasi penulis dalam bidang perpajakan, khususnya mengenai pelaksanaan pemungutan pajak hotel dan pajak restoran serta pengaruhnya terhadap pendapatan asli daerah di Kota Bandung.

2. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar penelitian selanjutnya, khususnya sebagai bahan referensi dan pembanding bagi mereka yang berminat mengadakan penelitian lebih lanjut di bidang ini.

3. Bagi Dinas Pendapatan Daerah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi atau masukan bagi pihak instansi terkait untuk lebih meningkatkan penerimaannya dan dalam upaya melakukan pembukuan atau pembuatan laporan keuangan serta meningkatkan kinerja kegiatan perhitungan pajak terutang yang harus dibayarkan, penelitian ini juga diharapkan menjadi suatu informasi bagi Dinas Pendapatan Daerah guna


(17)

BAB I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha meningkatkan sumber pajak yang potensial sehingga mampu memberikan peningkatan terhadap pendapatan daerah di Kota Bandung.


(18)

79 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan melakukan pengujian data dengan menggunakan software SPSS 20.0, yaitu dengan menggunakan uji normalitas, uji otokorelasi, uji multikolinieritas, uji heteroskedasitas dan regresi berganda serta melakukan pembahasan mengenai sistem pemungutan pajak pada bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem pemungutan pajak hotel di Kota Bandung adalah menggunakan sistem

self assessment. Dalam sistem ini, Wajib pajak memenuhi kewajiban pajak

sendiri dalam menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri pajak terutang menggunakan SPTPD. Kepada wajib pajak dapat diterbitkan STPD, SKPDKB dan/atau SKPDKBT. Untuk pajak restoran sendiri menggunakan sistem official assesment, pemungutan pajak yang dibayar oleh wajib pajak setelah terlebih dahulu ditetapkan oleh Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk melalui Surat Ketetapan Pajak Daerah atau dokumen lain yang dipersamakan dan self assessment.

2. Besarnya kontribusi atau pengaruh pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah (PAD) di Kota Bandung untuk tiap tahunnya dari tahun 2007 – 2011 mengalami penurunan. Berdasarkan pengolahan data tiap bulannya dengan SPSS 20.0 maka dapat disimpulkan bahwa kontribusinya sebesar 0,619 atau 61,9%.


(19)

BAB V Simpulan dan Saran 80

Universitas Kristen Maranatha 3. Berdasarkan hasil pengolahan melalui software SPSS 20.0 dapat disimpulkan

bahwa pajak hotel dan pajak restoran berpengaruh secara parsial terhadap pendapatan asli daerah di Kota Bandung sebesar 2.504% dan 4.494%.

4. Berdasarkan hasil pengolahan melalui software SPSS 20.0 dapat diketahui bahwa pajak hotel dan pajak restoran berpengaruh secara simultan terhadap pendapatan asli daerah di Kota Bandung sebesar 46.347%.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan beberapa saran agar dapat menjadi masukan yaitu :

1. Bagi Dinas Pendapatan Kota Bandung

a. Jika dilihat dari pengaruh penerimaan pajak hotel dan pajak restoran terhadap pendapatan asli daerah di Kota Bandung yang signifikan, sebaiknya dinas pendapatan daerah lebih memaksimalkan lagi pemungutan pajak hotel dan restoran di Kota Bandung dengan melakukan pendataan ulang yang lebih lengkap terhadap subjek maupun objek pajak baik pajak hotel maupun pajak restoran sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah.

b. Meningkatkan kesadaran dari pengusaha hotel dan restoran dalam membayar pajak diantaranya dengan cara meningkatkan pelayanan pada saat memungut pajak hotel dan pajak restoran dari wajib pajak sehingga menghindari wajib pajak mempunyai sikap malas karena pelayanan yang kurang baik.

2. Bagi pengusaha Hotel dan Restoran

Sebaiknya memenuhi kewajibannya sebagai objek dan subjek pajak sesuai peraturan yang ditetapkan sehingga bisa saling menguntungkan.


(20)

BAB V Simpulan dan Saran 81

Universitas Kristen Maranatha 3. Bagi peneliti selanjutnya

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian lanjutan dengan tempat penelitian yang berbeda.

b. Sebaiknya memperluas periode penelitian dengan periode lebih dari 5 (lima) tahun agar pengaruh penerimaan pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah dapat lebih terlihat pengaruhnya.

c. Sebaiknya peneliti juga mengubah atau menambah variabel penelitian seperti pajak parkir, pajak hiburan, pajak reklame dan pajak lainnya sehingga hubungan yang saling mempengaruhi akan lebih terlihat dan lebih signifikan.


(21)

82 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

David Fazruloh. (2012). Pengaruh Penerimaan Pajak Hotel dan Restoran Terhadap

Pendapatan Asli Daerah di Kota Bandung (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

Kristen Maranatha. (Tidak Dipublikasikan)

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisi Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang

Helvianti. (2009). Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame dan Pajak Penerangan

Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Rokan Hilir-Riau. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara

Medan.

Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis, Salah Kaprah dan Pengalaman. Edisi 2007. BPFE, Yogyakarta

Malvin Kelvianto. (2012). Pengaruh Pemungutan Pajak Hiburan dan Pajak Hotel

Terhadap Penerimaan Pajak Daerah (Studi Empirik Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

(Tidak Dipublikasikan)

Mardiasmo. (2011). Perpajakan Edisi Revisi 2011 Yogyakarta: Penerbit Andi Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 02 tahun 2003 tentang Pajak Hotel. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 27 tahun 2009 tentang Pajak Hotel. Peraturan Daerah Nomor 29 tahun 2002 tentang Pajak Restoran.


(22)

Daftar Pustaka 83

Universitas Kristen Maranatha Priyatno, Duwi (2012). Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik

dengan SPSS. Penerbit Gava Media, Yogyakarta

Resmi, Siti. (2009). Perpajakan: Teori dan Kasus. Salemba Empat. Yogyakarta. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 1997 yang terakhir diubah

menjadi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2000 tentang

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah.

Wahyono, Teguh. (2012). Analisis Statistik Mudah dengan SPSS 20 Penerbit Elex Media

Wijaya, Toni. (2012). Praktis dan Simpel Cepat Menguasai SPSS 20 Untuk Olah dan

Interpresstai Data. Penerbit Cahaya Atma, Yogyakarta.

http://www.bandung.go.id http://www.pajak.go.id


(1)

BAB I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha meningkatkan sumber pajak yang potensial sehingga mampu memberikan peningkatan terhadap pendapatan daerah di Kota Bandung.


(2)

79 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan melakukan pengujian data dengan menggunakan software SPSS 20.0, yaitu dengan menggunakan uji normalitas, uji otokorelasi, uji multikolinieritas, uji heteroskedasitas dan regresi berganda serta melakukan pembahasan mengenai sistem pemungutan pajak pada bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem pemungutan pajak hotel di Kota Bandung adalah menggunakan sistem self assessment. Dalam sistem ini, Wajib pajak memenuhi kewajiban pajak sendiri dalam menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri pajak terutang menggunakan SPTPD. Kepada wajib pajak dapat diterbitkan STPD, SKPDKB dan/atau SKPDKBT. Untuk pajak restoran sendiri menggunakan sistem official assesment, pemungutan pajak yang dibayar oleh wajib pajak setelah terlebih dahulu ditetapkan oleh Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk melalui Surat Ketetapan Pajak Daerah atau dokumen lain yang dipersamakan dan self assessment.

2. Besarnya kontribusi atau pengaruh pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah (PAD) di Kota Bandung untuk tiap tahunnya dari tahun 2007 – 2011 mengalami penurunan. Berdasarkan pengolahan data tiap bulannya dengan SPSS 20.0 maka dapat disimpulkan bahwa kontribusinya sebesar 0,619 atau 61,9%.


(3)

BAB V Simpulan dan Saran 80

Universitas Kristen Maranatha 3. Berdasarkan hasil pengolahan melalui software SPSS 20.0 dapat disimpulkan

bahwa pajak hotel dan pajak restoran berpengaruh secara parsial terhadap pendapatan asli daerah di Kota Bandung sebesar 2.504% dan 4.494%.

4. Berdasarkan hasil pengolahan melalui software SPSS 20.0 dapat diketahui bahwa pajak hotel dan pajak restoran berpengaruh secara simultan terhadap pendapatan asli daerah di Kota Bandung sebesar 46.347%.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan beberapa saran agar dapat menjadi masukan yaitu :

1. Bagi Dinas Pendapatan Kota Bandung

a. Jika dilihat dari pengaruh penerimaan pajak hotel dan pajak restoran terhadap pendapatan asli daerah di Kota Bandung yang signifikan, sebaiknya dinas pendapatan daerah lebih memaksimalkan lagi pemungutan pajak hotel dan restoran di Kota Bandung dengan melakukan pendataan ulang yang lebih lengkap terhadap subjek maupun objek pajak baik pajak hotel maupun pajak restoran sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah.

b. Meningkatkan kesadaran dari pengusaha hotel dan restoran dalam membayar pajak diantaranya dengan cara meningkatkan pelayanan pada saat memungut pajak hotel dan pajak restoran dari wajib pajak sehingga menghindari wajib pajak mempunyai sikap malas karena pelayanan yang kurang baik.

2. Bagi pengusaha Hotel dan Restoran

Sebaiknya memenuhi kewajibannya sebagai objek dan subjek pajak sesuai peraturan yang ditetapkan sehingga bisa saling menguntungkan.


(4)

BAB V Simpulan dan Saran 81

Universitas Kristen Maranatha 3. Bagi peneliti selanjutnya

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian lanjutan dengan tempat penelitian yang berbeda.

b. Sebaiknya memperluas periode penelitian dengan periode lebih dari 5 (lima) tahun agar pengaruh penerimaan pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah dapat lebih terlihat pengaruhnya.

c. Sebaiknya peneliti juga mengubah atau menambah variabel penelitian seperti pajak parkir, pajak hiburan, pajak reklame dan pajak lainnya sehingga hubungan yang saling mempengaruhi akan lebih terlihat dan lebih signifikan.


(5)

82 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

David Fazruloh. (2012). Pengaruh Penerimaan Pajak Hotel dan Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Bandung (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha. (Tidak Dipublikasikan)

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisi Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang

Helvianti. (2009). Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Rokan Hilir-Riau. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara Medan.

Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis, Salah Kaprah dan Pengalaman. Edisi 2007. BPFE, Yogyakarta

Malvin Kelvianto. (2012). Pengaruh Pemungutan Pajak Hiburan dan Pajak Hotel Terhadap Penerimaan Pajak Daerah (Studi Empirik Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha. (Tidak Dipublikasikan)

Mardiasmo. (2011). Perpajakan Edisi Revisi 2011 Yogyakarta: Penerbit Andi Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 02 tahun 2003 tentang Pajak Hotel. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 27 tahun 2009 tentang Pajak Hotel. Peraturan Daerah Nomor 29 tahun 2002 tentang Pajak Restoran.


(6)

Daftar Pustaka 83

Universitas Kristen Maranatha Priyatno, Duwi (2012). Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik

dengan SPSS. Penerbit Gava Media, Yogyakarta

Resmi, Siti. (2009). Perpajakan: Teori dan Kasus. Salemba Empat. Yogyakarta. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 1997 yang terakhir diubah

menjadi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Wahyono, Teguh. (2012). Analisis Statistik Mudah dengan SPSS 20 Penerbit Elex Media

Wijaya, Toni. (2012). Praktis dan Simpel Cepat Menguasai SPSS 20 Untuk Olah dan Interpresstai Data. Penerbit Cahaya Atma, Yogyakarta.

http://www.bandung.go.id http://www.pajak.go.id