PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN KUALITAS Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan Swalayan Luwes Purwodadi.

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN KUALITAS
SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN SWALAYAN LUWES PURWODADI

NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh:
DWI ASEP ARYONO WIBOWO
A 210 080 200

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
1

2

0


PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN KUALITAS SUMBER DAYA
MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SWALAYAN LUWES
PURWODADI
Dwi Asep Aryono Wibowo. A210080200. Program Studi Pendidikan Ekonomi
Akuntansi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2012.

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui apakah ada
pengaruh antara tingkat pendidikan terhadap kinerja karyawan Swalayan Luwes
Purwodadi. 2) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara kualitas sumber
daya manusia terhadap kinerja karyawan Swalayan Luwes Purwodadi. 3) Untuk
mengetahui apakah ada pengaruh antara tingkat pendidikan dan kualitas sumber
daya manusia terhadap kinerja karyawan Swalayan Luwes Purwodadi.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan
penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Populasi dalam penelitian ini
karyawan Luwes Purwodadi. Sampel diambil sebanyak adalah 57 karyawan. Data
yang diperlukan diperoleh melalui angket dan dokumentasi. Angket sebelumnya
diuji cobakan dan diuji validitas serta diuji reliabilitas. Teknik analisis data yang

digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji F, uji t, uji R2, dan
sumbangan relatif dan efektif.
Hasil analisis regresi memperoleh persamaan garis regresi: Y = 15,910 +
0,678 X1 + 0,172 X2. Persamaan menunjukkan bahwa kinerja karyawan
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia.
Kesimpulan yang diambil adalah: 1) Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap
kinerja karyawan Swalayan Luwes Purwodadi. Berdasarkan uji t diperoleh thitung
> ttabel, yaitu 2,089 > 2,021 dan nilai probabilitas < 0,05, yaitu 0,038. 2) Kualitas
sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan Swalayan
Luwes Purwodadi. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu 3,078 > 2,021
dan nilai probabilitas < 0,05, yaitu 0,029. 3) Tingkat pendidikan dan kualitas
sumber daya manusia secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan Swalayan Luwes Purwodadi. Berdasarkan hasil uji keberartian regresi
linear ganda (uji F) diketahui Fhitung > Ftabel, yaitu 5,180 > 3,230 dan nilai
signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. 4)Variabel tingkat pendidikan memberikan
sumbangan efektif 14,4%. Variabel kualitas sumber daya manusia memberikan
sumbangan efektif 19,8%. Sehingga total sumbangan efektif kedua variabel
sebesar 34,2%, sedangkan 65,8% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak diteliti.
Kata Kunci: kinerja, tingkat pendidikan, kualitas sumber daya manusia


1

A. Pendahuluan
Pada era globalisasi saat ini persaingan pasar sangatlah ketat, dengan
banyak berdirinya perusahaan-perusahaan besar yang menambah persaingan
pada pasar. Secara umum dapat diketahui tujuan berdirinya suatu perusahaan
adalah

mendapatkan

keuntungan

yang

mewujudkan hal tersebut perusahaan harus

semaksimal

mungkin.


Demi

memiliki sumber daya yang

mendukung kegiatan perusahaaan seperti bahan baku, mesin, peralatan, dan
tenaga kerja atau karyawan. Selain itu, demi kelangsungan perusahaan harus
didukung oleh kinerja karyawan yang maksimal demi kelangsungan
perusahaan. Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting
dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuan. Manajemen Sumber Daya
Manusia merupakan salah satu faktor kunci untuk mendapatkan kinerja
terbaik, karena selain menangani masalah keterampilan dan keahlian,
manajemen sumber daya manusia juga berkewajiban membangun perilaku
kondusif karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik.
Mengetahui bahwa kinerja karyawan sangat penting maka perusahaan
harus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan cara
melakukan seleksi yang tepat dan bijak pada saat penerimaan karyawan. Pada
umumnya perusahaan-perusahaan cenderung memilih karyawan yang
mempunyai berkualitas, berketerampilan, berpengalaman dan berpendidikan
yang memadai. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar

dengan tujuan menambah wawasan dan keterbukaan dalam meningkatkan
kemampuan usaha. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting,
dimana pendidikan tersebut tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang
baik dalam keluarga, masyarakat dan bangsa. Tujuan dari pendidikan adalah
menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki
pandangan yang luas ke depan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan
dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di berbagai lingkungan.
Negara Indonesia sebagai negara berkembang membutuhkan sumber
daya manusia yang berkualitas. Salah satu usaha menciptakan sumber daya
manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan, baik pendidikan non

2

formal (masyarakat), pendidikan formal (sekolah) maupun pendidikan
informal (keluarga). Terutama pada pendidikan formal yang memberikan
kontribusi cukup besar kepada seseorang dalam kemampuan akademis,
sehingga

harus


ada

peningkatan

baik

kualitas

maupun

kuantitas

pendidikannya. Pendidikan formal yang ditempuh nantinya akan memberikan
kemampuan dan pengembangan diri dalam bidang pekerjaannya. Menurut
UU No. 20 Tahun 2003 proses pendidikan formal memiliki jenjang-jenjang
atau tingkatan sekolah yaitu jenjang dasar (SD/ MI, SMP/ MTs), jenjang
menengah (SMA/ SMK/ MA), jenjang perguruan tinggi.
Pada setiap tingkatan-tingkatan pendidikan setiap individu akan
mendapatkan suatu pengetahuan dan keterampilan-keterampilan dan akan
terus bertambah dengan seiring dengan tingkatan yang dilalui. Tingkat

pendidikan yang tinggi, diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia
berkualitas. Di mana sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu
faktor internal yang memegang peranan penting berhasil tidaknya suatu
perusahaan dalam mencapai tujuan. Maka sumber daya manusia perlu
diarahkan untuk bekerja lebih efektif dan efisien. Sumber daya manusia
sendiri merupakan suatu aset organisasi yang paling penting dan membuat
sumber daya yang ada dalam perusahaan bekerja. Dengan kata lain kinerja
perusahaan tergantung pada kualitas dan kemampuan kompetitif sumber daya
manusia yang dimiliki.
Oleh karena itu, perusahaan lebih menekankan pada sumber daya
manusia agar lebih berkualitas untuk mengoperasionalkan teknologi-teknologi
atau alat-alat yang dipakai dalam pekerjaannya. Mengingat pada pengalamanpengalaman negara-negara yang maju seperti Jerman, Inggris, Jepang,
Amerika Serikat, serta negara-negara industri baru seperti Korea Selatan dan
Taiwan, menunjukkan bahwa pertumbuhan mereka sebagian besar didukung
oleh

sumber

daya


manusia

yang

berkualitas

tinggi

dan

mampu

mengoperasionalkan teknologi (Faturochman dan Ambar, 2010:1). Selain itu
upaya pengembangan kualitas sumber daya manusia harus terus-menurus
ditingkatkan.

3

Peranan perusahaan juga diperlukan dalam mengembangkan kualitas
sumber daya manusianya. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan

peningkatan kemampuan keterampilan individu tenaga kerja antara lain
pelatihan, pendidikan/pengembangan, meningkatkan pengalaman kerja, dan
kebijakan manajemen. Sedangkan upaya peningkatan kualitas tenaga kerja
menurut Rusdianto (2008:1) ada dua faktor yaitu faktor internal dan fakor
eksternal. Faktor internal tersebut meliputi upaya memperbaiki kinerja,
kebijakan dalam perencanaan SDM perusahaan, lingkungan kerja perusahaan.
Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar perusahaan seperti, perubahan
kebijakan/peraturan pemerintah, kemajuan dan perkembangan teknologi dan
kondisi perekonomian yang berkembang.
Mengingat sedemikian pentingnya kualitas sumber daya manusia, maka
pihak perusahaan perlu menyeleksi para pelamar pekerjaan dengan cermat dan
teliti. Maka dengan demikian dalam proses seleksi pegawai, pembinaan,
pelatihan dan analisa jabatan menjadi suatu proses yang sebaiknya dilakukan
agar menunjang kinerja seseorang yang diharapkan dapat meningkatkan
kinerja perusahaan.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang dijadikan pokok
masalah dalam penelitian ini adalah 1). Apakah ada pengaruh antara tingkat
pendidikan terhadap kinerja karyawan Swalayan Luwes Purwodadi ? 2).

Apakah ada pengaruh antara kualitas sumber daya manusia terhadap kinerja
karyawan Swalayan Luwes Purwodadi ? 3). Apakah ada pengaruh antara
tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia terhadap kinerja
karyawan Swalayan Luwes Purwodadi ?.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini berdasarkan perumusan masalah di atas adalah 1). Untuk
mengetahui apakah ada pengaruh antara tingkat pendidikan terhadap kinerja
karyawan Swalayan Luwes Purwodadi, 2). Untuk mengetahui apakah ada

4

pengaruh antara kualitas sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan
Swalayan Luwes Purwodadi, 3). Untuk mengetahui apakah ada pengaruh
antara tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia terhadap kinerja
karyawan Luwes Swalayan Purwodadi.

B. Metodelogi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan didalam penelitian ini adalah sebagai
berikut Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif. Lokasi penelitian dilaksanakan di Swalayan Luwes Purwodadi pada
karyawan. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Swalayan Luwes
Purwodadi berjumlah 229 karyawan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 57
orang karyawan. Sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik randomi
sampling. Variabel independen (variabel bebas) dalam penelitian ini adalah
tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia. Variabel dependen
(variabel terikat) adalah variabel yang kehadirannya dipengaruhi oleh variabel
lain. Sebagai variabel terikatnya adalah kinerja karyawan.
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dipakai adalah 1).
Metode Dokumentasi, Menurut Margono (2005:181), “Metode dokumentasi
adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip
termasuk juga buku tentang pendapat, teori, dalil, atau hukum-hukum, dan
lainnya yang berhubungan dengan masalah penelitian”. 2). Metode Angket,
Menurut Arikunto (2006:151) “Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden, dalam arti
laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui”. Skala pengukuran
angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Teknik
pengujian dalam penelitian ini menggunakan uji instrumen yaitu uji validitas,
uji Reabilitas. Uji prasyarat analisis menggunakan uji normalitas, uji linieritas.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda,
Uji f, Uji t, Sumbangan relatif dan efektif.

5

C. Hasil Penelitian
Hasil penelitian setelah diuji cobakan menghasilkan 1). Uji Validitas,
Kriteria uji validitas adalah item dikatakan valid jika harga rhitung > rtabel atau
nilai signifikansi < 0,05 dan item dikatakan tidak valid jika harga rhitung < rtabel
atau nilai signifikansi > 0,05. Berdasarkan perhitungan versi 15.0 angka
menunjukan bahwa pada variabel kualitas sumber daya manusia dan kinerja
karyawan menunjukkan bahwa rhitung > r

tabel

(0,514). 2). Uji Reliabilitas, Uji

reliabilitas angket kualitas sumber daya manusia dan angket kinerja karyawan
dilakukan menggunakan rumus alpha. Hasil uji reliabilitas menggunakan
program SPSS versi 15.0 diperoleh nilai koefisien reliabilitas angket kualitas
sumber daya manusia sebesar 0,885 dan angket kinerja karyawan sebesar
0,890. Kriteria besarnya koefisien reliabilitas dalam Arikunto (2006: 276)
adalah 0,80 < r11 ≤ 1,00 (reliabilitas sangat tinggi), 0,60 < r11 ≤ 0,80 (reliabilitas
tinggi), 0,40 < r11 ≤ 0,60 (reliabilitas cukup), 0,20 < r11 ≤ 0,40 (reliabilitas
rendah), 0,00 < r11 ≤ 0,20 (reliabilitas sangat rendah). Sesuai kriteria dalam
Arikunto dapat dikatakan bahwa angket kualitas sumber daya manusia dan
angket kinerja karyawan memiliki reliabilitas yang sangat tinggi. 3). Deskripsi
Data Tingkat Pendidikan diperoleh dengan metode dokumentasi. Dari hasil
analisis dan perhitungan diperoleh nilai tertinggi sebesar 16, nilai terendah
sebesar 9, rata-rata sebesar 12,21, median sebesar 12, modus sebesar 12dan
standar deviasi sebesar 0,921serta varian sebesar 0,848. 4). Deskripsi Data
Kualitas Sumber Daya Manusia diperoleh dengan teknik angket yang terdiri
dari 10 pertanyaan. Dari hasil analisis dan perhitungan diperoleh nilai tertinggi
sebesar 38, nilai terendah sebesar 22, rata-rata sebesar 29,53, median sebesar
29, modus sebesar 33 dan standar deviasi sebesar 4,384 serta varian sebesar
19,218. 5). Deskripsi Data Kinerja Karyawan diperoleh dengan teknik
angket yang terdiri dari 10 pertanyaan. Dari hasil analisis dan perhitungan
diperoleh nilai tertinggi sebesar 39, nilai terendah sebesar 20, rata-rata sebesar
29,26, median sebesar 29, modus sebesar 26 dan standar deviasi sebesar 5,167
serta varian sebesar 26,697.

6

Hasil uji prasyarat analisis sebagai berikut 1). Uji Normalitas, Tujuan uji
normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dari sampel penelitian berasal
dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Kriteria dari uji normalitas
adalah, bahwa data berdistribusi normal jika nilai Lhitung < Ltabel atau nilai
signifikansi > 0,05. Berdasarkan uji normalitas menggunakan program SPSS
versi 15.0 diperoleh bahwa Lhitung < Ltabel (0,117) yaitu tingkat pendidikan
(0,115), kualitas sumber daya danusia (0, 092) dan kinerja karyawan (0,102)
sehingga dapat disimpulkan bahwa data sampel dari masing-masing variabel
berdistribusi normal. 2). Uji Linieritas, tujuan uji linearitas adalah untuk
mengetahui bagaimana bentuk hubungan antara satu variabel bebas dengan
satu variabel terikat. Adapun ringkasan hasil uji linearitas dan keberartian
regresi linear yang dilakukan menggunakan program SPSS versi 15.0 peroleh
harga Fhitung masing-masing variabel yang diukur lebih kecil dari Ftabel dan nilai
signifikansi > 0,05, yaitu tingkat pendidikan terhadap kinerja karyawan sebesar
Fhitung (2,299) > Ftabel (2,610) dan kualitas sumber daya manusia terhadap
kinerja sebesar Fhitung (0,959) > Ftabel (2,000) sehingga dapat disimpulkan
bahwa hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat
dalam bentuk linear.
Hasil uji dari teknik analisis data menghasilkan 1). Analisis Regresi
Linear Berganda, adapun ringkasan analisis regresi linear berganda yang
dilakukan dengan alat bantu program SPSS 15.0 diperoleh persamaan regresi
linear berganda sebagai berikut persamaan yang didapat adalah Y = 15,910+
0,678X1 + 0,172X2. Adapun interpretasi dari persamaan regresi linear berganda
tersebut: a = 15,910 menyatakan bahwa jika tingkat pendidikan dan kualitas
sumber daya manusia tetap (tidak mengalami perubahan) maka nilai kinerja
karyawan sebesar 15,910. b1 = 0,678, menyatakan bahwa jika pengaruh tingkat
pendidikan bertambah sebesar 1 poin, maka kinerja karyawan akan mengalami
peningkatan sebesar 0,678. Dengan asumsi tidak ada penambahan (konstan)
nilai kualitas sumber daya manusia. b2 = 0,172, menyatakan bahwa jika
penambahan pengaruh kualitas sumber daya manusia sebesar 1 poin, maka
kinerja karyawan akan mengalami peningkatan sebesar 0,172. Dengan asumsi

7

tidak ada penambahan (konstan) nilai pengaruh tingkat pendidikan. 2).
Pengujian Hipotesis Pertama (Uji t), Bunyi hipotesis pertama yang diajukan
adalah “tingkat pendidikan terhadap kinerja karyawan Swalayan Luwes
Purwodadi”. Dari analisis regresi linear ganda diketahui bahwa koefisien
regresi dari variabel tingkat pendidikan (b1) adalah sebesar 0,678 atau bernilai
positif, berdasarkan analisis memakai alat bantu SPSS 15.0 diperoleh nilai
thitung (2,089) > ttabel (2,021) dengan signifikansi 0,038 < 0,05. sehingga dapat
dikatakan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan. 3). Pengujian Hipotesis Kedua (Uji t), Hipotesis penelitian kedua
yang diajukan adalah “kualitas sumber daya manusia terhadap kinerja
karyawan Swalayan Luwes Purwodadi”. Dari analisis regresi linear ganda
diketahui koefisien regresi linear ganda dari variabel kualitas sumber daya
manusia (b2) adalah sebesar 0,172 atau bernilai positif terhadap kinerja
karyawan. Berdasarkan analisis memakai alat bantu SPSS 15.0 diperoleh nilai
thitung (3,078) > ttabel (2,021) dengan signifikansi 0,029 < 0,05. Sehingga ada
pengaruh positif antara kualitas sumber daya manusia terhadap kinerja
karyawan. 4). Pengujian Hipotesis Ketiga (Uji F), Hipotesis ketiga yang
diajukan adalah “tingkat pendidikan dan kualitas sumber

daya manusia

terhadap kinerja karyawan Swalayan Luwes Purwodadi”. Berdasarkan analisis
data memakai alat bantu program SPSS 15.0 diperoleh Fhitung (5,180) > Ftabel
(3,230) dengan siginifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga ada pengaruh
antara tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia secara bersamasama berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. 5). Koefisien
Determinasi, Berdasarkan analisis data menggunakan alat bantu program
SPSS 15.0 diperoleh nilai kofisien determinasi (R2) sebesar 0,342. Arti dari
koefisien ini adalah bahwa pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel
tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia secara bersama-sama
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 34,2%,
Sedangkan sisanya 65,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti,
misalnya motivasi kerja karyawan, lingkungan dan variabel lainnya. 6).
Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif, Dari hasil perhitungan

8

diketahui bahwa variabel tingkat pendidikan memberikan sumbangan relatif
sebesar 42% dan sumbangan efektif 14,4%. Variabel kualitas sumber daya
manusia memberikan sumbangan relatif sebesar 58% dan sumbangan efektif
19,8%. Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan efektif nampak
bahwa variabel kualitas sumber daya manusia memiliki pengaruh yang lebih
dominan terhadap kinerja karyawan dibandingkan variabel tingkat pendidikan.

D. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ”jika tingkat pendidikan dan
kualitas sumber daya manusia berpengaruh terhadap kinerja karyawan”. Hal
ini dapat dilihat dari persamaan hasil regresi sebagai berikut: Y = 15,910+
0,678X1 + 0,172X2.
Hasil uji hipotesis pertama yaitu ”tingkat pendidikan terhadap kinerja
karyawan Swalayan Luwes Purwodadi”. Berdasarkan perhitungan hasil uji t
regresi memperoleh thitung variabel tingkat pendidikan (X1) sebesar 2,089 lebih
besar dari ttabel (2,021) pada taraf signifikansi 5%. Dengan hasil perhitungan
sumbangan efektif dan sumbangan relatif variabel tingkat pendidikan
memberikan sumbangan relatif sebesar 42% dan sumbangan efektif sebesar
14,4%. Hal ini berarti tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan. Artinya semakin tinggi tingkat pendidikan maka akan semakin
tinggi kinerja karyawan. Sebaliknya semakin rendah tingkat pendidikan, maka
semakin rendah pula kinerja karyawan.
Hasil uji hipotesis kedua yaitu ”kualitas sumber daya manusia terhadap
kinerja karyawan Swalayan Luwes Purwodadi”. Berdasarkan hasil perhitungan
uji t regresi memperoleh thitung variabel kualitas sumber daya manusia (X2)
sebesar 2,078 lebih besar dari ttabel (2,021) pada taraf signifikansi 5%. Dengan
hasil perhitungan sumbangan efektif dan sumbangan relatif variabel kualitas
sumber daya manusia memberikan sumbangan relatif sebesar 58% dan
sumbangan efektif sebesar 19,8%. Hal ini berarti pemberian kompensasi
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Artinya semakin tinggi kualitas
sumber daya manusia akan semakin tinggi kinerja karyawan, demikian pula

9

sebaliknya semakin rendah kualitas sumber daya manusia akan semakin rendah
kinerja karyawan.
Pengujian hipotesis ketiga yaitu ”tingkat pendidikan dan kualitas sumber
daya manusia terhadap kinerja karyawan Swalayan Luwes Purwodadi”.
Berdasarkan perhitungan uji F memperoleh nilai Fhitung > Ftabel (5,180>3,230)
pada taraf signifikansi 5%, maka tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya
manusia secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Dengan total sumbangan relatif variabel tingkat pendidikan dan kualitas
sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan sebesar 34,2%. Sedangkan
sisanya 65,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti, misalnya
motivasi kerja karyawan, lingkungan dan variabel lainnya.

E. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1). Tingkat
Pendidikan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan Swalayan Luwes
Purwodadi. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,089 > 2,021 dan
nilai probabilitas < 0,05, yaitu 0,038. 2). Kualitas Sumber Daya Manusia
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan Swalayan Luwes Purwodadi.
Berdasarkan uji t diperoleh

thitung > ttabel, yaitu 3,078 > 2,021 dan nilai

probabilitas < 0,05, yaitu 0,029. 3). Tingkat Pendidikan dan Kualitas Sumber
Daya Manusia secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan Swalayan
Luwes Purwodadi. Berdasarkan hasil uji keberartian regresi linear ganda (uji
F) diketahui Fhitung > Ftabel, yaitu 5,180 > 3,230 dan nilai signifikansi < 0,05,
yaitu 0,000. 4). Berdasarkan analisis regresi linear ganda diperoleh persamaan
Y = 15,910 + 0, 678

X1 + 0, 172 X2. 5). Variabel Tingkat Pendidikan

memberikan sumbangan efektif 14,4%. Variabel Kualitas Sumber Daya
Manusia memberikan sumbangan efektif 19,8%. sehingga total sumbangan
efektif kedua variabel sebesar 34,2%, sedangkan 65,8% sisanya dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak diteliti.

10

F. Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Faturochman dan Ambar Widaningrum. 2010. Masalah dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia.http://koran-masalah-dan-pengembangan-sumberdaya-manusia.pdf// diakses pada 24 Mei 2012 pukul 21.15 WIB
Margono. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Rudianto, Yunan. 2008. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Upaya
Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja Pada Perusahaan Kontraktor
Menengah
Dan
Kecil
Di
Kota
Malang
Jawa
Timur.
http://www.google.co.id/url?sa=
t&rct=j&q=faktor%20yang%
20
mempengaruhi%20kualitas%20tenaga%20kerja&source=web&cd=2&ca
d=rja&sqi=2&ved=0CDEQFjAB&url=http%3A%2F%2Fdigilib.its.ac.id
diakses pada 24 Mei 2012 pukul 21.15 WIB
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

11

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, INFLASI DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA

1 18 87

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Pada Swalayan Luwes Purwodadi).

1 3 13

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN LUWES LOJIWETAN SURAKARTA TAHUN 2009

0 3 116

Analisis Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Tingkat Kemiskinan di Sumatera Utara

1 11 87

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN KUD Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan KUD Margorejo Kabupaten Pati Tahun 2014.

0 2 18

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN KUALITAS Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan Swalayan Luwes Purwodadi.

0 1 18

PENDAHULUAN Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan Swalayan Luwes Purwodadi.

0 1 8

ANALISIS PENGARUH PENGALAMAN KERJA, PENDIDIKAN, DAN PENDAPATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI LUWES SWALAYAN WONOGIRI.

0 0 10

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN PENGAWASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KECAP UDANG DI PURWODADI.

1 1 8

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SERTA RELIGIUSITAS TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SERTA RELIGIUSITAS TERHADAP KINERJA KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 1 11