ANALISIS Analisis Efisiensi Dan Efektivitas Penerimaan Pajak Dan Retribusi Daerah (Studi Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo).

(1)

ANALISIS

(Studi Pa

Diajuk Gelar S

S EFISIENS

ada Dinas P

an Untuk M Sarjana Ekon

Un

D

FAK UNIVERS

SI DAN EFE RETRI Pendapatan Kabup NASKA Memenuhi Tu nomi Jurusan niversitas M D DIAN MU B KULTAS E ITAS MUH EKTIVITA IBUSI DAE , Pengelolaa paten Sukoh AH PUBLIK ugas dan Sya

n Akuntansi Muhammadiy

Disusun oleh: STIKA W 200 090 124

EKONOMI HAMMADIY 2013 S PENERIM ERAH an Keuanga harjo). KASI arat-Syarat G Fakultas Ek yah Surakarta : WARDANI 4 DAN BISN YAH SURA MAAN PAJ

an dan Aset

Guna Mempe konomi dan B

a NIS AKARTA JAK DAN Daerah eroleh Bisnis


(2)

PENGESAHAN

Yang bertandatangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul: ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK DAN

RETRIBUSI DAERAH

(Studi Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo).

Yang ditulis DIAN MUSTIKA WARDANI NIM: B 200090147

Penandatangan berpendapat bahwa Naskah Publikasi tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima.


(3)

ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH

(Studi Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo).

DIAN MUSTIKA WARDANI B 200 090 124

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul “Analisis Efisiensi dan Efektivitas Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah (Studi Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukoharjo). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kabupaten Sukoharjo. Obyek dari penelitian ini adalah penerimaan pajak dan retribusi daerah Kabupaten Sukoharjo tahun 2007-2012.

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif Hasil yang diperoleh adalah Nilai rata-rata efisiensi penerimaan pajak daerah di Kabupaten Sukoharjo sudah sangat efisien yang menyebabkan meningkatnya pendapatan asli daerah dan menurunnya biaya pemungutan pajak. Nilai rata-rata efektivitas penerimaan pajak daerah periode tahun 2007-2012 sangat efektif ini menyebabkan meningkatnya pendapatan asli daerah. Nilai rata-rata efisiensi penerimaan retribusi daerah di Kabupaten Sukoharjo sudah sangat efisien ini menyebabkan meningkatnya pendapatan asli daerah dan menurunnya biaya pemungutan pajak. Rata-rata efektivitas penerimaan


(4)

retribusi daerah periode tahun 2007-2012 termasuk kategori efektif ini menyebabkan meningkatnya pendapatan asli daerah.

Kata Kunci: Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Efisiensi, Efektivitas

                           


(5)

A. PENDAHULUAN

Tuntutan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) semakin besar seiring dengan semakin banyaknya kewenangan pemerintah yang dilimpahkan kepada daerah disertai pengalihan personil, peralatan, pembiayaan dan dokumen ke daerah dalam jumlah besar. Sementara, sejauh ini dana perimbangan yang merupakan transfer keuangan oleh pemerintah kepada daerah dalam rangka mendukung pelaksanaan otonomi daerah, meskipun jumlahnya relative memadai namun daerah harus lebih kreatif dalam meningkatkan PAD-nya. Oleh karena itu, daerah harus dapat menggali sumber PAD yang potensial secara maksimal namun tentu saja harus dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999, tentang Perimbangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, merupakan awal dimulainya otonomi daerah, yaitu diberikannya peran yang lebih besar kepada kabupaten atau kota untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Otonomi daerah merupakan suatu proses yang memerlukan transformasi paradigmatic dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. Ditinjau dari aspek ekonomi, perubahan yang utama terletak pada perspektif bahwa sumber-sumber ekonomi yang tersedia di daerah harus dikelola secaramandiri dan bertanggung jawab, dan hasilnya lebih diorientasikan kepada kesejahteraan masyarakat.

Penelitian ini merupakan replikasi Enggar D. P. A, Sri Rahayu dan I. Wahyudi (2011). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu


(6)

adanya penambahan variabel Retribusi Daerah, lokasi penelitian dan periode penelitian. Pada penelitian sebelumnya menggunakan lokasi penelitian di Jambi serta periode yang digunakan yaitu tahun 2002-2009, sedangkan pada penelitian ini menggunakan lokasi di Kabupaten Sukoharjo dengan periode yang dilakukan yaitu tahun 2007-2012. Karena beberapa alasan tersebut, penulis tertarik untuk mengambil judul “ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH (Studi Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo).”

B.LANDASAN TEORI

1. Pengertian Pemerintah Daerah

Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsure penyelenggara Pemerintah Daerah. Dengan demikian, peran Pemerintah Daerah adalah segala sesuatu yang dilakukan dalam bentuk cara tindak baik dalam rangka melaksanakan otonomi daerah sebagai hak, wewenang, dan kewajiban Pemerintah Daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundan-undangan.

2. Efisien

Hasibuan (2004:243), mendefinisikan efisiensi merupakan perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output. Syafri Daud


(7)

(Abdul Halim, 2002:166) menyatakan bahwa efisiensi ketetapan atau cara untuk mengelola pajak (tidak membuang biaya, kemampuan menjalankan tugas pemungutan dengan baik, penggunaan jumlah tenaga/bahan yang sesuai dengan standar) yang telah ditetapkan dan perbandingan antara input dan output dalam suatu proses. Disimpulkan bahwa efisiensi merupakan suatu ukuran yang menggambarkan perbandingan antara biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang dicapai.

3. Efektivitas

Menurut Mardiasmo (2004:134), Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya. Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan (spending wisely). Dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan seberapa jauh hasil sebenarnya mencapai hasil atau target yang diharapkan. Adapun kaitan konsep efektivitas dengan kinerja organisasi pemerintah khususnya pemerintah daerah dalam hal pemungutan pendapatan daerah, konsep efektivitas lebih mengacu pada keberhasilan pemerintah dalam mengemban tugas pokok dan fungsi pemerintahan dalam mengumpulkan pendapatan daerah sehingga target yang telah ditetapkan bisa tercapai.

4. Pajak Daerah

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yan menjadi dasar hokum pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah, pasal 10 dijelaskan bahwa pajak daerah


(8)

yang selanjutnya disebut pajak adalah kontribusi wajib kepada darerah yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, denga tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan diunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Menurut Perda Kabupaten Sukoharjo No. 7 Tahun 2011, jenis pajak kabupaten atau kota terdiri atas:

a.Pajak Hotel b.Pajak Restoran c.Pajak Hiburan d.Pajak Reklame

e. Pajak Penerangan Jalan f.Pajak Gol. C

g.Pajak Parkir 5. Retribusi Daerah

Menurut undang-undang nomor 34 tahun 2000 tentang pajak daerah dan retribusi daerah. Dalam pasal 1, angka 26 undang -Undang yang dimaksud menyebutkan bahwa retribusi daerah yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan atau diberikan pemerintah daerah untuk kepentingan pribadi atau golongan. Yang menjadi objek dari retribusi daerah adalah berbentuk jasa. Jasa yang dihasilkan terdiri dari: jasa umum, jasa khusus dan perizinan tertentu.


(9)

C. METODE PENELITIAN

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode dokumentasi. Metode dokumentasi yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat, dan mengkaji data sekunder yang berupa laporan realisasi PAD yang diperoleh dari DPPKAD.

1. Tingkat Efisiensi

Kriteria pengukuran

a) Apabila hasilnya dibawah 20 % berarti sangat efisien.

b)Apabila hasilnya antara 20 % sampai dengan 85 % berarti efisien. c) Apabila hasilnya diatas 85 % berarti tidak efisien.

2. Tingkat Efektivitas

% Kriteria Pengukuran

a) Hasil perbandingan tingkat pencapaian diatas 100% berarti sangat efektif

b) Hasil perbandingan tingkat pencapaian sama dengan 100% berarti efektif

c) Hasil perbandingan tingkat pencapaian dibawah 100% berarti efektif.


(10)

D. HASIL PENELITIAN 1. Efisiensi Pajak Daerah

Rata-rata efisiensi penerimaan pajak daerah yang paling rendah pada kurun waktu 2007-2012 adalah pajak hotel yaitu mencapai rata-rata 5,62% sehingga sangat efisien. Artinya biaya yang dikeluarkan untuk pemungutan pajak adalah rendah. Sedangkan tertinggi adalah pajak galian golongan C yang mencapai 14,54%. Dari data di atas dapat dilihat bahwa efisiensi penerimaan pajak daerah di Kabupaten Sukoharjo sudah sangat efisien dengan rata-rata sebesar 8,74% (kurang dari 20%). Penerimaan pajak daerah yang sangat efisien ini menyebabkan meningkatnya pendapatan asli daerah dan menurunnya biaya pemungutan pajak. Rata-rata pertumbuhan pada tahun 2007-2008 mengalami kenaikan dan pada tahun 2009-2012 mengalami penurunan.

2. Efektivitas Pajak Daerah

Efektivitas pencapaian target penerimaan pajak daerah yang paling maksimal dalam kurun waktu 2007-2012 adalah pajak hotel yaitu mencapai rata-rata 135,64% dan terendah adalah pajak reklame yaitu 100,44%. Dari data di atas dapat dilihat bahwa rata-rata efektivitas penerimaan pajak daerah periode tahun 2007-2012 mencapai 111,41% (di atas 100%), sehingga sangat efektif. Pencapaian target penerimaan pajak daerah yang sangat efektif ini menyebabkan meningkatnya pendapatan asli daerah. Rata-rata pertumbuhan pada tahun 2007-2009 mengalami


(11)

kenaikan, pada tahun 2010 – 2011 mengalami penurunan, dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan.

3. Efisiensi Retribusi Daerah

Bahwa rata-rata efisiensi penerimaan retribusi daerah yang paling rendah pada kurun waktu 2007-2012 adalah retribusi jasa usaha yaitu mencapai rata-rata 5,47% sehingga sangat efisien. Artinya biaya yang dikeluarkan untuk pemungutan retribusi adalah rendah. Sedangkan tertinggi adalah retribusi perijinan tertentu yang mencapai 6,67%. Dari data di atas dapat dilihat bahwa efisiensi penerimaan retribusi daerah di Kabupaten Sukoharjo sudah sangat efisien dengan rata-rata sebesar 6,12% (kurang dari 20%). Penerimaan pajak daerah yang sangat efisien ini menyebabkan meningkatnya pendapatan asli daerah dan menurunnya biaya pemungutan pajak. Rata-rata pertumbuhan pada tahun 2007-2008 mengalami kenaikan, tahun 2009-2012 mengalami penurunan.

4. Efektivitas Retribusi Daerah

Efektivitas pencapaian target penerimaan retribusi daerah yang paling maksimal dalam kurun waktu 2007-2012 adalah retribusi perijinan tertentu yaitu mencapai rata-rata 93,45%. Sedangkan tertinggi adalah retribusi perijinan tertentu yang mencapai 95,16% dan terendah adalah retribusi jasa usaha yaitu 90,56%. Dari data di atas dapat dilihat bahwa rata-rata efektivitas penerimaan retribusi daerah periode tahun 2007-2012 mencapai 93,45% (berada di antara 80 - 100%), sehingga termasuk


(12)

kategori sangat efektif. Pencapaian target penerimaan retribusi daerah yang sangat efektif ini menyebabkan meningkatnya pendapatan asli daerah. Rata-rata pertumbuhan pada tahun 2007-2008 mengalami penurunan, tahun 2009-2010 mengalami penurunan, tahun 2010-2011 mengalami kenaikan, dan pada tahun 2011-2012 mengalami penurunan.

E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

a. Nilai rata-rata efisiensi penerimaan pajak daerah di Kabupaten Sukoharjo sudah sangat efisien dengan rata-rata sebesar 8,74% (kurang dari 20%). Penerimaan pajak daerah yang sangat efisien ini menyebabkan meningkatnya pendapatan asli daerah dan menurunnya biaya pemungutan pajak. Rata-rata pertumbuhan pada tahun 2007-2008 mengalami kenaikan dan pada tahun 2009-2012 mengalami penurunan.

b. Nilai rata-rata efektivitas penerimaan pajak daerah periode tahun 2007-2012 mencapai 111,41% (di atas 100%), sehingga sangat efektif. Pencapaian target penerimaan pajak daerah yang sangat efektif ini menyebabkan meningkatnya pendapatan asli daerah. Rata-rata pertumbuhan pada tahun 2007-2009 mengalami kenaikan, pada tahun 2010 – 2011 mengalami penurunan, dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan.


(13)

c. Nilai rata-rata efisiensi penerimaan retribusi daerah di Kabupaten Sukoharjo sudah sangat efisien dengan rata-rata sebesar 6,12% (kurang dari 20%). Penerimaan pajak daerah yang sangat efisien ini menyebabkan meningkatnya pendapatan asli daerah dan menurunnya biaya pemungutan pajak. Rata-rata pertumbuhan pada tahun 2007-2008 mengalami kenaikan, tahun 2009-2012 mengalami penurunan. d. Rata-rata efektivitas penerimaan retribusi daerah periode tahun

2007-2012 mencapai 94,45% (berada di antara 80 - 100%), sehingga termasuk kategorfi efektif. Pencapaian target penerimaan retribusi daerah yang sangat efektif ini menyebabkan meningkatnya pendapatan asli daerah. Rata-rata pertumbuhan pada tahun 2007-2008 mengalami penurunan, tahun 2009-2010 mengalami penurunan, tahun 2010-2011 mengalami kenaikan, dan pada tahun 2011-2012 mengalami penurunan.

2. Saran

Dari hasil penelitian, analisis data, pembahasan, dan simpulan yang telah diambil, maka dapat di kemukakan saran sebagai berikut:

a. Bagi peneliti di penelitian lebih diperpanjang lagi, yaitu tidak hanya enam tahun, sehingga tingkat generalasinya lebih baik.

b. Bagi peneliti mendatang hendaknya melibatkan variabel lainnya. c. Bagi peneliti mendatang hendaknya sampel dan daerah penelitian lebih


(14)

sehingga akan memberikan hasil yang lebih mendekati kenyataan yang sebenarnya.


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Dajan, Anton. 1986. Pengantar Metode Statistik. Jakarta: LP3ES.

Enggar D. P. A. dan Sri Rahayu, dkk. 2011. “ Analisis Efisiensi dan Efektivitas Penerimaan Pajak Daerah Propinsi Jambi”. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora, Vol. 13, No. 1, Hal: 69-82.

Halim, Abdul. 2001. “Buna Rampai Manajemen Daerah”. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Halim, Abdul. 2004. Menejemen Keuangan Daerah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Harjono, Taufiq. 2008. “Analisis Potensi Pajak Hotel di Kabupaten Ponorogo”. Jurnal Ilmiah di Bidang Ekonomi, Vol. 3, No. 2, Hal: 83-96.

Hasibuan Malahayu SP. “Menejemen (Dasar, Pengertian, dan Masalah). Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Kurniawan, Panca dan Agus Purwanto. 2004. “ Pajak Daerah dan Retribusi di Indonesia”. Malang: Banyu Media Publising.

Mahsun, Muhammad. 2006. “Pengukuran Kinerja Sektor Publik”. Yogyakarta:

BPFE UGM.

Mardiasmo. 2001. “Perpajakan”. Yogyakarta: Andi.

Mudrajad, Kuncoro. 2003. “ Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi”. Jakarta: Erlangga.

Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo No. 7 Tahun 2011 “Tentang Pajak Daerah”.

Resmi, Siti. 2007. “Perpajakan Teori dan Kasus”. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.

Rosidah, Euis dan Yosi Muhammad Nur. 2010. “Analisis Efektivitas dan Efisiensi Pemungutan Pajak Reklame Serta Kontribusinya Terhadap Penerimaan Pajak Daerah”. Jurnal Akuntansi, Vol. 5, No. 2, Hal:508-522.

Sidik, Machmud. 1994. Keuangan Daerah. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sujoko, Eferin. Et al. 2004. Metode Penelitian Untuk Akuntasni: Malang: Banyumedia.


(16)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2000. “Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah”.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004. “Tentang Pemerintah Daerah”.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004. “Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah”.

Wartini, Sri dan Ita Salsalina. 2010. “Pengaruh Pemungutan Pajak Reklame Terhadap Penerimaan Pajak Derah Di Kota Bandung”. Jurnal Akuntansi, Vol. 2, No. 2, Hal: 181-201.

Wahyu Nugrahadi,Eko dan Aisma Syamsi. 2011. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Pajak Daerah di Kota Medan”. Jurnal Visi Ekonomi, Vol. 10, No. 1, Hal:36-43.


(1)

kenaikan, pada tahun 2010 – 2011 mengalami penurunan, dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan.

3. Efisiensi Retribusi Daerah

Bahwa rata-rata efisiensi penerimaan retribusi daerah yang paling rendah pada kurun waktu 2007-2012 adalah retribusi jasa usaha yaitu mencapai rata-rata 5,47% sehingga sangat efisien. Artinya biaya yang dikeluarkan untuk pemungutan retribusi adalah rendah. Sedangkan tertinggi adalah retribusi perijinan tertentu yang mencapai 6,67%. Dari data di atas dapat dilihat bahwa efisiensi penerimaan retribusi daerah di Kabupaten Sukoharjo sudah sangat efisien dengan rata-rata sebesar 6,12% (kurang dari 20%). Penerimaan pajak daerah yang sangat efisien ini menyebabkan meningkatnya pendapatan asli daerah dan menurunnya biaya pemungutan pajak. Rata-rata pertumbuhan pada tahun 2007-2008 mengalami kenaikan, tahun 2009-2012 mengalami penurunan.

4. Efektivitas Retribusi Daerah

Efektivitas pencapaian target penerimaan retribusi daerah yang paling maksimal dalam kurun waktu 2007-2012 adalah retribusi perijinan tertentu yaitu mencapai rata-rata 93,45%. Sedangkan tertinggi adalah retribusi perijinan tertentu yang mencapai 95,16% dan terendah adalah retribusi jasa usaha yaitu 90,56%. Dari data di atas dapat dilihat bahwa rata-rata efektivitas penerimaan retribusi daerah periode tahun 2007-2012 mencapai 93,45% (berada di antara 80 - 100%), sehingga termasuk


(2)

kategori sangat efektif. Pencapaian target penerimaan retribusi daerah yang sangat efektif ini menyebabkan meningkatnya pendapatan asli daerah. Rata-rata pertumbuhan pada tahun 2007-2008 mengalami penurunan, tahun 2009-2010 mengalami penurunan, tahun 2010-2011 mengalami kenaikan, dan pada tahun 2011-2012 mengalami penurunan.

E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

a. Nilai rata-rata efisiensi penerimaan pajak daerah di Kabupaten Sukoharjo sudah sangat efisien dengan rata-rata sebesar 8,74% (kurang dari 20%). Penerimaan pajak daerah yang sangat efisien ini menyebabkan meningkatnya pendapatan asli daerah dan menurunnya biaya pemungutan pajak. Rata-rata pertumbuhan pada tahun 2007-2008 mengalami kenaikan dan pada tahun 2009-2012 mengalami penurunan.

b. Nilai rata-rata efektivitas penerimaan pajak daerah periode tahun 2007-2012 mencapai 111,41% (di atas 100%), sehingga sangat efektif. Pencapaian target penerimaan pajak daerah yang sangat efektif ini menyebabkan meningkatnya pendapatan asli daerah. Rata-rata pertumbuhan pada tahun 2007-2009 mengalami kenaikan, pada tahun 2010 – 2011 mengalami penurunan, dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan.


(3)

c. Nilai rata-rata efisiensi penerimaan retribusi daerah di Kabupaten Sukoharjo sudah sangat efisien dengan rata-rata sebesar 6,12% (kurang dari 20%). Penerimaan pajak daerah yang sangat efisien ini menyebabkan meningkatnya pendapatan asli daerah dan menurunnya biaya pemungutan pajak. Rata-rata pertumbuhan pada tahun 2007-2008 mengalami kenaikan, tahun 2009-2012 mengalami penurunan. d. Rata-rata efektivitas penerimaan retribusi daerah periode tahun

2007-2012 mencapai 94,45% (berada di antara 80 - 100%), sehingga termasuk kategorfi efektif. Pencapaian target penerimaan retribusi daerah yang sangat efektif ini menyebabkan meningkatnya pendapatan asli daerah. Rata-rata pertumbuhan pada tahun 2007-2008 mengalami penurunan, tahun 2009-2010 mengalami penurunan, tahun 2010-2011 mengalami kenaikan, dan pada tahun 2011-2012 mengalami penurunan.

2. Saran

Dari hasil penelitian, analisis data, pembahasan, dan simpulan yang telah diambil, maka dapat di kemukakan saran sebagai berikut:

a. Bagi peneliti di penelitian lebih diperpanjang lagi, yaitu tidak hanya enam tahun, sehingga tingkat generalasinya lebih baik.

b. Bagi peneliti mendatang hendaknya melibatkan variabel lainnya. c. Bagi peneliti mendatang hendaknya sampel dan daerah penelitian lebih


(4)

sehingga akan memberikan hasil yang lebih mendekati kenyataan yang sebenarnya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Dajan, Anton. 1986. Pengantar Metode Statistik. Jakarta: LP3ES.

Enggar D. P. A. dan Sri Rahayu, dkk. 2011. “ Analisis Efisiensi dan Efektivitas Penerimaan Pajak Daerah Propinsi Jambi”. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora, Vol. 13, No. 1, Hal: 69-82.

Halim, Abdul. 2001. “Buna Rampai Manajemen Daerah”. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Halim, Abdul. 2004. Menejemen Keuangan Daerah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Harjono, Taufiq. 2008. “Analisis Potensi Pajak Hotel di Kabupaten Ponorogo”. Jurnal Ilmiah di Bidang Ekonomi, Vol. 3, No. 2, Hal: 83-96.

Hasibuan Malahayu SP. “Menejemen (Dasar, Pengertian, dan Masalah). Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Kurniawan, Panca dan Agus Purwanto. 2004. “ Pajak Daerah dan Retribusi di Indonesia”. Malang: Banyu Media Publising.

Mahsun, Muhammad. 2006. “Pengukuran Kinerja Sektor Publik”. Yogyakarta:

BPFE UGM.

Mardiasmo. 2001. “Perpajakan”. Yogyakarta: Andi.

Mudrajad, Kuncoro. 2003. “ Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi”. Jakarta: Erlangga.

Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo No. 7 Tahun 2011 “Tentang Pajak Daerah”.

Resmi, Siti. 2007. “Perpajakan Teori dan Kasus”. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.

Rosidah, Euis dan Yosi Muhammad Nur. 2010. “Analisis Efektivitas dan Efisiensi Pemungutan Pajak Reklame Serta Kontribusinya Terhadap Penerimaan Pajak Daerah”. Jurnal Akuntansi, Vol. 5, No. 2, Hal:508-522.

Sidik, Machmud. 1994. Keuangan Daerah. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sujoko, Eferin. Et al. 2004. Metode Penelitian Untuk Akuntasni: Malang: Banyumedia.


(6)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2000. “Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah”.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004. “Tentang Pemerintah Daerah”.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004. “Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah”.

Wartini, Sri dan Ita Salsalina. 2010. “Pengaruh Pemungutan Pajak Reklame Terhadap Penerimaan Pajak Derah Di Kota Bandung”. Jurnal Akuntansi, Vol. 2, No. 2, Hal: 181-201.

Wahyu Nugrahadi,Eko dan Aisma Syamsi. 2011. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Pajak Daerah di Kota Medan”. Jurnal Visi Ekonomi, Vol. 10, No. 1, Hal:36-43.


Dokumen yang terkait

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAERAH DALAM PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN LOMBOK UTARA

0 9 18

ANALISIS KINERJA PEMUNGUTAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KABUPATEN GRESIK (Studi Kasus di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gresik)

6 47 19

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENERIMAAN PAJAK REKLAME SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DAERAH (Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu)

3 14 18

EVALUASI KETIDAKPATUHAN PEMBAYARAN PAJAK DAERAH OLEH WAJIB PAJAK PADA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO

0 14 55

PENDAHULUAN Analisis Potensi Penerimaan Pajak Reklame Dan Efektivitas Pajak Reklame Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah(Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jepara Tahun 2008-2012).

0 2 10

ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH Analisis Efisiensi Dan Efektivitas Penerimaan Pajak Dan Retribusi Daerah (Studi Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo).

0 2 16

PENDAHULUAN Analisis Efisiensi Dan Efektivitas Penerimaan Pajak Dan Retribusi Daerah (Studi Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo).

0 1 8

ANALISIS KINERJA KEUANGAN TERHADAP EFISIENSI PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN PATI

0 1 14

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN RETRIBUSI DAERAH DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA PALEMBANG -

0 2 26

PENGARUH PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANYUASIN

0 0 15