PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM Penerapan Strategi Pembelajaran Scramble untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Ne
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
(PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Colomadu Tahun Ajaran
2012/2013)
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh :
ELIDA ROHMIYATI
A 410 090 135
PROGRAM STUDI MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
(PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Colomadu Tahun Ajaran
2012/2013)
Elida Rohmiyati
A 410 090 135
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) meningkatan motivasi dan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VII SMP Negeri 2
Colomadu dengan penerapan strategi pembelajaran scramble, (2)
mengidentifikasi kendala-kendala yang ditemui dalam penerapan strategi
pembelajaran scramble dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
kelas VII SMP Negeri 2 Colomadu, (3) mendapatkan solusi dalam meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa dengan penerapan strategi pembelajaran
scramble. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang bersifat
kolaboratif antara peneliti, guru matematika, dan Kepala Sekolah SMP Negeri 2
Colomadu. Subjek penerima tindakan adalah siswa kelas VIIE yang berjumlah 34
siswa, dan subjek pelaksanaan tindakan adalah peneliti dengan bantuan guru
matematika. Data dikumpulkan melalui metode observasi, metode tes, catatan
lapangan, dan dokumentasi. Data di analisis secara diskriptif kualitatif dengan
analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika
dengan penerapan strategi pembelajaran scramble dapat meningkatkan motivasi
dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari aspek-aspek sebagai berikut :
1) antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran sebelum tindakan (32,35%),
siklus I (52,94%), siklus II (79,41%); 2) antusias siswa menyanggah atau
menanggapi setiap pertanyaan sebelum tindakan (11,76%), siklus I (32,35%),
siklus II (47,06%); 3) mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru
sebelum tindakan (26,47%), siklus I (52,94%), siklus II (70,59%); 4) kemampuan
siswa dalam pembelajaran matematika dengan nilai KKM ≥ 70 sebelum tindakan
(44,18%), siklus I (61,76%), siklus II (88,24%). Kesimpulan dari penelitian ini
adalah penerapan strategi pembelajaran scramble dapat meningkatkan motivasi
dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
Kata kunci : motivasi, hasil-belajar, scramble.
1
I.
Pendahuluan
Seiring
dengan berkembangnya fenomena globalisasi, pendidikan di
Indonesia diharapkan dapat menghasilkan out put yang berkualitas. Out put
pendidikan yang berkualitas bukan hanya siswa yang memiliki kemampuan
intelektual, melainkan siswa yang mampu mengembangkan potensinya. Untuk
itu Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003,
menyatakan,
bahwa
tujuan
pendidikan
nasional
adalah
untuk:
“...berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta
bertanggung jawab” (UU No. 20 Tahun 2003: 3).
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting untuk menambah
pengetahuan, wawasan, keahlian, dan keterampilan kepada manusia untuk
mengembangkan bakat yang dimilikinya secara keseluruhan. Berhasil
tidaknya pendidikan akan berpengaruh kepada kemajuan dan kemunduran
perkembangan bakat manusia. Oleh karena itu, manusia harus berusaha
mengembangkan dirinya dengan pendidikan dan memanfaatkan kemajuan
teknologi.
Upaya untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam proses belajar
mengajar, dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai siswa. Hasil belajar
adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar
(Abdurrahman, 2009: 37). Hasil belajar yang dicapai siswa menentukan
seberapa besar
kemampuan siswa dalam
penguasaan materi, merespons
setiap pertanyaan, dan keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Apabila
keberhasilan siswa rendah maka semakin rendah pula hasil belajar siswa,
namun dalam kenyataanya bahwa hasil belajar matematika siswa masih
rendah.
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 28 Maret 2013 menunjukkan
bahwa kondisi awal yang dialami siswa kelas VIIE di SMP Negeri 2
Colomadu, permasalahan yang dapat ditemukan antara lain: 1) antusias siswa
dalam mengikuti pelajaran sebanyak 11 siswa (32,35%), 2) antusias siswa
2
menanggapi atau menyanggah setiap pertanyaan sebanyak 4 siswa (11,76%),
3) mengerjakan soal-soal yang diberikan guru sebanyak 9 siswa (26,47%), 4)
kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika dengan nilai KKM ≥ 70
sebanyak 15 siswa (44,18%). Hal ini menggambarkan tingkat motivasi dalam
pencapaian hasil belajar siswa di SMP Negeri 2 Colomadu dalam pelajaran
matematika masih rendah.
Motivasi belajar dalam proses pembelajaran memiliki fungsi sebagai
mendorong, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar. Meningkatkan
motivasi belajar diperlukan mengingat bahwa hasil belajar akan meningkat
apabila motivasi belajar juga bertambah. Motivasi merupakan kekuatan yang
tersembunyi dalam diri seseorang, apabila berhadapan dengan suatu
rangsangan maka seseorang akan terdorong untuk bertindak. Masih banyaknya
kendala-kendala yang melatarbelakangi rendahnya motivasi dan hasil belajar
siswa belum mendapatkan penanganan yang serius, maka dari itu dibutuhkan
solusi yang tepat untuk menyelesaikannya.
Ada tiga hal utama yang perlu dilakukan dalam pembaharuan pendidikan,
yaitu pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran, dan
efektivitas strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran yang baik dalam
proses belajar mengajar berguna agar siswa belajar secara efektif, efisien dan
mengena pada tujuan yang diharapkan.
Menurut Hamzah B. Uno (2007: 3) strategi pembelajaran adalah caracara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang
akan digunakan selama proses pembelajaran. Pemilihan strategi pembelajaran
tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber
belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihadapi.
Salah satu strategi pembelajaran yang sesuai dengan masalah yang
dihadapi siswa dan guru diatas adalah dengan strategi pembelajaran scramble.
Strategi pembelajaran scramble adalah suatu metode mengajar dengan
membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil, setiap kelompok dibagikan
lembar soal dan lembar jawaban yang disertai dengan alternatif jawaban yang
tersedia. Keunggulan dari penerapan strategi pembelajaran scramble adalah
3
mendorong siswa untuk lebih aktif mengerjakan soal yang diberikan, melatih
siswa untuk saling bekerjasama, memudahkan siswa mencari jawaban dari
soal tersebut, melatih untuk disiplin dan mendorong pemahaman siswa
terhadap materi yang diajarkan.
Berdasarkan penjelasan diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika dengan menerapkan strategi pembelajaran scramble pada siswa
kelas VII SMP Negeri 2 Colomadu Tahun ajaran 2012/2013.
II.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Colomadu yang beralamat di
jalan
Pulosari,
Malangjiwan,
Colomadu,
Karanganyar
dengan
Tlp.(0271)780300. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). PTK adalah suatu penelitian dimana peneliti melakukan suatu tindakan
yang secara khusus diamati secara terus-menerus, kemudian diadakan
perubahan terkontrol sampai pada upaya yang maksimal dalam bentuk
tindakan yang paling tepat (Arikunto, 2002: 2).
PTK merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai dari : a)
perencanaan (planning), b) pelaksanaan (action), c) pengumpulan data
(observing), d) analisis data atau informasi untuk memutuskan sejauh mana
kelebihan atau kelemahan tindakan tersebut (reflecting). PTK bercirikan
perbaikan terus menerus sehingga kepuasan peneliti menjadi tolak ukur
berhasilnya (berhentinya) siklus-siklus tersebut.
Sumber data penelitian adalah guru matematika dan siswa kelasi VIIE
SMP Negeri 2 Colomadu yang berjumlah 34 siswa. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah metode observasi, metode tes, catatan lapangan, dan
dokumentasi.
III.
Hasil Penelitian
Berdasarkan pembelajaran secara keseluruhan sampai berakhirnya
tindakan putaran II, perilaku siswa yang berkaitan dengan permasalahan yang
4
diangkat dalam penelitian ini mengalami perubahan yang positif. Hasil
penelitian pada tindakan kelas untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan segi empat dengan
menerapkan strategi pembelajaran scramble sebagai berikut :
1. Sebelum Tindakan Kelas
Data sebelum tindakan kelas mengenai peningkatan motivasi dan
hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan segi empat dapat
dilihat dari beberapa indikator yaitu antusias siswa dalam mengikuti
pembelajaran sebanyak 11 siswa (32,35%), antusias siswa dalam
menanggapi atau menyanggah setiap pertanyaan sebanyak 4 siswa
(11,76%), mengerjakan soal-soal latihan yang berikan oleh guru sebanyak
9 siswa (26,47%), kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika
dengan nilai KKM ≥ 70 sebanyak 15 siswa (44,18%).
2. Putaran I
Data tindakan kelas pada putaran I mengenai peningkatan motivasi
dan hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan segi empat dengan
menerapkan strategi pembelajaran scramble dapat dilihat dari beberapa
indikator yaitu antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran sebanyak 18
siswa (52,94%), antusias siswa dalam menanggapi atau menyanggah
setiap pertanyaan sebanyak 11 siswa (32,35%), mengerjakan soal-soal
latihan yang berikan oleh guru sebanyak 18 siswa (52,95%), kemampuan
siswa dalam pembelajaran matematika dengan nilai KKM ≥ 70 sebanyak
21 siswa (61,76%).
3. Putaran II
Data tindakan kelas pada putaran II mengenai peningkatan motivasi
dan hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan segi empat dengan
menerapkan strategi pembelajaran scramble dapat dilihat dari beberapa
indikator yaitu antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran sebanyak 27
siswa (79,41%), antusias siswa dalam menanggapi atau menyanggah
setiap pertanyaan sebanyak 16 siswa (47,06%), mengerjakan soal-soal
latihan yang berikan oleh guru sebanyak 23 siswa (67,65%), kemampuan
5
siswa dalam pembelajaran matematika dengan nilai KKM ≥ 70 sebanyak
30 siswa (88,24%).
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa motivasi dan hasil belajar
siswa
dalam
pembelajaran
matematika
dengan
penerapan
strategi
pembelajaran scramble mengalami peningkatan pada setiap siklusnya.
IV.
Pembahasan
Pembahasan berisi tentang uraian dan penjelasan hasil tindakan kelas
yang telah dilakukan. Hasil penelitian diperoleh dari kerja sama antara peneliti
dengan guru matematika.
Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika.
Berdasarkan hasil tindakan kelas yang dilakukan selama 2 minggu
dengan 4 kali pertemuan dan setiap pertemuan 2 jam pelajaran @ 40 menit.
Penelitian dilaksanakan dari siklus I sampai dengan siklus II mengenai
motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan
menerapkan
strategi
pembelajaran
scramble
menunjukkan
adanya
peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator diantaranya: 1)
antusias siswa dalam mengikuti pelajaran, 2) antusias siswa menanggapi atau
menyanggah setiap pertanyaan, 3) mengerjakan soal-soal latihan yang
diberikan oleh guru, dan 4) Kemampuan siswa dalam pembelajaran
matematika dengan nilai KKM ≥ 70.
Antusias siswa dalam mengikuti pelajaran sebelum tindakan yaitu
sebanyak 11 siswa (32,35%), dan pada siklus I meningkat menjadi 18 siswa
(52,94%), sedangkan siklus II meningkat lagi menjadi 27 siswa (79,41%).
Antusias siswa menanggapi atau menyanggah setiap pertanyaan sebelum
tindakan yaitu sebanyak 4 siswa (11,76%), dan pada siklus I meningkat
menjadi 11 siswa (32,35%), sedangkan siklus II meningkat lagi menjadi 16
siswa (47,06%).
Mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru sebelum tindakan
yaitu sebanyak 9 siswa (26,47%), dan pada siklus I meningkat menjadi 18
6
siswa (52,94%), sedangkan siklus II meningkat lagi menjadi 24 siswa
(70,59%).
Kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika dengan nilai KKM ≥
70 sebanyak 15 siswa (44,18%), dan pada siklus I meningkat menjadi 21
siswa (61,76%), sedangkan siklus II meningkat lagi menjadi 30 siswa
(88,24%).
Data-data yang telah diperoleh di atas sebelum tindakan, siklus I sampai
siklus II mengenai upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VIIE SMP Negeri 2
Colomadu tahun ajaran 2012/2013 dapat disajikan dalam tabel sebagai
berikut:
Tabel 1
Data peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika dengan penerapan strategi pembelajaran scramble
No.
Indikator
Sebelum
Siklus I
Siklus II
Tindakan
1.
2.
3.
4.
Antusias siswa dalam mengikuti
11 siswa
18 siswa
27 siswa
pelajaran
(32,35%)
(52,94%)
(79,41%)
Antusias siswa menyanggah atau
4 siswa
11 siswa
16 siswa
menaggapi setiap pertanyaan
(11,76%)
(32,35%)
(47,06%)
Mengerjakan soal-soal latihan yang
9 siswa
18 siswa
24 siswa
diberikan guru
(26,47%)
(52,94%)
(70,59%)
dalam 15 siswa
21 siswa
30 siswa
pembelajaran matematika dengan (44,18%)
(61,76%)
(88,24%)
Kemampuan
siswa
nilai KKM ≥ 70
7
Grafik penerapan strategi pembelajaran scramble untuk meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dari sebelum
tindakan sampai tindakan kelas silkus II dapat digambarkan sebagai berikut:
Data strategi pembelajaran scramble
untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran matematika
100
Ant usias siswa dalam
mengikut i pelajaran
90
80
Ant usias siswa
menyanggah at au
menanggapi set iap
pert anyaan
M engerjakan soal-soal
latihan yang diberikan
guru
70
60
50
40
30
Kem ampuan sisw a dalam
pem belajaran m at em at ika
20
10
dengan nilai KKM≥70
0
Sebelum
Tindakan
Siklus I
Siklus II
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data di atas menunjukkan
adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika dengan diterapkannya strategi pembelajaran scramble pada siswa
kelas VII SMP Negeri 2 Colomadu tahun ajaran 2012/2013.
V.
Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil penelitian ini, penerapan strategi pembelajaran scramble
dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa di kelas VII SMP Negeri 2 Colomadu tahun ajaran
2012/2013. Hal ini dapat dibuktikana dengan data-data sebagai berikut,
nilai rata-rata mata pelajaran matematika dengan penerapan strategi
pembelajaran scramble pada siklus I dan siklus II, yaitu:
8
a. Aspek Motivasi
1) Antusias siswa dalam mengikuti pelajaran
Adanya peningkatan antusias siswa dalam mengikuti
pelajaran matematika, hal ini dapat dilihat dari data hasil tindakan
kelas. Data sebelum tindakan yaitu sebanyak 11 siswa (32,35%),
sedangkan pada siklus I meningkat sebanyak 18 siswa (52,94%),
dan pada siklus II meningkat lagi sebanyak 27 siswa (79,41%).
2) Antusias siswa menanggapi atau menyanggah setiap pertanyaan
Adanya peningkatan antusias siswa menanggapi atau
menyanggah setiap pertanyaan, hal ini dapat dilihat dari data hasil
tindakan kelas. Data sebelum tindakan yaitu sebanyak 4 siswa
(11,76%), sedangkan pada siklus I meningkat sebanyak 11 siswa
(32,35%), dan pada siklus II menngkat lagi sebanyak 16 siswa
(47,06%).
3) Mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru
Adanya peningkatan siswa mengerjakan soal-soal latihan
matematika yang diberikan oleh guru, hal ini dapat dilihat dari data
hasil tindakan kelas. Data sebelum tindakan yaitu sebanyak 9 siswa
(26,47%), sedangkan pada siklus I meningkat sebanyak 18 siswa
(52,94%), dan pada siklus II meningkat lagi sebanyak 24 siswa
(70,59%).
b. Aspek Hasil Belajar
Kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika dengan nilai
KKM ≥
70. Adanya peningkatan kemampuan siswa
dalam
pembelajaran matematika dengan nilai KKM ≥ 70, hal ini dapat dilihat
dari data hasil tindakan kelas. Data sebelum tindakan yaitu sebanyak
15 siswa (44,18%), sedangkan pada siklus I meningkat sebanyak 21
siswa (61,76%), dan pada siklus II meninngkat lagi sebanyak 30 siswa
(88,24%).
2. Kendala yang dapat ditemukan dalam penerapan strategi pembelajaran
scramble untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar dalam
9
pembelajaran matematika siswa kelas VII SMP Negeri 2 Colomadu adalah
sebaga berikut :
a. Pembelajaran dengan diskusi kelompok jarang diberikan guru pada
kelas VII, sehingga siswa kurang aktif dalam bekerja sama dengan
teman kelompoknya.
b. Siswa masih pasif, hal ini dapat dilihat dari kurangnya respon siswa
dalam menerima perintah dan pertanyaan dari guru.
c. Pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan masih kurang,
hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang binggung dalam
mengerjakan soal latihan kelompok, mandiri, dan menyimpulkan
materi.
d. Kurangnya motivasi siswa, hal ini dapat dilihat dari kurang keberanian
siswa menyampaikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.
3. Solusi yang dilakukan dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan strategi
pembelajaran scramble, antara lain:
a. Awal
pembelajaran
guru
sudah
menyampaikan
tujuan
pembelajaran, materi yang akan dibahas, dan strategi yang akan
digunakan.
b. Siswa diarahkan untuk menyimpulkan sendiri tentang materi yang
telah disampaikan oleh guru.
c. Siswa diberi kesempatan untuk mencatat materi yang disampaikan
sehingga dapat dipelajari kembali dirumah.
d. Strategi pembelajaran scramble diterapkan dengan sebaik-baiknya
dan maksimal sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
e. Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dapat
dilakukan dengan memperbanyak latihan soal, sehingga proses
perpikir siswa dalam menyelesaikan masalah lebih meningkat.
10
VI.
Daftar Pustaka
Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Uno, Hamzah B. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
11
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
(PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Colomadu Tahun Ajaran
2012/2013)
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh :
ELIDA ROHMIYATI
A 410 090 135
PROGRAM STUDI MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
(PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Colomadu Tahun Ajaran
2012/2013)
Elida Rohmiyati
A 410 090 135
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) meningkatan motivasi dan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VII SMP Negeri 2
Colomadu dengan penerapan strategi pembelajaran scramble, (2)
mengidentifikasi kendala-kendala yang ditemui dalam penerapan strategi
pembelajaran scramble dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
kelas VII SMP Negeri 2 Colomadu, (3) mendapatkan solusi dalam meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa dengan penerapan strategi pembelajaran
scramble. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang bersifat
kolaboratif antara peneliti, guru matematika, dan Kepala Sekolah SMP Negeri 2
Colomadu. Subjek penerima tindakan adalah siswa kelas VIIE yang berjumlah 34
siswa, dan subjek pelaksanaan tindakan adalah peneliti dengan bantuan guru
matematika. Data dikumpulkan melalui metode observasi, metode tes, catatan
lapangan, dan dokumentasi. Data di analisis secara diskriptif kualitatif dengan
analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika
dengan penerapan strategi pembelajaran scramble dapat meningkatkan motivasi
dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari aspek-aspek sebagai berikut :
1) antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran sebelum tindakan (32,35%),
siklus I (52,94%), siklus II (79,41%); 2) antusias siswa menyanggah atau
menanggapi setiap pertanyaan sebelum tindakan (11,76%), siklus I (32,35%),
siklus II (47,06%); 3) mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru
sebelum tindakan (26,47%), siklus I (52,94%), siklus II (70,59%); 4) kemampuan
siswa dalam pembelajaran matematika dengan nilai KKM ≥ 70 sebelum tindakan
(44,18%), siklus I (61,76%), siklus II (88,24%). Kesimpulan dari penelitian ini
adalah penerapan strategi pembelajaran scramble dapat meningkatkan motivasi
dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
Kata kunci : motivasi, hasil-belajar, scramble.
1
I.
Pendahuluan
Seiring
dengan berkembangnya fenomena globalisasi, pendidikan di
Indonesia diharapkan dapat menghasilkan out put yang berkualitas. Out put
pendidikan yang berkualitas bukan hanya siswa yang memiliki kemampuan
intelektual, melainkan siswa yang mampu mengembangkan potensinya. Untuk
itu Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003,
menyatakan,
bahwa
tujuan
pendidikan
nasional
adalah
untuk:
“...berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta
bertanggung jawab” (UU No. 20 Tahun 2003: 3).
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting untuk menambah
pengetahuan, wawasan, keahlian, dan keterampilan kepada manusia untuk
mengembangkan bakat yang dimilikinya secara keseluruhan. Berhasil
tidaknya pendidikan akan berpengaruh kepada kemajuan dan kemunduran
perkembangan bakat manusia. Oleh karena itu, manusia harus berusaha
mengembangkan dirinya dengan pendidikan dan memanfaatkan kemajuan
teknologi.
Upaya untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam proses belajar
mengajar, dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai siswa. Hasil belajar
adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar
(Abdurrahman, 2009: 37). Hasil belajar yang dicapai siswa menentukan
seberapa besar
kemampuan siswa dalam
penguasaan materi, merespons
setiap pertanyaan, dan keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Apabila
keberhasilan siswa rendah maka semakin rendah pula hasil belajar siswa,
namun dalam kenyataanya bahwa hasil belajar matematika siswa masih
rendah.
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 28 Maret 2013 menunjukkan
bahwa kondisi awal yang dialami siswa kelas VIIE di SMP Negeri 2
Colomadu, permasalahan yang dapat ditemukan antara lain: 1) antusias siswa
dalam mengikuti pelajaran sebanyak 11 siswa (32,35%), 2) antusias siswa
2
menanggapi atau menyanggah setiap pertanyaan sebanyak 4 siswa (11,76%),
3) mengerjakan soal-soal yang diberikan guru sebanyak 9 siswa (26,47%), 4)
kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika dengan nilai KKM ≥ 70
sebanyak 15 siswa (44,18%). Hal ini menggambarkan tingkat motivasi dalam
pencapaian hasil belajar siswa di SMP Negeri 2 Colomadu dalam pelajaran
matematika masih rendah.
Motivasi belajar dalam proses pembelajaran memiliki fungsi sebagai
mendorong, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar. Meningkatkan
motivasi belajar diperlukan mengingat bahwa hasil belajar akan meningkat
apabila motivasi belajar juga bertambah. Motivasi merupakan kekuatan yang
tersembunyi dalam diri seseorang, apabila berhadapan dengan suatu
rangsangan maka seseorang akan terdorong untuk bertindak. Masih banyaknya
kendala-kendala yang melatarbelakangi rendahnya motivasi dan hasil belajar
siswa belum mendapatkan penanganan yang serius, maka dari itu dibutuhkan
solusi yang tepat untuk menyelesaikannya.
Ada tiga hal utama yang perlu dilakukan dalam pembaharuan pendidikan,
yaitu pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran, dan
efektivitas strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran yang baik dalam
proses belajar mengajar berguna agar siswa belajar secara efektif, efisien dan
mengena pada tujuan yang diharapkan.
Menurut Hamzah B. Uno (2007: 3) strategi pembelajaran adalah caracara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang
akan digunakan selama proses pembelajaran. Pemilihan strategi pembelajaran
tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber
belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihadapi.
Salah satu strategi pembelajaran yang sesuai dengan masalah yang
dihadapi siswa dan guru diatas adalah dengan strategi pembelajaran scramble.
Strategi pembelajaran scramble adalah suatu metode mengajar dengan
membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil, setiap kelompok dibagikan
lembar soal dan lembar jawaban yang disertai dengan alternatif jawaban yang
tersedia. Keunggulan dari penerapan strategi pembelajaran scramble adalah
3
mendorong siswa untuk lebih aktif mengerjakan soal yang diberikan, melatih
siswa untuk saling bekerjasama, memudahkan siswa mencari jawaban dari
soal tersebut, melatih untuk disiplin dan mendorong pemahaman siswa
terhadap materi yang diajarkan.
Berdasarkan penjelasan diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika dengan menerapkan strategi pembelajaran scramble pada siswa
kelas VII SMP Negeri 2 Colomadu Tahun ajaran 2012/2013.
II.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Colomadu yang beralamat di
jalan
Pulosari,
Malangjiwan,
Colomadu,
Karanganyar
dengan
Tlp.(0271)780300. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). PTK adalah suatu penelitian dimana peneliti melakukan suatu tindakan
yang secara khusus diamati secara terus-menerus, kemudian diadakan
perubahan terkontrol sampai pada upaya yang maksimal dalam bentuk
tindakan yang paling tepat (Arikunto, 2002: 2).
PTK merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai dari : a)
perencanaan (planning), b) pelaksanaan (action), c) pengumpulan data
(observing), d) analisis data atau informasi untuk memutuskan sejauh mana
kelebihan atau kelemahan tindakan tersebut (reflecting). PTK bercirikan
perbaikan terus menerus sehingga kepuasan peneliti menjadi tolak ukur
berhasilnya (berhentinya) siklus-siklus tersebut.
Sumber data penelitian adalah guru matematika dan siswa kelasi VIIE
SMP Negeri 2 Colomadu yang berjumlah 34 siswa. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah metode observasi, metode tes, catatan lapangan, dan
dokumentasi.
III.
Hasil Penelitian
Berdasarkan pembelajaran secara keseluruhan sampai berakhirnya
tindakan putaran II, perilaku siswa yang berkaitan dengan permasalahan yang
4
diangkat dalam penelitian ini mengalami perubahan yang positif. Hasil
penelitian pada tindakan kelas untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan segi empat dengan
menerapkan strategi pembelajaran scramble sebagai berikut :
1. Sebelum Tindakan Kelas
Data sebelum tindakan kelas mengenai peningkatan motivasi dan
hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan segi empat dapat
dilihat dari beberapa indikator yaitu antusias siswa dalam mengikuti
pembelajaran sebanyak 11 siswa (32,35%), antusias siswa dalam
menanggapi atau menyanggah setiap pertanyaan sebanyak 4 siswa
(11,76%), mengerjakan soal-soal latihan yang berikan oleh guru sebanyak
9 siswa (26,47%), kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika
dengan nilai KKM ≥ 70 sebanyak 15 siswa (44,18%).
2. Putaran I
Data tindakan kelas pada putaran I mengenai peningkatan motivasi
dan hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan segi empat dengan
menerapkan strategi pembelajaran scramble dapat dilihat dari beberapa
indikator yaitu antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran sebanyak 18
siswa (52,94%), antusias siswa dalam menanggapi atau menyanggah
setiap pertanyaan sebanyak 11 siswa (32,35%), mengerjakan soal-soal
latihan yang berikan oleh guru sebanyak 18 siswa (52,95%), kemampuan
siswa dalam pembelajaran matematika dengan nilai KKM ≥ 70 sebanyak
21 siswa (61,76%).
3. Putaran II
Data tindakan kelas pada putaran II mengenai peningkatan motivasi
dan hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan segi empat dengan
menerapkan strategi pembelajaran scramble dapat dilihat dari beberapa
indikator yaitu antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran sebanyak 27
siswa (79,41%), antusias siswa dalam menanggapi atau menyanggah
setiap pertanyaan sebanyak 16 siswa (47,06%), mengerjakan soal-soal
latihan yang berikan oleh guru sebanyak 23 siswa (67,65%), kemampuan
5
siswa dalam pembelajaran matematika dengan nilai KKM ≥ 70 sebanyak
30 siswa (88,24%).
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa motivasi dan hasil belajar
siswa
dalam
pembelajaran
matematika
dengan
penerapan
strategi
pembelajaran scramble mengalami peningkatan pada setiap siklusnya.
IV.
Pembahasan
Pembahasan berisi tentang uraian dan penjelasan hasil tindakan kelas
yang telah dilakukan. Hasil penelitian diperoleh dari kerja sama antara peneliti
dengan guru matematika.
Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika.
Berdasarkan hasil tindakan kelas yang dilakukan selama 2 minggu
dengan 4 kali pertemuan dan setiap pertemuan 2 jam pelajaran @ 40 menit.
Penelitian dilaksanakan dari siklus I sampai dengan siklus II mengenai
motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan
menerapkan
strategi
pembelajaran
scramble
menunjukkan
adanya
peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator diantaranya: 1)
antusias siswa dalam mengikuti pelajaran, 2) antusias siswa menanggapi atau
menyanggah setiap pertanyaan, 3) mengerjakan soal-soal latihan yang
diberikan oleh guru, dan 4) Kemampuan siswa dalam pembelajaran
matematika dengan nilai KKM ≥ 70.
Antusias siswa dalam mengikuti pelajaran sebelum tindakan yaitu
sebanyak 11 siswa (32,35%), dan pada siklus I meningkat menjadi 18 siswa
(52,94%), sedangkan siklus II meningkat lagi menjadi 27 siswa (79,41%).
Antusias siswa menanggapi atau menyanggah setiap pertanyaan sebelum
tindakan yaitu sebanyak 4 siswa (11,76%), dan pada siklus I meningkat
menjadi 11 siswa (32,35%), sedangkan siklus II meningkat lagi menjadi 16
siswa (47,06%).
Mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru sebelum tindakan
yaitu sebanyak 9 siswa (26,47%), dan pada siklus I meningkat menjadi 18
6
siswa (52,94%), sedangkan siklus II meningkat lagi menjadi 24 siswa
(70,59%).
Kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika dengan nilai KKM ≥
70 sebanyak 15 siswa (44,18%), dan pada siklus I meningkat menjadi 21
siswa (61,76%), sedangkan siklus II meningkat lagi menjadi 30 siswa
(88,24%).
Data-data yang telah diperoleh di atas sebelum tindakan, siklus I sampai
siklus II mengenai upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VIIE SMP Negeri 2
Colomadu tahun ajaran 2012/2013 dapat disajikan dalam tabel sebagai
berikut:
Tabel 1
Data peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika dengan penerapan strategi pembelajaran scramble
No.
Indikator
Sebelum
Siklus I
Siklus II
Tindakan
1.
2.
3.
4.
Antusias siswa dalam mengikuti
11 siswa
18 siswa
27 siswa
pelajaran
(32,35%)
(52,94%)
(79,41%)
Antusias siswa menyanggah atau
4 siswa
11 siswa
16 siswa
menaggapi setiap pertanyaan
(11,76%)
(32,35%)
(47,06%)
Mengerjakan soal-soal latihan yang
9 siswa
18 siswa
24 siswa
diberikan guru
(26,47%)
(52,94%)
(70,59%)
dalam 15 siswa
21 siswa
30 siswa
pembelajaran matematika dengan (44,18%)
(61,76%)
(88,24%)
Kemampuan
siswa
nilai KKM ≥ 70
7
Grafik penerapan strategi pembelajaran scramble untuk meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dari sebelum
tindakan sampai tindakan kelas silkus II dapat digambarkan sebagai berikut:
Data strategi pembelajaran scramble
untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran matematika
100
Ant usias siswa dalam
mengikut i pelajaran
90
80
Ant usias siswa
menyanggah at au
menanggapi set iap
pert anyaan
M engerjakan soal-soal
latihan yang diberikan
guru
70
60
50
40
30
Kem ampuan sisw a dalam
pem belajaran m at em at ika
20
10
dengan nilai KKM≥70
0
Sebelum
Tindakan
Siklus I
Siklus II
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data di atas menunjukkan
adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika dengan diterapkannya strategi pembelajaran scramble pada siswa
kelas VII SMP Negeri 2 Colomadu tahun ajaran 2012/2013.
V.
Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil penelitian ini, penerapan strategi pembelajaran scramble
dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa di kelas VII SMP Negeri 2 Colomadu tahun ajaran
2012/2013. Hal ini dapat dibuktikana dengan data-data sebagai berikut,
nilai rata-rata mata pelajaran matematika dengan penerapan strategi
pembelajaran scramble pada siklus I dan siklus II, yaitu:
8
a. Aspek Motivasi
1) Antusias siswa dalam mengikuti pelajaran
Adanya peningkatan antusias siswa dalam mengikuti
pelajaran matematika, hal ini dapat dilihat dari data hasil tindakan
kelas. Data sebelum tindakan yaitu sebanyak 11 siswa (32,35%),
sedangkan pada siklus I meningkat sebanyak 18 siswa (52,94%),
dan pada siklus II meningkat lagi sebanyak 27 siswa (79,41%).
2) Antusias siswa menanggapi atau menyanggah setiap pertanyaan
Adanya peningkatan antusias siswa menanggapi atau
menyanggah setiap pertanyaan, hal ini dapat dilihat dari data hasil
tindakan kelas. Data sebelum tindakan yaitu sebanyak 4 siswa
(11,76%), sedangkan pada siklus I meningkat sebanyak 11 siswa
(32,35%), dan pada siklus II menngkat lagi sebanyak 16 siswa
(47,06%).
3) Mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru
Adanya peningkatan siswa mengerjakan soal-soal latihan
matematika yang diberikan oleh guru, hal ini dapat dilihat dari data
hasil tindakan kelas. Data sebelum tindakan yaitu sebanyak 9 siswa
(26,47%), sedangkan pada siklus I meningkat sebanyak 18 siswa
(52,94%), dan pada siklus II meningkat lagi sebanyak 24 siswa
(70,59%).
b. Aspek Hasil Belajar
Kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika dengan nilai
KKM ≥
70. Adanya peningkatan kemampuan siswa
dalam
pembelajaran matematika dengan nilai KKM ≥ 70, hal ini dapat dilihat
dari data hasil tindakan kelas. Data sebelum tindakan yaitu sebanyak
15 siswa (44,18%), sedangkan pada siklus I meningkat sebanyak 21
siswa (61,76%), dan pada siklus II meninngkat lagi sebanyak 30 siswa
(88,24%).
2. Kendala yang dapat ditemukan dalam penerapan strategi pembelajaran
scramble untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar dalam
9
pembelajaran matematika siswa kelas VII SMP Negeri 2 Colomadu adalah
sebaga berikut :
a. Pembelajaran dengan diskusi kelompok jarang diberikan guru pada
kelas VII, sehingga siswa kurang aktif dalam bekerja sama dengan
teman kelompoknya.
b. Siswa masih pasif, hal ini dapat dilihat dari kurangnya respon siswa
dalam menerima perintah dan pertanyaan dari guru.
c. Pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan masih kurang,
hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang binggung dalam
mengerjakan soal latihan kelompok, mandiri, dan menyimpulkan
materi.
d. Kurangnya motivasi siswa, hal ini dapat dilihat dari kurang keberanian
siswa menyampaikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.
3. Solusi yang dilakukan dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan strategi
pembelajaran scramble, antara lain:
a. Awal
pembelajaran
guru
sudah
menyampaikan
tujuan
pembelajaran, materi yang akan dibahas, dan strategi yang akan
digunakan.
b. Siswa diarahkan untuk menyimpulkan sendiri tentang materi yang
telah disampaikan oleh guru.
c. Siswa diberi kesempatan untuk mencatat materi yang disampaikan
sehingga dapat dipelajari kembali dirumah.
d. Strategi pembelajaran scramble diterapkan dengan sebaik-baiknya
dan maksimal sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
e. Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dapat
dilakukan dengan memperbanyak latihan soal, sehingga proses
perpikir siswa dalam menyelesaikan masalah lebih meningkat.
10
VI.
Daftar Pustaka
Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Uno, Hamzah B. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
11