PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PERBANKAN DITINJAU DARI SARANA BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI Prestasi Belajar Akuntansi Perbankan Ditinjau Dari Sarana Belajar Dan Lingkungan Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakulta

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PERBANKAN DITINJAU DARI SARANA
BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
ANGKATAN 2010/2011

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1)
Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh:
FERRY SEPTIANTONI
A 210 090 007

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PERBANKAN DITINJAU DARI SARANA
BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UMS ANGKATAN 2010/2011
ABSTRAK
Ferry Septiantoni, A210 090 007. Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013.
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui pengaruh sarana belajar
terhadap prestasi belajar; 2) Untuk mengetahui pengaruh lingkungan belajar terhadap
prestasi belajar; 3) Untuk mengetahui pengaruh sarana belajar dan lingkungan belajar
terhadap prestasi belajar. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan
penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah 170
mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS
angkatan 2010/2011. Sampel diambil sebanyak 114 mahasiswa. Data yang diperlukan diperoleh
melalui angket dan dokumentasi. Angket sebelumnya diujicobakan dan diuji validitas serta diuji
reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji t, uji
F, uji koefisien determinasi dan sumbangan relatif dan efektif. Hasil analisis regresi memperoleh
persamaan garis regresi linier: Y = 18,246 + 0,702X1 + 0,644X2. Persamaan menunjukkan bahwa
prestasi belajar dipengaruhi oleh sarana belajar dan lingkungan belajar. Kesimpulan yang diambil
adalah: 1) Ada pengaruh yang signifikan sarana belajar terhadap prestasi belajar, dapat diterima.
Hal ini berdasarkan analisis regresi linier berganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu
2,449 > 1,982 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,016, dengan sumbangan efektif sebesar

14,2%; 2) Ada pengaruh yang signifikan lingkungan belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar,
dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier berganda (uji t) diketahui bahwa thitung >
ttabel , yaitu 2,505 > 1,982 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,014, dengan sumbangan efektif
sebesar 14,5%; 3) Ada pengaruh yang signifikan sarana belajar dan lingkungan belajar mahasiswa
terhadap prestasi belajar, dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis variansi regresi linier
berganda (uji F) diketahui bahwa Fhitung > Ftabel , yaitu 22,358 > 3,078 dan nilai signifikansi < 0,05,
yaitu 0,000; 4) Hasil sumbangan relatif dan sumbangan efektif menunjukkan bahwa variabel
sarana belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 49,4% dan sumbangan efektif 14,2%,
sedangkan variabel lingkungan belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 50,6% dan
sumbangan efektif 14,5%. Dengan uji koefisien determinasi (R2) sebesar 0,287 (28,7%) dan
71,3% dipengaruhi variable yang tidak dteliti.

Kata Kunci: Sarana Belajar dan Lingkungan Belajar dan Prestasi Belajar

1

2

A. PENDAHULUAN


Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan pokok
dalam membentuk generasi masa depan. Dengan pendidikan, diharapkan dapat
menghasilkan manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu
menyongsong kemajuan pada masa mendatang. .
Melalui lembaga pendidikan setiap orang dapat meningkatkan potensi yang
ada dalam dirinya. Peningkatan prestasi yang sesuai dengan bidang keahlian dapat
dicapai dengan meningkatkan sebuah prestasi belajar. Peningkatan sebuah prestasi
yang memuaskan serta tercapainya tujuan pendidikan adalah harapan bagi setiap
mahasiswa yang mengikuti proses pendidikan. Tugas mahasiswa untuk mencapai
prestasi dan tujuan pendidikan adalah melalui kegiatan belajar. Pada umumnya dalam
menilai keberhasilan proses belajar adalah dengan melihat prestasi belajar siswa.
Apabila prestasi belajar baik maka dapat dikatakan bahwa proses belajar mengajarnya
telah berhasil. Sebaliknya apabila prestasi belajarnya buruk atau tidak memuaskan
maka dapat dikatakan proses belajarnya belum berhasil. Terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi mahasiswa dalam mendapatkan prestasi yang diinginkan.
Mata kuliah Akuntansi Perbankan adalah salah satu mata kuliah penting di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Pendidikan Akuntansi yang
ditempuh pada semester ganjil. Mahasiswa FKIP Pendidikan Akuntansi seharusnya
bisa menguasai pengetahuan tentang akuntansi bahkan bisa menjadi Ahli Madya
Akuntansi. Namun, setelah proses belajar mengajar berlangsung, masih ada

mahasiswa yang mendapatkan prestasi yang rendah serta harus mengikuti revisi atau
mengulang kembali mata kuliah tersebut.
Prestasi belajar akuntansi merupakan mata kuliah penting bagi mahasiswa
FKIP Pendidikan Akuntansi. Banyak mahasiswa yang mengalami masalah dalam
belajar, akibatnya prestasi belajar akuntansi yang dicapai masih belum memuaskan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi perlu diketahui dan
diteliti sehingga dapat dilakukan upaya-upaya guna meningkatkan prestasi belajar
akuntansi.
Menurut Suryabrata (1999:249)
Prestasi belajar dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya faktor yang
berasal dari luar dan faktor yang berasal dari dalam diri siswa Faktor yang
berasal dari dalam diri siswa (faktor intern) meliputi kematangan atau

3

pertumbuhan, kecerdasan, latihan motivasi, dan faktor pribadi. Sedangkan
faktor yang berasal dari luar (faktor ekstern) antara lain keluarga, guru dan
cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar,
lingkungan, kesempatan yang tersedia serta motivasi sosial.
Perbedaan prestasi belajar bagi mahasiswa disebabkan oleh faktor-faktor,

antara lain kematangan akibat kemajuan, umur kronologis, latar belakang pribadi,
sikap dan bakat terhadap suatu bidang pelajaran atau jenis mata pelajaran yang
diberikan. Pada proses pencapaian prestasi belajar yang baik, diperlukan juga suatu
latihan dan ulangan terhadap suatu pelajaran tertentu. Hal ini disebabkan karena
seringnya mahasiswa berlatih akan menjadikan ia semakin menguasai pelajaran
tersebut.
Prestasi belajar yang baik dalam belajar adalah harapan dari setiap mahasiswa.
Dengan prestasi belajar yang baik diharapkan mahasiswa mampu dan siap untuk
terjun kedalam dunia kerja. Faktor yang berperan dalam meningkatkan prestasi
belajar salah satunya adalah dengan adanya sarana belajar yang baik. Menurut
Arikunto (2006:37) yang mengemukakan bahwa “sarana belajar adalah segala sesuatu
yang dapat memudahkan dan melancarkan hasil yang dicapai”. Sarana belajar juga
dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat membantu, mengarahkan dan
memperlancar dalam berusaha mencapai tujuan yang akan dicapai.
Untuk menunjang prestasi mahasiswa perlu didukung dengan adanya sarana
yang baik. Sarana merupakan fasilitas penunjang proses belajar, dengan sarana yang
terpenuhi dan lengkap maka semangat belajar akan bertambah. Begitu pula
sebaliknya apabila sarana tersebut tidak terpenuhi maka semangat belajar akan
berkurang. Sarana belajar akan berfungsi dan berdaya guna apabila siswa dapat
menggunakan dan memanfaatkannya dengan baik. Salah satu fungsi fasilitas belajar

adalah untuk menunjang dan menggalakkan kegiatan program agar semua kegiatan
tersebut dapat berjalan efisien. Sarana yang baik, sumber-sumber belajar seolah-olah
memiliki kekuatan, sehingga peralatan dapat berdaya guna dan dapat menambah
kedisiplinan dalam belajar.
Selain sarana belajar, lingkungan belajar menjadi salah satu faktor penting
dimana mahasiswa tumbuh dan berkembang di lingkungan tersebut. Pendidikan
sebagai usaha yang disengaja dan terencana untuk membantu potensi dan kemampuan
anak tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, melainkan juga orang tua,
sekolah dan masyarakat. Seperti yang diungkapkan Ki Hajar Dewantara dalam buku

4

Munib (2004:76) lingkungan belajar mencakup: 1) lingkungan keluarga, 2)
lingkungan sekolah, dan 3) lingkungan masyarakat.
Lingkungan keluarga yaitu ayah dan ibu, merekalah yang sebenarnya
memiliki tanggung jawab dan berperan sebagai pendidik paling utama. Lingkungan
keluarga bisa memberikan pengaruh positif terhadap aktivitas belajar anak. Keluarga
mampu menjadi faktor pengaruh besar yaitu cara orang tua mendidik, relasi antara
keluarga, suasana rumah, pengertian keluarga dan keadaan ekonomi keluarga.
Sedangkan jika ditinjau dari faktor lingkungan sekolah yaitu antara lain faktor

kurikulum, metode mengajar, alat pelajaran, relasi dosen dengan mahasiswa, dan
sarana prasarana. Masyarakat juga memiliki peran cukup besar terhadap pembentukan
sikap mahasiswa dalam belajar karena mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat
yang berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, meliputi media massa, teman bergaul,
dan bentuk kehidupan masyarakat yang berpengaruh pada kepribadian mahasiswa.
Dalam kurikulum pada FKIP program studi Pendidikan Akuntansi UMS
terdapat mata kuliah Akuntansi Perbankan. Mata kuliah ini adalah mata kuliah yang
wajib ditempuh, mata kuliah ini ditempuh pada semester lima. Namun, setelah proses
perkuliahan berlangsung, banyak mahasiswa yang mendapatkan prestasi yang rendah
serta banyak mahasiswa yang merevisi mata kuliah tersebut. Hal ini menjadi sebuah
indikator bahwa masih ada mahasiswa yang belum memahami mata kuliah dengan
baik khususnya dalam mata kuliah Akuntansi Perbankan.

B. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian ini digunakan dengan alasan
peneliti menganalisa masalah sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi
belajar Akuntansi Perbankan pada mahasiswa FKIP akuntansi UMS angkatan
2010/2011. Pendekatan kuantitatif digunakan karena data penelitian yang diperoleh
menggunakan angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik. Menurut Rumidi

(2002:10) “Penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang dimaksud
memperoleh data yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang diangkakan”.
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta pada
bulan april 2013 sampai mei 2013 dengan populasi sebesar 170 mahasiswa FKIP

5

Akuntansi angkatan 2010/2011. Sugiyono (2009:125) mengemukakan pendapat
bahwa “Apabila populasi 170 dengan taraf kesalahan 5%, maka sampelnya 114”.
dengan teknik proporsional sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan
angket dan dokumentasi.
Instrumen penelitian berupa item-item pernyataan dalam bentuk angket yang
sebelumnya sudah diuji cobakan pada subjek uji coba yang berjumlah 20 orang
mahasiswa FKIP Akuntansi angkatan 2010/2011. Hasil uji coba instrumen dianalisis
dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Item-item yang tidak masuk dalam
kategori valid dan reliabel didrop atau dibuang. Sedangkan item-item yang
dinyatakan valid dan reliabel digunakan sebagai instrumen pengumpulan data
penelitian. Hasil pengumpulan data inilah yang kemudian dianalisis. Tahap pertama
yaitu dilakukan uji prasyarat analisis yang terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas.
Setelah memenuhi kriteria pada uji prasyarat analisis langkah selanjutnya adalah

melakukan analisis untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Teknik analisis
dalam dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara belajar dan sarana belajar
berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. Hal ini dapat dilihat dari persamaan
regresi linier sebagai berikut Y = 18,246 + 0,702X1 + 0,644X2, berdasarkan
persamaan tersebut terlihat bahwa koefisien regresi dari masing-masing variabel
independen bernilai positif, artinya variabel sarana belajar dan lingkungan belajar
secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap prestasi Akuntansi Perbankan.
Hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa koefisien arah regresi dari
variabel sarana belajar (b 1) adalah sebesar 0,702 atau positif, sehingga dapat
dikatakan bahwa variabel sarana belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar
Akuntansi Perbankan. Berdasarkan uji signifikansi secara parsial untuk variabel
sarana belajar (b1) diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,449 > 1,982 dan nilai signifikansi <
0,05, yaitu 0,016, dengan sumbangan relatif sebesar 49,4% dan sumbangan efektif
14,2%. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik sarana
belajar akan semakin tinggi pula prestasi belajar. Sebaliknya semakin rendah sarana
belajar, maka semakin rendah pula prestasi belajar Akuntansi Perbankan.


6

Hasil uji hipotesis kedua diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel
lingkungan belajar (b2) adalah sebesar 0,644 atau bernilai positif, sehingga dapat
dikatakan bahwa variabel lingkungan belajar berpengaruh positif terhadap prestasi
belajar. Berdasarkan uji signifikansi secara parsial untuk variabel lingkungan belajar
(b2) diperoleh t hitung > ttabel, yaitu 2,505 > 1,982 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu
0,014, dengan sumbangan relatif

sebesar 44,6% dan sumbangan efektif 21,7%.

Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik lingkungan
belajar akan semakin tinggi pula prestasi belajar, demikian pula sebaliknya semakin
rendah lingkungan belajar akan semakin rendah prestasi belajar.
Berdasarkan uji keberartian regresi linear berganda atau uji signifikansi secara
simultan diketahui bahwa nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 22,358 > 3,078 dan nilai
signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Hal ini berarti sarana belajar dan lingkungan belajar
secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. Berdasarkan
kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa kecenderungan peningkatan kombinasi

variabel sarana belajar dan lingkungan belajar akan diikuti peningkatan prestasi
belajar , sebaliknya kecenderungan penurunan kombinasi variabel sarana belajar dan
lingkungan belajar akan diikuti penurunan akan prestasi belajar. Sedangkan koefisien
determinasi yang diperoleh sebesar 0,287, arti dari koefisien ini adalah bahwa
pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel sarana belajar dan lingkungan
belajar terhadap prestasi belajar adalah sebesar 28,7% sedangkan 71,3% dipengaruhi
oleh variable lain. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variabel sarana belajar
memberikan sumbangan relatif sebesar 49,4% dan sumbangan efektif 14,2%,
sedangkan variabel lingkungan belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 50,6%
dan sumbangan efektif 14,5%. Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan
efektif nampak bahwa variabel lingkungan belajar memiliki pengaruh yang lebih
dominan terhadap prestasi belajar dibandingkan variabel sarana belajar.

D. KESIMPULAN
Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh yang signifikan sarana belajar terhadap prestasi belajar, hal tersebut
dapat diterima. Yakni berdasarkan analisis regresi linier berganda (uji t) diketahui

7

bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,449 > 1,982 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,016,
dengan sumbangan efektif sebesar 14,2%.
2. Ada pengaruh yang signifikan lingkungan belajar mahasiswa terhadap prestasi
belajar, hal tersebut dapat diterima. Yakni berdasarkan analisis regresi linier
berganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,505 > 1,982 dan nilai
signifikansi < 0,05, yaitu 0,014, dengan sumbangan efektif sebesar 14,5%.
3. Ada pengaruh yang signifikan sarana belajar dan lingkungan belajar mahasiswa
terhadap prestasi belajar, hal tersebut dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis
variansi regresi linier berganda (uji F) diketahui bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu 22,358
> 3,078 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000.
4. Hasil uji koefisien determinasi (R2) sebesar 0,287 menunjukkan bahwa besarnya
pengaruh sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar, adalah
sebesar 28,7% sedangkan 71,3% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti.
5. Hasil sumbangan relatif dan sumbangan efektif menunjukkan bahwa variabel
sarana belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 49,4% dan sumbangan
efektif 14,2%, sedangkan variabel lingkungan belajar memberikan sumbangan
relatif sebesar 50,6% dan sumbangan efektif 14,5%. Dengan variabel lingkungan
belajar sebagai variabel yang lebih dominan terhadap prestasi belajar
dibandingkan variabel sarana belajar.

E. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosdur Penelitian Suatu Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta
Munib, Achmad. 2004. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang : UPT UNNES
Press
Sugiyono . 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta

Sukandar, Rumidi. 2002. Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis untuk Penelitian
Pemula. Yogyakarta: UGM Press

Suryabrata, Sumadi.

2002.

Yogyakarta : Andi offset

Proses Belajar dan Mengajar Di Perguruan Tinggi.

Dokumen yang terkait

PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI 1 DITINJAU DARI CARA BELAJAR DAN SARANA BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN Prestasi Belajar Dasar Akuntansi 1 Ditinjau Dari Cara Belajar Dan Sarana Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keg

0 1 18

PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI 1 DITINJAU DARI CARA BELAJAR DAN SARANA BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN Prestasi Belajar Dasar Akuntansi 1 Ditinjau Dari Cara Belajar Dan Sarana Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keg

0 1 12

PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI PERBANKAN DITINJAU DARI KONDISI KELAS DAN MINAT BELAJAR PADA Prestasi Belajar Mata Kuliah Akuntansi Perbankan Ditinjau Dari Kondisi Kelas Dan Minat Belajar Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas

0 1 16

PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI PERBANKAN DITINJAU DARI KONDISI KELAS DAN MINAT BELAJAR PADA Prestasi Belajar Mata Kuliah Akuntansi Perbankan Ditinjau Dari Kondisi Kelas Dan Minat Belajar Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas

0 0 11

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PERBANKAN DITINJAU DARI SARANA BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI Prestasi Belajar Akuntansi Perbankan Ditinjau Dari Sarana Belajar Dan Lingkungan Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakulta

1 2 18

PENDAHULUAN Prestasi Belajar Akuntansi Perbankan Ditinjau Dari Sarana Belajar Dan Lingkungan Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2010/2011.

0 0 10

PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOGNITIF DAN SARANA PRASARANA BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI Prestasi Belajar Kewirausahaan Ditinjau Dari Kemampuan Kognitif Dan Sarana Prasarana Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi

0 1 18

PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOGNITIF DAN SARANA PRASARANA BELAJAR MAHASISWA Prestasi Belajar Kewirausahaan Ditinjau Dari Kemampuan Kognitif Dan Sarana Prasarana Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakutas Keg

0 1 10

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2 DITINJAU DARI MINAT BELAJAR DAN KEAKTIFAN MAHASISWA PROGRAM Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Menengah 2 Ditinjau Dari Minat Belajar Dan Keaktifan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi Fakul

0 2 17

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2 DITINJAU DARI MINAT BELAJAR DAN KEAKTIFAN MAHASISWA PROGRAM Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Menengah 2 Ditinjau Dari Minat Belajar Dan Keaktifan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi Fakul

0 1 12