ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK REKLAME DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2007-2011.
ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK REKLAME DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH
KOTA BEKASI TAHUN 2007-2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh : Nurhayati NIM. 0901493
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014
(2)
ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK REKLAME DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH
KOTA BEKASI TAHUN 2007-2011
Oleh
NURHAYATI
Sebuah skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
© Nurhayati 2013
Universitas Pendidikan Indonesia Pebruari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK REKLAME DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BEKASI
TAHUN 2007-2011
Telah disahkan oleh :
Pembimbing
Dr. H. Nugraha, SE., M.Si., Akt. NIP. 19661226 199001 1 002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi
Dr. Kurjono, M.Pd. NIP. 19681020 199802 1 003
(4)
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI DAN BEBAS PLAGIARISME
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Lengkap : Nurhayati
NIM : 0901493
Program Studi : Pendidikan Akuntansi FPEB UPI Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa skripsi yang berjudul :
ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK REKLAME DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BEKASI
TAHUN 2007-2011
adalah hasil karya saya sendiri.
Saya menyatakan pula bahwa saya tidak melakukan pengutipan sebagian atau seluruh gagasan, pemikiran, atau tulisan orang lain dengan cara-cara yang melanggar hukum dan etika penulisan karya ilmiah. Sebagian atau seluruh gagasan, pemikiran atau tulisan orang lain yang saya kutip dalam skripsi ini telah saya cantumkan sumbernya dalam naskah skripsi dan daftar pustaka.
Atas pernyataan ini saya bersedia menerima sanksi apapun jika dikemudian hari
ditemukan adanya bukti pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam skripsi ini atau jika ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian skripsi ini.
Bandung, Maret 2014 Yang Membuat Pernyataan,
Nurhayati NIM. 0901493
(5)
Nurhayati, 2014
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
Nurhayati
Pembimbing : Dr. H. Nugraha, SE. M.Si., Akt.
ABSTRAK
Rendahnya tingkat kontribusi Pajak Reklame terhadap PAD disebabkan karena kurang maksimalnya pemungutan kedua pajak tersebut, ini diakibatkan karena diberlakukannya sistem target dalam pemungutan Pajak Daerah Kota Bekasi sehingga pajak yang diperoleh tidak sesuai dengan potensi yang sesungguhnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat efektivitas Pajak reklame dan bagaimana kontribusinya terhadap PAD di Kota Bekasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dan sumber datanya adalah laporan APBD Kota Bekasi tahun 2007-2011. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) potensi pajak reklame dari tahun 2009-2011 lebih besar dari realiasasi pajak reklame. (2) Efektivitas penerimaan pajak reklame berdasarkan target untuk tahun 2007-2011 mencapai standar kerja yang efektif dengan presentase 96,52%. Akan tetapi bila dihitung berdasarkan potensi nya, masih tergolong dalam standar kinerja keuangan yang tidak efektif dengan persentase sebesar 59,22%. (3) Sedangkan kontribusi pajak reklame terhadap pendapatan asli daerah Kota Bekasi tahun 2007-2011 sangat kurang yaitu 4,80%.
Adapun implikasi dari penelitian ini adalah diperlukan intensifikasi dan pendataan ulang subjek dan objek Pajak Reklame agar penargetan pajak dapat dilakukan berdasarkan potensi optimal yang sebenarnya.
(6)
Nurhayati, 2014
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
The Analysis of Advertisement Tax Collection Effectiveness and Its Contribution to Local Revenue of Bekasi in 2007-2011
Nurhayati
Advisor : Dr. H. Nugraha, SE. M.Si., Akt.
ABSTRACT
The low level of Advertising Tax contribution to Local Revenue is caused by the ineffectiveness of the two taxes’ collection, it is caused by the target system in the collection of Local Revenue in Bekasi so the collected tax is not in line with its real potency. This study was aimed to find out the effectiveness level of advertisement tax and how it contributed to the local revenue in Bekasi.
The method used in this study was descriptive method. The data used was secondary data and the data source was APBD reports of Bekasi in 2007-2011. The data was collected through documentation technique.
The result of this study showed that : (1) the potency of advertisement tax from 2009-2011 is greater than realization of the advertisement tax . (2) The effectiveness of advertisement tax collection which was based on target in 2007-2011 achieved effective work standard with the percentage of 96,52%. However if it was counted based on its potency, it was still included into ineffective monetary work standard with the percentage of 59,22%. (3) Meanwhile the contribution of advertisement tax to local revenue of Bekasi in 2007-2011 was very low, or 4,80%.
The implication of this study was intensification and data recollection of the advertisement tax’s subject and object were needed to be done so the tax target could be done based on its real optimal potency.
(7)
Nurhayati, 2014
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DFTAR TABEL ... vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 10
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10
1.4 Kegunaan Penelitian ... 11
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori yang Relevan ... 12
2.1.1 Pengertian PAD ... 12
2.1.2 Kriteria Peniliaian Pendapatan Asli Daerah ... 13
2.1.3 Sumber-Sumber PAD ... 14
2.2 Pajak Daerah ... 15
2.2.1 Pengertian Pajak Daerah ... 15
2.2.2 Fungsi Pajak Daerah ... 16
2.2.3 Sistem Pemungutan Pajak ... 17
2.2.4 Syarat Pemungutan Pajak ... 18
2.2.5 Peningkatan Pajak Daerah ... 19
2.2.6 Jenis-Jenis Pajak daerah ... 19
2.3 Pajak Reklame ... 22
2.3.1 Pengertian Pajak Reklame ... 22
2.3.2 Dasar Hukum Pemungutan Pajak Reklame ... 22
2.3.3 Objek & Subjek Pajak Reklame ... 24
(8)
Nurhayati, 2014
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
2.3.5 Tarif pajak reklame ... 25
2.3.6 Tata cara pemungutan, dan Wilayah Pemungutan Pajak Reklame ... 26
2.3.7 Tata Cara Penetapan Pajak ... 26
2.3.8 Perhitungan Potensi Pajak Reklame ... 28
2.3.9 Efektivitas Pajak Reklame ... 28
2.3.10 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 29
2.4 Kerangka Pemikiran ... 31
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 48
3.2 Operasionalisasi Variabel ... 48
3.3 Jenis dan Sumber Data ... 50
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 51
3.5 Teknik Analisis Data ... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Obyek Penelitian... 55
4.1.1 Wilayah Administrasi ... 56
4.1.2 Kondisi Geografis ... 56
4.1.3 Kondisi Sosial Ekonomi ... 56
4.1.4 Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bekasi ... 58
4.1.5 Dispenda Kota Bekasi ... 60
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 62
4.2.1. Potensi Penerimaan Pajak Reklame di Kota Bekasi ... 62
4.2.2. Efektivitas Pajak Reklame berdasarkan Potensi di Kota Bekasi... 70
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 75
4.3.1 Potensi Pajak Reklame Kota Bekasi ... 75
4.3.2 Efektivitas Pajak Reklame Berdasrkan Potensi ... 76
4.3.3 Kontribusi Pajak Reklame Terhadap PAD ... 79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 87
5.2 Saran ... 88
(9)
Nurhayati, 2014
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perbedaan Jumlah dana Perimbangan dan Pendapatan Asli
Daerah Kota Bekasi Tahun Anggaran 2007 – 2011 ... 3
Tabel 1.2 Kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap Total Pendapatan Daerah pada Pemerintah Kota Bekasi Tahun Anggaran 2007 – 2011 ... 3
Tabel 1.3 Pajak Daerah Pemerintah Kota Bekasi Tahun Anggaran 2011 ... 6
Tabel 1.4 Target dan Realisasi Pajak Reklame Tahun Anggaran 2007 s/d 2011 (dalam Rupiah) ... 7
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 30
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 36
Tabel 3.2 Tabel Interpretasi Nilai Efektivitas ... 39
Tabel 3.3 Interpretasi Nilai Kontribusi... 39
Tabel 4.1 Jumlah Potensi Reklame Kota Bekasi Tahun 2007- 2011 ... 48
Tabel 4.2 Analisis Ukuran Potensi Pajak Reklame Kota Bekasi Tahun 2007 (menurut Perda Bekasi No 15 tahun 2007) ... 49
Tabel 4.3 Potensi Pajak Reklame Kota Bekasi tahun 2009 ... 52
Tabel 4.4 Potensi Pajak Reklame Kota Bekasi tahun 2010 ... 53
Tabel 4.5 Potensi Pajak Reklame Kota Bekasi tahun 2011 ... 53
Tabel 4.6 Potensi Pajak Reklame Tahun 2009 – 2011 ... 54
Tabel 4.7 Efektivitas Pajak Reklame berdasarkan Potensi Tahun 2009 – 2011 ... 56
Tabel 4.8 Efektivitas Pajak Reklame berdasarkan Target Tahun 2007 – 2011 ... 57
Tabel 4.9 Kontribusi Pajak Reklame Terhadap Pajak Daerah Tahun 2007 – 2011 ... 59
Tabel 4.10 Kontribusi Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah Tahun 2007 – 2011 ... 59
(10)
Nurhayati, 2014
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Reformasi membawa banyak perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Republik Indonesia. Salah satu dari sekian banyak reformasi yang membawa kepada suatu perubahan adalah reformasi hubungan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah yang lebih dikenal dengan otonomi daerah. Otonomi daerah memungkinkan pemerintah daerah untuk menggali sedalam-dalamnya sekaligus seluas-luasnya potensi daerah yang dimilikinya yang bisa dijual untuk memenuhi kebutuhannya, khususnya untuk membiayai pembangunan daerahnya agar tidak hanya tergantung subsidi dari pemerintah pusat yang selama ini masih menjadi sumber utama penerimaan daerah. Otonomi daerah saat ini dikaitkan dengan Undang-Undang No. 22 Tahun 1991 tentang Pemerintah Daerah yang direvisi menjadi Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 yang direvisi menjadi Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Otonomi yang diberikan kepada daerah dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata, dan bertanggung jawab kepada pemerintah daerah secara proporsional. Artinya pelimpahan tanggung jawab akan diikuti oleh pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan serta perimbangan keuangan antara pusat dan daerah. Hal ini didukung dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 disebutkan bahwa untuk pelaksanaan kewenangan
(11)
Nurhayati, 2014
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat akan mentransfer dana perimbangan yang terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan bagian daerah dari dana bagi hasil yang terdiri dari pajak dan sumber daya alam.
Seperti yang dikemukakan oleh Yani (2004: 41) bahwa “salah satu transfer dana dari pemerintah pusat yang terbesar adalah DAU, kebutuhan DAU suatu daerah ditentukan dengan menggunakan konsep fiscal gap, di mana kebutuhan DAU suatu daerah ditentukan atas kebutuhan daerah (fiscal needs) dengan potensi daerah (fiscal capacity).” Di samping dana perimbangan tersebut, pemerintah daerah mempunyai sumber pendanaan sendiri berupa pendapatan asli daerah dan penerimaan lainnya yang sah. Kebijakan penggunaan semua dana tersebut diserahkan kepada pemerintah daerah. Akan tetapi, pada kenyataannya transfer dari pemerintah pusat merupakan sumber dana utama pemerintah daerah untuk membiayai operasi utamanya sehari-hari yang dilaporkan oleh pemerintah daerah dalam perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sehingga tujuan dari otonomi daerah masih sulit untuk dilaksanakan, karena daerah bukan menjadi mandiri melainkan sangat bergantung dari bantuan pemerintah pusat.
Menurut Nugraha & Arvian (2004: 379),
Hampir semua daerah di Indonesia masih bergantung pada pusat, faktanya adalah masih kecilnya kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah secara keseluruhan, dan struktur pendapatan daerah di hampir daerah yang ada di Indonesia masih bergantung pada Dana Perimbangan terutama Dana Alokasi Umum. Di Indonesia baru DKI Jakarta dan propinsi Bali yang struktur pendapatan daerahnya mampu melebihi 50% dalam hal PAD. Jika diambil rata-rata kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah diperkirakan baru mencapai angka 26% dari total pendapatan.
(12)
Nurhayati, 2014
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
Permasalahan yang dialami oleh setiap daerah sama, begitu pula dengan Pemerintah Kota Bekasi yang mengalami permasalahan dalam otonomi yakni mengenai pengelolaan pendapatan asli daerahnya karena pemerintah daerah belum dapat mengoptimalkan pendapatan asli daerahnya, di mana dana perimbangan masih mendominasi struktur total pendapatan daerah Kota Bekasi. Hal tersebut dapat dilihat tabel 1.1:
Tabel 1.1
Perbedaan Jumlah dana Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun Anggaran 2007-2011
Tahun Dana Perimbangan PAD Keterangan
2007 Rp 703.242.987.764,00 Rp 174.814.693.267,00 PAD < DP 2008 Rp 799.679.143.747,00 Rp 190.044.512.358,00 PAD < DP 2009 Rp 854.402.676.930,00 Rp 231.694.925.185,00 PAD < DP 2010 Rp 916.219.421.376,00 Rp 298.584.837.239,00 PAD < DP 2011 Rp 1.136.440.583.375,00 Rp 391.906.562.446,00 PAD < DP Sumber : APBD kota Bekasi
Berbeda dengan kontribusi pendapatan asli daerah terhadap total pendapatan daerah Kota Bekasi tahun anggaran 2007-2011 yang dapat dilihat pada tabel 1.2 sebagai berikut :
Tabel 1.2
Kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap Total Pendapatan Daerah pada Pemerintah Kota Bekasi Tahun Anggaran 2007-2011
Tahun PAD Pendapatan Daerah %
2007 Rp 174.814.693.267,00 Rp 1.122.840.410.030,00 15,57 % 2008 Rp 190.044.512.358,00 Rp 1.265.116.978.683,00 15,02% 2009 Rp 231.694.925.185,00 Rp 1.476.770.000.162,00 15,69% 2010 Rp 298.584.837.239,00 Rp 1.584.979.043.254,00 18,84% 2011 Rp 391.906.562.446,00 Rp 2.220.351.536.783,00 17,65%
Rata – Rata 16,55%
Sumber : Pemkot Bekasi
Berdasarkan tabel 1.2 dapat dilihat bahwa persentase kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Pendapatan Daerah masih rendah, yaitu
(13)
Nurhayati, 2014
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
rata-rata hanya 16,55% tiap tahunnya sejak tahun 2007-2011. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan daerah Kota Bekasi masih tergolong rendah. Rendahnya kontribusi pendapatan asli daerah terhadap total pendapatan daerah yang belum memenuhi standar minimal 20,01% sebagaimana yang telah ditetapkan Departemen Dalam Negeri dalam Kepmendagri No. 690.900.327 tahun 1996 menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Bekasi belum mampu melaksanakan otonomi dengan baik. Hal ini dikarenakan masih tingginya ketergantungan daerah tersebut terhadap bantuan dari pemerintah pusat.
Rendahnya PAD suatu daerah bukanlah disebabkan karena struktural daerah memang miskin atau tidak memiliki sumber keuangan yang potensial, tetapi lebih banyak disebabkan oleh pemerintah pusat. Selama ini sumber-sumber keuangan yang potensial dikuasai oleh pemerintah pusat (Ahmad Yani, 2004:3). Permasalahan yang dialami oleh setiap daerah sama begitu pula dengan Pemerintah Kota Bekasi yaitu mengalami permasalahan dalam otonomi yakni mengelola pendapatan asli daerahnya karena pemerintah daerah belum dapat mengoptimalkan pendapatan asli daerahnya. Oleh karena itu pemerintah kota Bekasi harus berusaha bagaimana caranya untuk mengurangi bantuan dari pemerintah pusat dalam membiayai pembangunan daerah kota Bekasi.
Usaha yang dapat dilakukan salah satunya dengan cara meningkatkan sumber-sumber PAD. Sumber PAD yang memiliki kontribusi yang sangat penting dalam membiayai pemerintahan dan pembangunan daerah adalah pajak daerah karena pajak daerah bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan penerimaan dan juga mendorong laju pertumbuhan ekonomi daerah. Berkenaan dengan hal
(14)
Nurhayati, 2014
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
tersebut, Pemerintah Daerah Kota Bekasi mencoba untuk memaksimalkan penerimaan pajak daerah. Adapun pengelolaan penerimaan pajak daerah dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Bekasi.
Pajak merupakan sumber peneriman negara. Tanpa pajak, sebagian besar kegiatan negara sulit untuk dilaksanakan. Begitu pun dengan daerah, seiring dengan diberlakukannya otonomi daerah maka daerah juga memiliki tanggung jawab untuk mengelola perpajakannya. Pajak digunakan untuk menunjang jalannya roda pemerintahan dan pembiayaan pembangunan. Dengan demikian maka penerimaan pajak penting untuk ditingkatkan karena akan berdampak pada besar kecilnya PAD yang diperoleh suatu daerah.
Dalam mengukur keberhasilan penerimaan pajak, hingga saat ini sebuah instansi dalam pemungutan pajak masih menggunakan sistem target, yakni sistem pemungutan pajak tersebut ditentukan dari jumlah target tahun sebelumnya. Apabila target tahun sebelumnya tercapai, maka target tahun ini akan dinaikkan dan begitu pula sebaiknya jika tahun sebelumnya tidak tercapai maka target tahun ini akan diturunkan. Penggunaan tolak ukur ini masih belum menggambarkan keberhasilan penerimaan pajak yang sesungguhnya karena apabila pemungutan pajak tersebut berpatokan pada target tahun sebelumnya maka dipertanyakan sebenarnya apakah realisasi pendapatan pajak yang disetor ke kas daerah yang menggunakan sistem target tersebut telah sesuai dengan potensi riilnya atau belum, dengan kata lain penerimaan pajak tersebut sudah maksimal atau belum.
Oleh karena itu dalam menilai apakah pemungutan pajak daerah tersebut telah maksimal atau belum maka diperlukan adanya suatu penilaian yang lebih
(15)
Nurhayati, 2014
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
komprehensif dalam menilai keberhasilan PAD tersebut, salah satunya adalah menilai efektivitas pajak tersebut. Adapun efektivitas yang dimaksud adalah menghitung antara realisasi pajak dengan potensi yang dimiliki oleh suatu daerah yang sebenarnya. Di Dispenda Kota Bekasi ada delapan jenis pajak daerah di antaranya Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Parkir, Pajak Air Bawah Tanah, Pajak Pengambilan dan Pengelolaan Bahan Galian C.
Berdasarkan Laporan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi tahun anggaran 2011 dapat dilihat jumlah penerimaan pajak daerah Kota Bekasi sebagai berikut :
Tabel 1.3
Pajak Daerah Pemerintah Kota Bekasi Tahun Anggaran 2011
No Uraian Target Realisasi
1. Pajak Hotel Rp 3.299.999.400,00 Rp 3.348.011.541,00 2. Pajak Restoran Rp 43.279.918.850,00 Rp 45.324.573.725,00 3. Pajak Hiburan Rp 8.083.507.100,00 Rp 8.610.847.387,00 4. Pajak Reklame Rp 17.946.682.000,00 Rp 16.317.201.997,00 5. Pajak Penerangan Jalan Rp 114.175.764.254 Rp 117.979.596.235 6. Pajak Parkir Rp 5.683.734.000 Rp 6.051.487.394 7. Pajak Air Bawah Tanah Rp 1.7000.000.000 Rp 1.723.347.943 8. Pajak Pengambilan dan
Pengelolaan Bahan Galian C
Rp 145.000.000 Rp 185.289.497 Sumber : Pemkot Kota Bekasi
Pajak reklame merupakan salah satu sumber potensi yang dapat meningkatkan PAD Kota Bekasi. Hal tersebut dapat dilihat dari besarnya target penerimaan pajak reklame yang ingin dicapai oleh Kota Bekasi, yaitu sebesar Rp 17.946.682.000,00 berada pada urutan nomor tiga setelah pajak restoran walaupun pada realisasinya tidak mencapai target, yaitu sebesar Rp 16.317.201.997,00. Harapan pencapaian target tersebut karena Kota Bekasi salah satu kawasan
(16)
Nurhayati, 2014
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
JABODETABEK di mana kawasan tersebut merupakan jalur lalu lintas perdagangan dan perindustrian di Indonesia. Dengan begitu, dapat dipastikan banyaknya perusahaan yang menggunakan reklame sebagai media promosi dari barang dan jasa yang mereka hasilkan.
Berikut disajikan target dan realisasi Pajak Reklame tahun 2007-2011: Tabel 1.4
Target dan Realisasi Pajak Reklame Tahun Anggaran 2007 s/d 2011
Tahun Target Realisasi
2007 Rp 6.364.776.000 Rp 6.443.950.466 2008 Rp 9.499.776.000 Rp 10.957.995.950 2009 Rp 13.636.870.000 Rp 13.261.397.470 2010 Rp 17.829.247.000 Rp 13.875.969.916 2011 Rp 17.946.682.000 Rp 16.317.201.997 Sumber : Pemkot Bekasi
Berdasarkan tabel 1.4 dapat dilihat dari lima tahun terakhir, hanya tahun 2007 dan 2008 saja yang realisasi pemungutan pajaknya melampaui target yang telah ditetapkan, dengan kata lain pencapaian atau realisasi pajak reklame sudah efektif, sedangkan tiga tahun lainnya yaitu 2009 sampai dengan 2011 tidak dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Misalkan tahun 2010 target yang ditetapkan Rp 17.829.247.000,00, namun realisasinya hanya Rp 13.875.969.916,00, berarti terdapat Rp 3.953.277.084,00 yang tidak terealisasi.
Dalam pelaksanaannya, pajak reklame menemui beberapa masalah, salah satunya adalah masih rendahnya penerimaan pajak reklame sebagaimana diungkap oleh Rianto (dalam www.radar-bekasi.com pada 10 April 2011) “selama ini pajak konstruksi reklame masih rendah ketimbang daerah DKI Jakarta. Hal tersebut disebabkan oleh ketidakefektivan sistem pemungutan pajak reklame
(17)
Nurhayati, 2014
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
sehingga berdampak pada banyaknya pemasangan reklame liar.” Pernyataan tersebut senada dengan yang dikemukakan oleh Andi (dalam www.poskotanews.com pada 26 Februari 2011) bahwa “masalah perizinan reklame memang menjadi perhatian Pemerintah Kota Bekasi. Bahkan, Dinas Pemakaman Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum (DPPPJU) mengaku kualahan tangani kecerobohan pemasang spanduk-spanduk dan reklame liar di Kota Bekasi.”
Selain masalah di atas, yang mengakibatkan berkurangnya potensi penerimaan pajak reklame adalah upaya penegakkan peraturan daerah tentang kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban dan keamanan (K5) sebagaimana dikemukakan oleh Wijaya (dalam www.poskotanews.com pada 12 Juli 2011)
”sebanyak ratusan reklame tak berizin dirazia Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol
PP) Kota Bekasi, reklame dan spanduk yang dipasang liar tersebut juga mengganggu keindahan kota karena dipasang di tiang listrik dan pohon.” Hal ini dapat secara langsung penulis amati pada Kota Bekasi, yaitu masih banyak spanduk-spanduk reklame yang kadaluarsa maupun yang sudah habis masa pajaknya terpajang di sudut-sudut maupun di jalan-jalan protokol Kota Bekasi.
Dari beberapa masalah di atas dapat digambarkan bahwa sesungguhnya potensi penerimaan pajak reklame dari masalah-masalah tersebut sangat besar jika pemungutan pajak reklamenya dapat digali dan diefektifkan, sehingga diharapkan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi. Dengan demikian, Pemerintah Kota Bekasi dapat meningkatkan total hasil pajak daerah. Jika pajak daerah meningkat maka akan memberikan peluang untuk meningkatkan PAD
(18)
Nurhayati, 2014
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9
sehingga secara otomatis Pemerintah Kota Bekasi akan mengurangi tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Vina et. al (2009) berjudul Analisis Pengaruh Penerimaan Pajak Reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Banyuasin dapat disimpulkan bahwa pajak reklame mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Banyuasin.
Selain itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan Ridwan (2013) berjudul Kontribusi Pajak Reklame Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Nunukan dapat disimpulkan bahwa Pajak Reklame realatif kecil dalam memberikan kontribusi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Nunukan. Walaupun kontribusi kecil terhadap PAD akan tetapi cukup berarti dalam pembiayaan pemerintahan.
Perbedaan penelitian ini dengan peneliti sebelumnya adalah objek dan periode yang digunakan. Periode yang digunakan pada penelitian ini adalah 2007-2011 untuk kontribusi dan efektivitas berdasarkan target, sedangkan potensi menggunakan periode 2009 sampai dengan 2011.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi.”
(19)
Nurhayati, 2014
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10
1.2Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah penelitian dapat dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana potensi penerimaan pajak reklame di Kota Bekasi tahun 2009-2011.
2. Bagaimana efektivitas pajak reklame berdasarkan target di Kota Bekasi tahun 2007-2011.
3. Bagaimana efektivitas pajak reklame berdasarkan potensi di Kota Bekasi tahun 2007-2011.
4. Bagaimana kontribusi pajak reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Bekasi tahun 2007-2011.
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk menganalisis dan memberikan penjelasan mengenai pajak reklame dan Pendapatan Asli Daerah. Sedangkan yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui potensi penerimaan pajak reklame di Kota Bekasi tahun 2009-2011.
2. Untuk mengetahui efektivitas pajak reklame berdasarkan target di Kota Bekasi tahun 2007- 2011.
3. Untuk mengetahui efektivitas pajak reklame berdasarkan potensi di Kota Bekasi tahun 2007- 2011.
(20)
Nurhayati, 2014
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
11
4. Untuk mengetahui kontribusi pajak reklame terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kota Bekasi tahun 2007-2011.
1.4Kegunaan Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan ini diharapkan akan mempunyai kegunaan antara lain:
1. Manfaat Praktis
a. Sebagai masukan bagi Pemerintah Daerah Kota Bekasi tentang penerimaan pajak reklame dalam mendukung penerimaan Pendapatan Asli Daerah di Kota Bekasi.
b. Sebagai bahan masukan dalam merumuskan kebijakan bagi Pemerintah Daerah Kota Bekasi dalam melakukan pemungutan terhadap pajak reklame.
2. Manfaat Teoritis
Dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan pemikiran secara teoritis bagi ilmu pengetahuan dan kepustakaan tentang analisis kontribusi pajak reklame terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kota Bekasi.
(21)
Nurhayati, 2014
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Desain Penelitian
Desain penelitian adalah suatu rencana kerja yang terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antar variabel secara komprenshif sedemikian rupa agar hasil penelitiannya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian sehingga untuk mendapatkan kebenaran objektif dalam mengumpulkan data diperlukan desain penelitian. Desain penelitian ini adalah suatu rancangan bentuk/ model suatu penelitian.
Untuk penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif menurut Nazir (2003: 54) ialah:
Penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok usia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Sedangkan menurut Masyhuri (2008: 34) menyatakan bahwa “penelitian deskripsi adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik, dari suatu kelompok suatu daerah.”
Berdasarkan beberapa pengertian di atas metode deskriptif adalah metode yang dilakukan untuk menyelidiki fakta-fakta dari gejala atau masalah yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara sistematis, faktual, dan akurat. Adapun alasan penulis menggunakan metode deskriptif dalam penelitian ini
(22)
49
Nurhayati, 2014
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
adalah untuk menggambarkan efektivitas penerimaan Pajak Reklame dan kontribusinya terhadap PAD kota Bekasi.
3.2Operasionalisasi Variabel
Masyhuri (2008: 122) mendefiniskan “variabel adalah sesuatu yang berubah-ubah atau tidak tetap”. Variabel juga dapat diartikan sebagai konsep dalam bentuk kongkrit atau bentuk operasional. Sedangkan Keringler (dalam Sugiyono, 2008: 3) menyatakan bahwa „variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Variabel dapat dikatakan suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda.‟ Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah :
1. Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame
Efektivitas pajak reklame adalah ukuran keberhasilan atau kegagalan dari pajak atas penyelenggaraan reklame yang diukur melalui hasil pungutan pajak reklame dengan potensi pajak reklame itu sendiri. 2. Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan asli daerah adalah salah satu bagian dari pendapatan keuangan daerah yang diperoleh dari sumber-sumber pendapatan dalam daerahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan menjadi salah satu modal dasar pemerintahan daerah untuk membiayai pembangunan dan memenuhi belanja daerahnya sendiri.
Variabel dalam penelitian ini adalah efektivitas pemungutan pajak reklame dan pendapatan asli daerah.
(23)
50
Nurhayati, 2014
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala
Efektivitas pajak
Efektivitas pajak reklame
Efektivitas Pajak Reklame diukur melalui : - Potensi dengan cara :
Reklame Pajak Potensi Reklame Pajak Penerimaan Realisasi x100% -Target dengan cara :
Reklame Pajak Penerimaan Target Reklame Pajak Penerimaan Realisasi x100% Simanjuntak (Halim, 2004:93)
Rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kontribusi pajak reklame terhadap PAD
Kontribusi Pajak Reklame terhadap PAD diukur dengan cara :
Z X
x 100%
X : Realisasi Penerimaan Pajak Reklame Z : Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah
Rasio
3.3Jenis dan Sumber Data
Menurut Riduwan (2004 : 106) “data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi dan keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta.” Menurut Arikunto (2006: 129) yang dimaksud dengan sumber data adalah “subjek dari mana data dapat diperoleh.” Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder menggunakan time series atau menggunakan runtut waktu. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam hal ini dari Dinas
(24)
51
Nurhayati, 2014
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
Pendapatan Daerah Kota Bekasi. Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah Laporan APBD Kota Bekasi dari tahun 2007-2011.
Data yang diambil untuk penelitian dimulai dari tahun 2007-2011 hal ini dikarenakan data yang tersedia di Dispenda Kota Bekasi hanya dari tahun 2007 dan yang terbaru tahun 2011.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Arikunto (2006: 231) “studi dokumentasi adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan melalui mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.” Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode dokumentasi, yaitu metode yang dilakukan dengan pengumpulan data dengan mempelajari dokumen-dokumen serta catatan-catatan di bagian yang terkait dengan masalah yang diteliti. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa laporan APBD Kota Bekasi dari tahun 2007-2011.
3.5Teknik Analisis Data
Analsis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Untuk mengetahui tentang analisis efektivitas pemungutan pajak reklame dan kontribusinya terhadap pendapatan asli daerah, penulis melakukan pengolahan data dengan langkah-langkah sebagai berikut :
(25)
52
Nurhayati, 2014
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
Efektivitas = Reklame Pajak Potensi Reklame Pajak Penerimaan Realisasi x 100% 1. Menghitung potensi pajak reklame dari tahun 2009-2011.
Potensi pajak reklame dapat diartikan kekuatan sebenarnya dari pajak reklame. Adapun rumus perhitungan potensi yang digunakan oleh penulis untuk mengetahui efektivitas pajak reklame yang dikelola oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi adalah sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bekasi No. 15 tahun 2007. Berikut adalah rumus perhitungan potensi pajak reklame Kota Bekasi :
Sumber : Peraturan Daerah Kota Bekasi 2. Menyusun tabel analisis tingkat efektivitas pajak reklame
Efektivitas adalah perbandingan rasio antara penerimaan dengan target pajak reklame yang telah ditetapkan setiap tahunnya berdasarkan potensi yang sesungguhnya. Adapun rumus efektivitas berdasarkan target yang telah ditentukan sebagai berikut :
Sumber : Simanjuntak (Halim, 2004: 93) Sedangkan rumus efektivitas berdasarkan potensi menurut Daud (Halim, 2004: 164) dirumuskan sebagai berikut:
Potensi Reklame
= (Luas x Tarif x Lama Pasang)
+ ( Nilai Klasifikasi Jalan + Nilai Lokasi Jalan) x 25%
Efektivitas = Reklame Pajak Penerimaan Target Reklame Pajak Penerimaan Realisasi x 100%
(26)
53
Nurhayati, 2014
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
Untuk mengukur nilai efektivitas secara lebih rinci digunakan kriteria berdasarkan Kepmendagri No. 690.900.327 Tahun 1996 tentang Pedoman Penilaian dan Kinerja Keuangan yang disusun dalam tabel 3.2 :
Tabel 3.2
Tabel Interpretasi Nilai Efektivitas Persentase Kriteria
> 100% Sangat Efektif 90-100% Efektif
80-90% Cukup Efektif 60-80% Kurang Efektif
< 60% Tidak Efektif
Sumber : Depdagri, Kepmendagri No. 690.900.327 tahun 1996
3. Menyusun tabel analisis kontribusi pajak reklame terhadap pendapatan asli daerah.
Untuk mengetahui besarnya kontribusi pajak reklame terhadap pajak daerah dan pendapatan asli daerah, menurut Daud (Halim, 2004: 16) digunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
X = Realisasi Penerimaan Pajak Reklame Y = Realisasi Penerimaan Pajak Daerah
Z = Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah
Analisis ini digunakan untuk mengetahui kontribusi pajak reklame terhadap pajak daerah dan pendapatan asli daerah, dengan membandingkan hasil analisis tersebut dari tahun 2007 sampai dengan
(27)
54
Nurhayati, 2014
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
tahun 2011 sehingga akan diketahui kontribusi yang terbesar dan yang terkecil dari tahun ke tahun. Untuk menilai tingkat rasio kontribusi pajak reklame terhadap pajak daerah dan pendapatan asli daerah dapat diinterpretasikan pada kriteria yang telah disusun oleh tim Litbang Depdagri Fisipol UGM Tahun 1991 sebagai berikut:
Tabel 3.3 Interpretasi Nilai Kontribusi
Persentase Kriteria Rasio 0,00-10,00% Sangat Kurang Rasio 10,00-20,00% Kurang
Rasio 20,10-30,00% Sedang Rasio 30,10-40,00% Cukup Rasio 40,10-50,00% Baik
Rasio diatas 50,00% Sangat Baik Sumber : Litbang Depdagri Fisipol UGM
(28)
Nurhayati, 2014
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis efektivitas pemungutan pajak reklame dan kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Potensi penerimaan pajak reklame di Kota Bekasi selama tahun 2009-2010 mengalami peningkatan, sementara itu pada tahun 2011 mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan tahun 2011 berkurangnya jumlah pemasangan reklame layar sebanyak 293, 155 selebaran sehingga membuat potensinya juga berkurang.
2. Efektivitas penerimaan pajak reklame berdasarkan target pada tahun 2007-2011 efektif. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja dalam penerimaan pajak reklame Kota Bekasi efektif karena realisasi pajak reklame lebih besar daripada target yang direncanakan.
3. Efektivitas penerimaan pajak reklame berdasarkan potensi pada tahun 2009-2011 tidak efektif. Dengan kata lain Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi masih kurang efektif dalam pemungutan pajak reklamenya karena realisasi pajak yang diterima tidak sesuai dengan potensi pajak reklame yang seharusnya bisa didapatkan.
4. Kontribusi pajak reklame terhadap pajak daerah Kota Bekasi selama tahun 2007-2011 masih kurang, hal ini dilihat dari rata-rata kontribusinya sebesar
(29)
Nurhayati, 2014
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
88
11,93% masuk dalam kategori kurang. Sedangkan untuk rata-rata kontribusi pajak reklame terhadap PAD sebesar 4,80% yang berarti masuk kategori kurang atau rendah. Dengan kata lain sumbangan/manfaat yang diberikan oleh Pajak Reklame terhadap PAD Kota Bekasi dari tahun 2007-2011 sangat kurang atau rendah yakni hanya 4,80% per tahun.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai analisis efektivitas pemungutan pajak reklame dan kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi, penulis mengajukan beberapa saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Pemerintah Kota Bekasi dalam menentukan strategi peningkatan Pendapatan Asli Daerah di masa yang akan datang.
1. Sebaiknya Dinas Pendapatan Daerah melakukan pendataan ulang yang lebih lengkap terhadap subjek dan objek Pajak Reklame sehingga mampu mendorong pendapatan kearah yang lebih optimal dan sekaligus dapat membantu PAD membiayai kegiatan pemerintahan.
2. Pemerintah Kota Bekasi hendaknya mengadakan pengawasan dan pengendalian dengan cara memperbanyak petugas pajak yang turun langsung ke lapangan untuk menggali potensi yang ada dengan mengawasi proses penerimaan Pajak Reklame.
(30)
Nurhayati, 2014
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Sumber dari Buku :
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Jakarta : Bina Aksara Halim, A. (2004). Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta : Salemba Empat
Halim, A. (2004). Manajemen Keuangan Daerah. UPP : AMP YKPN Yogyakarta Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Andi
Mardiasmo. (2003). Perpajakan. Yogyakarta : Andi
Mardiasmo. (2004). Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta : Andi
Masyhuri dan Zainuddin M. (2008). Metodologi Penelitian. Bandung : Refika Aditama
Nazir. (2003). Metode Penelitian. Jakarta : Salemba Empat
Prakoso, K.B. (2005). Pajak dan Retribusi Daerah. Yogyakarta : UI Press Riduwan. (2004). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta
Siahaan, M.P. (2006). Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Sugiyono. (2008). Metode penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta
Yani, A. (2004). Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Jakarta : Rajawali Press
Sumber dari Terbitan Berkala Ilmiah (Jurnal) :
Badan Litbang Depdagri RI dan FISIPOL UGM. (1991). Pengukuran Kemampuan Keuangan Daerah Tingkat II Dalam Rangka Otonomi Daerah Yang Nyata Dan Bertanggung Jawab : Jakarta
James, A. and Asiweh, M. (2012). Impact of Tax Administration on Government Revenue in a Developing Economy-A Case Study of Nigeria. Negeria.
(31)
90
Nurhayati, 2014
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Department of Accounting and Finance Leicester, De Montfort University : International Journal of Business and Social Science Vol. 3 No. 8 April 2012
Nugraha dan Triantoro, A. (2004). Analisis Efektivitas Pajak Hotel dan Restoran dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Bandung. Bandung : Jurnal Ilmu Administrasi No.1 Volume 4 2004
Reed. W. R. (2008). The Robust Relationship between Taxes and U.S. State Income Growth. New Zealand. Department of Economics, University of Canterbury : National Tax Journal Vol. LXI, No. 1 March 2008
Ridwan. (2013). Kontribusi Pajak Reklame Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Nunukan. Mulawarman. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman : Ejournal Administrasi Negara, Volume 1, Nomor 2, 2013 : 324 - 337
Vina, et. al. (2009). Analisis Pengaruh Penerimaan Pajak Reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Banyuasin. Banyuasin : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Sumber dari Skripsi dan Thesis :
Diza, M.R (2009). Kontribusi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah di Provinsi Sumatera Utara. Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara
Utomo, H.P. (2006). Kontribusi Pajak Reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Kudus Tahun 2000-2004. Thesis. Semarang : Universitas Negeri Semarang
Sumber dari Perundang-Undangan :
Kementrian Dalam Negeri Nomor 690.900.327 Tahun 1996 tentang Pedoman Penilaian dan Kinerja Keuangan
Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 15 Tahun 2007 tentang Pajak Reklame Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(32)
91
Nurhayati, 2014
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi Tahun 2007-2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Pasal 18 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Jenis Pajak Daerah
Sumber dari Media On-Line :
Andi. (2011). Dinas Pemakaman Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum (DPPPJU) Kualahan Tangani Kecerobohan Pemasang Spanduk dan Reklame Liar. Bekasi. [On-line]. Tersedia :
http://www.poskotanews.com/2011/02/DPPPJU-kualahan-tangani-kecerobohan-pemasangan-spanduk-reklame-liar.html [22 Agustus 2013]
Bambang (2010). Walikota Bekasi ditahan karena penggelapan dana pajak
reklame. Bekasi. [On-line]. Tersedia :
http://www.kompas.com/2010/05/walikota-bekasi-ditahan-karena-menggelapkan-dana-pajak-reklame.html [25 November 2013]
www.bekasi.go.id
Harian Bekasi. (2011). Penyimpangan Dana di Kota Bekasi Capai 8.3 M. Bekasi. [On-line]. Tersedia :
http://www.hariankotabekasi.blogspot.com/2011/06/penyimpangan-dana-di-kota-bekasi-capai.html.[22 November 2013]
Rianto. (2011). Maraknya Reklame Liar di Bekasi. Bekasi. [On-line]. Tersedia : http://www.radarbekasi.com
/2011/04/maraknya-reklame-liar-di-bekasi.html [22 Agustus 2013]
Wijaya. (2011). Satuan Polisi Pamong Praja Razia Spanduk Tak Berizin. Bekasi. [On-line]. Tersedia :
(1)
54
Nurhayati, 2014
tahun 2011 sehingga akan diketahui kontribusi yang terbesar dan yang terkecil dari tahun ke tahun. Untuk menilai tingkat rasio kontribusi pajak reklame terhadap pajak daerah dan pendapatan asli daerah dapat diinterpretasikan pada kriteria yang telah disusun oleh tim Litbang Depdagri Fisipol UGM Tahun 1991 sebagai berikut:
Tabel 3.3 Interpretasi Nilai Kontribusi
Persentase Kriteria Rasio 0,00-10,00% Sangat Kurang Rasio 10,00-20,00% Kurang
Rasio 20,10-30,00% Sedang Rasio 30,10-40,00% Cukup Rasio 40,10-50,00% Baik
Rasio diatas 50,00% Sangat Baik Sumber : Litbang Depdagri Fisipol UGM
(2)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis efektivitas pemungutan pajak reklame dan kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Potensi penerimaan pajak reklame di Kota Bekasi selama tahun 2009-2010 mengalami peningkatan, sementara itu pada tahun 2011 mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan tahun 2011 berkurangnya jumlah pemasangan reklame layar sebanyak 293, 155 selebaran sehingga membuat potensinya juga berkurang.
2. Efektivitas penerimaan pajak reklame berdasarkan target pada tahun 2007-2011 efektif. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja dalam penerimaan pajak reklame Kota Bekasi efektif karena realisasi pajak reklame lebih besar daripada target yang direncanakan.
3. Efektivitas penerimaan pajak reklame berdasarkan potensi pada tahun 2009-2011 tidak efektif. Dengan kata lain Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi masih kurang efektif dalam pemungutan pajak reklamenya karena realisasi pajak yang diterima tidak sesuai dengan potensi pajak reklame yang seharusnya bisa didapatkan.
4. Kontribusi pajak reklame terhadap pajak daerah Kota Bekasi selama tahun 2007-2011 masih kurang, hal ini dilihat dari rata-rata kontribusinya sebesar
(3)
88
11,93% masuk dalam kategori kurang. Sedangkan untuk rata-rata kontribusi pajak reklame terhadap PAD sebesar 4,80% yang berarti masuk kategori kurang atau rendah. Dengan kata lain sumbangan/manfaat yang diberikan oleh Pajak Reklame terhadap PAD Kota Bekasi dari tahun 2007-2011 sangat kurang atau rendah yakni hanya 4,80% per tahun.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai analisis efektivitas pemungutan pajak reklame dan kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi, penulis mengajukan beberapa saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Pemerintah Kota Bekasi dalam menentukan strategi peningkatan Pendapatan Asli Daerah di masa yang akan datang.
1. Sebaiknya Dinas Pendapatan Daerah melakukan pendataan ulang yang lebih lengkap terhadap subjek dan objek Pajak Reklame sehingga mampu mendorong pendapatan kearah yang lebih optimal dan sekaligus dapat membantu PAD membiayai kegiatan pemerintahan.
2. Pemerintah Kota Bekasi hendaknya mengadakan pengawasan dan pengendalian dengan cara memperbanyak petugas pajak yang turun langsung ke lapangan untuk menggali potensi yang ada dengan mengawasi proses penerimaan Pajak Reklame.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Sumber dari Buku :
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Jakarta : Bina Aksara Halim, A. (2004). Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta : Salemba Empat
Halim, A. (2004). Manajemen Keuangan Daerah. UPP : AMP YKPN Yogyakarta Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Andi
Mardiasmo. (2003). Perpajakan. Yogyakarta : Andi
Mardiasmo. (2004). Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta : Andi
Masyhuri dan Zainuddin M. (2008). Metodologi Penelitian. Bandung : Refika Aditama
Nazir. (2003). Metode Penelitian. Jakarta : Salemba Empat
Prakoso, K.B. (2005). Pajak dan Retribusi Daerah. Yogyakarta : UI Press Riduwan. (2004). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta
Siahaan, M.P. (2006). Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Sugiyono. (2008). Metode penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta
Yani, A. (2004). Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Jakarta : Rajawali Press
Sumber dari Terbitan Berkala Ilmiah (Jurnal) :
Badan Litbang Depdagri RI dan FISIPOL UGM. (1991). Pengukuran
Kemampuan Keuangan Daerah Tingkat II Dalam Rangka Otonomi Daerah Yang Nyata Dan Bertanggung Jawab : Jakarta
James, A. and Asiweh, M. (2012). Impact of Tax Administration on Government
(5)
90
Nurhayati, 2014
Department of Accounting and Finance Leicester, De Montfort University : International Journal of Business and Social Science Vol. 3 No. 8 April 2012
Nugraha dan Triantoro, A. (2004). Analisis Efektivitas Pajak Hotel dan Restoran
dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Bandung.
Bandung : Jurnal Ilmu Administrasi No.1 Volume 4 2004
Reed. W. R. (2008). The Robust Relationship between Taxes and U.S. State
Income Growth. New Zealand. Department of Economics, University of
Canterbury : National Tax Journal Vol. LXI, No. 1 March 2008
Ridwan. (2013). Kontribusi Pajak Reklame Dalam Meningkatkan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Nunukan. Mulawarman. Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman : Ejournal Administrasi Negara, Volume 1, Nomor 2, 2013 : 324 - 337
Vina, et. al. (2009). Analisis Pengaruh Penerimaan Pajak Reklame terhadap
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Banyuasin. Banyuasin : Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi
Sumber dari Skripsi dan Thesis :
Diza, M.R (2009). Kontribusi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap
Pendapatan Asli Daerah di Provinsi Sumatera Utara. Skripsi. Medan :
Universitas Sumatera Utara
Utomo, H.P. (2006). Kontribusi Pajak Reklame terhadap Pendapatan Asli
Daerah Kabupaten Kudus Tahun 2000-2004. Thesis. Semarang :
Universitas Negeri Semarang
Sumber dari Perundang-Undangan :
Kementrian Dalam Negeri Nomor 690.900.327 Tahun 1996 tentang Pedoman Penilaian dan Kinerja Keuangan
Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 15 Tahun 2007 tentang Pajak Reklame Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(6)
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Pasal 18 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Jenis Pajak Daerah
Sumber dari Media On-Line :
Andi. (2011). Dinas Pemakaman Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum
(DPPPJU) Kualahan Tangani Kecerobohan Pemasang Spanduk dan
Reklame Liar. Bekasi. [On-line]. Tersedia :
http://www.poskotanews.com/2011/02/DPPPJU-kualahan-tangani-kecerobohan-pemasangan-spanduk-reklame-liar.html [22 Agustus 2013] Bambang (2010). Walikota Bekasi ditahan karena penggelapan dana pajak
reklame. Bekasi. [On-line]. Tersedia :
http://www.kompas.com/2010/05/walikota-bekasi-ditahan-karena-menggelapkan-dana-pajak-reklame.html [25 November 2013] www.bekasi.go.id
Harian Bekasi. (2011). Penyimpangan Dana di Kota Bekasi Capai 8.3 M. Bekasi. [On-line]. Tersedia :
http://www.hariankotabekasi.blogspot.com/2011/06/penyimpangan-dana-di-kota-bekasi-capai.html.[22 November 2013]
Rianto. (2011). Maraknya Reklame Liar di Bekasi. Bekasi. [On-line]. Tersedia :
http://www.radarbekasi.com/2011/04/maraknya-reklame-liar-di-bekasi.html [22 Agustus 2013]
Wijaya. (2011). Satuan Polisi Pamong Praja Razia Spanduk Tak Berizin. Bekasi. [On-line]. Tersedia : http://www.poskotanews.com/2011/07/satuan-polisi-pamog-praja-razia-spanduk-tak-berizin.html [22 Agustus 2013]