KEMAMPUAN GURU SD MELAKSANAKAN TUGAS BAGI YANG TELAH MENGIKUTI TUGAS BELAJAR PROGRAM S-1 DI LINGKUNGAN DINAS P DAN K DATI I PROPINSI RIAU.
KEMAMPUAN GURU SD MELAKSANAKAN TUGAS
BAGI YANG TELAH MENGIKUTI TUGAS BELAJAR
PROGRAM S-l DI LINGKUNGAN
DINAS P DAN K DATII
PROPINSI RIAU
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh
Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh :
EFIE
NIM : 9232015
PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
1994
DISETUJUI DAN DISAHKAN TIM PEMBIMBING
PROF. DR. ACHMAD SANUSX SH. MPA.
Pembimbing I
PROF. DR SUPANDI K.
Pembimbing II
PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ELMU PENDIDIKAN
BANDUNG
1994
Mengetahui :
Koordinator Program Studi Administrasi Pendidikan
Program Pasca Sarjana
IKIP Bandung
^
Prof. Dr. Achmad Sanusi SH, MPA.
ABSTRAK
Pendidikan
dalam
memiliki
peran
yang
sangat
strategis
pengembangan sumber daya manusia, Oleh karena
itu,
dasar sebagai salah satu jenjang pendidikan
yang
sekolah
berfungsi
sebagai
hendaknya
dapat
pelaksana
teknis
pendidikan
memberikan sumbangan yang
formal,
berarti
bagi
pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Untuk
dasar,
mewujudkan
tujuan
pendidikan
kemampuan profesional guru dalam
penyelenggaraan
pendidikan
merupakan
salah
pencapaian
tujuan
kemampuan
Dinas
satu
yang
sekolah
pengelolaan
di sekolah
faktor
di
maupun
dapat
pendidikan nasional.
di
dan
kelas
mewujudkan
Upaya
pembinaan
profesional guru tersebut telah dilakukan
oleh
P dan K Dati I Riau atas nama Pemda Tingkat I
Riau
bekerja
sama
dengan
Unversitas
Riau
telah
memberikan
kesempatan bagi guru- guru SD untuk melanjutkan pendidikan
ke Program Studi Administrasi Pendidikan,
satu
merupakan
salah
wadah untuk peningkatan kemampuan profesional
guru-
guru SD di Propinsi Riau.
Berdasarkan
kegiatan
tersebut,
penulis
tertarik
untuk meneliti kemampuan guru-guru SD yang telah mengikuti
pendidikan
motivasi
Program
SI tersebut
melaksanakan
para guru (lulusan) untuk berkerja
tugasnya,
lebih
baik,
manfaat tugas belajar para guru SD (lulusan) Program S-1,
ix
tambahan
wawasan
dan
ilmu
pengetahuan
para
guru
SD
(lulusan) Program S-1, dan faktor-faktor yang mendukungnya
dalam pelaksanaan tugas tersebut.
Sesuai
dengan
studi
deskriptif,
penelitian
ini
menggunakan pendekatan kualitatif, dan yang dijadikan nara
sumber
adalah: (1) Kantor Dinas P dan K Dati I Riau,
(2)
Dinas P dan K Dati II di Propinsi Riau, (3) Dua orang guru
dari
tiap Kabupaten yang telah mengikuti
tugas
belajar.
(4) Kepala Sekolah Dasar.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara,
observasi, dan dokumentasi; yang dilakukan dari
hingga
Mei
orientasi
eksplorasi berlangsung secara intensif dari
sampai
Juli
1994.
Alat
pengumpulan
peneliti
sendiri (human instrument) dibantu
recorder,
buku catatan.
melalui
prosedur
data
b)
adalah
dengan
Sedangkan analisis data
a) reduksi data,
bulan
tape
dilakukan
display
data,
o)
verifikasi data, d) pengambilan kesimpulan.
Hasil
guru
SD
memadai.
dan
K
analisis data ditemukan bahwa,
(lulusan)
Program S-1 di
kinerja
Propinsi
Riau
para
cukup
Manfaat tugas belajar yang diberikan oleh Dinas P
Datfi
I Riau cukup
memperoleh
wawasan
dan
ilmu
pengetahuan, mampu mengelola proses belajar mengajar, raampu melaksanakan administrasi sekolah, selain itu terungkap
pula
motivasi
untuk
bekerja lebih
baik
belum
memadai
dilingkungan
kerjanya,
lebih
jauh
terungkap
bahwa
kurangnya perhatian atasan, sehingga tidak adanya kejelasan
mengenai pengembangan karir bagi para
guru
(lulusan)
program S-1, ini disebabkan tidak adanya evaluasi terhadap
lulusan Program S-1 yang dilaksanaka sejak tahun 1982.
Disimpulkan bahwa adanya keterkaitan tugas
yang
diberikan
kejelasan
untuk
bagi
dengan perhatian atasan
pengembangan
dapat
karir,
akan
sehingga
memberikan
mewujudkan iklim kerja yang
XI
adanya
motivasi
produktif
individu maupun bagi Dinas P dan K Dati
Riau.
belajar
I
baik
Propinsi
EV=dR-T#=yFt
ISI
HALAMAN
JUDUL
i
HALAMAN
PERSETUJUAN
ii
KATA PENGANTAR
UCAPAN
iii
TERIMA KASIH
v
ABSTRAK
ix
DAFTAR ISI
xii
DAFTAR TABEL
Bab I.
xv
PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang Masalah
1
B.
Identifikasi Masalah
13
C.
Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian
18
D. Tujuan Penelitian
19
E.
21
Manfaat Penelitian
F . Kerangka Penelitian
Bab II.
23
KEMAMPUAN GURU SD MELAKSANAKAN TUGAS BAGI GURU
GURU LULUSAN PROGRAM S-1 DINAS P DATI
A.
I RIAU...
Prenis
24
B. Pengertian, Fungsi dan Tujuan SD
C.
24
27
Peranan Sekolah Dasar Dalam Pengembangan Sumber
Daya Manusia
30
xii
E. Tugas Belajar Bagi Guru-Guru SD Merupakan Fungsi
Administrasi Personel
76
F. Program Studi Administrasi Pendidikan FKIP Bagi
Guru dari Dinas P dan K Dati I Riau
78
G. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan
Tugas
97
Bab III . PROSEDUR PENELITIAN
95
A. Metode Penelitian
95
B. Unit Analisis Data dan Sampel Penelitian
98
C. Teknik Pengumpulan Data
101
D. Pelaksanaan Penelitian
105
E. Prosedur Analisis Data
108
F. Signifikan Hasil Penelitian
109
Bab IV.
HASIL DAN PE"MBAHASAN PENELITIAN
Ill
1. Gambaran Lokasi Penelitian
2. Identitas Responden
114
'.
117
3. Kemampuan Melaksanakan Tugas Bagi Yang
Telah Mengikuti Tugas Belajar Program S-1
121
4. Membantu Kepala Sekolah Melaksanakan Administrasi
Sekolah
13?
5. Motivasi Untuk berkerja Lebih Baik
154
6. Manfaat Tugas Belajar Bagi Lulusan Program S-1..159
7. Tambahan Wawasan dan Ilmu Pengetahuan
181
8. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan
Tugas Bagi Guru
16R
xin
Bab
V.
KESIMPULAH
DAN
REKOMENDASI
178
1 . Kesimpulan
178
2.
Rekomendasi
184
a. Pemerintah Daerah Tingkat I Riau
184
b.
185
Dinas P
dan
K
Dati
I
Riau
c. Kepala Sekolah
187
d. Para guru (Lulusan) Program S-1
187
DAFTAR KEPUSTAKAAN
189
LAMPIRAN-LAMPIRAN
193
1 . Pedoman Wawancara Guru
2.
Pedoman
3.
Surat
a.
Surat
Observasi
Izin
Penelitian:
Izin dari Penelitian
Rektor
IKIP Bandung
b. Surat Izin dari Sospol Prop.Dati I Jabar
c.
Surat Izin dari Sospol Dati I Riau
d.
Surat
Izin dari Dinas P dan K Dati I Riau
Untuk setiap Kabupaten di Prop.
e.
Riau.
Surat Rekomendasi dari Kepala Dinas P dan K
Dati II di Propinsi Riau.
f.
Surat Keterangan Dari Kepala Sekolah telah
Melakukan
Penelitian.
g. Surat Keputusan Gubernur Dati I Riau Tentnag
Tugas Belajar Bagi Guru-guru SD di Prop.
Riau
h. Surat Keputusan Kepala Dinas P dan K DaJi T
Riau Mengenai pengangkatan Kepala SD.
xiv
DAFTAR TABEL
1. Keadaan Guru Sekolah Dasar Yang Telah Menyelesaikan
Tugas Belajar Program Studi Administrasi Pendidikan
di FKIP Universitas Riau Yang Dilaksanakan Oleh
Dinas P dan K Dati I Riau.
16
2. Keadaan Guru Sekolah Dasar Yang Sedang Mengikuti
Tugas Belajar Program Studi Administrasi Pendidikan
di FKIP Universitas Riau Yang Dilaksanakan Oleh
Dinas P dan K Dati I Riau
16
3. Daftar Lokasi dan identitas Guru-guru sebagai
Responden
114
4. Jawaban responden terhadap perencanaan pengajaran... 117
5. Jadwal Observasi Unjuk Kerja Mengajar
120
6. Jawaban responden terhadap melaksanakan proses
belajar mengajar
,
121
7. Jawaban responden terhadap kemampuan melaksanakan
administrasi
sekolah
130
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi
Indonesia,
pesatnya
yang
mempengaruhi
terutama dibidang pendidikan, akibat
perkembangan
Globalisasi
dinamis
yang melanda dunia, turut
akan
ilmu
pengetahuan
menyebabkan
kehidupan
dan
teknologi.
manusia
lebih
dan penuh tantangan, sehingga diperlukan
nempunyai
kemampuan
untuk
dapat
ilmu
pengetahuan dan wawasan yang dimiliki.
lain
kunci
untuk
menghadapi
era
manusia
mengantisifasi
perkembangan yang terjadi pada lingkungannya,
adalah
semakin
berdasarkan
Dengan
globalisasi
kata
tersebut
meningkatkan kualitas sumber daya manusia
melalui
penataan sistem pendidikan yang ada.
Sesuai
dengan
Undang-Undang
Nomor
2
Tahun
1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional menggariskan kebijaksanaan pendidikan nasional yang mengacu kepada UUD 1945
dan
GBHN. Dalam Bab II pasal 4 dijelaskan bahwa:
Pendidikan Nasional bertujuan nencerdaskan kehidupan
bangsa dan nengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,
yaitu manusia yang beriman dan bertagwa terhadap Tuhan
Tang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki
pengetahuan dan keteranpilan, kesehatan jasnani dan
rohani, kepribadian yang nantap dan nandiri serta
tanggung jawab kenasyarakatan dan kebangsaan.
Makna
adalah
ingin
yang terkandung dalam tujuan pendidikan
mewujudkan
sumber
daya
manusia
rasa
ini
yang
berkualitas.
kualitas,
hadap
Terwujudnya
yang
adalah suatu investasi yang berkontribusi
produktivitas
lainnya.
sumber daya manusia
Karena
berperan
di
setiap
dan
turut
sektor
pendidikan
dan
aktif
ter
sektor
warga negara diharapkan
secara
ber-
dapat
menentukan
dan
memamfaatkan keberhasilan pembangunan.
Salah satu wadah untuk meningkatkan kualitas
daya
manusia
tersebut
adalah
"pendidikan"
Suryohadiprojo, 1991). Proses kerja dan
pembangunan
Manusia
(Sayidinan
pencapaian tujuan
sangat ditentukan oleh kapasitas Sumber
yang
kapasitas
sumber
mengelola
mereka
kegiatan
pembangunan
mengapresiasi hasil
itu
(Tinatoro,
Daya
dan
1993).
Beranjak dari premis bahwa wahana pengembangan Sumber Daya
Manusia adalah pendidikan, maka pendidikan itu harus mampu
menghasilkan
sekaligus.
Sumber
Daya Manusia
Pertama,
dengan
dua
kemampuan melahirkan
manusia
dapat memberikan sumbangan terhadap pembangunan
Kedua,
kemampuan
mengapresiasi,
pembangunan
untuk menghasilkan manusia
menikmati,
itu,
yang
dan
memelihara
ternyata lebih
kemampuan
sulit
yang
nasional.
yang
dapat
hasil-hasil
dari
pada
membangun itu sendiri.
Memang diakui bahwa banyak faktor yang berkontribusi
terhadap keberhasilan pembangunan seperti dana, sarana dan
prasarana,
unsur
sumber
daya alam dan sebagainya.
yang penting dalam pelaksanaan
Salah
pembangunan
satu
adalah
sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Seperti
yang
dikemukakan Hasan Halinono (1991:12):
Karena nanusia merupakan kekuatan utama pembangunan
maka dengan demikian sistem dan mutu pendidikan akan
menentukan tingkat keberhasilan pembangunan.
Hanya
dengan sistem dan mutu pendidikan yang baik dapat
ditingkatkan kualitas manusia dan kualitas masyarakat.
Dari kutipan di atas dapat diambil suatu
pengertian
bahwa manusia merupakan kekuatan utama pembangunan.
melaksanakan
Untuk
pembangunan diperlukan manusia-manusia
berkualitas. Penyediaan manusia yang berkualitas
yang
tersebut
dapat dilakukan melalui kegiatan pendidikan. Dalam penger
tian
yang lebih luas pendidikan mencakup
sendiri,
pendidikan
pengajaran dan latihan yaitu meningkatkan
itu
kete-
rampilan. Jadi manusia yang berkualitas mempunyai ilmu pe
ngetahuan,
menguasai ketrampilan dan memiliki sikap
yang
baik.
Dengan
terkandung
tentang
kriteria
di
dalam
Sistem
manusia Indonesia
Undang-Undang
Pendidikan
Nasional
No.
seutuhnya
yang
2.
1989
Tahun
tersebut,
diyakini bahwa usaha pembangunan dalam mewujudkan
dapat
kondisi
tinggal landas dapat terlaksana.
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional
pemerintah
nasional,
telah
melaksanakan
suatu
sistem
tersebut,
pendidikan
yaitu satu keseluruhan yang terpadu dari
satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu
yang lainnya.
semua
dengan
Dilihat
nasional
pra
dari jenjang pendidikan, sistem
terdiri dari sub sistem
sekolah,
pendidikan
pendidikan:
pendidikan dasar, pendidikan
pendidikan
menengah
dan
pendidikan tinggi. Keempat sub sistem pendidikan
tersebut
saling melengkapi dan berkelanjutan dalam rangka
mencapai
tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan
nasional
tujuan
dasar
dituntut
sebagai
untuk ikut
pendidikan
nasional
sub
sistem
pendidikan
merealisasikan
tersebut.
pencapaian
Pendidikan
Dasar
yang
diharapkan
dapat
menghasilkan
manusia-manusia
berkualitas
tinggi
untuk mengisi
kegiatan
pembangunan.
Sejalan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28
Tahun
tentang
Pendidikan
"Pendidikan
dasar"
Dasar
menyatakan
bahwa
bertujuan untuk memberikan bekal
kepada
peserta
dan
dalam
rangka
sebagai pribadi, anggota
kehidupannya
negara
didik
anggota
umat
kemampuan
manusia
1990
dasar
mengembangkan
masyarakat,
serta
warga
mempersiapkan
peserta didik untuk mengikuti "pendidikan menengah". Untuk
mewujudkan
program
tujuan tersebut, pendidikan
dasar
menyajikan
pendidikan enam tahun di Sekolah Dasar
(SD)
program pendidikan tiga tahun di Sekolah Lanjutan
Pertama
tahun
peserta
(SLTP).
bertujuan
didik
Pendidikan Dasar di SD
yang
untuk membimbing, mengajar
selaras
dengan
tingkat
dan
Tingkat
lamanya
dan
6
melatih
perkembangannya
pengetahuan, sikap dan keterampilan serta daya cipta
yang
diperlukan
untuk
selanjutnya
ke
hidup
di
jenjang
lingkungan
pendidikan
masyarakat
yang
lebih
dan
tinggi
(Achmad Sanusi, 1993 : 80).
Dilihat
pendidikan
manusia
dari
merupakan
(SDM),
tujuan
wahana
di mana
pada jenjang
pengembangan
keluarannya
bekerja pada pelbagai sektor
pendidikan
institusional,
lembaga
sumber
daya
dipersiapkan
untuk
pembangunan atau melanjutkan
yang lebih tinggi, tidak
terke-
cuali sekolah dasar (SD).
Sekolah
Dasar (SD) merupakan jenjang
pertama
satuan jenjang pendidikan dasar (Dikdas), yang
dasar
dari
meletakkan
dari dua kemampuan sebagaimana telah disebutkan
atas tadi. Lebih khusus lagi tujuan Sekolah Dasar
di
merupa
kan bagian integral dari tujuan pendidikan dasar (Dikdas).
Sebagai
dasar,
jenjang
pertama
dari
satuan
pendidikan
secara institusional Sekolah Dasar (SD)
bertujuan
memberikan bekal kemampuan dasar dalam bidang "Baca-Tulis-
Hitung",
faat
serta
SLTP
pengetahuan dan keterampilan dasar yang
bagi
siswa sesuai dengan
tingkat
berman-
perkembangannya,
mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan
(Depdikbud, 1993). Untuk mencapai tujuan
itu,
di
maka
peningkatan kualitas proses dan mutu lulusan Sekolah Dasar
(SD)
pada umumnya
kependidikan
harus menjadi perhatian
utama
dan khususnya tenaga yang bergerak
proses belajar mengajar.
tenaga
dibidang
6
Dari sekian banyak faktor yang terkait untuk berlan-
jutnya suatu pendidikan dasar khususnya SD, faktor
daya
manusia
dikarenakan
lainnya.
merupakan faktor yang terpenting.
manusialah
Betapapun
perpustakaan
dan
menunjangnya
faktor
manusia
yang
yang
mengelola
sempurnanya
permanennya
Hal
ini
faktor-faktor
kurikulum,
gedung
sumber
lengkapnya
belajar,
serta
lain, tanpa dikelola
oleh
manusia-
berkualitas, tentulah tidak
akan
mencapai
hasil yang maksimal. Adapun unsur manusia di Sekolah Dasar
tersebut
diantaranya: Kepala Dinas P dan K dan para
staf
yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan Sekolah Dasar,
penilik,
Guru
kepala
merupakan
mempunyai
sekolah dan tenaga pengajar
salah
peranan
yang
satu
sumber
dominan
daya
dalam
atau
guru.
manusia
yang
pendidikan
pengajaran, khususnya proses belajar di sekolah dasar.
ini dikarenakan guru terlibat langsung dalam
dengan
murid. Sehubungan dengan itu Elisa
dan
Hal
berintekrasi
Lexi
Kalumata
(1988) dalam tesisnya, "Meskipun keberhasilan upaya pendi
dikan
dipengaruhi
oleh
faktor-faktor,
baik
eksternal
maupun internal namun yang dominan adalah guru". Sedangkan
Hartono Kasmadi (dalam Mimbar Pendidikan no. 1 Tahun
1990
: 13) mengatakan bahwa:
Apapun
yang
diperbaharui
pada
gilirannya
faktor
kemampuan gurulah yang banyak menentukan.
Karena itu
upaya mengembangkan kemampuan dosen (guru) melalui
program
berencana, baik yang formal maupun
informal perlu memperoleh perhatian banyak.
yang
Dari kedua penjelasan di atas kiranya tidaklah
lebihan
dikatakan bahwa guru di sekolah
dasar
ujung tombak dalam mencapai misi sekolah dasar.
begitu
dominannya
ber-
merupakan
Mengingat
faktor sumber daya manusia
atau
per-
sonel, khususnya guru di sekolah dasar, maka langkah
yang
tepat
adalah
profesional
meningkatkan atau
guru
tersebut.
mengembangkan
Kemampuan
kemampuan
profesional
yang
dimaksud adalah kemampuan yang dituntut oleh suatu profesi
yang
dalam hal ini profesi guru untuk melaksanakan
tugas
yang diembankan kepadanya. Ada beberapa hasil kajian
pada intinya mengacu kepada pentingnya upaya
profesional
seperti
yang
pengembangan
oleh
Fakry
Gaffar (1987: 47), "Ijazah formal tidak ada artinya
tanpa
on
ini,
yang
dikemukakan
the job training dan program pengembangan sumber
manusia,
agar
menjadi
tenaga
yang
daya
benar-benar
profesional".
Kemampuan profesional seorang guru diharapkan sesuai
tugas-tugasnya, bukan saja mengajar akan tetapi lebih luas
lagi
yaitu
jembatan
melaksanakan
dalam
Engkoswara
(1987
administrasi
kegiatan
proses
: 43) mengatakan
sekolah
belajar
bahwa
sebagai
mengajar.
kegiatan
yang
dilakukan dalam penyelenggaraan sekolah yaitu perencanaan,
pelaksanaan,
manusia,
dan
pengawasan atau pembinaan
yang meliputi manusia, program
sumber belajar dan fasilitas.
sumber
daya
pendidikan
atau
8
Ketiga
administrasi
kegiatan
di
atas
merupakan
fungsi
pokok
pendidikan, yang satu sama lain tidak
dapat
dipisahkan dan harus dilaksanakan, sebagai seorang guru.
Mengingat begitu strategisnya
melaksanakan
pentingnya
kemampuan
pendidikan
upaya
dan
peranan guru dalam
pengajaran,
pengembangan
guru
dan
untuk
begitu
meningkatkan
mereka dalam melaksanakan tugas. Dengan
adanya
perhatian kepada diri guru, diharapkan pengelolaan
proses
belajar
dapat
yang
mengajar
sebagai
kunci
pelaksanaan
pendidikan
terlaksana dengan baik. Di samping itu, sosok
mampu berperan sebagai tokoh yang
terpercaya
guru
dapat
dijadikan teladan dalam masyarakat.
Guru
berperan
sebagai
sebagai
teladan dalam masyarakat,
sosok tubuh yang cukup
karena
ideal,
berpen-
didikan khusus, berwibawa, berpengetahuan lebih dari
masyarakat,
berdedikasi pengabdian, dan mampu
keteladanan (Achmad Sanusi,
ia
pada
memberikan
1990: 20).
Dengan demikian, agar guru dapat melaksanakan
tugas
dan tanggung jawab penuh dedikasi, dapat menyesuaikan diri
dengan
laju pertumbuhan ilmu pengetahuan dan arus
infor-
masi, dibutuhkan usaha instansi yang terkait untuk pengem
bangan profesionalnya.
Pengembangan profesional atau profesionalisasi tena
ga pengajar atau guru harus merujuk kepada proses
pening
katan
:
kualitas
kemampuan.
Oteng Sutisna
(1989
359)
mengemukakan
bahan
profesionalisasi adalah suatu
proses
dalam status suatu pekarjaan dari yang non
peruprofesi
atau semu profesi ke arah profesi yang sungguh. Jadi
fesionalisasi
menerus
yang
merupakan suatu proses dinamis
berkembang
ke arah pencapaian
yang
kriteria
pro-
terus
profesi
ideal.
Ada pun ciri utama atau karateristik suatu profesi
berdasarkan hasil studi pengembangan model pendidikan
profesional tenaga kependidikan adalah fungsi
dan
signifikansi
sosial, keterampilan
atau
keahlian,
pemerolehan keterampilan dengan menggunakan
metode
ilmiah,
batang tubuh ilmu, masa pendidikan,
aplikasi
dan sosialisasi nilai-nilai profesional,
kode etik,
kebebasan untuk memberikan judgement tanggung jawab
profesional dan otonomi, pengakuan dan imbalan yang
layak (Achmad Sanusi,
1991: 20).
Pengembangan kemampuan profesional guru
dalam
diperlukan
pendidikan, karena guru sebagai manusia pada
haki-
katnya memiliki potensi dan kebutuhan untuk
mengembangkan
dan merealisasikan dirinya. Dengan kemampuan
profesional,
diharapkan
tujuan pendidikan di Sekolah Dasar dapat
ter
laksana secara efektif.
Fakry Gaffar,
Terhadap
dkk.
(1991) dalam makalah Globalisasi
Pemantapan Penyelenggaraan Pendidikan
Indonesia
dalam Bakajang Kedua menjelaskan, jika pendidikan dianggap
sebagai suatu investasi nasional untuk masa depan
maka
perlu
ditangani
secara
profesional.
bangsa,
Manajemen
pendidikan sebagai alat untuk pencapaian tujuan pendidikan
10
nasional
memerlukan
dukungan teknologi
dan
pengelolaan
secara profesional.
Untuk
mewujudkan
beradaptasi
dengan
personil yang
perkembangan
benar-benar
ilmu
mampu
pengetahuan
dan
teknologi serta arus globalisasi dalam masyarakat, Dinas P
dan
K Dati I Riau telah melakukan usaha pembinaan
kemam
puan profesional guru secara sistematis dan terprogram.
Demikian pula Pemerintah Daerah sebagai patner Dinas
P
dan K dalam membantu sekolah mencapai
tujuan
sekolah,
telah memberikan bantuan, baik berupa pengadaan dana,
kesempatan untuk
menambah ilmu pengetahuan pada
dan
lembaga-
lembaga pendidikan khususnya pada Fakultas Ilmu Pendidikan
Jurusan Administrasi Pendidikan, dalam rangka untuk
lebih
meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pendidikan Dasar
Propinsi Riau.
Untuk mewujudkan usaha di atas,
di
salah
satu
usaha yang harus dilakukan oleh Dinas P dan K Dati I
Riau
adalah
yang
menjalin kerja sama dengan Universitas
Riau
sudah dilaksanakan sejak tahun 1982.
Daerah
bandingkan
sebagian
dikenal
Propinsi
dengan
umum
Propinsi
dari
sebagai
Riau
Riau
memiliki
lain,
pulau Sumatera
Daratan dan
khusus
wilayahnya
bagian
Riau
lereng
Natuna.
di-
meliputi
tengah
yang
Kepulauan
yang
terdiri dari 3.214 buah pulau besar dan kecil,
dari
jika
timur pegunungan Bxikit Barisan
membentang
sampai
laut
.11
Luas
atau
daratan Propinsi Riau adalah
94.561.61
9.456.161 hektar, dikelilingi perairan
sejauh
batas
teritorial
12 mil
dari
laut
km
diukur
"pulau-pulau
yang
letaknya paling luar, pada waktu air surut terendah seluas
35.306
Selat
Cina
km
yang terdiri dari 17.501
Malaka
km
bagian
dan 218.255 km perairan laut
Selatan)
sampai
pantai
Indragiri
perairan
Natuna
(laut
Hilir.
Secara georafis, Propinsi Riau terletak antara 1 derjat
05
lintang Selatan, 2 derjat 25 Lintang Utara 100
105
derjat
5
Bujur Timur Greenwich dan
6
derjat
derjat
51-1
derjat 45 Bujur Barat Jakarta, Batas-batas Propinsi Riau:
Sebelah Utara
: Selat Singapura dan Selat Malaka,
Sebelah Selatan: Propinsi Jambi dan Selat Berhala,
sebelah Barat
: Propinsi Sumatera Barat dan Propinsi Sutera Utara,
Sebelah Timur
: Laut Cina Selatan dan Propinsi kalimantan
Barat (Panduan Wisata Riau,
Pemerintah
yang
mengatur
1992 : 1-2).
Daerah Propinsi Riau sebagai
pemerintah
mulai
dari
tingkat
organisasi
Propinsi
sampai ke tingkat Kecamatan memerlukan tenaga yang berkua
litas
sesuai
disadari
oleh
dengan jenjang yang ditanganinya.
Dinas
P
dan
penanggung
jawab
sebab
ia berusaha membenahi
itu
terhadap
K
Dati
pelaksanaan
tantangan kehidupan masa depan.
diri
I
Riau,
Hal
sebagai
pendidikan
untuk
ini
oleh
menghadapi
12
Sehubungan
diupayakan
oleh
dengan
ini,
Dinas
P dan
ada tiga
K
dan
hal
yang
terus
Pemerintah
Daerah
setempat, diantaranya:
1. Pembinaan atau pengembangan
Dasar
yang
Perguruan
berdomisili
terhadap guru-guru Sekolah
di
daerah
melalui
Tinggi, Srata 1 Fakultas Institut
Keguruan
jalur
dan
Ilmu
dengan Jurusan Administrasi Pendidikan,
yang
diadakan secara rutin setiap tahun sejak tahun 1982.
2. Pembinaan
terhadap Guru-guru
dicalonkan
Sekolah
Sekolah Dasar yang
atau yang akan dipromosikan sebagai
mengikuti pelatihan jabatan yang
akan
Kepala
dilaksanakan
secara rutin setiap tahun sejak tahun 1986.
3. Pembinaan dan
Pengembangan
tehadap tenaga
kependidi-
kan yang ada di Propinsi Riau melalui Jenjang
kan
Program
Pasca Sarjana yang berkerja
sama dengan
IKIP Bandung, dengan jurusan: Administrasi
Pendidikan
Luar Sekolah, Kurikulum dan
Pendidi
Pendidikan,
Bimbimgan
dan
Penyuluhan.
Dengan
Riau
atas
bekerja
adanya kebijakan dari Dinas P dan K
nama Pemerintah Daerah Propinsi
sama dengan Universitas Riau
Dati
dalam
atas, dengan
terprogram
I
Riau
diutarakan
kegiatan pengembangan guru-guru SD
tersebut, sehingga dapat memberikan
kepada lembaga untuk mencapai tujuannya.
I
meningkatkan
kualitas penyelenggaraan Pendidikan Dasar yang
di
Dati
yang
sumbangan
13
B.
Identifikasi Masalah.
Kalau
atas
diperhatikan beberapa permasalahan
berkaitan
erat dengan guru-guru
pokok
tersebut,
di
seperti
masalah kualitas pendidikan, produktivitas pendidikan
lain sebagainya. Dengan demikian pengembangan
guru
merupakan
salah satu langkah yang
dan
profesional
strategis
untuk
mengatasi sebagian permasalahan sekolah dasar tersebut.
Disamping
pengembangan
itu,
ada
alasan-alasan
lain,
profesional guru begitu dituntut
saat
Pertama, karena ilmu pengetahuan dan teknologi
berkembang
pesat, sehingga kalau guru tidak
mengapa
ini.
senantiasa
meningkatkan
kemampuannya dikhawatirkan guru tersebut akan ketinggalan,
akibatnya
materi
ketinggalan.
tersebut
yang
Kedua
diasumsikan
suatu
kepada
murid
saat
jabatan
sudah
guru-guru
lebih
mengingat
tugas
yang akan dibebankan kepadanya adalah akan memimpin
suatu
unit
dipromosikan
kepada
yang
tinggi
akan
disampaikan
misalkan menjadi Kepala sekolah,
kerja/organisasi dengan penuh tanggung
jawab,
maka
untuk memangku jabatan tersebut penting sekali orang-orang
yang berpendidikan dan berpengalaman. Ketiga agar personil
mau
bersemangat
bekerja
sehingga
dapat
memberikan
sumbangan optimal kepada lembaga dalam mencapai
tujuannya
(lembaga).
Kalau
salah
dalam
diperhatikan dengan manajemen personel,
yang
satu fungsinya yaitu pengadaan (recruitment),
maka
pengadaan
personel,
seharusnya
dipersiapkan
14
sedemikian rupa sehingga dapat menjalankan tugas yang
berikan kepadanya. Selanjutnya, fungsi manajemen
lainnya
yaitu
fungsi
pengembangan
di
personel
(development).
Jadi
personel yang sudah diadakan tadi perlu dikembangkan terus
menerus.
Kalau fungsi rekruitmen dan pengembangan tersebut
tidak berjalan,
nisasi,
maka akan menimbulkan masalah dalam orga-
yang
dalam
istilah
manajemen
Sebagai
salah
satu usaha
disebut
missma-
nagement.
tanggung
Nomor
jawab pengelolaan Sekolah Dasar
65
Tahun
1951,
pembinaan personil,
Nomor
Ketentuan
Pemberian
Sekolah
Khususnya
fungsi
dalam
Belajar/Izin
dan/Guru
Sekolah
PP
administrasi
tanggal 11 Nopember 1982
Tugas
dan
berdasarkan
oleh Pemerintah Daerah Tingkat I
KPTS.301/XI/1982,
Kepala
pelaksanaan
Riau
tentang
Belajar
Kepada
Negeri
Dalam
Dasar
Propinsi Daerah Timgkat I Riau, Gubernur Daerah Tingkat
Riau
Menimbang
kualitas
bahwa dalam
penyelenggaraan
rangka
lebih
meningkatkan
Pendidikan
Dasar
di
Propinsi
pembinaan
terhadap
Daerah
Tingkat I Riau perlu diadakan
Kepala
Sekolah
dan
I
Guru
Sekolah
Dasar
Negeri
dengan
memberikan kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan pada
lembaga-lembaga
pendidikan.
Pelaksanaannya
secara
rutin
melalui
"Pro-
setiap tahunnya.
Maka
yek
pembiayaan Pendidikan tersebut
Peningkatan Kemampuan Tenaga Kependidikan "
(PPKTK),
.1.5
APBD Tingkat I Riau.
Penanggung jawab teknis adalah Kepala
Dinas P
Riau.
dan
K
Dati
I
Keterlibatan
Pendidikan
Universitas
Riau
adalah
lembaga
Tinggi sebagai wadah untuk menyiapkan
didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
akademis profesional yang dapat menerapkan,
dan
menciptakan
ilmu pengetahuan.
Program
peserta
kemampuan
mengembangkan
ini
diperkuat
pula dengan menerbitkan Surat Perjanjian Ikatan Dinas dari
Pemerintah Daerah Tingkat I Riau dengan Pihak
Riau
yang tertanggal
Universitas
11-11-1982 No.Kpts.301/XI/1982
yang
ditandatangani oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Riau
dan Kepala Dinas Dati I Riau serta Rektor Universitas Riau
(UNRI).
Peserta
yang
Tugas
Belajar Program S-1 bagi
dimaksud setiap tahunnya berjumlah lebih
orang.
Sejak tahun ajaran 1982-1983 sampai
ajaran
1993-1994
Adapun
mengenai keadaan guru SD yang telah
tugas
UNRI,
belajar
telah diikuti oleh 214
program studi Administrasi
dapat dilihat dari tabel dibawah
ini.
Guru
SD
kurang
20
dengan
orang
tahun
peserta.
menyelesaikan
Pendidikan
di
.16
Tabel
1.1
Keadaan guru SD yang telah selesai mengikuti
tugas belajar program studi Administrasi Pendidikan
di FKIP Universitas
Riau
dari 1989-1990 sampai dengan 1993-1994
Kabupaten/Kodya
89 - 90 90 - 91 91 - 92 92 - 93 93-94
5
5
25
20
2
6
21
4
4
22
5
18
3
5
3
4
Kampar
Bengkalis
4
7
6
3
Indra Giri Hulu
Indra Giri Hilir
3
4
7
2
3
3
4
7
Kepulauan Riau
3
4
4
Batam
1
2
1
Pekan Baru
Sumber
-
1
-
-
17
Jumlah
-
26
23
Jumlah
1
—
—
15
27
112
: Dinas P dan K Daerah Tingkat I Riau
Tabel
1.2
Keadaan guru SD yang sedang mengikuti tugas
belajar program studi Administrasi Pendidikan
di FKIP Universitas Riau
dari 1989-1990 sampai dengan 1993-1994
Kabupaten/Kodya
89 - 90 90 - 91 91 - 92 92 - 93 93-94
Kampar
Bengkalis
Indra Giri Hulu
Indra Giri Hilir
Kepulauan Riau
4
4
4
4
4
3
4
4
19
3
4
4
4
2
5
4
5
3
4
18
20
4
3
4
3
3
17
2
6
1
2
Jumlah
20
orang.
-
-
1
21
2
-
21
-
—
20
—
20
102
: Dinas P dan K Daerah Tingkat I Riau.
Dari
sudah
21
5
4
Batam
Pekan Baru
Sumber
Jumlah
tahun
1982 sampai tahun 1993, Dinas P
dan
K
mengirimkan guru-guru SD ke Program SI sebsnyak 214
17
Waktu
tersebut
Daerah
yang disediakan untuk
sesuai
pencapaian
dengan Surat Keputusan
Tingkat I Riau No:
pendidikan
Gubernur
Kepala
KPTS.287/VI/1988, jangka
waktu
pendidikannya bagi tugas belajar harus dapat menyelesaikan
pendidikannya
dalam
batas
waktu
paling
lama
5
tahun
(sepuluh semester).
Sesuai
dengan
administrasi
tujuan
dan
fungsi
pokok
pendidikan, maka para lulusannya
jurusan
diharapkan
dapat memiliki seperangkat kompetensi.
Berkenaan
sudah
dengan Kurikulum,
diperoleh
pendidikan
sehingga
peserta tugas belajar
Program
dapat
S-1 Jurusan
selama
administrasi
meningkatkan kemampuan
melaksanakan
tugas
perencanaan,
tujuan dan fungsi
yakni:
di
dalam
Pendidikan
mereka
kemampuan
yang
di
dalam
melaksanakan
kemampuan dalam pelaksanaan,
dan
kemampuan
mengevaluasi.
Dari
hasil wawancara dari observasi
dilaksanakan
dari
Program
bervariasi,
kepala
S-1
Hal
meningkatkan
SD
fasilitas
terhadap
tugas
di
maka
untuk
melaksanakan
lapangan
tugas
tampak
kemampuan dalam melaksanakan tugas.
guru kelas atau
sekolah.
Hal
ini
guru
menyebabkan
dari
administarsi
ini dapat mengurangi kemauan diri guru
adalah
yang
kontribusi
diantara mereka kurang mendapat peluang
sekolah
sekolah.
guru
pada bulan September 1993,
peneliti
borongan,
kepala
untuk
Umumnya
kurang
sekolah
18
lebih
banyak
pembenahan
dapat
menitik beratkan kegiatan
fisik sekolah.
melaksanakan
Tetapi ada
tugasnya
pendidikan
pada
diantaranya
yang
secara
baik.
Berdasarkan pemikiran itulah penulis terdorong untuk
meneliti
kemampuan
guru-guru
Sekolah
Dasar
dalam
melaksanakan tugas yang telah menyelesaikan tugas belajar,
baik
dalam
di
dalam
pelaksanaan administrasi sekolah sebagai hasil dari
upaya
Pemerintah
proses
belajar mengajar dan
Daerah
Tingkat
I
Riau
juga
dalam
meningkatkan
kualitas penyelenggaraan Pendidikan Dasar di Propinsi Dati
I
Riau
melalui
Program
Studi
Administrasi
Pendidikan
secara khusus pada FKIP UNRI atas dasar kerja sama
Dinas
C.
P
dan
K
Dati
I
dengan
Riau.
Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian.
Setelah
identifikasi
memperhatikan
masalah
di
latar belakang
atas,
maka
masalah
yang
dan
dijadikan
permasalahan dalam penelitian ini adalah:
Sejauh man a
kemampuan
guru-guru SD melaksanakan
tugasnya
bagi yang telah mengikuti tugas belajar program S-1
gai administrator pada Sekolah Dasar di
dan K
seba
lingkungan Dinas P
Dati-I Riau.
Dari
tersebut
rumusan
masalah
yang
masih
menyangkut beberapa permasalahan,
bersifat
yang
umum
penulis
jabarkan dalam beberapa pertanyaan, yaitu sebagai berikut:
1. Apakah setelah mengikuti pendidikan Program S-1,
para
guru
(lulusan) dapat
mengenai
pengelolaan
melaksanakan
proses
tugas/pekerjaannya
belajar
(administrasi
kelas).
2. Apakah
setelah mengikuti pendidikan Program
guru (lulusan)
S-1
dapat memberikan bantuan kepada
para
kepala
sekolah dalam hal administrasi sekolah.
3. Apakah
setelah mengikuti pendidikan Program S-1,
guru
(lulusan)
merasa
termotivasi
untuk
para
lebih
berperestasi di lingkungan sekolahnya.
4. Apakah ada manfaat tugas belajar mengikuti Program S-1,
dengan pembinaan dan rencana pengembangan karir masingmasing guru (lulusan) Program S-1.
5. Apakah
para
setelah
guru
mengikuti pendidikan di
(lulusan) merasa memperoleh
Program
ilmu
S-1,
pengeta
huan .
6. Faktor lain, apakah yang berpengaruh dalam melaksanakan
tugas.
D. Tujuan Penelitian.
Tujuan penelitian ini terdiri dari tujuan
umum
dan
tujuan khusus.
1. Tujuan Umum
a. Secara
umum penelitian ini dimaksudkan untuk
kembali tentang penempatan
para guru (lulusan) Program
S-1, sehingga dapat dicari alternatif untuk
iklim
kerja
menelaah
yang produktif baik bagi
mewujudkan
individu
maupun
untuk
lingkungan kerja (Dinas P dan K Dati I Propinsi
Riau),
selain
memberikan
itu
penelitian
alternatif
ini
bagi
diharapkan
-penyempurnaan
dapat
atau
pengelolaan terhadap lulusan Program S-1 bagi guru guru
SD
dilingkungan
yang
bekerja
penanggung
Dinas P dan K Dati I Propinsi
sama dengan
Universitas
Riau
Riau
dan
jawab Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi
Riau .
2. Tujuan Khusus
Bertitik tolak dari tujuan umum di atas, maka tujuan
khusus dalam penelitian ini adalah :
a. Mendeskripsikan
mengenai
dan
pengelolaan
menganalisis
proses
tugas/
belajar
pekerjaan
mengajar
atau
administrasi kelas.
b. Mendeskripsikan
dan
menganalisis
kemampuan
membantu
kepala sekolah dalam melaksanakan administrasi sekolah.
•c. Mendeskripsi
dan
menganalisis
motivasi
para
(lulusan) Program S-1 untuk lebih berperstasi
guru
ditempat
tugasnya.
d. Mendeskripsi
dan
menganalis
mafaat
mengikuti
belajar pada Program S-1 dengan pembinaan
tugas
pengembangan
karir.
e. Mendeskripsi
dan
menganalisis
persepsi
para
guru
faktor-faktor
yang
memperoleh ilmu pengetahuan.
f. Mendeskripsi
dan
menganalisis
berpengaruh dalam pelaksanaan tugas.
'.,' I
E. Manfaat Penelitian.
Manfaat
penelitian ini dilihat dari dua segi
yaitu
segi teoritis dan segi praktis.
1.
Segi Teoritis
Dalam penelitian ini dikaji dan dianalisis kemampuan
guru-guru
tugas
Sekolah Dasar Negeri yang
belajar
perencanaan,
proses
program
SI.
pelaksanaan
administrasi
Baik
dan
telah
ditinjau
evaluasi
pendidikan
menyelesaikan
dan
dari
aspek
merupakan
keharusan
suatu
penggu-
naannya dalam pengelolaan pendidikan. Dengan demikian
nelitian
segala
ini
merupakan suatu
aktivitas
penataan
yang berkaitan
atau
dengan
pe
pengaturan
kegiatan
dalam
administrasi program pengajaran.
2.
Secara Praktis
Hasil
penelitian ini, pertama sebagai.
sumbangan
terhadap
perbaikan
pengelolaan pendidikan, serta menjadi
dan
Guru-guru
dalam
masukan
penyempurnaan
Yang kedua adalah sebagai masukan bagi
dan
pegangan
petunjuk dalam mengelola administrasi program
jaran.
dan
penga
Pemerintah
Daerah Tingkat I Riau, khususnya Dinas P dan R Dati I Riau
sebagai
untuk
Belajar
penanggung jawab teknis pengelolaan guru-guru
penyempurnaan
Program
SI
pelaksanaan
bagi
dan
guru-guru
peningkatan
Sekolah
Propinsi Riau untuk masa yang akan datang.
Dasar
SD
Tugas
di
F.
Kerangka Penelitian
Dari
permasalahan
yang
diuraikan
dibuat
suatu paradigma atau kerangka
berikut
:
GURU
PROGRAM
SD
di
atas
penelitian
dapat
seperti
KEMAMPUAN GURU
S-1
J
Faktor penun
jang pelaksa
Mengelola proses
belajar mengajar
Membantu
Kepala
Sekolah dim Adm
naan tugas.
-Merencanakan dan me-
-Keuangan.
ngembangkan program
satuan pelajaran.
-Melaksanakan/menyaj i
kan pengaj aran.
-Mengadakan Penilaian
terhadap proses be
lajar.
-Pendidikan dan
Pengajaran.
-Kemuridan.
-Bimbingan Penyuluhan.
-Hubungan Masya
rakat
EFEKTIVITAS
PENCAPAIAN TUJUAN
PROSES PENDIDIKAN
DI
SEKOLAH DASAR
Gambar 3
: 'Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian tersebut merupakan jalan pikiran
yang
ditempuh dalam penelitian
berdasarkan
dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan.
menunjukan:
permasalahan
Kerangka
Pertama kemampuan guru dalam mengelola
belajar mengajar merupakan hal yang sangat penting,
ini
proses
karena
guru merupakan ujung tombak
mengajar.
dalam
Kedua
pakan
kemampuan guru membantu
melaksanakan
administrasi
terlaksananya proses " belajar
kepala
administrasi sekolah,
sekolah atau administrasi
dalam
sekolah
hal
pengajaran
jembatan untuk tercapainya proses belajar
ini
meru
mengajar
yang efektif. Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas.
•>jt/ *
V
j
. Vv
- >
^
C*?
'/
/ # '
t
£
BAB
III
PBDSEDUR PENELITIAN
Bab
berturut-turut
akan
menguraikan tentang Metode Penelitian, Unit Analisis
Data
dan
III
Sampel
Prosedur Penelitian,
Penelitian, Teknik Pengumpulan
Data,
sanaan Penelitian, Prosedur Analisis Data, dan
Pelak
Signifikan
Hasil Penelitian.
A.
Metode Penelitian
Tujuan
kripsikan
pokok
dari penelitian
ini
adalah
dan menganalisis kemampuan guru
melaksanakan
tugasnya sebagai administrator
Dengan
lain bertujuan
kata
(verstehen) dan pengertian
untuk
sekolah
di
memperoleh
pemahaman
( understanding) tentang suatu
atau perilaku manusia
laksanaan
tugas oleh guru-guru SD. Untuk mencapai
tersebut
maka
pendekatan
Penelitian
naturalistik,
Pendekatan
paling
cocok
alami,
tujuan
menggunakan
1982
kualitatif sering disebut dengan
etnografik
pe
:
1982 : 31).
atau
metode
atau metode penelitian semacam
karateristik,
setting
yang berperan dalam
kualitatif ( lihat Cook dan Reichardt;
10) atau (Bogdan dan Biklen;
Dasar
sekolah.
peristiwa
penelitian
mendes
metode
fenomologis.
ini
mempunyai
antara lain: a) data diambil langsung
b) penentuan sampel secara
purposif,
peneliti sebagai instrumen pokok, d) lebih menekakan
95
dari
c)
pada
96
proses
dari
analitik,
pada
e)
produk
sehingga
bersifat
analisis data secara induktif
deskriftif
atau
inter-
pretasi bersifat idiografik, dan f). mengutamakan makna di
balik
data ( Bogdan dan Biklen, 1982; 27-29; Lincoin
dan
Guba,
1985;
dan
Ibrahim
39-42;
1989;
karateristik
Hasution,
197-200).
itulah
proses penelitian
Dengan
1988;
Dengan
9-12;
demikian
Sujana
karateristik-
yang dijadikan acuan
bagi
seluruh
ini.
karateristik pertama, peneliti sendiri meng-
gali data atau informasi secara langsung dari nara
yang
representatif
(treatment)
seperti
pendekatan
gambaran
tanpa
memberikan
pada penelitian
suatu
"perlakuan"
eksperimen.
Maksud
semacam ini adalah agar dapat diperoleh
tentang fenomena sosial yang dinamakan
pengembngan,
anjuran
sumber
sebagaimana
Philip
adanya. Hal ini
(1967;17)
yang
suatu
kegiatan
sesuai
mengatakan
dengan
bahwa
"Approaches to be used in studying social phenomena should
be
closely
releted and referred to
the
real
condition
where the phenomena exist".
Kateristik
kedua mengisyaratkan bahwa
pengambilan
sampel harus disesuaikan dengan tujuan penelitian.
jumlah
sampel
informasi
tergantung pada
diperlukan.
Dalam
hal
kelengkapan
ini
Nasution
(1988:32-33) menjelaskan bahwa untuk memperoleh
informasi
tertentu,
yang
pertimbangan
Dengan
sampling dapat diteruskan sampai dicapai
"redudancy",
ketuntasan
atau
kejenuhan,
artinya
taraf
bahwa
97
dengan
menggunakan responden selanjutnya boleh
dikatakan
-tidak lagi diperoleh tambahan informasi baru yang berarti.
Dengan
kata
lain sampel dianggap memadai
ditemukan pola tertentu dari
pengambilan data pe
langsung oleh peneliti, dengan kata
lain "the researcher is the key instument
data
are
collected an interpreted"
Karakteristik
utama
dalam
karakteristik
(Williams,
penelitian
kualitatif.
ini adalah karena manusia
yang
terinci dan
instrumen
dari
(peneliti)
mem
senantiasr dapat
memperhalus pertanyaan-pertanyaan
data
1984;4).
Rasional
diri dengan situasi yang berubah-ubah,
senantiasa
peroleh
through wich all
ini menempatkan peneliti sebagai
punyai adaptabilitas yang tinggi,
suaikan
sudah
informasi yang dikumpulkan.
Sebagaimana dijelaskan di atas,
nelitian ini dilakukan
apabila
mendalam
tujuan yang ingin dicapai (Nasution,
1988:
menye
dan
dapat
untuk
mem
sesuai
dengan
54-55).
Karateristik berikutnya berimplikasi bahwa data yang
dikumpulkan
dalam
penelitian ini
lebih
bentuk kata-kata dari pada angka-angka,
dalam
dan hasil analisis
nyapun berupa uraian (Miles dan Huberman,
laporan
cendrung
1984:
penelitian kualitatif kaya dengan
15).
deskripsi
Jadi
dan
penjelasan tentang aspek-aspek masalah yang menjadi
fokus
penelitian.
dalam
Namun
demikian
bukan
berarti
bahwa
penelitian kualitatif sama sekali bebas dari laporan
berbentuk angka-angka tadi.
yang
98
Sebagaimana
litian
dijelaskan di muka bahwa
kualitatif
statistik,
tidak
didasarkan
atas
tetapi berdasarkan ketuntasan
diperlukan.
Oleh
karena itu
sampel
analisis
pertimbangan
unformasi
dalam
dalam penelitian ini bukan untuk memperoleh
tetapi
data
"keajengan"
dari
dianalisis
secara
pene
induktif
yang
penelitian
generalisasi,
untuk
dicari
atau polanya; untuk selanjutnya dicari
makna
pola tersebut. Dengan demikian hasil penelitian
ini
bersifat idiografik, lebih mementingkan makna dalam kontes
ruang dan waktu.
B. Unit Analisis Data Dan Sampel Penelitian.
Penelitian
ini
berfokus pada
tugas
guru
sekolah
dasar yang telah mengikuti Program SI pada Kabupaten/Kodya
di Propinsi Riau. Dengan demikian unit analisis penelitian
bersifat
institusional
dan individual
dalam
arti
menjadi fokus kajian adalah tugas guru-guru sekolah
sebagai administrator di sekolah dasar di beberapa
yang
berbeda sesuai dengan karateristik georafis
Propinsi
yang
dasar
lokasi
wilayah
Riau. Secara singkat lokasi penelitian dapat
di
jelaskan sebagai berikut:
1. Kantor Dinas P dan K Propinsi
Dati I Riau.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 1951
kepada
Propinsi
Pemerintah
antara
diberikan
wewenang
melaksanakan
Pusat di lapangan pendidikan
lain
seperti:
mendirikan
dan
dan
tugas
pengajaran,
menyelenggarakan
99
Sekolah Dasar,
mendirikan perpustakaan rakyat dan
memaju-
kan
daerah.
Sekolah
kesenian
Dasar
meliputi gaji,
binaan
personil SD,
nyediakan
berbagai
Khusus
dalam
kepangkatan,
pengelolaan
kesejahteraan dan
pembangunan fisik gedung SD
fasilitas
belajar
pem
dan
mengajar
me-
untuk
menunjang pelaksanaan kurikulum. Pada kantor Dinas P dan K
Tingkat
I inilah peneliti
tentang
perkembangan
seperti
Jumlah
murid,
memperoleh data dan
sekolah
dasar
Sekolah dasar,
di
Propinsi
Kepala Sekolah,
serta berbagai program pembinaan
kesejahteraan
masalah
dan
informasi
dan
Guru
diperoleh
dan
peningkatan
personil SD. Selanjutnya, berkaitan
tujuan penelitian akan
Riau,
dengan
data
informasi tentang pelaksanaan tugas belajar program
dan
Studi
Administrasi Pendidikan bagi guru-guru SD seperti : Jumlah
peserta tiap tahun, jumlah yang sudah menyelesaikan,
sedang menyelesaikari, dan pembiayaannya serta'
yang
persyaratan
untuk dapat mengikuti Program SI tersebut.
2. Kantor Dinas P dan K Kabupaten/Kotamadya
Melalui
Kantor
Dinas
P
dan
K
Kabupaten
inilah
peneliti mendapatkan informasi tentang gambaran guru
yang
telah
menyelesaikan
oleh
Dinas
P
penempatan
dan
K
tugas
Program SI
yang
Propinsi
Tingkat
mereka
serta SD
I
dilaksanakan
Riau
yang
akan
dan
lokasi
dijadikan
sampel penelitian ini. Dari tujuh Kabupaten/Kotamadya yang
ada di Propinsi Riau, hanya enam Kabupaten/Kotamadya
dijadikan lokasi penelitian.
yang
100
Dari guru-guru di Sekolah Dasar yang dikemukakan
atas
tersebut akan diperoleh data dan
informasi
di
tentang
tugas dan berbagai kegiatan dalam mengelola pendidikan
di
sekolahnya.
Dalam
penelitian kualitatif,
menjadi
kriteria utama;
sampel
dapat
sesuai
dengan
tetapi
memberikan
jumlah
sampel
lebih kepada
informasi
tujuan penelitian ini.
bukanlah
sejauh
sebanyak
mungkin
Untuk itu
pengam
bilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
purposif ( purposive sampling).
litian,
maka
mana
teknik
Sesuai dengan tujuan pene
yang dijadikan responden
adalah
Guru-guru
yang telah mengikuti tugas belajar program SI yang
berada
di enam Kabupaten Propinsi Riau.
Untuk
Kabupaten
sekolah,
sampel
di
tersebut diambil dua
Propinsi Riau,
jadi jumlah
dan satu
orang
orang
disetiap
untuk
responden adalah 12 orang
satu
dari
12
sekolah.
C.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik
litian
mentasi.
pengumpulan data yang digunakan dalam
ini adalah
: wawancara,
obsevasi dan
studi
Hal ini selaras apa yang dikemukakan
(1978) bahwa penelitian naturalistik senantiasa
dengan
gejala-gejala
yang
khas
keberadaanya
sesuatu yang mempunyai (tacit knowledge),
oleh
pene
doku-
Guba
berkenaan
meliputi
Oleh karena
itu
101
teknik di atas yang digunakan. Adapun instrumen penelitian
ini adalah diri peneliti sendiri (human Instrumen).
1. Teknik Observasi.
Kedua
macam
jenis
observasi
yaitu
observasi
partisipatorik dan observasi non partisipatorik
digunakan
dalam penelitian ini. Jenis yang pertama dilakukan
mengawali
proses-proses
observasi. Hal
ini
ketika
dimaksudkan
untuk tidak mengundang curiga dari para responden terhadap
kehadiran penelitian. Pada taraf ini peneliti lebih banyak
melakukan
serta
sosialisasi
menanamkan
dengan
guru-guru
hubungan
SD
saling
yang
dalam
pekerjaan
percaya
diteliti.
observasi
peneliti
beralih
pada
mereka,
antara
peneliti
Setelah
terbina
baik antara peneliti dengan guru-guru
selanjutnya
tersebut,
penggunaan
teknik
partisipatori, yaitu mengambil bagian
langsung
kegiatan-kegiatan bersama dikkalangan guru-guru
dalam
yang
rasa
diri di
telah
mengikuti Program
kegiatan-kegiatan
sehari-hari,
dalam
baik
atau
S-1.
Peneliti
tugas-tugas yang
dalam proses belajar
membantu kepala sekolah
SD
menelusuri
mereka
lakukan
mengajar
maupun
melaksanakan
administrasi
sekolah. Oleh karena itu peneliti sekedar bergabung dengan
mereka dalam kegaiatan-kegiatan yang bersifat formal, tapi
juga bergabung diwaktu mereka santai dan istirahat.
Setiap
teknik
data
observasi
dan informasi yang
ini
(baik
yang
diperoleh
berjenis
melalui
observasi
partisipatorik maupun observasi non partisipatorik),
akan
TUT
selalu
dikaitkan
informasi
dalam
tersebut
hal
1988:64),
dengan
ini
tidak
konteksnya,
kehilangan
tsrkait dengan
agar
data
maknanya.
sembilan
hal
dan
Konteks
(Nasution,
yaitu:
a. Ruang (tempat) dalam aspek fisik.
b. Pelaku,
yaitu
semua orang yang
yang
terlibat
dalam
situasi.
c. Kegiatan, yaitu apa yang dilakukan orang dalam
situasi
itu.
d. Objek, yaitu benda-benda yang terdapat di tempat itu.
e. Perbuatan,
yaitu perilaku-perilaku tertentu.
f. Kejadian atau peristiwa, yaitu rangkaian kegiatan.
g. Waktu, yaitu urutan kronologi kegiatan.
h. Tujuan, yaitu apa yang ingin dicapai orang serta makana
perbuatan orang.
i. Perasaan, yaitu emosi yang dirasakan dan dinyatakan.
Sudah
kelemahan.
tentu
teknik
observasi
ini
merigandun??
Diantaranya adalah bahwa teknik observasi
ini
tidak mampu mengungkapkan intensi-intensi di balik peilaku
yang
dikerjakan.
Untuk itu mengungkap intensi atas
suatu
perilaku peneliti melakukan wawancara.
2.
Teknik Wawancara
Teknik
data
wawancara ini dilakukan
penelitian
yang
bersifat
non
untuk
menguKipulkan
prilaku.
Seperti
103
dikatakan
oleh
dikandung
maksud
pikiran
dan
demikian,
Nasution
untuk
bahwa
teknik
mengetahui apa
hati responden (Nasution,
wawanoara
yang
kegiatan-kegiatan
ada
dalam
1988:73).
jika dengan observasi peneliti
yang dilakukan, maka
ini
Dengan
memasuki
dengan
dunia
wawanoara
peneliti memasuki dunia pikiran dan perasaan mereka.
Pada
digunakan
tahap-tahap
dari
wawanoara tidak
teknik
disebabkan
awal
agar
terbina hubungan
proses
wawanoara,
berstruktur.
baik
Hal
terlebih
ini
dahulu
dengan responden, dan memang dari pertemuan-pertemuan awal
ini
diharapkan
baru
sekitar
data
dan
informasi
menspesifikkan
perolehan data dan informasi
dengan
penelitian,
sesuai
setelah
terjalin
hubungan baik antara peneliti dengan responden,
dilakukan
fokus
dan
juga
agar
yang
teknik wawanoara berstruktur.
3.
Teknik Studi Dokumentasi
Teknik
ini
digunakan
untuk
melengkapi
data
yangdijaring melalui teknik observasi dan wawanoara.
Yang
dihimpun melalui teknik studi dokumentasi ini adalah
data
otentik yang tersimpan dalam dokumentasi. Data ini
antara
lain program satuan pelajaran, administarsi sekolah yakni;
administrasi
keuangan,
administrasi
pendidikan
dan
pengajaran, administrasi kemuridan, catatan bimbingan
penyuluhan
dan
pelaksanaan
hubungan
sekolah
masyarakat dan informasi lain yang relevan.
dan
dengan
104
D. Pelaksanaan Penelitian
T&hap-tahap dalam penelitian kualitati tidak
mempu
nyai batas-batas yang tegas, namun secara garis besar
da
pat dibedakan menjadi:
1). Tahap orientasi, 2). tahap eksplorasi, 3>.
bercheck ( Lincon dan Guba,
tahap
mem-
1985: 235-236; Nasution,
1988:
33). Untuk penelitian ini mengikuti tahap-tahap tersebut.
1. Tahap Orientasi
Tahap
ini brtujuan untuk memperoleh
gambaran
yang
lengkap dan jelas mengenai masalah yang diteliti. Hal
sekaligus
penelitian
untuk memantapkan disain dan
berikut
nara sumber. Tahap
menentukan
ini
ini
fokus
dilaksanakan
dari bulan Juli sampai September 1993.
Pada
formal
tahap ini peneliti melakukan kunjungan
ke dua buah sekolah didua
terdapat di Propinsi Riau,
menjajaki
lapangan
dan
Kodya
yang
sebagai lokasi penelitian
guna
mencari
Kabupaten/
spcara
informasi
awal
menentukan permasalahan atau fokus penelitian.
Selama
pula
dari
peneliti, dengan pengarahan dan bantuan
pembimbing,
menyusun
dan memantapkan
disain
untuk
itu
dosen
pe
BAGI YANG TELAH MENGIKUTI TUGAS BELAJAR
PROGRAM S-l DI LINGKUNGAN
DINAS P DAN K DATII
PROPINSI RIAU
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh
Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh :
EFIE
NIM : 9232015
PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
1994
DISETUJUI DAN DISAHKAN TIM PEMBIMBING
PROF. DR. ACHMAD SANUSX SH. MPA.
Pembimbing I
PROF. DR SUPANDI K.
Pembimbing II
PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ELMU PENDIDIKAN
BANDUNG
1994
Mengetahui :
Koordinator Program Studi Administrasi Pendidikan
Program Pasca Sarjana
IKIP Bandung
^
Prof. Dr. Achmad Sanusi SH, MPA.
ABSTRAK
Pendidikan
dalam
memiliki
peran
yang
sangat
strategis
pengembangan sumber daya manusia, Oleh karena
itu,
dasar sebagai salah satu jenjang pendidikan
yang
sekolah
berfungsi
sebagai
hendaknya
dapat
pelaksana
teknis
pendidikan
memberikan sumbangan yang
formal,
berarti
bagi
pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Untuk
dasar,
mewujudkan
tujuan
pendidikan
kemampuan profesional guru dalam
penyelenggaraan
pendidikan
merupakan
salah
pencapaian
tujuan
kemampuan
Dinas
satu
yang
sekolah
pengelolaan
di sekolah
faktor
di
maupun
dapat
pendidikan nasional.
di
dan
kelas
mewujudkan
Upaya
pembinaan
profesional guru tersebut telah dilakukan
oleh
P dan K Dati I Riau atas nama Pemda Tingkat I
Riau
bekerja
sama
dengan
Unversitas
Riau
telah
memberikan
kesempatan bagi guru- guru SD untuk melanjutkan pendidikan
ke Program Studi Administrasi Pendidikan,
satu
merupakan
salah
wadah untuk peningkatan kemampuan profesional
guru-
guru SD di Propinsi Riau.
Berdasarkan
kegiatan
tersebut,
penulis
tertarik
untuk meneliti kemampuan guru-guru SD yang telah mengikuti
pendidikan
motivasi
Program
SI tersebut
melaksanakan
para guru (lulusan) untuk berkerja
tugasnya,
lebih
baik,
manfaat tugas belajar para guru SD (lulusan) Program S-1,
ix
tambahan
wawasan
dan
ilmu
pengetahuan
para
guru
SD
(lulusan) Program S-1, dan faktor-faktor yang mendukungnya
dalam pelaksanaan tugas tersebut.
Sesuai
dengan
studi
deskriptif,
penelitian
ini
menggunakan pendekatan kualitatif, dan yang dijadikan nara
sumber
adalah: (1) Kantor Dinas P dan K Dati I Riau,
(2)
Dinas P dan K Dati II di Propinsi Riau, (3) Dua orang guru
dari
tiap Kabupaten yang telah mengikuti
tugas
belajar.
(4) Kepala Sekolah Dasar.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara,
observasi, dan dokumentasi; yang dilakukan dari
hingga
Mei
orientasi
eksplorasi berlangsung secara intensif dari
sampai
Juli
1994.
Alat
pengumpulan
peneliti
sendiri (human instrument) dibantu
recorder,
buku catatan.
melalui
prosedur
data
b)
adalah
dengan
Sedangkan analisis data
a) reduksi data,
bulan
tape
dilakukan
display
data,
o)
verifikasi data, d) pengambilan kesimpulan.
Hasil
guru
SD
memadai.
dan
K
analisis data ditemukan bahwa,
(lulusan)
Program S-1 di
kinerja
Propinsi
Riau
para
cukup
Manfaat tugas belajar yang diberikan oleh Dinas P
Datfi
I Riau cukup
memperoleh
wawasan
dan
ilmu
pengetahuan, mampu mengelola proses belajar mengajar, raampu melaksanakan administrasi sekolah, selain itu terungkap
pula
motivasi
untuk
bekerja lebih
baik
belum
memadai
dilingkungan
kerjanya,
lebih
jauh
terungkap
bahwa
kurangnya perhatian atasan, sehingga tidak adanya kejelasan
mengenai pengembangan karir bagi para
guru
(lulusan)
program S-1, ini disebabkan tidak adanya evaluasi terhadap
lulusan Program S-1 yang dilaksanaka sejak tahun 1982.
Disimpulkan bahwa adanya keterkaitan tugas
yang
diberikan
kejelasan
untuk
bagi
dengan perhatian atasan
pengembangan
dapat
karir,
akan
sehingga
memberikan
mewujudkan iklim kerja yang
XI
adanya
motivasi
produktif
individu maupun bagi Dinas P dan K Dati
Riau.
belajar
I
baik
Propinsi
EV=dR-T#=yFt
ISI
HALAMAN
JUDUL
i
HALAMAN
PERSETUJUAN
ii
KATA PENGANTAR
UCAPAN
iii
TERIMA KASIH
v
ABSTRAK
ix
DAFTAR ISI
xii
DAFTAR TABEL
Bab I.
xv
PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang Masalah
1
B.
Identifikasi Masalah
13
C.
Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian
18
D. Tujuan Penelitian
19
E.
21
Manfaat Penelitian
F . Kerangka Penelitian
Bab II.
23
KEMAMPUAN GURU SD MELAKSANAKAN TUGAS BAGI GURU
GURU LULUSAN PROGRAM S-1 DINAS P DATI
A.
I RIAU...
Prenis
24
B. Pengertian, Fungsi dan Tujuan SD
C.
24
27
Peranan Sekolah Dasar Dalam Pengembangan Sumber
Daya Manusia
30
xii
E. Tugas Belajar Bagi Guru-Guru SD Merupakan Fungsi
Administrasi Personel
76
F. Program Studi Administrasi Pendidikan FKIP Bagi
Guru dari Dinas P dan K Dati I Riau
78
G. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan
Tugas
97
Bab III . PROSEDUR PENELITIAN
95
A. Metode Penelitian
95
B. Unit Analisis Data dan Sampel Penelitian
98
C. Teknik Pengumpulan Data
101
D. Pelaksanaan Penelitian
105
E. Prosedur Analisis Data
108
F. Signifikan Hasil Penelitian
109
Bab IV.
HASIL DAN PE"MBAHASAN PENELITIAN
Ill
1. Gambaran Lokasi Penelitian
2. Identitas Responden
114
'.
117
3. Kemampuan Melaksanakan Tugas Bagi Yang
Telah Mengikuti Tugas Belajar Program S-1
121
4. Membantu Kepala Sekolah Melaksanakan Administrasi
Sekolah
13?
5. Motivasi Untuk berkerja Lebih Baik
154
6. Manfaat Tugas Belajar Bagi Lulusan Program S-1..159
7. Tambahan Wawasan dan Ilmu Pengetahuan
181
8. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan
Tugas Bagi Guru
16R
xin
Bab
V.
KESIMPULAH
DAN
REKOMENDASI
178
1 . Kesimpulan
178
2.
Rekomendasi
184
a. Pemerintah Daerah Tingkat I Riau
184
b.
185
Dinas P
dan
K
Dati
I
Riau
c. Kepala Sekolah
187
d. Para guru (Lulusan) Program S-1
187
DAFTAR KEPUSTAKAAN
189
LAMPIRAN-LAMPIRAN
193
1 . Pedoman Wawancara Guru
2.
Pedoman
3.
Surat
a.
Surat
Observasi
Izin
Penelitian:
Izin dari Penelitian
Rektor
IKIP Bandung
b. Surat Izin dari Sospol Prop.Dati I Jabar
c.
Surat Izin dari Sospol Dati I Riau
d.
Surat
Izin dari Dinas P dan K Dati I Riau
Untuk setiap Kabupaten di Prop.
e.
Riau.
Surat Rekomendasi dari Kepala Dinas P dan K
Dati II di Propinsi Riau.
f.
Surat Keterangan Dari Kepala Sekolah telah
Melakukan
Penelitian.
g. Surat Keputusan Gubernur Dati I Riau Tentnag
Tugas Belajar Bagi Guru-guru SD di Prop.
Riau
h. Surat Keputusan Kepala Dinas P dan K DaJi T
Riau Mengenai pengangkatan Kepala SD.
xiv
DAFTAR TABEL
1. Keadaan Guru Sekolah Dasar Yang Telah Menyelesaikan
Tugas Belajar Program Studi Administrasi Pendidikan
di FKIP Universitas Riau Yang Dilaksanakan Oleh
Dinas P dan K Dati I Riau.
16
2. Keadaan Guru Sekolah Dasar Yang Sedang Mengikuti
Tugas Belajar Program Studi Administrasi Pendidikan
di FKIP Universitas Riau Yang Dilaksanakan Oleh
Dinas P dan K Dati I Riau
16
3. Daftar Lokasi dan identitas Guru-guru sebagai
Responden
114
4. Jawaban responden terhadap perencanaan pengajaran... 117
5. Jadwal Observasi Unjuk Kerja Mengajar
120
6. Jawaban responden terhadap melaksanakan proses
belajar mengajar
,
121
7. Jawaban responden terhadap kemampuan melaksanakan
administrasi
sekolah
130
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi
Indonesia,
pesatnya
yang
mempengaruhi
terutama dibidang pendidikan, akibat
perkembangan
Globalisasi
dinamis
yang melanda dunia, turut
akan
ilmu
pengetahuan
menyebabkan
kehidupan
dan
teknologi.
manusia
lebih
dan penuh tantangan, sehingga diperlukan
nempunyai
kemampuan
untuk
dapat
ilmu
pengetahuan dan wawasan yang dimiliki.
lain
kunci
untuk
menghadapi
era
manusia
mengantisifasi
perkembangan yang terjadi pada lingkungannya,
adalah
semakin
berdasarkan
Dengan
globalisasi
kata
tersebut
meningkatkan kualitas sumber daya manusia
melalui
penataan sistem pendidikan yang ada.
Sesuai
dengan
Undang-Undang
Nomor
2
Tahun
1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional menggariskan kebijaksanaan pendidikan nasional yang mengacu kepada UUD 1945
dan
GBHN. Dalam Bab II pasal 4 dijelaskan bahwa:
Pendidikan Nasional bertujuan nencerdaskan kehidupan
bangsa dan nengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,
yaitu manusia yang beriman dan bertagwa terhadap Tuhan
Tang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki
pengetahuan dan keteranpilan, kesehatan jasnani dan
rohani, kepribadian yang nantap dan nandiri serta
tanggung jawab kenasyarakatan dan kebangsaan.
Makna
adalah
ingin
yang terkandung dalam tujuan pendidikan
mewujudkan
sumber
daya
manusia
rasa
ini
yang
berkualitas.
kualitas,
hadap
Terwujudnya
yang
adalah suatu investasi yang berkontribusi
produktivitas
lainnya.
sumber daya manusia
Karena
berperan
di
setiap
dan
turut
sektor
pendidikan
dan
aktif
ter
sektor
warga negara diharapkan
secara
ber-
dapat
menentukan
dan
memamfaatkan keberhasilan pembangunan.
Salah satu wadah untuk meningkatkan kualitas
daya
manusia
tersebut
adalah
"pendidikan"
Suryohadiprojo, 1991). Proses kerja dan
pembangunan
Manusia
(Sayidinan
pencapaian tujuan
sangat ditentukan oleh kapasitas Sumber
yang
kapasitas
sumber
mengelola
mereka
kegiatan
pembangunan
mengapresiasi hasil
itu
(Tinatoro,
Daya
dan
1993).
Beranjak dari premis bahwa wahana pengembangan Sumber Daya
Manusia adalah pendidikan, maka pendidikan itu harus mampu
menghasilkan
sekaligus.
Sumber
Daya Manusia
Pertama,
dengan
dua
kemampuan melahirkan
manusia
dapat memberikan sumbangan terhadap pembangunan
Kedua,
kemampuan
mengapresiasi,
pembangunan
untuk menghasilkan manusia
menikmati,
itu,
yang
dan
memelihara
ternyata lebih
kemampuan
sulit
yang
nasional.
yang
dapat
hasil-hasil
dari
pada
membangun itu sendiri.
Memang diakui bahwa banyak faktor yang berkontribusi
terhadap keberhasilan pembangunan seperti dana, sarana dan
prasarana,
unsur
sumber
daya alam dan sebagainya.
yang penting dalam pelaksanaan
Salah
pembangunan
satu
adalah
sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Seperti
yang
dikemukakan Hasan Halinono (1991:12):
Karena nanusia merupakan kekuatan utama pembangunan
maka dengan demikian sistem dan mutu pendidikan akan
menentukan tingkat keberhasilan pembangunan.
Hanya
dengan sistem dan mutu pendidikan yang baik dapat
ditingkatkan kualitas manusia dan kualitas masyarakat.
Dari kutipan di atas dapat diambil suatu
pengertian
bahwa manusia merupakan kekuatan utama pembangunan.
melaksanakan
Untuk
pembangunan diperlukan manusia-manusia
berkualitas. Penyediaan manusia yang berkualitas
yang
tersebut
dapat dilakukan melalui kegiatan pendidikan. Dalam penger
tian
yang lebih luas pendidikan mencakup
sendiri,
pendidikan
pengajaran dan latihan yaitu meningkatkan
itu
kete-
rampilan. Jadi manusia yang berkualitas mempunyai ilmu pe
ngetahuan,
menguasai ketrampilan dan memiliki sikap
yang
baik.
Dengan
terkandung
tentang
kriteria
di
dalam
Sistem
manusia Indonesia
Undang-Undang
Pendidikan
Nasional
No.
seutuhnya
yang
2.
1989
Tahun
tersebut,
diyakini bahwa usaha pembangunan dalam mewujudkan
dapat
kondisi
tinggal landas dapat terlaksana.
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional
pemerintah
nasional,
telah
melaksanakan
suatu
sistem
tersebut,
pendidikan
yaitu satu keseluruhan yang terpadu dari
satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu
yang lainnya.
semua
dengan
Dilihat
nasional
pra
dari jenjang pendidikan, sistem
terdiri dari sub sistem
sekolah,
pendidikan
pendidikan:
pendidikan dasar, pendidikan
pendidikan
menengah
dan
pendidikan tinggi. Keempat sub sistem pendidikan
tersebut
saling melengkapi dan berkelanjutan dalam rangka
mencapai
tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan
nasional
tujuan
dasar
dituntut
sebagai
untuk ikut
pendidikan
nasional
sub
sistem
pendidikan
merealisasikan
tersebut.
pencapaian
Pendidikan
Dasar
yang
diharapkan
dapat
menghasilkan
manusia-manusia
berkualitas
tinggi
untuk mengisi
kegiatan
pembangunan.
Sejalan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28
Tahun
tentang
Pendidikan
"Pendidikan
dasar"
Dasar
menyatakan
bahwa
bertujuan untuk memberikan bekal
kepada
peserta
dan
dalam
rangka
sebagai pribadi, anggota
kehidupannya
negara
didik
anggota
umat
kemampuan
manusia
1990
dasar
mengembangkan
masyarakat,
serta
warga
mempersiapkan
peserta didik untuk mengikuti "pendidikan menengah". Untuk
mewujudkan
program
tujuan tersebut, pendidikan
dasar
menyajikan
pendidikan enam tahun di Sekolah Dasar
(SD)
program pendidikan tiga tahun di Sekolah Lanjutan
Pertama
tahun
peserta
(SLTP).
bertujuan
didik
Pendidikan Dasar di SD
yang
untuk membimbing, mengajar
selaras
dengan
tingkat
dan
Tingkat
lamanya
dan
6
melatih
perkembangannya
pengetahuan, sikap dan keterampilan serta daya cipta
yang
diperlukan
untuk
selanjutnya
ke
hidup
di
jenjang
lingkungan
pendidikan
masyarakat
yang
lebih
dan
tinggi
(Achmad Sanusi, 1993 : 80).
Dilihat
pendidikan
manusia
dari
merupakan
(SDM),
tujuan
wahana
di mana
pada jenjang
pengembangan
keluarannya
bekerja pada pelbagai sektor
pendidikan
institusional,
lembaga
sumber
daya
dipersiapkan
untuk
pembangunan atau melanjutkan
yang lebih tinggi, tidak
terke-
cuali sekolah dasar (SD).
Sekolah
Dasar (SD) merupakan jenjang
pertama
satuan jenjang pendidikan dasar (Dikdas), yang
dasar
dari
meletakkan
dari dua kemampuan sebagaimana telah disebutkan
atas tadi. Lebih khusus lagi tujuan Sekolah Dasar
di
merupa
kan bagian integral dari tujuan pendidikan dasar (Dikdas).
Sebagai
dasar,
jenjang
pertama
dari
satuan
pendidikan
secara institusional Sekolah Dasar (SD)
bertujuan
memberikan bekal kemampuan dasar dalam bidang "Baca-Tulis-
Hitung",
faat
serta
SLTP
pengetahuan dan keterampilan dasar yang
bagi
siswa sesuai dengan
tingkat
berman-
perkembangannya,
mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan
(Depdikbud, 1993). Untuk mencapai tujuan
itu,
di
maka
peningkatan kualitas proses dan mutu lulusan Sekolah Dasar
(SD)
pada umumnya
kependidikan
harus menjadi perhatian
utama
dan khususnya tenaga yang bergerak
proses belajar mengajar.
tenaga
dibidang
6
Dari sekian banyak faktor yang terkait untuk berlan-
jutnya suatu pendidikan dasar khususnya SD, faktor
daya
manusia
dikarenakan
lainnya.
merupakan faktor yang terpenting.
manusialah
Betapapun
perpustakaan
dan
menunjangnya
faktor
manusia
yang
yang
mengelola
sempurnanya
permanennya
Hal
ini
faktor-faktor
kurikulum,
gedung
sumber
lengkapnya
belajar,
serta
lain, tanpa dikelola
oleh
manusia-
berkualitas, tentulah tidak
akan
mencapai
hasil yang maksimal. Adapun unsur manusia di Sekolah Dasar
tersebut
diantaranya: Kepala Dinas P dan K dan para
staf
yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan Sekolah Dasar,
penilik,
Guru
kepala
merupakan
mempunyai
sekolah dan tenaga pengajar
salah
peranan
yang
satu
sumber
dominan
daya
dalam
atau
guru.
manusia
yang
pendidikan
pengajaran, khususnya proses belajar di sekolah dasar.
ini dikarenakan guru terlibat langsung dalam
dengan
murid. Sehubungan dengan itu Elisa
dan
Hal
berintekrasi
Lexi
Kalumata
(1988) dalam tesisnya, "Meskipun keberhasilan upaya pendi
dikan
dipengaruhi
oleh
faktor-faktor,
baik
eksternal
maupun internal namun yang dominan adalah guru". Sedangkan
Hartono Kasmadi (dalam Mimbar Pendidikan no. 1 Tahun
1990
: 13) mengatakan bahwa:
Apapun
yang
diperbaharui
pada
gilirannya
faktor
kemampuan gurulah yang banyak menentukan.
Karena itu
upaya mengembangkan kemampuan dosen (guru) melalui
program
berencana, baik yang formal maupun
informal perlu memperoleh perhatian banyak.
yang
Dari kedua penjelasan di atas kiranya tidaklah
lebihan
dikatakan bahwa guru di sekolah
dasar
ujung tombak dalam mencapai misi sekolah dasar.
begitu
dominannya
ber-
merupakan
Mengingat
faktor sumber daya manusia
atau
per-
sonel, khususnya guru di sekolah dasar, maka langkah
yang
tepat
adalah
profesional
meningkatkan atau
guru
tersebut.
mengembangkan
Kemampuan
kemampuan
profesional
yang
dimaksud adalah kemampuan yang dituntut oleh suatu profesi
yang
dalam hal ini profesi guru untuk melaksanakan
tugas
yang diembankan kepadanya. Ada beberapa hasil kajian
pada intinya mengacu kepada pentingnya upaya
profesional
seperti
yang
pengembangan
oleh
Fakry
Gaffar (1987: 47), "Ijazah formal tidak ada artinya
tanpa
on
ini,
yang
dikemukakan
the job training dan program pengembangan sumber
manusia,
agar
menjadi
tenaga
yang
daya
benar-benar
profesional".
Kemampuan profesional seorang guru diharapkan sesuai
tugas-tugasnya, bukan saja mengajar akan tetapi lebih luas
lagi
yaitu
jembatan
melaksanakan
dalam
Engkoswara
(1987
administrasi
kegiatan
proses
: 43) mengatakan
sekolah
belajar
bahwa
sebagai
mengajar.
kegiatan
yang
dilakukan dalam penyelenggaraan sekolah yaitu perencanaan,
pelaksanaan,
manusia,
dan
pengawasan atau pembinaan
yang meliputi manusia, program
sumber belajar dan fasilitas.
sumber
daya
pendidikan
atau
8
Ketiga
administrasi
kegiatan
di
atas
merupakan
fungsi
pokok
pendidikan, yang satu sama lain tidak
dapat
dipisahkan dan harus dilaksanakan, sebagai seorang guru.
Mengingat begitu strategisnya
melaksanakan
pentingnya
kemampuan
pendidikan
upaya
dan
peranan guru dalam
pengajaran,
pengembangan
guru
dan
untuk
begitu
meningkatkan
mereka dalam melaksanakan tugas. Dengan
adanya
perhatian kepada diri guru, diharapkan pengelolaan
proses
belajar
dapat
yang
mengajar
sebagai
kunci
pelaksanaan
pendidikan
terlaksana dengan baik. Di samping itu, sosok
mampu berperan sebagai tokoh yang
terpercaya
guru
dapat
dijadikan teladan dalam masyarakat.
Guru
berperan
sebagai
sebagai
teladan dalam masyarakat,
sosok tubuh yang cukup
karena
ideal,
berpen-
didikan khusus, berwibawa, berpengetahuan lebih dari
masyarakat,
berdedikasi pengabdian, dan mampu
keteladanan (Achmad Sanusi,
ia
pada
memberikan
1990: 20).
Dengan demikian, agar guru dapat melaksanakan
tugas
dan tanggung jawab penuh dedikasi, dapat menyesuaikan diri
dengan
laju pertumbuhan ilmu pengetahuan dan arus
infor-
masi, dibutuhkan usaha instansi yang terkait untuk pengem
bangan profesionalnya.
Pengembangan profesional atau profesionalisasi tena
ga pengajar atau guru harus merujuk kepada proses
pening
katan
:
kualitas
kemampuan.
Oteng Sutisna
(1989
359)
mengemukakan
bahan
profesionalisasi adalah suatu
proses
dalam status suatu pekarjaan dari yang non
peruprofesi
atau semu profesi ke arah profesi yang sungguh. Jadi
fesionalisasi
menerus
yang
merupakan suatu proses dinamis
berkembang
ke arah pencapaian
yang
kriteria
pro-
terus
profesi
ideal.
Ada pun ciri utama atau karateristik suatu profesi
berdasarkan hasil studi pengembangan model pendidikan
profesional tenaga kependidikan adalah fungsi
dan
signifikansi
sosial, keterampilan
atau
keahlian,
pemerolehan keterampilan dengan menggunakan
metode
ilmiah,
batang tubuh ilmu, masa pendidikan,
aplikasi
dan sosialisasi nilai-nilai profesional,
kode etik,
kebebasan untuk memberikan judgement tanggung jawab
profesional dan otonomi, pengakuan dan imbalan yang
layak (Achmad Sanusi,
1991: 20).
Pengembangan kemampuan profesional guru
dalam
diperlukan
pendidikan, karena guru sebagai manusia pada
haki-
katnya memiliki potensi dan kebutuhan untuk
mengembangkan
dan merealisasikan dirinya. Dengan kemampuan
profesional,
diharapkan
tujuan pendidikan di Sekolah Dasar dapat
ter
laksana secara efektif.
Fakry Gaffar,
Terhadap
dkk.
(1991) dalam makalah Globalisasi
Pemantapan Penyelenggaraan Pendidikan
Indonesia
dalam Bakajang Kedua menjelaskan, jika pendidikan dianggap
sebagai suatu investasi nasional untuk masa depan
maka
perlu
ditangani
secara
profesional.
bangsa,
Manajemen
pendidikan sebagai alat untuk pencapaian tujuan pendidikan
10
nasional
memerlukan
dukungan teknologi
dan
pengelolaan
secara profesional.
Untuk
mewujudkan
beradaptasi
dengan
personil yang
perkembangan
benar-benar
ilmu
mampu
pengetahuan
dan
teknologi serta arus globalisasi dalam masyarakat, Dinas P
dan
K Dati I Riau telah melakukan usaha pembinaan
kemam
puan profesional guru secara sistematis dan terprogram.
Demikian pula Pemerintah Daerah sebagai patner Dinas
P
dan K dalam membantu sekolah mencapai
tujuan
sekolah,
telah memberikan bantuan, baik berupa pengadaan dana,
kesempatan untuk
menambah ilmu pengetahuan pada
dan
lembaga-
lembaga pendidikan khususnya pada Fakultas Ilmu Pendidikan
Jurusan Administrasi Pendidikan, dalam rangka untuk
lebih
meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pendidikan Dasar
Propinsi Riau.
Untuk mewujudkan usaha di atas,
di
salah
satu
usaha yang harus dilakukan oleh Dinas P dan K Dati I
Riau
adalah
yang
menjalin kerja sama dengan Universitas
Riau
sudah dilaksanakan sejak tahun 1982.
Daerah
bandingkan
sebagian
dikenal
Propinsi
dengan
umum
Propinsi
dari
sebagai
Riau
Riau
memiliki
lain,
pulau Sumatera
Daratan dan
khusus
wilayahnya
bagian
Riau
lereng
Natuna.
di-
meliputi
tengah
yang
Kepulauan
yang
terdiri dari 3.214 buah pulau besar dan kecil,
dari
jika
timur pegunungan Bxikit Barisan
membentang
sampai
laut
.11
Luas
atau
daratan Propinsi Riau adalah
94.561.61
9.456.161 hektar, dikelilingi perairan
sejauh
batas
teritorial
12 mil
dari
laut
km
diukur
"pulau-pulau
yang
letaknya paling luar, pada waktu air surut terendah seluas
35.306
Selat
Cina
km
yang terdiri dari 17.501
Malaka
km
bagian
dan 218.255 km perairan laut
Selatan)
sampai
pantai
Indragiri
perairan
Natuna
(laut
Hilir.
Secara georafis, Propinsi Riau terletak antara 1 derjat
05
lintang Selatan, 2 derjat 25 Lintang Utara 100
105
derjat
5
Bujur Timur Greenwich dan
6
derjat
derjat
51-1
derjat 45 Bujur Barat Jakarta, Batas-batas Propinsi Riau:
Sebelah Utara
: Selat Singapura dan Selat Malaka,
Sebelah Selatan: Propinsi Jambi dan Selat Berhala,
sebelah Barat
: Propinsi Sumatera Barat dan Propinsi Sutera Utara,
Sebelah Timur
: Laut Cina Selatan dan Propinsi kalimantan
Barat (Panduan Wisata Riau,
Pemerintah
yang
mengatur
1992 : 1-2).
Daerah Propinsi Riau sebagai
pemerintah
mulai
dari
tingkat
organisasi
Propinsi
sampai ke tingkat Kecamatan memerlukan tenaga yang berkua
litas
sesuai
disadari
oleh
dengan jenjang yang ditanganinya.
Dinas
P
dan
penanggung
jawab
sebab
ia berusaha membenahi
itu
terhadap
K
Dati
pelaksanaan
tantangan kehidupan masa depan.
diri
I
Riau,
Hal
sebagai
pendidikan
untuk
ini
oleh
menghadapi
12
Sehubungan
diupayakan
oleh
dengan
ini,
Dinas
P dan
ada tiga
K
dan
hal
yang
terus
Pemerintah
Daerah
setempat, diantaranya:
1. Pembinaan atau pengembangan
Dasar
yang
Perguruan
berdomisili
terhadap guru-guru Sekolah
di
daerah
melalui
Tinggi, Srata 1 Fakultas Institut
Keguruan
jalur
dan
Ilmu
dengan Jurusan Administrasi Pendidikan,
yang
diadakan secara rutin setiap tahun sejak tahun 1982.
2. Pembinaan
terhadap Guru-guru
dicalonkan
Sekolah
Sekolah Dasar yang
atau yang akan dipromosikan sebagai
mengikuti pelatihan jabatan yang
akan
Kepala
dilaksanakan
secara rutin setiap tahun sejak tahun 1986.
3. Pembinaan dan
Pengembangan
tehadap tenaga
kependidi-
kan yang ada di Propinsi Riau melalui Jenjang
kan
Program
Pasca Sarjana yang berkerja
sama dengan
IKIP Bandung, dengan jurusan: Administrasi
Pendidikan
Luar Sekolah, Kurikulum dan
Pendidi
Pendidikan,
Bimbimgan
dan
Penyuluhan.
Dengan
Riau
atas
bekerja
adanya kebijakan dari Dinas P dan K
nama Pemerintah Daerah Propinsi
sama dengan Universitas Riau
Dati
dalam
atas, dengan
terprogram
I
Riau
diutarakan
kegiatan pengembangan guru-guru SD
tersebut, sehingga dapat memberikan
kepada lembaga untuk mencapai tujuannya.
I
meningkatkan
kualitas penyelenggaraan Pendidikan Dasar yang
di
Dati
yang
sumbangan
13
B.
Identifikasi Masalah.
Kalau
atas
diperhatikan beberapa permasalahan
berkaitan
erat dengan guru-guru
pokok
tersebut,
di
seperti
masalah kualitas pendidikan, produktivitas pendidikan
lain sebagainya. Dengan demikian pengembangan
guru
merupakan
salah satu langkah yang
dan
profesional
strategis
untuk
mengatasi sebagian permasalahan sekolah dasar tersebut.
Disamping
pengembangan
itu,
ada
alasan-alasan
lain,
profesional guru begitu dituntut
saat
Pertama, karena ilmu pengetahuan dan teknologi
berkembang
pesat, sehingga kalau guru tidak
mengapa
ini.
senantiasa
meningkatkan
kemampuannya dikhawatirkan guru tersebut akan ketinggalan,
akibatnya
materi
ketinggalan.
tersebut
yang
Kedua
diasumsikan
suatu
kepada
murid
saat
jabatan
sudah
guru-guru
lebih
mengingat
tugas
yang akan dibebankan kepadanya adalah akan memimpin
suatu
unit
dipromosikan
kepada
yang
tinggi
akan
disampaikan
misalkan menjadi Kepala sekolah,
kerja/organisasi dengan penuh tanggung
jawab,
maka
untuk memangku jabatan tersebut penting sekali orang-orang
yang berpendidikan dan berpengalaman. Ketiga agar personil
mau
bersemangat
bekerja
sehingga
dapat
memberikan
sumbangan optimal kepada lembaga dalam mencapai
tujuannya
(lembaga).
Kalau
salah
dalam
diperhatikan dengan manajemen personel,
yang
satu fungsinya yaitu pengadaan (recruitment),
maka
pengadaan
personel,
seharusnya
dipersiapkan
14
sedemikian rupa sehingga dapat menjalankan tugas yang
berikan kepadanya. Selanjutnya, fungsi manajemen
lainnya
yaitu
fungsi
pengembangan
di
personel
(development).
Jadi
personel yang sudah diadakan tadi perlu dikembangkan terus
menerus.
Kalau fungsi rekruitmen dan pengembangan tersebut
tidak berjalan,
nisasi,
maka akan menimbulkan masalah dalam orga-
yang
dalam
istilah
manajemen
Sebagai
salah
satu usaha
disebut
missma-
nagement.
tanggung
Nomor
jawab pengelolaan Sekolah Dasar
65
Tahun
1951,
pembinaan personil,
Nomor
Ketentuan
Pemberian
Sekolah
Khususnya
fungsi
dalam
Belajar/Izin
dan/Guru
Sekolah
PP
administrasi
tanggal 11 Nopember 1982
Tugas
dan
berdasarkan
oleh Pemerintah Daerah Tingkat I
KPTS.301/XI/1982,
Kepala
pelaksanaan
Riau
tentang
Belajar
Kepada
Negeri
Dalam
Dasar
Propinsi Daerah Timgkat I Riau, Gubernur Daerah Tingkat
Riau
Menimbang
kualitas
bahwa dalam
penyelenggaraan
rangka
lebih
meningkatkan
Pendidikan
Dasar
di
Propinsi
pembinaan
terhadap
Daerah
Tingkat I Riau perlu diadakan
Kepala
Sekolah
dan
I
Guru
Sekolah
Dasar
Negeri
dengan
memberikan kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan pada
lembaga-lembaga
pendidikan.
Pelaksanaannya
secara
rutin
melalui
"Pro-
setiap tahunnya.
Maka
yek
pembiayaan Pendidikan tersebut
Peningkatan Kemampuan Tenaga Kependidikan "
(PPKTK),
.1.5
APBD Tingkat I Riau.
Penanggung jawab teknis adalah Kepala
Dinas P
Riau.
dan
K
Dati
I
Keterlibatan
Pendidikan
Universitas
Riau
adalah
lembaga
Tinggi sebagai wadah untuk menyiapkan
didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
akademis profesional yang dapat menerapkan,
dan
menciptakan
ilmu pengetahuan.
Program
peserta
kemampuan
mengembangkan
ini
diperkuat
pula dengan menerbitkan Surat Perjanjian Ikatan Dinas dari
Pemerintah Daerah Tingkat I Riau dengan Pihak
Riau
yang tertanggal
Universitas
11-11-1982 No.Kpts.301/XI/1982
yang
ditandatangani oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Riau
dan Kepala Dinas Dati I Riau serta Rektor Universitas Riau
(UNRI).
Peserta
yang
Tugas
Belajar Program S-1 bagi
dimaksud setiap tahunnya berjumlah lebih
orang.
Sejak tahun ajaran 1982-1983 sampai
ajaran
1993-1994
Adapun
mengenai keadaan guru SD yang telah
tugas
UNRI,
belajar
telah diikuti oleh 214
program studi Administrasi
dapat dilihat dari tabel dibawah
ini.
Guru
SD
kurang
20
dengan
orang
tahun
peserta.
menyelesaikan
Pendidikan
di
.16
Tabel
1.1
Keadaan guru SD yang telah selesai mengikuti
tugas belajar program studi Administrasi Pendidikan
di FKIP Universitas
Riau
dari 1989-1990 sampai dengan 1993-1994
Kabupaten/Kodya
89 - 90 90 - 91 91 - 92 92 - 93 93-94
5
5
25
20
2
6
21
4
4
22
5
18
3
5
3
4
Kampar
Bengkalis
4
7
6
3
Indra Giri Hulu
Indra Giri Hilir
3
4
7
2
3
3
4
7
Kepulauan Riau
3
4
4
Batam
1
2
1
Pekan Baru
Sumber
-
1
-
-
17
Jumlah
-
26
23
Jumlah
1
—
—
15
27
112
: Dinas P dan K Daerah Tingkat I Riau
Tabel
1.2
Keadaan guru SD yang sedang mengikuti tugas
belajar program studi Administrasi Pendidikan
di FKIP Universitas Riau
dari 1989-1990 sampai dengan 1993-1994
Kabupaten/Kodya
89 - 90 90 - 91 91 - 92 92 - 93 93-94
Kampar
Bengkalis
Indra Giri Hulu
Indra Giri Hilir
Kepulauan Riau
4
4
4
4
4
3
4
4
19
3
4
4
4
2
5
4
5
3
4
18
20
4
3
4
3
3
17
2
6
1
2
Jumlah
20
orang.
-
-
1
21
2
-
21
-
—
20
—
20
102
: Dinas P dan K Daerah Tingkat I Riau.
Dari
sudah
21
5
4
Batam
Pekan Baru
Sumber
Jumlah
tahun
1982 sampai tahun 1993, Dinas P
dan
K
mengirimkan guru-guru SD ke Program SI sebsnyak 214
17
Waktu
tersebut
Daerah
yang disediakan untuk
sesuai
pencapaian
dengan Surat Keputusan
Tingkat I Riau No:
pendidikan
Gubernur
Kepala
KPTS.287/VI/1988, jangka
waktu
pendidikannya bagi tugas belajar harus dapat menyelesaikan
pendidikannya
dalam
batas
waktu
paling
lama
5
tahun
(sepuluh semester).
Sesuai
dengan
administrasi
tujuan
dan
fungsi
pokok
pendidikan, maka para lulusannya
jurusan
diharapkan
dapat memiliki seperangkat kompetensi.
Berkenaan
sudah
dengan Kurikulum,
diperoleh
pendidikan
sehingga
peserta tugas belajar
Program
dapat
S-1 Jurusan
selama
administrasi
meningkatkan kemampuan
melaksanakan
tugas
perencanaan,
tujuan dan fungsi
yakni:
di
dalam
Pendidikan
mereka
kemampuan
yang
di
dalam
melaksanakan
kemampuan dalam pelaksanaan,
dan
kemampuan
mengevaluasi.
Dari
hasil wawancara dari observasi
dilaksanakan
dari
Program
bervariasi,
kepala
S-1
Hal
meningkatkan
SD
fasilitas
terhadap
tugas
di
maka
untuk
melaksanakan
lapangan
tugas
tampak
kemampuan dalam melaksanakan tugas.
guru kelas atau
sekolah.
Hal
ini
guru
menyebabkan
dari
administarsi
ini dapat mengurangi kemauan diri guru
adalah
yang
kontribusi
diantara mereka kurang mendapat peluang
sekolah
sekolah.
guru
pada bulan September 1993,
peneliti
borongan,
kepala
untuk
Umumnya
kurang
sekolah
18
lebih
banyak
pembenahan
dapat
menitik beratkan kegiatan
fisik sekolah.
melaksanakan
Tetapi ada
tugasnya
pendidikan
pada
diantaranya
yang
secara
baik.
Berdasarkan pemikiran itulah penulis terdorong untuk
meneliti
kemampuan
guru-guru
Sekolah
Dasar
dalam
melaksanakan tugas yang telah menyelesaikan tugas belajar,
baik
dalam
di
dalam
pelaksanaan administrasi sekolah sebagai hasil dari
upaya
Pemerintah
proses
belajar mengajar dan
Daerah
Tingkat
I
Riau
juga
dalam
meningkatkan
kualitas penyelenggaraan Pendidikan Dasar di Propinsi Dati
I
Riau
melalui
Program
Studi
Administrasi
Pendidikan
secara khusus pada FKIP UNRI atas dasar kerja sama
Dinas
C.
P
dan
K
Dati
I
dengan
Riau.
Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian.
Setelah
identifikasi
memperhatikan
masalah
di
latar belakang
atas,
maka
masalah
yang
dan
dijadikan
permasalahan dalam penelitian ini adalah:
Sejauh man a
kemampuan
guru-guru SD melaksanakan
tugasnya
bagi yang telah mengikuti tugas belajar program S-1
gai administrator pada Sekolah Dasar di
dan K
seba
lingkungan Dinas P
Dati-I Riau.
Dari
tersebut
rumusan
masalah
yang
masih
menyangkut beberapa permasalahan,
bersifat
yang
umum
penulis
jabarkan dalam beberapa pertanyaan, yaitu sebagai berikut:
1. Apakah setelah mengikuti pendidikan Program S-1,
para
guru
(lulusan) dapat
mengenai
pengelolaan
melaksanakan
proses
tugas/pekerjaannya
belajar
(administrasi
kelas).
2. Apakah
setelah mengikuti pendidikan Program
guru (lulusan)
S-1
dapat memberikan bantuan kepada
para
kepala
sekolah dalam hal administrasi sekolah.
3. Apakah
setelah mengikuti pendidikan Program S-1,
guru
(lulusan)
merasa
termotivasi
untuk
para
lebih
berperestasi di lingkungan sekolahnya.
4. Apakah ada manfaat tugas belajar mengikuti Program S-1,
dengan pembinaan dan rencana pengembangan karir masingmasing guru (lulusan) Program S-1.
5. Apakah
para
setelah
guru
mengikuti pendidikan di
(lulusan) merasa memperoleh
Program
ilmu
S-1,
pengeta
huan .
6. Faktor lain, apakah yang berpengaruh dalam melaksanakan
tugas.
D. Tujuan Penelitian.
Tujuan penelitian ini terdiri dari tujuan
umum
dan
tujuan khusus.
1. Tujuan Umum
a. Secara
umum penelitian ini dimaksudkan untuk
kembali tentang penempatan
para guru (lulusan) Program
S-1, sehingga dapat dicari alternatif untuk
iklim
kerja
menelaah
yang produktif baik bagi
mewujudkan
individu
maupun
untuk
lingkungan kerja (Dinas P dan K Dati I Propinsi
Riau),
selain
memberikan
itu
penelitian
alternatif
ini
bagi
diharapkan
-penyempurnaan
dapat
atau
pengelolaan terhadap lulusan Program S-1 bagi guru guru
SD
dilingkungan
yang
bekerja
penanggung
Dinas P dan K Dati I Propinsi
sama dengan
Universitas
Riau
Riau
dan
jawab Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi
Riau .
2. Tujuan Khusus
Bertitik tolak dari tujuan umum di atas, maka tujuan
khusus dalam penelitian ini adalah :
a. Mendeskripsikan
mengenai
dan
pengelolaan
menganalisis
proses
tugas/
belajar
pekerjaan
mengajar
atau
administrasi kelas.
b. Mendeskripsikan
dan
menganalisis
kemampuan
membantu
kepala sekolah dalam melaksanakan administrasi sekolah.
•c. Mendeskripsi
dan
menganalisis
motivasi
para
(lulusan) Program S-1 untuk lebih berperstasi
guru
ditempat
tugasnya.
d. Mendeskripsi
dan
menganalis
mafaat
mengikuti
belajar pada Program S-1 dengan pembinaan
tugas
pengembangan
karir.
e. Mendeskripsi
dan
menganalisis
persepsi
para
guru
faktor-faktor
yang
memperoleh ilmu pengetahuan.
f. Mendeskripsi
dan
menganalisis
berpengaruh dalam pelaksanaan tugas.
'.,' I
E. Manfaat Penelitian.
Manfaat
penelitian ini dilihat dari dua segi
yaitu
segi teoritis dan segi praktis.
1.
Segi Teoritis
Dalam penelitian ini dikaji dan dianalisis kemampuan
guru-guru
tugas
Sekolah Dasar Negeri yang
belajar
perencanaan,
proses
program
SI.
pelaksanaan
administrasi
Baik
dan
telah
ditinjau
evaluasi
pendidikan
menyelesaikan
dan
dari
aspek
merupakan
keharusan
suatu
penggu-
naannya dalam pengelolaan pendidikan. Dengan demikian
nelitian
segala
ini
merupakan suatu
aktivitas
penataan
yang berkaitan
atau
dengan
pe
pengaturan
kegiatan
dalam
administrasi program pengajaran.
2.
Secara Praktis
Hasil
penelitian ini, pertama sebagai.
sumbangan
terhadap
perbaikan
pengelolaan pendidikan, serta menjadi
dan
Guru-guru
dalam
masukan
penyempurnaan
Yang kedua adalah sebagai masukan bagi
dan
pegangan
petunjuk dalam mengelola administrasi program
jaran.
dan
penga
Pemerintah
Daerah Tingkat I Riau, khususnya Dinas P dan R Dati I Riau
sebagai
untuk
Belajar
penanggung jawab teknis pengelolaan guru-guru
penyempurnaan
Program
SI
pelaksanaan
bagi
dan
guru-guru
peningkatan
Sekolah
Propinsi Riau untuk masa yang akan datang.
Dasar
SD
Tugas
di
F.
Kerangka Penelitian
Dari
permasalahan
yang
diuraikan
dibuat
suatu paradigma atau kerangka
berikut
:
GURU
PROGRAM
SD
di
atas
penelitian
dapat
seperti
KEMAMPUAN GURU
S-1
J
Faktor penun
jang pelaksa
Mengelola proses
belajar mengajar
Membantu
Kepala
Sekolah dim Adm
naan tugas.
-Merencanakan dan me-
-Keuangan.
ngembangkan program
satuan pelajaran.
-Melaksanakan/menyaj i
kan pengaj aran.
-Mengadakan Penilaian
terhadap proses be
lajar.
-Pendidikan dan
Pengajaran.
-Kemuridan.
-Bimbingan Penyuluhan.
-Hubungan Masya
rakat
EFEKTIVITAS
PENCAPAIAN TUJUAN
PROSES PENDIDIKAN
DI
SEKOLAH DASAR
Gambar 3
: 'Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian tersebut merupakan jalan pikiran
yang
ditempuh dalam penelitian
berdasarkan
dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan.
menunjukan:
permasalahan
Kerangka
Pertama kemampuan guru dalam mengelola
belajar mengajar merupakan hal yang sangat penting,
ini
proses
karena
guru merupakan ujung tombak
mengajar.
dalam
Kedua
pakan
kemampuan guru membantu
melaksanakan
administrasi
terlaksananya proses " belajar
kepala
administrasi sekolah,
sekolah atau administrasi
dalam
sekolah
hal
pengajaran
jembatan untuk tercapainya proses belajar
ini
meru
mengajar
yang efektif. Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas.
•>jt/ *
V
j
. Vv
- >
^
C*?
'/
/ # '
t
£
BAB
III
PBDSEDUR PENELITIAN
Bab
berturut-turut
akan
menguraikan tentang Metode Penelitian, Unit Analisis
Data
dan
III
Sampel
Prosedur Penelitian,
Penelitian, Teknik Pengumpulan
Data,
sanaan Penelitian, Prosedur Analisis Data, dan
Pelak
Signifikan
Hasil Penelitian.
A.
Metode Penelitian
Tujuan
kripsikan
pokok
dari penelitian
ini
adalah
dan menganalisis kemampuan guru
melaksanakan
tugasnya sebagai administrator
Dengan
lain bertujuan
kata
(verstehen) dan pengertian
untuk
sekolah
di
memperoleh
pemahaman
( understanding) tentang suatu
atau perilaku manusia
laksanaan
tugas oleh guru-guru SD. Untuk mencapai
tersebut
maka
pendekatan
Penelitian
naturalistik,
Pendekatan
paling
cocok
alami,
tujuan
menggunakan
1982
kualitatif sering disebut dengan
etnografik
pe
:
1982 : 31).
atau
metode
atau metode penelitian semacam
karateristik,
setting
yang berperan dalam
kualitatif ( lihat Cook dan Reichardt;
10) atau (Bogdan dan Biklen;
Dasar
sekolah.
peristiwa
penelitian
mendes
metode
fenomologis.
ini
mempunyai
antara lain: a) data diambil langsung
b) penentuan sampel secara
purposif,
peneliti sebagai instrumen pokok, d) lebih menekakan
95
dari
c)
pada
96
proses
dari
analitik,
pada
e)
produk
sehingga
bersifat
analisis data secara induktif
deskriftif
atau
inter-
pretasi bersifat idiografik, dan f). mengutamakan makna di
balik
data ( Bogdan dan Biklen, 1982; 27-29; Lincoin
dan
Guba,
1985;
dan
Ibrahim
39-42;
1989;
karateristik
Hasution,
197-200).
itulah
proses penelitian
Dengan
1988;
Dengan
9-12;
demikian
Sujana
karateristik-
yang dijadikan acuan
bagi
seluruh
ini.
karateristik pertama, peneliti sendiri meng-
gali data atau informasi secara langsung dari nara
yang
representatif
(treatment)
seperti
pendekatan
gambaran
tanpa
memberikan
pada penelitian
suatu
"perlakuan"
eksperimen.
Maksud
semacam ini adalah agar dapat diperoleh
tentang fenomena sosial yang dinamakan
pengembngan,
anjuran
sumber
sebagaimana
Philip
adanya. Hal ini
(1967;17)
yang
suatu
kegiatan
sesuai
mengatakan
dengan
bahwa
"Approaches to be used in studying social phenomena should
be
closely
releted and referred to
the
real
condition
where the phenomena exist".
Kateristik
kedua mengisyaratkan bahwa
pengambilan
sampel harus disesuaikan dengan tujuan penelitian.
jumlah
sampel
informasi
tergantung pada
diperlukan.
Dalam
hal
kelengkapan
ini
Nasution
(1988:32-33) menjelaskan bahwa untuk memperoleh
informasi
tertentu,
yang
pertimbangan
Dengan
sampling dapat diteruskan sampai dicapai
"redudancy",
ketuntasan
atau
kejenuhan,
artinya
taraf
bahwa
97
dengan
menggunakan responden selanjutnya boleh
dikatakan
-tidak lagi diperoleh tambahan informasi baru yang berarti.
Dengan
kata
lain sampel dianggap memadai
ditemukan pola tertentu dari
pengambilan data pe
langsung oleh peneliti, dengan kata
lain "the researcher is the key instument
data
are
collected an interpreted"
Karakteristik
utama
dalam
karakteristik
(Williams,
penelitian
kualitatif.
ini adalah karena manusia
yang
terinci dan
instrumen
dari
(peneliti)
mem
senantiasr dapat
memperhalus pertanyaan-pertanyaan
data
1984;4).
Rasional
diri dengan situasi yang berubah-ubah,
senantiasa
peroleh
through wich all
ini menempatkan peneliti sebagai
punyai adaptabilitas yang tinggi,
suaikan
sudah
informasi yang dikumpulkan.
Sebagaimana dijelaskan di atas,
nelitian ini dilakukan
apabila
mendalam
tujuan yang ingin dicapai (Nasution,
1988:
menye
dan
dapat
untuk
mem
sesuai
dengan
54-55).
Karateristik berikutnya berimplikasi bahwa data yang
dikumpulkan
dalam
penelitian ini
lebih
bentuk kata-kata dari pada angka-angka,
dalam
dan hasil analisis
nyapun berupa uraian (Miles dan Huberman,
laporan
cendrung
1984:
penelitian kualitatif kaya dengan
15).
deskripsi
Jadi
dan
penjelasan tentang aspek-aspek masalah yang menjadi
fokus
penelitian.
dalam
Namun
demikian
bukan
berarti
bahwa
penelitian kualitatif sama sekali bebas dari laporan
berbentuk angka-angka tadi.
yang
98
Sebagaimana
litian
dijelaskan di muka bahwa
kualitatif
statistik,
tidak
didasarkan
atas
tetapi berdasarkan ketuntasan
diperlukan.
Oleh
karena itu
sampel
analisis
pertimbangan
unformasi
dalam
dalam penelitian ini bukan untuk memperoleh
tetapi
data
"keajengan"
dari
dianalisis
secara
pene
induktif
yang
penelitian
generalisasi,
untuk
dicari
atau polanya; untuk selanjutnya dicari
makna
pola tersebut. Dengan demikian hasil penelitian
ini
bersifat idiografik, lebih mementingkan makna dalam kontes
ruang dan waktu.
B. Unit Analisis Data Dan Sampel Penelitian.
Penelitian
ini
berfokus pada
tugas
guru
sekolah
dasar yang telah mengikuti Program SI pada Kabupaten/Kodya
di Propinsi Riau. Dengan demikian unit analisis penelitian
bersifat
institusional
dan individual
dalam
arti
menjadi fokus kajian adalah tugas guru-guru sekolah
sebagai administrator di sekolah dasar di beberapa
yang
berbeda sesuai dengan karateristik georafis
Propinsi
yang
dasar
lokasi
wilayah
Riau. Secara singkat lokasi penelitian dapat
di
jelaskan sebagai berikut:
1. Kantor Dinas P dan K Propinsi
Dati I Riau.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 1951
kepada
Propinsi
Pemerintah
antara
diberikan
wewenang
melaksanakan
Pusat di lapangan pendidikan
lain
seperti:
mendirikan
dan
dan
tugas
pengajaran,
menyelenggarakan
99
Sekolah Dasar,
mendirikan perpustakaan rakyat dan
memaju-
kan
daerah.
Sekolah
kesenian
Dasar
meliputi gaji,
binaan
personil SD,
nyediakan
berbagai
Khusus
dalam
kepangkatan,
pengelolaan
kesejahteraan dan
pembangunan fisik gedung SD
fasilitas
belajar
pem
dan
mengajar
me-
untuk
menunjang pelaksanaan kurikulum. Pada kantor Dinas P dan K
Tingkat
I inilah peneliti
tentang
perkembangan
seperti
Jumlah
murid,
memperoleh data dan
sekolah
dasar
Sekolah dasar,
di
Propinsi
Kepala Sekolah,
serta berbagai program pembinaan
kesejahteraan
masalah
dan
informasi
dan
Guru
diperoleh
dan
peningkatan
personil SD. Selanjutnya, berkaitan
tujuan penelitian akan
Riau,
dengan
data
informasi tentang pelaksanaan tugas belajar program
dan
Studi
Administrasi Pendidikan bagi guru-guru SD seperti : Jumlah
peserta tiap tahun, jumlah yang sudah menyelesaikan,
sedang menyelesaikari, dan pembiayaannya serta'
yang
persyaratan
untuk dapat mengikuti Program SI tersebut.
2. Kantor Dinas P dan K Kabupaten/Kotamadya
Melalui
Kantor
Dinas
P
dan
K
Kabupaten
inilah
peneliti mendapatkan informasi tentang gambaran guru
yang
telah
menyelesaikan
oleh
Dinas
P
penempatan
dan
K
tugas
Program SI
yang
Propinsi
Tingkat
mereka
serta SD
I
dilaksanakan
Riau
yang
akan
dan
lokasi
dijadikan
sampel penelitian ini. Dari tujuh Kabupaten/Kotamadya yang
ada di Propinsi Riau, hanya enam Kabupaten/Kotamadya
dijadikan lokasi penelitian.
yang
100
Dari guru-guru di Sekolah Dasar yang dikemukakan
atas
tersebut akan diperoleh data dan
informasi
di
tentang
tugas dan berbagai kegiatan dalam mengelola pendidikan
di
sekolahnya.
Dalam
penelitian kualitatif,
menjadi
kriteria utama;
sampel
dapat
sesuai
dengan
tetapi
memberikan
jumlah
sampel
lebih kepada
informasi
tujuan penelitian ini.
bukanlah
sejauh
sebanyak
mungkin
Untuk itu
pengam
bilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
purposif ( purposive sampling).
litian,
maka
mana
teknik
Sesuai dengan tujuan pene
yang dijadikan responden
adalah
Guru-guru
yang telah mengikuti tugas belajar program SI yang
berada
di enam Kabupaten Propinsi Riau.
Untuk
Kabupaten
sekolah,
sampel
di
tersebut diambil dua
Propinsi Riau,
jadi jumlah
dan satu
orang
orang
disetiap
untuk
responden adalah 12 orang
satu
dari
12
sekolah.
C.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik
litian
mentasi.
pengumpulan data yang digunakan dalam
ini adalah
: wawancara,
obsevasi dan
studi
Hal ini selaras apa yang dikemukakan
(1978) bahwa penelitian naturalistik senantiasa
dengan
gejala-gejala
yang
khas
keberadaanya
sesuatu yang mempunyai (tacit knowledge),
oleh
pene
doku-
Guba
berkenaan
meliputi
Oleh karena
itu
101
teknik di atas yang digunakan. Adapun instrumen penelitian
ini adalah diri peneliti sendiri (human Instrumen).
1. Teknik Observasi.
Kedua
macam
jenis
observasi
yaitu
observasi
partisipatorik dan observasi non partisipatorik
digunakan
dalam penelitian ini. Jenis yang pertama dilakukan
mengawali
proses-proses
observasi. Hal
ini
ketika
dimaksudkan
untuk tidak mengundang curiga dari para responden terhadap
kehadiran penelitian. Pada taraf ini peneliti lebih banyak
melakukan
serta
sosialisasi
menanamkan
dengan
guru-guru
hubungan
SD
saling
yang
dalam
pekerjaan
percaya
diteliti.
observasi
peneliti
beralih
pada
mereka,
antara
peneliti
Setelah
terbina
baik antara peneliti dengan guru-guru
selanjutnya
tersebut,
penggunaan
teknik
partisipatori, yaitu mengambil bagian
langsung
kegiatan-kegiatan bersama dikkalangan guru-guru
dalam
yang
rasa
diri di
telah
mengikuti Program
kegiatan-kegiatan
sehari-hari,
dalam
baik
atau
S-1.
Peneliti
tugas-tugas yang
dalam proses belajar
membantu kepala sekolah
SD
menelusuri
mereka
lakukan
mengajar
maupun
melaksanakan
administrasi
sekolah. Oleh karena itu peneliti sekedar bergabung dengan
mereka dalam kegaiatan-kegiatan yang bersifat formal, tapi
juga bergabung diwaktu mereka santai dan istirahat.
Setiap
teknik
data
observasi
dan informasi yang
ini
(baik
yang
diperoleh
berjenis
melalui
observasi
partisipatorik maupun observasi non partisipatorik),
akan
TUT
selalu
dikaitkan
informasi
dalam
tersebut
hal
1988:64),
dengan
ini
tidak
konteksnya,
kehilangan
tsrkait dengan
agar
data
maknanya.
sembilan
hal
dan
Konteks
(Nasution,
yaitu:
a. Ruang (tempat) dalam aspek fisik.
b. Pelaku,
yaitu
semua orang yang
yang
terlibat
dalam
situasi.
c. Kegiatan, yaitu apa yang dilakukan orang dalam
situasi
itu.
d. Objek, yaitu benda-benda yang terdapat di tempat itu.
e. Perbuatan,
yaitu perilaku-perilaku tertentu.
f. Kejadian atau peristiwa, yaitu rangkaian kegiatan.
g. Waktu, yaitu urutan kronologi kegiatan.
h. Tujuan, yaitu apa yang ingin dicapai orang serta makana
perbuatan orang.
i. Perasaan, yaitu emosi yang dirasakan dan dinyatakan.
Sudah
kelemahan.
tentu
teknik
observasi
ini
merigandun??
Diantaranya adalah bahwa teknik observasi
ini
tidak mampu mengungkapkan intensi-intensi di balik peilaku
yang
dikerjakan.
Untuk itu mengungkap intensi atas
suatu
perilaku peneliti melakukan wawancara.
2.
Teknik Wawancara
Teknik
data
wawancara ini dilakukan
penelitian
yang
bersifat
non
untuk
menguKipulkan
prilaku.
Seperti
103
dikatakan
oleh
dikandung
maksud
pikiran
dan
demikian,
Nasution
untuk
bahwa
teknik
mengetahui apa
hati responden (Nasution,
wawanoara
yang
kegiatan-kegiatan
ada
dalam
1988:73).
jika dengan observasi peneliti
yang dilakukan, maka
ini
Dengan
memasuki
dengan
dunia
wawanoara
peneliti memasuki dunia pikiran dan perasaan mereka.
Pada
digunakan
tahap-tahap
dari
wawanoara tidak
teknik
disebabkan
awal
agar
terbina hubungan
proses
wawanoara,
berstruktur.
baik
Hal
terlebih
ini
dahulu
dengan responden, dan memang dari pertemuan-pertemuan awal
ini
diharapkan
baru
sekitar
data
dan
informasi
menspesifikkan
perolehan data dan informasi
dengan
penelitian,
sesuai
setelah
terjalin
hubungan baik antara peneliti dengan responden,
dilakukan
fokus
dan
juga
agar
yang
teknik wawanoara berstruktur.
3.
Teknik Studi Dokumentasi
Teknik
ini
digunakan
untuk
melengkapi
data
yangdijaring melalui teknik observasi dan wawanoara.
Yang
dihimpun melalui teknik studi dokumentasi ini adalah
data
otentik yang tersimpan dalam dokumentasi. Data ini
antara
lain program satuan pelajaran, administarsi sekolah yakni;
administrasi
keuangan,
administrasi
pendidikan
dan
pengajaran, administrasi kemuridan, catatan bimbingan
penyuluhan
dan
pelaksanaan
hubungan
sekolah
masyarakat dan informasi lain yang relevan.
dan
dengan
104
D. Pelaksanaan Penelitian
T&hap-tahap dalam penelitian kualitati tidak
mempu
nyai batas-batas yang tegas, namun secara garis besar
da
pat dibedakan menjadi:
1). Tahap orientasi, 2). tahap eksplorasi, 3>.
bercheck ( Lincon dan Guba,
tahap
mem-
1985: 235-236; Nasution,
1988:
33). Untuk penelitian ini mengikuti tahap-tahap tersebut.
1. Tahap Orientasi
Tahap
ini brtujuan untuk memperoleh
gambaran
yang
lengkap dan jelas mengenai masalah yang diteliti. Hal
sekaligus
penelitian
untuk memantapkan disain dan
berikut
nara sumber. Tahap
menentukan
ini
ini
fokus
dilaksanakan
dari bulan Juli sampai September 1993.
Pada
formal
tahap ini peneliti melakukan kunjungan
ke dua buah sekolah didua
terdapat di Propinsi Riau,
menjajaki
lapangan
dan
Kodya
yang
sebagai lokasi penelitian
guna
mencari
Kabupaten/
spcara
informasi
awal
menentukan permasalahan atau fokus penelitian.
Selama
pula
dari
peneliti, dengan pengarahan dan bantuan
pembimbing,
menyusun
dan memantapkan
disain
untuk
itu
dosen
pe