RAK KEJUT LISTRIK BERTENAGA MATAHARI UNT

1.
2.

Mahasiswa ILmu Dan Teknologi Kelautan IPB
Mahasiswa Mate-matika IPB

RAK KEJUT LISTRIK BERTENAGA MATAHARI UNTUK
MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN KARANG JAMUR GUNA
MEMBANTU REHABILITASI KARANG DI PULAU PRAMUKA
Muhammad Zainuddin Lubis1 , Pratiwi Dwi Wulandari 1, Muh. Buchari Gaib 2
RINGKASAN

Salah satu daerah yang memiliki ekosistem terumbu karang dapat di temui
di pulau Pramuka, kepulauan Seribu, provinsi Jakarta. Namun sayang kondisi
terumbu karang saat ini sangat mengkhawatirkan. Kondisi karang di Indonesia
pada saat ini adalah 4% dalam kondisi kritis, 46% telah mengalami kerusakan,
33% kondisinya masih bagus dan kira-kira hanya 7 % yang kondisinya sangat
bagus. Stiap tahun karang hanya dapat tumbuh sebesar 1 cm saja. Dengan
pertumbuhan karang yang lama dan kurangnya kesadaran masyarakat serta proses
rehabilitasi dengan konservasi yang terhambat, maka perlu ada suatu metode yang
dapat menstimulus pertumbuhan karang secara cepat. Akhirnya pada tahun 2000

Prof Wolf Hilbertz (Jerman) dan Dr Thomas Goreau (Amerika Serikat)
menemukan metode biorock untuk mempercepat pertumbuhan karang (kompas,
2012). Metode biorock menggunakan aliran listrik untuk menstimulus
pertumbuhan karang. Oleh karena itu, dalam membantu perkembangan metode
biorock kami membuat sebuah rak kejut listrik dengan metode biorock guna
mempercepat pertumbuhan karang, terutama karang jamur yang sangat jarang
dtemukan di pulau Pramuka.
Kegiatan ini bertujuan untuk membuat suatu inovasi Rak Kejut Listrik
bertenaga matahari yang hemat energy, ramah lingkungan, dan berguna untuk
mempercepat pertumbuhan karang jamur. Metode Biorock adalah metode
rehabilitasi terumbu karang yang ditemukan, dikembangkan, dan dipatenkan oleh
Prof. Wolf Hilbertz dan Dr. Thomas J. Goreau. Teknologi Biorock menggunakan
tegangan listrik (arus searah) dengan voltase yang rendah (di atas 1.2 Volt)
melalui struktur baja (Robbe, 2010).
Rak Kejut Listrik bertenaga matahari dibuat menggunakan sumber tenaga
berupa solar panel. Kemudian dilengkapi dengan controller untuk mengatur agar
tegangan listrik yang dihasilkan solar panel menjadi lebih stabil. Listrik yang telah
stabil itu selanjutnya masuk ke dalam aki (accumulator) untuk disimpan
sementara dan dialirkan ke Rak kejut listrik. Rak kejut listrik sendiri terdiri dari
bagian anoda dan katoda. Bagian katoda menggunakan bahan titanium dan katoda

menggunakan besi atau alumiunium.

1

1.
2.

Mahasiswa ILmu Dan Teknologi Kelautan IPB
Mahasiswa Mate-matika IPB

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang sangat penting di
Indonesia. Bahkan Indonesia adalah Negara yang memiliki ekosistem terumbu
karang terbanyak di dunia. Salah satu daerah yang memiliki ekosistem terumbu
karang dapat di temui di pulau Pramuka, kepulauan Seribu, provinsi Jakarta.
Namun sayang kondisi terumbu karang saat ini sangat mengkhawatirkan. Kondisi
karang di Indonesia pada saat ini adalah 4% dalam kondisi kritis, 46% telah
mengalami kerusakan, 33% kondisinya masih bagus dan kira-kira hanya 7 % yang
kondisinya sangat bagus (pulauseribu.com, 2013). Hal ini mengindikasikan

kondisi karang di pulau Pramuka juga sangat mengkhawatirkan. Sangat sedikit
zona di pulau Pramuka yang ditutupi karang.
Melihat kondisi yang demikian, berbagai lembaga dan institusi sudah
melakukan berbagai macam kegiatan rehabilitasi guna menjaga ekosistem
terumbu karang tetap terjaga. Salah satu rehabilitasi yang dilakukan pemerintah
adalah membuat kawasan konservasi. Secara umum, konservasi ekosistem
terumbu karang di Indonesia telah dijalankan melalui upaya-upaya pengembangan
kawasan konservasi laut, antara lain melalui penunjukan penetapan kawasan
suaka alam (Cagar Alam Laut dan Suaka Margasatwa Laut) dan kawasan
pelestarian alam (Taman Nasional Laut dan Taman Wisata Alam Laut)
(pulauseribu.com, 2013). Namun demikian tingkat kesadaran masyarakat akan
kawasan konservasi masih kurang. Hal ini yang membuat terhambatnya proses
rehabilitasi karang yang dibuat oleh pemerintah.
Stiap tahun karang hanya dapat tumbuh sebesar 1 cm saja. Dengan
pertumbuhan karang yang lama dan kurangnya kesadaran masyarakat serta proses
rehabilitasi dengan konservasi yang terhambat, maka perlu ada suatu metode yang
dapat menstimulus pertumbuhan karang secara cepat. Akhirnya pada tahun 2000
Prof Wolf Hilbertz (Jerman) dan Dr Thomas Goreau (Amerika Serikat)
menemukan metode biorock untuk mempercepat pertumbuhan karang (kompas,
2012). Metode biorock menggunakan aliran listrik untuk menstimulus

pertumbuhan karang. Oleh karena itu, dalam membantu perkembangan metode
biorock kami membuat sebuah rak kejut listrik dengan metode biorock guna

2

1.
2.

Mahasiswa ILmu Dan Teknologi Kelautan IPB
Mahasiswa Mate-matika IPB

mempercepat pertumbuhan karang, terutama karang jamur yang sangat jarang
dtemukan di pulau Pramuka.

Perumusan Masalah
Karang jamur di pulau Pramuka sangat jarang ditemukan. Hal ini
dikarenakan pertumbuhannya yang sangat lama. Metode biorock pun ditemukan
untuk mempercepat pertumbuhan karang. Namun metode ini membutuhkan
peralatan tambahan agar metode berjalan dengan baik. Sehingga dibuatlah sebuah
inovasi yaitu Rak Kejut Listrik Bertenaga Matahari guna membantu metode

biorock dan mempercepat pertumbuhan karang jamur. Perumusan masalah
disajikan dalam Gambar 1.

Gambar 1. Perumusan masalah

Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk membuat suatu inovasi Rak Kejut Listrik
bertenaga matahari yang hemat energy, ramah lingkungan, dan berguna untuk
mempercepat pertumbuhan karang jamur.

3

1.
2.

Mahasiswa ILmu Dan Teknologi Kelautan IPB
Mahasiswa Mate-matika IPB

TINJAUAN PUSTAKA
Metode Biorock

Metode Biorock adalah metode rehabilitasi terumbu karang yang
ditemukan, dikembangkan, dan dipatenkan oleh Prof. Wolf Hilbertz dan Dr. Thomas J.
Goreau. Teknologi Biorock menggunakan tegangan listrik (arus searah) dengan voltase
yang rendah (di atas 1.2 Volt) melalui struktur baja (Robbe, 2010). Proses Biorock juga
disebut proses elektrolisis yang sedang terjadi diantara dua batang baja yang dialiri listrik
dan diletakkan di dalam air laut, sehingga terjadi proses akresi mineral yang
menyebabkan mineral yang terlarut pada air laut mengkristal di atas struktur, tumbuh
membentuk batuan kapur putih yang serupa dengan struktur yang membentuk terumbu
karang secara alami. Material ini memiliki kekuatan yang sama dengan beton sehingga
dapat digunakan untuk membuat terumbu buatan sempurna, dan menjadi substrat yang
baik untuk karang keras/batu.
Teknologi biorock ini aman bagi manusia dan seluruh organisme laut. Tidak ada
batasan untuk ukuran atau bentuk dari struktur Biorock. Struktur Biorock bisa dibuat
dengan ukuran hingga beratus-ratus mil, tergantung dari dana yang didapat untuk
membuatnya. Proses Biorock digunakan untuk merehabilitasi
terumbu karang, meningkatkan jumlah populasi ikan karang dan pemecah gelombang,
penghambat laju erosi pantai, dan sebagainya (Goreau 2009).
Proses kerja biorock terjadi ketika tegangan melewati elektroda, maka katoda akan
menjadi cukup negative untuk menarik ion hydrogen dari air laut dan menyumbangkan
electron untuk mengubah ion hydrogen menjadi gas yang akan naik ke permukaan.

Dengan demikian, ion hydrogen di sekitar elektroda akan habis. Pada saat ion hydrogen di
dekat katoda habis, maka akan terbentuk ion H pada perairan. Hal ini akan meningkatkan
2-

konsentrasi ion karbonat (CO3 ) pada perairan. Maka akan terbentuk endapan kalsium
karbonat (CaCO3). Ketika ion H di sekitar katoda berubah menjadi gas hydrogen, daerah
di dekat katoda menjadi kehabisan ion H dan meningkatnya pH di sekitar katoda dan
larutan menjadi basa. Proses ini kurang lebih dapat dijelaskan secara mudah pada Gambar
2.

4

1.
2.

Mahasiswa ILmu Dan Teknologi Kelautan IPB
Mahasiswa Mate-matika IPB

Gambar 2. Prinsip Kerja Biorock (Goreau, 2009)


METODOLOGI PELAKSANAAN KEGIATAN
Waktu dan Tempat Pembuatan Rak Kejut Listrik
Rak kejut Listrik akan dibuat selama empat bulan di laboratorium
departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu KelautanIPB.
Alat dan Bahan yang Digunakan
Peralatan dan bahan yang digunakan adalah peralatan berat dan ringan
seperti yang tercantum pada tabel 1.
Tabel 1. Alat dan Bahan yang Digunakan.
Peralatan dan bahan yang digunakan
Gerinda
Solar panel
Kabel
Accumulator
Controller
Kawat
Besi
Titanium batang

Jumlah
1 buah

1 buah
100 meter
2 buah
2 buah
50 meter
200 meter
100 meter

Rancangan Rak Kejut Listrik Bertenaga Matahari
Rak Kejut Listrik bertenaga matahari dibuat menggunakan sumber tenaga
berupa solar panel. Kemudian dilengkapi dengan controller untuk mengatur agar tegangan
listrik yang dihasilkan solar panel menjadi lebih stabil. Listrik yang telah stabil itu
selanjutnya masuk ke dalam aki (accumulator) untuk disimpan sementara dan dialirkan ke
Rak kejut listrik. Rak kejut listrik sendiri terdiri dari bagian anoda dan katoda. Bagian

5

1.
2.


Mahasiswa ILmu Dan Teknologi Kelautan IPB
Mahasiswa Mate-matika IPB

katoda menggunakan bahan titanium dan katoda menggunakan besi atau alumiunium.
Rak kejut listrik yang akan dibuat dapat dilihat seperti Gambar 3.

Gambar 3. Rancangan Rak Kejut Listrik.

Perencanaan Pembuatan Rak kejut Listrik
Rencana perancangan Rak kejut listrik ini terdiri dari tiga tahap, yaitu:
perencanaan, pembuatan, dan uji coba. Tahap perencanaan merupakan tahap persiapan
yang di dalamnya terdiri dari persiapan proposal. Tahap pembuatan merupakan tahap
konstruksi Rak kejut listrik yang di dalamnya terbagi menjadi dua bagian, yaitu: instalasi
solar panel dan konsruksi Rak kejut listrik itu sendiri. Tahap ketiga merupakan tahap uji
coba yang merupakan pengujian kinerja agar Rak jejut listrik benar-benar berfungsi
dengan baik. Penjelasan mengenai perencanaan pembuatan Rak kejut listrik ini dapat
dilihat pada Gambar 4.

6


1.
2.

Mahasiswa ILmu Dan Teknologi Kelautan IPB
Mahasiswa Mate-matika IPB

Gambar 4. Diagram alir perencanaan pembuatan Rak kejut listrik.
DAFTAR PUSTAKA

Pulauseribu.com.

2013.

Selamatkan

Terumbu

Karang,

Sekarang!.

http://www.pulauseribu.co/2012/10/selamatkan-terumbu-karang-sekarang.html
(Diakses pada 30 Oktober 2013)
Kompas.
2012.
Surga
Buatan
di
Pantai
Pemuteran.
http://bola.kompas.com/read/2012/11/05/20040699/Surga.Buatan.di.Pantai
.Pemuteran (Diakses pada 30 Oktober 2013)
Goreau, T. J. 2009. Biorock as a technical adaptation strategy for coral reef protection
and restoration in the tourism industry. Global Coral Reef Alliance.
http:\\www.globalcoral.org. (diakses pada 30 Oktober 2013)

7

1.
2.

Robbe,

Mahasiswa ILmu Dan Teknologi Kelautan IPB
Mahasiswa Mate-matika IPB

D.
2010.
Gili
Biorock
Project-Situation.
Gili
http:\\www.giliecotrust.com/. (diakses pada 30 Oktober 2013)

Eco

Trust.

8

1.

M
a
h
a
s
i
s
w
a
I
L
m
u
D
a
n
T
e
k
n
o
l
o
g
i
K
e
l
a
u

9

1.

M
a
h
a
s
i
s
w
a
I
L
m
u
D
a
n
T
e
k
n
o
l
o
g
i
K
e
l
a
u

17

10