Pro kontra politik dumping yang dilakuka

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkembangan dan kemajuan zaman yang terjadi di dunia ini telah
mendorong dan menjadikan masyarakat dunia lebih komsumtif lagi. Dan
didorong dengan berbagai faktor lainnya, seperti perbedaan sumber daya
alam ditiap negara, selera masyarakat, pertambahan penduduk, dan lain-lain
menciptakan suatu perdagangan internasional. Perdagangan internasional
adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain dengan suatu perjanjian bersama. Perdagangan
internasional meupakan aspek penting bagi perekonomian negara-negara di
dunia. Dengan kata lain, telah tericptanya ekonomi internasional di dunia ini.
Namun, dalam prakteknya perdagangan internasional memiliki
dampak positif dan negatif bagi negara-negara yang melakukannya. Maka
dari itu, setiap negara membuat beberapa kebijakan yang mengatur
perdagangan internasional baik ekspor maupun impor. Kebijakan-kebijakan
tersebut ditujukan untuk melindungi produsen-produsen dalam negeri,
beberapa kebijakan, seperti kebijakan impor non-tarif, politik dumping, dan
kartel internasional.
Dalam kesempatan ini penulis akan membahas tentang kebijakan

politik dumping. Politik dumping sendiri memiliki arti sempit, yaitu
kebijakan dimana negara pengekspor menjual produknya lebih murah kepada
negara pengimpor dan dijual mahal di negerinya. Namun, dalam pelaksanaan
politik dumping mempunyai beberapa dampak yang menjadi suatu prokontra bagi negara-negara yang menganut kebijakan tersebut maupun negara
yang tidak menganutnya tetapi hanya menyaksikannya saja. China
merupakan salah satu negara yang menganut politik dumping. China
melakukan politik dumping ke berbagai negara, namun yang akan penulis
bahas dalam makalah ini, yaitu dengan Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan politik dumping?
1

1.2.2 Apa saja jenis dari politik dumping?
1.2.3 Bagaimana kriteria negara yang menggunakan politik dumping?
1.2.4 Bagaimana China melaksanakan politik dumpingnya terhadap
Indonesia?
1.2.5 Apakah tujuan China melaksanakan politik dumping dengan
Indonesia?
1.2.6 Apakah keuntungan yang didapat oleh China dan Indonesia dari

pelaksanaan politik dumping yang dilakukan oleh China?
1.2.7 Apa saja kerugian yang ditanggung oleh Indonesia sebagai negara
sasaran politik dumping?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari tentang
politik dumping yang merupakan suatu kebijakan dalam perdagangan
internasional dan membahas polemic atau masalah dari politik dumping,
yaitu dengan kasus pro-kontra politik dumping yang dilakukan China kepada
Indonesia.

1.4 Metode Penelitian
Dalam penulisan makalah ini, untuk memperoleh datadata yang dibutuhkan penulis menggunakan metode studi
kepustakaan. Yang dimaksud studi kepustakaan, yaitu penulis
mencari data-data dengan menggunankan media buku dan
internet yang berkaitan dengan penulisan.

1.5 Batasan Masalah
Pembahasan dalam makalah ini dibataskan pada judul makalah, yaitu
pro-kontra politik dumping yang dilakukan China kepada Indonesia.


BAB II
LANDASAN TEORI
2

2.1 Definisi Kebijakan Politik Dumping
Politik dumping sebenarnya adalah suatu strategi pemasaran
(marketing) dalam perdagangan antar-negara (ekspor-impor). Sederhananya,
politik dumping adalah kebijakan ekonomi dimana produk/komoditi dalam
negeri dijual di dalam negeri dengan harga tinggi (mahal), tetapi produk/
komoditi dalam negeri tersebut dijual dengan sangat murah di luar negeri,
untuk jenis barang yang sama. Produk / komoditi yang dijual murah tersebut
disebut barang dumping.

2.2 Jenis-Jenis Politik Dumping
Menurut Jacob Viner, pengamat dan ahli ekonomi dari Kanada
mengatakan, dumping ada tiga bentuk, yaitu :
2.1.1 Sporadic Dumping, merupakan dumping yang bersifat tidak
tetap.
2.1.2 Dumping


as

Intermitent,

bersifat

tidak

tetap,

tidak

berkesinambungan dan dilakukan dalam kurun waktu yang
singkat.
2.1.3 Dumping as persistent, bersifat tetap dan terus menerus, yang
berarti merupakan dumping bentuk merugikan dan mengandung
unsur dan bersifat sengaja dan direncanakan untuk merebut
pangsa pasar produsen barang sejenis negara tuan rumah. Dan
bentuk ketiga inilah yang benar-benar mengancam produsen

dalam negeri.

2.3 Kriteria Negara Menganut Politik Dumping
Ada beberapa kriteria negara yang menggunakan politik dumping ,
yaitu:
1. Negara memiliki tingkat perekonomian kuat dan stabil ;
3

2. Produktivitas barangnya termasuk tinggi, bahkan berlebih ;
3. Kualitas produknya berstandar internasional (ISO);
4. Mampu mempengaruhi pangsa pasar internasional untuk;
menggunakan produknya keuntungan jangka panjang.

BAB III
PEMBAHASAN

4

3.1 Pelaksanaan Politik Dumping China Terhadap Indonesia
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, negara China merupakan

salah satu negara di dunia yang menggunakan politik dumping dalam salah
satu kebijakan perdagangan internasionalnya.
Dikarenakan potensi di Indonesia yang cukup kuat untuk dijadikan
sasaran pelaksanaan politik dumping, maka mudah bagi China untuk
melancarkan politik dumping tersebut. Kita pasti tahu bahwa produk yang
datang dari China dan masuk ke Indonesia dijual dengan harga sangat rendah
bahkan dapat memukul harga pasaran yang ada di Indonesia, sehingga
membuat konsumen lebih memilih produk dari China. Mereka belum melihat
masalah kualitas produk tersebut melainkan melihat dari harganya. Tentu saja
ini merugikan produsen dalam negeri. Yang kualitasnya berbeda tipis tapi
terpaut harga yang agak jauh. Beberapa dari kita pernah mendengar
ungkapan “silahkan bayar sedikit mahal untuk kualitas yang baik, atau
belilah produk yang murah dengan kualitas buruk. Dan silahkan kembali
minggu depan ketika anda sudah siap membayar sedikit lebih mahal.”
Contoh : Para pengekspor China mengekspor barang dengan harga
yang lebih rendah dari harga pasar di Indonesia untuk jenis barang yang
sama. Harga pasaran karpet buatan Indonesia seharga Rp.50.000, China bisa
menjual karpet tersebut dengan harga Rp. 25.000. Harga yang lebih rendah
ini akan menguntungkan Negara pengekspor karena secara rasional
produknya akan digemari di Indonesia dan ini akan memberikan multiplier

yang positif dan besar bagi perekonomian negara pengekspor.
Dalam prakteknya politik dumping telah menuai kontroversi antara
apakah politik ini pro terhadap negara yang dijadikan sasaran atau kontra
terhadap negara yang dijadikan sasaran.

3.2 Fakta-fakta Adanya Politik Dumping China di Indonesia
Strategi dagang yang dilakukan oleh China dalam kerangka perjanjian
perdagangan bebas Asean-China Free Trade Area (ACFTA) mengindikasikan
5

adanya dumping dengan menjual barang di dalam negeri lebih murah
ketimbang ekspor. Adapun dari sebanyak 38 barang sejenis yang masuk ke
pasar Indonesia yang terindikasi dumping, sebagian besar adalah produk
elektronika dan mainan anak.
Dalam lima tahun terakhir ini, peningkatan impor dari China pada
umumnya di atas 20% pertahunnya. Pada Januari 2010, produk China praktis
menguasai setiap lini di Indonesia. Dimana kualitas barang seadanya dan
dijual dengan harga yang murah meriah membuat produk China laku besar
dipasaran. Data perdagangan khir 2010, neraca perdagangan Indonesia-China
deficit dipihak Indonesia. Nilai ekspor Indonesia ke China sebesar 49,2

miliar dollar Amerika, sementara nilai impor dari China ke Indonesia sebesar
52 miliar dollar Amerika.
Survey yang dilakukan Kementerian Perdagangan Indonesia langsung
ke Guangzou dan Shanghai, China, menemukan adanya politik dumping
untuk beberapa produk yang diekspor ke Indonesia. Dari 190 barang yang
diekspor China ke Indonesia, ditemukan 30 produk dengan harga lebih murah
dibandingkan dengan harga dipasar lokal mereka. Yang artinya telah terbukti
bahwa China telah menerapkan politik dumping kepada Indonesia.
Contoh kasus politik dumping yang dilakukan China kepada
Indonesia, yaitu harga Handphone, seperti handphone tipe Samsung Galaxy
Note 2 yang beberapa adalah hasil produksi China dan di ekspor ke
Indonesia. Harga jual awal peluncuran Samsung Galaxy Note 2 di China
adalah 5.699 Yuan atau seharga Rp 8.800.000an, sedangkan harga jual di
Indonesia adalah Rp 6.325.000. Dari perbedaan harga jual tersebut, sudh
terbukti bahwa China melakukan politik dumping pada produk alat
komunikasi. Dan masih banyak lagi bukti atau fakta-fakta yang menyatakan
bahwa China melakukan politik dumping kepada Indonesia, dan yang
tentunya itu menjadi suatu masalah bagi Indonesia sebagai negara yang
dijadikan sasarannya.


3.3 Tujuan China melakukan Politik Dumping di Indonesia
6

Dalam pelaksanaan politik dumping yang dilakukan oleh China,
pastinya

memiliki

tujuan-tujuan

tertentu

yang

sebelumnya

telah

direncanakan. Berikut beberapa tujuan dari pelaksanaan politik dumping;
1. Untuk menguasai pangsa pasar di Indonesia ataupun di dalam

pasar di negara-negara yang menjadi sasaran politik dumping.
2. Untuk mencapai target pemasaran yang telah direncanakan.
3. Cuci gudang. Cuci gudang ini dikarenakan lebih baik menjual
barang dengan harga murah daripada menimbun barang dan tidak
menghasilkan uang.
4. Membuat masyrakat Indonesia menjadi ketergantungan kan produk
murah China.

3.4 Manfaat Politik Dumping (Pro)
Dalam pelaksanaannya, politik dumping memiliki suatu keuntungan
yang terkadang menciptakan suatu keuntungan baik bagi pengguna kebijakan
ini maupun negara yang dijadikan sasaran kebijakan tersebut. Dari
penjelasan-penjelasan di atas, dapat ditarik suatu pernyataan yang
menunjukkan bahwa politik dumping memiliki dampak positif untuk China
sebagai pengguna kebijakan. Dampak positif tersebut, diantaranya ;
1. China dapat mencapai target penjualan bahkan dapat lebih dari
target penjualan dengan menjual barang-barang sisa yang tidak
terjual dari sistem cuci gudang;
2. China secara tidak langsung dapat mempromosikan produknya
yang murah dan yang menarik minat pembeli di Indonesia;

3. China dapat menguasai pangsa pasar di Indonesia;
4. China menjadikan Indonesia sebagai partner bisnis perdagangan
internasional yang dijadikan sasaran politik dumpingnya secara
terus-menerus;
5. Industri di China berkembang lebih pesat;
6. Dan lain-lainnya.
Sedangkan manfaat yang didapat Indonesia sebagai negara yang
menjadi sasaran politik dumping China, seperti terpenuhinya beberapa
kebutuhan masyarakat kelas menengah ke bawah, karena harga barang China
7

yang di jual murah. Hanya ada sedikit manfaat yang diperoleh Indonesia dari
permainan politik dumping negara China.

3.5 Dampak Negatif dari Pelaksanaan Politik Dumping Bagi
Indonesia
Selain dampak positif yang diperoleh dari pelaksanaan politik
dumping, pastilah terdapat dampak negatif. Dan dalam hal ini yang terkena
imbas atau mendapat dampak negatif dari pelaksanaan politik dumping yang
dilakukan China hanyalah Indonesia. Hal ini dikarenakan, memang dalam
teori kebijakan politik dumping yang selalu dirugikan adalah negara yang
menjadi sasaran dari politik dumping tersebut. Kerugiannya diantara lain;
1. Indonesia memperoleh produk-produk impor dari China yang
kualitasnya bagus atau tidak sesuai dengan standar perdagangan
internasional dan di bawah kualitas dalam negeri;
2. Membahayakan konsumen atau masyarakat Indonesia karena
kualitas yang di bawah standar;
3. Menurunnya penjualan produk yang diproduksi di dalam negeri
karena kalah saing dengan harga jual yang diberikan dari China;
4. Banyaknya industri-industri yang bangkrut karena penjualan
produknya selalu menurun;
5. Bertambahnya pengangguran karena banyak karyawan yang di
PHK oleh perusahaan yang sedang mengalami kebangkrutan;
6. Tidak berkembangnya industri-industri dalam negeri;
7. Meningkatnya kemiskinan;
8. Meningkat juga beban yang harus dipikul negara untuk mengatasi
masalah-masalah tersebut di atas.
Dari beberapa dampak negatif atau kerugian yang dipaparkan di atas,
tentunya aka nada tindakan dari pemerintah Indonesia untuk menghadapi dan
bahkan untuk menghentikan politik dumping dari China. Hal yang akan
dilakukan adalah dengan mengadakan

safeguard pada pelaksanaan

perdagangan internasional dengan China, yaitu dengan memeriksa dan
mensurvey secara langsung untuk mendekteksi ada atau tidaknya unsur

8

politik dumping pada produk yang diimpor Indonesia. Apabila terdeteksi
maka produk tersebut akan dihentikan atau ditarik dari pasaran.

BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Politik dumping merupakan salah satu jenis kebijakan dari
pelaksanaan perdagangan internasional. Negara yang menggunakan dan
mengenalkan politik dumping adalah Jepang. Tidak banyak negara yang
menggunakan kebijakan politik dumping, karena kebijakan ini memiliki
9

banyak tidak disenangi oleh banyak negara karena dapat merugikan negara
yang menjadi sasarannya.
China negara yang menggunakan kebijakan politik dumping, dan salah
satu negara sasarannya adalah Indonesia. Merupakan hal yang pro dan
kontra mengenai praktek kebijakan tersebut. Produk-produk yang diekspor
ke Indonesia adalah produk dengan kualitas di bawah standar yang telah
ditentukan, maka dari itu China berani untuk memberikan harga jual yang
murah di Indonesia. Dengan harga urah tersebut, Indonesia mendapatkan
keuntungan untuk memenuhi kebutuhan warganya yang berada dikelas
menengah-ke bawah. Namun hal tersebut menjadi suatu masalah bagi
Indonesia sebagai negara pengimpor, karena Indonesia mendapatkan
kerugian yang berakibat fatal pada perekonomian Indonesia seperti yang
telah penulis jelaskan pada bab 3 makalah ini. Dalam kasus ini China
menerapkan jenis Dumping as persistent, yaitu dumping yang dilakukan
secara terus-menerus kepada Indonesia dan membahayakan Indonesia
sebagai negara yang dijadikan sasaran politik dumping China.
Cara menghadapi politik dumping China adalah dari keputusan dan
tindakan pemerintah yang bertugas untuk melindungi perekonomian
Indonesia dan warganya, yaitu dengan safeguard terhadap produk-produk
yang diekspor China ke Indonesia. Hal tersebut bertujuan untuk menyeleksi
lebih ketat lagi agar tidak ada produk-produk yang terdapat unsur politik
dumping.

4.2 Saran
Alangkah baiknya apabila kita lebih mengahargai, membanggakan,
dan membeli produk yang dihasilkan dari dalam negeri sendiri dibandingkan
dengan produk impor yang pada kenyataannya kualitas yang diberikan tidak
sesuai dengan standar keamanan, kesehatan, dan keawetannya. Indonesia
merupakan negara yang kaya akan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya
Alamnya, tentunya hal itu dapat membuat negara ini menjadi negara yang
lebih baik lagi dalam mengembangkan perekonomian dan kesejahteraan
rakyatnya. Jangan langsung tergiur dengan harga barang yang murah hanya
karena ingin memuaskan hasrat konsumtif anda, perhatikanlah selalu
kualitas dari produk tersebut dan mari kita bangun negara ini agar tidak
10

potensi dalam negeri berkembanga dan dapat bersaing dalam perdagangan
internasional.

11