Anggaran Belanja Kita Yang Bertambah

MELIHAT P.APBD APA KABAR PERGURUAN

  TA 2013 KOTA TINGGI DI T.TINGGI TEBING TINGGI d .i ta.go ko i gg in t g in b SINERGI e .t w w w AHUN XI 2013 AHUN 2013 T R 127 T O M O Anggaran Belanja Kita Yang Bertambah

  N 1978 - 8080 N

  ISS

ESA HILANG MEDIA PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI DUA TERBILANG

  SALAM REDAKSI REFERENSI TEBING TINGGI DELI SINERGI

  TERBIT SEJAK 16 Juli 2002 SK WALIKOTA TEBING TINGGI NO.480.05/286 TAHUN 2002 Pembaca budiman…

  Paling tidak ada empat prinsip utama dalam pengelolaan keuangan pemer- KETUA PENGARAH : intahan mulai dari pusat hingga daerah. Salah satu prinsip terpenting dalam Ir.Umar Zunaidi Hasibuan, MM pengelolaannya adalah transparansi atau terbuka. Pengelolaan keuangan ( WaliKota Tebing Tinggi ) pemerintah harus memuat prinsip transpran ini dalam segala hal, mulai dari perencanaan, pengelolaan, pemngawasan dan evaluasinya.

  WAKIL KETUA PENGARAH : Keuangan pemerintah dapat dilihat public secara transparan melalui anggaran

  H. Irham Taufik, SH, M.AP pendapatan dan belanja Negara/daerah (APBN/D) yang seitiap tahun dilansir (Wakil WaliKota Tebing Tinggi ) pemerintah kepada publik/masyarakat. Dalam kondisi pengelolaan keuangan normal, paling tidak pemerintah akan menyampaikan hal itu kepada publik

  PENGENDALI : setelah bermitra dengan DPR/D mengesahkannya. Keduanya yakni APBN/D

  H. Johan Samose Harahap, SH, MSP dan Perubahan APBN/D). Untuk jenis pertama disampaikan pada awal tahun.

  (Sekdako Tebing Tinggi Deli ) Kemudian yang kedua akan dilansir kepada public biasanya di penghujung tahun.

  PENANGGUNG JAWAB : Pemerintah kota Tebingtinggi pada 2013 ini, juga melakukan hal rutin pen- Ir. H. Zainul Halim gelolaan keuangan kepada pubik. Untuk TA 2013, Pemko Tebingtinggi telah (Asisten Administrasi Umum ) mengesahkan P.APBD TA 2013 dengan nilai mencapai Rp129 milyar lebih.

  Untuk edisi SINERGI September ini, kami akan mengupas persoalan dimak- PIMPINAN REDAKSI : sud, tentang bagaimana keseimbangan pengelolaan keuangan dimaksud di Ahdi Sucipto, SH berbagai pos dinas yang mengalami perubahan anggaran dari anggaran induk.

  (Kabag Adm. Humas PP) Pembaca sekalian… REDAKSI :

  Selain itu, edisi kali ini juga menyoroti soal perguruan tinggi di kota Rizal Syam, Khairul Hakim, Juanda Tebingtinggi. Ada beberapa perguruan tinggi yang sudah beroperasi di kota

  BENDAHARA : ini. Namun persoalannya apa kabar perguruan tinggi ini terhadap masyarakat, Jafet Candra Saragih di saat ada kabar kita gagal mewujudkan politeknik karena ketiadaan lahan yang representatif untuk itu.

  KOORDINATOR LIPUTAN : Pada edisi ini, ada juga kolom kritis di halaman ekonomi. Halaman ini coba Drs Abdul Khalik, MAP melihat secara kritis keberadaan KLIBI yang dimunculkan kembali oleh Disk-

  SEKRETARIS REDAKSI : ouperindag. Telaah kritis ini mudah-mudahan tidak dipandang sebagai bentuk

  Dian Astuti

  sikap tidak suka, melainkan sebaliknya. Ada juga laporan menarik soal kinerja

LAYOUT DESAIN GRAFIS

  dokter yang dikeluhkan sering telat bertugas. Kami juga mengisi halaman Edi Suardi, S.Sos lingkungan dengan peringatan hari pangan sedunia.

  Aswin Nasution, ST Tak lupa kami melaporkan di kolom wanita tentang pemahaman yang benar FOTOGRAFER : terhadap 10 program pokok PKK. Program ini jarang dipahami oleh kader Sulaiman Tejo sendiri, sehingga pemuatannya kami harapkan bisa bermanfaat sebagai bahan Chairul Fadhli referensi dan introspekti.

KOORDINATOR DISTRIBUSI

  Pada halaman olah raga, kami juga menyoroti sola peningkatan animo gen- RIDUAN erasi muda terhadap olah raga bila voli, di saat pengeolaannya dari period eke periode selalu dalam kondisi memprihatinkan. Sesuatu yang lain kami hadir- LIPUTAN DAN REPORTER :

  Wartawan Unit Pemko Tebing Tinggi kan pula di rubric agama. Kami melaporkan kegiatan Buddha Tzu Chi yang cukup menarik dan bisa jadi sumber inspiratif bagi kita semua. Beberapa cerpen di halaman satra/budaya juga kami harapkan bisa men-

jadi penghibur pembaca sekalian. Banyak cerpen dan puisi yang dikirimkan Redaksi menerima tulis,photo juga surat berisi saran

penyempurnaan dari pembaca dengan melampirkan kepada SINERGI, kami berharap semua kirimkan itu akan dimuat, sehingga tanda pengenal (KTP, SIM, Paspor) dan Redaksi berhak semangat pemula itu tidak padam sebelum berkembang. Ini kebijakan kami mengubah tulisan sepanjang tidak mengubah isi dan maknanya. guna mendukung sastra di dunia sekolah.

  Tulisan dikirim ke alamat redaksi : Beberapa tulisan juga kami muat di edisi kali ini. Harapan kami semoga tulisan

  Bagian Administrasi Humasy Pimpinan dan Protokol Sekreariat ini bisa menjadi sumber penegtahuan dan inspirasi bagi pembaca sekalian. Daerah Kota Tebing Tinggi

  Jl,Dr Sutomo No : 14 Kota Tebing Tinggi Deli Deli Selamat menikmati. Pemred.

  Eimail : sinergi@tebingtinggikota.go.id Facebook : majalah_sinergi@yahoo.co.id S I N E R G I S E P T E M B E R 2 0 1 3

  40. AGAMA • Dari Buddha Tzu Chi; Ketika Sampah Jadi Emas Demi Cinta Kasih

  • Peringati Hari Pangan Sedunian Ketapang Tebing Tinggi Gelar Lomba Cipta Menu B2SA

  58. IKLAN OVOP GRATIS

  57. PUISI

  55. CERPEN • Sajadah Untuk Bunda

  54. SASTRA • Pesan-Pesan Pantun Yang Menggugah

  49. RAGAM PLURALIS • Blusukan Hingga Ke Pura 3 Swarga

  45. INFONASIONAL • Kawasan Ekonomi Khusus Dorong Hilirisasi CPO" 47 . OPINI • Peningkatan Investasi Daerah ; Langkah Pembangunan Kota Tebing Tinggit

  43. OLAH RAGA • Animo Remaja T.Tinggi Terhadap Bola Voli Meningka • 31 Sekolah Di T.Tinggi Ikuti Lpi Piala Wa- likota

  41. PARLEMENTARIA • Realisasi Pendapatan Ta 2012 Kota Tebingtinggi 103,06 %

  28. PEMKO KITA • Umar Hasibuan Terima Penghargaan Darma Bakti Pramuka • 49 Calhaj Asal Tebing Tinggi Dilepas • Pra Pensiunan Pns Pemko Tebingtinggi Dilatih Berwirausaha • Pengurus Himpaudi Kota Tebingtinggi Dilantik • Veteran Pejuang Inspirasi Pembangunan 35 .LENSA PEMKO

  3 DAFTAR ISI SINERGI EDISI 129 SEPTEMBER 2013

  26. WANITA • Kader Pkk Dituntut Pahami Tugas 10 Pro- gram Pokok

  25. LINGKUNGAN HIDUP

  23. HUKUM • KPID SUMUT SOSIALISASIKAN UU PENYI- ARAN • KPK: Berkas Perkara Emir Moeis Lengkap

  22. EKONOMI • Tidak Ada Proyeksi Pencapaian Target Penerimaan Pajak Tahun Ini

  20. KESEHATAN • Korupsi Waktu Itu Dosa Pak Dokter • Klinik Bisnis, Mini Market Dan UMKM T.Tinggi

  18. PENDIDIKAN • Apa Kabar Perguruan Tinggi Di T.Tinggi

  9. UTAMA • Melihat P.Apbd Ta 2013 Kota Tebing Tinggi • Kondisi Dan Kebijakan Perubahan Anggaran Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 • Kondisi Dan Kebijakan Perubahan • Anggaran Pembiayaan Tahun Anggaran 2013

  8. SINERGITAS • Anggaran Belanja

  4. MOMENTUM

  59. TEPIAN • Al - Farabi Redaksi JUANDA Redaksi KHARUL HAKIM Sekretaris Redaksi DIAN ASTUTI Pimpinan Redaksi AHDI SUCIPTO.SH Bendahara JAFET CHANDRA SARAGIH Redaksi RIZAL SYAM Koordinator Liputan Drs.ABDUL KHALIK.MAP Distributor RIDWAN Foto Grafer Sinergi FADHLI Layout Desain Grafis EDI SUWARDI.S.Sos Layout Desain Grafis ASWIN NAST.ST Foto Grafer Sinergi SULAIMAN

  S I N E R G I S E P T E M B E R 2 0 1 3 MOMENTUM

  5

6 MOMENTUM

  S I N E R G I S E P T E M B E R 2 0 1 3

  7 MOMENTUM

  S I N E R G I S E P T E M B E R 2 0 1 3

  Berintegritas akan menghasilkan APBD yang pro rakyat. Sedangkan profesional akan melahirkan APBD yang proporsional dan akuntabel. Selain itu sumber insani ini juga siap untuk bekerja secara sinergis dengan berbagai pihak termasuk segenap komponen-komponen masyarakat, serta dilandasi oleh semangat yang tinggi untuk selalu memperbaiki kualitas dan kesedi- aan untuk berkontribusi dalam setiap proses dengan spenuh hati. Dengan begitu, formulasi diatas akan dihasilkan APBD dengan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan lepas dari kepentingan pribadi dan golongan. Di atas segalanya, yang tak bisa diabai- kan adalah adanya kesepahaman dan persamaan persepsi dalam penyusunan APBD yang baik, khususnya menyangkut permasalahan, kendala dan solusi maupun peluang ada. Sebagai upaya untuk men- ingkatkan pemahaman, gambaran secara menyeluruh mengenai proses penyusunan APBD, harus dimulai dari penyusunan resource envelope, pagu indikatif, RAPBN, sampai dengan penetapan APBN dan penerbitan dokumen anggaran. Pema- paran disajikan secara terstruktur, run- tut, dan didukung oleh data-data APBD kontemporer. Dari sini semua pihak dapat dapat berkontribusi dalam meningkatkan penyusunan APBD, sehingga muncul- lah kepedulian dan kesepahaman publik dalam memahami dan mendukung APBD. Kita semua berharap, Anggaran Penda- patan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2014 ini memiliki nuansa khusus bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebe- lumnya. Desain babak akhir dari arah ke- bijakan dan pembangunan ekonomi pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2011-2016 harus mulai digambarkan. Kebutuhan dana untuk pembangunan dan kesejahter- aan rakyat dalam APBD 2014 sudah dapat diwujudkan. Di lain pihak, tuntutan dan harapan masyarakat terhadap keberhasilan pembangunan dan hasil-hasilnya agar da- pat dirasakan dan dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat juga menjadi semakin meluas dan membesar. Dalam kondisi seperti itu, peranan dan kontribusi APBD yang dicerminkan dari alokasi kegiatan dan program dalam rangka mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat menjadi sangat krusial. Kuncinya terletak pada bagaimana sumber daya yang terbatas dapat dikelola sedemikian rupa untuk dapat memenuhi kebutuhan yang kompleks dengan hasil yang berkualitas tinggi. Dengan frame pemikiran seperti ini, ke- mampuan melihat, menganalisis, memper- timbangkan, dan merespon perkembangan ekonomi global dan domestik, permasala- han-permasalahan dan tantangan tantan- gan yang dihadapi, menjadi unsur utama dalam penyusunan APBD 2014. Semoga kita berhasil!(hakim)

  Mafhum kita ketahui, Anggaran Pendapatan dan Belanja baik untuk Negara (APBN) maupun untuk Daerah (APBD) memiliki peran yang sangat strategis bagi kinerja perekonomian nasional untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dan tentu saja itu semua akan tercapai melalui pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas. Karena kita berada di pemerintahan daerah, tentu yang paling esensi

mengatur semua itu adalah APBD. Hanya saja APBD yang berkualitas harus

disusun oleh sumber insani yang memiliki integritas dan profesionalisme yang tinggi.

  

Anggaran Belanja

8 SINERGITAS

  U T A M A

MELIHAT P.APBD TA 2013

KOTA TEBING TINGGI

  Media Oktober 2013 lalu, Wali Kota bersama DPRD kota Tebingtinggi mengesahkan draft Rencana Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RPAPBD) tahun anggaran 2013. Nilai pertambahan anggaran sangat signifikan bagi pembangunan kota Tebingtinggi, karena ada penambahan pendapatan hingga Rp129 milyar lebih. Berikut akan kita lihat pemaparan yang disampaikan Wali Kota Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM dihadapan sidang paripurna DPRD.

  Kondisi Umum Perubahan Pendapatan persen. Secara umum gambaran keuangan komposisi, Pendapatan Asli Daerah men- Daerah daerah tsb khususnya pada sisi pendapatan jadi sebesar Rp.41.126.898.567 (mengalami Untuk penyelenggaraan otonomi daerah daerah selama penerapan desentralisasi kenaikan sebesar Rp.4.853.978.567 atau yang luas, nyata dan bertanggungjawab menunjukkan kecenderungan (trend) sebesar 13,38 persen dari APBD T.A 2013); diperlukan kewenangan dan kemam- meningkat. Pendapatan Dana Perimbangan sebesar puan menggali sumber-sumber keuangan Dengan mempertimbangkan ber- Rp.421.839.869.000 (tidak mengalami pe- sendiri, yang didukung oleh perimbangan bagai asumsi-asumsi dasar, Rancangan rubahan); serta; Lain-lain Pendapatan Dae- keuangan antara pusat dan daerah. Pen- Peraturan Daerah tentang P.APBD Kota rah yang Sah menjadiRp.135.047.853.000 dapatan Daerah Kota Tebing Tinggi terus Tebing Tinggi Tahun Anggaran 2013 (mengalami kenaikan sebesar mengalami peningkatan; mulai tahun 2008 menetapkan bahwa Pendapatan Daerah Rp.124.547.853.000 atau sebesar 1.186,17 sebesar Rp. 316,43 Milliar hingga tahun sebesar Rp.598.014.620.567 atau men- persen dari APBD T.A 2013). 2013 (sebelum perubahan) sebesar Rp. galami kenaikan sebesar 27,61 persen 468,61Milliar dengan rata-rata pertumbu- (Rp.129.401.831.567) dari APBD T.A 2013 han kurun waktu 2008-2013 sebesar 10,15 yang sebesar Rp.468.612.789.000 dengan

  9

  UTAMA

  Permasalahan Utama Pendapatan Daerah oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Pelayanan Kesehatan dan Tenaga Kes- Permasalahan utama yang masih akan dan Pusat melalui penerimaan dari Dana ehatan, Retribusi Parkir di Tepi Jalan dihadapi dalam upaya meningkatkan pen- Perimbangan dan lain-lain pendapatan Umum, Retribusi Jasa Usaha Pemaka- dapatan daerah diantaranya adalah: daerah yang sah. ian Kekayaan Daerah, Retribusi Izin

  • Perlunya optimalisasi penggalian Dengan memperhatikan beberapa hal yang Gangguan, Retribusi Reklame, dan sumber-sumber pendapatan yang ada, telah dikemukakan di atas dan berkaitan lain – lain. khususnya Pendapatan Asli Daerah dengan estimasi pendapatan daerah untuk • Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah (PAD); yaitu Pajak Daerah, Retribusi tahun 2013, maka secara umum dapat yang dipisahkan bertambah sebesar Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan diuraikan sebagai berikut : Rp.4.497.314.204,- yang diperoleh dari Daerah yang dipisahkan; dan Lain- Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, deviden atas saham Pemerintah Kota lain Pendapatan Asli Daerah yang sah. jenis penerimaan dari sektor PAD kon- pada P.T Bank Sumut Tahun Buku • Perlunya optimalisasi sumber pen- tribusinya perlu ditingkatkan. Untuk itu, 2012.

  dapatan dari SKPD yang diberikan tentunya akan diperlukan adanya berba- • Lain-lain Pendapatan Asli Daerah kewenangan untuk memungut pajak gai upaya untuk lebih mengintensifkan yang sah diperkirakan bertambah daerah dan retribusi daerah. sumber-sumber potensi PAD yang selama sebesar Rp.118.964.363,- yang diper-

  • Perlunya optimalisasi kerja Pemer- ini masih kurang optimal. Estimasi total oleh dari Pendapatan BLUD pada intah Kota yang didukung semua Perubahan Pendapatan Daerah tahun RSUD dan Penerimaan Bunga /Jasa pemangku kepentingan dalam men- anggaran 2013 diperkirakan menjadi Giro (Jasa Giro Kas Daerah). gakses sumber pendapatan khususnya Rp.598.014.620.567 atau mengalami pen- Sedangkan dari Dana Perimbangan tidak dari dana perimbangan dan lain – lain ingkatan sebesar 27,61 persen dari tahun ada perubahan pendapatan. Kemudian, pendapatan daerah yang sah dengan angggaran 2013 (sebelum perubahan). diperkirakan adanya peningkatan pe- perencanaan pembangunan yang Estimasi Perubahan Pendapatan Asli Dae- rubahan pendapatan yang bersumber dipadukan dengan perencanaan ang- rah (PAD) tahun anggaran 2013 diperkira- dari Lain – lain Pendapatan Daerah yang garan yang efektif. kan menjadi sebesar Rp.41.126.898.567 Sah menjadi sebesar Rp.135.047.853.000

  Estimasi Perubahan Pendapatan Daerah atau mengalami peningkatan sebesar Rp. atau mengalami kenaikan sebesar Pengembangan pendapatan daerah, ten- 4.853.978.567,- atau 13,38 persen dari ta- Rp.124.547.853.000 atau sebesar 1.186,17 tunya akan senantiasa menuntut adanya hun anggaran 2013 (sebelum perubahan). persen dari tahun 2013 (sebelum peruba- kualitas daya dukung lingkungan ekonomi Potensi PAD tersebut didukung oleh; han), yang berasal dari Bantuan Keuangan yang memadai dan kondusif, sehingga • Komponen Pajak Daerah ber- dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, potensi ekonomi yang ada dapat diperta- tambah sebesar Rp.15.000.000,- Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus hankan dan pada akhirnya dapat diandal- 4.004.392.000,00.- serta Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi kan sehingga sumber pendapatan daerah, • Komponen Retribusi Daerah bertam- Sumatera Utara. baik yang dikelola oleh pemerintah Kota bah sebesar Rp.222.700.000,-. Retribu- Estimasi Perubahan Pendapatan Daerah Tebing Tinggi melalui sektor Pendapatan si daerah diperoleh dari beberapa jenis Kota Tebing Tinggi Tahun Anggaran 2013 Asli Daerah (PAD), maupun yang dikelola retribusi daerah antara lain Retribusi dapat dilihat pada Tabel berikut ini;

10 S I N E R G I S E P T E M B E R 2 0 1 3

  11 UTAMA

  16.970.033.000,00 16.970.033.000,00 0,00 0,00

  Untuk mendukung pencapaian kebijakan tersebut, upaya-upaya yang akan dilaku- kan antara lain (i) penggalian sumber- sumber pendapatan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi secara efektif yang diikuti dengan kecepatan dan percepatan pelayanan kepada masyarakat termasuk dalam pemberian layanan perijinan, (ii) pemberdayaan wajib pajak/retribusi, sehingga terjalin komunikasi yang men- umbuhkan keterbukaan (transparansi), (iii) peningkatan koordinasi antar instansi terkait. Dalam rangka menjalankan kebijakan tersebut diterapkan beberapa formulasi strategi pendapatan daerah, sebagai beri- kut : i. Optimalisasi penentuan dan pencapa- ian target pendapatan daerah ii. Optimalisasi pungutan jenis-jenis pajak dan retribusi iii. Optimalisasi pengawasan dan pen- gendalian terhadap masyarakat dan pengusaha yang belum mempunyai izin dan wajib pajak yang mempunyai tunggakan. iv. Mempercepat penyelesaian Perda Tata

  Kebijakan Umum Pendapatan Daerah Kebijakan umum Pendapatan Daerah dimaksudkan agar pendapatan daerah mampu ditingkatkan secara berkesinam- bungan seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan perekonomian daerah tan- pa memperburuk faktor-faktor produksi, tanpa mendistorsi sektor riil dan keadilan serta dengan jumlah biaya administrasi tertentu atau dengan kata lain tidak mem- beratkan dunia usaha dan masyarakat.

  

ESTIMASI PERUBAHAN PENDAPATAN

DAERAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2013

  0,00 80.234.044.000,00 80.234.044.000,00 0,00

  1.3.3. Bantuan Keuangan dari Provinsi Sumatera Utara

  1.3.2. Dana Penyesuaian dan Oto- nomi Khusus 0,00 49.035.913.000,00 49.035.913.000,00 0,00

  10.500.000.000,00 5.777.896.000,00 (4.722.104.000,00) (44,97)

  1.3.1. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi Sumatera Utara

  1.3. Lain-lain Pendapatan Dae- rah Yang Sah 10.500.000.000,00 135.047.853.000,00 124.547.853.000,00 1.186,17

  1.2.3. Dana Alokasi Khusus 36.283.080.000,00 36.283.080.000,00 0,00 0,00

  1.2.2. Dana Alokasi Umum 368.586.765.000,00 368.586.765.000,00 0,00 0,00

  1.2.1. Dana Bagi Hasil Pajak/Hasil Bukan Pajak

  No. URAIAN JUMLAH (Rp) BERTAMBAH / (BERKURANG)

  1.2. Dana Perimbangan 421.839.869.000,00 421.839.869.000,00 0,00 0,00

  1.1.4. Lain-lain Pendapatan Dae- rah yang Sah 16.434.300.000,00 16.553.264.363,00 118.964.363,00 0,72

  5.000.000.000,00 9.497.314.204,00 4.497.314.204,00 89,95

  1.1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

  1.1.2. Retribusi Daerah 5.343.620.000,00 5.556.320.000.00 222.700.000,00 3,98

  1.1.1. Pajak Daerah 9.495.000.000,00 9.510.000.000,00 15.000.000,00 0,16

  1.1. Pendapatan Asli Daerah 36.272.920.000,00 41.116.898.567,00 4.853.978.567.000 13,35

  I. PENDAPATAN DAERAH 468.612.789.000,00 598.014.620.567,00 129.401.831.567,00 27,61

  (Rp) %

  T. A 2013(SETELAH PERUBAHAN)

  T.A 2013 (SEBELUM PERUBAHAN)

  Ruang sebagai acuan dalam perijinan v. Sosialisasi dan penyuluhan pajak dae- rah, retribusi daerah, dan perijinan vi. Peningkatan SDM aparat teknis dinas terkait dalam mendukung peningka- tan pajak dan retribusi daerah. vii. Optimalisasi sarana dan prasarana penunjang dalam peningkatan pajak dan retribusi daerah.

  S I N E R G I S E P T E M B E R 2 0 1 3

  Kondisi Umum Perubahan Belanja Daerah

  Rancangan Peraturan Daerah tentang P. APBD Kota Tebing Tinggi T.A 2013 merencanakan bahwa Belanja Daerah menjadi sebesar Rp.650.362.871.940,- atau mengalami kenaikan sebesar Rp.152.892.196.040,- atau kenaikan sebesar 30,73 persen dari belanja daerah tahun 2013 (sebelum perubahan). Be- lanja Tidak Langsung menjadi sebesar Rp.308.442.149.560,- mengalami kenaikan sebesar Rp.56.016.186.460,-atau 22,19 persen dari tahun 2013 (sebelum peruba- han). Sedangkan belanja langsung sebesar Rp.341.920.722.380 atau mengalami kenai- kan sebesar Rp.96.876.009.580 atau naik sebesar 39,53 persen dari belanja daerah tahun 2013 (sebelum perubahan).

  Penambahan Belanja tidak lang- sung sebesar Rp.56.016.186.460,- dipe- runtukkan sebesar Rp.54.902.078.460,- untuk belanja pegawai dan sebesar Rp.1.114.108.000,- untuk belanja hibah, sedangkan belanja bantuan sosial, untuk belanja bantuan keuangan kepada partai pilitik dan untuk belanja tidak terduga tidak mengalami penambahan. Kemudian penambahan belanja langsung sebesar Rp.96.876.009.580,- diperuntukkan sebesar Rp.602.491.200,- untuk belanja pegawai, sebesar Rp.14.501.015.280,- untuk belanja barang dan jasa, dan sebesar Rp.81.772.503.100,- untuk belanja modal. Estimasi Perubahan Belanja Daerah Kota Tebing Tinggi Tahun Anggaran 2013 dapat dilihat pada Tabel berikut ini;

  

KONDISI DAN KEBIJAKAN PERUBAHAN

ANGGARAN BELANJA DAERAH

TAHUN ANGGARAN 2013

12 U T A M A

  13 U T A M A

  2.2. Belanja Langsung 245.044.712.800,00 341.920.722.380,00 96.876.009.580,00 39,65

  3. Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja yang berori- entasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan guna meningkat- kan akuntabilitas perencanaan angga- ran serta memperjelas efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran.

  2. Belanja daerah dalam rangka penye- lenggaraan urusan wajib digunakan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk pen- ingkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum.

  1. Belanja daerah diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerin- tahan yang menjadi kewenangan kota yang terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan RPJMD Kota Tebing Tinggi tahun 2011-2016, RKPD, Perubahan RKPD tahun 2013, KUPA tahun 2013, dan PPASP tahun 2013.

  Kebijakan Umum Perubahan Belanja Daerah Kebijakan Umum Perubahan Belanja Dae- rah T.A sebagai berikut;

  (iv). Belum disusunnya Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang nantinya akan mem- pengaruhi besar kecilnya belanja.

  Permasalahan Utama Belanja Daerah Secara umum permasalahan utama be- lanja daerah adalah sebagai berikut; (i). Belum ada indikator yang terukur dan disepakati bersama untuk menilai kinerja belanja. (ii). Efisiensi, efektivitas dan produktivi- tas belum sepenuhnya menjadi pedoman dalam penyusunan belanja. (iii). Belum adanya Standar Analisa Belanja yang dapat digunakan memiliki kewajaran belanja.

  

TABEL 3.1: PERUBAHAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

  2.2.3. Belanja Modal 104.331.868.100,00 186.104.371.200,00 81.772.503.100,00 80,92

  2.2.2. Belanja Barang dan Jasa 125.183.696.600,00 139.684.711.880,00 14.501.015.280,00 9,58

  2.2.1. Belanja Pegawai 15.529.148.100,00 16.131.639.300,00 602.491.200,00 4,84

  2.1.5 Belanja Tidak Terduga 500.000.000,00 500.000.000,00 0,00 0,00

  No. URAIAN JUMLAH (Rp) BERTAMBAH / (BERKURANG)

  546.268.000,00 546.268.000,00 0,00 0,00

  2.1.4. Belanja Bantuan Keuangan KepadaPemerintahan Propinsi/ Kabupaten/ Kota, Pemerinta- han Desa, dan Partai Politik

  2.1.3. Belanja Bantuan Sosial 499.000.000,00 499.000.000,00 0,00 0,00

  2.1.2. Belanja Hibah 4.953.500.000,00 6.067.608.000,00 1.114.108.000,00 17,93

  2.1.1. Belanja Pegawai 245.927.195.100,00 300.829.273.560,00 54.902.078.460,00 22,33

  2.1. Belanja Tidak Langsung 252.425.963.100,00 308.422.149.560,00 56.016.186.460,00 22,10

  2. BELANJA DAERAH 497.470.675.900,00 650.362.871.940,00 152.892.196.040,00 30,75

  (Rp) %

  T. A 2013 (SETELAH- PERUBAHAN)

  T. A 2013 (SEBELUM PERUBAHAN)

  4. Penyusunan belanja daerah dipri- oritaskan untuk menunjang efek- tivitas pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan daerah yang menjadi tanggungjawabnya. Pening- katan alokasi anggaran belanja yang direncanakan oleh setiap SKPD harus terukur yang diikuti dengan peningka- tan kinerja pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

  S I N E R G I S E P T E M B E R 2 0 1 3

  10. Bidang Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan Perindus- trian dan Perdagangan sebesar Rp. 160.332.300,-

  17 Bidang Pertanian sebesar Rp. 652.767.000,-

  16 Bidang Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi sebesar Rp. 388.545.100,-

  15. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintah Kelurahan sebesar Rp. 257.525.000,-

  14. Bidang Ketahanan Pangan sebesar Rp. 69.060.100,-

  13. Bidang Pemerintahan Umum sebesar Rp. 3.957.034.820,-

  12. Bidang Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri sebesar Rp. 409.222.100,-

  11. Bidang Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan Dan Pariwisata sebesar Rp. 2.243.175.000,-

  9. Bidang Sosial sebesar Rp. 187.458.000,-

  Prioritas Dan Plafon Belanja Daerah Berdasarkan kebijakan umum perubahan belanja daerah tahun anggaran 2013, maka prioritas dan plafon belanja daerah berdasarkan bidang diperuntukkan sebagai berikut;

  8. Bidang Pemberdayaan Perempuan, Anak dan KB sebesar Rp. 626.465.264,-

  7. Bidang Kependudukan sebesar Rp. 144.010.000,-

  6. Bidang Lingkungan Hidup sebesar Rp. 486.350.000,-

  5. Bidang Perhubungan sebesar Rp. 896.568.500,-

  4. Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah sebesar Rp. 424.519.450,-

  3. Bidang Pekerjaan Umum sebesar Rp. 68.556.104.630,-

  2. Bidang Kesehatan sebesar Rp. 16.353.214.100,-

  1. Bidang Pendidikan sebesar Rp. 58.052.544.776,-

14 U T A M A

  15 KONDISI DAN KEBIJAKAN PERUBAHAN ANGGARAN

PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2013

Kondisi Umum Perubahan Pembi- ayaan Pembiayaan meliputi semua tran- saksi keuangan untuk menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus. Defisit atau surplus terjadi manakala terjadi selisih antara anggaran pendapatan daerah dan anggaran belanja daerah.

  Surplus terjadi bila Pendapatan daerah lebih besar dari anggaran belanja daerah, sebaliknya defisit anggaran terjadi apabila anggaran pendapatan daerah lebih kecil dari anggaran belanja daerah. Gambaran umum pembiayaan pada Ran- cangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 menjadi sebagai berikut : a. Penerimaan Pembiayaan Daerah: Rp. 56.348.251.373

  b. Pengeluaran Pembiayaan Daerah: Rp. 4.000.000.000

  Permasalahan Utama Pembiayaan Beberapa permasalahan utama berkaitan dengan pembiayaan dalam penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Be- lanja Daerah Tahun Anggaran 2013 adalah sebagai berikut :

  a. Belum adanya perencanaan yang jelas dan terprogram untuk menempatkan ang- garan bila terjadi surplus anggaran.

  b. Perlu adanya mekanisme yang disepa- kati bersama dalam rangka pemanfaatan surplus anggaran dan pembiayaan defisit anggaran. Kebijakan Umum Perubahan Pembiayaan Berdasarkan pada Kebijakan Umum Perubahan Pembiayaan Tahun Anggaran 2013, maka Kebijakan Umum Pembiayaan adalah sebagai berikut :

  1. Pembiayaan yang dianggarkan berasal dari jenis penerimaan yang tidak membebani daerah.

  2. Penerimaan pembiayaan diupaya- kan dapat dimanfaatkan untuk meningkat- kan pendapatan daerah dan meningkatkan kemampuan keuangan daerah serta me- menuhi kewajiban – kewajiban yang telah jatuh tempo. PROGRAM DAN KEGIATAN Penambahan Belanja daerah sebesar Rp.152.892.196.040 yang direncanakan untuk membiayai urusan wajib dan urusan pilihan sebagai berikut : Urusan Wajib; Pendidikan sebesar Rp.58.052.544.776,- Urusan wajib pendidikan dilaksanakan SKPD Dinas Pendidikan untuk membiayai belanja tidak langsung berupa tunjan- gan Profesi Guru PNSD dan Tambahan Penghasilan Guru PNSD.Sedangkan pada kelompok Belanja langsung untuk membiayai program dan kegiatan yang terkait dengan urusan wajib adalah seperti; peningkatan sarana dan prasarana apara- tur, program PAUD, program pendidi- kan dasar 9 tahun, program pendidikan menengah dan , program manajemen pelayanan pendidikan,dan sebagainya.

  U T A M A

  S I N E R G I S E P T E M B E R 2 0 1 3

  Kesehatan sebesar Rp.16.353.214.100,- Urusan wajib kesehatan dilaksanakan SKPD Dinas Kesehatan dan RSUD dr. H.

  Kumpulan Pane untuk membiayai belanja pegawai pada belanja tidak langsung. Program dan kegiatan yang terkait dengan urusan wajib ini adalah seperti; program pelayanan administrasi perkantoran, pro- gram peningkatan sarana dan prasarana aparatur, program pelayanan kesehatan penduduk miskin (Jamkesda),program upaya kesehatan masyarakat, program pengadaan,peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas/Puskes- mas Pembantu dan jaringannya, program peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit, dan program peningkatan mutu pelayanan kesehatan BLUD, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit dan sebagainya serta sebagian besar bersumber dari Bantuan Keuangan Provinsi Sumatera Utara yang telah ditentukan penggunaan- nya. Pekerjaan Umum sebesar Rp.68.556.104.630,- Urusan wajib pekerjaan umum dilak- sanakan SKPD Dinas Pekerjaan Umum. Program dan kegiatan yang terkait dengan urusan wajib ini adalah seperti; program pembangunan saluran drainase/gorong- gorong, program pemeliharaan/rehab jalan dan jembatan, program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan, program pengembangan kinerja pengelo- laan air minum dan air limbah, program sarana dan prasarana gedung, program perumahan, program penataan ruang, dan sebagainya yang sebagian besar bersumber dari Bantuan Keuangan Provinsi Sumatera Utara yang telah ditentukan penggunaan- nya. Perencanaan Pembangunan sebesar Rp.424.519.450,- Urusan wajib perencanaan pembangunan dilaksanakan SKPD Bappeda. Program dan kegiatan yang terkait dengan urusan wajib ini adalah seperti; program pen- gendalian pemanfaatan ruang, program pengembangan data/informasi, program perencanaan pembangunan daerah, pro- gram perencanaan pembangunan sosial dan budaya, dsb. Perhubungan sebesar Rp. 896.568.500,- Urusan wajib perhubungan dilaksanakan

  SKPD Dinas Perhubungan. Program dan kegiatan yang terkait dengan urusan wajib ini adalah seperti; program pembangu- nan prasarana dan fasilitas perhubungan, program peningkatan pelayanan angkutan, program peningkatan dan pengamanan lalu lintas. Lingkungan Hidup sebesar Rp.468.350.000,- Urusan wajib lingkungan hidup dilak- sanakan SKPD Kantor Lingkungan Hidup dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Program dan kegiatan yang terkait dengan urusan wajib ini adalah seperti; program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, program peningkatan kualitas dan akses informasi SDA dan lingkungan hidup, program pengemban- gan kinerja pengelolaan persampahan, program pengelolaan ruang terbuka hijau, program penerangan jalan,taman dan hutan kota, dsb. Kependudukan dan Catatan Sipil sebesar Rp.144.010.000,- Urusan wajib kependudukan dan catatan sipil dilaksanakan SKPD Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Program dan kegiatan yang terkait dengan urusan wajib ini adalah seperti; program penataan administrasi kependudukan, program pen- ingkatan sarana dan prasarana aparatur. Pemberdayaan Perempuan dan Rp.626.465.264,- Perlindungan anak dan KB sebesar Urusan wajib pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak SKPD Kan- tor Pemberdayaan Perempuan dan KB. Program dan kegiatan yang terkait dengan urusan wajib ini adalah seperti; program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak, program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perem- puan, program pelayanan kontrasepsi.

  Sosial sebesar Rp.187.458.000,- Urusan wajib sosial dilaksanakan SKPD Dinas Sosial dan Tenaga Kerja. Program dan kegiatan yang terkait dengan urusan wajib ini adalah seperti; program pember- dayaan fakir miskin dan PMKS lain- nya, program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial, program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, dan program perlindungan pengembangan lembaga ketenagakerjaan.

  Koperasi dan Usaha Kecil Rp.160.332.300,- Menengah sebesar Urusan wajib koperasi dan usaha kecil menengah dilaksanakan SKPD Dinas Koperasi dan UMKM, Perindustrian dan Perdagangan. Program dan kegiatan yang terkait dengan urusan wajib ini adalah seperti; program penciptaan iklim UKM yang kondusif, program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM, program peningkatan kualitas kelemba- gaan koperasi, program perlindungan konsumen, program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM dan pengamanan perdagangan, program pengembangan industri kecil dan menengah, dsb. Kepemudaan dan Olahraga sebesar Rp.2.243.175.000,- Urusan wajib kepemudaan dan olahraga dilaksanakan SKPD Dinas Pemuda dan Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata. Program dan kegiatan yang terkait dengan urusan wajib ini adalah seperti; program pengembangan nilai budaya, program peningkatan peran serta kepemudaan, pengelolaaan keragaman budaya, program upaya pencegahan penyalahgunaan narko- ba, program pembinaan dan pemasyaraka- tan olahraga, dan program peningkatan sarana dan prasarana olah raga. Kesatuan Bangsa dan Politik Rp.409.222.100,- Dalam Negeri sebesar Urusan wajib kesatuan bangsa dan politik dalam negeri dilaksanakan SKPD Badan Kesbanglinmas dan Kantor Polisi Pa- mong Praja serta Badan Penanggulangan Bencana. Program dan kegiatan yang terkait dengan urusan wajib ini adalah seperti; program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan, program pemeliharaan kantribmas dan pencegahan tindak kriminal, program pengembangan wawasan kebangsaan, program pember- dayaan masyarakat untuk menjaga keterti- ban dan keamanan, program pendidikan politik masyarakat, program pencegahan dini dan penanggulangan bencana alam.

16 U T A M A

  17 Otda, Pemum, Adm Keuda, Perangkat

  Rp.3.957.034.820,- Daerah, Kepeg & Persandian sebesar Urusan wajib ini dilaksanakan SKPD Sek- retariat DPRD, Sekretariat Daerah, Inspek- torat, Badan Kepegawaian dan Pendidikan dan Pelatihan, Dispenda, Kantor Kecama- tan, dan Kantor Pelayanan dan Perizinan Terpadu. Program dan kegiatan yang terkait dengan urusan wajib ini adalah sep- erti; program peningkatan pelayanan kedi- nasan kepala daerah/wakil kepala daerah, program pengembangan dan pelayanan keprotokolan, program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa, program peningkatan kapasitas sum- berdaya aparatur, program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan, program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kota, program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah, program penataan daerah otonomi baru, program penataan perundang-undangan, program pendidikan kedinasan, program pembi- naan dan pengembangan aparatur, dsb.

  Ketahanan Pangan sebesar Rp.69.060.100,- Urusan wajib ini dilaksanakan SKPD Kantor Ketahanan Pangan. Program dan kegiatan yang terkait dengan urusan wajib ini adalah seperti; program peningkatan ketahanan pangan.

  Pemberdayaan Masyarakat Rp.257.525.000,- Dan Desa sebesar Urusan wajib ini dilaksanakan SKPD

  Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemer- intahan Kelurahan. Program dan kegia- tan yang terkait dengan urusan wajib ini adalah seperti; program pembangunan peningkatan keberdayaan masyarakat ke- lurahan, program pengembangan lembaga ekonomi kelurahan, program peningkatan partisipasi masyakat dalam membangun kelurahan, program peningkatan kapasi- tas aparatur pemerintah kelurahan, dan program peningkatan peran perempuan di kelurahan. Perpustakaan sebesar Rp.388.545.100,- Urusan wajib ini dilaksanakan SKPD Kan- tor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi. Program dan kegiatan yang terkait dengan urusan wajib ini adalah seperti; program pengembangan budaya baca dan pembi- naan perpustakaan, program peningkatan prasarana dan sarana aparatur, dsb. Urusan Pilihan;

  1. Pertanian sebesar Rp.652.767.000,- Urusan wajib ini dilaksanakan SKPD Di- nas Pertanian. Program dan kegiatan yang terkait dengan urusan wajib ini adalah seperti; program peningkatan kesejahter- aan petani, program rehabilitasi hutan dan lahan, program pengembangan budidaya perikanan, program peningkatan pemasa- ran hasil produksi peternakan.

  PENUTUP Demikianlah garis – garis besar Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Ang- garan Pendapatan dan Belanja Daerah Ta- hun Anggaran 2013 yang merupakan pres- tasi kerja Pemerintah Kota Tebing Tinggi.

  Akhirnya kami berharap semoga Rancan- gan Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tebing Tinggi Tahun Anggaran 2013 ini segera dibahas dan ditetapkan menjadi Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senan- tiasa melimpahkan rahmat dan karunia- Nya kepada kita

  U T A M A

  S I N E R G I S E P T E M B E R 2 0 1 3

  Sekira 29 tahun lalu, tepatnya pada 1984, kota Tebingtinggi pernah menerima penghargaan prestisius dari pemerintah pusat. Penghargaan itu bernama ‘Par- asamya Purnakarya Nugraha,’ sebagai apresiasi tertinggi atas keberhasilan pendidikan di kota pimpinan Drs. Amiruddin Lubis. Salah satu cita-cita terbesar Amir- uddin Lubis merupakan wali kota termuda di Indonesia saat itu, bagaimana di kota Tebingtinggi berdiri perguruan tinggi.

  Lama cita-cita itu tak terfikirkan seiring kian berkembangnya kota lintasan di pan- tai timur pulau Sumatera itu. Bahkan, di masa dua penggantinya, tak ada perguruan tinggi yang berdiri di kota itu, meski pun perguruan tinggi swasta (PTS). Jika pun ada, hanya sejumlah PTS yang melakukan kegiatan kuliah jarak jauh yang kala itu memang dibolehkan. Dari catatan, ada sejumlah PTS yang membuka kuliah jarak jauh di kota Tebingtinggi, mulai dari Universitas Mu- hammadiyah Sum. Utara (UMSU), UMN Al Washliyah hingga Universitas Amir Hamzah. PTS terakhir ini, mungkin paling lama bertahan, hingga ada ketentuan Men- teri Pendidikan melarang PTS beroperasi jarak jauh. Agaknya, ada ratusan alumni dari Univ. Amir Hamzah yang kini men- jadi PNS di Pemko Tebingtinggi, karena memang ada nota kesepahaman antara Pemko Tebingtinggi dan PTS Melayu itu, pada awalnya. Kini, seiring dengan perkembangan dunia pendidikan di Indonesia, keberadaan perguruan tinggi di kota Tebingtinggi pun mulai berdenyut. Paling tidak ada sejum- lah PTS yang menjadi pioner berdirinya akademi dan perguruan tinggi di kota warisan Kerajaan Padang itu. Sebut saja, misalnya Akademi Kebidanan (AKBID) Pemko Tebingtinggi, STIE Bina Karya, Perguruan Tinggi Al Hikmah (STIT dan STIE). Kemudian STAI Tebingtinggi

  Deli dan Akademi Bina Husada ( AKPER dan AKBID). Belakangan beroperasi pula dua PTS lain, yakni Poltek Trijaya dan STIKOM Medan. Sebelumnya ada Poltek

  17 Agustus 1945, namun belakangan tak lagi terdengar aktifitasnya. Akbid Pemko Tebingtinggi merupakan contoh PT kelas akademi yang ke- beradaannya prestisius, karena menjadi simbol perhatian pemerintah kota atas dunia pendidikan tinggi. Setiap tahun Akbid mendapat suntikan dana dari APBD kota, meski kiprahnya belum signifikan bagi generasi muda kota. Sebabnya, seba- gian besar mahasiswa yang meluluskan tenaga trampil bidan dan perawat itu diisi oleh mahasiswa luar daerah, sedangkan yang dari dalam kota jumlahnya kecil. Salah satu penyebabnya, dari pengakuan pengelola Akbid, keengganan anak Tebingtinggi menuntut ilmu di kotanya sendiri, meski kesempatan untuk itu dibuka seluas-luasnya.

18 P E N D I D I K A N

  19 Agaknya, pengalaman Akbid Pemko

  Tebingtinggi ini bisa diterima. Pasalnya, sejumlah PTS yang saat ini beroperasi di kota Tebingtinggi, memang mengandalkan calon mahasiswa dari daerah hinterland. Sebagian besar mahasiswa yang menuntut ilmu di PTS kota Tebingtinggi, memang berasal dari luar kota, khususnya dari Kab. Serdang Bedagai, Batubara dan Simalun- gun. Diperkirakan, ada ribuan orang yang menuntut ilmu di PTS-PTS kota Tebingtinggi. Kultur itu, memang warisan dari sejak lama, karena kota Tebingtinggi, sebelum adanya pemekaran kabupaten tetangga, menjadi kiblat pendidikan masyarakat hinterland. Namun, seiring giatnya pembangunan sarana pendidikan dasar dan menen- gah di kabupaten pemekaran, minat se- kolah ke Tebingtinggi menurun. Tapi kini, denyut itu muncul lagi, ketika ada operasional PTS di kota Tebingtinggi. Persoalannya kemudian, banyak di anta- ra PTS itu tak memiliki kaitan dengan dunia pendidikan kota Tebingtinggi. Di Dinas Pendidikan kota Tebingtinggi mis- alnya, tidak ada bidang yang menangani operasional PTS dimaksud. Hal ini tentu saja kelak akan punya dampak buruk bagi produk pendidikan dimaksud. Disamping akan merusak citra kota Tebingtinggi di mata masyarakat hinterland, karena mem- biarkan beroperasinya PTS tak kredibel. Kekhawatiran adanya PTS illegal yang beroperasi tanpa izin operasional dan akreditasi, semestinya jadi perhatian Pemko Tebingtinggi, karena bisa mer- ugikan masyarakat. Sinyal itu, bisa di- rasakan, misalnya dari berbagai iklan, spanduk, brosur dan banner yang sampai ke masyarakat, banyak PTS yang berop- erasi tidak mencantumkan izin operasional maupun akreditasi yang mereka peroleh. Jelas dari sisi ini saja, calon mahasiswa sebagai konsumen pendidikan dirugikan oleh penyelenggara pendidikan tinggi.

  Animo pendirian perguruan tinggi di kalangan masyarakat pendidikan kota Tebingtinggi, belakangan pun menunjuk- kan minat baik. Kabarnya, sudah ada se- jumlah pengelola perguruan swasta yang akan mengembangkan perguruannya ke arah pendirian perguruan tinggi. Jika hal itu terjadi, maka sejak awal Pemko Tebingting- gi melalui Disdik, harusnya merespon itu dengan menyiapkan perangkat birokrasi menjawab kecenderungan demikian. Paling tidak, Disdik Pemko Tebingtinggi harus melakukan kontak dengan Kopertis dan Koperrtais untuk berkoordinasi men- genai operasional PTS yang ada di kota Tebingtinggi. Hal ini perlu sebagai bentuk pertanggung jawaban Pemko Tebingtinggi terhadap minat bersekolah masyarakat yang saat ini semakin tinggi. Semoga saja. Khalik

  

Kampus III STIE Bina Karya Tebing Tinggi (Foto Fadli)

P E N D I D I K A N

  S I N E R G I S E P T E M B E R 2 0 1 3

  punya pengalaman soal pelayanan di RSUD dr.H.Kumpulan Pane kota Tebingtinggi. Pengalaman itu lazim terjadi dan aku tahu hal seperti ini dipandang biasa saja, sejak RS kebanggaan Tebingtinggi itu berdiri. Namun, aku yakin apa yang dilaku- kan para dokter itu merupakan ko- rupsi waktu yang akan jadi persoa- lan diyaumil mahsyar (hari kiamat) kelak.

  Saat itu, setelah tiga hari badan anakku pa- nas. Aku merasa khawatir, agaknya anakku terserang demam berdarah dengue (DBD). Soalnya, tanda-tanda penyakit DBD itu ada, misalnya panas yang tidak konsisten, sehingga kekhawatiran itu membawa aku untuk berobat ke rumah sakit kebanggaan orang Tebingtinggi itu. Berbekal kartu Askes, aku dan istri mem- bawa anakku ke RSUD di Jalan dr. Kumpu- lan Pane, Kel. Pasar Baru, Kec. T.Tingg Kota. Menaiki sepeda motor, aku pun berangkat dari rumah sekira pukul 08.00 dan sampai di rumah sakit itu sekira pukul