AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK KELOMPOk INDONESIA

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
KELOMPOK 11 :

1. RANI DZULHIJAH YATI

(07121001012)

2. DEVITA SARASWATI

(07121001046)

3. AULIA UTAMI PUTRI

(07121001034)

4. MARISA

(07121401046)

PEMBAHASAN:
• Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik (2)

• Akuntansi Keuangan Sektor Publik
• Perbandingan Kerangka Konseptual
• Perbandingan PP Nomor 24 Tahun 2005 dan PP
Nomor 71 Tahun 2010

Sistem pengendalian
manajemen sektor publik
(2)
• Pengukuran kinerja di pemerintah
• Hubungan srategik, tujuan, anggaan
dan kinerja

• Tahap penyusnan anggaran kinerja
• Indikator kinerja

Pengukuran kinerja di
pemerintah


mahmudi( (2007; 14) mengidenfkasi tujuan dilakukannya

pengukuran kinerja pada organisas sektor publik,yaitu :

1.Menegtahi tingkat ketercapaian tujuan organisasi
2.Menyediakan saana pembelajaran bagi pegawai
3.Memperbaiki kinerja untuk periode berikutnya
4.Memberikan

pertimbangan yang sistematik dalam pembuatan
keputusan pemberian reward dan punishment

5.Memotivasi pegawai
6.Menciptakan akuntabilitas publik



Sedangkan manfaat disusunya pengukuran kinerja bagi organisasi pemerintahan adalah :
( mardiasmo, 2009: 122) :

1. Memberikan pemahama mengenai ukuran yang digunakan untuk menilai kinerja manajemen.
2. Membrikan arah untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan

3. Untuk memonitor dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan membandingkannya dengan target
kinerja serta melakukan tindakan korektif untuk memperbaiki kinerja

4. Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman secara objektif atas pencapaian
prestasi yang diukur sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati

5. Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka memperbaiki kinerja
organisasi

6. Membantu mengidentifikasi apakah kepuasan pelangggan sudah terpenuhi
7. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintahan,dan
8. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dlakukan secara objektif.

Hubungan strategik, tujuan,
anggaran an kinerja
• Perencanaan Strategik (Strategic Planning)

Sistem pengendalian manajemen diawali dari perencanaan strategik (strategic
planning), perencanaan strategik adalah proses penentuan program-program,
aktivitas, atau proyek yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi dan penentuan

jumlah alokasi sumber daya yang akan dibutuhkan.
Perbedaannya dengan perumusan strategi adalah perumusan strategi merupakan
proses untuk menentukan strategi, sedangkan perencanaan strategik berupa
rencana-rencana strategik (strategic plans). Dalam proses perumusan strategi,
manajemen memutuskan visi, misi, dan tujuan organisasi serta strategi untuk
mencapai tujuan organisasi. Perencanaan strategik merupakan proses menurunkan
stratgi dalam bentuk program-program.
Proses strategik merupakan proses yang sistematik yang memiliki prosedur dan skedul
yang jelas. Organisasi yang tidak memiliki atau tidak melakukan perencanaan
strategik akan mengalami masalah dalam penganggaran, misalnya terjadinya beban
kerja anggaran (budget workload) yang terlalu berat, alokasi sumber daya yang
tidak tepat sasaran, dan dilakukannya pilihan strategi yang salah. Orientasi
dilakukannya manajemen strategik pada organisasi publik menuntut adanya
strategic vision, strategic thinking, strategic leadership, dan strategic organization.



Tujuan utama perencanaan strategik adalah untuk
meningkatkan komunikasi antara manajer puncak dengan
manajer level bawahannya. Adanya komunikasi ini akan

memungkinkan terjadi persetujuan antara manajer puncak
dengan manajer level bawah mengenai strategi terbaik
untuk mecapai tujuan organisasi yang ditetapkan. Hal ini
akan mendorong terwujudnya good congruence.

Apabila tahap perencanaan strategik telah selesai dilakukan,
tahap berikutnya adalah menentukan anggaran. Tahap
penganggaran dalam proses pengendalian manajemen
sektor publik merupakan tahap yang dominan. Proses
penganggaran pada organisasi sektor publik memiliki
karakteristik yang agak berbeda dengan penganggaran
pada sektor swasta. Perbedaan tersebut terutama adalah
adanya pengaruh politik dalam proses penganggaran.



Penilaian Kinerja

Tahap akhir dari proses pengendalian manajemen adalah penilaian kinerja.
Penilaian kinerja merupakan bagian dari proses pengendalian manajemen

yang dapat digunakan sebagai alat pengendalian. Pengendalian manajemen
melalui sistem penilaian kinerja dilakukan dengan cara menciptakan
mekanisme reward & punishment. Sistem pemberian penghargaan (rewards)
dan hukuman (punishment) digunakan sebagai pendorong bagi pencapaian
strategi. Pemberian imbalan (reward) dapat berupa fnansial dan nonfnansial
seperti pshycologoical reward dan social reward. Imbalan atau penghargaan
yang sifatnya fnansial misalnya berupa kenaikan gaji, bonus, dan tunjangan.
Imbalan yang bersifat psikologis dan sosial misalnya berupa promosi jabatan,
penambahan tanggung jawab dan kepercayaan, otonomi yang lebih besar,
penempatan kerja di lokasi yang lebih baik, dan pengakuan. Mekanisme
pemberian sanksi dan hukuman untuk kondisi tertentu diperlukan. Namun,
orientasi penilaian kinerja hendaknya lebih diarahkan pada pemberian
penghargaan (reward oriented).

Tahap penyusunan anggaran
kinerja


Langkah 1 : Penetapan Strategi Organisasi (Visi dan Misi)


Visi dan misi adalah sebuah cara pandang yang jauh ke depan yang
memberi gambaran tentang suatu kondisi yang harus dicapai oleh
sebuah organisasi. Dari sudut pandang lain, visi dan misi organisasi
harus dapat :
·         Mencerminkan apa yang ingin dicapai.

·         Memberikan arah dan fokus strategi yang jelas.
·         Menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategi.
·         Memiliki orientasi masa depan.
·         Menumbuhkan seluruh unsur organisasi.
·         Menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi.

Langkah 2 : Pembuatan Tujuan
Tujuan dalam hal ini adalah sesuatu yang akan dicapai dalam kurun waktu satu tahun atau
yang sering diistilahkan dengan tujuan operasional. Karena tujuan operasional merupakan turunan
dari visi dan misi organisasi, tujuan operasional seharusnya menjadi dasar untuk alokasi sumber
daya yang dimiliki, mengelola aktivitas harian, serta pemberian penghargaan (reward) dan
hukuman (punishment).
Sebuah tujuan operasional yang baik harus mempunyai karakteristik sebagai berikut :
•Harus merepresentasikan hasil akhir (true ends/outcome) bukannya keluaran (output).

•Harus dapat diukur untuk menentukan apakah hasil akhir (outcome) yang diharapkan telah tercapai.
•Harus dapat diukur dalam jangka pendek agar dapat dilakukan tindakan koreksi (corrective action).
•Harus tepat, artinya tujuan tersebut memberikan peluang kecil untuk menimbulkan interpretasi
•individu. Namun ketepatan ini seharusnya tidak berada pada perincian yang salah.
Pembuatan tujuan menjadi langkah yang sangat penting dan strategis karena tujuan menjadi dasar
utama pembuatan target dan indikator, kinerja yang akan melekat pada langkah penetapan aktivitas.

Langkah 3: Penetapan Aktivitas
Ketika pendekatan kinerja dan PPBS yang digunakan maka langkah yang harus dilakukan dalam
penyusunan anggaran adalah penetapan aktivitas. Aktivitas dipilih berdasarkan strategi organisasi
dan tujuan operasional yang harus ditetapkan.
Organisasi kemudian membuat sebuah unit/paket keputusan (decision package) yang berisi
beberapa alternatif keputusan atas setiap aktivitas. Alternatif keputusan tersebut menjadi
identitas dan penjelasan bagi aktivitas yang bersangkutan. Secara umum alternatif keputusan
berisi komponen-komponen sebagai berikut:
•Tujuan aktivitas tersebut, dinyatakan dalam suatu cara yang membuat tujuan yang diharapkan
• menjadi jelas.
•Alternatif aktivitas/alat untuk mencapai tujuan yang sama dan alasan mengapa alternatif-alter
•natif tersebut ditolak.
•Konsekuensi dari tidak dilakukannya aktivitas tersebut.

•Input, kuantitas, atau unit pelayanan yang disediakan (output) dan hasil (outcome) pada berbagai
•tingkat pendanaan.



Langkah 4: Evaluasi dan Pengambilan Keputusan.



Langkah selanjutnya setelah pengajuan anggaran disiapkan adalah proses
evaluasi dan pengambilan keputusan (penelaahan dan penentuan
peringkat). Proses ini dapat dilakukan dengan standar baku yang
ditetapkan oleh organisasi ataupun dengan memberikan kebebasan pada
masing-masing unit untuk membuat kriteria dalam menentukan peringkat.



Teknisnya, alternatif keputusan dari semua aktivitas program yang
direncanakan digabungkan dalam satu tabel dan diurutkan berdasarkan
prioritasnya. Setiap level anggaran dianggap sebagai satuan yang

berbeda.



Dalam penyusunan anggaran program berbasis nol, asumsi yang
digunakan adalah pengambilan kebijakan dalam organisasi akan
menerima apa pun urutan prioritas yang ditetapkan. Dengan demikian,
kewajiban mereka hanyalah menentukan besarnya anggaran, sehingga
besarnya anggaran yang akan menentukan aktivitas mana saja yang
dapat dilaksanakan.

Indikator Kinerja
•Defnisi Indikator Kinerja
defnisi indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah
ditetapkan (BPKP, 2000). Sementara menurut Lohman (2003), indikator kinerja
(performance indicators) adalah suatu variabel yang digunakan untuk
mengekspresikan secara kuantitatif efektivitas dan efsiensi proses atau operasi
dengan berpedoman pada target-target dan tujuan organisasi


•Pengembangan Indikator Kinerja
Penggunaan indikator kinerja sangat penting untuk mengetahui apakah suatu
aktivitas atau program telah dilakukan secara efsien dan efektif. Indikator
untuk tiap-tiap unit organisasi berbeda-beda tergantung pada tipe pelayanan
yang dihasilkan. Penentuan indikator kinerja perlu mempertimbangkan
komponen berikut:







1.   Biaya pelayanan (cost of service)
2.   Penggunaan (utilization)
3.   Kualitas dan standar pelayanan (quality and standards)
4.   Cakupan pelayanan (coverage)
5.   Kepuasan (satisfaction)

POSISI ANGGARAN DALAM
SEKTOR PUBLIK
• Anggaran adalah pernyataan mengenai estimasi
kinerja yang hendak dicapai dengan periode
waktu tertentu yang dinyatakan dalam fnansial.

• Penganggaran adalah proses atau metode untuk
mempersiapkan suatu anggaran.

• Penganggaran sektor publik merupakan proses
penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap
program dan aktivitas dalam satuan moneter.

Aspek-aspek dalam anggaran
sektor publik

•Aspek perencanaan
•Aspek pengendalian
•Aspek akuntabilitas
publik

Prinsip-prinsip yang menjadi
pedoman sektor publik dalam
fungsi anggaran
1. Otorisasi oleh legislatif
2. Komprehensif atau menyeluruh
3. Keutuhan
4. Nondiscretionary apropsiasi
5. Periodik
6. Akurat
7. Jelas
8. Transparan

Fungsi Anggaran dalam Sektor
Publik
• Anggaran sebagai alat perencanaan
• Anggaran sebagai alat pengendalian
• Anggaran sebagai alat kebijakan
• Anggaran sebagai alat politik
• Anggaran sebagai alat koordinasi dan
komunikasi

• Anggaran sebagai alat penilaian kinerja
• Anggaran sebagai alat motivasi

PERBANDINGAN KERANGKA
KONSEPTUAL

• Tujuan Laporan Keuangan SP
• Elemen Laporan Keuangan SP
• Asumsi Dasar dan Prinsip Akuntansi
• Karakteristik Kualitatif

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN SP:
1.

Kepatuhan dan Pengelolaan (compliance and stewardship)

2.

Akuntabilitas dan Pelaporan Retrospektif (accountability and
retrospective reporting)

3.

Perencanaan dan Informasi Otoritasasi (planning and authorization
information)

4.

Kelangsungan Organisasi (viability)

5.

Hubungan Masyarakat (public relation)

6.

Sumber fakta dan gambaran (source of fact and figures)

ELEMEN LAPORAN KEUANGAN SP:
Salah satu aspek penting dalam pengembangan struktur teori adalah penentuan elemenelemen laporan keuangan.

No.

Elemen

1.

Harta (assets)

2.

Kewajiban/utang (liabilities)

3.

Ekuitas/modal

4.

Investasi kepada pemilik (investments by oweners)

5.

Distribusi kepada pemilik (distribution to oweners)

6.

Laba komprehensif (comperhensif income)

7.

Pendapatan (revenue)

8.

Beban (expenses)

9.

Keuntungan (gain)

10.

Kerugian (loses)

ASUMSI DASAR DAN PRINSIP
AKUNTANSI

Ada beberapa asumsi dasar yang

Prinsip dasar akuntansi adalah

mendasari akuntansi yaitu:

terdiri dari:

1.Kesatuan Usaha Khusus

1.Prinsip Biaya Historis

(Economic Entity)

2.Prinsip Pengakuan Pendapatan

2.Kontinuitas Usaha (Going

3.Prinsip Mempertemukan

Concern)

4.Prinsip Konsistensi

3.Unit Moneter
4.Periode Waktu (Time Periode)

5.Prinsip Pengungkapan Lengkap

KARAKTERISTIK KUALITATIF
Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif
yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat
memenuhi tujuannya atau menghasilkan informasi yang berkualitas.
Karakteristik kualitatif terdiri dari :

1. Relevan
2. Andal
3. Dapat Dibandingkan
4. Dapat Dipahami

SEKILAS MANAJEMEN STRATEGI
DAN IMPLEMENTASI STRATEGI DI
PEMERINTAH
• Pendahuluan
• Pengertian Manajemen Strategi
• Konsep Manajemen Strategi Sektor Publik
• Implementasi Strategi Pada Sektor Publik
• Tantangan Di Masa Mendatang

PENDAHULUAN


Manajemen strategi diperlukan oleh semua organisasi,
termasuk organisasi privat/bisnis dan organisasi sektor
publik untuk mencapai tujuan organisasionalnya.



Manajemen strategi berfungsi sebagai sistem pengendalian
manajemen organisasi.



Pengendalian organisasi melalui manajemen informasi dan
komunikasi yang meliputi:

1. perumusan strategi
2. perencanaan strategi
3. penganggaran
4. pelaksanaan anggaran
5. evaluasi kinerja

PENGERTIAN MANAJEMEN
STRATEGI
• Nawawi (2003:52) :
"Manajemen merupakan serangkaian proses yang terdiri atas
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan,
dan penganggaran."

• Hamel dan Prahalad dalam Umar (2002) :
"Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental dan
terus-meneris, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa
depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari
apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dengan apa yang
terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan
perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti.
Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang
dilakukan."



Toft dalam Rabin dkk. (2000: 1) :
"Manajemen strategi merupakan pendekatan sistematis untuk
memformulasikan, mewujudkan, san mengawasi strategi"



Thompson (2003) :
"Manajemen strategi merujuk pada proses manajerial untuk
membentuk visi strategi, penyusunan objektif, penciptaan strategi
mewujudkan dan melaksanakan strategi dan kemudian sepanjang
waktu melakukan penyesuaian dan koreksi terhadap visi, objektif
strategi dan pelaksanaan tersebut."



Siagian (2004) :
"Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan
mendasar
yang
dibuat
oleh
manajemen
puncak
dan
diimplementasikan oleh seluruh jajaran suaru organisasi dalam
rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut"

KONSEP MANAJEMEN STRATEGI
SEKTOR PUBLIK
• Untoro (2010) : efektivitas penerapan manajemen strategi pada suatu
organisasi dipengaruhi oleh konteks yang melingkupi organisasi
tersebut.

• Anthony dan Young dalam Salusu (2003): 7 klasifkasi penekanan
organisasi sektor publik adalah sebagai berikut :
a. tidak bermotif mencari keuntungan
b. adanya pertimbangan khusus dalam pembebanan pajak
c. ada kecenderungan berorientasi semata-mata pada pelayanan
d. banyak menghadapi kendala yang besar pada tujuan dan strategi
e. kurang banyak menggantungkan diri pada kliennya untuk
mendapatkan bantuan keuangan
f. dominasi profesional
g. pengaruh politik biasanya memainkan peranan sangat penting

• Konsep manajemen strategis merupakan
bagian dari proses pengendalian manajemen
strategis sektor publik melalui komunikasi
formal dan informal yang terdiri atas aktivitas
formal berupa :
a. perumusan strategi
b. perencanaan strategi
c. penganggaran
d. operasionalisasi anggaran
e. evaluasi kinerja

IMPLEMENTASI STRATEGI PADA
SEKTOR PUBLIK
• Implementasi strategi pada organisasi sektor

publik tidak bisa lepas dari proses manajemen
strategi.

• Proses manajemen strategi pada organisasi
perusahaan (bisnis) :

a. Menetapkan arah dan misi organisasi
b. Memahami lingkungan internal dan eksternal
c. Memformulasikan strategi
d. Mengimplementasikan strategi
e. Mengevaluasi dan mengawasi strategi

TANTANGAN DI MASA MENDATANG


Tantangan di masa mendatang dapat diketahui jika
kelemahan terhadap implementasi manajemen strategi
pada organisasi sektor publik bisa diidentifkasi.



Pemerintah daerah cenderung masih menggunakan
paradigma lama.



Pemerintah daerah perlu menyusun ASB untuk
membantu memperbaiki kualitas perencanaan anggaran



Pemerintah daerah perlu menyadari pentindgnya
membuat dan mengelola data base hasil dari program
dan kegiatan serta kajian yang telah dilaksanakan oleh
pemerintah daerah sengan bekerja dengan Biro Pusat
Statistik di daerah setempat.

PENYAJIAN LAPORAN
KEUANGAN
• Penyajian laporan keuangan mensyaratkan
pertimbangan dan estimasi pada setiap
transaksi. Penjelasan mengenai penggunaan
kebijakan akuntansi dan dasar estimasi yang
digunakan dalam laporan keuangan
disyaratkan dalam pembuatan laporan
keuangan.

LAPORAN REALISASI
ANGGARAN / ANGGARAN
BERBASIS KAS
• Laporan realisasi anggaran adalah laporan
yang menyajikan ikhtisar sumber alokasi,
dan pemakaian sumber daya ekonomi yang
dikelola oleh pemerintah ( pusat atau
daerah), yang menggambarkan
perbandingan antara regulasi dananggaran
dalam suatu periode tertentu.

• Dalam penyusunan LRA laporan
yang dihasilkan dari basis akrual
harus di konversi ke LRA basis
Kas dan disajikan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan yang
diatur dalam PSAP Nomor 04
tentang Catatan atas Laporan
Keuangan.

• Berdasarkan basis Kas diatur dalam PSAP
nomor 02, belanja diakui pada saat
terjadinya pengeluaran dan rekening kas
umum negara/daerah, khusus pengeluaran
melalui bendahara pengeluaran
pengakuannya terjadi pada saat pertangung
jawaban atas pengeluaran tersebut disahkan
oleh unit yang menjalankan fungsi
pembendaharaan ( SKPKD )

LAPORAN ARUS KAS
• Laporan arus kas merupakan laporan
keuangan yang memberikan informasi
historis mengenai perubahan kas
berdasarkan aktivitas operasi,
investasi, pendanaan dan transitoris
selama satu periode akuntansi.

Tujuan Penyusunan Laporan
Arus Kas
• Agar laporan tersebut dapat disajikan
mengenai perkembangan kas yang
menjadi informasi keuangan tentang
sumber, penggunaan, dan perubahan
kas selama satu periode akuntansi
serta saldo kas pada tanggal
pelaporan.

Metode dalam Penyajian
Laporan Arus Kas
1.Metode Langsung
Mengungkapkan pengelompokan penerimaan dan
pengeluaran kas bruto.
2.Metode tidak langsung
Surplus atau defsit disesuaikan dengan transaksi
operasional nonkas,penangguhan, atau pengakuan
penerimaan kas atau pembayaran yang lalu atau yang
akan datang,serta unsur pendapatan dan belanja dalam
bentuk kas yang berkaitan dengan aktivitas investasi.

CATATAN ARUS LAPORAN
KEUANGAN
• Catatan Arus Laporan Keuangan (CALK) adalah
bagian dari laporan keuangan pemerintah yang
menyajikan penjelasan secara naratif, analisis
atau daftar terperinci atas nilai suatu pos yang
disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran.
Laporan perubahan SAI, Neraca, Laporan
Operasional, Laporan Arus Kas dan Laporan
Arus Ekuitas.

Isi didalam CALK , yaitu :
1. Menyajikan informasi tentang ekonomi makro,
kebijakan fskal atau keuanagn dan pencapaian
target.

2. Menyajikan ikhtisar pencapaian kinerja selama
tahun pelaporan.

3. Menyajikan informasi tentang dasar
penyusunan laporan keuangan dan kebijakan
akuntansi.

4. Menyediakan informasi tambahan untuk
penyajian.