asuhan keperawatan sistem integumen deng
BAB 3
TINJAUAN KASUS
Unit
: Internis
Tgl. pengkajian
: 4 mei 2016
Ruang/kamar
: St. Melania/74-1
Waktu pengkajian
: 10.00 WIB
Tgl. masuk RS : 25 April 2016
Auto anamnese
: √
Rekam medis
Allo anamnese
: √
: 00-35-58-08
.1. PENGKAJIAN
1.
PASIEN
Nama inisial
: Ny. R
Tempat/Tgl. Lahir
: 3 Juni 1976
Jenis Kelamin
: ―
Status Perkawinan
: Menikah
Jumlah Anak
: 3 Orang
Agama/Suku
: Protestan/Batak Toba
Warga Negara
:
√
Indonesia
Bahasa Yang Digunakan
:
√
Indonesia
―
Daerah
―
Asing
Laki-laki
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Alamat Rumah
: Siantar
35
√
Perempuan
―
Asing
36
2.
PENANGGUNG JAWAB
Nama
: Tn. P
Alamat
: Siantar
Hubungan dengan pasien
: Suami
3.
DATA MEDIK
a.
Dikirim oleh
b.
:
Diagnosa medik :
√
IGD
―
Dokter praktek
Sindrom Steven Jhonson
-
Saat masuk
: Sindrom Steven Jhonson
-
Saat pengkajian
: Sindrom Steven Jhonson
4.
PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
I.
PERSEPSI KESEHATAN-PEMELIHARAAN KESEHATAN
Alasan Masuk RS/Keluhan Utama :
Pasien mengatakan sejak 9 hari yang lalu seluruh kulit terasa panas, gatal dan
kulit terasa nyeri seperti ditarik-tarik.
Riwayat Penyakit Yang Pernah Dialami :
Kapan
Catatan
Pasien tidak pernah
mengalami sakit parah
Kapan
Catatan
37
Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Data subjektif
a.
Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan kesehatan adalah hal utama dan sangat penting untuk
dijaga, jika pasien merasa terganggu dengan kesehatannya seperti flu, batuk, dan
demam maka pasien langsung berobat ke klinik terdekat. Pasien biasanya mandi 2
kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, dan keramas 2 kali sehari.
b. Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan sejak 9 hari yang lalu tidak dapat menjaga
kesehatannya karena kondisi yang dirasakan sangat berat dan pasien sulit untuk
melakukan kebiasaan sehari-hari.
2) Data objektif
a.
Observasi
-
Kebersihan rambut
: kering dan kotor
-
Kulit kepala
: berketombe
-
Kebersihan kulit
: kulit bersisik dan terkelupas
-
Kebersihan rongga mulut
: kotor dan berbau
-
Kebersihan genetalia
: kotor
-
Kebersihan anus
: kotor
-
Tanda/scar vaksinasi
:
―
BCG
―
Cacar
38
Genogram
39
44
16
13
9
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: meninggal
: pasien
: tinggal serumah
II.
NUTRISI DAN METABOLIK
1) Data subjektif
a.
Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit makan teratur 3 kali sehari dengan menu
nasi, lauk pauk, sayur, terkadang makan buah, dan minum air putih ± 1 L/hari.
Pasien mengatakan tidak ada alergi pada makanan.
39
b. Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan sejak 9 hari yang lalu tidak mampu memenuhi
kebutuhan makanannya. Pasien mengatakan tidak mampu menghabiskan
makanannya karena susah mengunyah, sulit menelan dan ada rasa mual.
2) Data objektif
a.
Observasi
Pasien diberi makan melalui selang NGT makanan diet sonde sebanyak
250 cc + 100 cc air putih + obat oral.
b. Pengukuran
1) Pemeriksaan fisik
-
Lingkar lengan atas : 26 cm/ lipat kulit triceps : 17 cm
-
Tinggi badan
: 152 cm
-
IMT
: 20,3 kg
Kesimpulan
: berat badan 20,3 kg
Catatan
: berat badan pasien ideal
-
Suhu
: 37oC
-
Keadaan rambut
: hitam dan mudah rontok
-
Hidrasi kulit
: kering
-
Palpebrae
: ada bayangan hitam
-
Konjungtiva
: tidak anemik
-
Sklera
: tidak ikterik
-
Rongga mulut
: ada krusta berwarna hitam dibibir pasien
-
Gusi
: gusi tampak merah
Berat badan : 47 kg
―
oral
√
aksila
―
rektal
40
-
-
-
Gigi geligi
: gigi geligi utuh
√
utuh
87654321
12345678
―
tidak utuh
87654321
12345678
Gigi palsu
: tidak ada gigi palsu
―
ada gigi palsu 8 7 6 5 4 3 2 1
12345678
√
tidak ada
12345678
87654321
Kemampuan mengunyah keras
:pasien
tampak
tidak
mampu
mengunyah makanan keras
-
Lidah
: tampak simetris
-
Tonsil
: ―
-
Faring
: tidak mengalami peradangan
-
Kelenjar parotis
: ―
ada pembesaran
√
tidak ada pembesaran
-
Kelenjar tiroid
: ―
ada pembesaran
√
tidak ada pembesaran
-
Abdomen
Inspeksi
ada pembesaran
: Bentuk
√
tidak ada pembesaran
: simetris
Bayangan vena
: tidak ada bayangan
Benjolan vena
: tidak ada benjolan vena
Auskultasi
: peristaltik 25 x/i
Palpasi
: Tanda nyeri umum : tidak ada nyeri pada abdomen
Massa
: tidak ada massa pada abdomen
Turgor kulit
: turgor kulit kembali ±3 detik
Nyeri tekan
: ― R. Epigastrik
―
―
Titik Mc. Burney
R. Suprapubik
―
R. Iliaka
41
Perkusi
Asites
:
√
:
negatif
― positif
-
Kelenjar limfe inguinal
: ― teraba ada pembesaran
√
-
tidak ada pembesaran
Kulit
:
Spider nevi
:
√
negatif
―
positif
Uremic frost
:
√
negatif
―
positif
Edema
:
√
negatif
―
positif
Ikterik
:
√
negatif
―
positif
Tanda-tanda radang
: ada peradangan pada kulit daerah glutea
Lesi
: terdapat lesi pada olakranon kiri dan kanan
ekstremitas atas dan terdapat lesi pada glutea, dan punggung. Luas
lesi pada glutea ±9,5 cm.
III. POLA ELIMINASI
1) Data subjektif
a.
Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan tidak ada masalah untuk BAK atau BAB. Pasien
biasanya BAK 5-6 kali sehari dengan warna urin kuning jerami, dan BAB 1 kali
sehari yaitu pada pagi hari.
42
b. Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan sejak 9 hari yang lalu BAK 4-5 kali sehari dan BAB 3
kali sehari dan tidak ada rasa nyeri saat BAK atau BAB. Pasien mengatakan bila
bersentuhan dengan alat tenun kulit terasa nyeri.
2) Data objektif
a.
Observasi
Pasien menggunakan kateter, BAK berwarna kuning pekat, bau amoniak,
dan volume urin 500 cc per 8 jam, BAB berwarna kuning kecoklatan dengan
konsistensi lembek dan cair.
b. Pemeriksaan fisik
√ kosong
― penuh
-
Palpasi suprapubik : kandung kemih :
-
Nyeri ketuk ginjal
:
Kiri
: ―
negatif
―
Kanan
: ―
negatif
―
-
Mulut uretra
: terdapat peradangan pada mulut uretra
-
Anus
:
Peradangan
: ―
negatif
√
positif
Fisura
:
√
negatif
―
positif
Hemoroid
:
√
negatif
―
positif
Prolapsus recti :
√
negatif
―
positif
positif
positif
43
IV. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN
1) Data subjektif
a.
Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan pekerjaan sehari-hari adalah bekerja sebagai petani,
pasien pergi ke ladang menggunakan sepeda motor bersama anaknya. Pasien
mengatakan tidak pernah merasa sesak atau kaku otot pada saat beraktivitas.
b. Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan sejak 9 hari yang lalu aktivitas menjadi terbatas, semua
aktivitas dibantu oleh perawat dan keluarga. Pasien mengatakan kulit terasa nyeri
saat melakukan miring kiri dan miring kanan.
2) Data objektif
a.
Observasi
-
Kesadaran
1) Kualitatif
2) Kuantitatif
: √
compos mentis
―
somnolen
―
apatis
―
koma
―
soporkoma
:
Skala coma glasgow
Respon motorik
:6
Respon bicara
:5
Respon membuka mata
:4
Jumlah
: 15
3) Kesimpulan
: pasien tampak sadar penuh
44
4) Flapping tremor
-
: ―
positif
Makan
: 2
Mandi
: 2
Berpakaian
: 2
0
1
2
3
Kerapian
: 2
Buang air besar
: 2
Buang air kecil
: 2
Mobilisasi ditempat tidur
: 2
Ambulasi
: 2
Postur tubuh
: pasien tampak berbaring lemah diatas
√
negatif
Aktivitas harian
: mandiri
: bantuan dengan alat
: bantuan dengan orang
: bantuan orang dan alat
tempat tidur
Gaya jalan
: pasien tampak bedrest total
Anggota gerak yang cacat
: tidak ada anggota gerak yang cacat
Fiksasi
: pasien tidak menggunakan fiksasi
Trakeostomi
: pasien tidan menggunakan trakeostomi
b. Pemeriksaan fisik
-
JVP
: pasien tidak menggunakan JVP
-
Thoraks dan pernapasan
Inspeksi
: bentuk thoraks : simetris
* Stridor
―
negatif
―
positif
* Dyspnea d’effort
―
negatif
―
positif
* Sianosis
―
negatif
―
positif
45
Palpasi
: Vokal fremitus : getaran paru kiri dan
kanan sama
Perkusi
―
sonor
redup
―
pekak
Batas paru hepar
: 7 cm
Kesimpulan
: pasien tidak mengalami hepatomegali
Auskultasi
:
Suara napas
: vesikuler
Suara ucapan
: pasien berbicara kurang jelas
Suara tambahan
: tidak ada suara tambahan
Frekuensi
-
: √
: 22 x/i, irama teratur
Jantung
Inspeksi
: ictus cordis : terlihat di ICS 5 linea
midklavikula
Pasien menggunakan alat pacu jantung :
Palpasi
√
―
negatif
: ictus cordis teraba pada ICS 5 sinistra
Thrill :
√
negatif
―
positif
Batas atas jantung
: ICS 2 linea midsternalis sinistra
Batas kanan jantung
: ICS 5 midklavikula sinistra
Batas kiri jantung
: ICS 5 aksila anterior
Auskultasi
positif
:
Bunyi jantung II A
: ICS 2 sternalis dekstra
Bunyi jantung II P
: ICS 2 sternalis sinistra
Bunyi jantung I T
: ICS 3 sternalis sinistra
46
Bunyi jantung I M
: ICS 2 midklavikula sinistra
Bunyi jantung III irama gallop : positif
Murmur
: √
Nadi
: 78 x/i
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
MAP
: 83,3 mmHg
Kesimpulan
: perfusi ginjal pasien normal
Bruit
: √
negatif
―
positif
: √
negatif
―
positif
A.fermoralis : √
negatif
―
positif
: A.aorta
A.renalis
-
negatif
―
positif
Lengan dan tungkai
Atrofi otot
:
√
negatif
―
positif
Rentang gerak : pasien tidak mengalami rentang gerak
* Mati sendi
―
ditemukan
√
tidak ditemukan
* Kaku sendi
―
ditemukan
√
tidak ditemukan
Uji kekuatan otot : Kiri
Kanan
Refleks fisiologis
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
: pasien dapat menggerakkan tangan dan
kaki
Refleks patologis
Clubbing finger
: Babinski
* Kiri :
√
negatif
―
* Kanan :
√
negatif
― positif
negatif
―
:
√
positif
positif
47
Varises tungkai :
-
―
√
negatif
positif
√
tidak ditemukan kelainan bentuk
Columna vertebralis
Inspeksi
:
― ditemukan kelainan bentuk
Palpasi
: nyeri tekan : √
* N. III-IV-VI
negatif
―
positif
: pasien dapat merasakan sensasi apa yang
diberi perawat
* N. VIII (romberg test)
―
negatif
―
√
tidak diperiksa, alasannya pasien tidak mampu berdiri dan
positif
pasien tampak bedrest total.
* N. XI
: pasien tidak mampu melakukannya
karena bedrest total.
Kaku kuduk
: pasien tidak mengalami kaku kuduk.
V. POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT
1) Data subjektif
a.
Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami gangguan tidur pada malam
hari dan pasien jarang tidur siang karena pergi ke ladang setiap hari.
b. Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan sejak 9 hari yang lalu tidak bisa tidur, seluruh badan
terasa gatal dan nyeri pada lesi didaerah glutea saat ingin merubah posisi badan
ditempat tidur karena lesi bersentuhan dengan alat tenun dan pempers. Pasien
48
mengeluh badan terasa lemah dan kadang-kadang kulit terasa nyeri seperti ditariktarik.
2) Data objektif
a.
Observasi
-
Ekspresi wajah mengantuk
: ― negatif
√ positif
-
Banyak menguap
:
negatif
― positif
-
Palpebra inferior berwarna gelap
: ― negatif
√ positif
√
VI. POLA PERSEPSI KOGNITIF PERSEPTUAL
1) Data subjektif
a.
Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan tidak ada gangguan pada pendengaran, penglihatan,
perabaan dan pasien tidak pernah menggunakan alat bantu dengar atau alat bantu
penglihatan.
b. Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan sejak 9 hari yang lalu tidak ada mengalami gangguan
pada
penglihatan,
pendengaran,
perabaan
dan
sampai
sekarang
tidak
menggunakan alat bantu pendengaran maupun alat bantu penglihatan. Pasien
mengatakan tidak mengetahui tentang penyebab, tanda dan gejala penyakit yang
dialami. Keluarga menganggap bahwa penyakit pasien hanya penyakit biasa.
49
2) Data objektif
a.
Observasi
Pasien tidak menggunakan alat bantu pendengaran dan penglihatan. Pasien
dapat melihat dan mendengar dengan jelas. Keluarga tampak bingung dan
bertanya-tanya tentang penyakit pasien.
b. Pemeriksaan fisik
-
Penglihatan
Kornea
: tampak transparan
Visus
: tidak dilakukan karena pasien bedrest
Pupil
: tampak isokor
Lensa mata
: jernih
Tekanan intraokuler (TIO) : kekenyalan pada kedua bola mata sama
-
-
Pendengaran
Pina
: simetris kiri dan kanan sejajar dengan mata
Canalis
: bersih
Membran tymphani
: dapat memantulkan cahaya
Test pendengaran
: pasien masih dapat mendengar dengan jelas
Pengenalan rasa nyeri pada gerakan lengan dan tungkai : pasien dapat
merasakan nyeri pada lengan dan tungkai saat dicubit.
-
Nervus olfaktorius/N I
: pasien tidak dapat mencium bau-bauan
karena hidung pasien tampak ada kerak.
-
Nervus optikus/N II
mata.
: tidak ada infeksi dan katarak pada kedua
50
-
Nervus triggeminus/N V
: pasien dapat merasakan suhu, raba, nyeri,
getar dan sikap terhadap rangsangan yang diberi. Pasien tidak dapat
mengunyah dengan baik karena ada krusta pada mukosa bibir.
-
Nervus fasialis/N VII
: pasien dapat menjulurkan lidah dan dapat
merasakan rasa seperti gula.
-
Nervus vestibulokoklearis/N VIII : pasien tidak dapat berdiri karena
pasien bedrest.
-
Test romberg
: pasien tidak dapat berdiri karena pasien
terbaring lemah.
VII.
POLA PERSEPSI DIRI
1) Data subjektif
a.
Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan menyenangi seluruh anggota tubuhnya sehingga jika
pasien sakit langsung berobat ke klinik terdekat.
b.
Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan sejak 9 hari yang lalu ingin cepat sembuh dari
penyakitnya.
2) Data objektif
a.
Observasi
-
Kontak mata saat bicara : pasien mampu menatap lawan bicara saat
diajak bicara
-
Rentang perhatian
:
√
perhatian fokus
― mudah teralihkan
51
―
-
Suara dan cara bicara
tidak ada perhatian
: pasien dapat menjawab pertanyaan dari
perawat dengan suara yang kurang jelas.
-
Postur tubuh
: pasien tampak berbaring lemah diatas
tempat tidur.
b. Pemeriksaan fisik
-
Kelainan bawaan yang nyata : pasien tidak mengalami kelainan fisik.
-
Abdomen
: Bentuk : simetris,
Bayangan vena : tidak ada bayangan vena
Benjolan vena : tidak ada benjolan vena
-
Kulit
: Lesi kulit : ada lesi pada olakranon kiri dan kanan
ekstermitas atas dan lesi pada kulit didaerah glutea sampai ke anus
tampak kemerahan.
-
Penggunaan protesa :
√
tidak
― ada
Bila ada pada organ : ― hidung ― payudara
― lengan
― tungkai
VIII. POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA
1) Data subjektif
a.
Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan tinggal bersama anak dan suaminya, pasien berperan
sebagai ibu rumah tangga bagi keluarganya. Keluarga juga mengatakan selalu
menjalin hubungan yang baik terhadap istri, anak dan tetangganya.
52
b. Keadaan sejak sakit
Keluarga mengatakan sejak 9 hari yang lalu hubungan pasien dengan
suami, anak dan tetangganya tetap harmonis dan dalam pengambilan keputusan
diambil oleh suaminya.
2) Data objektif
Pasien tampak ditemani oleh suaminya, kadang-kadang pasien dijenguk
oleh keluarganya. Pasien tidak mampu mengekspresikan diri dan berbicara kurang
jelas.
IX. POLA REPRODUKSI SEKSUALITAS
1) Data subjektif
a.
Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan memiliki 3 orang anak yaitu 2 perempuan dan 1 orang
laki-laki. Ketiga anak mereka masih tahap sekolah.
b. Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan sejak 9 hari yang lalu hubungan dengan suaminya baik
dan pasien tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi dan pasien tidak ingin
menambah anak lagi.
2) Data objektif
Pasien tidak mengalami kelainan organ seksual, rambut pubis tampak
kotor karena kulit disekitar genetalia kemerahan, tidak ada penyumbatan pada
vagina dan lubang uretra, benjolan tidak ada.
53
X. MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES
1) Data subjektif
a.
Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan jika ada masalah maka akan dibicarakan dengan suami
dan diselesaikan dengan baik bersama suami.
b. Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan sejak 9 hari yang lalu merasa sedih karena penyakit
tidak sembuh namun keluarga tetap memberikan semangat agar pasien cepat
sembuh.
2) Data objektif
a.
Observasi
― Tenang
―
Cemas √
Gelisah ― Marah ― Kurang perhatian
b. Pemeriksaan fisik
-
Tekanan darah : berbaring : 110/70 mmHg
Kesimpulan
duduk
: tidak dilakukan karena pasien bedrest
berdiri
: tidak dilakukan karena pasien bedrest
: hipotensi ortostatik :
-
HR
-
Kulit : Keringat dingin
√
negatif
: 78 x/i
Basah
: kulit tidak berkeringat
: kulit tampak kering
―
positif
54
XI.
POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN/KEYAKINAN
1) Data subjektif
a.
Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan beragama kristen protestan, pasien rajin pergi ke gereja
bersama suaminya.
b. Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan sejak 9 hari yang lalu tidak bisa pergi gereja karena
kondisi pasien kurang sehat dan pasien berserah kepada Tuhan untuk
kesembuhannya.
2) Keadaan sejak sakit
Pasien tampak berdoa sebelum tidur.
5. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG/DIAGNOSTIK
A. Diagnosa medis : Sindrom Steven Jhonson
B. Pemeriksaan diagnostik/penunjang medis
1) Laboratorium
Tanggal 25 April 2016
Hematologi
Hasil
Leukosit
12,5
Eritrosit
2,74
Hemoglobin
8,1
Hematokrit
24,6
Platelet
131
Monosit
13,5
Eosinopil
0,5
Limfosit
4,1
Nilai normal
3,6-11,0
3,8-5,2
11,7-15,5
35-47
150-400
2-8
2-4
0-1
Elektrolit
Kalsium
Natrium
7,1
121
8,5-10,1
130-145
7,55
7,35-7,45
Analisa gas darah
pH
55
PO2
PCO2
HCO3
TCO2
131,7
19
17
17,6
85-100
35-45
21-29
21-27
AST
18,8
ALT
81
2) Rontgen tanggal 25 April 2016
15-37
12-78
Faal hati
Thorax : Pada kedua lapangan paru-paru tampak bayangan bercak berselubung.
Hasil : Kesan gambaran radiologis pulmonary edema.
PENATALAKSANAAN DAN TERAPI
No
.
1.
Nama obat
Telfas OD
Dosi
s
4x1
Fungsi
Efek samping
2.
New diatab
3x2
Pengobatan simtomatik Mual, muntah, banyak
pada diare nonspesifik.
buang gas, perut terasa
penuh, begah, sulit
buang air besar.
3.
Vip albumin
3x1
Meningkatkan
daya
tahan
tubuh,
meningkatkan
kadar
albumin
&
Hb,
mempercepat
proses
penyembuhan luka pasca
operasi, menghilangkan
oedem (pembengkakan),
mempercepat
proses
penyembuhan penyakit
Meredakan gejala-gejala Sakit
yang
berhubungan mengantuk,
dengan alergi seperti pusing, lelah.
rinitis
alergika
&
urtikaria
(biduran/kaligata)
idiopatik kronik pada
orang dewasa & anak
berusia 12 tahun atau
lebih.
kepala,
mual,
Pasien
dengan
hipoalbuminemia
mempunyai resiko 2,5
kali
lebih
tinggi
terjadinya infeksi dan 8
kali lebih lama rawat
inap di rumah sakit.
56
seperti: kanker, TBC,
Fungsi
No
.
4.
Nama obat
Tramiven
Dosi
s
2x1
Efek samping
5.
Hexilon 4mg
3x1
Terapi jangka pendek
nyeri akut sedang hingga
berat.
6.
Cesfpan
2x1
7.
Pranza
2x1
Asma bronkiale, rhinitis
alergika,
dermatitis
kontak,
dermatitis Mual, pusing, somnolen.
atopik,
lupus
eritematosus
sistemik,
sindroma
StevensJohnson dan berbagai
kelainan lainnya yang
responsif
terhadap
kortikosteroid.
Pemberian
jangka
pendek
jarang
menimbulkan
efek
samping yang serius.
Pemberian jangka lama
akan menimbulkan efek
samping seperti yang
ditimbulkan
kortikosteroid lainnya,
misalnya moon face,
bufallo
hump,
hipertensi, osteoporosis,
gangguan
toleransi
glukosa,
gangguan
sekresi hormon seks,
Infeksi saluran kemih striae
pada
kulit,
tanpa komplikasi, otitis petechiae, akne, edema,
media, faringitis dan hipokalemia,
atrofi
tonsilitis, bronkitis akut korteks adrenal, tukak
dan kronik eksaserbasi peptik,
hambatan
akut, demam tifoid, pertumbuhan pada anak,
gonore tanpa komplikasi. glaukoma,
katarak,
Pengobatan
ulkus trombosis, psikosis.
hepatitis, diabetes, HIV,
pre-eclampulsia, sindrom
neprotik,
nutrisi
tambahan bagi lansia,
ibu hamil & anak.
57
lambung,
ulkus
duodenum,
refluks
esofagitis derajat sedang
dan berat serta kondisi
hipersekresi
patologis
seperti
sindrom
Zollinger-Ellison
atau
keganasan
lainnya.
Digunakan sebagai terapi
alternative pada pasien
yang tidak diindikasikan
pemberian pantoprazole
oral.
8.
Dinastat
2x1
Terapi jangka
untuk
nyeri
operasi.
9.
Granon 3mg
pendek
pasca
1x1
Mual & muntah pasca op
10.
Kenalog
orabase
3x1
Stomatitis
aftosa
(sariawan), periadenitis
mukosa
nekrotika
berulang, ulkus aftosa
herpetiformis,
ulserasi
traumatik,
ulserasi
karena
obat,
liken
planus.
Hipersensitivitas, mual,
muntah, kolitis, diare,
sakit kepala, perubahan
nilai laboratorium.
58
Umum dan lokal pada
tempat
pemberian;
sangat
jarang:
tromboflebitis,
edema
perifer.
Darah
dan
sistem limfatik ; sangat
jarang:
leukopenia,
trombositopenia.
Gastrointestinal:
nyeri
perut bagian atas, diare,
konstipasi, flatulensi.
Hipertensi,
hipotensi,
nyeri punggung, edema
perifer,
hipoestesia,
osteitis
alveolar,
dispepsia,
kembung,
peningkatan
kreatinin,
hipokalemia,
agitasi,
insomnia, anemia pasca
operasi,
faringitis,
insufisiensi pernapasan,
pruritus, oliguria.
59
Sakit kepala, konstipasi,
kelelahan, jarang: reaksi
hipersensitivitas seperti
anafilaksis berat, ruam
kulit
minor,
ppeningkatan
kadar
transaminase.
ANALISA DATA
Nama/umur
Ruang/kamar
NO
1.
: Ny. R/40 tahun
: St. Melania/74-1
DATA
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan seluruh
kulit terasa panas, gatal dan
kulit terasa nyeri seperti
ditarik-tarik.
- Pasien mengatakan bila
bersentuhan dengan alat
tenun kulit terasa nyeri.
Data Objektif :
- Kulit disekitar genetalia
tampak kemerahan.
- Rongga mulut tampak ada
krusta
berwarna
hitam
dibibir pasien.
- Kulit tampak bersisik dan
terkelupas.
- Ada lesi pada olakranon kiri
dan kanan ekstremitas atas
ETIOLOGI
Agen farmasi
(alergi obat)
MASALAH
Kerusakan
integritas kulit
(00046)
60
2.
NO
.
dan lesi pada daerah glutea
tampak kemerahan dengan
luas lesi ± 9,5 cm.
Terdapat peradangan kulit
pada mulut uretra dan anus.
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan kulit
terasa nyeri saat melakukan
miring kiri dan miring
kanan.
- Pasien mengatakan sejak
sakit tidak bisa tidur, seluruh
badan terasa gatal dan nyeri
pada lesi didaerah glutea
saat ingin merubah posisi
badan ditempat tidur karena
lesi bersentuhan dengan alat
tenun dan pempers.
- Pasien mengeluh badan
Cedera agen
farmasi (lesi
pada olakranon
dan glutea)
Nyeri akut
(00132)
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
Penurunan
volume cairan
yang aktif
Kekurangan
volume cairan
(00027)
terasa lemah dan kadangkadang kulit terasa nyeri
seperti ditarik-tarik.
Data Objektif :
- Pasien tampak meringis
kesakitan.
- Skala nyeri 7 dengan
intesitas nyeri sedang.
- Pasien tampak gelisah.
- Ada lesi pada olakranon kiri
dan kanan ekstremitas atas
dan lesi pada daerah glutea
tampak kemerahan dengan
luas lesi ± 9,5 cm.
3.
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan sejak
sakit
tidak
mampu
memenuhi
kebutuhan
makanannya.
- Pasien mengatakan tidak
mampu
menghabiskan
makanannya karena susah
61
mengunyah, sulit menelan
dan ada rasa mual.
Data objektif :
- Pasien diberi makan melalui
selang NGT makanan diet
sonde sebanyak 250 cc +
100 cc air putih + obat oral.
- Hidrasi kulit tampak kering
dan kusam.
- Rongga mulut tampak ada
krusta
berwarna
hitam
dibibir pasien.
- Pasien
tidak
mampu
mengunyah yang keras.
- Natrium 121 mEq/L.
4.
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan tidak
mengetahui
tentang
penyebab, tanda dan gejala
Kurang
informasi
tentang penyakit
Kurang
pengetahuan
(00126)
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
NO
.
-
penyakit yang dialami.
Keluarga
menganggap
bahwa
penyakit pasien
hanya penyakit biasa.
Data Objektif :
- Keluarga tampak bingung
dan bertanya-tanya tentang
penyakit pasien.
- Ekspresi wajah pasien sedih.
- Ada lesi pada olakranon kiri
dan kanan ekstermitas atas
dan lesi pada kulit didaerah
glutea sampai ke anus
tampak kemerahan.
.2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama/umur
Ruang/kamar
NO
TGL
: Ny. R/40 tahun
: St. Melania/74-1
JAM
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NAMA
62
.
1.
2.
3.
4.
JELAS
4 Mei
2016
10.00
WIB
Kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan agen farmasi (alergi obat)
(00046).
4 Mei
2016
10.00
WIB
Nyeri akut berhubungan dengan cedera
agen biologis (lesi pada olakranon dan
glutea) (00132).
4 Mei
2016
10.00
WIB
Kekurangan volume cairan berhubungan
dengan penurunan volume cairan yang
aktif (00027).
4 Mei
2016
10.00
WIB
Kurang
pengetahuan
berhubungan
dengan kurang informasi tentang
penyakit (00126).
D
E
S
I
Y
A
N
T
I
TINJAUAN KASUS
Unit
: Internis
Tgl. pengkajian
: 4 mei 2016
Ruang/kamar
: St. Melania/74-1
Waktu pengkajian
: 10.00 WIB
Tgl. masuk RS : 25 April 2016
Auto anamnese
: √
Rekam medis
Allo anamnese
: √
: 00-35-58-08
.1. PENGKAJIAN
1.
PASIEN
Nama inisial
: Ny. R
Tempat/Tgl. Lahir
: 3 Juni 1976
Jenis Kelamin
: ―
Status Perkawinan
: Menikah
Jumlah Anak
: 3 Orang
Agama/Suku
: Protestan/Batak Toba
Warga Negara
:
√
Indonesia
Bahasa Yang Digunakan
:
√
Indonesia
―
Daerah
―
Asing
Laki-laki
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Alamat Rumah
: Siantar
35
√
Perempuan
―
Asing
36
2.
PENANGGUNG JAWAB
Nama
: Tn. P
Alamat
: Siantar
Hubungan dengan pasien
: Suami
3.
DATA MEDIK
a.
Dikirim oleh
b.
:
Diagnosa medik :
√
IGD
―
Dokter praktek
Sindrom Steven Jhonson
-
Saat masuk
: Sindrom Steven Jhonson
-
Saat pengkajian
: Sindrom Steven Jhonson
4.
PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
I.
PERSEPSI KESEHATAN-PEMELIHARAAN KESEHATAN
Alasan Masuk RS/Keluhan Utama :
Pasien mengatakan sejak 9 hari yang lalu seluruh kulit terasa panas, gatal dan
kulit terasa nyeri seperti ditarik-tarik.
Riwayat Penyakit Yang Pernah Dialami :
Kapan
Catatan
Pasien tidak pernah
mengalami sakit parah
Kapan
Catatan
37
Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Data subjektif
a.
Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan kesehatan adalah hal utama dan sangat penting untuk
dijaga, jika pasien merasa terganggu dengan kesehatannya seperti flu, batuk, dan
demam maka pasien langsung berobat ke klinik terdekat. Pasien biasanya mandi 2
kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, dan keramas 2 kali sehari.
b. Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan sejak 9 hari yang lalu tidak dapat menjaga
kesehatannya karena kondisi yang dirasakan sangat berat dan pasien sulit untuk
melakukan kebiasaan sehari-hari.
2) Data objektif
a.
Observasi
-
Kebersihan rambut
: kering dan kotor
-
Kulit kepala
: berketombe
-
Kebersihan kulit
: kulit bersisik dan terkelupas
-
Kebersihan rongga mulut
: kotor dan berbau
-
Kebersihan genetalia
: kotor
-
Kebersihan anus
: kotor
-
Tanda/scar vaksinasi
:
―
BCG
―
Cacar
38
Genogram
39
44
16
13
9
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: meninggal
: pasien
: tinggal serumah
II.
NUTRISI DAN METABOLIK
1) Data subjektif
a.
Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit makan teratur 3 kali sehari dengan menu
nasi, lauk pauk, sayur, terkadang makan buah, dan minum air putih ± 1 L/hari.
Pasien mengatakan tidak ada alergi pada makanan.
39
b. Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan sejak 9 hari yang lalu tidak mampu memenuhi
kebutuhan makanannya. Pasien mengatakan tidak mampu menghabiskan
makanannya karena susah mengunyah, sulit menelan dan ada rasa mual.
2) Data objektif
a.
Observasi
Pasien diberi makan melalui selang NGT makanan diet sonde sebanyak
250 cc + 100 cc air putih + obat oral.
b. Pengukuran
1) Pemeriksaan fisik
-
Lingkar lengan atas : 26 cm/ lipat kulit triceps : 17 cm
-
Tinggi badan
: 152 cm
-
IMT
: 20,3 kg
Kesimpulan
: berat badan 20,3 kg
Catatan
: berat badan pasien ideal
-
Suhu
: 37oC
-
Keadaan rambut
: hitam dan mudah rontok
-
Hidrasi kulit
: kering
-
Palpebrae
: ada bayangan hitam
-
Konjungtiva
: tidak anemik
-
Sklera
: tidak ikterik
-
Rongga mulut
: ada krusta berwarna hitam dibibir pasien
-
Gusi
: gusi tampak merah
Berat badan : 47 kg
―
oral
√
aksila
―
rektal
40
-
-
-
Gigi geligi
: gigi geligi utuh
√
utuh
87654321
12345678
―
tidak utuh
87654321
12345678
Gigi palsu
: tidak ada gigi palsu
―
ada gigi palsu 8 7 6 5 4 3 2 1
12345678
√
tidak ada
12345678
87654321
Kemampuan mengunyah keras
:pasien
tampak
tidak
mampu
mengunyah makanan keras
-
Lidah
: tampak simetris
-
Tonsil
: ―
-
Faring
: tidak mengalami peradangan
-
Kelenjar parotis
: ―
ada pembesaran
√
tidak ada pembesaran
-
Kelenjar tiroid
: ―
ada pembesaran
√
tidak ada pembesaran
-
Abdomen
Inspeksi
ada pembesaran
: Bentuk
√
tidak ada pembesaran
: simetris
Bayangan vena
: tidak ada bayangan
Benjolan vena
: tidak ada benjolan vena
Auskultasi
: peristaltik 25 x/i
Palpasi
: Tanda nyeri umum : tidak ada nyeri pada abdomen
Massa
: tidak ada massa pada abdomen
Turgor kulit
: turgor kulit kembali ±3 detik
Nyeri tekan
: ― R. Epigastrik
―
―
Titik Mc. Burney
R. Suprapubik
―
R. Iliaka
41
Perkusi
Asites
:
√
:
negatif
― positif
-
Kelenjar limfe inguinal
: ― teraba ada pembesaran
√
-
tidak ada pembesaran
Kulit
:
Spider nevi
:
√
negatif
―
positif
Uremic frost
:
√
negatif
―
positif
Edema
:
√
negatif
―
positif
Ikterik
:
√
negatif
―
positif
Tanda-tanda radang
: ada peradangan pada kulit daerah glutea
Lesi
: terdapat lesi pada olakranon kiri dan kanan
ekstremitas atas dan terdapat lesi pada glutea, dan punggung. Luas
lesi pada glutea ±9,5 cm.
III. POLA ELIMINASI
1) Data subjektif
a.
Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan tidak ada masalah untuk BAK atau BAB. Pasien
biasanya BAK 5-6 kali sehari dengan warna urin kuning jerami, dan BAB 1 kali
sehari yaitu pada pagi hari.
42
b. Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan sejak 9 hari yang lalu BAK 4-5 kali sehari dan BAB 3
kali sehari dan tidak ada rasa nyeri saat BAK atau BAB. Pasien mengatakan bila
bersentuhan dengan alat tenun kulit terasa nyeri.
2) Data objektif
a.
Observasi
Pasien menggunakan kateter, BAK berwarna kuning pekat, bau amoniak,
dan volume urin 500 cc per 8 jam, BAB berwarna kuning kecoklatan dengan
konsistensi lembek dan cair.
b. Pemeriksaan fisik
√ kosong
― penuh
-
Palpasi suprapubik : kandung kemih :
-
Nyeri ketuk ginjal
:
Kiri
: ―
negatif
―
Kanan
: ―
negatif
―
-
Mulut uretra
: terdapat peradangan pada mulut uretra
-
Anus
:
Peradangan
: ―
negatif
√
positif
Fisura
:
√
negatif
―
positif
Hemoroid
:
√
negatif
―
positif
Prolapsus recti :
√
negatif
―
positif
positif
positif
43
IV. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN
1) Data subjektif
a.
Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan pekerjaan sehari-hari adalah bekerja sebagai petani,
pasien pergi ke ladang menggunakan sepeda motor bersama anaknya. Pasien
mengatakan tidak pernah merasa sesak atau kaku otot pada saat beraktivitas.
b. Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan sejak 9 hari yang lalu aktivitas menjadi terbatas, semua
aktivitas dibantu oleh perawat dan keluarga. Pasien mengatakan kulit terasa nyeri
saat melakukan miring kiri dan miring kanan.
2) Data objektif
a.
Observasi
-
Kesadaran
1) Kualitatif
2) Kuantitatif
: √
compos mentis
―
somnolen
―
apatis
―
koma
―
soporkoma
:
Skala coma glasgow
Respon motorik
:6
Respon bicara
:5
Respon membuka mata
:4
Jumlah
: 15
3) Kesimpulan
: pasien tampak sadar penuh
44
4) Flapping tremor
-
: ―
positif
Makan
: 2
Mandi
: 2
Berpakaian
: 2
0
1
2
3
Kerapian
: 2
Buang air besar
: 2
Buang air kecil
: 2
Mobilisasi ditempat tidur
: 2
Ambulasi
: 2
Postur tubuh
: pasien tampak berbaring lemah diatas
√
negatif
Aktivitas harian
: mandiri
: bantuan dengan alat
: bantuan dengan orang
: bantuan orang dan alat
tempat tidur
Gaya jalan
: pasien tampak bedrest total
Anggota gerak yang cacat
: tidak ada anggota gerak yang cacat
Fiksasi
: pasien tidak menggunakan fiksasi
Trakeostomi
: pasien tidan menggunakan trakeostomi
b. Pemeriksaan fisik
-
JVP
: pasien tidak menggunakan JVP
-
Thoraks dan pernapasan
Inspeksi
: bentuk thoraks : simetris
* Stridor
―
negatif
―
positif
* Dyspnea d’effort
―
negatif
―
positif
* Sianosis
―
negatif
―
positif
45
Palpasi
: Vokal fremitus : getaran paru kiri dan
kanan sama
Perkusi
―
sonor
redup
―
pekak
Batas paru hepar
: 7 cm
Kesimpulan
: pasien tidak mengalami hepatomegali
Auskultasi
:
Suara napas
: vesikuler
Suara ucapan
: pasien berbicara kurang jelas
Suara tambahan
: tidak ada suara tambahan
Frekuensi
-
: √
: 22 x/i, irama teratur
Jantung
Inspeksi
: ictus cordis : terlihat di ICS 5 linea
midklavikula
Pasien menggunakan alat pacu jantung :
Palpasi
√
―
negatif
: ictus cordis teraba pada ICS 5 sinistra
Thrill :
√
negatif
―
positif
Batas atas jantung
: ICS 2 linea midsternalis sinistra
Batas kanan jantung
: ICS 5 midklavikula sinistra
Batas kiri jantung
: ICS 5 aksila anterior
Auskultasi
positif
:
Bunyi jantung II A
: ICS 2 sternalis dekstra
Bunyi jantung II P
: ICS 2 sternalis sinistra
Bunyi jantung I T
: ICS 3 sternalis sinistra
46
Bunyi jantung I M
: ICS 2 midklavikula sinistra
Bunyi jantung III irama gallop : positif
Murmur
: √
Nadi
: 78 x/i
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
MAP
: 83,3 mmHg
Kesimpulan
: perfusi ginjal pasien normal
Bruit
: √
negatif
―
positif
: √
negatif
―
positif
A.fermoralis : √
negatif
―
positif
: A.aorta
A.renalis
-
negatif
―
positif
Lengan dan tungkai
Atrofi otot
:
√
negatif
―
positif
Rentang gerak : pasien tidak mengalami rentang gerak
* Mati sendi
―
ditemukan
√
tidak ditemukan
* Kaku sendi
―
ditemukan
√
tidak ditemukan
Uji kekuatan otot : Kiri
Kanan
Refleks fisiologis
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
: pasien dapat menggerakkan tangan dan
kaki
Refleks patologis
Clubbing finger
: Babinski
* Kiri :
√
negatif
―
* Kanan :
√
negatif
― positif
negatif
―
:
√
positif
positif
47
Varises tungkai :
-
―
√
negatif
positif
√
tidak ditemukan kelainan bentuk
Columna vertebralis
Inspeksi
:
― ditemukan kelainan bentuk
Palpasi
: nyeri tekan : √
* N. III-IV-VI
negatif
―
positif
: pasien dapat merasakan sensasi apa yang
diberi perawat
* N. VIII (romberg test)
―
negatif
―
√
tidak diperiksa, alasannya pasien tidak mampu berdiri dan
positif
pasien tampak bedrest total.
* N. XI
: pasien tidak mampu melakukannya
karena bedrest total.
Kaku kuduk
: pasien tidak mengalami kaku kuduk.
V. POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT
1) Data subjektif
a.
Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami gangguan tidur pada malam
hari dan pasien jarang tidur siang karena pergi ke ladang setiap hari.
b. Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan sejak 9 hari yang lalu tidak bisa tidur, seluruh badan
terasa gatal dan nyeri pada lesi didaerah glutea saat ingin merubah posisi badan
ditempat tidur karena lesi bersentuhan dengan alat tenun dan pempers. Pasien
48
mengeluh badan terasa lemah dan kadang-kadang kulit terasa nyeri seperti ditariktarik.
2) Data objektif
a.
Observasi
-
Ekspresi wajah mengantuk
: ― negatif
√ positif
-
Banyak menguap
:
negatif
― positif
-
Palpebra inferior berwarna gelap
: ― negatif
√ positif
√
VI. POLA PERSEPSI KOGNITIF PERSEPTUAL
1) Data subjektif
a.
Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan tidak ada gangguan pada pendengaran, penglihatan,
perabaan dan pasien tidak pernah menggunakan alat bantu dengar atau alat bantu
penglihatan.
b. Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan sejak 9 hari yang lalu tidak ada mengalami gangguan
pada
penglihatan,
pendengaran,
perabaan
dan
sampai
sekarang
tidak
menggunakan alat bantu pendengaran maupun alat bantu penglihatan. Pasien
mengatakan tidak mengetahui tentang penyebab, tanda dan gejala penyakit yang
dialami. Keluarga menganggap bahwa penyakit pasien hanya penyakit biasa.
49
2) Data objektif
a.
Observasi
Pasien tidak menggunakan alat bantu pendengaran dan penglihatan. Pasien
dapat melihat dan mendengar dengan jelas. Keluarga tampak bingung dan
bertanya-tanya tentang penyakit pasien.
b. Pemeriksaan fisik
-
Penglihatan
Kornea
: tampak transparan
Visus
: tidak dilakukan karena pasien bedrest
Pupil
: tampak isokor
Lensa mata
: jernih
Tekanan intraokuler (TIO) : kekenyalan pada kedua bola mata sama
-
-
Pendengaran
Pina
: simetris kiri dan kanan sejajar dengan mata
Canalis
: bersih
Membran tymphani
: dapat memantulkan cahaya
Test pendengaran
: pasien masih dapat mendengar dengan jelas
Pengenalan rasa nyeri pada gerakan lengan dan tungkai : pasien dapat
merasakan nyeri pada lengan dan tungkai saat dicubit.
-
Nervus olfaktorius/N I
: pasien tidak dapat mencium bau-bauan
karena hidung pasien tampak ada kerak.
-
Nervus optikus/N II
mata.
: tidak ada infeksi dan katarak pada kedua
50
-
Nervus triggeminus/N V
: pasien dapat merasakan suhu, raba, nyeri,
getar dan sikap terhadap rangsangan yang diberi. Pasien tidak dapat
mengunyah dengan baik karena ada krusta pada mukosa bibir.
-
Nervus fasialis/N VII
: pasien dapat menjulurkan lidah dan dapat
merasakan rasa seperti gula.
-
Nervus vestibulokoklearis/N VIII : pasien tidak dapat berdiri karena
pasien bedrest.
-
Test romberg
: pasien tidak dapat berdiri karena pasien
terbaring lemah.
VII.
POLA PERSEPSI DIRI
1) Data subjektif
a.
Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan menyenangi seluruh anggota tubuhnya sehingga jika
pasien sakit langsung berobat ke klinik terdekat.
b.
Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan sejak 9 hari yang lalu ingin cepat sembuh dari
penyakitnya.
2) Data objektif
a.
Observasi
-
Kontak mata saat bicara : pasien mampu menatap lawan bicara saat
diajak bicara
-
Rentang perhatian
:
√
perhatian fokus
― mudah teralihkan
51
―
-
Suara dan cara bicara
tidak ada perhatian
: pasien dapat menjawab pertanyaan dari
perawat dengan suara yang kurang jelas.
-
Postur tubuh
: pasien tampak berbaring lemah diatas
tempat tidur.
b. Pemeriksaan fisik
-
Kelainan bawaan yang nyata : pasien tidak mengalami kelainan fisik.
-
Abdomen
: Bentuk : simetris,
Bayangan vena : tidak ada bayangan vena
Benjolan vena : tidak ada benjolan vena
-
Kulit
: Lesi kulit : ada lesi pada olakranon kiri dan kanan
ekstermitas atas dan lesi pada kulit didaerah glutea sampai ke anus
tampak kemerahan.
-
Penggunaan protesa :
√
tidak
― ada
Bila ada pada organ : ― hidung ― payudara
― lengan
― tungkai
VIII. POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA
1) Data subjektif
a.
Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan tinggal bersama anak dan suaminya, pasien berperan
sebagai ibu rumah tangga bagi keluarganya. Keluarga juga mengatakan selalu
menjalin hubungan yang baik terhadap istri, anak dan tetangganya.
52
b. Keadaan sejak sakit
Keluarga mengatakan sejak 9 hari yang lalu hubungan pasien dengan
suami, anak dan tetangganya tetap harmonis dan dalam pengambilan keputusan
diambil oleh suaminya.
2) Data objektif
Pasien tampak ditemani oleh suaminya, kadang-kadang pasien dijenguk
oleh keluarganya. Pasien tidak mampu mengekspresikan diri dan berbicara kurang
jelas.
IX. POLA REPRODUKSI SEKSUALITAS
1) Data subjektif
a.
Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan memiliki 3 orang anak yaitu 2 perempuan dan 1 orang
laki-laki. Ketiga anak mereka masih tahap sekolah.
b. Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan sejak 9 hari yang lalu hubungan dengan suaminya baik
dan pasien tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi dan pasien tidak ingin
menambah anak lagi.
2) Data objektif
Pasien tidak mengalami kelainan organ seksual, rambut pubis tampak
kotor karena kulit disekitar genetalia kemerahan, tidak ada penyumbatan pada
vagina dan lubang uretra, benjolan tidak ada.
53
X. MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES
1) Data subjektif
a.
Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan jika ada masalah maka akan dibicarakan dengan suami
dan diselesaikan dengan baik bersama suami.
b. Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan sejak 9 hari yang lalu merasa sedih karena penyakit
tidak sembuh namun keluarga tetap memberikan semangat agar pasien cepat
sembuh.
2) Data objektif
a.
Observasi
― Tenang
―
Cemas √
Gelisah ― Marah ― Kurang perhatian
b. Pemeriksaan fisik
-
Tekanan darah : berbaring : 110/70 mmHg
Kesimpulan
duduk
: tidak dilakukan karena pasien bedrest
berdiri
: tidak dilakukan karena pasien bedrest
: hipotensi ortostatik :
-
HR
-
Kulit : Keringat dingin
√
negatif
: 78 x/i
Basah
: kulit tidak berkeringat
: kulit tampak kering
―
positif
54
XI.
POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN/KEYAKINAN
1) Data subjektif
a.
Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan beragama kristen protestan, pasien rajin pergi ke gereja
bersama suaminya.
b. Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan sejak 9 hari yang lalu tidak bisa pergi gereja karena
kondisi pasien kurang sehat dan pasien berserah kepada Tuhan untuk
kesembuhannya.
2) Keadaan sejak sakit
Pasien tampak berdoa sebelum tidur.
5. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG/DIAGNOSTIK
A. Diagnosa medis : Sindrom Steven Jhonson
B. Pemeriksaan diagnostik/penunjang medis
1) Laboratorium
Tanggal 25 April 2016
Hematologi
Hasil
Leukosit
12,5
Eritrosit
2,74
Hemoglobin
8,1
Hematokrit
24,6
Platelet
131
Monosit
13,5
Eosinopil
0,5
Limfosit
4,1
Nilai normal
3,6-11,0
3,8-5,2
11,7-15,5
35-47
150-400
2-8
2-4
0-1
Elektrolit
Kalsium
Natrium
7,1
121
8,5-10,1
130-145
7,55
7,35-7,45
Analisa gas darah
pH
55
PO2
PCO2
HCO3
TCO2
131,7
19
17
17,6
85-100
35-45
21-29
21-27
AST
18,8
ALT
81
2) Rontgen tanggal 25 April 2016
15-37
12-78
Faal hati
Thorax : Pada kedua lapangan paru-paru tampak bayangan bercak berselubung.
Hasil : Kesan gambaran radiologis pulmonary edema.
PENATALAKSANAAN DAN TERAPI
No
.
1.
Nama obat
Telfas OD
Dosi
s
4x1
Fungsi
Efek samping
2.
New diatab
3x2
Pengobatan simtomatik Mual, muntah, banyak
pada diare nonspesifik.
buang gas, perut terasa
penuh, begah, sulit
buang air besar.
3.
Vip albumin
3x1
Meningkatkan
daya
tahan
tubuh,
meningkatkan
kadar
albumin
&
Hb,
mempercepat
proses
penyembuhan luka pasca
operasi, menghilangkan
oedem (pembengkakan),
mempercepat
proses
penyembuhan penyakit
Meredakan gejala-gejala Sakit
yang
berhubungan mengantuk,
dengan alergi seperti pusing, lelah.
rinitis
alergika
&
urtikaria
(biduran/kaligata)
idiopatik kronik pada
orang dewasa & anak
berusia 12 tahun atau
lebih.
kepala,
mual,
Pasien
dengan
hipoalbuminemia
mempunyai resiko 2,5
kali
lebih
tinggi
terjadinya infeksi dan 8
kali lebih lama rawat
inap di rumah sakit.
56
seperti: kanker, TBC,
Fungsi
No
.
4.
Nama obat
Tramiven
Dosi
s
2x1
Efek samping
5.
Hexilon 4mg
3x1
Terapi jangka pendek
nyeri akut sedang hingga
berat.
6.
Cesfpan
2x1
7.
Pranza
2x1
Asma bronkiale, rhinitis
alergika,
dermatitis
kontak,
dermatitis Mual, pusing, somnolen.
atopik,
lupus
eritematosus
sistemik,
sindroma
StevensJohnson dan berbagai
kelainan lainnya yang
responsif
terhadap
kortikosteroid.
Pemberian
jangka
pendek
jarang
menimbulkan
efek
samping yang serius.
Pemberian jangka lama
akan menimbulkan efek
samping seperti yang
ditimbulkan
kortikosteroid lainnya,
misalnya moon face,
bufallo
hump,
hipertensi, osteoporosis,
gangguan
toleransi
glukosa,
gangguan
sekresi hormon seks,
Infeksi saluran kemih striae
pada
kulit,
tanpa komplikasi, otitis petechiae, akne, edema,
media, faringitis dan hipokalemia,
atrofi
tonsilitis, bronkitis akut korteks adrenal, tukak
dan kronik eksaserbasi peptik,
hambatan
akut, demam tifoid, pertumbuhan pada anak,
gonore tanpa komplikasi. glaukoma,
katarak,
Pengobatan
ulkus trombosis, psikosis.
hepatitis, diabetes, HIV,
pre-eclampulsia, sindrom
neprotik,
nutrisi
tambahan bagi lansia,
ibu hamil & anak.
57
lambung,
ulkus
duodenum,
refluks
esofagitis derajat sedang
dan berat serta kondisi
hipersekresi
patologis
seperti
sindrom
Zollinger-Ellison
atau
keganasan
lainnya.
Digunakan sebagai terapi
alternative pada pasien
yang tidak diindikasikan
pemberian pantoprazole
oral.
8.
Dinastat
2x1
Terapi jangka
untuk
nyeri
operasi.
9.
Granon 3mg
pendek
pasca
1x1
Mual & muntah pasca op
10.
Kenalog
orabase
3x1
Stomatitis
aftosa
(sariawan), periadenitis
mukosa
nekrotika
berulang, ulkus aftosa
herpetiformis,
ulserasi
traumatik,
ulserasi
karena
obat,
liken
planus.
Hipersensitivitas, mual,
muntah, kolitis, diare,
sakit kepala, perubahan
nilai laboratorium.
58
Umum dan lokal pada
tempat
pemberian;
sangat
jarang:
tromboflebitis,
edema
perifer.
Darah
dan
sistem limfatik ; sangat
jarang:
leukopenia,
trombositopenia.
Gastrointestinal:
nyeri
perut bagian atas, diare,
konstipasi, flatulensi.
Hipertensi,
hipotensi,
nyeri punggung, edema
perifer,
hipoestesia,
osteitis
alveolar,
dispepsia,
kembung,
peningkatan
kreatinin,
hipokalemia,
agitasi,
insomnia, anemia pasca
operasi,
faringitis,
insufisiensi pernapasan,
pruritus, oliguria.
59
Sakit kepala, konstipasi,
kelelahan, jarang: reaksi
hipersensitivitas seperti
anafilaksis berat, ruam
kulit
minor,
ppeningkatan
kadar
transaminase.
ANALISA DATA
Nama/umur
Ruang/kamar
NO
1.
: Ny. R/40 tahun
: St. Melania/74-1
DATA
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan seluruh
kulit terasa panas, gatal dan
kulit terasa nyeri seperti
ditarik-tarik.
- Pasien mengatakan bila
bersentuhan dengan alat
tenun kulit terasa nyeri.
Data Objektif :
- Kulit disekitar genetalia
tampak kemerahan.
- Rongga mulut tampak ada
krusta
berwarna
hitam
dibibir pasien.
- Kulit tampak bersisik dan
terkelupas.
- Ada lesi pada olakranon kiri
dan kanan ekstremitas atas
ETIOLOGI
Agen farmasi
(alergi obat)
MASALAH
Kerusakan
integritas kulit
(00046)
60
2.
NO
.
dan lesi pada daerah glutea
tampak kemerahan dengan
luas lesi ± 9,5 cm.
Terdapat peradangan kulit
pada mulut uretra dan anus.
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan kulit
terasa nyeri saat melakukan
miring kiri dan miring
kanan.
- Pasien mengatakan sejak
sakit tidak bisa tidur, seluruh
badan terasa gatal dan nyeri
pada lesi didaerah glutea
saat ingin merubah posisi
badan ditempat tidur karena
lesi bersentuhan dengan alat
tenun dan pempers.
- Pasien mengeluh badan
Cedera agen
farmasi (lesi
pada olakranon
dan glutea)
Nyeri akut
(00132)
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
Penurunan
volume cairan
yang aktif
Kekurangan
volume cairan
(00027)
terasa lemah dan kadangkadang kulit terasa nyeri
seperti ditarik-tarik.
Data Objektif :
- Pasien tampak meringis
kesakitan.
- Skala nyeri 7 dengan
intesitas nyeri sedang.
- Pasien tampak gelisah.
- Ada lesi pada olakranon kiri
dan kanan ekstremitas atas
dan lesi pada daerah glutea
tampak kemerahan dengan
luas lesi ± 9,5 cm.
3.
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan sejak
sakit
tidak
mampu
memenuhi
kebutuhan
makanannya.
- Pasien mengatakan tidak
mampu
menghabiskan
makanannya karena susah
61
mengunyah, sulit menelan
dan ada rasa mual.
Data objektif :
- Pasien diberi makan melalui
selang NGT makanan diet
sonde sebanyak 250 cc +
100 cc air putih + obat oral.
- Hidrasi kulit tampak kering
dan kusam.
- Rongga mulut tampak ada
krusta
berwarna
hitam
dibibir pasien.
- Pasien
tidak
mampu
mengunyah yang keras.
- Natrium 121 mEq/L.
4.
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan tidak
mengetahui
tentang
penyebab, tanda dan gejala
Kurang
informasi
tentang penyakit
Kurang
pengetahuan
(00126)
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
NO
.
-
penyakit yang dialami.
Keluarga
menganggap
bahwa
penyakit pasien
hanya penyakit biasa.
Data Objektif :
- Keluarga tampak bingung
dan bertanya-tanya tentang
penyakit pasien.
- Ekspresi wajah pasien sedih.
- Ada lesi pada olakranon kiri
dan kanan ekstermitas atas
dan lesi pada kulit didaerah
glutea sampai ke anus
tampak kemerahan.
.2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama/umur
Ruang/kamar
NO
TGL
: Ny. R/40 tahun
: St. Melania/74-1
JAM
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NAMA
62
.
1.
2.
3.
4.
JELAS
4 Mei
2016
10.00
WIB
Kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan agen farmasi (alergi obat)
(00046).
4 Mei
2016
10.00
WIB
Nyeri akut berhubungan dengan cedera
agen biologis (lesi pada olakranon dan
glutea) (00132).
4 Mei
2016
10.00
WIB
Kekurangan volume cairan berhubungan
dengan penurunan volume cairan yang
aktif (00027).
4 Mei
2016
10.00
WIB
Kurang
pengetahuan
berhubungan
dengan kurang informasi tentang
penyakit (00126).
D
E
S
I
Y
A
N
T
I