Makalah Biologi Tentang Kacau Hijau deng

Bab I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman Leguminosae yang cukup penting di Indonesia.
Tanaman kacang hijau diduga berasal dari kawasan India dan telah lama dikenal dan ditanam
oleh petani di Indonesia.
Hasil per hektarnya dari kacang hijau masih sangat rendah, karena belum maksimalnya
teknis pertanian, pengolahan tanah dan pemilihan bibit. Peningkatan produksi kacang hijau
dilakukan dengan cara memperbaiki kultur teknis petani, mendapatkan varietas-varietas yang
produksinya tinggi dan masak serempak, serat peningkatan usaha pengelolaan lepas panennya.
Pada masa sekarang petani harus berhati-hati jika memiliki lahan di dekat rumah-rumah atau
aliran-aliran sungai. Karena air tersebut sudah tercemar oleh bahan kimia seperti detergen, dan
ini bisa berkibat pada pertumhunan tanaman.

2. Rumusan Masalah
Apakah dampak yang ditimbulkan detergen pada pertumbuhan kacang hijau?

3. Tujuan
Memberikan penjelasan dampak yang ditimbulkan detergen pada pertumbuhan kacang hijau
dengan langkah penelitian metode ilmiah.


4. Manfaat
Dapat bermanfaat sebagai sumber tambahan materi pembelajaran mengenai dampak yang
ditimbulkan detergen pada pertumbuhan kacang hijau.

1 | Biologi, Metode Ilmiah

Bab II. KAJIAN TEORI

1. Pengertian Kacang Hijau
Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di daerah tropika.
Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam
kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di
Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai
dan kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan
dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung
Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia
Tenggara dan dikenal sebagai tauge.
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan sumber
mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan

asam lemak tak jenuh.
Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang.
Kacang hijau juga mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin
menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menjadikan
bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau.
Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh.
Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak
jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung.
Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhan dan vitalitas pria.
Maka kacang hijau dan turunannya sangat cocok untuk dikonsumsi oleh mereka yang baru
menikah.

2 | Biologi, Metode Ilmiah

Kacang hijau juga mengandung multi protein yang berfungsi mengganti sel mati dan
membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu anak-anak dan wanita yang baru saja bersalin
dianjurkan untuk mengkonsumsinya.

2. Pengertian Detergen
Detergen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan

dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, detergen
mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh
oleh kesadahan air.
Pada umumnya, detergen mengandung bahan-bahan berikut:
a) Surfaktan
Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung
berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi
menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada
permukaan bahan. Secara garis besar, terdapat empat kategori surfaktan yaitu:
a. Anionik :
 Alkyl Benzene Sulfonate (ABS)
 Linier Alkyl Benzene Sulfonate (LAS)
 Alpha Olein Sulfonate (AOS)
b. Kationik : Garam Ammonium
c. Non ionik : Nonyl phenol polyethoxyle
d. Amphoterik : Acyl Ethylenediamines

b) Builder
Builder (pembentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara
menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air.

3 | Biologi, Metode Ilmiah

a. Fosfat : Sodium Tri Poly Phosphate (STPP)
b. Asetat :
 Nitril Tri Acetate (NTA)
 Ethylene Diamine Tetra Acetate (EDTA)
c. Silikat : Zeolit
d. Sitrat : Asam Sitrat

c) Filler
Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai kemampuan
meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas. Contoh Sodium sulfat.

d) Aditif
Aditif adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya
pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan langsung dengan daya cuci deterjen.
Additives ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk. Contoh : Enzim, Boraks,
Sodium klorida, Carboxy Methyl Cellulose (CMC).

4 | Biologi, Metode Ilmiah


Bab III. METODOLOGI PENELITIAN

1. Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka, yaitu
mempelajari teori-teori perkecambahan melalui buku-buku referensi. Selain itu juga
menggunakan metode penelitian, yaitu metode yang dilakukan melalui percobaan dan
pengamatan untuk membandingkan pertumbuhan tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus)
dalam 10 gelas plastik, dimana 5 gelas diberi label A untuk tanaman kacang hijau yang disiram
air biasa dan 5 gelas lagi diberi label B untuk penyiraman menggunakan air detergen.

2. Rumusan Masalah
Apakah

dampak

yang

ditimbulkan


detergen

pada

pertumbuhan

kacang

hijau?

3. Hipotesis
Mungkin kacang hijau yang diberi detergen mengalami gangguan pertumbuhan.

4. Variabel
1) Variabel bebas

: jenis air yang disiramkan

2) Variabel terikat


: proses pertumbuhan kacang hijau

3) Variabel kontol

: satu jenis biji kacang hijau, media tumbuh tanaman, dan intensitas
cahaya.

4) Pelaksanaan Penelitian
a) Menyiapkan alat dan bahan
1. 10 buah gelas plastik kecil
2. 2 buah wadah plastik
3. Kapas
5 | Biologi, Metode Ilmiah

4. Detergen
5. Air bersih
6. Biji kacang hijau
7. Alat tulis

b) Langkah Kerja

1. Rendam biji kacang hijau didalam air bersih selama minimal 30 menit.
2. Siapkan 10 gelas plastik kecil, lalu 5 gelas diberi label A sebagai tanda gelas untuk kacang
hijau air bersih dan 5 gelas lagi diberi label B sebagai tanda gelas untuk kacang hijau air
ditergen.
3. Setelah itu siapkan juga air bersih dan air ditergen dalam wadah yanng berbeda.
4. Isi masing-masing gelas dengan kapas yang telah dimasukan kedalam air besih dan air
ditergen.
5. Setelah 30 menit, kacang hijau bisa segera dimasukan kedalam gelas. Masing-masing gelas
berisi 10 biji kacang hijau.
6. Letakan gelas-gelas tersebut ditempat yang terang.
7. Lalu siram 5 gelas dengan air bersih dan 5 gelas lagi dengan air ditergen. Lakukan
penyiraman setiap hari selama penelitian.
8. Amatilah selama seminggu dan catatlah pertumbuhan pada setiap harinya.

6 | Biologi, Metode Ilmiah

Bab IV. HASIL dan PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian
Pertumbuhan

Hari ke-

Kacang

Hijau Pertumbuhan

Kacang

Berlabel A
Akar

Batang

Berlabel B
Akar

1

0,5 cm


0,0 cm

Tidak terjadi pertumbuhan

2

0,75 cm

0,0 cm

Tidak terjadi pertumbuhan

3

1,0 cm

2,5 cm

Tidak terjadi pertumbuhan


4

1,25 cm

4,5 cm

Tidak terjadi pertumbuhan

5

1,5 cm

7,0 cm

Tidak terjadi pertumbuhan

6

1,75 cm

8,5 cm

Tidak terjadi pertumbuhan

7

2,0 cm

10 cm

Tidak terjadi pertumbuhan

Hijau

Batang

2. Pembahasan
Penelitian dengan menggunakan air bersih tanpa ada campuran bahan detergen kacang hijau
lebih cepat tumbuh. Akar setiap harinya bertambah panjang begitu juga dengan batang yang
pertumbuhannya sangat cepat. Kacang hijau terlihat lebih sehat karena ketersedian air dan
intesitas cahaya tercukuppi.
Sedangkan kacang hijau yang menggunakan detergen sebanyak setengah cup takaran
detergen. Tidak terjadi pertumbuhan, bahkan kulit ari kacang hijaupun tidak terjadi. Setiap hari
biji kacang hijau semakin hari berubah warna dari berbintik coklat hingga menjadi coklat
kemerah-merahan sampai akhirnya biji kacang hijau mati dan tidak berkembang.

7 | Biologi, Metode Ilmiah

BAB V. Galeri Foto Penelitian

Alat dan Bahan

Kacang Hijau A dan B

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
8 | Biologi, Metode Ilmiah

Dari hasil dan pembahasan tersebut dappat disimpulkan bahwa :
a. Deterjen dapat berpengaruh dalam proses pertumbuhan kacang hijau.
b. Kacang hijau bisa tumbuh sehat ditempat yang tidak tercemar oleh detergen.
c. Kacang hijau tidak bisa tumbuh bahkan mati dalam lingkungan yang telah tercemar oleh
deterjen dengan konsentrasi tinggi.

2. Saran
a. Sebaiknya jika bertanam hendaknya tidak pada tempat yang tercemar.
b. Sebaiknya tanaman dijauhkan dari tempat pemmbuangan terutama limbah detergen.
c. Sebaiknya mengunakan detergen yang ramah lingkungan agar ketika tanaman tersebut

terkena detergen tidak terlalu mengganggu bahkan membuat tanaman mati.

9 | Biologi, Metode Ilmiah