ANALISIS VALUE CHAIN DARI ASPEK DISTRIBU

ANALISIS VALUE CHAIN DARI ASPEK DISTRIBUSI
Sejarah PT Indofood Sukses Makmur
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1972 oleh Sudono Salim dengan nama PT Panganjaya
Intikusuma. Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi
PT Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para
Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994
yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta. Per oktober 2009, dengan
keputusan manajerial PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Gizindo Primanusantara, PT
Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri Makmur, dan PT Ciptakemas Abadi (IDX: ICBP)
namanya pun dirubah menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Yang membagi
kegiatan usahanya dalam empat kelompok usaha. Salah satunya kelompok usaha makanan
bermerek CBP tersebut. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan produsen
berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini
mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia dan Eropa.
Definisi Produk
Produk adalah barang atau jasa yang ditawarkan produsen kepada konsumen yang memiliki
nilai untuk dipertukarkan satu sama lain. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ingin
menjadikan dirinya sebagai perusahaan yang dapat menjadi penyedia utama makanan dan
consumer products bermerek terkemuka bagi jutaan consumen di Indonesia dan juga
diberbagai penjuru dunia.
Divisi Mie

Mie adalah hal yang sangat familiar bagi kita. Khususnya bagi orang- orang yang memiliki
aktivitas tinggi. Waktu yang singkat dan kepraktisan dalam megolah makanan yang satu ini,
menjadi daya tarik sendiri bagi mie instant. PT Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki 15
cabang pabrik yang tersebar di seluruh Indonesia, Hal ini melihat perkembangan kebutuhan
mie instant yang memang digemari oleh masyarakat Indonesia. PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk adalah salah satu perusahaan makanan instant yang merupakan anak perusahaan
dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Mie instant memang tidak bisa menjadi makanan
pokok dan tidak bisa dikonsumsi terlalu banyak. Namun bukan berarti mie instant tidak
memiliki manfaat. Banyak kandungan vitamin di dalam mie instant, karena mie instant
terbuat dari tepung gandum.

Makanan berbasis tepung gandum siap saji atau yang sering kali kita sebut dengan mie
instan. Kualitas mie instan produk Indofood tidak diragukan lagi, meskipun mie ini begitu
praktis dan mudah penyajiannya tapi tetap saja tidak mengurangi kandungan gizi yang
memang harus ada didalamnya dan juga dibutuhkan oleh konsumen. Pergeseran pola
konsumsi masyarakat ini ternyata berdampak positif terhadap industri makanan instan,
terutama industri mie instan. Salah satu produsen mie instan terbesar di Indonesia saat ini
adalah Indofood. Perusahaan ini menguasai hampir 80 % dari produksi mie instan di
Indonesia. Tidak dapat dipungkiri, mie memang sudah menjadi bagian penting dalam pola
makan rumah tangga, tidak hanya di perkotaan tetapi juga di pedesaan.

Indofood mengakui bahwa pemberi sumbangan terbesar terhadap pendapatan PT.
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk adalah mie instant Indomie mie instant nomer satu yang
menyumbang pendapatan terbesar. Disusul dengan supermi, sarimi dan sakura. Selain itu ada
juga mie dalam kemasan seperti pop mie. Dan juga mie kering seperti mie telor cap 3 ayam.
Indomie Sebagai mie instant nomer satu dalam pangsa pasar mie instant, bukan hanya
menang dikandang sendiri (unggul dibanding supermie, sarimi dan mie sakura) namun juga
tetap menjadi pilihan dibanding mie sedaap yang menjadi pendatang baru dan sempat
membuat goncang pasar mie instant dan posisi indomie. Semua hal itu bisa diatasi oleh
indomie sebagai leader dan penguasa market share. Bukan tak beralasan indomie menjadi
yang nomer 1, selain keaslian cita rasa mie instant dan inovasi rasa yang terus dilakukan.
Namun juga karena kemampuan dalam penyetokan barang yang tepat dan lancar yang
mendukung dalam pemasaran indomie
Definisi Distribusi
a. Menurut Warren J. Keegan (2003)Saluran Distribusi adalah saluran yang digunakan oleh
produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau
pemakai industri.
b. Menurut Nitisemito (1993) Saluran Distribusi adalah lembaga-lembaga distributor atau
lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau
menyampaikan barang-barang atau jasa- jasa dari produsen ke konsumen.
c. Menurut Assauri (1990) Saluran distribusi merupakan lembaga-lembaga yang

memasarkan produk, yang berupa barang atau jasa dari produsen ke konsumen.
d. Menurut Kotler (1991) Saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau
perseorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu memindahkan
hak pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari produsen ke konsumen.

Faktor-faktor yang mempengaruhi desain jaringan distribusi
1. Waktu merespon
Jumlah waktu yang dibutuhkan oleh konsumen untuk mendapatkan barang yang dipesan.
konsumen tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan produk yang dipesan
karna produk Indomie mudah diperoleh dimana saja.
2. Berbagai produk
Keberagaman jenis produk yang ditawarkan oleh jaringan distribusi. Indomie pun selalu
berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin
bertambahnya variasi produk Indomie. Indomie memilii banyak varian rasa.
3. Ketersediaan produk
Peluang atau kemungkinan konsumen untuk mendapatkan barang ketika konsumen atau
pelanggan memesan barang. Produk mie instant tahan lama dan tidak mudah rusak
sehingga produk Indomie tidak ada masalah jika banyak persediaan di gudang. Gudang
stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar
tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam

waktu yang sesingkat mungkin.
4. Pengalaman pelanggan
Produsen perlu memahami konsumen terhadap iklan atau merek yang ada di pasar,
selanjutnya perlu dilakukan berbagai cara untuk membuat konsumen tertarik terhadap
produk yang dihasilkan. Indomie sebagai mie instant yang menguasai pasar dan leader
terus berupaya memuaskan konsumennya bukan hanya dalam inovasi rasa dan produk
namun juga dalam ketersediaan barang.
5. Visibilitas rangka
Kemampuan konsumen atau pelanggan dalam memantau pesanan mereka. PT. Indofood
memiliki anak perusahaan yang memiliki fungsi distribusi terhadap produk-produk yang
diluncurkan oleh PT.Indofood. oleh karena itu dalam pendistribusian produk-produk Pt.
Indofood ini dilakukan oleh anak perusahaan sendiri, sehingga konsumen tidak perlu
mengambil produk pesanan langsung ke pabrik.
6. Returnability.
Kemudahan pengguna atau pelanggan untuk mengembalikan barang pesananan apabila
pengguna tidak puas dengan barang yang diterima dan bagaimana kemampuan
perusahaan dalam menangani pengembalian barang tersebut. PT. Indofood Sukses
Makmur,Tbk dalam menjalani produksinya mengantisipasi adanya keluhan pelanggan

atau konsumen caranya dengan meningkatkan mutu proses, mutu produk, dan kepuasan

pelanggan
Distribusi Indomie Berdasarkan Tahapan
Jenis-Jenis / Macam-Macam Saluran Distribusi Barang dan Jasa :
1. Produsen ---> Konsumen (Umumnya Jasa)
2. Produsen ---> Retailer ---> Konsumen
3. Produsen ---> Wholesaler ---> Retailer ---> Konsumen
4. Produsen ---> Agen ---> Wholesaler ---> Retailer ---> Konsumen
5. Produsen ---> Industri (Produsen)
6. Produsen ---> Wholesaler ---> Industri (Produsen)
Jenis saluran distribusi mie instant indomie adalah Produsen ---> Wholesaler ---> Retailer
---> Konsumen. Karena, produk mie instant tahan lama dan tidak mudah rusak sehingga
produk Indomie tidak ada masalah jika menggunakan saluran distribusi yang panjang. Jadi
dari produsen menyalurkan ke wholesaler (pedagang besar) lalu disalurkan kembali (biasanya
dibeli) retailer (pedagang pengecer) seperti warung- warung dan akhirnya sampai ke tangan
konsumen.
Distribusi Indomie Berdasarkan Hubungan
Jenis-jenis / macam-macam saluran distribusi barang dan jasa :
1. Langsung
2. Semi langsung
3. Tidak Langsung Jenis

Saluran distribusi Mie Instant Indomie adalah tidak langsung. Karena, produk mie instant
Indomie menggunakan saluran distibusi produsen menyalurkan ke wholesaler (pedagang
besar) lalu disalurkan kembali (biasanya dibeli) retailer (pedagang pengecer) seperti warungwarung dan akhirnya sampai ke tangan konsumen. sehingga tidak ada hubungan antara
produsen Indomie dalam hal ini PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dengan konsumen
secara langsung.
Distribusi Indomie Berdasarkan Geografis
Jenis-jenis / macam-macam saluran distribusi barang dan jasa :

1. Pedagang desa
2. Pedagang kota
3. Pedagang lokal
4. Pedagang regional
5. Pedaganag nasional
6. Pedagang internasional
Jenis saluran distribusi Mie Instant Indomie adalah Pedagang Nasional. Karena, produk mie
instant Indomie dalam saluran distribusinya berskala nasional. Melayani permintaan dari
berbagai wilayah di Indonesia, sabang sampai merauke. Selain itu, kini Indomie dapat lebih
memuaskan permintaan produk Indomie dengan memastikan stocknya cukup di gerai- gerai
Indomaret retailer selain di warung- warung pada umumnya. Sebenarnya, saluran distibusi
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sudah mendunia. Tidak hanya mencukupi permintaan

dalam negeri. Namun Negara Australia, Eropa hingga Amerika telah akrab dengan produkproduk Indofood. Namun Indofood pun hanya ada di beberapa mini market (sejenis
Indomaret) dan biasanya stock terbatas.
Kesimpulan
Pendistribusian adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar serta mempermudah
penyampaian produk dan jasa dari produsen kepada konsumen sehingga pengguna akhir
sebagai tujuan akhir dapat memperoleh barang yang dibutuhkan tepat waktu. Sebaik- baik
apapun suatu produk dihasilkan dan dipromosikan, namun jika kesediaannya tidak dijamin
keberadaannya (sulit didapat) konsumen pun pasti akan enggan untuk bertahan pada produk
tersebut.
Indomie sebagai mie instant yang menguasai pasar (market share terbesar) dan leader
terus berupaya memuaskan konsumennya bukan hanya dlam inovasi rasa dan produk namun
juga dalam menjaga kesediaan barang. Hal ini didukung dengan saluran distribusi yang
lancar dan tidak terlalu panjang tahapannya, sehingga produk cepat sampai ke tangan
konsumen akhir (pengguna) dan juga bekerjasama dengan gerai- gerai retailer seperti
INDOMARET yang kini hampir ada di setiap wilayah pedesaan atau semi desa.