11. program pemerintah untuk kes.ppt
GAMBARAN
MASALAH KESEHATAN
INDONESIA
Mohammad Basit, S. Kep.
MM.Ns
BIDANG KESH. MERUPAKAN
PRIORITAS DALAM MENENTUKAN
KEBIJAKAN
UUD 1945
Tuj. Pemb
Nas
SDM
Tangguh,
Berkualitas,,
Mandiri
Terwujudnya
kesejahtera
an Umum
Berencana
Menyeluruh
Terpadu
Berkesinambung
an
Kesejahtera
an
UUD 1945
SETIAP ORANG BERHAK
MEMPERTAHANKAN HIDUP
DAN KEHIDUPANNYA
SETIAP ORANG BERHAK
HIDUP SEJAHTERA LAHIR DAN
BATIN, BERTEMPAT TINGGAL DAN
MENDAPATKAN LINGKUNGAN HIDUP
YANG BAIK DAN SEHAT SERTA BERHAK
MEMPEROLEH PELAYANAN KESEHATAN.
KESEHATAN ADALAH
HAK AZASI MANUSIA YG MENDASAR
INVESTASI DALAM PEMBANGUNAN
UPAYA KESEHATAN = “ MEREDUKSI KEMISKINAN “
27/07/18
email : Bidang Yankes
(banuasehat@yahoo.co.id)
3
HUB. PEMB. NAS. DGN BID
KESH
Pemb.
Kesh
Cita –
Cita
Rakyat
Indonesi
a
Tercapainy
a Pemb.
Nasional
Prog.
Pendidika
n
Upaya
Peningkat
an
Kualitas
SDM
Penduduk yang sehat, akan menunjang keberhasilan
pendidikan begitu sebaliknya
Meningkatkan
Produktivitas & Pendapatan Penduduk
KESH. PENUNJANG PEMB.
NAS
Kesejahtera
an Gizi
Pendidikan
dll
Kesh.
Optimal
Berkurangny
a Kemiskinan
Peningkata
n Ekonomi
Peningkatan
Kualitas SDM
YANG MEMPENGARUHI KESH.
- Lokasi / Jarak
- Infrastruktur
- SDM
- Fasilitas
- Fisik
- Kimiawi
- Biologi
- Sifat
- Usia
- Jenis Kelamin
- Daya Tahan Tbh
- Life Style
- Sosial
- Budaya
- Tingkat
Kesejahteraan
Layanan &
Fasilitas Kesh.
Lingkungan
Individu
Perilaku Masy
Ekonomi RT &
Produktif
Masalah
Kesh &
Sumber Daya
Kesh
MASALAH KESH
INDONESIA
Masih tingginya angka kematian Ibu
(AKI) 390/100.000 kelahiran hidup, lebih
tinggi dari negara ASEAN lainnya
Angka Kematian Bayi 41 dari 1000
kelahiran hidup. Malaysia 12/1000
kelahiran hidup
Penderita TB No. 3 Di dunia
Ketersediaan air bersih
Urbanisasi, pemukiman penduduk padat
Pencemaran Lingkungan / Kesh lingk.
Kekurangan Gizi / Gizi Buruk
Masalah Kesh Remaja dan
Masalah Penyakit menular
MDG 5 - Target 5A : Mengurangi ¾
angka kematian ibu (AKI) dalam kurun
waktu 1990 dan 2015
INDIKATOR
5.1.
Angka Kematian Ibu (AKI)
per 100,000 kelahiran hidup :
5.2. Pertolongan Persalinan oleh
Tenaga Kesehatan Terlatih :
27/07/18
Acua
n
Dasar
Saat
ini
Target
(2015)
390
(1991)
228
(2007)
102
40.70 77.34%
%
(2009)
(1992)
90.00%
8
PENYEBAB KEMATIAN
IBU
Penyebab Langsung
1. Pendarahan 28 %
2. Keracunan Kehamilan 24
%
3. Infeksi Kehamilan 11 %
4. Komplikasi Nifas 8 %
5. Persalinan Macet / Lama 5
%
6. Keguguran 5 %
Penyebab
Tidak Langsung
3 Terlambat :
1. Terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil
keputusan
2. Terlambat Mencapai Fasilitas Kesh
3. Terlambat Mendapat Pertolongan di Fasilitas Kesh
FAKTOR RESIKO
4 Terlalu :
1. Terlalu Muda Melahirkan (< 20 th )
2. Terlalu sering melahirkan ( > 3 Anak )
3. Terlalu rapat jarak melahirkan ( < 2 th )
4. Terlalu tua melahirkan ( > 35 th )
Akses semesta terhadap kesehatan
reproduksi tahun 2015
Acuan
Dasar
Saat
ini
Targe
t
(201
5)
contraceptive prevalence rate (CPR)
wanita yang menikah usia 15-49,
metode modern:
47.10%
(2007)
57.40
%
(2007)
65%
Tingkat kelahiran pada
remaja (per 1000 perempuan
usia 15-19 tahun ):
67 per
1000
(1991)
35 per
1000
(2007)
30pe
r100
0
75.00%
56.00%
93.30
%
81.50
%
95%
90%
INDIKATOR
5.3. Tingkat pemakaian kontrasepsi/
5.4.
5.5. Cakupan pelayanan Antenatal
(kunjungan pertama dan kunjungan
minimal 4 kali ANC):
• Kunjungan pertama
• Kunjungan minimal 4 kali
27/07/18
email : Bidang Yankes
(banuasehat@yahoo.co.id)
11
Masalah Kematian Neonatal, Bayi
& Balita
Penyebab
Kematian
neonatal ( 0-28
Hari )
Penyebab
Kematian Bayi
( 0 – 12 Bln )
Penyebab
Kematian Balita
( 0 – 60 Bl )
Gangguan
Perinatal
34,5
Infeksi Sal.
Napas
22,8
27,9
Diare
13,2
Penyakit
Saraf
11,8
Tifus
11,0
BBLR
30,3
Asfeksia
27,0
Tetanus
9,5
Infeksi Sal.
Napas
Gangguan
Pemberian
ASI
9,5
Diare
9,4
Kelainan
Sal. Cerna
4,3
Tetanus
3,4
5,4
Kelainan
Sal. Cerna
5,9
12,7
Lain-Lain
35,5
Masalah
5,6
Hematologi
Infeksi
5,4
Kelainan
Saraf
Lain-Lain
12,7
Lain-Lain
Masalah Pemenuhan Gizi
Masy
Ambang Batas masalah Gizi sebagai
masalah kesh. masy
Masalah Gizi
Indikator
Batas Masalah
Kesh Masy
1. Kurang Energi
&
Protein (KEP)
1. Prevalensi Balita gizi
kurang
( UnderWeight)
2. Prevalensi Balita
pendek
3. Prevalensi balita
kurus
> 10 %
2. Gangguan
Akibat kurang
yodium (GAKI)
1. Cakupan garam
beryodium
2. Prevalensi anak
sekolah dengan
ekskresi yodium
dalam urine (EYU) <
100
< 90 %
3.
1. Prevalensi Anemia Gizi > 20 %
Anemia Gizi
> 20 %
> 0,5 %
> 20 %
JUMLAH IBU HAMIL KEK,
2010
No
Kabupaten / Kota
Jlh Ibu
Hamil
Ibu Hamil
KEK
%
1.
BANJARMASIN
12,467
862
6.91
2.
BANJARBARU
3,560
132
3.71
3.
BANJAR
11,559
553
4.78
4.
TAPIN
4,109
142
3.46
5.
HULU SUNGAI SELATAN
4,358
304
6.98
6.
HULU SUNGAI TENGAH
5,522
448
8.11
7.
HULU SUNGAI UTARA
4,801
369
7.69
8.
TABALONG
4,608
380
8.25
9.
TANAH LAUT
7,067
270
3.82
10.
BARITO KUALA
5,692
659
11.58
11.
KOTABARU
6,644
247
3.72
12.
TANAH BUMBU
5,652
98
1.73
123
5.08
4,587
5.85
13.
BALANGAN
27/07/18
PROVINSI
2,422
email : Bidang Yankes
(banuasehat@yahoo.co.id)
78,461
14
UMUR PERKAWINAN PERTAMA
Angka Kelahiran: 5 thn Terakhir
Kelompok Umur
Per 1000 Perempuan
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 -49
0,3
53,9
373,5
514,5
481,9
344,7
159,5
48,3
MASALAH UMUM REMAJA
Hub. Dalam keluarga
Hub. Sosial / pergaulan
Hub. Lawan Jenis
Penampilan fisik
Belajar / pendidikan
Mengisi waktu luang
FAKTOR PENYEBAB
1. Aspek Individu
a. Sifat Khas Individu masa Remaja
- Suka Meniru
- Suka Coba-coba ( Penasaran)
- Penuh gejolak Jiwa
b. Patologis
FAKTOR PENYEBAB
2. Aspek Lingkungan
a)Pola Asuh orangbtua
b)Pergaulan teman sebaya
c)Lingk. Sosial
d)Perbedaan / Pergeseran Nilai
e)Intervensi arus informasi
f) Kurangnya sarana pengembangan diri
g)Mudahnya akses fasilitas resiko tinggi
h)Menganggur
PERILAKU GAYA HIDUP
REMAJA
Perilaku bermasalah : - NAPZA
Kenakalan
Ngebut
Merokok
Konsumsi gizi
tidak seimbang
Seks Bebas
Membolos
Drop out
AIDS di Indonesia sudah 22 Tahun
Epidemi HIV&AIDS:
Populasi kunci/Populasi umum??
Tatalaksana Balita Gizi
Buruk
Perawatan gizi
buruk
Kekurangan
gizi tingkat
berat
Gizi buruk
tanpa
komplikasi
Pendekatan
tatalaksana anak gizi
buruk rawat inap
(PKM, RS & Pusat
pemulihan Gizi
terapheutic Feeding
Center)
Rawat jalan di
Puskesmas,
Poskesdes, & Pos
Pemulihan gizi
berbasis masy.
(Community Feeding
Penanganan Masalah Gizi
PMT
Balita Gizi kurang / buruk
PMT
Bumil
Tersedianya mineral mix di Puskesmas
Surveilens Gizi
Pengembangan dan pengadaan materi KIE
gizi, Sosialisasi
Bulan Vit A
Peningkatan pemberian tablet FE
Posyandu
dll
Penyakit Tropis
adalah penyakit yg lazim atau unik untuk daerah
tropis dan sub tropis
Penyakit yang jarang terjadi di daerah beriklim
sedang
Pada musim hujan mengontrol populasi serangga
Serangga pembawa parasit, bakteri atau virus
yang menular pada manusia dan hewan
Terbanyak ditularkan dengan cara menggit
Transmisi agen melalui pertukaran daerah
Eksplorasi hutan, deforestasi, imigrasi perjalanan
internasional (wisata ), dapat meningkat insiden
penyakit tersebut
MASALAH KESEHATAN PENYAKIT
TROPIS
MALARIA
Disebab oleh parasit protozoa
ditularkan oleh nyamuk anopheles betina
disebabkan oleh spesies dari genus Plasmodium
Hasil Lab. * Plasmodium Falciparum
* Plasmodium Vivax
‐ Malaria menginfeksi 300-500 juta org pe tahun,
Membunuh > 1 Juta Orang
‐ Keluhan dan gejala disebabkan oleh keberadaan
stadium E (eritrositik) parasit didalam sel-sel
darah
‐ Gambaran Klinis : Demam, Panas, Sakit Kepala,
Menggigil (rigor), Anemia, Lemah, Lesu, Mual,
Toksemia
‐
‐
‐
‐
KONDISI KASUS MALARIA KOTA
BANJARBARU THN 2007 -2010 ( S/D
Oktober )
No
TAHUN
JUMLAH
KASUS
(Org)
JUMLAH
WAFAT
(Org)
1
2007
214
2
2
2008
108
5
3
2009
95
3
4
2010 (s/d
Okt)
164
0
KEGIATAN YANG
DILAKSANAKAN
1. Surveilans terus menerus
2. Penyelidikan Epidemiologi kasus
3. Penegakan diagnosis terkonfirmasi
mikroskopis / Lab
4. Penatalaksanaan kasus malaria dan
Pengobatan dengan ACT ( Artemisinin
Combination Therapy )
5. Pencegahan penulran, contoh
Kelambu
Penyemprotan rumah
Minum obat pencegah ( Propilaksis )
sebelum pergi ke daerah endemis
Penyakit Tropis DBD
Disebabkan o/ nyamuk aides Aegypti
Sering terjadi pada peralihan musim panas ke musim
hujan
Gejala : Demam mendadak selama 2-7 hari, tanpa
sebab yg jelas
Sering terasa nyeri ulu hati,
Mual, muntah
Bintik-bintik merah pada permukaan
kulit, test torniquet (+)
Segera mendapatkan pelayanan kesh.
Kondisi Kasus DBD kota Banjarbaru
tahun 2007 s/d 2010 ( s/d Okt
2010)
No
Tahun
Kasu
s
(Org)
Incidence Race
( per 100.000
Pend)
Jumlah
wafat
1
2007
83
52,8 / 100.000
Pend
3
2
2008
85
51,3 / 100. 000
Pend
0
3
2009
136
81,1 / 100. 000
Pend
7
115,6 / 100.000
Pend
5
Target incident Rate / 100.000 Pend adalah ≤ 20 / 100. 000 Pend
4
2010 (s/d
Okt 2010)
207
Pencegahan Kasus DBD Saat Musim
Penularan
1. * Kegiatan 3M plus (Menutup, menguras dan
Mengubur)
* Melindungi dari gigitan nyamuk : Obat
Nyamuk,
kelambu dll
2. Mencegah jentik nyamuk DBD berkembang
biak :
bubuk
Abate, memelihara ikan pemangsa jentik
3. Kegiatan gotong-royong
Lingk rumah
sekitar & tempat-tempat umum
4. Waspadai bila panas untuk segera diperiksa ke
pelayanan kesh
5. Meningkatkan penyuluhan pada masy
Tuberkulosis ( TB )
Disebabkan o/ mycobacterium tuberculosis ( Basil )
Human tubberculosis : Jenis tuberkulusis yang
endemik pada manusia
Tb paru atau Tb
lainnya
Mortalitas ≥ 50 % jika tidak di obati
Ditularkan melalui ekspektoran aerosol
Gejala :
- Batuk dengan atau tanpa dahak
- Batuk lebih dari 2 minggu
- Batuk kadang disertai dengan darah dan napas
terasa sesak, nyeri dada
- Malaise, gejala flu, sianosis
Memerlukan pengobatan yang teratur dan lama (6 –
9 Bln)
Cakupan Indikator Prog P2 TB Per
Kab / Kota Se Kal-Sel
No
Kab / Kota
Cakupan Indikator Prog. P2 TB
(BTA+)
1
Batola
341
2
HSU
235
3
Banjarmasin
642
4
Banjarbaru
179
5
Kab. Banjar
479
6
Tapin
131
7
Tanah Laut
216
8
Balangan
80
9
HSS
158
10
HST
175
11
Tabalong
130
12
Tanah Bumbu
168
13
Kota Baru
249
Tabel Jumlah Penderita TB Wil.
Banjarbaru
N
o
Tahun
Daerah / Wilayah
2009
2010
1
Cemapaka
61
80
2
Sei Besar
33
42
3
Sei Ulin
0
7
4
Banjarbaru Kota
30
23
5
Banjarbaru Utara
21
32
6
Guntung Payung
26
45
7
Landasan Ulin
41
44
8
Liang Anggang
10
15
Penyakit Kusta
Penyakit menular kronis
disebabkan oleh Mycobacterium Leprae
Gejala :
- Adanya gangguan sensorik pada kulit
- Adanya bercak putih atau kemerahan
disertai mati rasa, berbatas, tidak
jelas,
tidak gatal, atropi
- Lesi Kulit
gejala eksternal utama
Jika tidak diobati kusta dapat progresif
menyebabkan rusak permanen pada kulit,
saraf, mata dan anggota badan lainnya
Data P2 Kusta Tahun 2005 – 2010
Dinkes Kota Banjarbaru
N
o
1
2
3
4
5
6
Tahun
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Penderita Terdaftar
Akhir Desember
PB
MB
Jumlah
2
1
1
0
0
1
5
2
6
8
4
5
7
3
7
8
4
6
Filariasis
Adalah penyakit parasit disebabkan
olehgenus cacing mirip benang yang
bersifat parasitik
Cacing nematoda
ditemukan dikawasan tropis dan sub tropis
± 120 juta orang terinfeksi diseluruh dunia
Ditularkan oleh nyamuk
Embrio cacing bermigrasi kedalam aliran
darah
Cacing dewasa menimbulkan obstuksi
Penyelesaian siklus hidupcacing bergantung
pd perjalanannya lewat nyamuk
Cacing dewasa Filaria bancrofti hidup dalam
sistem limfasik & jaringanSambungan
ikat
Filaria...
Gejala
Pembesaran dan pembengkakan tungkai,
kaki, buah pelir dan kelenjar getah bening
Penebalan kulit dan jaringan di bawahnya
Rasa tidak nyaman / sakit di daerah yang
bengkak
Data Filariasis Wil Kota Banjarbaru
tahun 2010 & 2011
N
o
Daerah /Wil
1
2
3
4
5
6
7
Cempaka
Sei Besar
Sei Ulin
Banjarbaru Kota
Banjarbaru Utara
Guntung Payung
Landasan Ulin
Tahun
2010
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1 Suspek
0
TRYPANOSOMIASIS AFRIKA
• a/ Penyakit parasit akibat infeksi oleh
Trypanosoma
• Di Afrika timur Trypanosoma – rhodesiense
• Di Afrika barat : Trypanosoma gambiense
• ditularkan oleh lalat tsetse
• Di Amerika selatan Trypanosoma cruzii
ditularkan o/ kutu
• Menimbulkan sintomatologi penyakit tidur
PERAN DAN FUNGSI
PERAWAT KOMUNITAS
DALAM MENCEGAH DAN
MENANGGULANGI
MASALAH KESEHATAN
UTAMA
A. KONSEP DASAR
Berdasarkan keputusan Menkes RI no.
128/Menkes/SK/II/2004 tentang kebijakan
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan,
Direktorat Bina Pelayanan Medik, Depkes
RI Tahun 2006, tentang Pedoman Kegiatan
Perawat Kesehatan Masyarakat di
Puskesmas.
Berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan no. 1239 tahun 2001 tentang
Registrasi dan Praktek Perawat.
B. TANGGUNG JAWAB DAN
KEWENANGAN
1. UKW
Upaya
Kesehatan
Wajib
2. Upaya
Kesehatan
Pengembanga
n
Pengkajian
Dx Kep
ASKEP
Derajat
Kesehatan
Optimal
Rencana
Tind Kep
Evaluasi
Individu
Keluarga
Kelompok
Masyaraka
t
Holistik
Komprehensh
ip
Terpadu
C. TANGGUNG JAWAB KEPERAWATAN
MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN TIGA
FUNGSI PUSKESMAS.
1. Fungsi Penggerak Pembangunan
Berwawasan Kesehatan
a. Mengidentifikasi faktor-faktor risiko
kesehatan dan kemungkinan masalah
kesehatan yang timbul (ex:
Pencemaran air akibat limbah industri)
b. Kegiatan Promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit berdasarkan:
Masalah kesehatan yang timbul
Faktor-faktor risiko yang teridentifikasi
2. Fungsi Pemberdayaan Masyarakat
Perawat juga bertanggung jawab
dalam memberdayakan:
Individu
Keluarga
Kelompok
Masyarakat
Penyelesai
an masalah
kesehatan
Hidup
sehat
Mandiri
3. Fungsi Pelayanan Kesehatan Strata I
Melaksanakan Askep pada individu,
keluarga, kelompok, masyarakat
yang rentan (vulnerable group)
D. KOMPETENSI MINIMAL PERAWAT
PUSKESMAS
1. Pelayanan keperawatan dengan masalah
kesehatan prioritas terkait dengan komitmen
global, rasional, maupun daerah (P2M, Gizi, KIAKB, Kesling, Imunisasi dsb)
a. Tindakan keperawatan langsung (direct care)
b. Pengobatan dasar sesuai kewenangan dan tata
laksana standar program
c. Penanggulangan Gawat Darurat Dasar dan bencana
alam
d. Pencegahan Infeksi
2. Pendidikan/Punyuluhan kesehatan dalam rangka
promosi kesehatan
hidup sehat secara
mandiri
3. Surveillance
Pengamatan Penyakit:
a. Identifikasi faktor risiko terjadinya masalah
kesehatan
b. Menemukan kasus secara dini
c. Melaporkan adanya KLB
4. Motivasi individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat
Pembentukan pelayanan
kesehatan berbasis masyarakat (Posyandu,
Pos obat desa, Poskesdes / Poskeskel dll)
5. Membina pelayanan kesehatan yang
bersumberdaya masyarakat
6. Konseling keperawatan / kesehatan
7. Pelatihan kader / masyarakat / kelompok
8. Kerjasama
lintas sektor, lintas program
9. Monitoring dan evaluasi
10.Dokumentasi (pencatatan dan Pelaporan)
Pelayanan
: Promosi Kesehatan
Indikator SPM : 65% Rumah tangga sehat
Kegiatan Perawat Puskesmas
Individu
a.
b.
Menemukan faktor risiko
pada individu di klinik
Puskesmas / Pustu /
Pusling
Pendidikan kesehatan
pada individu di klinik
Puskesmas / Pustu /
Pusling
Keluarga, klmpk, masy
a.
b.
c.
Penemuan tidak sehat
pada keluaga binaan
Pendidikan kesehatan
pada keluarga / kelompok
/ masyarakat binaan
tentang Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS)
Merujuk masalah
kesehatan yang
ditemukan pada
keluarga / kelompok /
masyarakat binaan
Pelayanan
: KIA-KB
Indikator SPM : 100% Bumil Risti yang dirujuk
Kegiatan Perawat Puskesmas
Individu
Penemuan kasus
bumil risiko tinggi
baru di Poliklinik
Puskesmas / Pustu /
Pusling
b. Merujuk kasus
bumil risti ke
petugas KIA
a.
Keluarga, klmpk, masy
Penemuan kasus
bumil risti baru di
keluarga / kelompok
/ masyarakat
binaan
b. Merujuk kasus
bumil risti ke bidan
di desa / petugas
KIA
a.
Pelayanan
: KIA-KB
Indikator SPM : 100% Bayi BBLR yang ditangani
Kegiatan Perawat Puskesmas
Individu
a.
b.
c.
Penemuan bayi BBLR
baru di Poliklinik
Puskesmas / Pustu /
Pusling
Merujuk bayi BBLR
baru ke petugas KIA
Tindakan
keperawatan di ruang
rawat inap
Puskesmas
Keluarga, klmpk, masy
a.
b.
Penemuan bayi BBLR
baru di keluarga /
kelompok /
masyarakat binaan
Merujuk bayi BBLR ke
Bidan Desa / petugas
KIA
Pelayanan
: Gizi
Indikator SPM : 100% Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Kegiatan Perawat Puskesmas
Individu
a.
b.
c.
d.
Penemuan balita gizi
buruk baru di Poliklinik
Puskesmas / Pustu /
Pusling
Penyuluhan kesehatan
pada ibu balita di
poliklinik Puskesmas /
Pustu / Pusling
Tindakan keperawatan di
ruang rawat inap
Puskesmas
Merujuk balita gizi buruk
baru ke dokter / RS
Keluarga, klmpk, masy
a.
b.
•
•
•
Penemuan balita gizi
buruk baru di keluarga /
kelompok / Masyarakat
binaan
Pendidikan kesehatan
tentang gizi pada:
Keluarga dengan kasus
Kelompok (Posyandu)
Masyarakat daerah rawan gizi
Pelayanan
: Gizi
Indikator SPM : < 15% Balita BGM
Kegiatan Perawat Puskesmas
Individu
a.
b.
c.
d.
Penemuan balita BGM
baru di Poliklinik
Puskesmas / Pustu /
Pusling
Penyuluhan kesehatan
pada ibu balita BGM di
poliklinik Puskesmas /
Pustu / Pusling
Tindakan keperawatan di
ruang rawat inap
Puskesmas
Merujuk balita gizi BGM
baru ke dokter / RS
Keluarga, klmpk, masy
a.
b.
•
•
•
Penemuan balita BGM
baru di keluarga /
kelompok / Masyarakat
binaan
Pendidikan kesehatan
tentang gizi pada:
Keluarga dengan kasus
Kelompok (Posyandu)
Masyarakat daerah rawan gizi
Pelayanan
: Gizi
Indikator SPM : 100% Cakupan Pemberian MP-ASI Bagi Klg
Miskin
Kegiatan Perawat Puskesmas
Individu
a.
b.
Penemuan bayi
keluarga miskin di
Poliklinik Puskesmas /
Pustu / Pusling
Penyuluhan
kesehatan pada ibu
bayi keluarga miskin
tentang MP-ASI di
Poliklinik Puskesmas /
Pustu / Pusling
Keluarga, klmpk, masy
a.
Penemuan bayi baru
di keluarga miskin /
kelompok /
Masyarakat binaan
b.
Pendidikan kesehatan
tentang gizi pada:
•
•
•
Keluarga miskin dengan
kasus
Kelompok (Posyandu)
Masyarakat daerah rawan
gizi
Pelayanan
: P2M
Indikator SPM : 85% Kesembuhan Penderita Tuberkulose BTA (+)
Kegiatan Perawat Puskesmas
Individu
a.
b.
c.
d.
Penemuan suspek dan kasus baru
Tuberkulose BTA (+) melalui
kunjungan Puskesmas / Pustu /
Pusling
Pendidikan kesehatan pada penderita
TBC di poliklinik Puskesmas / Pustu /
Pusling
Melakukan tindakan keperawatan
pada penderita TBC di poliklinik
Puskesmas / Pustu / Pusling
Merujuk kasus-kasus:
•
•
e.
f.
Pengobatan sesuai kewenangan
Pemantauan:
1.
2.
g.
Suspek TBC ke laboratorium untuk
penegakan diagnosa
Klien TBC dengan gizi kurang ke
petugas gizi
Kepatuhan makan obat
Efek samping obat
Konseling Keperawatan kasus TBC
Keluarga, klmpk, masy
a.
b.
Penemuan kasus baru melalaui
pemeriksaan kontak serumah
penderita BTA (+)
Pendidikan kesehatan pada:
c.
Kelaurga dengan kasus BTA (+)
Kelompok masyarakat risti TBC di
daerah kumuh / pada Rutan / Lapas
Melakukan tindakan keperawatan
pada keluarga dengan anggota TBC
paru BTA (+)
Pelayanan
: HIV-AIDS
Indikator SPM : 100% Klien yang Mendapatkan Penanganan
HIV_AIDS
Kegiatan Perawat Puskesmas
Individu
Keluarga, klmpk, masy
Penemuan suspek
a. Penyuluhan
melalui Poliklinik
kesehatan tentang
Puskesmas / Pustu /
HIV/AIDS di
Pusling berdasarkan
keluarga binaan /
infeksi oportunistik
kelompok /
(diare kronis, oral
masyarakat
candidiasis, TBC)
b. Marujuk kasus ke
RS rujukan HIV/AIDS
untuk mengikuti
voluntary
counseling dan
testing (VTC)
a.
Pelayanan
: HIV-AIDS
Indikator SPM : 100% Infeksi Menular Seksual yang diobati
Kegiatan Perawat Puskesmas
Individu
a.
b.
c.
d.
e.
Penemuan suspek dan
kasus melalui kunjungan
Poliklinik Puskesmas /
Pustu / Pusling
Pendidikan kesehatan
pada penderita di
Puskesmas / Pustu Pusling
Melakukan tindakan
keperawatan pada klien di
Poliklinik Puskesmas /
Pustu / Pusling
Merujuk suspek kasus ke
dokter untuk penegakan
diagnosis
Memberikan konseling
keperawatan / kesehatan
terkait HIV/AIDS
Keluarga, klmpk, masy
a.
b.
c.
d.
Penemuan suspek dan
kasus di keluarga binaan
di daerah risiko PMS
Pendidikan kesehatan
pada keluarga dengan
risiko PMS
Merujuk masalah
kesehatan di kelompok /
masyarakat ke pengelola
program untuk dilakukan
promkes
Melakukan tindakan
keperawatan pada
keluarga dengan kasus
Penyakit Menular Seksual
(PMS
Pelayanan
: DBD
Indikator SPM : 100% Penderita DBD yang ditangani
Kegiatan Perawat Puskesmas
Individu
a.
b.
c.
d.
e.
Penemuan suspek dan
kasus melalui kunjungan
BP Puskesmas / Pustu /
Pusling
Pendidikan kesehatan
pada penderita di
Puskesmas / Pustu Pusling
Melakukan tindakan
keperawatan pada klien di
Poliklinik Puskesmas /
Pustu / Pusling
Merujuk suspek kasus ke
dokter / RS
Memberikan konseling
keperawatan / kesehatan
Keluarga, klmpk, masy
a.
b.
c.
d.
e.
Penemuan suspek dan
kasus di keluarga binaan /
kelompok / masyarakat di
daerah endemis
Merujuk kasus ke dokter /
RS
Pendidikan kesehatan
pada keluarga dengan
kasus
Merujuk masalah DBD di
kelompok / masyarakat ke
petugas penanggung
jawab
Melakukan tindakan
keperawatan pada
keluarga dengan suspek
kasus
Pelayanan
: Malaria
Indikator SPM : 100% Penderita Malaria yang ditangani
Kegiatan Perawat Puskesmas
Individu
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Penemuan suspek dan kasus
melalui kunjungan Poliklinik
Puskesmas / Pustu / Pusling
Pendidikan kesehatan pada
penderita di Puskesmas / Pustu
Pusling
Melakukan tindakan
keperawatan pada klien di BP /
Pustu / Pusling
Merujuk ke dokter:
›
Suspek kasus ke lab untuk
penegakan diagnosa
›
Kasus berat
Pengobatan sesuai kewenangan
Pemantauan:
›
Kepatuhan makan obat
›
Efek samping obat
Memberikan konseling
keperawatan / kesehatan
Keluarga, klmpk, masy
a.
b.
c.
d.
Penemuan suspek dan kasus di
keluarga binaan / kelompok /
masyarakat di daerah endemis
Pendidikan kesehatan pada
keluarga binaan dengan kasus /
kelompok / masyarakat
Merujuk masalah kesehatan di
kelompok / masyarakat ke
petugas penanggung jawab
Melakukan tindakan
keperawatan pada keluarga
dengan kasus malaria
MASALAH KESEHATAN
INDONESIA
Mohammad Basit, S. Kep.
MM.Ns
BIDANG KESH. MERUPAKAN
PRIORITAS DALAM MENENTUKAN
KEBIJAKAN
UUD 1945
Tuj. Pemb
Nas
SDM
Tangguh,
Berkualitas,,
Mandiri
Terwujudnya
kesejahtera
an Umum
Berencana
Menyeluruh
Terpadu
Berkesinambung
an
Kesejahtera
an
UUD 1945
SETIAP ORANG BERHAK
MEMPERTAHANKAN HIDUP
DAN KEHIDUPANNYA
SETIAP ORANG BERHAK
HIDUP SEJAHTERA LAHIR DAN
BATIN, BERTEMPAT TINGGAL DAN
MENDAPATKAN LINGKUNGAN HIDUP
YANG BAIK DAN SEHAT SERTA BERHAK
MEMPEROLEH PELAYANAN KESEHATAN.
KESEHATAN ADALAH
HAK AZASI MANUSIA YG MENDASAR
INVESTASI DALAM PEMBANGUNAN
UPAYA KESEHATAN = “ MEREDUKSI KEMISKINAN “
27/07/18
email : Bidang Yankes
(banuasehat@yahoo.co.id)
3
HUB. PEMB. NAS. DGN BID
KESH
Pemb.
Kesh
Cita –
Cita
Rakyat
Indonesi
a
Tercapainy
a Pemb.
Nasional
Prog.
Pendidika
n
Upaya
Peningkat
an
Kualitas
SDM
Penduduk yang sehat, akan menunjang keberhasilan
pendidikan begitu sebaliknya
Meningkatkan
Produktivitas & Pendapatan Penduduk
KESH. PENUNJANG PEMB.
NAS
Kesejahtera
an Gizi
Pendidikan
dll
Kesh.
Optimal
Berkurangny
a Kemiskinan
Peningkata
n Ekonomi
Peningkatan
Kualitas SDM
YANG MEMPENGARUHI KESH.
- Lokasi / Jarak
- Infrastruktur
- SDM
- Fasilitas
- Fisik
- Kimiawi
- Biologi
- Sifat
- Usia
- Jenis Kelamin
- Daya Tahan Tbh
- Life Style
- Sosial
- Budaya
- Tingkat
Kesejahteraan
Layanan &
Fasilitas Kesh.
Lingkungan
Individu
Perilaku Masy
Ekonomi RT &
Produktif
Masalah
Kesh &
Sumber Daya
Kesh
MASALAH KESH
INDONESIA
Masih tingginya angka kematian Ibu
(AKI) 390/100.000 kelahiran hidup, lebih
tinggi dari negara ASEAN lainnya
Angka Kematian Bayi 41 dari 1000
kelahiran hidup. Malaysia 12/1000
kelahiran hidup
Penderita TB No. 3 Di dunia
Ketersediaan air bersih
Urbanisasi, pemukiman penduduk padat
Pencemaran Lingkungan / Kesh lingk.
Kekurangan Gizi / Gizi Buruk
Masalah Kesh Remaja dan
Masalah Penyakit menular
MDG 5 - Target 5A : Mengurangi ¾
angka kematian ibu (AKI) dalam kurun
waktu 1990 dan 2015
INDIKATOR
5.1.
Angka Kematian Ibu (AKI)
per 100,000 kelahiran hidup :
5.2. Pertolongan Persalinan oleh
Tenaga Kesehatan Terlatih :
27/07/18
Acua
n
Dasar
Saat
ini
Target
(2015)
390
(1991)
228
(2007)
102
40.70 77.34%
%
(2009)
(1992)
90.00%
8
PENYEBAB KEMATIAN
IBU
Penyebab Langsung
1. Pendarahan 28 %
2. Keracunan Kehamilan 24
%
3. Infeksi Kehamilan 11 %
4. Komplikasi Nifas 8 %
5. Persalinan Macet / Lama 5
%
6. Keguguran 5 %
Penyebab
Tidak Langsung
3 Terlambat :
1. Terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil
keputusan
2. Terlambat Mencapai Fasilitas Kesh
3. Terlambat Mendapat Pertolongan di Fasilitas Kesh
FAKTOR RESIKO
4 Terlalu :
1. Terlalu Muda Melahirkan (< 20 th )
2. Terlalu sering melahirkan ( > 3 Anak )
3. Terlalu rapat jarak melahirkan ( < 2 th )
4. Terlalu tua melahirkan ( > 35 th )
Akses semesta terhadap kesehatan
reproduksi tahun 2015
Acuan
Dasar
Saat
ini
Targe
t
(201
5)
contraceptive prevalence rate (CPR)
wanita yang menikah usia 15-49,
metode modern:
47.10%
(2007)
57.40
%
(2007)
65%
Tingkat kelahiran pada
remaja (per 1000 perempuan
usia 15-19 tahun ):
67 per
1000
(1991)
35 per
1000
(2007)
30pe
r100
0
75.00%
56.00%
93.30
%
81.50
%
95%
90%
INDIKATOR
5.3. Tingkat pemakaian kontrasepsi/
5.4.
5.5. Cakupan pelayanan Antenatal
(kunjungan pertama dan kunjungan
minimal 4 kali ANC):
• Kunjungan pertama
• Kunjungan minimal 4 kali
27/07/18
email : Bidang Yankes
(banuasehat@yahoo.co.id)
11
Masalah Kematian Neonatal, Bayi
& Balita
Penyebab
Kematian
neonatal ( 0-28
Hari )
Penyebab
Kematian Bayi
( 0 – 12 Bln )
Penyebab
Kematian Balita
( 0 – 60 Bl )
Gangguan
Perinatal
34,5
Infeksi Sal.
Napas
22,8
27,9
Diare
13,2
Penyakit
Saraf
11,8
Tifus
11,0
BBLR
30,3
Asfeksia
27,0
Tetanus
9,5
Infeksi Sal.
Napas
Gangguan
Pemberian
ASI
9,5
Diare
9,4
Kelainan
Sal. Cerna
4,3
Tetanus
3,4
5,4
Kelainan
Sal. Cerna
5,9
12,7
Lain-Lain
35,5
Masalah
5,6
Hematologi
Infeksi
5,4
Kelainan
Saraf
Lain-Lain
12,7
Lain-Lain
Masalah Pemenuhan Gizi
Masy
Ambang Batas masalah Gizi sebagai
masalah kesh. masy
Masalah Gizi
Indikator
Batas Masalah
Kesh Masy
1. Kurang Energi
&
Protein (KEP)
1. Prevalensi Balita gizi
kurang
( UnderWeight)
2. Prevalensi Balita
pendek
3. Prevalensi balita
kurus
> 10 %
2. Gangguan
Akibat kurang
yodium (GAKI)
1. Cakupan garam
beryodium
2. Prevalensi anak
sekolah dengan
ekskresi yodium
dalam urine (EYU) <
100
< 90 %
3.
1. Prevalensi Anemia Gizi > 20 %
Anemia Gizi
> 20 %
> 0,5 %
> 20 %
JUMLAH IBU HAMIL KEK,
2010
No
Kabupaten / Kota
Jlh Ibu
Hamil
Ibu Hamil
KEK
%
1.
BANJARMASIN
12,467
862
6.91
2.
BANJARBARU
3,560
132
3.71
3.
BANJAR
11,559
553
4.78
4.
TAPIN
4,109
142
3.46
5.
HULU SUNGAI SELATAN
4,358
304
6.98
6.
HULU SUNGAI TENGAH
5,522
448
8.11
7.
HULU SUNGAI UTARA
4,801
369
7.69
8.
TABALONG
4,608
380
8.25
9.
TANAH LAUT
7,067
270
3.82
10.
BARITO KUALA
5,692
659
11.58
11.
KOTABARU
6,644
247
3.72
12.
TANAH BUMBU
5,652
98
1.73
123
5.08
4,587
5.85
13.
BALANGAN
27/07/18
PROVINSI
2,422
email : Bidang Yankes
(banuasehat@yahoo.co.id)
78,461
14
UMUR PERKAWINAN PERTAMA
Angka Kelahiran: 5 thn Terakhir
Kelompok Umur
Per 1000 Perempuan
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 -49
0,3
53,9
373,5
514,5
481,9
344,7
159,5
48,3
MASALAH UMUM REMAJA
Hub. Dalam keluarga
Hub. Sosial / pergaulan
Hub. Lawan Jenis
Penampilan fisik
Belajar / pendidikan
Mengisi waktu luang
FAKTOR PENYEBAB
1. Aspek Individu
a. Sifat Khas Individu masa Remaja
- Suka Meniru
- Suka Coba-coba ( Penasaran)
- Penuh gejolak Jiwa
b. Patologis
FAKTOR PENYEBAB
2. Aspek Lingkungan
a)Pola Asuh orangbtua
b)Pergaulan teman sebaya
c)Lingk. Sosial
d)Perbedaan / Pergeseran Nilai
e)Intervensi arus informasi
f) Kurangnya sarana pengembangan diri
g)Mudahnya akses fasilitas resiko tinggi
h)Menganggur
PERILAKU GAYA HIDUP
REMAJA
Perilaku bermasalah : - NAPZA
Kenakalan
Ngebut
Merokok
Konsumsi gizi
tidak seimbang
Seks Bebas
Membolos
Drop out
AIDS di Indonesia sudah 22 Tahun
Epidemi HIV&AIDS:
Populasi kunci/Populasi umum??
Tatalaksana Balita Gizi
Buruk
Perawatan gizi
buruk
Kekurangan
gizi tingkat
berat
Gizi buruk
tanpa
komplikasi
Pendekatan
tatalaksana anak gizi
buruk rawat inap
(PKM, RS & Pusat
pemulihan Gizi
terapheutic Feeding
Center)
Rawat jalan di
Puskesmas,
Poskesdes, & Pos
Pemulihan gizi
berbasis masy.
(Community Feeding
Penanganan Masalah Gizi
PMT
Balita Gizi kurang / buruk
PMT
Bumil
Tersedianya mineral mix di Puskesmas
Surveilens Gizi
Pengembangan dan pengadaan materi KIE
gizi, Sosialisasi
Bulan Vit A
Peningkatan pemberian tablet FE
Posyandu
dll
Penyakit Tropis
adalah penyakit yg lazim atau unik untuk daerah
tropis dan sub tropis
Penyakit yang jarang terjadi di daerah beriklim
sedang
Pada musim hujan mengontrol populasi serangga
Serangga pembawa parasit, bakteri atau virus
yang menular pada manusia dan hewan
Terbanyak ditularkan dengan cara menggit
Transmisi agen melalui pertukaran daerah
Eksplorasi hutan, deforestasi, imigrasi perjalanan
internasional (wisata ), dapat meningkat insiden
penyakit tersebut
MASALAH KESEHATAN PENYAKIT
TROPIS
MALARIA
Disebab oleh parasit protozoa
ditularkan oleh nyamuk anopheles betina
disebabkan oleh spesies dari genus Plasmodium
Hasil Lab. * Plasmodium Falciparum
* Plasmodium Vivax
‐ Malaria menginfeksi 300-500 juta org pe tahun,
Membunuh > 1 Juta Orang
‐ Keluhan dan gejala disebabkan oleh keberadaan
stadium E (eritrositik) parasit didalam sel-sel
darah
‐ Gambaran Klinis : Demam, Panas, Sakit Kepala,
Menggigil (rigor), Anemia, Lemah, Lesu, Mual,
Toksemia
‐
‐
‐
‐
KONDISI KASUS MALARIA KOTA
BANJARBARU THN 2007 -2010 ( S/D
Oktober )
No
TAHUN
JUMLAH
KASUS
(Org)
JUMLAH
WAFAT
(Org)
1
2007
214
2
2
2008
108
5
3
2009
95
3
4
2010 (s/d
Okt)
164
0
KEGIATAN YANG
DILAKSANAKAN
1. Surveilans terus menerus
2. Penyelidikan Epidemiologi kasus
3. Penegakan diagnosis terkonfirmasi
mikroskopis / Lab
4. Penatalaksanaan kasus malaria dan
Pengobatan dengan ACT ( Artemisinin
Combination Therapy )
5. Pencegahan penulran, contoh
Kelambu
Penyemprotan rumah
Minum obat pencegah ( Propilaksis )
sebelum pergi ke daerah endemis
Penyakit Tropis DBD
Disebabkan o/ nyamuk aides Aegypti
Sering terjadi pada peralihan musim panas ke musim
hujan
Gejala : Demam mendadak selama 2-7 hari, tanpa
sebab yg jelas
Sering terasa nyeri ulu hati,
Mual, muntah
Bintik-bintik merah pada permukaan
kulit, test torniquet (+)
Segera mendapatkan pelayanan kesh.
Kondisi Kasus DBD kota Banjarbaru
tahun 2007 s/d 2010 ( s/d Okt
2010)
No
Tahun
Kasu
s
(Org)
Incidence Race
( per 100.000
Pend)
Jumlah
wafat
1
2007
83
52,8 / 100.000
Pend
3
2
2008
85
51,3 / 100. 000
Pend
0
3
2009
136
81,1 / 100. 000
Pend
7
115,6 / 100.000
Pend
5
Target incident Rate / 100.000 Pend adalah ≤ 20 / 100. 000 Pend
4
2010 (s/d
Okt 2010)
207
Pencegahan Kasus DBD Saat Musim
Penularan
1. * Kegiatan 3M plus (Menutup, menguras dan
Mengubur)
* Melindungi dari gigitan nyamuk : Obat
Nyamuk,
kelambu dll
2. Mencegah jentik nyamuk DBD berkembang
biak :
bubuk
Abate, memelihara ikan pemangsa jentik
3. Kegiatan gotong-royong
Lingk rumah
sekitar & tempat-tempat umum
4. Waspadai bila panas untuk segera diperiksa ke
pelayanan kesh
5. Meningkatkan penyuluhan pada masy
Tuberkulosis ( TB )
Disebabkan o/ mycobacterium tuberculosis ( Basil )
Human tubberculosis : Jenis tuberkulusis yang
endemik pada manusia
Tb paru atau Tb
lainnya
Mortalitas ≥ 50 % jika tidak di obati
Ditularkan melalui ekspektoran aerosol
Gejala :
- Batuk dengan atau tanpa dahak
- Batuk lebih dari 2 minggu
- Batuk kadang disertai dengan darah dan napas
terasa sesak, nyeri dada
- Malaise, gejala flu, sianosis
Memerlukan pengobatan yang teratur dan lama (6 –
9 Bln)
Cakupan Indikator Prog P2 TB Per
Kab / Kota Se Kal-Sel
No
Kab / Kota
Cakupan Indikator Prog. P2 TB
(BTA+)
1
Batola
341
2
HSU
235
3
Banjarmasin
642
4
Banjarbaru
179
5
Kab. Banjar
479
6
Tapin
131
7
Tanah Laut
216
8
Balangan
80
9
HSS
158
10
HST
175
11
Tabalong
130
12
Tanah Bumbu
168
13
Kota Baru
249
Tabel Jumlah Penderita TB Wil.
Banjarbaru
N
o
Tahun
Daerah / Wilayah
2009
2010
1
Cemapaka
61
80
2
Sei Besar
33
42
3
Sei Ulin
0
7
4
Banjarbaru Kota
30
23
5
Banjarbaru Utara
21
32
6
Guntung Payung
26
45
7
Landasan Ulin
41
44
8
Liang Anggang
10
15
Penyakit Kusta
Penyakit menular kronis
disebabkan oleh Mycobacterium Leprae
Gejala :
- Adanya gangguan sensorik pada kulit
- Adanya bercak putih atau kemerahan
disertai mati rasa, berbatas, tidak
jelas,
tidak gatal, atropi
- Lesi Kulit
gejala eksternal utama
Jika tidak diobati kusta dapat progresif
menyebabkan rusak permanen pada kulit,
saraf, mata dan anggota badan lainnya
Data P2 Kusta Tahun 2005 – 2010
Dinkes Kota Banjarbaru
N
o
1
2
3
4
5
6
Tahun
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Penderita Terdaftar
Akhir Desember
PB
MB
Jumlah
2
1
1
0
0
1
5
2
6
8
4
5
7
3
7
8
4
6
Filariasis
Adalah penyakit parasit disebabkan
olehgenus cacing mirip benang yang
bersifat parasitik
Cacing nematoda
ditemukan dikawasan tropis dan sub tropis
± 120 juta orang terinfeksi diseluruh dunia
Ditularkan oleh nyamuk
Embrio cacing bermigrasi kedalam aliran
darah
Cacing dewasa menimbulkan obstuksi
Penyelesaian siklus hidupcacing bergantung
pd perjalanannya lewat nyamuk
Cacing dewasa Filaria bancrofti hidup dalam
sistem limfasik & jaringanSambungan
ikat
Filaria...
Gejala
Pembesaran dan pembengkakan tungkai,
kaki, buah pelir dan kelenjar getah bening
Penebalan kulit dan jaringan di bawahnya
Rasa tidak nyaman / sakit di daerah yang
bengkak
Data Filariasis Wil Kota Banjarbaru
tahun 2010 & 2011
N
o
Daerah /Wil
1
2
3
4
5
6
7
Cempaka
Sei Besar
Sei Ulin
Banjarbaru Kota
Banjarbaru Utara
Guntung Payung
Landasan Ulin
Tahun
2010
2011
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1 Suspek
0
TRYPANOSOMIASIS AFRIKA
• a/ Penyakit parasit akibat infeksi oleh
Trypanosoma
• Di Afrika timur Trypanosoma – rhodesiense
• Di Afrika barat : Trypanosoma gambiense
• ditularkan oleh lalat tsetse
• Di Amerika selatan Trypanosoma cruzii
ditularkan o/ kutu
• Menimbulkan sintomatologi penyakit tidur
PERAN DAN FUNGSI
PERAWAT KOMUNITAS
DALAM MENCEGAH DAN
MENANGGULANGI
MASALAH KESEHATAN
UTAMA
A. KONSEP DASAR
Berdasarkan keputusan Menkes RI no.
128/Menkes/SK/II/2004 tentang kebijakan
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan,
Direktorat Bina Pelayanan Medik, Depkes
RI Tahun 2006, tentang Pedoman Kegiatan
Perawat Kesehatan Masyarakat di
Puskesmas.
Berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan no. 1239 tahun 2001 tentang
Registrasi dan Praktek Perawat.
B. TANGGUNG JAWAB DAN
KEWENANGAN
1. UKW
Upaya
Kesehatan
Wajib
2. Upaya
Kesehatan
Pengembanga
n
Pengkajian
Dx Kep
ASKEP
Derajat
Kesehatan
Optimal
Rencana
Tind Kep
Evaluasi
Individu
Keluarga
Kelompok
Masyaraka
t
Holistik
Komprehensh
ip
Terpadu
C. TANGGUNG JAWAB KEPERAWATAN
MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN TIGA
FUNGSI PUSKESMAS.
1. Fungsi Penggerak Pembangunan
Berwawasan Kesehatan
a. Mengidentifikasi faktor-faktor risiko
kesehatan dan kemungkinan masalah
kesehatan yang timbul (ex:
Pencemaran air akibat limbah industri)
b. Kegiatan Promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit berdasarkan:
Masalah kesehatan yang timbul
Faktor-faktor risiko yang teridentifikasi
2. Fungsi Pemberdayaan Masyarakat
Perawat juga bertanggung jawab
dalam memberdayakan:
Individu
Keluarga
Kelompok
Masyarakat
Penyelesai
an masalah
kesehatan
Hidup
sehat
Mandiri
3. Fungsi Pelayanan Kesehatan Strata I
Melaksanakan Askep pada individu,
keluarga, kelompok, masyarakat
yang rentan (vulnerable group)
D. KOMPETENSI MINIMAL PERAWAT
PUSKESMAS
1. Pelayanan keperawatan dengan masalah
kesehatan prioritas terkait dengan komitmen
global, rasional, maupun daerah (P2M, Gizi, KIAKB, Kesling, Imunisasi dsb)
a. Tindakan keperawatan langsung (direct care)
b. Pengobatan dasar sesuai kewenangan dan tata
laksana standar program
c. Penanggulangan Gawat Darurat Dasar dan bencana
alam
d. Pencegahan Infeksi
2. Pendidikan/Punyuluhan kesehatan dalam rangka
promosi kesehatan
hidup sehat secara
mandiri
3. Surveillance
Pengamatan Penyakit:
a. Identifikasi faktor risiko terjadinya masalah
kesehatan
b. Menemukan kasus secara dini
c. Melaporkan adanya KLB
4. Motivasi individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat
Pembentukan pelayanan
kesehatan berbasis masyarakat (Posyandu,
Pos obat desa, Poskesdes / Poskeskel dll)
5. Membina pelayanan kesehatan yang
bersumberdaya masyarakat
6. Konseling keperawatan / kesehatan
7. Pelatihan kader / masyarakat / kelompok
8. Kerjasama
lintas sektor, lintas program
9. Monitoring dan evaluasi
10.Dokumentasi (pencatatan dan Pelaporan)
Pelayanan
: Promosi Kesehatan
Indikator SPM : 65% Rumah tangga sehat
Kegiatan Perawat Puskesmas
Individu
a.
b.
Menemukan faktor risiko
pada individu di klinik
Puskesmas / Pustu /
Pusling
Pendidikan kesehatan
pada individu di klinik
Puskesmas / Pustu /
Pusling
Keluarga, klmpk, masy
a.
b.
c.
Penemuan tidak sehat
pada keluaga binaan
Pendidikan kesehatan
pada keluarga / kelompok
/ masyarakat binaan
tentang Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS)
Merujuk masalah
kesehatan yang
ditemukan pada
keluarga / kelompok /
masyarakat binaan
Pelayanan
: KIA-KB
Indikator SPM : 100% Bumil Risti yang dirujuk
Kegiatan Perawat Puskesmas
Individu
Penemuan kasus
bumil risiko tinggi
baru di Poliklinik
Puskesmas / Pustu /
Pusling
b. Merujuk kasus
bumil risti ke
petugas KIA
a.
Keluarga, klmpk, masy
Penemuan kasus
bumil risti baru di
keluarga / kelompok
/ masyarakat
binaan
b. Merujuk kasus
bumil risti ke bidan
di desa / petugas
KIA
a.
Pelayanan
: KIA-KB
Indikator SPM : 100% Bayi BBLR yang ditangani
Kegiatan Perawat Puskesmas
Individu
a.
b.
c.
Penemuan bayi BBLR
baru di Poliklinik
Puskesmas / Pustu /
Pusling
Merujuk bayi BBLR
baru ke petugas KIA
Tindakan
keperawatan di ruang
rawat inap
Puskesmas
Keluarga, klmpk, masy
a.
b.
Penemuan bayi BBLR
baru di keluarga /
kelompok /
masyarakat binaan
Merujuk bayi BBLR ke
Bidan Desa / petugas
KIA
Pelayanan
: Gizi
Indikator SPM : 100% Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Kegiatan Perawat Puskesmas
Individu
a.
b.
c.
d.
Penemuan balita gizi
buruk baru di Poliklinik
Puskesmas / Pustu /
Pusling
Penyuluhan kesehatan
pada ibu balita di
poliklinik Puskesmas /
Pustu / Pusling
Tindakan keperawatan di
ruang rawat inap
Puskesmas
Merujuk balita gizi buruk
baru ke dokter / RS
Keluarga, klmpk, masy
a.
b.
•
•
•
Penemuan balita gizi
buruk baru di keluarga /
kelompok / Masyarakat
binaan
Pendidikan kesehatan
tentang gizi pada:
Keluarga dengan kasus
Kelompok (Posyandu)
Masyarakat daerah rawan gizi
Pelayanan
: Gizi
Indikator SPM : < 15% Balita BGM
Kegiatan Perawat Puskesmas
Individu
a.
b.
c.
d.
Penemuan balita BGM
baru di Poliklinik
Puskesmas / Pustu /
Pusling
Penyuluhan kesehatan
pada ibu balita BGM di
poliklinik Puskesmas /
Pustu / Pusling
Tindakan keperawatan di
ruang rawat inap
Puskesmas
Merujuk balita gizi BGM
baru ke dokter / RS
Keluarga, klmpk, masy
a.
b.
•
•
•
Penemuan balita BGM
baru di keluarga /
kelompok / Masyarakat
binaan
Pendidikan kesehatan
tentang gizi pada:
Keluarga dengan kasus
Kelompok (Posyandu)
Masyarakat daerah rawan gizi
Pelayanan
: Gizi
Indikator SPM : 100% Cakupan Pemberian MP-ASI Bagi Klg
Miskin
Kegiatan Perawat Puskesmas
Individu
a.
b.
Penemuan bayi
keluarga miskin di
Poliklinik Puskesmas /
Pustu / Pusling
Penyuluhan
kesehatan pada ibu
bayi keluarga miskin
tentang MP-ASI di
Poliklinik Puskesmas /
Pustu / Pusling
Keluarga, klmpk, masy
a.
Penemuan bayi baru
di keluarga miskin /
kelompok /
Masyarakat binaan
b.
Pendidikan kesehatan
tentang gizi pada:
•
•
•
Keluarga miskin dengan
kasus
Kelompok (Posyandu)
Masyarakat daerah rawan
gizi
Pelayanan
: P2M
Indikator SPM : 85% Kesembuhan Penderita Tuberkulose BTA (+)
Kegiatan Perawat Puskesmas
Individu
a.
b.
c.
d.
Penemuan suspek dan kasus baru
Tuberkulose BTA (+) melalui
kunjungan Puskesmas / Pustu /
Pusling
Pendidikan kesehatan pada penderita
TBC di poliklinik Puskesmas / Pustu /
Pusling
Melakukan tindakan keperawatan
pada penderita TBC di poliklinik
Puskesmas / Pustu / Pusling
Merujuk kasus-kasus:
•
•
e.
f.
Pengobatan sesuai kewenangan
Pemantauan:
1.
2.
g.
Suspek TBC ke laboratorium untuk
penegakan diagnosa
Klien TBC dengan gizi kurang ke
petugas gizi
Kepatuhan makan obat
Efek samping obat
Konseling Keperawatan kasus TBC
Keluarga, klmpk, masy
a.
b.
Penemuan kasus baru melalaui
pemeriksaan kontak serumah
penderita BTA (+)
Pendidikan kesehatan pada:
c.
Kelaurga dengan kasus BTA (+)
Kelompok masyarakat risti TBC di
daerah kumuh / pada Rutan / Lapas
Melakukan tindakan keperawatan
pada keluarga dengan anggota TBC
paru BTA (+)
Pelayanan
: HIV-AIDS
Indikator SPM : 100% Klien yang Mendapatkan Penanganan
HIV_AIDS
Kegiatan Perawat Puskesmas
Individu
Keluarga, klmpk, masy
Penemuan suspek
a. Penyuluhan
melalui Poliklinik
kesehatan tentang
Puskesmas / Pustu /
HIV/AIDS di
Pusling berdasarkan
keluarga binaan /
infeksi oportunistik
kelompok /
(diare kronis, oral
masyarakat
candidiasis, TBC)
b. Marujuk kasus ke
RS rujukan HIV/AIDS
untuk mengikuti
voluntary
counseling dan
testing (VTC)
a.
Pelayanan
: HIV-AIDS
Indikator SPM : 100% Infeksi Menular Seksual yang diobati
Kegiatan Perawat Puskesmas
Individu
a.
b.
c.
d.
e.
Penemuan suspek dan
kasus melalui kunjungan
Poliklinik Puskesmas /
Pustu / Pusling
Pendidikan kesehatan
pada penderita di
Puskesmas / Pustu Pusling
Melakukan tindakan
keperawatan pada klien di
Poliklinik Puskesmas /
Pustu / Pusling
Merujuk suspek kasus ke
dokter untuk penegakan
diagnosis
Memberikan konseling
keperawatan / kesehatan
terkait HIV/AIDS
Keluarga, klmpk, masy
a.
b.
c.
d.
Penemuan suspek dan
kasus di keluarga binaan
di daerah risiko PMS
Pendidikan kesehatan
pada keluarga dengan
risiko PMS
Merujuk masalah
kesehatan di kelompok /
masyarakat ke pengelola
program untuk dilakukan
promkes
Melakukan tindakan
keperawatan pada
keluarga dengan kasus
Penyakit Menular Seksual
(PMS
Pelayanan
: DBD
Indikator SPM : 100% Penderita DBD yang ditangani
Kegiatan Perawat Puskesmas
Individu
a.
b.
c.
d.
e.
Penemuan suspek dan
kasus melalui kunjungan
BP Puskesmas / Pustu /
Pusling
Pendidikan kesehatan
pada penderita di
Puskesmas / Pustu Pusling
Melakukan tindakan
keperawatan pada klien di
Poliklinik Puskesmas /
Pustu / Pusling
Merujuk suspek kasus ke
dokter / RS
Memberikan konseling
keperawatan / kesehatan
Keluarga, klmpk, masy
a.
b.
c.
d.
e.
Penemuan suspek dan
kasus di keluarga binaan /
kelompok / masyarakat di
daerah endemis
Merujuk kasus ke dokter /
RS
Pendidikan kesehatan
pada keluarga dengan
kasus
Merujuk masalah DBD di
kelompok / masyarakat ke
petugas penanggung
jawab
Melakukan tindakan
keperawatan pada
keluarga dengan suspek
kasus
Pelayanan
: Malaria
Indikator SPM : 100% Penderita Malaria yang ditangani
Kegiatan Perawat Puskesmas
Individu
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Penemuan suspek dan kasus
melalui kunjungan Poliklinik
Puskesmas / Pustu / Pusling
Pendidikan kesehatan pada
penderita di Puskesmas / Pustu
Pusling
Melakukan tindakan
keperawatan pada klien di BP /
Pustu / Pusling
Merujuk ke dokter:
›
Suspek kasus ke lab untuk
penegakan diagnosa
›
Kasus berat
Pengobatan sesuai kewenangan
Pemantauan:
›
Kepatuhan makan obat
›
Efek samping obat
Memberikan konseling
keperawatan / kesehatan
Keluarga, klmpk, masy
a.
b.
c.
d.
Penemuan suspek dan kasus di
keluarga binaan / kelompok /
masyarakat di daerah endemis
Pendidikan kesehatan pada
keluarga binaan dengan kasus /
kelompok / masyarakat
Merujuk masalah kesehatan di
kelompok / masyarakat ke
petugas penanggung jawab
Melakukan tindakan
keperawatan pada keluarga
dengan kasus malaria