PENGARUH PENGGUNAAN METODE KARYAWISATA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 6 PALEMBANG

PENGARUH PENGGUNAAN METODE KARYAWISATA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 6 PALEMBANG SKRIPSI SARJANA S1

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh

CASMIN NIM. 10221005

Program Studi Pendidikan Matematika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

HALAMAN PERSETUJUAN

Hal : Pengantar Skripsi

Kepada Yth. Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Raden Fatah Palembang Di

Palembang

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah melalui proses bimbingan, arahan dan koreksian baik dari segi isi maupun teknik penulisan terhadap skripsi saudara : Nama

: Casmin NIM

: 10 221 005 Program

: S1 Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Metode Karyawisata Terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas VII di SMP Muhammadiyah 6 Palembang.

Maka, kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara tersebut dapat diajukan dalam Sidang Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang.

Demikian harapan kami dan atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Palembang, Januari 2015 Pembimbing I

Pembimbing II

Drs. H. KMS Badaruddin, M.Ag. M. Win Afgani, M.Pd. NIP. 196202141990031002

NIP. 198212102009121002

Skripsi Berjudul PENGARUH PENGGUNAAN METODE KARYAWISATA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 6 PALEMBANG

Yang ditulis oleh saudara CASMIN, NIM. 10 221 005 telah dimunaqosyahkan dan dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Pada tanggal 24 Februari 2015

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Palembang, 24 Februari 2015 Universitas Islam Negeri Raden Fatah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Panitia Penguji Skripsi

Ketua Sekretaris

Hj. Agustiany Dumeva Putri, M.Si. Gusmelia Testiana, M.Kom. NIP. 19720812 200501 2 005

NIP. 19750801 200912 2 001

Penguji Utama

: M. Hasbi, M.Ag.

NIP. 19760131 200501 1 002

Anggota Penguji

: Yuli Fitrianti, M.Pd.

NIP. 19830717 200912 2 002

Mengesahkan Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

H. Dr. Kasinyo Harto, M.Ag. NIP. 19710911 199703 1 004

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

 Kedua orang tuaku tercinta, Ibunda (Ringkem) dan Ayahanda (Kasim) yang selalu mencurahkan kasih sayang dan selalu mendoakan keberhasilanku.

 Bapak KMS. Badaruddin, M.Ag selaku pembimbing 1 dan Bapak Muhammad Win Afgani, M.Pd selaku pembimbing

2 yang telah meluangkan waktu untuk membimbingku dengan penuh kesabaran dan memberikan motivasi sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

 Semua saudara dan teman-temanku yang selalu memberikan kasih sayang, semangat, motivasi untukku.  Semua guru-guru dan dosen-dosenku yang telah mendidikku hingga saya berhasil.  Agama dan Almamaterku.

Motto :

“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (Agama) Allah, niscaya dia akan menolong dan meneguhkan kedudukanmu. (Q.S. Muhammad : 7) ”

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama

: Casmin

Tempat Tanggal Lahir: Berkat, 5 Januari 1991 Program Studi

: Pendidikan Matematika

Nim

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. Seluruh data, informasi, interpretasi serta penyataan dalam pembahasan dan kesimpulan yang disajikan dalam karya ilmiah ini, kecuali yang disebutkan sumbernya adalah hasil pengamatan, penelitian, pengelolaan, serta pemikiran saya dengan pengarahan dari para pembimbing yang ditetapkan.

2. Karya ilmiah yang saya tulis ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik, baik di UIN Raden Fatah maupun perguruan tinggi lainnya.

Demikian pernyataan ini dibuat sebenarnya dan apabila dikemudianhari ditemukan adanya bukti ketidakbenaran dalam pernyataan tersebut di atas, maka saya bersedia menerima sangsi akademis berupa pembatalan gelar yang saya peroleh melalui pengajuan karya ilmiah ini.

Palembang, Januari 2015 Yang Menyatakan

Casmin NIM. 10 221005

ABSTRACT

The aim of this study was to determine the application of study tour method to determine student ’s mathematics learning outcomes before and after study tour method was applied, and to determine the effect of the application of study tour method toward student ’s mathematics learning outcomes in class VII of SMP Muhammadiyah 6 Palembang. This research include pre-experimental group experimental, and this study conducted an experiment that category One-group pretest-posttest. The populations in this study were all VII grade students of SMP Muhammadiyah 6 Palembang 2014/2015 academic year consisting of two classes. Class VII.2 with 43 students as a class experiment. Data collection methods used observation and tests with data analysis techniques such as the average result of student test which is Pre-test and Post-test. And observation analysis techniques by using scoring and T-test. The results of the analysis of the test data obtained by the existing differences in average 78,31395 in Post-test while Pretest at 36,1627. This meant that there was a significant impact on the implementation of the learning study tour method in improving student learning outcomes. The results of the analysis of observational data that were based on the results of each meeting has increased from the first meeting with an averages of 60 and 63.5 insecond meeting. With the results of these observations, the activeness of the students were included in the category of effectiv. As for hypothesis Testing with T-test was obtained t test =23.945> t table =1.992 then Ho was rejected, it meant that there wasa significant impact on the application of study tour methods to improve student learning outcomest in SMP Muhammadiyah 6 Palembang.

Keywords: study tour Method, mathematics learning outcome .

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode karyawisata, untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa sebelum dan setelah diterapkan metode karyawisata, dan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode karyawisataterhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah6Palembang.Penelitian ini termasuk kelompok pre eksperimental design yaitu eksperimen yang belum sungguh-sungguh.Dan pada penelitian ini eksperimen yang dilaksanakan merupakan kategori One-GroupPretest-Posttest. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

6 Palembang Tahun Ajaran 2014/2015 yang terdiri dari 2 kelas. Dari kedua kelas populasi diambil 1 kelas yang dijadikan sampel yaitu kelas VII.2 dengan jumlah siswa sebanyak 43 orang sebagai kelas eksperimen dengan penentuan sampel menggunakan teknik purposive. Metode pengumpulan data yaitu observasi dan tes dengan teknik analisis data tes berupa mencari rata-rata hasil tes siswa baik Pre- test maupun Post-test dan teknik analisis observasi dengan menggunakan penskoran serta Uji-t untuk menguji hipotesis. Hasil analisis data tes yang diperoleh yaitu ada perbedaan rata-rata Post-test 78,31395sedangkan pada Pre- test 36,1627. Hal ini berartiAda pengaruh yang signifikan terhadap penerapan metode Karyawisatadalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil analisis data observasi yaitu berdasarkan hasil penskoran tingkat tiap pertemuan siswa mengalami peningkatandari nila peretemuan pertama dengan rata-rata sebesar 60 dan nilai dipertemuan kedua sebesar 63,5 . Dengan hasil observasi tersebut maka tigkat keaktifan siswa terhadap penerapan metode karyawisatatermasuk dalam kategori cukup/efektif.Adapun pengujian hipotesis dengan Uji-t didapat t hitung = 23,945> t tabel = 1,992maka Ho ditolak artinyaAda pengaruh yang signifikan terhadap penerapan metode karyawisatadalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Muhammadiyah 6 Palembang.

Kata Kunci: Metode karyawisata, Hasil Belajar Siswa.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT serta shalawat dan salam ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW, serta seluruh keluarga dan para sahabatnya. Berkat rahmat dan inayah-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan skripsi yang sederhana ini dengan judul: Pengaruh penggunaan metode Karyawisata terhadap hasil belajar

matematika peserta didik kelas VII di SMP Muhammadiyah 6 Palembang .

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi sebagai syarat guna memperoleh gelar S.Pd di UIN Raden Fatah Palembang. Dengan selesainya penulisan skripsi ini, sepatutnya diucapkan rasa terima kasih kepada semua yang telah terlibat dalam penyusunan skripsi ini semoga semua jerih payah itu menjadi nilai ibadah di sisi Allah SWT. Ucapan terima kasih penulis ditujukan kepada:

1. Bapak Prof. H. Aflatun Muchtar M. Ag., Rektor UIN Raden Fatah Palembang,

2. Bapak Dr. H. Kasinyo Harto, M.Ag, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang

3. Hj. Ibu Agustiany Dumeva Puteri, M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan Matematika selaku yang telah memberikan kemudahan dalam pengurusan administrasi penulisan skripsi.

4. Bapak KMS. Badaruddin, M.Ag sebagai Pembimbing I dan Bapak M. Win Afgani M.Pd sebagai Pembzimbing II, terima kasih atas bimbingan dan bantuan sehingga penulis bisa mnyelesaikan skripsi ini.

5. Kepala Sekolah,SMP Muhammadiyah 6 Palembang dan Guru mata pelajaran Matematika yang telah membantu dan mengizinkan penulis melaksanakan penelitian di SMP Muhammadiyah 6 Palembang

6. Ibunda Ringkem, ayahanda Kasim, Adik-adik atas motivasi kalian. Terkhusus untuk ibunda dan ayahanda penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih dan permohonan maaf untuk kalian. Sujud penulis untuk ibunda dan ayahanda.

7. Murobbi tercinta yang tak pernak lelah memberikan siraman rohani dan motivasi untuk mempelajari setiap pelajaran yang ada dalam kehidupan. Dan teman-teman yang ada dilingkaran cinta yang selalu memeberikan semangat dan inspirasi serta pengalaman-pengalaman yangsangat berharga.

8. Rekan-rekan jurusan Tadris Matematika 2010 semoga kita nanti bisa wisuda dalam waktu yang sama.

9. Teman-teman seperjuangan di LDK Refah, DEMA-F Tarbiyah dan Keguruan 2013, HMJ Tadris Matematika dan Biologi Teman Kost Imron TF, Syaiful Bahri, dek Bahar, dek Dedi, dek Wilga, dek Bahrul, dan Teman-teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu terimakasi telah mearnai hidup saya, saya mencintai kalian karena Allah SWT

Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan guru bidang studi Matematika di sekolah menengah dan pengembangan ilmu pengetahuan. Palembang, Januari 2015

Penulis

Casmin NIM. 10221005

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia pendidikan menghadapi tatangan yang cukup besar di era globalisasi sekarang ini.Sebagai antisipasi mengahadapi tantangan era globalisasi tersebut dunia pendidikan dituntut untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang bermutu, berwawasan, dan memiliki keunggulan.Allah

Artinya : “bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” Q.S. Ar Ra’d : 11

Didalam ayat tersebut, Allah menjelaskan bahwa umat manusia tidak akan mengalami kemajuan ketika mereka tidak berusaha untuk merubah dirinya sendiri. Menjadi manusia yang bermutu, berwawasan, dan memiliki keunggulan.

Pendidikan merupakan faktor utama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam menghadapi perkembangan dunia saat ini, karena dengan pendidikan pola pikir dan pengetahuan manusia menjadi berkembang dan semakin maju.Dalam Al- Qur’an mengandung banyak ilmu Pendidikan merupakan faktor utama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam menghadapi perkembangan dunia saat ini, karena dengan pendidikan pola pikir dan pengetahuan manusia menjadi berkembang dan semakin maju.Dalam Al- Qur’an mengandung banyak ilmu

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. ”

Dan juga dalam firman Allah SWT :

Artinya : “Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang-orang yang barakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar: 9)

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkunnganya (Slameto, 2010: 1).

Dari pendapat diatas faktor lingkungan menjadi salah satu pengaruh dalam prosesbelajar.Ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan Dari pendapat diatas faktor lingkungan menjadi salah satu pengaruh dalam prosesbelajar.Ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan

Menurut Djamarah, (2010) didalam pelajaran terdapat beberapa metode yaitu, metode proyek, Metode Eksperimen, Metode Tugas dan Resistasi, Metode Karyawisata, Metode Diskusi, Metode Sosiodrama, dan Metode Demontarsi. Didalam metode-metode tersebut terdapat kekurangan dan kelebihan dalam proses pembelajaran oleh karena itu penulis memilih satu metode yang akan diterapkan dalam proses belajar-mengajar.

Matematika banyak mengajarkan tentang rumus-rumus yang banyak membuat siswa kesulitan belajar,susah mengingat, dan cepat bosan. Perlu adanya pemahaman yang baik tentang materi-materi pembelajaran matematika.pengalaman ini terjadi ketika peneliti mengajar sebagai guru bimbel dan mengajar sebagai guru PPL. Disini peran guru sangatlah penting untuk membuat siswa berpikir bahwa belajar matematika menyenangkan dan tidak membosankan

Dari pengamatan peneliti selama PPLK selama 4 bulan, tahun 2013di SMP Muhammadiyah 6 Palembang pembelajaran yang dilakukan guru matematika masih menggunakan Metode Ceramah. Dimana guru hanya Dari pengamatan peneliti selama PPLK selama 4 bulan, tahun 2013di SMP Muhammadiyah 6 Palembang pembelajaran yang dilakukan guru matematika masih menggunakan Metode Ceramah. Dimana guru hanya

Di SMP Muhammadiyah 6 palembang dengan menggunakan metode ceramah hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika banyak siswa mendapatkan nilai dibawah standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) dengan nilai KKM di SMP Muhammadiyah 6 Palembangadalah 75, bahkan siswa yang mendapat hasil belajar dibawah standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) diatas 70 % (Sumber TU SMP Muhammadiyah 6 Palembang). Ada siswa yang mendapatkan nilai 80 untuk mata pelajaran matematika, hal ini disebabkan siswa tersebut mengikuti pelajaran tambahan di rumahnya.Salah satu materi yang diajarkan adalah materi Aritmatika Sosial.

Penggunaan metode Karyawisata merupakan salah satu upaya untuk meningkatakan hasil belajar siswa SMP Muhammadiyah 6 Palembang, yaitu metode cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak peserta didik ke Penggunaan metode Karyawisata merupakan salah satu upaya untuk meningkatakan hasil belajar siswa SMP Muhammadiyah 6 Palembang, yaitu metode cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak peserta didik ke

Berdasakan dari permasalah diatas maka peneliti akan meneliti pengaruh dari metode Karyawisatadalam pembelajaran matematika dengan judul penelitian “PengaruhPenggunaan Metode Karyawisata Terhadap Hasil

Belajar Matematika Peserta Didik Kelas VII di SMP Muhammadiyah 6 Palembang ”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Hasil Belajar Matematika Peserta Didik setelah diterapkannya Metode Karyawisatadi kelas VII SMP Muhammadiyah 6 Palembang?

2. Apakah adaPengaruh Penggunaan Metode Karyawisataterhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik di kelas VII SMP Muhammadiyah 6 Palembang ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penellitan ini, yaitu :

1. Untuk mengetahui hasil belajar matematika Peserta Didik setelah Diterapkan Metode Karyawisatadi kelas VII SMP Muhammadiyah 6 Palembang.

2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode Karyawisata terhadap hasil belajar Matematika Peserta Didik di Kelas VII SMP Muhammadiyah 6 Palembang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi calon peneliti, diharapkan dapat menjadi salah satu referensi dalam melakukan penelitian yang akan datang.

2. Bagi guru, memberikan masukan dalam pembelajaran yang lebih variatif salah satunya menggunakan metode Karyawisata.

3. Bagi siswa, membantu dalam proses pembelajaran matematika dengan mengembangkan pengetahuan dan sikap melalui Karyawisatayang dilakukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Matematika

Menurut Winkel (dalam Eveline, 2010:12) Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperanan terhadap rangkaian kejadian intern yang berlangsung dialami siswa (Winkel,1991). Berdasarkan peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan nomor 81A tahun 2013, Pembelajran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan bermasyarakat, berbangsa serta berkontribusi pada kesejateraan hidup manusia.

Dapat disipulakan pembelajaran adalah proses yang dialami peserta didik untuk bisa menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya. Sesuai dengan rekomendasi tunggal laporan dewan nasional guru-guru matematika di Amerika pada tahun 1989 yaitu pembelajaran seharusnya menggunakan potensi siswa baik intelektual maupun fisik. Mereka harus menjadi pembelajar yang aktif, ditantang untuk menerapkan pengetahuan utama dan pengalaman baru bagi mereka serta semakin bertambahnya situasi-situasi yang lebih sulit.

Matematika berdasarkan etimologis (E. Tinggih, 1972) perkataan matematika berarti “ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar”. Hal ini dimaksudkan bukan berarti ilmu lain tidak diperoleh melalui penalaran, akan tetapi dalam matematika lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio (penalaran), sedangkan dalam ilmu lain lebih menekankan hasil observasi atau eksperimen disamping penalaran.Menurut Cob (Risnawati, 2005:19) belajar matematika merupakan proses karena siswa secara aktif mengkontruksikan pengetahuan matematika yang mengorganisasikan aktivitas kegiatan yang diinterpretasikan pengetahuan secara luas termasuk aktifitas dan berpikir konseptual.

Dengan demikian, pembelajaran matematika merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam mengembangkan potensi matematika sehingga siswa mendapatkan pengetahuan baru dalam matematika melalui pengalaman kegiatan pembelajran maupun hasil kontruksi pengetahuan matematika sebelumnya.

B. Pendekatan Saintifik

Permendikbud nomor 65 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar danMenengah telah mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran yangdipandu

pendekatan saintifik/ilmiah. Pendekatansaintifik/ilmiah merupakan

dengan

kaidah-kaidah

proses pembelajaran yang menggunakan prosesberpikir ilmiah.Kemendikbud (2013) memberikan konsepsi tersendiri bahwa pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam proses pembelajaran yang menggunakan prosesberpikir ilmiah.Kemendikbud (2013) memberikan konsepsi tersendiri bahwa pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam

Berikutlangkah-langkah penjelasan pendekatan saintifik dalam pembelajaran matematika (Kemedikbud, 2013 : 2013)

1. Mengamati Dalam kegiatan mengamati, peserta didik diberi kesempatan secara luas untuk mengamati masalah yang diberikan melalui kegiatan-kegiatan, seperti, melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Mengamati objek matematika dapat dikelompokan dalam dua macam kegiatan yang masing- masing mempunyai ciri berbeda, yaitu pertama mengamati fenomena dalam lingkungan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan objek matematika tertentu, kedua mengamati objek matematika abstrak.

2. Menanya Dalam kegiatan menanya, siswa diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan masalah yang diamati. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan. Pertanyaan tersebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai yang ditentukan peserta didik dari sumber ang tunggal sampai sumber yang beragam.

3. Menalar Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistemmatis atas fakta- fakta yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Dalam proses pembelajaran matematika pada umumnya proses menalar terjadi secara simultan dengan proses mengelolah atau menganalisis kemudian diikuti dengan proses menyajikan atau mengkomunikasikan hasil penalaran sampai diperoleh suatu simpulan. Bentuk penyajian pengetahuan atau keterampilan matematika sebagai hasil penalaran dapat berupa konjektur atau dugaan sementara atau hipotesis.

4. Mencoba Kegiatan mencoba dalam proses pembelajaran ini dimaknai sebagai menerpakan pengatahuan atau keterampilan hasil penalaran ke dalam suatu situasi atau bahasan yang masih satu lingkup, kemudian diperluas ke dalam situasi atau bahasan yang berbeda lingkup. Tahap mencoba ini menjadi wahana bagi siswa untuk membiasakan diri berkreasi dan berinovasi menerpakan dan memperdalam pengetahuan atau keterampilan yang telah dipelajari bersama guru.

5. Mengkomunikasikan Dalam kegiatan ini guru diharapkan membrikan kesempatan kepada peserta didik dengan untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan dan menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaiakan 5. Mengkomunikasikan Dalam kegiatan ini guru diharapkan membrikan kesempatan kepada peserta didik dengan untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan dan menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaiakan

C. Metode Pembelajaran

Metode secara harfiah berarti “cara” dalam pemakaian umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kata metode berasal dari kata yunani methodos yang merupakan gabungan dari kata depan meta yang artinya menuju, melalui, mengikuti, sesudah. Sedangkan kata benda hodos yang artinya jalan, perjalanan, arah.

Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan pembelajaran adalah terwujudnya efesiensi dan efektifitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik (Isjoni, 2013 : 14).

Secara umum metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu. Secara khusus, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan. Selain itu, metode juga merupakan berbagai teknik dan sumber daya terkait lainya agar terjadi proses pembelajaran pada diri pembelajaran (Zainal, 2013 : 102).

Dapat disimpulkan metode pembelajaraan adalah suatu cara atau prosedur yang dilakukan dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Pemilihan metode berkaitan dengan pengajaran yang sesuai dengan situasi dankondisi sehingga pencapaian tujuan pengajaran diperoleh secara optimal.

Dalam membelajarkan matematika kepada siswa guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan , startegi, metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Perlu diketahui baik atau tidaknya suatu pemilihan metode pembelajaran akan tergantung tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan materi pembelajaran, tingkat perkembangan peserta didik, kemampuan guru dalam mengelolah pembelajran serta mengoptimalkan sumber-sumber belajar yang ada. (Daryanto, 2012 : 240)

D. Macam-Macam Metode Pembelajaran

Menurut Fathurohman (2009 :63-64) beberapa metode yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran diantaranya metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode kisah, metode demonsyrasi, metode karyawisata, metode tutorial, metode perumpamaan, metode pemahaman, metode suri tauladan, metode peringatan, metode praktek, metode pemberian ampunan dan bimbingan, metode kerja sama, metode tulisan, dan metode penugasan

Sedangkan menurut Menurut Djamarah (2010) ada beberapa macam metode-metode dalam mengajar, yaitu :

1. Metode Proyek Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolek dari suatu masalah, kemudian dibahas diberbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruahan dan bermakana.

2. Metode Eksperimen Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa melakkan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.

3. Metode Tugas dan Resitasi Metode resistasi adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.

4. Metode Diskusi Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematic untuk dibaha dan dipecahkan bersama.

5. Metode Sosiodrama Metode sosiodrama dan role playing dapat dikatakan sama artinya dan dalam pemakaiannya sering disilihgantikan.

6. Metode Demontrasi Metode demontrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi, ata benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan yang sering disertai dengan penjelasan lisan.

7. Metode Karyawisata Metode Karyawisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajar siswa ke suatu tempat atau objek tertentu diluar sekolah untuk memepelajari/menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, took serba ada, suatu peternakan atau perkebunan, museum, dan sebagainya.

E. Metode Karyawisata

Metode karya wisata adalah metode dalam proses belajar- mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa kesuatu tempat atau objek tertentu diluar sekolah untuk memepelajari/menyelidikisesuatu seperti pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada suatu peternakan atau perkbunan, museum dan sebagainya (Zainal, 2013:119).

Hal ini bukan rekrasi melainkan untuk belajar atau lebih memperdalam belajarnya dengan melihat langsung atau kenyataannya. Oleh karena itu dikatakan metode Karyawisataadalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa kesuatu tempat atau objek yang mampu membuat siswa merasakan suasana baru.Kadang-kadang dalam pembelajaran siswa perlu diajak keluar sekolah untuk meninjau tempat tertentu atau objek yang lain. Dari pendapat diatas dinyatakan bahwa metode Karyawisatamerupakan suatu metode belajar dengan mengajak siswa melihat objek tertentu. Berkaitan dengan matematika maka siswa diajak melihat tempat yang dapat digunakan untuk memecahakan permasalahn-permasalah matematika.

Metode Karyawisata adalah pesiar yang dilakukan oleh para peserta didik untuk melengkapi pengalaman belajar tertentu untuk melengkapi bagian integral dari kurikulum sekolah. Metode Karyawisata sebagai metode pembelajaran peserta didik dibawah bimbingan guru mengunjungi tempat- tempat tertentu dengan maksud belajar. (Sagala, 2007 :214)

Kendati pun Karyawisatabanyak memiliki nilai nonakademis, tetapi tujuan

umum pendidikan dapat dicapai, terutama mengenai wawasandan pengalaman tentang dunia luar seperti kunjunganketempat – tempat situs bersejarah, museum, peternakanyang sistematis, dan sebagainya menurut Rusyan (dalamSagala, 2007: 214).

Proses pembelajaran melalui Karyawisata adalah proses pembelajaran dengan membawa siswa memepelajari bahan-bahan (sumber-sumber) belajar luar kelas, agar maksusd siswa lebih memeahami serta memiliki wawasan yang luas tentang bahan ajar yang dipelajarainya didalam kelas, atau dengan kata lain dapat dikatakana bahwa Karyawisata adalah satu upaya untuk meningkatkan diri siswa dengan kehidupan nyata (real life) yang menjadi sumberbelajar bagi siswa. Banyak istilah yang digunakan, tetapi maksudnya sama dengan Karyawisata, Widyawisata, studytour dan lain sebagainya. Widyawisata adalah kegiatan belajar yang dilaksanakan melalui kunjungan kesuatu tempat diluar kelas sebagai bagaian integral dari seluruh kegiatan akademis dalam ranah pencapaian tujuan pendidikan. (Husammah, 2013:53- 54)

F. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Karyawisata

Adapun kelebihan dan kekurangan metode karyawisata adalah (Djamarah, 2010:96)

1. Kelebihan metode Karyawisata

a. Karyawisata memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.

b. Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan dimasyarakat.

c. Pengajaran serupa ini dapat lebih merangsang kreativitas siswa.

d. Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas dan aktual.

2. Kekurangan metode Karyawisata

a. Fasilitas yang diperlukan dan biaya yang dipergunakan sulit untuk disediakan oleh siswa atau sekolah.

b. Sangat memerlukan persiapan atau perencanaan yang matang.

c. Memerlukan kordinasi dengan guru serta bidang studi yang lain agar tidak terjadi tumpang tindi waktu dan kegiatan selama karya wisata

d. Dalam Karyawisata sering unsur rekreasi menjadi lebih prioritas dari pada tujuan utama, sedangkan unsure studynya menjadi terabaikan.

e. Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalannan dan mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi permasalahan. Untuk mengatasi kekurangan yang dimiliki metode Karyawisataada beberapa cara yang disiapkan peneliti, sebagai berikut.

1) Pilih objek Karwawisata yang lokasinya tidak jauh dari sekolah, karena metode karyawisata ialah pembelajaran dengan mengajak siswa berkunjung suatu objek sesuai dengan pembelajaran.

2) Dengan lokasi yang tidak jauh dengan sekolah, tidak menghabiskan banyak waktu sehingga tumpang tindih antara mata pelajaran tidak terjadi.

3) Mengingatkan terus kepada peserta didik, tujuan pembelajaran dan

dikerjakan selama Karyawisata berlangsung.

4) Membagi beberapa siswa menjadi beberapa kelompok sehingga guru dapat meminta bantuan ketua kelompok untuk bertanggung jawab terhadap anggotanya.

G. Pelaksanaan Metode Karyawisata

Adapaun menurut Husamah (2013), langkah-langkah pelaksanaan metode Karyawisata ini adalah :

1. Perencanaan

a. Rumuskan tujuan Karyawisatayang akan dilakukan secara spesifik. Tujuan Karyawisata tidak terlepas dari tujuan pembelajaran

b. Menetapakan objek sesuai dengan tujuan Karyawisata.

c. Manakalah tempat Karyawisatacukup jauh dari lokasi sekolah sebaiknya dibentuk organisasi kepanitiaan.

d. Buatlah petunjuk teknis dan atau lembar kegiatan yang harus dikerjakan siswa selama Karyawisata.

2. Pelaksanaan

a. pada waktu pelaksanaan Karyawisata, perhatikan semua kegiatan yang dilakukan siswa baik kegiatan pada kelompok maupun kegiatan individual.

b. Apabilah menemui masalah atau hambatan, segerahlah dicari jalan keluar dengan merundingkannya baik panitia, maupun dengan peserta.

c. Kontrol siswa dalam mengerjakan lembar kerja atau mengerjakan tugas yang lain. Sempatkan mendiskusikan penemuan-penemuan yang menarik dengan siswa.

3. Tindak lanjut

a. Mintalah laporan karyawisata baiklaporan kelompok maupun individual

b. Laporan sangat penting sebagai bahan informasi untuk menentukan ketercapaian tujuan pembelajaran oleh siswa.

c. Berilah nilai, baik penilaian yang bersifat umum maupun penilaian khusus . penilaian umum adalah penilaian yang diberikan pada proses pelaksanaan yang bersifat normative, sedangkan penilaian khusus adalah penilaian kepada setiap siswa sehubungan dengan pencapaian tujuan pembelajaran.

d. Apabila dipandang perlu, guru bisa memberikan tugas-tugas lanjutan.

Adapun langka-langkah pelaksanaannya dalam pembelajaran matematika pada materi penggunaan Aritamtika Sosial sederhanaadalah sebagai berikut :

1. Langkah pertama yaitu perencanaan.

a. Guru menyebutkan tujuan pembelajaran, dimana tujuan pembelajaran dalam metode Karyawisataadalah melakukan simulasi jual beli tentang kegiatan ekonomi dipasar menghitung nilai keseluruhan, nilai sebagian, nilai perunit, untung, rugi, harga jual, dan harga beli (Mengamati)

b. Guru menetapkan objek Karyawisatadimana temapatnya adalah pasar Silahberanti

c. Gurumembentuk siswa menjadi beberapa kelompok yang masing-masing kelompok berjumlah 6 atau 7 orang.

d. Siswa mempersiapkan alat dan bahan yang akan mereka gunakan selama proses pembelajaran yaitu pulpen dan Lembar Kerja Siswa yang diberikan peneliti.

2. Langkah kedua yaitu pelaksanaan

a. Siswa melakukan kegiatan belajar (metode Karyawisata)yakni (Menanya) di pasar silahberanti yang dilakukan berkelompok. Kegiatan-kegiatan belajar siswa yaitu:

1) Pada pertemuan pertama ini, peneliti menggunakan metode Karyawisatadengan materiAritmatikaSosial 1) Pada pertemuan pertama ini, peneliti menggunakan metode Karyawisatadengan materiAritmatikaSosial

2) Pada pertemuan kedua ini tugas siswa adalah mengumpulkan data tentang harga-harga beli barang yang dijual di pasar Silahberanti lalu mereka berdiskusi untuk menentukan harga jual dari barang tersebut sehingga mereka bisa menentuka harga modal, harga jual, untung, dan rugi. Siswa melakukan pendataan atau mengumpulkan data harga barang yang dijual dipasar.

b. Peneliti mengawasi kegiatan siswa, dan mengarahkan siswa agar tetap mengerjakan tugasnya agar tidak terfokus ke hal yang lain.

c. Siswa mendiskusikan (Menalar) informasi yang telah diperoleh

kelompoknya dan mempersentasikannya dengan kelompok lain (Mencoba).

dengan

anggota

3. Tahap ketiga yaitu tahap Tindak Lanjut

kepada siswa untuk mengungkapkan (Mengkomunikasikan) kesulitan atau hambatan yang dialami saat proses pembelajaran Karyawisata

a. Gurumemberikan

kesempatan kesempatan

c. Membuat kesimpulan dari hasil kegiatan belajar matematika dengan menggunakan metode Karyawisata pada materi Aritmatika Sosial

H. Hasil Belajar

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya (Azhar.2011: 1)

Hasil Belajar adalah hasil yang diperoleh dari proses pembelajran berupa perubahan tingkah laku yang relative tetap (Darsono,2000) . Hasil belajar terbagi menjadi tiga ranah sebagai berikut (Sudjana, 2000):

1. Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari pengetahuan atau ingatan, pemahama, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

2. Ranah Efektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari penerimaan jawaban atau reaksi dan penilaian.

3. Ranah Psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemmampuan bertindak.

Hasil belajar diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan. Kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan dapat diketahui berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh guru. Salah satu upaya mengukur hasil belajar siswa dilihat dari hasil belajar siswa itu sendiri. Bukti dari usaha yang dilakukan dalam proses belajar adalah hasil belajar yang diukur melalui tes. Pada penelitiain ini peneliti akan menelitih Ranah Kognitif.

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom, adalah segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif terbagi menjadi beberpa aspek berdasarkan jenjang tingkatannya,peneliti akan meneliti 4 tingkat aspek ranah kognitif berdasarkan tingkatannya yaitu Aspek pengetahuan (C1), Aspek pemahaman (C2), Aspek penerapan (C3) dan Aspek analisis (4).

Aspek pengetehuan adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus- rumus, dan sebagainya, tanpa mengaharpakan kemampuan untuk menggunakannya.

Aspek pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu, setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain memahami adalah memahami tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seseorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila Aspek pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu, setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain memahami adalah memahami tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seseorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila

Aspek penerapan adalah proses berpikir yang setingkat lebih tinggi memahami. Dalam jenjang kognitif menerapkan atau mengaplikasikan seseorang sangat diharapkan telah memiliki kemampuan untuk memilih, menggunakan, dan menerapkan dengan tepat suatu teori, cara, metode, prinsip, dan rumus. Sementara menurut arikunto (2009: 156) soal aplikasi adalah soal yang mengukur kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuannya untuk memecahkan maslah sehari-hari atau persoalan yang dikarang sendiri oleh penyusun soal dabn bukan keterangan yang terdapat dalam pelajaran yang dicatat.

Aspek analisis adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menggunkan suatu maslah atau soal menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan diantara bagian-bagian tersebut (Sudjiono: 2007: 51).

Kurikulum 2013 (Kemendikbud: 2013) dalam pembelajaran matematika siswa diharapkan mampu menguasai kompetensi inti dan kompetisis dasar yaitu:

Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

Kompetensi Dasar

2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggungjawab dan responsif, dan tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan masalah.

2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri dan ketertarikan pada matematika serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar.

2.3 Memiliki sikap terbuka, santun, objektif, menghargai pendapat dan karya teman dalam interaksi kelompok maupun aktivitass sehari-hari.

3.4 Memahami konsep perbandingan dan menggunakan bahasa perbandingan dalam mendeskripsikan hubungan dua besaran. 4.1 Menggunakan konsep aljabar dalam menyelesaikan masalah aritmatika sosial sederhana. Menurut Slameto (2013) sikap salah satu factor yang mempengaruhi

hasil belajar adalah sikap, sikap merupakan sesuatu yang dipelajari, dan sikap menentukan bagaimana individu bereasksi terhadap situasi serta menentukan hasil belajar adalah sikap, sikap merupakan sesuatu yang dipelajari, dan sikap menentukan bagaimana individu bereasksi terhadap situasi serta menentukan

I. Materi Aritmatika Sosial

1. Menghitungn nilai keseluruhan, nilai perunit, dan nilai sebagian.

Andi membeli satu lusin piring dengan harga 30.000. karena satu lusin

12 buah maka harga satu piring adalah Rp2.500. Dalam hal ini, harga Rp30.000 disebut nilai keseluruhan, sedangkan harga Rp2.500 disebut nilai perunit.

Nilai keseluruhan merupakan nilai yg menunjukkan suatu keutuhan sering juga disebut dengan nilai total. Nilai sebagian merupakan hal nilai sepenggal dari sesuatu yang utuh, sedangkan harga per unit adalah nilai dari bagian yg terkecil yg dapat berdiri sendiri.

Contoh 1 :

Ranah Kognitif dengan Aspek Pengetahuan dan Pemahaman

Jika harga 5 mangkok model Rp 20.000

a. Berapakah harga 1 mangkok model?

b. Berapakah harga 3 mangkok model? Jawab :

a. 1 Harga 1 mangkok model =

5 𝑥 𝑅𝑝 20.000 = Rp 4.000

5 𝑥 𝑅𝑝 20.000 = 𝑅𝑝 12.000 Contoh 2 :

b. 3 Harga 3 mangkok model =

Aspek penerapan

Ketika waktu istirahat belajar, melisa membeli bakso dikantin. Dia menghabiskan 2 mangkok bakso dengan membayar uang sebesar Rp 14.000. berapakah harga 1 mangkok bakso tersebut? Jawab :

1 mangkok bakso = 1

Jadi harga 1 mangkok bakso adalah Rp 7000

Aspek Analisis

Harga dua lusin gelas Rp 24.000, berapa harga satu gelas?

1 lusin = 12 buah cangkir

2 lusin = 12 x 2 = 24 buah Harga 1 buah gelas = 24.000 : 24 = Rp 1.000

2. Harga pembelian, harga penjualan, untung, rugi dan modal

Biasanya seorang pedagang membeli barang-barang dagangan langsung dari pabrik dengan harga tertentu. Harga tertentu itulah yang disebuat harga pembelian. Selanjutnya, pedagang tersebuat menjual barang dagangannya dengan harga terten pula yang disebut harga penjualan.

Apabila pedagang itu menjual barang dagangannya dengan harga lebih tinggi daripada harga pembelian maka ia memperoleh untung. Namun, apabila pedagang itu menjual barang dagangannya dengan harag lebih rendah daripada harga pembelian maka ia mengalami rugi.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan, dikatakan untung jika harga penjualan lebih tinggi daripada harga pembelian. Dikatakan rugi jika harga pembelian lebih tinggi daripada harga penjualan. Keuntungan = harga penjualan – harga pembelian Kerugian = harga pembelian – harga penjualan. Contoh 3

Ranah Kognitif dengan Aspek Pengetahuan dan Pemahaman

Seorang pedagang membeli cabe dengan harga Rp30.000 /Kg. kemudian, ia menjualnya dengan harga Rp45.000/Kg.

a. Untung atau rugihkah pedagang cabe tersebut?

b. Berapakah keuntungan atau kerugiannya? Penyelesaian :

a. Harga pembelian = Rp30.000 Harga penjualan = Rp45.000 Karena harga penjualan lebih tinggi daripada harga pembelian pedagang tersebut memperoleh untung (Aspek Pengetahuan).

b. Keuntungan = harga penjualan – harga pembelian

= Rp45.000 – Rp30.000 = Rp15.000(Aspek Pemahaman)

Aspek Penerapan

Bu tuti memebeli 35 kg kelengkeng dengan harga Rp 437.500 kemudian dia menjual kelengkeng tersebut dengan harga Rp 13.750/kg. apabilah seluruh Bu tuti memebeli 35 kg kelengkeng dengan harga Rp 437.500 kemudian dia menjual kelengkeng tersebut dengan harga Rp 13.750/kg. apabilah seluruh

= 481.250 - 437.500 = Rp43.750 Jadi, bu Tuti memeperoleh keuntungan Rp 43.750

I. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ha : “Penggunaan metode Karyawisata memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar Matematika Peserta didik kelas VII pada materi Penggunaan Aritmatika Sosial di SMP Muhammadiyah 6 Palembang ”.

Ho: “Penggunaan metode Karyawisata tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar matematika Peserta Didik kelas VII pada materi Aritmatika Sosial di SMP Muhammadiyah 6 Palembang ”.

J. KajianHasil Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Pertama, penelitian yang dilakukan Tawar(2009) yang berjudul “Upaya meningkatkan prestasi belajar ilmu pengetahuan alam melalui metode karyawisata pada anak tuna grahita kelas III Dasar SLB-C YPAALB

Prabanan klaten” data penelitian penulis kumpulkan dengan menggunakan tes yang berupa pretest dan post test untuk mengukur hasil belajar IPA anak tuna grahita kelas III Dasar di SLB-C YPAALB Prambanan Klaten. Berdasarkan analissi data ada peningkatan yang signifikan dari stiap siklus. Nilai rata-rata sebelum dilakukan siklus sebesar 52,50 kemudian nilai rata-rata siklus 1 sebesar 75 dan nilai rata-rata siklus 2 sebesar 80.

Kedua, penelitian yang dilakukan Riki Syafutra (2009) yang berjudul “pengaruh penggunaan metode karyawisata pada konsep klasifikasi makhluk hidup terhadap hasil belajar siswa kelas VII di MTS N Langsa”Penelitian ini menyimpulkanbahwa ada pengaruh metode karya wisata pada konsep klasifikasi makhluk hidup terhadap hasil belajar siswa kelas VII di MTSN Langsa. Hal ini dapat dilihat dari pengelolaan data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tabel berikut :

Tabel 1. Hasil penelitian Riki Syafutra

Dari data diatas didapat bahwa selisih kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah sebesar 5,41. Hal ini menunjukan bahwa hasil Dari data diatas didapat bahwa selisih kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah sebesar 5,41. Hal ini menunjukan bahwa hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Jenis penelitian ini menggunakanpenelitian eksperimen. Penelitian Eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali (Sugiono,2013:107). Eksperimen yang dilakukan bermaksud untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan metode Karyawisataterhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah 6 Palembang.

B. Desain Penelitian

Adapun desain penelitiannya adalah One-Group Pretest-Postest.Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan (Sugiono, 2013: 110). Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut

O 1 XO 2

Keterangan :

0 1 : hasil pre-tes

X :treatmentatau perlakuan dengan menggunakan metode karya wisata.

0 2 : hasil posttest Dalam penelitian ini hanya ada satu kelas sampel yaitu kelas yang menjadi kelas eksperimen tanpa ada kelas kontrol (kelas pembanding). Dimana pada kelas eksperimen ini diberikan perlakuan (treatment), yaitu dengan cara menggunakan metode Karyawisata.

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu variable bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiono: 2013)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Karyawisata.Sedangkan Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 6 Palembang.

D. Definisi Operasional Variabel

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Zat dan Wujudnya Siswa Kelas VII MTsN 2 Palangka Raya Tahun Ajaran 2013/2014. - Digital L

0 0 8

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian - Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Zat dan Wujudnya Siswa Kelas VII MTsN 2 Palangka Raya Tahun Ajar

0 0 18

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

0 0 6

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian - Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Zat dan Wujudnya Siswa Kelas VII MTsN 2 Palangka Raya Tahun Ajaran

0 0 61

Perbandingan Pendekatan Lingkungan Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan DI Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tumbuhan Paku Di SMA Muhammadiyah Tumbang Samba Tahun Ajaran 2013/2014. - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perbandingan Pendekatan Lingkungan Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan DI Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tumbuhan Paku Di SMA Muhammadiyah Tumbang Samba Tahun Ajaran 2013/2014. - Digital Libra

0 0 7

BAB II KAJIAN TEORITIS - Perbandingan Pendekatan Lingkungan Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan DI Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tumbuhan Paku Di SMA Muhammadiyah Tumbang Samba Tahun Ajaran 2013/2014. - Digital Library IAIN Palan

0 0 30

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian - Perbandingan Pendekatan Lingkungan Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan DI Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tumbuhan Paku Di SMA Muhammadiyah Tumbang Samba Tahun Ajaran 2013/2014. - Dig

0 0 18

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian - Perbandingan Pendekatan Lingkungan Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan DI Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tumbuhan Paku Di SMA Muhammadiyah Tumbang Samba Tahun Ajaran 201

0 0 12

METODE PENELITIAN Preparasi Ligand dan Reseptor

0 0 8