JURNAL SISTEM PAKAR AC
JURNAL SISTEM PAKAR AC
NAMA KELOMPOK : YANG KHAS DAN KHUSUS ANGGOTA KELOMPOK : AKHSANAL HAFIDZ 14-011
6B ASEP SAEFUL BACHRI 14-072
6F ASRI INDAH PERMATASARI 14-135
6B JUDUL JURNAL :
SIMULASI SISTEM UNTUK PENGONTROLAN LAMPU DAN AIR CONDITIONER DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY
NAMA PENULIS : Nesi Syafitri. N
NAMA JURNAL : Jurnal Informatika
VOLUME : 10, NO. 1
TAHUN : 2016
Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan yang sangat vital bagi masyarakat maka sudah seharusnya dalam pemanfaatan energi listrik tersebut diiringi dengan cara pemakaian yang bijak saja. Tetapi kenyataannya di masyarakat penggunaan listrik yang mubazir masih banyak terjadi. Contoh kasus yang bisa kita cermati seperti pemakaian lampu dan Air
Conditioner (AC) yang dibiarkan tetap menyala pada ruangan kantor padahal di dalam
ruangan tidak ada orang sama sekali. Sehingga hal ini bisa menimbulkan pemborosan pada pemakaian daya listrik tersebut. Umumnya, pengaturan penggunaan lampu dan AC hanya dilakukan secara manual tanpa mempertimbangkan intensitas cahaya, temperatur udara dan banyaknya orang dalam ruangan. Oleh karena itu, perlu suatu sistem yang mampu mengontrol penggunaan lampu dan AC tersebut secara otomatis untuk mendapatkan efesiensi penggunaan
LATAR BELAKANG
Listrik memang sangat membantu mempermudah pekerjaan dalam kehidupan kita sehari- hari. Tetapi kemudahan yang didapatkan tidak diiringi dengan cara penggunaan yang bijaksana. Masih banyak terjadi di masyarakat penggunaan listrik yang mubazir. Berbagai kasus seperti di perkantoran AC dan lampu yang dibiarkan menyala pada ruangan-ruangan padahal kondisi di ruangan sedang kosong atau bahkan jika ada orang di ruangan pun, semua perangkat listrik AC dan lampu tersebut tetap menyala tanpa memperhatikan kebutuhan orang yang berada di dalamnya. Hal yang sama juga terjadi di rumah tangga, seperti membiarkan peralatan elektronik tetap tersambung pada pusat sumber listrik. Jika
TUJUAN PENELITIAN
Pada penelitian ini akan dirancang suatu system simulasi untuk mengontrol penggunaan lampu dan AC pada ruangan-ruangan dengan menggunakan konsep
fuzzy logic. Jika kita dapat mengontrol penggunaan listrik dengan bijaksana,
maka dengan kata lain kita sudah turut berpartisipasi dalam penghematan energi.
DATA YANG DIGUNAKAN
Untuk dapat mengetahui apa yang mesti diteliti lebih lanjut atau melakukan pengembangan penelitian dari penelitian sebelumnya yang sudah ada maka disini diperlukannya study literature. Study literature digunakan sebagai landasan ilmiah yang berkaitan dengan kebutuhan penelitian yang ada. Selain study literature juga dilakukan observasi, yaitu aktivitas yang dilakukan oleh seorang pengamat terhadap suatu objek dengan bermaksud untuk mengetahui sebuah fenomena atau kebiasaan dari objek yang akan diteliti kemudian mengambil pengetahuan dari objek yang diamati. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipasi.
METODE/TEKNIK YANG DITERAPKAN
Fuzzy Inference System (FIS) merupakan sistem penarikan kesimpulan dari
sekumpulan kaidah fuzzy, dapat berupa input nilai eksak maupun rules dalam kaidah fuzzy. Untuk memahami cara kerja logika fuzzy, gambar ini merupakan struktur elemen dasar sistem inferensi fuzzy:
HASIL DAN PEMBAHASAN/DISKUSI
Untuk pengontrolan temperatur AC, dipengaruhi oleh banyak orang di dalam ruangan dan temperatur udara saat itu. Jika Semakin banyak orang dalam ruangan dan temperatur udara panas, maka temperatur AC akan diatur semakin dingin. Hal ini dibuktikan pada percobaan 3. Namun jika jumlah orang sedikit dalam ruangan dan temperatur udara dalam kondisi dingin maka temperatur AC akan diatur lebih tinggi, terbukti pada percobaan 2.
KESIMPULAN
Simulasi untuk pengontrolan Temperatur AC juga dapat mengatur suhu AC dengan lebih fleksibel sesuai dengan kondisi yang terjadi dalam ruangan, sehingga efektifitas dalam menggunakan listrik akan semakin hemat dan efisien.
JUDUL JURNAL : SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN PADA AC SPLIT DENGAN METODE “CERTAINTY FACTOR” BERBASIS WEB
NAMA PENULIS : Moch. Arif Maradhon, Ade Eviyanti, S.Kom. NAMA JURNAL :
Jurnal Teknik Informatika TAHUN :
2015
Air conditioner (AC) merupakan suatu alat elektronik yang digunakan untuk mendinginkan
udara dalam ruangan dengan cara mensirkulasikan gas refrigerant dengan proses
refrigerasi. AC Split yang merupakan salah satu jenis AC yang banyak sekali digunakan oleh
masyarakat pada umumnya. Dalam penggunaannya AC split akan mengalami bila penggunaan yang dilakukan dalam kurun waktu cukup lama dan terus menurus tanpa adanya suatu pemeliharan secara berkala atau dalam pemakaiannya yang tidak mengikuti aturan. Hal ini karena kurangnya suatu informasi yang diketahui oleh masyarakat dalam gejala kerusakan maupun dalam pemeliharaannya. Sistem Pakar (Expert System) merupakan suatu sistem yang menggunakan pengetahuan manusia dalam komputer untuk memecahkan masalah yang biasanya dikerjakan oleh pakar. Dengan sistem pakar ini, orang
LATAR BELAKANG
Dengan perkembangan teknologi saat ini, maka perlu kita ketahui banyak sekali dunia industri elektronik
yang membuat inovasi baru untuk memenuhi kebutuhan manusia, salah satunya dengan adanya Air
Conditioner (AC). AC sendiri merupakan suatu alat elektronik yang digunakan untuk mendinginkan udara
dalam ruangan dengan cara mensirkulasikan gas refrigerant dengan proses refrigerasi. Banyak sekali AC
yang dapat kita temukan di perkantoran, mall, hotel, gedung sekolah, maupun perumahan yang
digunakan sebagai fasilitas kenyamanan untuk mendinginkan suhu dalam ruangan dan juga
membersihkan polusi udara dalam ruangan itu sendiri. Setiap AC akan mengalami suatu permasalahan
ataupun kerusakan yang sebenarnya hal yang tidak kita inginkan dalam AC, akan tetapi karena
penggunaan yang dilakukan dalam waktu cukup lama dan terus-menurus tanpa adanya pemeliharan
berkala ataupun juga dalam pemakaian tidak mengikuti aturan penggunaan standarisasi AC maka hal
tersebut membuat AC mengalami kerusakan. AC Split merupakan salah satu jenis AC yang banyak sekali
digunakan masyarakat pada umumnya. Biasanya AC split dapat kita temukan di perkantoran, sekolah,
dan perumahan. Karena pada dasarnya AC split itu sendiri merupakan sistem pendinginan udara yang
paling sederhana dan biasanya digunakan untuk kebutuhan ruangan berkapasitas kecil maupun sedang
TUJUAN PENELITIAN
Dengan mengandalkan kemajuan teknologi dan informasi, pengembangan sebuah sistem pakar yang diyakini mampu mendiagnosa kerusakan-kerusakan yang terjadi pada AC split secara tepat dan akurat sangat diperlukannya sistem pakar dalam proses penanganannya.
DATA YANG DIGUNAKAN
Dalam proses ini dimana kita menganalisa data yang kita peroleh dari informasi yang kita dapat dari proses sebelumnya (pengumpulan data), salah satunya diambil dari pakar ac yang mendapat banyak keluhan-keluhan yang didapat dari servis yang telah mereka lakukan, dan dari beberapa pengguna ac.
METODE/TEKNIK YANG DITERAPKAN
Faktor kepastian (certainty factor) diperkenalkan oleh Shortliffe Buchanan dalam pembuatan
MYCIN. Certainty factor (CF) merupakan nilai parameter klinis yang diberikan MYCIN untuk
menunjukkan besarnya kepercayaan. Rumus dasar faktor kepastian: CF(H,E) = MB(H,E)
- – MD(H,E) Keterangan: CF(H,E) : Certainty factor dari hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala (evidence) E. Besarnya CF berkisar antara
- –1 sampai dengan 1. Nilai –1 menunjukkan ketidakpercayaan mutlak sedangkan nilai 1 menunjukkan kerpercayaan mutlak. MB(H,E) : Ukuran kenaikan kepercayaan (measure of increased belief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E.
HASIL DAN PEMBAHASAN/DISKUSI
AC Split yang merupakan salah satu jenis AC yang banyak sekali digunakan masyarakat. Karena pada dasarnya AC split itu sendiri merupakan sistem pendinginan udara yang paling sederhana dan biasanya digunakan untuk kebutuhan ruangan berkapasitas kecil maupun sedang tergantung penggunaannya. Adapun permasalahan yang biasanya terjadi yaitu Kerusakan pada AC split, namun masyarakat pada umumnya kurang begitu mengerti Informasi tentang kerusakan pada AC Split. Untuk itu sistem pakar ini dibuat agar
KESIMPULAN
Sistem Pakar diagnosa kerusakan pada AC Split dengan Metode Certainty Factor digunakan untuk mendiagnosa kerusakan pada AC Split dengan tingkat kepercayaan yang telah ditentukan oleh pakar terhadap gejala-gejala yang mempengaruhi probabilitas terjadinya suatu kerusaan tersebut. Sistem ini akan optimal jika seorang atau sekelompok pakar dalam hal seorang teknisi AC yang telah mendefenisikan ecara jelas nilai faktor kepastian pada setia gejala yang terjadi yang memungkinkan terjadinya kerusakan pada AC Split.
JUDUL JURNAL :
ANALISIS KINERJA AIR CONDITIONING SEKALIGUS SEBAGAI WATER HEATER (ACWH)
NAMA PENULIS : Azridjal Aziz
NAMA JURNAL : SNTI Universitas Trisakti
VOLUME :
IV TAHUN : 2014
Air Conditioning (AC) umumnya digunakan untuk mendapatkan kenyamanan termal dalam
beraktifitas di ruangan. Pada saat digunakan, kalor yang diserap di evaporator (indoor unit) dibuang di kondensor (outdoor unit) tanpa dimanfaatkan sama sekali. Panas buang di kondensor ini kalornya cukup besar, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memanaskan air sekaligus dapat menaikkan kinerja sistem AC. Penggunaan AC untuk mendapatkan kenyamanan termal dan sekaligus untuk memanaskan air di kondensor dummy, dikenal sebagai Air Conditioning Water Heater (ACWH). Penggunaaan AC sebagai ACWH akan mempengaruhi kinerja sistem AC secara keseluruhan, sehingga perlu dilakukan analisis
LATAR BELAKANG
Penggunaan Air Conditioning sekaligus sebagai Water Heater (ACWH) untuk mendapatkan kenyamanan termal dan air panas digunakan pertama kali sekitar tahun 1950-an. Pada masa awal penggunaan ACWH, keandalannya kurang dan membutuhkan biaya pemeliharaan tinggi. Akibat krisis minyak bumi tahun 1970- an, untuk meningkatkan efisiensi energi, penggunaan ACWH mengalami perkembangan pesat (E.F.Gorzelnik, 1977). Pesatnya penggunaan ACWH, karena biaya listrik yang cukup besar untuk kebutuhan pemanasan dapat dihemat, karena daya pemanasan yang didapatkan dari kondensor jauh lebih besar dari daya listrik yang digunakan untuk menggerakkan kompresor yang akan
TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan Pada penelitian ini yaitu dilakukannya analisis kinerja AC yang sekaligus sebagai pemanas air atau ACWH, sehingga penggunaan AC sekaligus sebagai pemanas air dapat diterapkan pada AC baru maupun AC yang sudah digunakan.
DATA YANG DIGUNAKAN
Penelitian tentang pemanfaatan AC sebagai pemanas air (ACWH) telah banyak
dilakukan. Pemakaian AC domestik sebagai pemanas air yang terintegrasi dengan
sistem AC untuk iklim subtropis sekaligus yang dapat berfungsi sebagai pompa kalor
maupun sebagai pemanas air telah dilakukan oleh Jie Ji dkk, 2003, Jie Ji dkk, 2005,
serta Fei Liu dkk, 2008. Mehmet Yilmaz, 2003, telah melakukan analisis kinerja pompa
kalor kompresi uap menggunakan refrigran campuran zeotropic untuk mengetahui
karakteristik efisiensi pompa kalor berdasarkan hukum kedua termodimanika. Pada
penggunaan AC sebagai pemanas air, temperatur air dalam tangki dapat meningkat
dari 25°C menjadi 42°C dan bersamaan dengan itu temperatur evaporator turun dari
27°C menjadi 17°C selama 7 menit (M. M. Rahman, 2007). Hasil penelitian Jie Ji dkk,
METODE/TEKNIK YANG DITERAPKAN
Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental dari sebuah alat uji
system AC yang telah dimodifikasi dengan menambahkan sebuah kondensor
dummy yang ditempatkan di dalam sebuah tangki air berkapasitas 50L. AC yang digunakan adalah AC tipe lowWatt 1PK dengan daya 670W, dengan kapasitas pendinginan 8.900 Btu/h. Diagram skematik ACWH yang digunakan, alat uji yang digunakan pada penelitian ini sama dengan alat uji yang digunakan dalam penelitian sebelumnya (Azridjal dkk, 2013) . Katup kontrol digunakan untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN/DISKUSI
Pada penelitian ini, untuk mengetahui kinerja AC yang sekaligus sebagai pemanas air (ACWH) pengujian dilakukan dalam empat jenis kondisi pengujian. Setiap kondisi dilakukan selama 120 menit dan pengambilan data dilakukan setiap 5 menit. Temperatur rata-rata air masuk tangki air panas dan temperatur air di dalam tangki sebelum ACWH dioperasikan adalah 28, 23°C. Distribusi daya kompressor, evaporator, kondensor dan kondensor dummy pada penggunaan AC sekaligus sebagai pemanas air (ACWH) selama 120 menit. Daya rata- rata kompresor, evaporator, kondensor dan kondensor dummy, berturut turut adalah 0,685 kW, 3,792 kW, 4,477 kW dan 1208 kW. Coefficient of Performance (COP) adalah kinerja AC
KESIMPULAN
Temperatur air panas yang dihasilkan ACWH di kondensor dummy saat penggunaan secara kontinu adalah 35,22°C - 34,86°C yang merupakan 1,21 kW panas bermanfaat untuk pemanasan air sebesar 30% dibandingkan terhadap daya pendinginan, dimana temperatur ruangan rata-rata 21,5°C. Kerja kompresor pada berbagai kondisi adalah 0,67 kW - 0,68 kW dengan perbedaan sekitar 1,47%, dengan daya pendinginan di evaporator 3,76 kW - 4,08 kW (perbedaan sekitar 5,64% - 7,84%) dan panas buang di kondensor 4,37 kW - 4,76 kW(perbedaan sekitar 4,83% - 8,19%). Coefficient of Performance (COP) ACWH naik dari 5,5 menjadi 7,3. Dengan ACWH COP sistem AC naik sebesar 32%, dengan kerja kompresor yang cenderung tetap, dan daya pendinginan diruangan turun sekitar 5,64% - 7,8%. Penggunaan
JUDUL JURNAL : FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN PADA MESIN PENDINGIN RUANGAN DENGAN METODE NAMA PENULIS : Guntur, Nita Merlina
NAMA JURNAL : Pilar Nusa Mandiri
VOLUME :
XII, No.1 TAHUN :
2016
Pada saat ini, mesin pendingin ruangan sudah menjadi kebutuhan dasar bagi banyak masyarakat. Dalam penggunaan mesin pendingin ruangan kemungkinan besar membutuhkan perawatan secara berkala, hal ini yang mendorong pembangunan sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan mesin pendingin ruangan. Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang mempelajari bagaimana mengadopsi cara seorang pakar berpikir dan bernalar dalam menyelesaikan suatu permasalahan, dan membuat suatu keputusan maupun mengambil kesimpulan dari sejumlah fakta yang ada. Metode inferensi
LATAR BELAKANG
Penggunaan mesin pendingin ruangan atau AC (Air Conditioner) semakin dibutuhkan saat ini. Hal ini terbukti hampir semua masyarakat memasangnya baik untuk ruangan kantor atau rumah. Mesin ini memiliki fungsi yang penting dalam membuat ruangan terhindar dari hawa panas, gangguan kerusakan pada mesin ruangan akan mempengaruhi kenyamanan masyarakat, terlebih jika masyarakat tidak mengetahui bagaimana gejala awal kerusakan mesin pendingin ruangan. Seorang teknisi (pakar) yang dipanggil untuk memperbaiki mesin
TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian yaitu membuat sebuah program yang mudah digunakan, dan bermanfaat dalam memberikan informasi tentang kerusakan mesin pendingin ruangan dan membuat konsultasi lebih efisien dengan hasil yang sesuai dengan diagnosa teknisi AC.
DATA YANG DIGUNAKAN
Penulis mengadakan pengamatan langsung pada tempat atau ruang lingkup pada instansi yang diteliti, yang dilakukan untuk mengetahui proses diagnosa kerusakan pada mesin pendingin ruangan. Wawancara dilakukan pada teknisi mesin pendingin ruangan. Dari wawancara ini dapat diperoleh penjelasan lebih mendetail tentang penanggulangan kerusakan mesin pendingin ruangan. Studi Pustaka Metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan membaca buku, jurnal, literatur lainnya yang erat kaitannya untuk dapat dipakai sebagai
METODE/TEKNIK YANG DI TERAPKAN
Dalam pembuatan sistem pakar ini penulis menggunakan metode forward
chaining. Forward chaining (Pelacakan ke depan) adalah pendekatan yang
dimotori data (data-driven), Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan, dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. Pelacakan ke depan mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF dari aturan IF- THEN.
HASIL DAN PEMBAHASAN/DISKUSI
Perangkat lunak yang digunakan dalam program ini menggunakan perangkat lunak untuk web server dan client. Adapun perangkat lunak yang digunakan untuk web server adalah Operating System WindowsXP, Windows 7 dan yang terbaru, Bahasa pemrograman menggunakan PHP, DatabaseMySQL, Web server menggunakan AppServer, Database Tools PHP MyAdmiN. Dalam pembuatan desain penulis menggunakan database ERD dengan software architechture UML yang terdiri dari use case diagram, activity diagram, component diagram, dan
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah bahwa sistem pakar dapat digunakan untuk membantu memecahkan permasalahan dalam beragam bidang salah satunya adalah diagnosa kerusakan mesin pendingin ruangan. Secara garis besar penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Adanya sistem pakar diagnosa kerusakan mesin pendingin ruangan dengan metode forward chaining berbasis website.
2. Kemudahan dalam konsultasi kerusakan mesin pendingin ruangan dengan
JUDUL JURNAL :
PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK SIMULASI AIR CONDITIONER (AC) DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA LOGIKA FUZZY
NAMA PENULIS : Fernando Elfriedo Manurung
NAMA JURNAL : Pelita Informatika Budi Darma,
VOLUME : V, NO. 1
TAHUN : 2013
Logika Fuzzy adalah cabang dari sistem kecerdasan buatan (Artificial Inteligent) yang mengemulasi kemampuan manusia berfikir kedalam bentuk algoritma yang kemudian dijalankan oleh mesin. Algoritma ini digunakan dalam berbagai aplikasi pemrosesan data yang tidak dapat dipresentasekan dalam bentuk biner. Adapun saat ini yang sangat umum digunakan untuk pendingin ruangan adalah Air Conditioner yang berfungsi sebagai pendingin ruangan, namun sering kekeliruan untuk memilih jenis AC yang cocok untuk ruangan berdasarkan volume dan tempat tinggalnya tersebut, sehingga perlu adanya sebuah simulasi untuk menjelaskan sebuah kinerja Air Conditioner (AC). Air Conditioner
LATAR BELAKANG
Air Conditioner kepanjangan dari AC yang merupakan pendingin dalam ruangan, teknologi
Air Conditioner adalah teknologi terbaik dalam kategori pendingin udara dimana suhunya
bisa diatur dengan bebas sesuai dengan kebutuhan, udara Air Conditioner juga dapat memasuki seluruh ruang yang ada dalam ruangan tersebut, dan teknologi Air Conditioner sudah memilki sensor control sendiri yaitu mengontrol suhu panas ruangan dan akan langsung mengaktifkan Air Conditioner tersebut dan mengeluarkan suhu yang sesuai dengan panas ruangan tersebut. Besar satuan Air Conditioner yang digunakan adalah satuan PK (
Paard Kracht ) yang setara dengan 18000 BTU/hr (British Thermal Unit ). Suhu yang
optimal akan memberikan pengaruh positif bagi kesehatan dan penghematan Energy.Logika Fuzzy adalah cabang dari sistem kecerdasan buatan (Artificial Inteligent) yang
TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dalam melakukan penelitian ini yaitu, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan suhu ruangan, menentukan rule untuk mengetahui waktu mendinginkan ruangan dengan menggunakan logika fuzzy, dan merancang perangkat lunak simulasi Air Conditioner (AC).
DATA YANG DIGUNAKAN
Untuk dapat mengetahui apa yang harus diteliti diperlukannya observasi, salah satunya didapat dari pakar AC yang didapat dari servis yang telah mereka lakukan, dan dari beberapa pengguna AC. Perancangan perangkat lunak Simulasi AC ini menggunakan metode logika fuzzy, yaitu menggunakan beberapa rule pembangun aplikasi simulasi yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi untuk memberikan kesimpulan lama AC bekerja.
METODE/TEKNIK YANG DITERAPKAN
Metode atau teknik yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode logika
fuzzy. Logika Fuzzy adalah metodologi sistem kontrol pemecehan masalah, yang
cocok untuk diimplementasikan pada sistem, mulai dari sistem yang sederhana, sistem kecil, embedded system, jaringan PC, multi channel atau work station berbasis akuisisi data, dan sistem kontrol. Metodologi ini dapat diterapkan pada perangkata keras, perangkat lunak, atau kombinasi keduanya. Dalam logika klasik dinyatakan bahwa segala sesuatu berdifat biner, yang artinya adalah hanya
HASIL DAN PEMBAHASAN/DISKUSI
Aktifitas pertama dalam proses kinerja AC adalah gas refrigeran dihisap oleh kompresor dan ditekan keluar dengan tekanan mencapai 15kg/cm2 dan suhu lebih kurang 70°C. gas bertekanan dan suhu tinggi dialirkan ke kondensor. Dalam kondensor gas refrigeran mendapat hembusan udara dari kipas pendingin sehingga panas yang terkandung di dalamnya terbuang, akibatnya gas refrigeran berubah dari gas ke cair. Suhu refrigerant menurun sekitar 15°C, refrigeran dalam bentuk cair ini selanjutnya mengalir menuju filter. Pada filter refrigeran disaring, refrigeran yang sudah disaring selanjutnya akan disemprotkan oleh katup ekspansi sehingga menjadi kabut refrigeran dan dialirkan ke
evaporator. Saat berada pada evaporator, refrigeran menyerap panas sekitarnya sehingga
proses penguapan gas terjadi lebih cepat, karena panas pada saluran evaporator diserap oleh refrigeran, maka suhu saluran tersebut menurun. Dengan menghembuskan udara didepan evaporator, maka udara yang bergerak melewati evaporator tersebut suhunya
KESIMPULAN
Aplikasi ini menggunakan metode logika fuzzy, yaitu menggunakan beberapa rule pembangun aplikasi simulasi yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi untuk memberikan kesimpulan lama AC bekerja. Dengan adanya aplikasi simulasi Air
Conditioner ini sehingga Costumer mengetahui penyebab-penyebab suhu
ruangan, dengan daya 1Pk. Costumer pun dapat terbantu untuk mengetahui lama waktu AC berdaya 1Pk sebelum membeli perangkat elektronika AC ( Air
Conditioner).
JUDUL JURNAL :
IMPLEMENTASI TEOREMA BAYES UNTUK MENGANALISA KERUSAKAN PADA AIR CONDITIONER RUANGAN BERBASIS ANDROID
NAMA PENULIS :
I Putu Warma Putra NAMA JURNAL :
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia TAHUN :
2016
Indonesia sebagai negara yang beriklim tropis dimana sebagian besar bangunannya dibuat dengan ketinggian ruang tidak lebih dari 3 m, sehingga mengakibatkan temperatur ruangan yang ada pada bangunan tersebut menjadi tinggi. Sebagai solusi maka diperlukan suatu alat untuk mengkondisikan udara di dalam ruangan bangunan-bangunan tersebut supaya nyaman yaitu Air Conditioner (AC). Metode Bayes merupakan metode yang baik di dalam mesin pembelajaran berdasarkan data training, dengan menggunakan probabilitas bersyarat sebagai dasarnya. Metode ini dapat digunakan untuk mempermudah menemukan kerusakan pada AC dengan memprediksi probabilitas berdasarkan pengalaman di masa sebelumnya.
LATAR BELAKANG
AC tidak hanya digunakan untuk menyejukkan ruangan seperti kantor, mall, rumah sakit, hotel, dan sekolah, tetapi juga kendaraan-kendaraan, seperti mobil, bis, kereta api, pesawat terbang, dan kapal laut. Metode Bayes merupakan metode yang baik di dalam mesin pembelajaran berdasarkan data training, dengan menggunakan probabilitas bersyarat sebagai dasarnya. Metode Bayes merupakan satu metode yang digunakan untuk menghitung ketidakpastian data menjadi data yang pasti dengan membandingkan antara ya dan tidak. Metode ini dapat digunakan untuk mempermudah menemukan kerusakan pada AC dengan memprediksi probabilitas berdasarkan kerusakan yang pernah terjadi di masa sebelumnya.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah membantu pengguna AC mengetahui kerusakan yang terjadi pada AC. Metode Naive Bayes digunakan untuk mempermudah menemukan kerusakan pada AC dengan memprediksi probabilitas berdasarkan pengalaman di masa sebelumnya.
DATA YANG DIGUNAKAN
Naive Bayes temasuk ke dalam algoritma supervised learning, maka dibutuhkan
pengetahuan awal untuk mengambil keputusan. Sistem hanya membahas 8 kerusakan (class) pada Air Conditioner diantaranya kerusakan kondensor, kompresor, overloads, kapasitor, saringan, kipas, thermostar, dan kerusakan
evaporator. Sistem hanya menggunakan 14 informasi gejala untuk melakukan
analisa terhadap kerusakan AC dan 76 data training dengan berbagai parameter dan class.
METODE/TEKNIK YANG DITERAPKAN
Metode atau teknik yang diterapkan pada penelitian ini yaitu menghitung probabilitas dari setiap kerusakan (class) pada data training. Menghitung fekuensi setiap gejala pada class Keputusan kerusakan AC terdapat pada nilai maksimal dari masingmasing class
HASIL DAN PEMBAHASAN/DISKUSI
Aplikasi berbasis android yang memiliki fitur untuk melakukan konsultasi dimana sistem memberikan beberapa pertanyaan kepada pengguna aplikasi untuk dijawab sesuai dengan kondisi AC yang dialami. Jawaban yang dimasukan user hanya berupa radio button “Ya” atau “Tidak”. Sistem akan melakukan perhitungan menggunakan teorema bayes berdasarkan gejala yang telah dimasukan dan menampilkan hasil perhitungan dalam bentuk informasi kerusakan pada AC.
KESIMPULAN
Sistem pakar ini dapat membantu pengguna sistem mengetahui kerusakan yang terjadi pada AC. Diperoleh hasil deteksi kerusakan yang sama antara perhitungan secara manual dengan perhitungan dengan sistem. Terdapat gejala spesifik yang berbeda-beda pada setiap kerusakan yang terjadi pada AC, sehingga apabila gejala spesifik tersebut tidak dipilih maka sistem akan memberikan informasi yang kurang tepat. Aplikasi ini hanya dapat digunakan untuk telepon selular atau
tablet yang menggunakan sistem operasi android 2.3 atau versi yang lebih baru.
JUDUL JURNAL :
PENGARUH PENGGUNAAN AIR CONDITIONER TERHADAP GANGGUAN KESEHATAN YANG BERDAMPAK TERHADAP KEBUGARAN PELAJAR
NAMA PENULIS : Rizka Adekayanti NAMA JURNAL : Jurnal Kesehatan Lingkungan
VOLUME : 1, No. 2 TAHUN : 2015
Di jaman modern seperti saat ini, kemajuan tekhnologi sangat berdampak terhadap kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia, misalnya penggunaan air conditioner (AC). AC merupakan sebuah alat penyejuk ruangan yang mampu mengkondisikan udara dalam ruangan serta memberikan efek nyaman bagi tubuh (Sofyan, 2010), namun kualitas udara dalam suatu ruangan yang menggunakan penyejuk ruangan merupakan faktor yang signifikan yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan (Arjani, 2011). Kualitas udara dalam ruangan adalah udara didalam suatu bangunan yang dihuni atau ditempati untuk suatu periode sekurang-kurangnya 1 jam oleh orang dengan berbagai kesehatan yang berlainan (Suharyo, 2009). Suatu ruangan yang ditempati oleh banyak orang dengan
LATAR BELAKANG
Suatu ruangan yang ditempati oleh banyak orang dengan berbagai kondisi kesehatan maka kemungkinan besar untuk dapat terpapar oleh resiko infeksi melalui kontak dengan orang lain. Ruangan yang menggunakan penyejuk ruangan dan tempati oleh banyak orang dapat meningkatkan resiko timbulnya gangguan kesehatan yang berdampak terhadap kebugaran.
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengatehui pengaruh penggunaan Air Conditioner terhadap gangguan kesehatan yang berdampak pada kebugaran pelajar.
DATA YANG DIGUNAKAN Untuk dapat mengetahui apa yang akan diteliti diperlukan data yang mendukung.
Beberapa hal yang dilakukan yaitu melakukan observasi, wawancara serta melakukan kuisioner agar mendapatkan data yang akurat.
METODE/TEKNIK YANG DITERAPKAN
Jenis Penelitian dalam penelitian ini adalah observasional dengan rancangan
Cross Sectional. Tehnik pengambilan sampel secara simple Random Sampling
dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Untuk mengetahui gangguan kesehatan dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran tingkat kebugaran dengan menggunakan bleep test.
HASIL DAN PEMBAHASAN/DISKUSI
Uji pengaruh digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian uji pengaruh menggunakan uji wilcoxon test. Berdasarkan hasil analisis statistik di dapatkan nilai p 0,007<0,05.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari analisa data dan perhitungan uji statistik, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan Air Conditioner terhadap gangguan kesehatan yang berdampak terhadap kebugaran pelajar.
TERIMAKASIH