ANALISIS KONDUKTIVITAS HIDROLIK JENUH PADA BATANG BAMBU KUNING (Bambusa vulgaris schard Es.J.C) THE ANALYSIS OF SATURATED HYDRAULIC CONDUCTIVITY ON YELLOW BAMBOO (Bambusa vulgaris schard Es.J.C) STICK

  Jur nal Tekni k Per tanian LampungVol.. 4, No. 3: 201- 208

ANALISIS KONDUKTIVITAS HIDROLIK JENUH PADA BATANG BAMBU

  Bambusa vulgar is schard Es.J.C

KUNING ( )

  

THE ANALYSI S OF SATURATED HYDRAULI C CONDUCTI VI TY ON YELLOW

BAMBOO Bambusa vulgar is schard Es.J.C STI CK

( ) 1 2 2 2 Jenni Aulia Perucha , Ahmad Tusi , Sugeng Triyono , Iskandar Zulkarnain 1 Mahasiswa Jur usan Teknik Per tanian, Fakultas Per tanian, Univer sitas Lampung 2 Dosen Jur usan Teknik Per tanian, Fakultas Per tanian, Univer sitas Lampung

komunikasi penulis, email:

  

Naskah i ni dit er i ma pada 06 Jul i 2015; revisi pada 14 Agustus 2015;

d isetuj ui untuk d ipubl i kasi kan pada 07 Sept ember 2015

ABSTRACT

  

This r esear ch aims to deter mine the value of satur ated hydr aulic conductivit y (Ks) yellow bamboo in var ious

tr eatments as a t ool for subsur face ir r igation pur poses. This r esear ch has been conducted on Mar ch until Apr il

2015. This r esear ch w as conducted in the Labor ator y of Pow er and Agr icultur al Machiner y, Agr icultur al

Engineer ing Depar tment , Facult y of Agr icultur e, Univer sit y of Lampung. The Ks of yellow bamboo r esear ch

conducted on 6 tr eatments , those ar e the epider mis and endoder mis that not scr aped ( C1 ); layer s of the epidermis

and endoder mis scr aped until 0,5 cm thickness ( C2 ); layer s of the epider mis and endoder mis scr aped up as t hick

as 0,7 cm ( C3 ); layer s of the epider mis and endoder mis scr aped up as thick as 0,9 cm ( C4 ); layer s of the

epider mis and endoder mis scr aped up as t hick as 1,1 cm ( C5 ); layer s of the epider mis and endoder mis scr aped

up as thick as 1,3 cm ( C6 ), then all tr eatments is per for med in thr ee r epetitions and endur ance for 5 w eeks. Based

-8

on the r esear ch that has been done , the Ks of yellow bamboo w ith C1 tr eatment is 0 cm/ sec, C2 w as 7,24 x 10 cm/

  • -8 -8 -8 -8

    sec; C3 w as 6,87 x 10 cm/ sec; C4 w as 8,56 x 10 cm/ sec; C5 w as 6,93 x 10 cm/ sec; and C6 w as 7,06 x 10 cm/

    sec. It can be show that the higher bamboo’s w ater absor bing abilit y the higher hydr olic conductivit y’s value that

    obtained. Wher eas, the low er bamboo’s w ater absor bing abilit y the low er hydr olic conductivit y’s value t hat

    obtained.

  Keywor ds : hydr aulic conductivit y , endur ance , yellow bamboo

ABST RAK

  

Penelit ian ini ber tujuan untuk mengetahui nilai kondukt ivitas hidrolik jenuh (Ks) bambu kuning pada ber bagai

per lakuan sebagai alat untuk keper luan irigasi bawah permukaan. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan

Mar et sampai dengan Apr il 2015. Penel it ian ini dilakukan di Laborator ium Daya dan Alat Mesin Per tani an,

Jur usan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian Univer sitas Lampung. Penelitian Ks bambu kuning dilakukan pada

6 perlakuan, yaitu lapisan epider mis dan endoder mis t idak dikikis (C1); lapisan epider mis dan endodermis dikikis

sampai setebal 0,5 cm (C2) ; lapisan epider mis dan endoder mi s dikikis sampai setebal 0,7 cm ( C3); lapi san

epidermis dan endoder mis dikikis sampai setebal 0,9 cm (C4); lapisan epider mis dan endodermis dikikis sampai

setebal 1,1 cm (C5); lapisan epider mis dan endoder mis dikikis sampai setebal 1,3 cm (C6), kemudian keenam

per lakuan ini dilakukan 3 kali pengulangan dan endurance selama 5 minggu. Berdasarkan hasil penelit ian yang

-8

telah dilakukan, Ks bambu kuning dengan per lakuan C1 adalah 0 cm/ det ik; C2 adalah 7,24 x 10 cm/ det ik; C3

  • -8 -8 -8

    adalah 6,87 x 10 cm/ det ik; C4 adalah 8,56 x 10 cm/ det ik; C5 adalah 6,93 x 10 cm/ det ik; dan C6 adalah 7,06 x

    -8

    10 cm/ detik. Hal ini menunjukkan bahwa, semakin tinggi kemampuan bambu dalam mengikat air maka semakin

    t inggi pula nilai kondukt ivitas hidroliknya. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan bambu dalam mengikat air

    maka semakin rendah pula nilai kondukt ivitas hidroliknya.

  Kata Kunci: Kondukt ivitas hidroli k, endur ance, bambu kuning

  202 Anal i sis kondukti fitas hidr ol ik.... ( Jenni A, Ahmad T, Sugeng T dan Iskandar Z)

  Peneli t ian dilakukan dengan memotong bambu set i ap r uas dengan panjang di atas buku 25 cm dan d i baw ah buku 2,5 cm sebagai tumpuan, kemudian bambu diber i 6 per lakuan yaitu:

  silicone

  6. Tebal bambu 1,3 cm dengan lapisan epider mis dan endodermis dikikis (C6). Bambu yang telah d iber i per lakuan kemudian di kedapkan, pada bagian atas bambu d itutup dengan karet ban yang diikat serapat mungkin dan d i len gk ap i den gan adap t or seb agai sambungan al iran ai r ke tabung mar iot te. Pada bagian baw ah buku-buku r uas bambu diber ikan lem

  5. Tebal bambu 1,1 cm dengan lapisan epider mis dan endodermis dikikis (C5).

  4. Tebal bambu 0,9 cm dengan lapisan epider mis dan endodermis dikikis (C4).

  3. Tebal bambu 0,7 cm dengan lapisan epider mis dan endodermis dikikis (C3).

  2. Tebal bambu 0,5 cm dengan lapisan epider mis dan endodermis dikikis (C2).

  1. Sebagai kontrol, yaitu t idak d ikikis selur uh lapisan epider mis dan lapisan endoder misnya (C1).

  vulgar is schar d ES. J.C ) sebanyak 18 r uas, ai r, kayu, dan lapisan penutup.

  I. PENDAHULUAN

  Penel i t ian ini t elah di laksanakan pada bulan Mar et 2015 sampai Apr il 2015 ber tempat di Labor at or i um Daya dan Alat Masin Per tani an (DAMP) dan Laborator ium Rekayasa Sumber Daya Ai r dan Lahan ( RSDAL) Pr ogr am Stud i Teknik Per tanian, Fakultas Pertanian, Univer sitas L am p un g. Alat-alat yan g d i gun ak an p ada penelitian ini adalah ember sebagai tempat untuk air dan bambu, selang plast ik, penggar is ukur, penggar is, ger gaji, ember kecil, pisau, gelas ukur, tabung mar iot te, meteran, kamera, dan alat tulis. Bahan-bahan yang digunakan pada penelit ian ini adalah bambu var ietas bambu kuning ( Bambusa

  II. BAHAN DAN METODA

  un tuk keper luan i r i gasi baw ah per m uk aan, sep er t i p r i n si p ker j a i r i gasi ken d i , yai tu member ikan air ir igasi langsung di daerah zona perakaran dan member ikan keseragaman kadar air tanah. Selain itu bambu juga memiliki har ga yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan kendi. Namun, sampai saat ini belum ada keter sediaan infor masi yang mengkaji mengenai sistem kerja dan nilai kondukt ivi tas hi dr oli knya. Untuk i tu per lu d i adakan kaji an lebi h lanjut mengenai pemanfaatan bambu untuk keper luan i r i gasi b aw ah p er m uk aan . Pada p en el i t i an i n i digunakan bambu dengan varietas bambu kuning ( Bambusa vulgar is schar d.Es J.C) kar ena bambu kun i ng mem i l i k i p er tum buhan yang cep at , m udah d i p er b anyak , dap at tu m b u h b ai k d it empat yang ker ing, dan batangnya sangat kuat , serta bambu kuning banyak dibudidayakan d i negar a Indonesi a sehi ngga sangat mudah un tuk d i jumpai ( Ber l i an dan Rahayu, 1995, hal.7) .

  emit ter

  Bambu memiliki banyak manfaat , salah satunya sebagai w adah p en am p un g ni r a. Ni r a yan g b er ada d i dalam bam bu har us seger a d ipindahkan ke wadah yang lain, karena jika lapi san epider mis dan lapi san endoder mis pada bambu ter kikis maka bambu akan mengalami kebocoran dan air nira akan merembes keluar. Hal tersebut didasar kan bahwa bambu memiliki ser at dan j ar i n gan -j ar i n gan yan g dap at melewatkan air. Oleh karena itu hal tersebut dapat d i j ad i k an dasar p em i k i r an bahw a bam b u memil i ki potensi sebagai selang atau

  spesies bambu yang produktivitasnya t inggi dan keter sediaannya melimpah.

  Bambu mer upakan tumbuhan alam yang sejak zaman dahulu telah membantu manusia sebagai penggant i kayu untuk keper luan sehar i -har i . Bambu adalah tanaman jenis r umput-r umputan yang di dalam batangnya terdapat rongga-rongga dan r uas. Bambu memiliki per tumbuhan sangat cepat karena memiliki sistem r hizoma-dependen yang unik. Di Indonesia t erdapat seki tar 200

  agar bambu kedap air dan air t idak dap at m er embes melalui baw ah buku-buku bambu. Dalam pengujian kondukt ivitas hidrolik ini hanya dilakukan pada bagian dinding bambu, oleh karena itu semua bagian bambu yang lainnya har us kedap ai r. Bam bu yan g sudah d i ber i adap t or lalu d i i si dengan ai r hi ngga p enuh, k em u d i an den gan m en ggu n ak an selan g water pass dihubungkan ke tabung mar iot te.

  Jur nal Tekni k Per tanian LampungVol.. 4, No. 3: 201- 208

  Pengujian kondukt ivi tas hidrol ik ( Ks) bambu kuning dilakukan dalam kondisi jenuh sehingga bambu direndam di dalam ember yang ber isi air dan sudah dilubangi sesuai dengan ket inggian air pada kondisi awal. Jika air dar i dalam bambu merembes keluar, maka muka air akan naik dan air akan tumpah melalui lubang pada ember yang telah disambungan dengan selang

  water pass

  yang kemudi an d itampung oleh ember keci l. Head ( ket i n ggi an ) ai r d i tab un g m ar i ot t e ak an member ikan tekanan ter hadap bambu sehingga ai r d i dalam bam bu ak an m er embes keluar melalui dinding bambu. Pengujian ini dilakukan dalam w aktu 24 jam pada set i ap per lakuan. Set elah selang waktu 24 jam, volume air yang m er embes ak an d i ukur, dan d i hi tung debi t air nya. Ber ikut ini adalah r umus yang digunakan untuk menghitung kondukt ivitas hi drolik (Ks) bambu: .

  Gambar 1. Gr afik hubungan antara ket inggian (head) dan volume Dimana: Ks = Kondukt ivitas hi drolik jenuh Q = debit r embesan bambu betung L = tebal dinding bambu A = luas permukaan rembesan (dinding bambu) “H = beda t i nggi muka ai r d i tabung mar i ot dengan bak penampungan ai r. ( Her mant or o, 2010).

  Untuk mengetahui pengar uh nilai kondukt ivitas h i dr ol i k den gan ker ap atan b am b u m ak a selan j u tn ya adalah m elak uk an p en gu j i an kerapatan bambu dengan cara mengoven set iap sampel per lakuan bambu dengan dimensi 1 cm x 1 cm pada suhu 105 o C selama 1 x 24 jam. Rumus kerapatan bambu yang digunakan yaitu:

  BD =

  Dimana: BD = ker apatan bambu BK = ber at ker ing Vo = volume awal Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Ms. Excel dengan car a memasukkan r umus- r umus yang telah ditentukan.

  III. HASIL DAN PEMBAHASAN

  3.1 Tabung Mar iotte

  Tabung mar i ot te di gunakan untuk mengisi air kedalam set i ap bambu dan ber fungsi un tuk memper tahankan t inggi muka air dalam set iap bambu selama masa pengukuran ber langsung. Tabung mar i ot te yang digunakan t er buat dar i pipa PVC ber ukur an 4 inchi sepanjang 60 cm dan 0,5 inchi sepanjang 50 cm. Ber ikut ini adalah grafik hubungan antara ket inggian ( head ) dan volume tabung mar iot te: Berdasar kan dar i Gambar 1, dapat d iketahui jumlah debi t yang keluar dar i dalam tabung mar iot t e per jam. Pada ket inggian 0 cm, debit yan g k elu ar adalah 0 l i t er / j am . Hal i n i dikarenakan air yang berada di dalam tabung mariotte tidak dapat keluar pada ketinggian yang sam a dengan lubang keluar an ai r. M en ur ut Set i aw an ( 1 9 98 ) , si st em i r i gasi k en d i d i Indonesia terdiri dar i bak penampung air berupa tabung mar i ot te yang dapat member ikan ai r ke dalam ken d i den gan t ek an an yan g t etap (konstan). Berdasar kan hasil penelit ian, debit air yang keluar dar i dalam tabung mar iot te akan selalu t etap ( konstan ) m esk i pun ket i n ggi an muka air di dalam tabung mar iot te tur un. Pada peneli ti an i ni di gunakan head 20 cm kar ena

  Anal i sis kondukti fitas hidr ol ik.... ( Jenni A, Ahmad T, Sugeng T dan Iskandar Z)

  disesuaikan dengan kondisi tempat peneli t ian I n don esi a sehi n gga san gat m u dah u n tu k yang kur ang luas sehi ngga ket i nggi an yang d i jum p ai . Gam bar 2 adalah gam bar bam bu digunakan. beser ta keter angan di mensi yang di gunakan pada penelit ian.

  3.2 Spesifik Bambu

  3.3 Nilai Konduktivitas Hidrolik ( Ks) Bambu Kuning ( Bambusa vulgar is schar d Es J.C)

  Bam bu yan g d i p i l i h adalah bam bu var i etas bambu kuning (

  Bambusa vulgar is schar d Es J.C).

  Bambu kuning dipili h kar ena bambu kuning Pada penelit ian ini akan menguji kondukt ivitas m emi l i ki p er tum buhan yan g cep at , m udah hidr olik pada tanaman bambu spesies bambu diper banyak, dapat tumbuh baik ditempat yang kuning ( ). Bambu

  Bambusa vulgar is schar d Es J.C

  ker ing, dan batangnya sangat kuat , ser ta bambu ter sebut akan dihi tung volume yang merembes k un i n g b anyak d i b ud i dayak an d i n egar a ke luar pada set iap har inya (Tabel 2).

  Spesies bambu : Bambusa vulgar is schar d.Es J.C Tinggi bambu : 20 cm Diameter luar bambu : 8-9,4 cm 2 Luas per mukaan selubung luar : 545,83 cm

  Kondisi bambu : ber sih Umur bambu : 4-5 tahun Jumlah bambu : 18 r uas

  Gambar 2. Spesifikasi Bambu Tabel 1. Karakter ist ik Bambu

  T e b a l D i a m e t e r L u a s Se l u b u n g L u a r 2 P e r l a k u a n ( c m ) ( c m ) ( c m ) C1

  1 8 5 0 2 ,4 C2 0 ,5 8 , 2 5 5 1 8 ,1 C3 0 ,7 8 , 5 5 3 3 ,8 C4 0 ,9 8 , 8 5 5 2 ,6 C5 1 ,1 9 , 2 5 7 7 ,7 C6 1 ,3 9 , 4 5 9 0 ,3

  Tabel 2. Ni lai kondukt ivi tas hidrolik bambu kuning

  P er l a k ua n M i n ggu 1 M i n ggu 2 M i n ggu 3 M i n ggu 4 M i n ggu 5 C1 C2 8 ,8 4 E -0 8 7 ,2 0 E- 0 8 6 ,9 2 E- 0 8 6 ,7 2 E- 0 8 6 ,4 9 E- 0 8 C3 8 ,1 7 E -0 8 7 ,0 5 E- 0 8 6 ,9 0 E- 0 8 6 ,6 0 E- 0 8 5 ,6 1 E- 0 8 C4 1 0 ,9 3 E -0 8 9 ,3 3 E- 0 8 8 ,2 3 E- 0 8 7 ,4 1 E- 0 8 6 ,9 1 E- 0 8 C5 8 ,0 4 E -0 8 7 ,6 3 E- 0 8 7 ,0 5 E- 0 8 6 ,6 8 E- 0 8 5 ,2 5 E- 0 8 C6 8 ,7 9 E -0 8 8 ,5 3 E- 0 8 7 ,4 7 E- 0 8 6 ,1 6 E- 0 8 4 ,3 3 E- 0 8

  Keter angan: 1. nilai Ks dar i miggu per tama sampai minggu kelima menur un. -8

  2. E-08 = 10 .

  Sumber : Hasil Penelitian 204

  Jur nal Tekni k Per tanian LampungVol.. 4, No. 3: 201- 208

  Pada pengujian kondukt ivitas hidr olik, bambu

  3.4 Kerapatan Bambu

  yang d i gunakan t elah d i r en dam ai r samp ai kond isi jenuh selama 2 har i agar bambu benar - Kerapatan bambu meliput i nilai kadar air bambu benar dalam keadaan jenuh. Berdasar kan tabel dan bulk density (kerapatan bambu) yang diukur 2, ni lai kondukt i vi tas hi dr ol i k r ata-r ata dar i dengan cara mengoven sampel bambu dengan m asi n g-m asi n g p er lakuan sebagai ber i kut , di mensi 1 cm x 1 cm yang kemudian di oven per lakuan C1 dengan nilai kondukt ivitas hidrolik selama 1 x 24 jam dan diketahui berat ker ing 0 cm / det p ada set i ap m i n ggun ya. Hal i n i bambu, Kadar Air (KA) bambu, dan nilai

  Bulk disebabkan karena lapisan epider mis dan lapisan Densit y (BD).

  endoder mis t idak di kikis sehingga air didalam Nilai kadar air yang diperoleh berbeda-beda pada bambu ter tahan dan tidak bisa merembes keluar. set i ap p er laku an , h al i n i d i k ar en ak an

  Pada p er lak u an lai n n ya d i p er oleh n i lai kem am p uan m asi n g-m asi n g bam bu dalam kondukt ivitas hidrolik (Ks) ber beda-beda pada menyer ap ai r ber beda-beda sehi ngga dap at set iap minggunya. Nilai Ks ter t inggi yaitu pada mempengar uhi nilai kondukt ivitas hidrolik yang per lakuan C2 dan C4, hal ini dikar enakan kadar d i hasi l k an . Sem ak i n t i n ggi n i lai ker ap atan air pada per lakuan C2 dan C4 lebih t inggi dar i bambu, maka semaki n sedikit r uang por i yang per lakuan lainnya sehingga nilai kondukt ivitas kosong untuk mengikat air sehingga bambu sulit hidroliknya t i nggi. u n tu k m elolosk an ai r k elu ar, dem i k i an

  Tabel 3. Ni lai kerapatan bambu sebali knya.

  Kadar Air Bulk Density

  3.5 Endurance

3 Perlakuan (%) ( gr/ cm )

  Ber dasar k an dar i Gam bar 3, secar a um um C1 49,36 0,36 terlihat bahwa semakin lama waktu perendaman b am b u d i dalam ai r, m ak a deb i t ai r yan g

  C2 61,94 0,34 d i h asi l k an sem ak i n m en u r un . Hal i n i C3 60,67 0,28 d i k ar en ak an , p ada b am bu t er dap at w ar n a kuni ng kemer ahan, bambu t er ser ang lumut ,

  C4 61,37 0,33 cendawan, mengeluar kan bau busuk, war na air C5 57,61 0,35 yang ber ubah menjad i mer ah, ber lend i r, dan p er ubahan vi skosi tas ( sem ak i n t i n ggi n i lai

  C6 56,09 0,40 viskositas air, maka semaki n rendah nilai debit yang keluar ) . Sehingga air ter sumbat dan t idak dapat meloloskan ai r keluar dar i dalam dinding bambu.

  Gambar 3. Endur ance

  206 Anal i sis kondukti fitas hidr ol ik.... ( Jenni A, Ahmad T, Sugeng T dan Iskandar Z)

  3.6 Hubungan antara Ketebalan dan Nilai Ks

  Ber dasar kan Gam bar 4, dapat d i si m p ul kan b ahw a k et ebalan batan g b am b u t i dak m em p en gar uhi n i lai kondukt i vi tas hi dr ol i k j en u h ( Ks) yan g d i h asi l k an . Ber dasar k an penelitian dihasilkan konduktivitas hidrolik yang ber b eda-beda p ada set i ap p er lakuan yan g dikarenakan batang bambu memiliki ketebalan yan g ber beda-beda. Oleh k ar en a i tu dap at d i si m p ul k an bahw a p er lakuan yan g dap at d i jad i kan acuan ni lai kondukt ivi tas hi dr ol i k jenuh bambu kuning yaitu pada per lakuan C4 dengan ketebalan 0,9 cm dan nilai kondukt ivitas hidr olik jenuh (Ks) sebesar 8,56 x 10 -8 cm/ det.

  Gambar 4. Gr afik hubungan antara ketebalan dan nilai Ks

  3.7 Hubungan antara Nilai Ks Bambu, Kendi, dan Tanah

  Ber dasar k an dar i Tabel 4, dap at d i ketahui hubungan antara nilai Ks bambu kuning, kendi, dan tanah. Bambu kuning pada per lakuan C2, C3, Tabel 4. Hubungan antara nilai Ks bambu, kend i, dan tanah

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Saran

  Perlakuan Ks (cm/ det) Keterangan C1 Data Pengukuran C2 7,24E-08 C3 6,87E-08 C4 8,56E-08 C5 6,93E-08 C6 7,06E-08 Ks Kendi 7,8E-8 s/ d 8,78E-6

  Hermantoro (2010) Ks Tanah Lempung 2,31E-07 Todd (1980)

  C4, dan C5 memiliki nilai kondukt ivi tas hidr olik berbeda jauh dengan nilai konduktivitas hidrolik kend i , kar ena ni lai ker apatan bambu kuni ng yang ber beda dengan ni lai ker ap atan kend i . Sedangkan nilai Ks bambu kuning juga ber beda jauh dengan nilai Ks tanah lempung, tetapi dalam kondisi tanah ker ing, bambu dapat mengalirkan air ditanah berlempung sedangkan dalam kondisi tan ah yan g j en u h , bam bu d i duga dap at menyi mpan air di dalam bambu dan ai r yang t er simpan akan keluar apabi la tanah sedang membutuhkan air. Dengan nilai Ks yang ber beda jauh dengan nilai Ks kendi dan ni lai Ks tanah lem p un g, bam bu kuni n g t i dak m em p unyai peluang untuk dapat d i gunakan sebagai alat i r i gasi baw ah per mukaan seper t i kend i, dan d i duga dapat ber pot en si sebagai alat un tuk pemur nian air.

  Ber dasar kan penel it ian yang t elah d ilakukan diperoleh kesimpulan yaitu, sebagai ber i kut:

  1. Tanaman bambu kuni ng ( Bambusa vulgar is

  schar d Es J.C ) memil iki nilai kondukt ivitas

  hidr olik (Ks) yang lebih kecil d ibandingkan dengan nilai konduktivitas hidrolik kendi dan tanah lempung.

  2. Ni lai kon dukt ivi tas hi dr ol i k r ata-r ata dar i p er lak u an yan g t i dak d i k i k i s lap i san epider mis dan lapisan endoser misnya adalah 0 cm/ det.

  Jur nal Tekni k Per tanian LampungVol.. 4, No. 3: 201- 208

  3. Ni lai kon dukt ivi tas hi dr ol i k r ata-r ata dar i per lakuan C2 sampai C6 adalah 7,23 x 10

  • -8 cm/ det; 6,87 x 10 -8

  cm/ det; 8,56 x 10 -8 cm/ det; 6,93 x 10

  • -8 cm/ det; dan 7,06 x 10 -8 cm/ det.

  4. Nilai konduktivitas hidrolik bambu kuning dar i m i nggu per tama sam p ai m i n ggu kel i m a mengalami penur unan yang diakibatkan oleh p or i -por i bam bu t er sum bat oleh adanya cen daw an dan lum u t d i sek i tar d i n d i n g bambu.

4.2 Saran

  Saran dar i hasil penel i t i an i ni yai tu, sebagai ber i kut:

  1. Per lu diadakan kajian lebih lanjut mengenai nilai kondukt ivitas hidr olik tanaman bambu pada var ietas yang ber beda, sehingga hasil dari pengujian ini dapat dibandingkan dengan nilai Ks bambu hasil penelit ian lainnya. 2 . Di sar an k an agar p en el i t i an i n i dap at dilanjutkan ke med ia tanah, sehingga dapat diketahui nilai kondukt ivias hidrolik tanaman bambu kuning dalam keadaan t idak jenuh.

DAFTAR PUSTAKA

  Pr ospek Bisnis Bambu

  Lahan Ker ing . STIPER Yogyakar ta. Sleman Yogyakar ta. 66 hal.

  Her mantor o. 2011. Teknologi Inovat i f Ir i gasi Lahan Ker ing dan Lahan Basah Studi Kasus Tanaman Lada Perdu. Agr oteknose . Vol. V, No. 1: 37-44.

  Kr isdiant o, Sumar ni , dan Ismanto. 2000. Sar i

  Hasil Penelitian Bambu . Pusat Penel it ian dan Pengembangan Hasi l Hutan. Bogor.

  15 hal. Set i awan B.I. 1998. Sistem Ir igasi Kendi untuk Ta n am an Sayu r a n d i Daer ah Ker i n g .

  Lap or an Ri set Un ggu lan Ter p adu I V. Fakultas Tek n ologi Per tan i an . I n st i tut Per tanian Bogor.

  Ber l ian, N.V.A dan E. Rahayu. 1995. Jenis dan

  . Edi si 1. Penebar Sw adaya. Jakar ta. Her mantoro. 2010. Teknik Fer tigasi Kendi untuk

  208 Anal i sis kondukti fitas hidr ol ik.... ( Jenni A, Ahmad T, Sugeng T dan Iskandar Z)

  Halaman ini sengaja dikosongkan