DOCRPIJM 2a2f58c397 BAB VBAB 5 Keterpaduan strategi Peng. Kab HSU Bantek RPI2JM 30 10 14

  

5.1 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Hulu Sungai

Utara

  Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai keterpaduan strategi pengembangan Kabupaten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Hulu Sungai Utara. Hal ini dimaksukan untuk menyelaraskan agar pengembangan kabupaten sesuai dengan arahan yang ada di Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Hulu Sungai Utara.

5.1.1 Rencana Struktur Ruang

  Rencana struktur ruang Kabupaten Hulu Sungai Utara, meliputi pusat -pusat kegiatan, sistem jaringan prasarana utama dan sistem jaringan prasarana lainnya.

A. Pusat - pusat Kegiatan dan Fungsinya

  1. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Pusat kegiatan wilayah yaitu Kota Amuntai, melayani pusat kegiatan lokal Alabio dan beberapa PPK di sekitarnya seperti Telaga Silaba, termasuk juga PPL yang ada di sebelah timur Amuntai seperti Sungai Tabukan, Banua Hanyar, Banjang, Teluk Daun, Sungai Turak dan Haur Gading.

  2. Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) Pusat kegiatan lokal promosi berada di Alabio dan Paminggir. PKLp dirancang untuk melayani beberapa pusat pelayanan kawasan seperti Telaga Silaba dan Danau Panggang.

  3. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) 1) Telaga Silaba

  Pusat pelayanan kawasan Telaga Silaba melayani beberapa desa seperti Jinggah Bujur, Palimbangan dan sekitarnya dan bahkan beberapa desa dalam beberapa kabupaten, termasuk daerah sekitarnya.

  2) Danau Panggang Pusat pelayanan kawasan Danau Panggang melayani pusat pengembangan lingkungan, seperti PPL Paminggir, PPL Babirik Hilir, Manarap, Tambalang Raya, Manarap Hulu, Sungai Panangah, Bitin, Baru, Sarang Burung dan Sungai Namang.

  4. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) Pusat–pusat pelayanan lingkungan melayani wilayah sekitar yang terbatas pada sedikit desa. Perkotaan yang menjadi PPL antara lain Babirik Hilir (Desa Murung Kupang, Desa Teluk Limbung, Desa Murung Panti Hilir dan lainnya); Sungai Tabukan (Desa Pasar Sabtu, Desa Sungai Haji, Desa Tambalang Raya, Desa Rantau Bujur Hilir serta semua desa di Sungai Tabukan); Banua Hanyar (Desa Rukam Hulu, Rukam Hilir dan semua desa di Banua Hanyar), Banjang (Desa Baruh Tabing, Desa Teluk Sarikat serta semua desa di Kecamatan Banjang); Teluk Daun, Sungai Turak dan Haur Gading (Desa Palimbangan).

B. Sistem Jaringan prasarana Utama

a. Rencana jaringan transportasi di Kabupaten Hulu Sungai Utara meliputi:

  1) Jaringan Jalan Nasional;

  a). Jaringan jalan arteri yang merupakan jalan nasional, terdiri atas ruas: Desa Danau Cermin (batas Kabupaten Hulu Sungai Utara) – batas Kota Amuntai, Batas Kota Amuntai – Desa Tabur (batas Kabupaten Tabalong), Jalan Norman Umar, Jalan Brigjen H. Hasan Basri, Jalan Ahmad Yani, Jalan Lambung Mangkurat, Jalan Pambalah Batung dan Jalan Rakha Arah ke Kelua.

  b). Jaringan jalan arteri primer yaitu; rencana jalan pengumpan antar jalan lintas Kalimantan meliputi; Lianganggang – Martapura – Kandangan – Pantai Hambawang – Amuntai – Tanjung – Mambuun – Batas Provinsi Kalimantan Timur. Amuntai – Banjarmasin.

  2) Jaringan Jalan Propinsi;

  a). Jaringan jalan propinsi berupa perbaikan secara berkala yang meliputi; ruas jalan Muara Tapus – Negara; Hulu Pasar – Paliwara- Tanjung.

  b). Rencana pengembangan ruas jalan dari Amuntai – Lampihong. 3) Jaringan Jalan Kabupaten;

  a). Peningkatan dan pengembangan jaringan jalan yang menghubungkan antara Alabio – Amuntai. b). Jaringan Jalan Strategis Kabupaten direncanakan menghubungkan antara kawasan strategis yang satu dengan kawasan strategis yang lain. Adapun jaringan jalannya adalah : Danau Panggang – Paminggir, Bayur – Panangkalaan, Panangkalaan – Sungai Tabuk, Tangga Ulin – Cakru, H. Murhan – Pasar Senin dan Palampitan Hilir – Alabio.

  c). Rencana jalan lingkar antara Bayur – Panangkalaan (rencana jalan lingkar provinsi).

  b. Rencana Terminal Saat ini terminal di Kabupaten Hulu Sungai Utara terdiri dari terminal kelas B dan C.

  Rencana terminal di Kabupaten Hulu Sungai Utara berupa pengembangan terminal tipe B serta rencana pengembangan angkutan bus antarkota dalam propinsi dengan trayek Banjarmasin – Alabio – Danau Panggang.

  c. Rencana Jaringan Layanan Lalu Lintas ( Trayek Angkutan)

  Trayek angkutan penumpang terdiri atas: 1) Banjarmasin – Amuntai – Kalimantan Tengah melalui Pantai Hambawang – Amuntai,

  Kelua – Pasar Panas (perbatasan Kalimantan Tengah); 2) Banjarmasin – Barabai – Tanjung melalui wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara; 3) Banjarmasin – Amuntai – Kalimantan Tengah melalui Negara dan Babirik, melewati jalan provinsi; 4) Kota Amuntai – Lampihong – melewati jalan kolektor sekunder; 5) Amuntai – Alabio – Babirik – melewati jalan arteri primer; dan 6) Amuntai – Banjang – melewati jalan lokal sekunder. Untuk trayek angkutan kota dalam provinsi terdiri atas trayek: 7) Amuntai – Kelua – Tanjung; 8) Amuntai – Pantai Hambawang - Barabai; 9) Amuntai – Paringin – Barabai; 10) Amuntai – Alabio – Banjarmasin; 11) Banjarmasin – Amuntai – Pasar Panas; 12) Amuntai – Paringin; 13) Amuntai – Kelua – Pasar Panas; 14) Banjarmasin – Alabio – Danau Panggang; 15) Banjarmasin – Alabio – Babirik; dan 16) Kandangan – Negara – Babirik – Amuntai.

  Sedangkan rencana pengembangan angkutan bus dalam sistem jaringan pelayanan angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP) yang belum terlayani berupa trayek Banjarmasin – Alabio – Danau Panggang.

  d. Rencana Jaringan Sungai, Danau dan Penyeberangan

  Rencana pembangunan pelabuhan sungai regional yang terletak di Babirik, Amuntai, Danau Panggang dan Paminggir. Disamping pelabuhan regional juga terdapat beberapa pelabuhan lokal yang perlu diperbaiki yaitu:

  1) Pelabuhan Alabio, Kecamatan Sungai Pandan 2) Pelabuhan Banua lima, Kecamatan Amuntai Tengah 3) Pelabuhan Pasar Amuntai, Kecamatan Amuntai Tengah 4) Pelabuhan Telaga Silaba, Kecamatan Amuntai Selatan 5) Pelabuhan Haur Gading, Kecamatan Haur Gading.

  e. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Transportasi Perkerataapian

  Rencana pengembangan sistem jaringan perkeretaapian berupa jaringan kereta api khusus yaitu jalur angkutan barang pada sentra-sentra produksi terutama untuk komoditas sumberdaya mineral dan komoditas perkebunan pada sebelah barat pegunungan Meratus, meliputi ruas: Batas Kalimantan Tengah di Kabupaten Barito Timur – Kabupaten Tabalong

  • – Kabupaten Hulu Sungai Utara – Kabupaten Hulu Sungai Tengah – Kabupaten Hulu Sungai Selatan – Kabupaten Tapin – Kabupaten Banjar – Kabupaten Tanah Laut. Jaringan kereta api Provinsi yang melalui Kabupaten Hulu Sungai Utara adalah melalui Kecamatan Banjang yaitu di desa Pulau Damar dan Desa Pawalutan

C. Sistem Jaringan Prasarana Lainnya

1. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Energi

  a. Pembangkit Tenaga Listrik Pembangkit tenaga listrik yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Utara adalah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang terdapat di Panangkalaan. Distribusi energi listrik nantinya akan berpusat di Amuntai yang langsung dialirkan ke rumah-rumah penduduk, perkantoran, perdagangan dan jasa sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing sektor.

  b. Jaringan Prasarana Energi

  • – Rencana pembangunan saluran transmisi di Barikin Amuntai, rencana pembangunan gardu induk (GI ) di amuntai dan jaringan saluran udara tegangan tinggi (SUTT), yaitu menghubungkan GI . Barikin di Kabupaten Hulu Sungai Tengah dengan GI . Amuntai di Kabupaten Hulu Sungai Utara.

  c. Jaringan Pipa Minyak dan Gas Bumi

  Jaringan pipa minyak dan gas bumi yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Utara adalah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) berjumlah 3 buah yang berada di Kelurahan Kebun Sari, Desa Muara Tapus dan Desa Pekapuran.

  2. Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi

  Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Kabel Rencana pengembangan sistem jaringan telekomunikasi di Kabupaten Hulu Sungai Utara adalah: a) Penyediaan infrastruktur telekomunikasi tower BTS (Base Transceiver Station) bagi wilayah di Kabupaten yang belum terlayani; b) Kerjasama pengembangan telekomunikasi dengan provider yang khususnya belum melayani wilayah Kabupaten melalui pelayanan menara bersama telekomunikasi;

  c) Penyediaan layanan internet;

  d) Rencana pengembangan jaringan stasiun televisi lokal hingga ke desa-desa; dan e) Rencana pengembangan jaringan radio lokal hingga ke desa-desa.

  3. Rencana Sistem Jaringan Sumber Daya Air

  a. Jaringan Sumber Daya Air Lintas Kabupaten Jaringan sumber daya air lintas kabupaten t erdiri atas: 1) Jaringan rawa nasional, terdiri atas : 1. Saluran rawa nasional berupa polder Alabio.

  2. Daerah rawa (DR) nasional berupa polder Alabio. 2) Jaringan air bersih nasional berupa saluran air baku nasional Hulu Sungai Utara. 3) Rencana pengembangan saluran rawa provinsi, terdiri atas : a) Polder Bakar.

  b) Polder Pakacangan.

  c) Polder Murung Bayur.

  d) Polder Kaludan.

  e) Polder Padang Gusti.

  f) Polder Simpang Empat. 4) Rencana pengembangan daerah rawa provinsi, terdiri atas: a) Polder Bakar.

  b) Polder Pakacangan.

  c) Polder Murung Bayur.

  d) Polder Kaludan.

  e) Polder Padang Gusti.

  f) Polder Simpang Empat. 5) Rencana pengembangan saluran rawa kabupaten adalah rawa Pinang Habang. b. Daerah I rigasi Daerah irigasi yang merupakan kewenangan pemerintah kabupaten meliputi : Baru, Bajawit, Beringin, Bitin, Danau Panggang, Darussalam, Karias Dalam, Kayakah, Longkong, Manarap, Manarap Hulu, Mawar Sari, Murung Kupang, Muara Tapus, Padang Bangkal, Pajukungan, Pajukungan Hulu, Palukahan, Panawakan, Pandamaan, Pararain, Pawalutan, Pihaung, Pinang Kara, Pulantani, Pulau Damar, Sungai Dalam, Sungai Mamang, Sungai Nyiur, Sungai Panangah, Sungai Papuyu, Papurukan, Tambak Sari Panji, Teluk Limbung, dan Teluk Mesjid.

  c. Prasarana Air Baku untuk Air Bersih 1) Peningkatan kapasitas produksi 2) Pengembangan jaringan pipa distribusi 3) Pengurangan kebocoran air 4) Penggantian meter air produksi dan distribusi 5) Penambahan jumlah pelanggan.

  d. Jaringan Air Bersih ke Kelompok Pengguna Sistem pengembangan palayanan air bersih non perpipaan dengan menambahkan sarana dan prasarana air minum yang diperuntukkan pada daerah-daerah yang jauh dari cakupan pelayanan PDAM Kabupaten Hulu Sungai Utara. Sarana dan Prasarana terdiri pembuatan Sumur Pompa Tangan (SPT), Sumur Pompa Dalam Listrik (SPDL) dan Pompa Tangan (PP). Beberapa daerah yang memerlukan pelayanan air bersih misalnya Desa Tampakang, Desa Bararawa, Desa Pal Batu di Kecamatan Paminggir karena jauh dari I KK Paminggir. Desa Pondok Babaris, Desa Murung Asam Kecamatan Sungai Pandan, Daerah pedesaan Kecamatan Amuntai Selatan seperti Desa Pulau Tambak, Rukam Hilir, Rukam Hulu dan seluruh desa-desa di kecamatan lain yang rawan air.

  e. Sistem Pengendalian Banjir Pembangunan saluran atau kanal Kandang Jaya yang berada di wilayah Kabupaten Balangan.

4. Rencana Pengembangan Prasarana Lingkungan

  a. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Persampahan 1) Wilayah Permukiman Perdesaan

  Perencanaan pengolahan sampah mandiri di lingkungan sekitar rumah atau di sekitar pekarangan rumah dengan sistem komposter aerob untuk 6-8 KK/ alat atau sekitar 30-40 jiwa dan pembangunan TPST yang dapat melayani kurang lebih 200 KK (800-1000 jiwa). 2) Wilayah Permukiman Perkotaan

  Rencana pelayanan sektor persampahan diarahkan untuk wilayah permukiman perkotaan yang terdiri dari seluruh pemukiman di Kota Amuntai sebagai ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara, di pusat kegiatan lokal (PKL) Danau Panggang, Paminggir, Babarik, Sungai Sungai Pandan, Sungai Tabukan, Amuntai Selatan, Amuntai Tengah, Haur Gading. Rencana pelayanan persampahan di mulai dari sumber sampah sampai pengelolaan sampah di TPA.

  Untuk kegiatan pemrosesan akhir sampah, Kabupaten Hulu Sungai Utara telah ditetapkan sebagai lokasi TPA Regional. Lokasi rencana TPA Regional Tebing Liring adalah di Desa Tebing Liring, Kecamatan Amuntai Utara, tepatnya di sebelah Timur Laut Kota Amuntai seluas 10 Ha. Metode pemrosesan akhir menggunakan sistem atau metode sanitary landfill. Juga adanya kegiatan reduksi di TPA dengan menerapkan sistem daur ulang untuk barang-barang seperti plastik, gelas dan sebagainya. Terdapat rencana pengolahan sampah di lokasi TPA yaitu pengolahan sampah organik ini adalah dengan memanfaatkan sampah menjadi kompos atau biogas maupun pemanfaatan gas metan nantinya menjadi energi lain seperti listrik dengan sistem Gas Flaring.

  b. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Air Minum 1) Rencana pengembangan sistem sambungan langsung dari PDAM direncanakan melayani kawasan perkotaan, pusat kegiatan komersil, industri maupun pusat pemerintahan pada kawasan perkotaan di setiap kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Utara; dan

  2) Penyediaan air dengan swadaya murni dari masyarakat dengan menggunakan sumur bor.

  c. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Drainase Rencana sistem jaringan drainase adalah dengan normalisasi jaringan drainase yang ada dan pembangunan serta pengembangan jaringan drainase di kawasan perkotaan.

  d. Rencana Pengelolaan Jaringan Air Limbah 1) Untuk wilayah perkotaan seperti Kota Amuntai dan di pusat kegiatan lokal yang padat diarahkan menggunakan sistem pengolahan limbah secara terpusat (off site). Rencana dalam penanganan air limbah secara rinci dijabarkan sebagai berikut :

  a) Pembuatan Jaringan Sistem Penyaluran Air Buangan (SPAB) dengan sistem Small Bore Sewerage (SBS) yang dilengkapi dengan pengolahan air limbah terpusat (I PAL), yang diarahkan menggunakan sistem biologis baik. Berupa sistem ABR (Sistem Anaerobic Buffle Reactor) maupun Biofilter atau Wetland.

  Jaringan SPAB direncanakan di dalam kawasan perkotaan Amuntai. Sistem SBS direncanakan untuk pengelolaan air limbah pada wilayah yang telah dilengkapi dengan septic-tank.

  b) Kawasan Kabupaten Hulu Sungai Utara berdasarkan analisa perhitungan jumlah volume air limbah berdasarkan Pedoman Standart Pelayanan Minimal SK SNI T-07-1989-f Kep DJCK No. 07/ KPTS/ 1999, limbah cair domestik atau air bekas yang diproduksi sebesar 70-80% dari pemakaian air bersih dan pengendapan lumpur tinja 0,2-0,3 liter/ orang/ hari. Selain itu berdasarkan kriteria kebutuhan air bersih untuk domestik maupun kebutuhan non domestik ditetapkan menurut PU Cipta Karya Tahun 2000 untuk perkotaan kecil maka kebutuhan air domestik dengan pendudk 20.000-100.000 jiwa adalah 130-150 liter/ jiwa/ hari.

  c) Pada wilayah yang belum memiliki septic-tank namun layak diberikan sistem off-site maka disediakan sistem septic-tank komunal dimana over flow dari proses septic-tank akan menyatu dengan pengolahan I PAL terpusat sebagaimana digambarkan dibawah. 2) Untuk wilayah perdesaan diarahkan menggunakan sistem pengolahan on site dengan pengadaan jamban komunal, jamban individual, MCK+ , baik melalui program dari pemerintah seperti PNPM, Sanimas, PPI P, PPSP ataupun dengan program swadaya masyarakat.

  e. Rencana Pengembangan Jalur Evakuasi Bencana Perencanaan Jalur evakuasi di Kabupaten Hulu Sungai Utara meliputi jalur utama dari lokasi bencana ke ruang terbuka hijau (RTH) dan fasilitas-fasilitas umum yang ada di setiap kecamatan.

5.1.2 Rencana Pola Ruang

  Pola pemanfaatan ruang Kabupaten Hulu Sungai Utara terbagi menjadi kawasan lindung dan kawasan budidaya. Proporsi penggunaan lahan untuk kawasan lindung dan kawasan budidaya direncanakan berbanding 4,49 % dan 95,50 % dimana kawasan lindung seluas 4.090,82 ha dan budidaya 86.901,72 ha.

A. Rencana Pola Ruang Kaw asan Lindung

  Berdasarkan kesesuaian lahan aktual dan kesesuaian lahan potensial, maka rencana pemanfaatan kawasan lindung di Kabupaten Hulu Sungai Utara meliputi kawasan perlindungan setempat, kawasan suaka alam dan cagar budaya, kawasan rawan bencana alam, dan kawasan perlindungan lainnya. Komposisi luas kawasan lindung dan arahan lokasi kawasan tersebut diuraikan pada sub-sub bab di bawah ini.

  1. Kaw asan Perlindungan Setempat

  Di Kabupaten Hulu Sungai Utara hanya terdapat tiga jenis kawasan perlindungan setempat, yaitu: a. Kawasan Sempadan Sungai

  Perlindungan terhadap sempadan sungai diarahkan pada pengembangan kawasan terbuka tepi Sungai yang berada di Jalan Basuki Rahmat Kecamatan Amuntai Tengah sebesar 0,5 Ha dan jalur sempadan sungai, mulai dari sungai Tabalong, Balangan, Negara, dan Paminggir. Luas sempadan sungai dan kawasan terbuka tepi sungai di Kabupaten Hulu Sungai Utara adalah 1.095,12 ha.

  b. Kawasan Sekitar Danau Kawasan sekitar danau monoton yang terletak di Kecamatan Danau Panggang direncanakan dengan cara konservasi di wilayah sekitarnya selebar 100 meter dari titik pasang tertinggi. Konservasi diberlakukan diluar wilayah permukiman yang selama ini sudah ada. Luas keseluruhan dari kawasan lindung sekitar danau adalah 144, 38 ha.

  c. Kawasan Ruang Terbuka Hijau Luas eksisting kawasan RTH (baik itu alami, non alami, publik dan privat) yang ada di Perkotaan Amuntai adalah seluas 828 ha atau sebesar 67 % dari luas wilayah Perkotaan Amuntai.

  2. Kaw asan Cagar Budaya

  Kawasan lindung spiritual di Kabupaten Hulu Sungai Utara antara lain ditetapkan di kawasan Candi Agung yang terletak di Desa Sungai Malang Kecamatan Amuntai Tengah seluas 3,44 ha; mesjid tua Sungai Banar di Desa Jarang Kuantan Kecam atan Amuntai Selatan yang menjadi tempat wisata bersejarah yang sering dikunjungi masyarakat, baik masyarakat Hulu Sungai Utara sendiri maupun pendatang dari luar daerah seluas 0,34 ha; kawasan Mesjid Jami’ di Desa Pandulangan Kecam atan Sungai Pandan dengan luas kurang lebih 0,27 ha; kawasan Makam Datu Syekh Sayid Sulaiman di Desa Pakacangan Kecamatan Amuntai Utara dan Desa Haur Gading yang merupakan makam keramat dengan luas kurang lebih 0,58 ha.

  3. Kaw asan Raw an Bencana Alam

  Selain dikelilingi oleh dua sungai besar yaitu Sungai Tabalong dan Sungai Balangan seluruh wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara juga berada pada dataran rendah dan berawa, sehingga apabila musim hujan datang, hampir seluruh wilayah di Kabupaten tergenang. Untuk wilayah perkotaan Amuntai merupakan wilayah yang paling rawan terkena banjir, hal ini disebabkan karena bertemunya dua sungai besar yaitu sungai Balangan dan Tabalong, sehingga apabila musim hujan datang Perkotaan Amuntai selalu terkena banjir.

4. Kaw asan Perlindungan Lainnya

  Kawasan perlindungan plasma nutfah dirasa penting untuk dikembangkan karena adanya kekhawatiran hilangnya kekhasan dan sifat unggul spesies hewan yang dimiliki oleh Kabupaten Hulu Sungai Utara. Spesies yang memiliki sifat unggul adalah itik Alabio dan spesies yang mempunyai kekhasan ekosistem rawa adalah kerbau rawa.

B. Rencana Pengembangan Kaw asan Budi Daya

  Pemanfaatan kawasan budidaya yang direncanakan di Kabupaten Hulu Sungai Utara komposisinya meliputi:

  1. Kaw asan Peruntukan Hutan Produksi yang Dapat Dikonservasi

  Pengembangan kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK) diarahkan pada asas penataan yang secara legal telah ditetapkan oleh Kemeterian Kehutanan Republik I ndonesia dan arahan dari RTRW Provinsi Kalimantan Selatan Luas kawasan hutan yang dapat dikonversi sebesar 40.972,87 Ha.

  2. Kaw asan Peruntukan Pertanian

  a. Kawasan Peruntukan Pertanian Tanaman Pangan Kawasan pertanian lahan basah diarahkan pada intensifikasi dan optimalisasi lahan untuk pengembangan tanaman pangan (beras). Perluasan areal tanam (ekstensifikasi) diarahkan pada peningkatan indeks pertanaman (I P) dan pencetakan sawah baru yang bersumber dari dana APBN maupun APBD Provinsi Kalimantan Selatan dan APBD Kabupaten Hulu Sungai Utara. Kawasan pertanian lahan basah di Kabupaten Hulu Sungai Utara sebesar 33.296 hektar dan lahan cadangan pertanian pangan berkelanjutan dengan luasan 23.359 ha.

  b. Kawasan Perkebunan Kawasan perkebunan terdiri dari perkebunan rakyat dan kawasan kebun yang dikelola oleh swasta. Kawasan perkebunan yang dikelola oleh swasta berupa kawasan perkebunan kelapa sawit seluas 7.624,50 ha yang terdapat di sebagian wilayah Kecamatan Amuntai Tengah dan Kecamatan Banjang.

  c. Kawasan Peternakan

  Kawasan peternakan Kabupaten Hulu Sungai Utara sejak dahulu dikenal sebagai sentra ternak unggas dan ternak besar. Ternak unggas yang sudah sejak lama dikembangkan berupa itik Alabio yang dibudidayakan di daerah rawa-rawa lebak dengan mempertimbangkan ketersediaan pakan alami dan penggembalaan itik yang sangat luas. I tik Alabio merupakan salah satu kekayaan plasma nutfah yang dimiliki oleh Kabupaten Hulu Sungai Utara dengan keunggulan yang sudah diakui secara nasional. Rencana pengembangan kawasan peruntukan peternakan kurang lebih 576, 32 ha.

  3. Kaw asan Perikanan

  Kawasan Perikanan diarahkan pada kawasan rawa yang saat ini sudah dilakukan usaha penangkapan ikan. Kawasan perikanan meliputi perikanan budidaya air tawar (tambak dan keramba) dan tangkapan (rawa dan sungai). Dengan potensi besar yang dimiliki Kabupaten Hulu Sungai Utara untuk kawasan perikanan, maka direncanakan pengembangan kawasan minapolitan di Kecamatan Haur Gading dengan luas sebesar kurang lebih 133, 21 ha.

  4. Kaw asan I ndustri

  Rencana kawasan industri berupa industri rumah tangga terdiri atas rencana pengembangan kawasan peruntukan perindustrian provinsi berupa sentra industri Amuntai yang berorientasi pada industri rotan, purun dan kayu serta industri rumah tangga lainnya yang di alokasikan sebesar kurang lebih 33,41 hektar. Kawasan industri rumah tangga ini (khusus kerajinan) dialokasikan di Desa Palampitan Hulu dan Palampitan Hilir (Perkotaan Amuntai) seluas 2,9 ha, Desa Banyu Hirang (Kecamatan Amuntai Selatan) seluas 4,9 ha, dan beberapa lokasi kerajinan bordir di kota Amuntai seluas 7,5 ha, Kecamatan Amuntai Utara (kerajinan plastik) seluas 5 ha, Haur Gading (kerajinan anyaman berupa tikar dan purun) seluas 4,9 ha dan Desa Teluk Betung Kecamatan Sungai Pandan (Kerajinan sulaman bordir) dengan luas 8,3 ha.

  5. Kaw asan Pariw isata

  a. Kawasan Peruntukan Pariwisata Budaya Jenis wisata sejarah atau budaya yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Utara berada di kawasan candi agung seluas 3,4 ha. Daerah Wisata ini terletak di wilayah perkotaan yaitu di Kelurahan Sungai Malang, Kecamatan Amuntai Tengah.

  b. Kawasan Peruntukan Pariwisata Buatan Kawasan pariwisata kerbau rawa sebagai wisata andalan ini dialokasikan seluas 5,94 ha yang berlokasi di Paminggir (Desa Bararawa). Selain wisata budaya dan wisata alam terdapat juga wisata belanja kerajinan rumah tangga yang ada di Kecamatan Amuntai Tengah.

  6. Kaw asan Permukiman

  Rencana pengelolaan perumahan di Kabupaten Hulu Sungai Utara ini disesuaikan dengan arahan rencana distribusi penduduk untuk mencapai pemerataan pembangunan. Selain hal tersebut berdasarkan pada program pemerintah, wilayah Kalimantan merupakan daerah transmigrasi, sehingga dalam perencanaan Tata Ruang Wilayah juga direncanakan adanya lahan untuk para transmigran yang direncanakan seluas 1.000 ha dengan rincian

  1 KK mendapatkan luas lahan sebesar 2 ha, perencanaan lahan transmigrasi ditetapkan menggunakan lahan bergambut yang tidak potensial.

  7. Kaw asan Peruntukan Lainnya

  a. Kawasan Peruntukan Pertahanan dan Keamanan Pada kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Utara terdapat Kodim 1001/ Amuntai yang terletak di Kelurahan Murung Sari, Kecamatan Amuntai Tengah dengan luasan kurang lebih 0, 11 ha.

  b. Kawasan Perdagangan dan Jasa Perencanaan Pasar terdiri dari: 1) Pasar I nduk Regional di Kelurahan Antasari seluas 1,41 hektar 2) Pasar terbuka Patmaraga yang nantinya akan diletakkan di Kelurahan Murung Sari Kecamatan Amuntai Tengah seluas 0, 15 Ha.

  3) Pasar Rakyat yang direncanakan diletakkan di Muara Tapus Kecamatan Amuntai Tengah seluas 2, 33 Ha. 4) Rencana pasar induk regional direncanakan di Kecamatan Amuntai Tengah Seluas 9, 93 ha. 5) Fasilitas umum dan pasar yang direncanakan di jalan strategis H. Murhan – Pasar Senin seluas 27,4 ha.

  c. Kawasan Pendidikan Dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia di Kabupaten Hulu Sungai Utara, maka direncanaan sebuah kawasan pendidikan pada tahun mendatang yang direncanakan di Kelurahan Sungai Malang Kecamatan Amuntai Tengah seluas 28,66 ha.

5.1.3 Rencana Kependudukan

  Rencana kepadatan penduduk Kabupaten Hulu Sungai Utara diarahkan sebagai berikut:

  2. Kawasan sangat padat dipertahankan atau dibatasi tingkat kepadatannya seperti Kecamatan Amuntai Tengah, Sungai Pandan, Sungai Tabukan, Amuntai Utara, dan Haur Gading. Hal ini juga dikarenakan luas lahan di kawasan tersebut hingga tahun 2032 tidak memungkinkan untuk penambahan penduduk. Pembatasan dilakukan dengan arahan sebagai berikut:

  • Melakukan pendistribusian penduduk ke kecamatan lain di Kabupaten Hulu Sungai Utara.
  • • Membatasi jumlah penduduk yang ingin bermigrasi ke kecamatan sangat padat.

  3. Kawasan tidak padat dan kurang padat namun bukan merupakan kawasan strategis pemicu pertumbuhan penduduk, hingga tahun 2032 direncanakan tingkat kepadatannya cenderung tetap atau meningkat meskipun tidak secara signifikan. Kawasan ini terdiri dari Kecamatan Paminggir, Danau Panggang, Amuntai Selatan, dan Babirik.

5.1.4 Kaw asan Strategi Kabupaten Hulu Sungai Utara

  Berdasarkan Peraturan Daerah No. 12 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara 2012 - 2032 pasal 33, Kawasan Strategis Kabupaten Hulu Sungai Utara meliputi:

Tabel 5.1 Kaw asan Strategis Kabupaten ( KSK) Hulu Sungai Utara Kaw asan strategis dari sudut Kepentingan Ekonomi

  Kaw asan strategis dari sudut Kepentingan Sosial Budaya

  a. kawasan kerajinan tikar dan purun di Desa Banyu Hirang Kecamatan Amuntai Selatan; b. kawasan industri kerajinan lampit dan purun di Kecamatan Amuntai Selatan; c. kawasan kerajinan bordir di Pusat Perkotaan Amuntai Kecamatan Amuntai Tengah; d. Kawasan kerajinan sulaman bordir di Kecamatan Sungai Pandan; dan

  1. Kawasan cukup padat namun memiliki luasan lahan yang masih memungkinkan untuk menambah penduduk dan merupakan kawasan strategis dengan aktivitas guna lahan seperti pendidikan, perdagangan, direncanakan dit ingkatkan kepadatannya. Kawasan itu meliputi Kecamatan Banjang.

1. Kawasan industri kerajinan, terdiri atas :

  1. Kawasan Candi Agung merupakan cagar budaya terdapat di Kecamatan Amuntai Tengah;

  2. Kawasan Mesjid Tua Sungai Banar terdapat di Jarang Kuantan, Kecamatan Amuntai Selatan;

  3. Kawasan Mesjid Jami’ di Pandulangan Kecamatan Sungai Pandan; dan

e. Kawasan kerajinan plastik di Kecamatan Amuntai Utara.

  4. Kawasan Makam Datu Syekh Sayid Sulaiman merupakan makam keramat terdapat di Desa Pakacangan Kecamatan Amuntai Utara dan Desa Haur Gading Kecamatan Haur Gading.

  50 cm – 100 cm.

  2. kawasan pertanian tanaman pangan berkelanjutan terdiri dari: a. Lahan pertanian pangan berkelanjutan seluas 14.908 (empat belas ribu sembilan ratus delapan) hektar, dengan kriteria: 1) berada pada lahan lebak t engahan (watun I I ); dan 2) kondisi lahan dalam satu tahun tergenang selama 3 – 6 bulan dengan ketinggian genangan

  Kaw asan strategis dari sudut Kaw asan strategis dari sudut Kepentingan Ekonomi Kepentingan Sosial Budaya

  b. Lahan cadangan pertanian pangan berkelanjutan seluas 8.451 (delapan ribu empat ratus lima puluh satu) hektar, dengan kriteria: 1) Berada pada lahan lebak dalam (watun I I I ); dan 2) Kondisi lahan dalam satu tahun, tergenang lebih dari 6 bulan dengan ketinggian genangan 100 –

  200 cm.

  c. Kawasan peternakan itik alabio di Kecamatan Sungai Pandan, Amuntai Selatan, Babirik dan Danau Panggang dengan luasan 576 (lima ratus tujuh puluh enam) hektar; d. Kawasan perkebunan kelapa sawit terdapat di Kecamatan Amuntai Tengah dan Kecamatan Banjang dengan luasan kurang lebih 6.548 (enam ribu lima ratus empat puluh delapan) hektar; dan e. Kawasan Minapolitan terdapat di Kecamatan Haur Gading dengan luasan kurang lebih 133 (seratus tiga puluh tiga) hektar.

  Sumber: RTRW Kabupaten Hulu Sungai Utara 2012-2032

5.1.5 I ndikasi Program

  I ndikasi program pembangunan sebagaimana yang tertuang dalam RTRW Kabupaten Hulu Sungai Utara terkait dengan pembangunan sarana dan prasarana Bidang Cipta Karya dapat dilihat pada tabel berikut :

1 Perwujudan pusat kegiatan

     

  Perwujudan Sistem Prasarana

    D.

  Paminggir, Babirik,

Sungai Tabukan, Banua

Hanyar, Banjang, Teluk

Daun, Sungai Turak dan Haur Gading sda Bappeda

  1.4 Mewujudkan perkot aan Babirik, Sungai Tabukan, Banua Hanyar, Banjang, Teluk Daun, Sungai Turak dan Haur Gading sebagai PPL

   

  1.3 Mewujudkan perkotaan Danau Panggang, Telaga Silaba, dan Sungai Pandan sebagai PPK

Danau Panggang, Telaga

Silaba dan Sungai Pandan sda Bappeda

  

  Pasar, Kebersihan dan Tata Kota

    Pembangunan pasar hewan tradisional Alabio sda PU/ Dinas

  Pembangunan rumah sakit tipe C Alabio sda Dinas PU dan Dinkes

  1.2 Mewujudkan kota Alabio dan Paminggir sebagai PKL Rencana Terperinci Paminggir dan Alabio Paminggir dan Alabio sda Bappeda 

  5 - 15 Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2015 - 2019

Tabel 5.2 I ndikasi Program Bidang Cipta karya

  Pekrotaan Amuntai sda Dinas PU    

    Peningkatan dan pengembangan bangunan pengendali banjir sehingga dapat menanggulangi banjir pada setiap musim penghujan

  Perkotaan Amuntai sda Dinas PU dan PDAM

    Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana serta kapasitas dan kualitas pelayanan air bersih

    Pembangunan dan peningkatan infrastruktur Perkotaan Amuntai sda Dinas PU

   Pembangunan dan peningkatan fasilitas penunjang Perkotaan Amuntai sda Dinas PU

  APBD Kab, Swasta Bappeda

  1.1 Mewujudkan kota/ perkotaan Amuntai sebagai PKW Rencana Terperinci Kota Amuntai Perkotaan Amuntai APBN, APBD Prov,

  2028- 2032 A Perwujudan Struktur Ruang

  2018- 2022 2023- 2027

  Pelaksana Dimensi Waktu 2013- 2017

  No Program Utama Lokasi Sumber Dana I nstansi

  Pengembangan Kota Amuntai Kecamatan Amuntai Tengah, Amuntai Utara, Amuntai Selatan dan Banjang sda Seluruh SKPD

  5 - 16 Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2015 - 2019

  Dishubkominfo   

  2.2 Sumberdaya Air Peningkatan sistem pengelolaan air bersih perpipaan Setiap Kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Utara sda Dinas PU &

   

  Kabupaten HSU sda PU dan Dishubkominfo

      Pemeliharaan jaringan sarana dan prasarana angkutan sungai

  Kabupaten HSU sda PU dan Dishubkominfo

  Peningkatan jaringan sungai sekunder, pembangunan kanal dan peningkatan dermaga khusus untuk angkutan barang dan penumpang antar kota dalam provinsi untuk mendukung jaringan sungai primer

  PU dan Dishubkominfo  

  Rehabilitasi dan peningkatan dermaga angkutan sungai Semua dermaga di Kabupaten sda

  PU dan Dishubkominfo  

  Peningkatan Dermaga sungai yang merupakan pertemuan antara moda angkutan sungai dan angkutan jalan raya Margasari, Negara, Amuntai dan Alabi sda

  Dishubkominfo    

  Pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana transportasi darat dan sungai Kabupaten HSU sda PU dan

   Pengembangan terminal penumpang tipe C Kabupaten HSU sda PU dan

  No Program Utama Lokasi Sumber Dana I nstansi

  Kecamatan Amuntai Tengah PU dan Dishubkominfo

      Peningkatan fasilitas dan fungsi Terminal Banua Lima sebagai terminal Tipe B

  Kecamatan Danau Panggang, Bayur –

Panangkalaan, Tangga

Ulin –Cakru, H.Murhan –

Pasar Senin, sda Dinas PU

     Pembangunan jalan baru

Kecamatan Paminggir –

  Jalan Lokal dan lingkungan sda Dinas PU

      Peningkatan perkerasan jalan kabupaten yang perkerasan tanah dan makadam menjadi aspal

      Rencana pemeliharaan dan perbaikan jalan kabupaten Jalan nasional sda Dinas PU

      Pemeliharaan dan perbaikan jalan provinsi Jalan nasional sda Dinas PU

  APBD Kab, Swasta Kementerian Pekerjaan Umum

  2.1 Transportasi Pemeliharaan dan perbaikan jalan nasional Jalan nasional APBN, APBD Prov,

  2028- 2032

  2018- 2022 2023- 2027

  Pelaksana Dimensi Waktu 2013- 2017

  PDAM  

  Dimensi Waktu Sumber I nstansi No Program Utama Lokasi 2013- 2018- 2023- 2028- Dana Pelaksana

  2017 2022 2027 2032 Peningkatan sistem pengelolaan air bersih non perpipaan di APBN, Setiap Kecamatan wilayah perdesaan di beberapa kecamatan (Kecamatan Danau APBD Prov, di Kabupaten Dinas PU

    Panggang, Paminggir, Babarik, Sungai Pandan, Sungai APBD Kab, HSU Tabukan, Amuntai Selatan, Amuntai Tengah, Haur Gading) Swasta Perbaikan jaringan irigasi di setiap polder baik yang menjadi semua polder sda Dinas PU

    wewenang Provinsi maupun Kabupaten Konservasi sumber-sumber mata air Sungai dan Danau sda Dinas PU

    Pembangunan atau Kab. HSU sda Dinas PU

    pengembangan daerah irigasi polder baru Kab. HSU dan Kab.

  Pengendalian Banjir sda Dinas PU & BPBD

      tetangga

  2.3 Rencana Jaringan Telekomunikasi Studi tentang tower bersama Kabupaten HSU sda Bappeda 

  Dinas PU / Operasionalisasi tower bersama Kabupaten HSU sda Dishubkominfo/  

  Swast

  2.4 Rencana Sistem Prasarana Pengelolaan Lingkungan Peningkatan kualitas pengelolaanpersampahan di TPA Regional Tebing Liring dalam bentuk 1) Pengoperasian

  Dinas PU & Dinas sanitary landfill dan pemeliharaan sarana dan prasarana di Pasar, Kebersihan TPA Regional Tebing Liring; 2) Peningkatan kerja sama antar

  Desa Tebing Liring sda dan Tata Kota,   daerah dalam penggunaan PA Regional (Kabupaten HSU

  Kantor dan Kabupaten Tabalong; 3) Peningkatan fungsi TPA Regional Pengelolaan LH Tebing Liring sebagai tempat pengolahan sampah dan industri daur ulang

  Dinas PU & Pembangunan dan pengembangan sistem jaringan drainse Dinas Pasar, Kabupaten HSU sda

      primer dan sekunder

  Kebersihan dan Tata Kota Dinas PU & Dinas Pasar,

  Normalisasi jaringan drainase yang ada Kabupaten HSU sda    

  Kebersihan dan Tata Kota Dinas PU & Dinas Peningkatan jumlah prasarana dan sarana persampahan

  Pasar, Kebersihan seperti pewadahan sampah sesuai standar; pembangunan Kota Amuntai dan semua sda dan Tata Kota,

     TPS; pembangunan TPST; pengangkutan (gerobak, container ibukota kecamatan Kantor dan truk pengangkut)

  Pengelolaan LH Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

  5 - 17 Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2015 - 2019

  5 - 18 Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2015 - 2019

  Semua Kecamatan sda Dinas PU & Dinas

  Dinas PU & Dinas Pasar, Kebersihan dan Tata Kota, Kantor

  Pembangunan I PLT Kabupaten Hulu Sungai Utara sda

  Pengelolaan LH    

  Sungai Utara sda Dinas PU & Dinas Pasar, Kebersihan dan Tata Kota, Kantor

  Pembangunan sistem perpipaan air limbah sistem Small Bore Sewage dan I PAL dengan menggunakan sistem biologis ABR dan Biofilter atau wetland Kabupaten Hulu

  Pengelolaan LH   

  Sungai Utara sda Dinas PU & Dinas Pasar, Kebersihan dan Tata Kota, Kantor

     Pengelolaan persampahan dengan komposter skala komunal Kabupaten Hulu

  Pasar, Kebersihan dan Tata Kota, Kantor Pengelolaan LH

  Kabupaten Hulu Sungai Utara sda Dinas PU & Dinas

    Peningkatan pengelolaan persampahan secara mandiri berbasis masyarakat pedesaan

  Pasar, Kebersihan dan Tata Kota, Kantor Pengelolaan LH

    Peningkatan pelayanan persampahan kawasan perdesaan di semua kecamatan

  No Program Utama Lokasi Sumber Dana I nstansi

  Dinas Pasar, Kebersihan dan Tata Kota, KPLH

  Semua ibukota kecamatan sda Dinas PU &

    Sosialisasi pengelolaan sampah mandiri dengan pembangunan TPST kawasan

  BPBD, Dinas PU & Dinas Pasar, Kebersihan dan Tata Kota

  Setiap Kecamatan di Kab. HSU sda

  Pembangunan dan pengembangan jalur evakuasi bencana yang meliputi jalur utama dari lokasi bencana ke RTH dan fasilitas umum yang dapat digunakan untuk pengungsian sementara

  Pengelolaan LH 

  APBD Kab, Swasta Dinas PU & Dinas Pasar, Kebersihan dan Tata Kota, Kantor

  Kabupaten Hulu Sungai Utara APBN, APBD Prov,

  2028- 2032 Peningkatan Kegiatan Sosialisasi, Pelatihan dan monitoring Pelaksanaan program 3 R

  2018- 2022 2023- 2027

  Pelaksana Dimensi Waktu 2013- 2017

  Pengelolaan LH    

  5 - 19 Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2015 - 2019

  Perencanaan kawasan olah raga seluas 15 ha Desa Karias, Kec.

    

  

Daerah sempadan sungai

dan sekitar danau sda Dinas PU

    Pengangkatan sedimen untuk mempertahankan volume sungai dan pengerukan dilakukan dengan tetap memperhatikan kemiringan sungai.

  Wilayah rawan bencana sda Dishubkominfo, Dinas PU, BPBD

      Pemasangan rambu – rambu peringatan pada daerah yang rawan bencana alam

  Pasar, Kebersihan & Tata Kota, Satpol-PP

  

Daerah potensi rawan

bencana sda BPBD,PU, Dinas

  1.4 Kawasan Rawan Bencana Alam Pemetaan kawasan rawan bencana Kabupaten HSU sda Bappeda/ BPBD  Pengendalian kegiatan disekitar kawasan rawan bencana.

   

  1.3 Kawasan Lindung Lainnya Perlindungan terhadap kawasan konservasi perairan (KKP) KKP Paminggir, KKP

danau panggang dan

KKP Amuntai Selatan

sda Dinas PU

   

  Banjang sda Dinas PU/ Dinas Pemuda, olah raga, Kebudayaan dan Pariwisata

  Kebersihan & Tata Kot 

  No Program Utama Lokasi Sumber Dana I nstansi

  1.2 Kawasan Ruang Terbuka Hijau Perencanaan taman kota seluas 2,5 ha Kec. Amuntai Tengah sda Dinas PU/ Dinas Pasar,

  Pemulihan dan rehabilitasi sempadan sungai Paminggir Daerah sempadan sungai sda Dinas PU  

  Pemulihan dan rehabilitasi sempadan sungai Tabalong Daerah sempadan sungai sda Dinas PU  

  1.1 Kawasan Perlindungan Setempat Pemulihan dan rehabilitasi sempadan sungai Balangan Daerah sempadan sungai sda Dinas PU  

  1 Perwujudan Kawasan Lindung

  B Perwujudan Pola Ruang

  Pengelolaan LH    

  APBD Kab, Swasta Dinas PU & Dinas Pasar, Kebersihan dan Tata Kota, Kantor

  Kabupaten Hulu Sungai Utara APBN, APBD Prov,

  2028- 2032 Penambahan sarana dan prasarana sistem pengolahan on site (baik melalui program dari pemerintah seperti PNPM, Sanimas, PPI P, PPSP ataupun dengan program swadaya masyarakat)

  2018- 2022 2023- 2027

  Pelaksana Dimensi Waktu 2013- 2017

  2 Perwujudan Kawasan Budidaya

  5 - 20 Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2015 - 2019

   

  Kota Amuntai sda Dinas PU / Diskoperindag

   Pelaksanaan revitalisasi kawasan perdagangan di ibukota kabupaten

  Studi tentang revitalisasi kawasan perdagangan Kabupaten HSU sda Bappeda, Diskoperindag

  Dinas PU / Diskoperindag    

  2.3 Kawasan Peruntukan Lainnya Pengembangan pusat perdagangan dan jasa baru

Alabio, danau panggang,

sungai pandan dan telaga silaba sda

     

    Pembangunan rumah susun Kota Amuntai, Alabio sda Dinas PU

   Sosialisasi tentang rumah susun I bukota kecamatan sda Dinas PU

  2.2 Kawasan Peruntukan Permukiman Studi kelayakan tentang rumah susun Kabupaten HSU sda Bappeda & Dinas PU

  Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata

  No Program Utama Lokasi Sumber Dana I nstansi

  Bararawa sda Dinas PU & Dinas Pemuda,

   Pengembangan akses menuju Danau Panggang Danau Panggang

  Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata

      Revitalisasi objek wisata kerbau rawa Bararawa sda Dinas PU &

  Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata

  APBN, APBD Prov, APBD Kab, Swasta

  2.1 Kawasan Peruntukan Pariwisata Pengembangan kawasan wisata budaya candi agung Kecamatan Amuntai Tengah

  2028- 2032

  2018- 2022 2023- 2027

  Pelaksana Dimensi Waktu 2013- 2017

   Sumber: RTRW Kab. Hulu Sungai Utara Tahun 2012-2032

  

5.2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

( RPJMD)

5.2.1 Kebijakan Pembangunan Daerah

A. Visi dan Misi

  Visi Kabupaten Hulu Sungai Utara adalah

  “Terw ujudnya Raw a Makmur Menuju Masyarakat yang Sejahtera dan Mandiri Bernuansa I slami”

  dengan pemahanam sebagai berkikut:

  1. Raw a; mengandung pengertian bahwa wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara dengan luasan seluruhnya 892,7 km 2 memiliki kawasan rawa atau kawasan yang tergenang baik secara monoton maupun yang tergenang secara periodik dan meliputi 89 % dari total luas wilayahnya. Disebutkan kata RAWA terkandung pengertian ini adalah nama lain sebagai identitas Kabupaten Hulu Sungai Utara.

  2. Makmur; yakni dengan lahan rawa yang sangat luas yang dimiliki oleh daerah di Hulu Sungai Utara terkandung berbagai potensi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di daerah sebagai kawasan ekonomi produktif yang dapat membawa pada kesejahteraan masyarakat .

  3. Sejahtera dan Mandiri; dapat difahami sebagai akibat dari adanya proses pemanfaatan potensi rawa dan berbagai potensi lokal lainnya yang dimiliki oleh daerah akan berdampak pada terwujudnya peningkatan kesejahteraan serta kemandirian di daerah.

  4. Nuansa I slami; Merupakan kondisi yang menjadi ciri dan identitas masyarakat Hulu Sungai Utara untuk menjaga dan mempertahankan nilai-nilai religius dan keagamaan dalam menghadapi era globalisasi.